Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PKN

Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan Undang-Undang Dasar


Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Nama : Laila Melinia Pramesti

Kelas : 10B Musik

No Absen : 12

SMK 8 SURAKARTA
Tahun Pelajaran 2016/2017
Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945

wawasanpendidikan.com - kalau sebelumnya artikel Pokok Fundamental Kaidah Negara tentang


Membangun rasa syukur atas kemerdekaan, artikel sobat pendidikan kali ini tak jauh-jauh, yaitu
Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Selamat membaca.

Pembukaan UUD 1945 terdiri dari empat alinea dan empat pokok pikiran. Walaupun jumlah
sama-sama empat, pengertian alinea di sini tidak identik dengan pokok pikiran.Jadi, tidak berarti
Alinea I mengandung Pokok Pikiran I, Alinea II mengandung Pokok Pikiran II, dan seterusnya.
Pokok-pokok pikiran tersebut terkandung dalam keseluruhan alinea Pembukaan UUD 1945.

A. Isi Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

1. Alinea I memuat dasar/motivasi pernyataan kemerdekaan Indonesia. Di dalamnya


(secara obyektif) dinyatakan bahwa segala bentuk penjajahan di atas dunia ini tidak
sesuai dengan perikemanusiaan dan perikedilan. Untuk itu (secara subyektif) bangsa
Indonesia memiliki aspirasi untuk membebaskan diri dari penjajahan itu guna
membangun masa depan bersama yang lebih baik.
2. Alinea II memuat cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia. Dengan pernyataan
kemerdekaan Indonesia itu berarti perjuangan pergerakan kemerdekaan telah sampai
pada saat yang berbahagia. Pernyataan kemerdekaan itu sendiri barulah awal dari proses
pembangunan bangsa ini menuju kepada negara yang bersatu, berdaulat, adil dan
makmur.
3. Alinea III memuat pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia. Di situ ditegaskan bahwa
kemerdekaan bangsa Indonesia itu selain upaya manusia, juga tidak terlepas dari berkat
rahmat Allah Yang Mahakuasa. Dengan demikian tampak jelas ada keseimbangan antara
motivasi material dan spiritual dari pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia itu.
Keseimbangan ini pula yang selalu eksis dalam pernjuangan mengisi kemerdekaan
berupa pembangunan nasional sebagai pengalaman Pancasila.
4. Alinea IV memuat tujuan nasional, penyusunan negara hukum, benttuk negara Republik
Indonesia, negara berkedaulatan rakyat, dan lima dasar negara (yang kemudian
dikenaldengan Pancasila). Fungsi dan tujuan negara Indonesia secara gamblang
ditegaskan dalam alinea ini, yakni untuk melindungi segenap bangsa Indonesiadan
seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan dunia yang berdasarkan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketrtiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Untuk menjalankan fungsi dan
mencapai tujuan yang mulia tersebut, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan
Indonesia itu dalam suatu undang-undang dasar (UUD1945). Di situ juga ditegaskan
bahwa bentuk negara yang dipilih adalah republik, yang berkedaulatan rakyat berdasar
Pancasila.

B. Pokok Pikiran Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Semua alinea Pembukaan UUD 1945 di atas, apabila ditelaah secara mendalam, ternyata
diilhami oleh empat pokok pikiran.

1. Pokok Pikiran I menyatakan, bahwa negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia berdasarkan atas persatuan dengan mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Ini sekaligus berarti, dalam Pembukaan UUD 1945
diterima aliran pengertian (paham) negara persatuan, negara yang melindungi
danmeliputi segenap bangsa seluruhnya, mengatasi segala paham golongan dan
perseorangan. Aliran inilah yang kemudian dikenal sebagai paham negara persatuan
(integralistik atau kekeluargaan). Tampak di sini, bahwa pokokpikiran ini identik dengan
Sila ke-3 dari Pancasila.
2. Pokok Pikiran II menyatakan, bahwa negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia. Pokok pikiran ini identik dengan Sila ke-5 dari Pancasila.
3. Pokok Pikiran III menyatakan, bahwa negara berkedaulatan rakyat, berdasar atas
kerakyatan danpermusyawaratan perwakilan. Oleh karena itu, sistem negara yang
terbentuk dalam Undang-Undang Dasar harus berdasarkan kedaulatan dan berdasar atas
permusyawaratan perwakilam. Di sini secara jelas tampak bahwa pokok pikiran ini
identik dengan Sila ke-4 dari Pancasila.
4. Pokok Pikiran IV menyatakan, bahwa negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Oleh karena itu, Undang-Undang
Dasar harus mengandung isi yang mewajibkan pemerintahan dan lain-lain penyelenggara
negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguhcita-
cita moral rakyat yang luhur. Pokok pikiran ini identik dengan Sila ke-1 dan ke-2 dari
Pancasila.

Kesimpulan penjelasan diatas menegaskan bahwa Pokok-pokok pikiran dari Pembukaan UUD
1945 tidak lain adalah Pancasila itu sendiri dan dijabarkan dalam pasal-pasal Batang Tubuh
UUD 1945.

Sumber : mpr.go.id

Anda mungkin juga menyukai