PERANCANGAN
113
4.1.2. Spesifikasi Bahan untuk Struktur
a. Beton
114
Luas penampang barier (Abarier) 0,3722 m²
Berat volume beton (ɣbeton) 2400 Kg/m³
Berat volume aspal (ɣaspal) 2200 kg/m³
Beban roda truck (32.0 Kip) (Wtire) 7250 kg AASHTO Pasal 3.6.1.2.2
Dynamic Load Allowance (IM/FBD) 33 % AASHTO Pasal 3.6.2.1-1
Beban pedestrian (0,075 ksf) (Wpedestrian) 366 kg/m² AASHTO Pasal 3.6.1.6
Lebar trotoar (L) 1 m
Faktor Beban :
a. Beban Mati (DC) 1,25 AASHTO Tabel 3.4.1-2
b. Beban Mati Tambahan (DW) 1,5 AASHTO Tabel 3.4.1-2
c. Beban Hidup (TRUCK & PEDESTRIAN) 1,75 AASHTO Tabel 3.4.1-2
115
= 2,4273 ft
= 0,74 m
Bentang II = 0,045 (41,29 m)
= 0,045 (135,47 ft)
= 6,1 ft
= 1,86 m
Maka, profil girder yang digunakan sesuai dengan standar pabrikasi
yang dikeluarkan oleh PT.Wijaya Karya, yaitu : Bentang I dan III (H-
90) dan Bentang II (H-210).
Tabel 4.1 Tabel dimensi profil girder produksi PT.Wijaya Karya yang
digunakan pada perencanaan
Profil H-90
H1 75 mm
H2 75 mm
H3 100 mm
H4 125 mm
A 170 mm
B 350 mm
C 650 mm
H 900 mm
Profil H-210
H1 200 mm
H2 120 mm
H3 250 mm
H4 250 mm
A 200 mm
B 800 mm
B1 600 mm
C 700 mm
H 2100 mm
116
4.2.3. Perhitungan Struktur Pelat Lantai
117
2) Beban mati tambahan (DW)
- Beban Aspal (wearing surface)
Beban Aspal (WDWaspal) = taspal beff aspal
= 0,1 m x 1,815 x 2200 kg/m³
= 399,3 kg/m
- Beban Barrier
Beban Barrier (WDwbarier) = Abarier beff beton
= 0,3722 m² x 1,815 m x 2400 kg/m³
= 1621,3032 kg
3) Beban hidup kendaraan (LL)
Beban truk (WLltruk) = (1 FBD) Wtire m
= (1 + 33%) x 7250 kg x 1
= 9642,5 kg
4) Beban pejalan kaki (PL)
Beban pejalan kaki (WPL) = Wpedestrian beff
= 366 kg/m² x 1,815 m
= 664,29 kg/m
118
3) Beban barrier (WDWbarrier)
1.
2.
3.
4.
5.
119
Setelah dilakukan analisa momen dengan menggunakan SAP2000 seperti
yang terlampir pada lampiran, diperoleh nilai momen maksimum sebagai
berikut :
Momen Tumpuan (-) Lapangan (+)
maksimum (Kg.m) (Kg.m)
WDC 992,35 285,19
WDWaspal+barier 2188,76 418,17
WLLtruck 3484,4 2917,39
WPLpedest 332,15 61,23
Kombinasi beban :
Momen tumpuan (-) = MDLFBDL + MSDLFBSDL + MTFBT + MPFBp
= 11202,54 Kg.m
Momen lapangan (+) = MDLFBDL + MSDLFBSDL + MTFBT + MPFBp
= 6196,3275 Kg.m
Mu
As perlu =
fy 0,9d
619632, 75kg.cm
=
0,85 4000kg / cm2 0,9 19,35cm
120
= 10,464825 cm²
Asperlu fy
a =
0,8 f c' beff
= 0,994 cm
Kontrol :
Mn Mu
1
Asperlu fy (d a) Mu
2
0,85 x 10,464825 x 4000 (19,35 – ½ 0,994) > Mu
670795,7 kg.cm > 619632,75 kg.cm ....... Aman !!!
Kebutuhan tulangan
As tulangan = ¼ π d²
= ¼ π x 1,3²
= 1,327 cm²
Jumlah tulangan = As perlu / As tulangan
= 10,464825 / 1,327
= 7,89 ~ 8 buah
beff c
Jarak tulangan =
n 1
181,5 5
=
8 1
= 25,2 cm ~ 250 mm
Maka, untuk tulangan lentur positif (lapangan) dibutuhkan tulangan
D13 - 250 mm
121
d = tdeck-c-D/2 d 19,2 cm
Kuat tekan beton f c' 290 Kg/cm²
Tegangan leleh baja fy 4000 Kg/cm²
Lebar efektif beff 181,5 cm
Ø 0,85
Mu
As perlu =
fy 0,9d
1120254kg.cm
=
0,85 4000kg / cm2 0,9 19, 2cm
= 19,067504 cm²
Asperlu fy
a =
0,8 f c' beff
= 1,8112952 cm
Kontrol :
Mn Mu
1
Asperlu fy (d a) Mu
2
0,85 x 19,067504 x 4000 (19,2 – ½ 1,8112952) > Mu
1186014kg.cm > 1120254 kg.cm ....... Aman !!!
