DIKERJAKAN OLEH :
OLEH :
Pembimbing I Pembimbing II
Ady Maizal Siahaan, “Fungsi Dan Makna Ornamen Rumah Adat Simalungun
Suatu Kajian Semiotik”. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pematang Purba,
Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun dibawah bimbingan Drs.Warisman Sinaga,
M.Hum dan Dra.Asriaty.R.Purba, M.Hum yang dilaksanakan pada bulan Juli 2009
sampai Juli 2010. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 3 jenis metode yaitu
Metode Deskriptif sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan
menggambarkan atau melukiskan keadaan objek atau subyek penelitian (seseorang,
lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang
tampak sebagaimana adanya, Metode Pengumpulan Data yang terbagi atas 3 yaitu
Metode Observasi langsung dengan cara mengamati secara langsung objek penelitian
guna merancang pengumpulan data yang diperlukan, Metode Wawancara yaitu
melakukan wawancara terhadap informan yang dianggap dapat memberikan informasi
atau data-data tentang objek yang diteliti, Metode Kepustakaan (library research) yaitu
dengan mencari data dari buku-buku yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini dan
Metode Analisis Data yaitu kegiatan untuk memanfaatkan data sehingga dapat diperoleh
suatu kebenaran atau ketidak-benaran dari suatu objek. Penganalisisan data dilakukan
dengan mendeskripsikan bentuk, fungsi dan makna ornamen rumah adat Simalungun.
Dari hasil penelitian diperoleh hasil yaitu Ornamen yang berhasil dikumpulkan antara
lain Ornamen Suleppa, Ornamen Hambing Mardugu, Ornamen Pahu-Pahu Patundal
(Pakis Saling Bersandar ), Ornamen Gatip-Gatip (Kepala Ular Gatip), Ornamen
Jombut Uwou, Ornamen Tapak Raja Suleiman, Ornamen Bohi Bohi, Ornamen
Boraspati (Cicak ), Orname Bindu Matoguh, Ornamen Ipon-Ipon (Gigi-gigi), Ornamen
Pinar Bunga Hambili ( Daun Hambili), Ornamen Porkis Marodor ( Semut Beriring),
Ornamen Bodat Marsihutuhan ( Beruk Saling Berkutu), Ornamen Andorni Tabu
Mangganupi Desa, Ornamen Hail Putor (Kial Putar), Ornamen Pinar Sisikni
Tanggiling (Sisik Tenggiling), Ornamen Pinar Bunga Bongbong (Bunga Bongbong),
Ornamen Simarlipan-lipan ( Daun :Lipanlipan), Ornamen Pinar Paria-paria (Gambas
Paria), Ornamen Pinar Silombur Pinggan ( Daun Ramuan), Ornamen Bunga
SayurMatua ( Bunglon Bak Buaya). Ornamen yang terdapat dalam rumah adat
Simalungun tidak semua mengandung mistik akan tetapi diantaranya ada ornamen yang
hanya merupakan keindahan yang memperindah rumah adat Simalungun. Pembuatan
ornamen dengan melihat hal-hal yang terdapat di alam seperti tumbuh-tumbuhan, hewan
dan alam itu sendiri yang mereka yakini dapat memberikan perlindungan bagi mereka.
Ornamen diletakkan ditempat seperti tiang beranda, lesplang, sambahou, Nanggar, dan
lesplanghalipkip yang mana tempat tersebut merupakan kepercayaan yang memberikan
perlindungan bagi masyarakat Simalungun.
Puji dan syukur kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
pengerjaan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “ FUNGSI DAN MAKNA ORNAMEN
Skripsi ini disusun dalam 5 (lima) bab, yakni bagian bab pertama adalah
pendahuluan yang dibagi atas: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan anggapan dasar, bagian bab kedua merupakan
tinjauan pustaka yang terdiri dari kepustakaan yang relevan, teori yang digunakan,
pada bab ketiga merupakan metode penelitian yang dibagi atas metode dasar, lokasi
data, metode analisis data. pada bab keempat merupakan sistem sosial budaya
masyarakat simalungun yang terdiri dari masyarakat, peta wilayah budaya dan
Simalungun, dan pada bab terakhir yang merupakan kesimpulan dan saran,
diuraikan mengenai kesimpulan dan saran dari penulis kemudian ditutup dengan
Judul ini diperoleh dan dimunculkan berdasarkan data-data yang diperoleh dari
Rumah Adat Simalungun ini belum pernah diangkat dan dianalisis ataupun
dibukukan.
kepada semua pihak untuk memberikan saran serta masukan demi tercapainya
Penulis
Halaman
ABSTRAK .................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
1.1..... Latar Belakang Masalah ............................................ 1
1.2. Perumusan Masalah ................................................... 4
1.3. Tujuan Penelitian ...................................................... 5
1.4. Manfaat Penelitian ..................................................... 5
1.5. Anggapan Dasar ........................................................ 5
ii
Universitas Sumatera Utara
4.4. Ornamen Simalungun .............................................. 25
4.4.1. Ornamen Ornamen Suleppat (Suleppat) ................... 26
4.4.2 Ornamen Hambing Marduga ................................... 28
4.4..3 Ornamen Gatip-Gatip (Kepala Ular Gatip) ................ 30
4.4.4 Ornamen Pahu-Pahu Patundal (Pakis Saling Bersandar ) 32
4.5.5 Ornamen Jombut Uwou (Jambul Merak) ................. 34
4.4.6 Ornamen Tapak Raja Suleman (Tapak Raja Suleiman) 36
4.4.7 Ornamen Bohi Bohi (Wajah-Wajah) ........................ 39
4.4.8 Ornamen Boraspati (cicak ) ..................................... 41
4.4.9 Ornamen Bindu Matoguh (Bindu Matoguh) ............. 44
4.4.10 Ornamen Ipon-ipon (Gigi-gigi) ................................. 46
4.4.11 Ornamen Pinar Bunga Hambili ( Daun Hambili) ...... 48
4.4.12 Ornamen Porkis Marodor ( Semut Beriring) ............ 50
4.4.13 Ornamen Bodat Marsihutuhan .................................. 52
4.4.14 Ornamen Andorni Tabu Mangganupi Desa ............... 54
4.4.15 Ornamen Hail Putor (Kial Putar) .............................. 55
4.4.16 Ornamen Pinar Sisikni Tanggiling ............................ 57
4.4.17 Ornamen Pinar Bunga Bongbong ............................ 59
4.4.18 Ornamen Simarlipan-lipan ........................................ 62
4.4.19 Ornamen Pinar Paria-Paria ....................................... 64
4.4.20 Ornamen Pinar Silobur Pinggan ............................... 66
4.4.21 Ornamen Bunga SayurMatua .................................... 68
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
Diterima Oleh :
Panitia Ujian Sarjana Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara untuk melengkapi
salah satu syarat ujian untuk meraih gelar Sarjana Sastra dalam bidang Bahasa dan
Hari/Tanggal : …………………….
