A. LATAR BELAKANG
TB sampai dengan saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat didunia walaupun upaya pengendalian dengan strategi DOTS
telah diterapkan di banyak negara sejak tahun 1995.
Sumber penularan adalah pasien TB Basil Tahan Asam (BTA) positif. Pada
waktu batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk
percikan dahak. Sekali batuk dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan
dahak.
B. GRIYA TB
Griya TB adalah salah satu sarana tempat untuk pelayanan pasien TB di Pus -
kesmas Mantrijeron Yogyakarta. Letaknya yang terpisah dengan bangunan
induk puskesmas yaitu di pojok halaman belakang diharapkan dapat memi –
nimalkan risiko penularan dari pasien TB kepada pasien lain. Bangunan yang
berukuran sekitar 4 x 5 meter tersebut sebenarnya sudah dibangun sejak
awal tahun 2016 kemarin tetapi masih belum optimal digunakan karena
masih ada beberapa yang perlu dibenahi, yaitu :
1. Sisi bangunan sebelah barat dan utara perlu diberi papan penyekat diatas
bangunan oleh karena berdekatan dengan ternak burung dari tetangga
sebelah. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan polusi udara yang
ditimbulkan dari bau kotoran burung tersebut.
2. Sisi bangunan sebelah selatan perlu dilebarkan lagi 5 meter untuk
ruangan petugas. Ruangan petugas dibuat tertutup dengan atap diberi
plafon. Sisi pojok selatan bisa dimaksimalkan sebagai ruang tunggu
pasien.
3. Sisi bangunan sebelah timur perlu ditambah ruangan kecil terbuka yang
disediakan wastafel / sarana air mengalir untuk tempat pasien TB / suspek
TB membuang dahak (untuk penegakan diagnosis awal TB maupun follow
up dahak)
4. Perlu penambahan tanaman hias dalam pot yang diletakkan diruang
tunggu pasien untuk sarana penghijauan. Di dinding ruang tunggu ini bisa
ditambahkan alur pelayanan TB, poster penyakit TB, serta etika batuk.
Demikian program inovasi dari poli BPU. Besar harapan kami program inovasi ini dapat
segera terealisasi demi kenyamanan petugas dan pelayanan bagi pasien TB agar konsep
patient safety dapat berjalan dengan baik dan optimal.