Kebutuhan tulangan
As tulangan = ¼ π d²
= ¼ π x 1,6²
= 2,011 cm²
Jumlah tulangan = As perlu / As tulangan
= 19,067504 / 2,011
= 9,48 ~ 10 buah
beff c
Jarak tulangan =
n 1
181,5 5
=
10 1
122
= 19,61 cm ~ 200 mm
Maka, untuk tulangan lentur positif (lapangan) dibutuhkan tulangan
D16 - 200 mm
b. Perhitungan Pembebanan
123
2) Beban Mati Tambahan barrier (DWbarier)
Beban barrier (Wbarier) = Abarier beton
= 0,3722 m² x 2400 kg/m³
= 893,28 kg/m
3) Beban trotoar (DCtrotoar)
Beban trotoar (Wtrotoar) = ttrotoar beton
= 0,4 m x 2400 kg/m³
= 960 kg/m²
4) Beban pejalan kaki (PL)
Beban pejalan kaki (WPL) = Wpedestrian Ltrotoar
= 366 kg/m² x 1 m
= 366 kg/m
5) Beban hidup kendaraan (LL)
Untuk beban hidup kendaraan menggunakan HSn-44-1 pada aplikasi
Csi Bridge. Beban kendaraan tersebut sudah di standarkan oleh
AASHTO 2012.
6) Beban lajur (LL)
Untuk beban lajur (lane load) sudah distandarkan oleh AASHTO
2012 sebesar 0,64 klf merupakan beban merata di sepanjan lajur
kendaraan dengan lebar 10 ft (3 cm).
c. Permodelan dengan menggunakan aplikasi Csi Bridge
124
Gambar 4.3 Permodelan tampak atas jembatan
H 900 mm
H1 75 mm
H2 75 mm
H3 100 mm
H4 125 mm
A 170 mm
B 350 mm
C 650 mm
125
Menghitung luas profil
tinggi Luas
titik lebar (mm)
(mm) (mm²)
a. bangun persegi
1 350 75 26250
4 170 700 119000
7 650 125 81250
b. Bangun segitiga
2 90 75 3375
3 90 75 3375
5 240 100 12000
6 240 100 12000
Luas total (Atot) 257250
126
2. Girder H-90 (setelah komposit)
tinggi Luas
titik lebar (mm)
(mm) (mm²)
a. bangun persegi
1 350 75 26250
4 170 700 119000
7 650 125 81250
8 2100 250 525000
b. Bangun segitiga
2 90 75 3375
3 90 75 3375
5 240 100 12000
6 240 100 12000
Luas total (Atot) 782250
127
e. Perhitungan Kehilangan Sebagian Prategang
a. Prestressing strands
Grade 270 diameter 0,5 in (12,7 mm)
128
Kehilangan total sebagian prategang
DfpT DfpES DfpSR DfpCR DfpR 2
Menghitung tegangan awal pada tendon sebelum transfer
fpt fpES = 0,75 fpu
= 0,75 x 1860 Mpa
= 1395 Mpa
Menentukan kerugian seketika
Pemendekan elastis (Elastic Shortening)
DfpES Ep / Eci fcgp
Apsfpbt ( Ig e8,22
2
Ag ) e8, 22 MgAg
fpES
AgIgEci
Aps ( Ig e8,22
2
Ag )
Ep
129
Gambar 4.4 Nilai kelembaban relatif tahunan rata-rata untuk daerah Medan, Sumatera
Utara ; 94%.
DfpSR = (17 – 0,15 H)
= (17 – (0,15 x 94)) ksi
= 2,9 ksi
DfpSR = 20 Mpa
Kehilangan akibat Rangkak (Creep Losses)
DfpCR 12.0 fcgp 7.0 Dfcdp 0
fcgp adalah tegangan beton pada pusat gravitasi baja prategang pada saat
pengalihan
1
Ag Ig Ig
fcgp =
Aps Ep e8,22 Ag
2
1 1
Ag Eci Ig
= 54,25 Mpa
Nilai fcgp juga dapat ditentukan dengan menggunakan dua metode
lainnya :
1) Gunakan persamaan yang sama di atas dan atur tegangan pada untai
sama dengan tegangan pada untai sama dengan tegangan setelah
transfer dan bukan tegangan sesaat sebelum transfer dan biarkan
nilai penyebutnya menjadi 1.