Dekan,
Nip : 1312098531
Panitia Ujian :
1. ……………………………… ………………………...
2. ……………………………… …………………………
3. ……………………………… …………………………
4. ……………………………… …………………………
5. ……………………………… …………………………
Ady Maizal Siahaan, “Fungsi Dan Makna Ornamen Rumah Adat Simalungun
Suatu Kajian Semiotik”. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pematang Purba,
Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun dibawah bimbingan Drs.Warisman Sinaga,
M.Hum dan Dra.Asriaty.R.Purba, M.Hum yang dilaksanakan pada bulan Juli 2009
sampai Juli 2010. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 3 jenis metode yaitu
Metode Deskriptif sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan
menggambarkan atau melukiskan keadaan objek atau subyek penelitian (seseorang,
lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang
tampak sebagaimana adanya, Metode Pengumpulan Data yang terbagi atas 3 yaitu
Metode Observasi langsung dengan cara mengamati secara langsung objek penelitian
guna merancang pengumpulan data yang diperlukan, Metode Wawancara yaitu
melakukan wawancara terhadap informan yang dianggap dapat memberikan informasi
atau data-data tentang objek yang diteliti, Metode Kepustakaan (library research) yaitu
dengan mencari data dari buku-buku yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini dan
Metode Analisis Data yaitu kegiatan untuk memanfaatkan data sehingga dapat diperoleh
suatu kebenaran atau ketidak-benaran dari suatu objek. Penganalisisan data dilakukan
dengan mendeskripsikan bentuk, fungsi dan makna ornamen rumah adat Simalungun.
Dari hasil penelitian diperoleh hasil yaitu Ornamen yang berhasil dikumpulkan antara
lain Ornamen Suleppa, Ornamen Hambing Mardugu, Ornamen Pahu-Pahu Patundal
(Pakis Saling Bersandar ), Ornamen Gatip-Gatip (Kepala Ular Gatip), Ornamen
Jombut Uwou, Ornamen Tapak Raja Suleiman, Ornamen Bohi Bohi, Ornamen
Boraspati (Cicak ), Orname Bindu Matoguh, Ornamen Ipon-Ipon (Gigi-gigi), Ornamen
Pinar Bunga Hambili ( Daun Hambili), Ornamen Porkis Marodor ( Semut Beriring),
Ornamen Bodat Marsihutuhan ( Beruk Saling Berkutu), Ornamen Andorni Tabu
Mangganupi Desa, Ornamen Hail Putor (Kial Putar), Ornamen Pinar Sisikni
Tanggiling (Sisik Tenggiling), Ornamen Pinar Bunga Bongbong (Bunga Bongbong),
Ornamen Simarlipan-lipan ( Daun :Lipanlipan), Ornamen Pinar Paria-paria (Gambas
Paria), Ornamen Pinar Silombur Pinggan ( Daun Ramuan), Ornamen Bunga
SayurMatua ( Bunglon Bak Buaya). Ornamen yang terdapat dalam rumah adat
Simalungun tidak semua mengandung mistik akan tetapi diantaranya ada ornamen yang
hanya merupakan keindahan yang memperindah rumah adat Simalungun. Pembuatan
ornamen dengan melihat hal-hal yang terdapat di alam seperti tumbuh-tumbuhan, hewan
dan alam itu sendiri yang mereka yakini dapat memberikan perlindungan bagi mereka.
Ornamen diletakkan ditempat seperti tiang beranda, lesplang, sambahou, Nanggar, dan
lesplanghalipkip yang mana tempat tersebut merupakan kepercayaan yang memberikan
perlindungan bagi masyarakat Simalungun.
PENDAHULUAN
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang terdiri atas berbagai
suku yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Setiap suku memiliki
kebudayaan, tradisi, dan adat istiadat yang berbeda serta beraneka ragam. Hal
Kabupaten Toba Samosir termasuk Pulau Samosir (Laut Tawar Danau Toba),dan
di sebelah Barat berbatasan dengan daerah Kabupaten Karo. Adapun daerah yang
Tongah, Saribu Dolok, Tanah Jawa, Pematang Raya, Pematang Purba dan lain-
adat istiadat dan kebudayaan Simalungun. Salah satunya ornamen yang terdapat
di rumah adat Simalungun yang ada di desa Pematang Purba, Kecamatan Purba.
manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia
dengan belajar.
sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar”. Dari pendapat
merupakan hasil karya masyarakat Batak Simalungun pada zaman dahulu yang
Penelitian ini merupakan penelitian tentang tanda yang ditinjau dari segi
hunian biasa, rumah besar berupa bangunan adat, ataupun bangunan istana.
tradisi yang dilakukan oleh para perancang bangunan pada masa lalu hingga
Simalungun akan melewati berbagai proses perencanaan yang matang dan tidak
terlepas dari adat-istiadat yang telah ditetapkan sebagai sumber hukum yang
Ornamen yang dianalisis adalah ornamen yang khusus pada rumah adat
suatu tanda desain tradisional yang sangat bernilai tinggi yang berkaitan erat
waktu kebiasaan membuat ornamen tersebut tidak lagi dipandang dari segi
kekuatan daya penangkalnya, lukisan itu telah dipandang sebagai sesuatu yang
Sehingga pada saat sekarang ini ornamen dalam masyarakat Simalungun sudah
mengalami kepunahan. Hal ini disebabkan karena sedikit sekali ahli yang berniat
sulit didapatkan, termasuk orang yang mengerti tentang pembuatan rumah dan
ukiran seni Simalungun pun pada saat ini sudah sangat jarang ditemui. Hal itu
dapat mengakibatkan hilangnya kebudayaan yang ada pada suatu daerah akibat
kurangnya para ahli yang mampu untuk menciptakan suatu karya seni (ornamen)
yang memiliki kekuatan. Pada saat sekarang ini ornamen dalam masyarakat
1. Bentuk ornamen apa sajakah yang terdapat pada rumah adat Simalungun?
1. Bagi masyarakat, dengan penelitian ini maka akan dapat menjadi motivasi
perkembangan zaman,
dasar. Menurut Anwar Syah dalam Yanti (2003:10), “Anggapan dasar adalah
dibuktikan lagi). Dari pendapat sarjana di atas jelaslah bahwa anggapan dasar
merupakan karya sastra yang memiliki nilai seni yang indah yang memberikan
TINJAUAN PUSTAKA
Leech (2001 : 191) mengatakan semiotika adalah teori tentang petanda dan
penanda dalam perkembangan semiotika modern. Muncul dua ahli yang menjadi
tentang tanda yang ada dalam kehidupan masyarakat. Semiotika memiliki dua
aspek, yaitu penanda (signifier) dan petanda (signified). Penanda adalah bentuk
juga menekankan proses studi tanda. Semiotik bagiannya adalah doktrin dari sifat
tanda. Ilmu ini menganggap fenomena social masyarakat dan kebudayaan itu
yang mewakili sesuatu yang lain berupa penglaman pikiran, perasaan, gagasan,
dan lain-lain, yang dapat menjadi tanda bukan hanya bahasa melainkan berbagai
hal yang melingkupi kehidupan disekitar kita. Tanda berupa tulisan, karya seni,
Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang relevan
Batak Toba” . Skripsi ini membahas tentang ornamen dalam rumah adat
Batak Toba, fungsinya dalam masyarakat Toba, dan makna yang terdapat
3. Buku karangan Sitepu Sempa, dkk (1996), yang berjudul Pilar Budaya
Simalungun adalah teori semiotik. Kata semiotika berasal dari kata Yunani
semeion, yang berarti tanda, maka semiotika berarti ilmu tanda. Semiotika adalah
cabang ilmu yang berurusan dengan pengkajian tanda dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan tanda, seperti sistem tanda dan proses yang berlaku bagi
Menurut Peirce (2001) tanda adalah yang mewakili sesuatu bagi seseorang.
Sesuatu itu dapat berupa pengalaman, pikiran, perasaan, gagasan dan lain-lain.
Yang dapat menjadi tanda bukan hanya bahasa, melainkan berbagai hal yang
dapat melingkupi kehidupan di sekitar kita. Tanda dapat berupa bentuk tulisan,
1. Ikon (icon) adalah tanda yang hubungan antara penanda dan petandanya
bersifat bersamaan bentuk alamiah. Atau dengan kata lain, ikon adalah
hubungan antara tanda dan objek atau acuan yang bersifat kemiripan;
antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat,
Simbol yang terdapat pada ornamen yang ada pada rumah adat
yang ada pada masyarakat Simalungun juga diletakkan pada tempat yaitu
rumah adat, Kotak perhiasan, Lesplang atas, Tangan tangga dan pinggiran
sambahou dan senduk bambu yang tehnik pembuatannya diukir dan pada derpih
masuknya roh-roh jahat yang akan membinasakan orang yang berada di dalam
rumah adat dan yang memberikan perlindungan bagi anggota keluarga. Beberapa
Simalungun.
disebabkan oleh segala sesuatu. Contoh: pantai yang sering merenggut nyawa
orang yang mandi di situ akan dipasang bendera bergambar tengkorak yang
Tanda yang ditunjukkan dicent sinsign dalam ornamen rumah adat Karo
bagi roh-roh jahat di udara untuk masuk ke dalam rumah adat. Salah satunya
10
di atas mobil ambulans menandakan ada orang sakit atau orang yang celaka
Simbol yang terdapat pada ornamen yang ada pada rumah adat Simalungun,
dengan objeknya melalui asosiasi nilai umum. Misalnya, kita melihat gambar
karena ada asosiasi antara gambar dengan benda atau hewan yang kita lihat
11
sertamerta kita pergi. Padahal proposisi yang kita kenal hanya kata. Kata –
kata yang kita gunakan yang membentuk kalimat, semuanya adalah proposisi
gelap. Dengan demikian argumen merupakan tanda yang berisi penilaian atau
alasan, mengapa seseorang berkata demikian. Tentu saja penilaian tersebut berisi
kebenaran.
Secara etimologis, simbol berasal dari kata Yunani ”sym-ballein” yang berarti
(Hartoko dan Rahmanto, 1998 : 133). Ada pula yang menyebutkan symbolos,
yang berarti tanda atau ciri yang memberitahukan sesuatu hal kepada seseorang
12
lebih, dan hubungan antara simbol dengan rujukan. Ketiga hal ini merupakan
kemakmuran”.
Dengan demikian, dalam konsep Peirce simbol diartikan sebagai tanda yang
mengacu pada objek tertentu di luar tanda itu sendiri. Hubungan antara simbol
menafsirkan ciri hubungan antara simbol dengan objek yang diacu dan
menafsirkan maknanya.
manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan yang mereka dapat dari hasil buah
pikirannya.
mempunyai arti kekuatan batin. Hal ini berhubungan dengan makna dari
ornamen yang akan dibahas pada bab pembahasan. Untuk itulah penulis memilih
13
14
METODE PENELITIAN
secara sistematis. Metode adalah cara bertindak menurut sistem atau sistem
penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan
suatu persoalan. Jadi dapat disimpulkan bahwa metodologi penelitian ialah upaya
Metode dasar yang digunakan dalam skipsi ini adalah metode deskriptif.
15
pencaharian petani, pedagang, dan pegawai. Penulis memilih lokasi ini karena
disana ditemui rumah adat disertai dengan ornamen yang menghiasi rumah adat
Simalungun.
Instrumen Penelitian
3. Alat tulis dan kertas, yang digunakan untuk mencatat segala hal yang
16
diteliti
3. Metode kepustakaan (library research) yaitu dengan mencari data dari buku-
makna ornamen rumah adat Simalungun. Data yang diperoleh dari masyarakat
sangat berpengaruh terhadap fungsi dan makna terhadap nilai-nilai budaya yang
17
4.1. Masyarakat
Daerah Sumatera Utara terdiri dari pantai, dataran rendah, dataran tinggi
dan pegunungan. Daerah pantai terletak sepanjang pesisir timur, barat dan
Luas daerah Sumatera Utara sekitar 71.680 km2 dan terletak antara 1 dengan 4
lintang utara dan antara 98 dengan 100 bujur timur. Penduduk pribumi Sumatera
Utara terdiri atas suku Melayu, Toba, Karo, Simalungun, Pakpak Dairi,
juga Batak Timur. Oleh karena letaknya adalah di sebelah Timur dari daerah
Batak lainnya. Para ahli berpendapat bahwa timbulnya nama Batak Timur ini ada
Purba dalam bahasa Simalungun berarti Timur yang berasal dari bahasa
18
diantaranya :
sebagai kata penunjuk, Ma adalah awalan dan lungun sunyi atau rinduh.
adalah daerah atau wilayah, ma adalah awal, dan lungun adalah sunyi atau
rinduh.
penyakit sampar,
Jadi Simalungun secara umum berarti daerah atau wilayah yang selalu
dirindukan.
Meneliti peta Sumatra Utara dibagian utara sebelah timur dari bukit
19
daerah Langkat (Pantai Pulau Sumatra sebelah Timur) sampai sungai Siak seri
parbapaan yaitu yang tertua. Dan ini disingkat dengan gelar partuanon
lainya dalam rangka susunan masyakat Simalungun. Peredikat tuan bukan karena
kaya atau bukan karna terpandang/ berrwibawah dalam masyarakat. Hal ini
memang diwariskan kepada anak laki-laki atau adiknya yang dinilai cukup
mampu. Pemilikan gelar tuan bukan berdasarkan marga tetapi disebabkan gelar
20
yaitu :
1. Gelaran tuan dari marga damanik berasal dari keturunan marga damanik
baribah atau damanik parbapa yang meliputi daerah pematang siantar marihat,
2. Gelaran tuan dari marga sinaga yang berasal dari keturunan raja tanah jawa,
tuan girsang sipangan bolon, tuan parapat, tuan sibaganding dan sebagainya.
3. Gelaran tuan dari marga Poerba yang berasal dari keturunan Raja Dolog
kerajaan Panei (marga Purba Suha). Keturunan Tuan Poerba (marga Purba
4. Gelaran tuan dari marga Saragih yang berasal dari keturunan Kerajaan Raya,
Tuan Raya Kahean, dan keturunan Parbapaan yang meliputi: Parbapaan Raya
Tongah, Raya Bayu, Raya Usang, Silou Buttu, Bulu Raya, Huta Dolog,
21
Dolog Silou. Tuan Poerba adalah keturunan marga Poerba, menurut legenda
datang dari pakpak Dairi sebagai pengembara. Dalam suatu pristiwa asik
akhirnya tiba di suatu bukit daerah berhutan kemudian dikenal negeri Poerba
Pakpak.
disebut datangnya dari Negeri Pakpak Dairi. Kalau si pengembara yang menjadi
legenda umum bagi marga Poerba. Dimana ada marga Poerba tidak terpisah dari
Ultop. Dalam paduan legend Maroltop berarti marga Poerba Dari Raja Dolog
Silou adalah satu keturunan dengan marga Poerba di negeri poerba. Ditinjau dari
sudut sejaran dan peradapan bahwa negeri Poerba sebelum temasuk daerah
kerajaan adalah ditempati keluarga Raja yang bergelar Tuan semarga dan satu
22
Karo disana menjadi marga Poerba karo-karo. Berasal dari cerita lengenda anak
baru lahir dibuang di suatu hutan, disana dibesarkan seekor harimau. Setelah
dewasa lalu pergi berburuh dengan Ultop. Pada suatu waktu di suatu gua bertemu
dalam kerajaan Poerba telah turun temurun berkuasa, dan yang terakhir tahun
Negeri yang menjadi wilayah marga Poerba dulu diketahui sebagai berikut:
Tambak.
dengan lambang yang bermakna adat istiadat. Dalam pembuatan ornamen rumah
adat Simalungun akan melewati berbagai proses perencanaan yang matang dan
23
Universitas Sumatera Utara
tidak terlepas dari adat istiadat yang telah ditetapkan sebagai sumber hukum yang
berlaku di tengah – tengah masyarakat, melalui sidang adat raja, yang kemudian
ada yang bermakna keindahan, kekeluargaan dan yang mengandung unsur mistik
untuk menjaga pemilik rumah dan sebagai pengerat sistim kekeluargaan pada
masyarakat Simalungun. Ornamen yang diteliti pada skripsi ini adalah ornamen
a.Bentuk
tengahnya berbentuk bunga persegi empat yang memiliki warna hitam, putih, dan
24
Universitas Sumatera Utara
segala macam gangguan yang di timbulkan oleh alam. Hal tersebutlah yang
mereka percaya dapat melindungi dari segala niat jahat yang berusaha
(sambahou) rumah bolon, rumah adat, pada tullak (alat tenun) dan lain-lain.
b.Fungsi
Ornamen ini berfungsi untuk menolak segala niat jahat orang yang
tidak baik karena masyarakat Simalungun pada zaman dahulu masih percaya
Ornamen ini terletak pada “landasan dinding” (sambahou) rumah bolon, rumah
c.Makna
adat Simalungun. Ornamen suleppat akan menjaga keamanan dari setiap anggota
25
karena dibuat untuk menghancurkan dan membinasakan orang yang ada dalam
rumah adat. Roh-roh jahat tersebut dikirim dengan bantuan dukun yang berusaha
untuk merusak keharmonisan para anggota keluarga yang tinggal dalam rumah
adat.
antara satu keluarga dengan keluarga lainnya yang tinggal di rumah adat. Jadi
kekuatan jahat yang dikirim yang melalui dukun tersebut juga dapat
anggota keluarga yang ada dalam rumah adat. Ornamen suleppat dipercaya dapat
26
a.Bentuk
Ornamen ini bermotif tanduk dan gigi yang merupakan tiruan kambing
berlaga. Terjemahan secara bebas ornamen ini adalah kambing berlaga Tanduk
yang gigih beradu. Bahan dasar ornamen ini adalah kayu yang tehnik
b.Fungsi
tetapi hanya merupakan sebagai keindahan dan doa masyarakat Simalungun pada
penciptanya.
c.Makna
27
Universitas Sumatera Utara
Makna yang terdapat pada ornamen hambing mardugu keberanihan
menghadapi tantangan. Selain itu ornamen ini juga mempunyai makna keindahan
a. Bentuk
Ornamen gatip-gatip ini bermotif tiruan dari ular ”gatip”, akan tetapi
ornamen ini menyerupai kepala ular “gatip” berbisa. Oranamen ini merupakan
gambaran kepala ular gatip yang saling berjejeran yang memiliki warna hitam,
merah dan putih. Terjemahan secara bebas ornamen ini adalah yang berkaitan
dengan kepala ular ”gatip” atau rangkaian kepala ular ”gatip” yang saling
28
Universitas Sumatera Utara
gatip-gatip diletakkan sebagai hiasan pada kain ”ragi panie”, bulang-bulang atau
b.Fungsi
Berfungsi sebagai pertanda perubahan cepat tentang rezeki (jadi lebih baik atau
dengan kepercayaan mereka bahwa hal-hal yang baik yang tidak melanggar
c.Makna
dengan ular “gatip” pertanda perubahan cepat tentang rejeki (jadi lebih baik atau
tidak). Perubahan cepat tentang rezeki (jadi lebih baik atau tidak) tersebut dapat
apabila mereka tidak melanggar norma yang berlaku. Sesuai dengan kepercayaan
29
merupakan tiruan dari tumbuhan pakis akan tetapi ornamen ini menyerupai
pucuk-pucuk pakis pada bagian atas yang saling bersandar dan berlainan arah.
Dalam arti yang luas ornamen ini adalah pucuk-pucuk pakis yang berangkaian,
tujuan bersama. Ornamen tersebut di pahat dari bahan kayu sebagai hiasan pada
b.Fungsi
buluh ukiran, tiang beranda dan lesplang atas yang berfungsi menunjukkan
hari. Untuk kekompakan dalam tujuan bersama serta sebagai ventilasi udara yang
ini di tempatkan di bagian depan yang berbentuk pucuk-pucuk pakis dari rumah
adat Simalungun.
c.Makna
yang bersandar dan berlainan arah. Ornamen pahu-pahu patundal ini mempunyai
30
dari orang-orang yang ingin berniat jahat dan mengganggu ketentraman penghuni
rumah bolon atau rumah adat Simalungun. Makna ini di tunjukkan pada pucuk-
a.Bentuk
Ornamen ini bermotif gambar jambul merak yang merupakan tiruan dari
jambul burung merak yang indah, anggun dan agung. Ornamen ini berwarna
merah dan putih yang mendominasi dan warna hitam sebagai warna dasarnya.
Adapun ornamen ini bermotif jambul merak agar saling menghargai dan
31
membentuk ornamen Jombut Uwou (Jambul Merak) yang mereka percaya dapat
pemilik rumah. Bahan dasar ornamen ini adalah kayu yang tehnik pembuatannya
b.Fungsi
Ornamen ini berfungsi sebagai penolakan niat jahat bagi orang yang
menepis segala hal-hal yang tidak baik karena masyarakat Simalungun pada
zaman dahulu percaya akan adanya roh-roh jahat yang hendak menggangu
segala niat jahat terhadap penghuni rumah adat. Ornamen ini juga
rumah adat. Terdapat dalam rumah bolon antara “lopou” dengan “rumah”.
32
mempunyai makna yang tidak jauh dari fungsinya yaitu makna penolak niat jahat
dan keindahan serta berupa keamanan dalam rumah adat Simalungun. Ornamen
Jombut Uwou (Jambul Merak) akan menjaga keamanan dari setiap anggota
keluarga dari segala niat jahat orang. Niat jahat tersebut bentuknya tidak terlihat
karena dibuat untuk menghancurkan dan membinasakan orang yang ada dalam
rumah adat. Roh-roh jahat tersebut dikirim dengan bantuan dukun yang berusaha
untuk merusak keharmonisan para anggota keluarga yang tinggal dalam rumah
adat.
33
a.Bentuk
Ornamen ini bermotif geometris yang berupa Garis Saling melingkar tak
dapat Diketahui yang mana ujung pangkalnya. Nama ornamen ini merupakan
nama raja yang dianggap sakti yang ditakuti mahluk jahat mulai yang kecil
sampai yang besar. Ornamen ini terdapat pada pada ruas bambu rumah adat yang
merupakan raja yang ditakuti oleh roh-roh jahat. Diukir pada ruas bambu untuk
penjaga rumah atau pekarangan / ladang ( keterangan dari orang-orang tua turun
c.Fungsi
punggung senduk-nasi (dari bambu). Makan yang disenduk dengan ini, hilang zat
34
1. Penolakan niat jahat orang, Ornamen Tapak Raja Suleiman akan menolang
mereka untuk menghancurkan niat jahat orang yang datang secara nyata
2. Ornamen Tapak Raja Suleiman juga menunjukkan status yang berbeda dalam
masyarakat Simalungun, sebagai status raja atau golongan bangsa tanah yang
sangat berperan dalam acara adat, akan tetapi saling menghargai dan
Simalungun.
b.Makna
Makna yang terdapat pada ornamen ini adalah makna kekeluargaan dan
makna kekuatan.
1. Makna Kekeluargaan
menunujukkan status dari keluarga raja Atau bangsa tanah yang menyayangi
2. Makna Kekuatan
35
Universitas Sumatera Utara
Tapak raja suleiman merupakan kekuatan pada masyarakat Simalungun yang
dipercayai bahwa tapak raja Suleman akan menjaga pemilik rumah dari
segala niat buruk orang dan yang menunjukkan status raja sebagai orang yang
jahat.
a.Bentuk
Ornamen ini bermotif profil wajah manusia. Akan tetapi ornamen ini
Simalungun memiliki wajah yang sangat ramah, selalu waspada dan hormat
profil wajah manusia yang berarti pagar rumah yang berfungsi melindungi
36
ornamen ini adalah kayu yang teknik pembuatannya diukir, serta di tempatkan
b.Fungsi
rumah dari orang yang berusaha untuk mengganggu ketentraman dari pemilik
rumah. Mereka percaya bahwa kekuatan jahat yang ada di sekitar mereka dapat
merusak keharmonisan yang ada dalam rumah adat. Untuk menghalau kekuatan
jahat itu mereka percaya bahwa Bohi Bohi (Wajah-Wajah) sebagai penolak
kekuatan jahat.
Simalungun agar terhindar dari perbuatan jahat orang lain yang memiliki niat
yang akan mengganggu ketentraman orang yang ada dalam rumah adat.
c.Makna
Makna yang terdapat pada ornamen bohi bohi ialah makna kekeluargaan
serta makna kekuatan itu terlihat dari hubungan antar masyarakat Simalungun
Simalungun memiliki keyakinan ornamen Bohi bohi ini akan menjaga setiap
anggota keluarga dan masyarakat Simalungun dari niat jahat. Yang menandakan
37
rumah adat.
a.Bentuk
Bentuk ornamen yang terdapat pada gambar ini bila di perhatikan secara
seksama akan hampir mirip dengan rupa hewan yang menyerupai gambar cicak.
kerukunan.
38
pada dinding rumah / sebelah luar rumah adat Simalungun yang berfungsi
sebagai :
1. Tolak Bala
bahaya yang datangnya dari roh-roh jahat di udara yang dapat mengganggu
Didalam rumah adat Simalungun terdiri dari tiga belas rumah tangga yang
datangnya dari luar mereka percaya bahwa ornamen boraspati (cicak) akan
menjaga mereka.
2. Pagar Rumah
Ornamen ini merupakan pagar rumah yang berfungsi menjaga pemilik rumah
dari orang yang berusaha untuk mengganggu ketentraman dari pemilik rumah
adat Simalungun. Mereka percaya bahwa kekuatan jahat yang ada di sekitar
mereka dapat merusak keharmonisan yang ada dalam rumah adat Simalungun
atau pelindung yang melindungi seisi rumah orang tersebut agar terhindar
39
c.Makna
Makna dalam ornamen boraspati ini tidak jauh dari fungsinya yaitu
1. Makna kekuatan ini ditunjukkan pada saat pembangunan rumah yang tidak
boraspati sebagai paku yang merupakan tali yang mengikat setiap lembar
gangguan alam seperti gempa, karena setiap lembar yang di ikat oleh pengret-
memberikan perlindungan yang menolak segala niat jahat orang dan sebagai
40
a.Bentuk
Bentuk ornamen Bindu Matoguh terdiri dari dua segi empat yang saling
arah penjuru. Penyingkiran yang tidak baik itu merupakan kekuatan ornamen
Bindu Matoguh untuk menjaga lingkungan dan manusia dari roh-roh alam
semesta yang ditimbulkan oleh manusia sendiri ataupun alam yang berusaha
Simalungun.
Ornamen ini bermotif geometris. Bahan dasar ornamen ini adalah kayu
yang tehnik pembuatannya di ukir dan dibuat saling bertimpaan membentuk dua
b.Fungsi
Ornamen ini memiliki fungsi sebagai penyingkir yang tidak baik dalam
41
orang mempunyai sifat baik apalagi kalau ada orang asing yang datang ke
kampung atau ke rumah,.maka ornamen Bindu Matoguh ini juga berfungsi untuk
menjaga pemilik rumah atau orang kampung yang sedang berburu kehutan.
gangguan dari binatang buas seperti ular, harimau dan hewan-hewan liar yang
c.Makan :
1. Makna Kekuatan
kampung dari niat jahat orang ketika mereka kedatangan tamu dari luar
belum tentu mempunyai niat baik maka ornamen bindu matoguh akan
memiliki kekuatan untuk menjaga orang kampung dan pemilik rumah dari
42
ornamen bindu matoguh, ornamen ini juga dipercaya akan memperkuat roh
orang yang akan berburu kehutan ketika mereka berjumpa dengan hewan
a.Bentuk
Ornamen Ipon-ipon ini bermotif gigi dengan warna dasar hitam, putih dan
merah ini mempunyai bentuk seperti gigi yang teratur. Pembuatan ornamen ini
dengan cara diukir dan dipahat dengan cara melihat bentuk gigi yang kuat dan
tersusun rapi. Motif yang ada pada ornamen ini menyerupai bentuk gigi yang
teratur. Kesan rapi dan teratur itulah yang melatar belakangi pembuatan ornamen
Ipon-ipon sebagai pemisah antar dua bentuk ukiran atau hiasan pinggiran.
Ornamen ini merupakan gambar gigi yang tersusun rapi yang bahan dasar
43
Universitas Sumatera Utara
ornamen ini adalah kayu yang teknik pembuatanya di ukir dan dipahat sesuai
gambar gigi yang tersusun rapi. Warna dasar ornamen diambil dari warna gigi
yang putih yang berati kejujuran setiap masyarakat Simalungunn yang menjaga
b.Fungsi
Simalungun. Dan sebagai penolak segala bala yang ada pada masyarakat
keindahan pada pemisah antara dua bentuk ukiran atau hiasan pinggiran.
c.Makna
Makna yang terdapat pada ornamen ini tidak jauh dari fungsinya yaitu
sebagai makna keindahan dan kekeluargaan serta ramah dan hormat pada semua
orang. Makna keindahan pada ornamen ini terlihat pada keindahan susunan gigi
yang teratur dan rapi, serta kebersamaan atau kekompakan yang ditonjolkan oleh
masyarakat Simalungun. Unsur mistik dalam ornamen ini tidak ada, akan tetapi
menjaga setiap penghuni rumah adat dari niat jahat seseorang. Makna keindahan
yang memberikan kesan indah pada pemisah antara dua bentuk ukiran atau
hiasan pinggir.
44
a.Bentuk
Motif tumbuhan yang ada pada ornamen ini menyerupai tumbuhan bunga
hambili. Kesan cantik dan indah itulah yang melatar belakangi pembuatan
b.Fungsi
keindahan itu terlihat pada ornamen pinar bunga hambili yang memberikan
kesan keindahan dan menolang mereka untuk menghancurkan niat jahat orang
yang datang secara nyata maupun tidak nyata dalam masyarakat Simalungun.
c.Makna
45
Universitas Sumatera Utara
Ornamen bunga “Hambili” diletakkan pada ujung tiang, pinggir ukiran-
ukiran lain rumah adat Simalungun yang bermakna sebagai keindahan yang
a.Bentuk
rumah adat Simalungun. Tehnik pembuatan ornamen ini dengan cara di ukir dan
dipahat. Pembuatan ornamen ini dilakukan dengan melihat semut yang saling
beriringan yang ada di alam sekitar sehingga ornamen ini menyerupai hewan
yang teratur, rajin, tabah bertugas beriringan (bekerja sama) yang harus dijadikan
46
b.Fungsi
keluarga yang berada dalam rumah adat akan mempunyai tugas yang sama untuk
saling menjaga anggota keluarga. Ornamen ini juga memperlihatkan tugas dari
masing-masing dari setiap anggota keluarga yang ada dalam rumah adat.
dari sikap kerja keras mereka pada pertanian dan sikap gotong-royong mereka
saat akan mendapatkan hasil pertanian yang mau berbagi dengan orang lain.
c.Makna
Makna ornamen porkis marodor yang merupakan tiruan dari hewan semut
yang saling beriringan, teratur, rajin dan tabah bertugas (bekerja sama) yang
layak dicontoh dan ditiru oleh masyarakat Simalungun karena kerajinan dan
ketabahan semut baik dijadikan contoh. Serta nasehat agar selalu waspada dan
47
a.Bentuk
Ornamen ini dibentuk dari beruk, motif ornamen ini diambil dari gambar
hewan. Hewan ini berupa beruk yang berbaris mencari kutu. Ornamen ini
dengan cara diukir dan dipahat. Pembuatan ornamen ini dilakukan dengan
melihat hewan-hewan yang ada di alam sekitar sehingga ornamen ini menyerupai
Simalungun.
b.Fungsi
menolak segala niat jahat orang yang berusaha untuk mengganggu ketentraman
satu keluarga yang memiliki konflik dan memberikan kesan keindahan pada
48
tiruan dari hewan beruk yang saling berkutu memberikan makna keindahan pada
mistik pada ornamen ini tidak ada, karena ornamen ini dibentuk dengan melihat
keindahan alam sekitar. Keindahan akan hewan alam sekitar yang merupakan
beruk tersebut yang saling berkutu yang sangat indah yang terdapat pada
a.Bentuk
Ornamen ini berbentuk pucuk semangka subur kesemua arah. Bahan dasar
ornamen ini adalah papan yang di ukir dan dipahat membentuk pucuk semangka.
Bentuk yang melatar belakangi pembuatan pada ornamen ini di latar belakangi
49
Universitas Sumatera Utara
kesemua arah menunjukkan kemampuan masyarakat Simalungun untuk berbaur
dan beradaptasi demi semua usaha untuk kepentingan bangsa dan negara.
b.Fungsi
andorni tabu mangganupi desa yang memberikan kesan keindahan pada tabung-
tabung buluh, tullak (alat tenun), kotak-kotak perhiasan yang terdapat di dalam
c.Makna
kesatuan menyesuaikan diri dengan semua usaha kepentingan bangsa dan negara.
Serta makna keindahan itu terlihat pada ornamen andorni tabu mangganupi desa
yang memberikan kesan keindahan pada tabung-tabung bulu, tullak (alat tenun)
50
Universitas Sumatera Utara
4.4.15 Ornamen Hail Putor (Kail Putar)
a.Bentuk
Ornamen ini bermotif seperti mata kail pancing dengan warna dasar hitam, putih,
dan merah. Bahan dasar ornamen ini adalah papan yang tehnik pembuatannya
dengan cara di ukir yang menyerupai mata kail pancing. Ornamen ini
b.Fungsi
Ornamen hail putor ini juga berfungsi suatu gambaran tutur dalam
lain sehingga kedudukan dan statusnya lebih jelas (sapaan dalam keluarga). Doa
kekuatan gaib dan roh-roh halus sebagai suatu bentuk kekuatan yang dapat
51
Ornamen hail putor yang merupakan tiruan dari mata kail pancing. Yang
rumah adat.
a.Bentuk
keindahan. Pembuatan ornamen ini dengan cara diukir dan dipahat menyerupai
sisik kulit hewan. Motif ukiran kulit hewan ini menyerupai sisik tenggiling.
Selain menunjukkan kesan cantik dan indah dalam ukiran ornamen ini juga
mempunyai kesan kekuatan seperti sisik tenggiling yang kuat dan keras yang
52
ornamen ini sangat keras dan sangat sulit untuk mendapatkannya. Akan tetapi
pinggir ukiran lain. Kesan cantik dan indah itulah yang melatar belakangi
b.Fungsi
buruk yang disebabkan oleh lingkungan yang dikirim melalui roh-roh jahat yang
tidak terlihat oleh mata yang berusaha untuk mengganggu ketentraman dari
rumah dari segala bentuk niat jahat orang yang berusaha untuk mengganggu
ketentraman rumah.
c.Makna
Makna dalam ornamen pinar sisikni tanggiling ialah makna kekuatan dari
menolak segala niat jahat orang dan sebagai pagar rumah yang melindungi orang
53
Universitas Sumatera Utara
4.4.17 Ornamen pinar bunga bongbong (Bunga Bongbong)
a.Bentuk
tengahnya berbentuk kotak-kotak seperti wajid yang bersusun dan berjejer serta
bermotif geometris. Ornamen ini terbuat dari bambu yang dibelah dan dianyam
sedemikian rupa membentuk segi empat yang diletakkan pada anyaman tepas
atau gedek rumah adat Simalungun. Kotak-kotak tersebut terdiri dari berbagai
bentuk kotak-kotak yang dibentuk dan diwarnai dengan bahan yang berwana
menjaga kelangsungan hidup do alam dari segalah macam gangguan yang timbul
54
Universitas Sumatera Utara
Hal tersebutlah yang melatarbelakangi masyarakat Simalungun
b.Fungsi
pada anyaman tepas atau gedek rumah adat Simalungun yang berfungsi yakni :
Penolakan berarti menepis segala hal-hal yang tidak baik karena masyarakat
Simalungun pada zaman dahulu masih percaya akan adanya roh-roh jahat
Ornamen pinar bunga bongbong di letakkan pada ayaman tepas atau gedek
diletakkan pada ayaman tepas atau gedek rumah adat yang dibuat dengan cara
55
Universitas Sumatera Utara
c.Makna
Ornamen Pinar Bunga Bongbong akan menjaga keaman akan setiap anggota
keluarga dari setiap niat jahat orang untuk merusak keharmonisan para anggota
keluarga yang tinggal dalam rumah adat. yang akan menjadikan pertengkaran
antara satu keluarga dengan keluarga lainnya yang tinggal di rumah adat.
akan terjaga.
a.Bentuk
tumbuhan berdaun mirip lipan-lipan. Warna dasar ornamen ini ialah hitam dan
putih yang mana ornamen ini tumbuh juga di tanah gersang. Ornamen ini
56
tetapi hanya merupakan sebagai keindahan dan doa masyarakat Simalungun pada
penciptanya.
c.Makna
Makna yang terdapat pada Ornamen simarlipan-lipan ini tidak jauh dari
yaitu sebagai makna keindahan dan keamanan. Agar supaya Dimana pun berada
keamanan dari setiap anggota keluarga dari segala niat jahat orang. Niat jahat
membinasakan orang yang ada dalam rumah adat. Roh-roh jahat tersebut dikirim
dengan bantuan dukun yang berusaha untuk merusak keharmonisan para anggota
keluarga yang tinggal dalam rumah adat. Niat jahat orang tersebut akan
tinggal di rumah adat. Kekuatan jahat tersebut juga dapat membinasakan orang
yang ada di rumah adat. Dengan datangnya penyakit yang secara tiba-tiba
57
a.Bentuk
Paria yang menunjukkan keindahan. Pembuatan ornamen ini dengan cara diukir
dan dipahat dengan cara melihat tumbuh-tumbuhan yang ada di alam sekitar.
Motif tumbuhan yang ada pada ornamen ini menyerupai tumbuhan gambas paria.
b.Fungsi
pada zaman dahulu percaya pada kekuatan gaib dan roh-roh halus sebagai
anut.
58
c.Makna
a.Bentuk
(Daun Ramuan). Ornamen tersebut dipahat dari bahan kayu. Adapun ornamen ini
penangkal racun. Bahan dasar pembuatan ornamen ini adalah papan yang diukir
59
tenun.
b.Fungsi
menghancurkan niat jahat dan menjaga ketentraman anggota keluarga yang ada
dalam rumah adat. Ornamen Pinar Silobur Pinggan di percaya dapat menghalau
c.Makna
makna yaitu pendirian tetap, ramah dan rukun dapat membantu mengatasi
kesedihan orang lain serta manjaga keaman dari setiap anggota keluarganya dari
segala niat jahat orang. Keindahan ukiran daun ramuan tersebut menunjukkan
keiklasan dan kemurnian hati masyarakat Simalungun yang mau berbagi dengan
sesamanya.
60
a.Bentuk
Bentuk ornamen yang terdapat pada gambar ini bila diperhatikan secara
seksama akan hampir mirip dengan bunga raya warna merah menyala. Ornamen
rumah), pada tiang dalam dan lain-lain dengan cara diukir dan dipahat.
alam sekitar sehingga ornamen ini menyerupai bunga raya yang sedang mekar
61
Tehnik pembuatan ornamen ini dengan cara diukir dan di pahat pada
memberikan kesan indah dan cantik pada tiang dalam rumah adat Simalungun.
Bunga raya yang sedang mekar itulah yang melatar belakangi ornamen Bunga
c.Makna
keindahan dan makna bersosialisasi yaitu dengan cara usaha menyesuaikan diri
agar kompak dimana saja. Ornamen Bunga Sayurmatua yang merupakan tiruan
dari bunga raya yang sedang mekar memberikan keindahan pada masyarakat
62
5.1 Kesimpulan
berikut :
Bak Buaya).
63
keagungan dari rumah adat yang mana setiap ornamen juga memiliki fungsi
dan makna yang berhubungan dengan adat istiadat yang terdapat pada
masyarakat Simalungu.
hal-hal yang terdapat di alam seperti tumbuh-tumbuhan, hewan dan alam itu
masyarakat Simalungun.
5. 2 Saran
1. Ornamen yang ada dalam rumah adat Simalungun memiliki banyak nilai
sosial yang bermakna adat istiadat dalam masyarakat Simalungun yang perlu
64
65
Letak Geografis
Nagori pematang purba adalah salah satu dari 9 (sembilan) nagori dan 1 (satu)
1.200 meter dari permukaan laut, secara umum berikilim dingin dan sejuk
Luas wilayah nagori Pematang Purba Yaitu : ± 2.600 Ha yang terdiri dari :
2. Perkantoran : 48 M
3. sekolah :2 Ha
4. Gereja :1,5 Ha
5. Museum : 1,5 Ha
7. Kuburan : 5,5 Ha
8. Sawah : 50 Ha
9. Jalan : 6 Ha
66
14. PT : 2 Ha
15. Lain-lain : 20 Ha
67
Boer dalam Yanti. 2003. Fungsi dan Makna Gorga dalam masyarakat
Batak Toba.
Purba MD,Letkol Purn dan Lingga SA, Sitopu.1979. Mengenal Lukis dan Ukir
Tradisional Simalungun.M.D.Purba :Medan
68
Universitas Sumatera Utara