2) Karena perubahan pada regangan beton selama transfer (regangan
sebelum transfer dikurangi regangan segera setelah transfer) sama
dengan perubahan regangan pada untaian prategang selama transfer,
130
perubahan tegangan beton sama dengan perubahan tegangan
prategang. Selama perpindahan dibagi dengan rasio modular antara
baja prategang dan beton pada saat pengalihan. Dengan
memperhatikan bahwa tegangan beton segera sebelum transfer
adalah 0 dan bahwa perubahan tegangan prategang selama transfer
adalah kehilangan akibat pemendekan elastis, fcgp dapat dihitung
sebagai berikut :
DfpES
fcgp =
Ep / Eci
380, 698
=
197200 / 27081,14
= 52,28 Mpa
Dfcdp adalah perubahan tegangan beton pada pusat gravitasi baja
prategang karena beban permanen, kecuali beban yang bekerja pada saat
gaya prategang diterapkan. Nilai Dfcdp harus dihitung pada bagian yang
sama atau pada bagian untuk mana fcgp dihitung.
a) Momen slab
Lebar (mm) 9000 mm
Tebal slab (mm) 250 mm
ɣbeton 2400 Kg/m³
Panjang (L) 16440 mm
q = A beton
= (9000 mm x 250 mm) x 2400 x 10-8 N/mm³
q = 54 N/mm
1
Mmaks = q l2
8
1
= 54 164402
8
Mslab = 1824346800 N.mm
b) Momen parapet, aspal, railing
Momen trotoar 31442,123 Kgm
Momen aspal 11337,307 Kgm
Momen railing 21474,886 kgm
131
Nilai momen di atas diperoleh dari analisa momen menggunakan
aplikasi Csi Bridge.
Mslab e8,22 ( Mtrotoar Mrailing Maspal ) ( N . Abeambot CGSps)
Dfcdp =
Ig Ic
1824346800 323 (314421230 113373070 214748860) (363, 24 127)
= 22666102468 101008733726
= 27,50 Mpa
Maka, DfpCR adalah
DfpCR = 12.0 fcgp 7.0 Dfcdp
= 12 (52,28 Mpa) – 7 (27,5 Mpa)
= 12 (4,38 ksi) – 7 (3,99 ksi)
= 52,56 – 27,93
= 24,63 ksi
= 169,82 Mpa
Kehilangan akibat Relaksasi (Relaxation)
DfpR 2 20 0, 4 DfpES 0, 2( DfpSR DfpCR)
Menghitung kehilangan akibar relaksasi setelah transfer
DfpR2 = 20 – 0,4 (220,152 Mpa)-0,2(20 Mpa + 169,82 Mpa)
= 20 – 0,4 (31,93 ksi) – 0,2 (2,9 ksi + 24,63 ksi)
= 20 – 12,772 – 5,506
= 1,722 ksi
= 11,87 Mpa
Untuk low relaxation strands, by 30%
DfpR2 = DfpR2 x 30%
= 11,87 Mpa x 0,3
= 3,561 Mpa
Total Kehilangan setelah transfer
DfpT = DfpES + DfpSR + DfpCR + DfpR2
= 220,152 + 20 + 169,82 + 11,87
= 421,842 Mpa
Jadi, diperoleh total kehilangan prategang akibat pemendekan elastis,
susut, rangkak, dan relaksasi diperoleh sebesar 421,842 Mpa
132
Menghitung final efektif respon prestress
Maks fpe = 0,8 fpy
= 0,8 x 1674 Mpa
= 1339,2 Mpa
Menghitung aktual efektif tegangan prestress setelah semua
kehilangan
fpe = 0,75 fpu - DfpT
= 0,75 (1860 Mpa) – 421,842 Mpa
= 1395 – 421,842
= 973,158 Mpa < 1339,2 Mpa
Menghitung aktual efektif gaya prestress setelah semua kehilangan
Pe = Nstrands x Aps x fpe
= 44 x 98,71 mm² x 973,158 Mpa
= 4226658,752 Mpa
133
= 1395 + 13,638
= 1408,638 Mpa
f. Perhitungan Tendon
Data-data perencanaan perhitungan tendon :
panjang bentang (L) 16440 mm
fc' 41,5 Mpa
fci' 31,125 Mpa
fpu 1862 Mpa
Luas girder 257250 mm2
ɣ beton 0,0000024 kg/mm3
ct 536,76 mm
cb 363,24 mm
h (tinggi profil) 900 mm
luas profil (Ac) 257250 mm²
Analisa Momen
MD (Momen akibat berat sendiri girder)
q = Agirder x ɣbeton
= 257250 mm² x 0,0000024 kg/mm³
= 0,6174 kg.mm
MD = 1/8 x q x L²
= 1/8 x 0,6174 kg.mm x (16440 mm)²
= 20858365 kg.mm
Momen akibat beban tambahan + Momen akibat beban hidup
Untuk momen akibat beban tambahan dan momen akibat beban hidup di
tengah bentang didapatkan dari hasil analisa momen menggunakan
aplikasi program Csi Bridge. Berikut tabulasi momen yang diperoleh dari
Csi Bridge :
Momen akibat beban Aspal 9737,84 kg.m
Momen akibat beban railing 18694,6 kg.m
Momen akibat beban trotoar 27558,52 kg.m
Momen akibat pejalan kaki 10506,69 kg.m
Momen akibat kendaraan 40345,27 kg.m
Momen akibat gaya rem 3509,952 kg.m
Total 110352874,5 kg.mm
134
MD + MSD + ML = 20858365 kg.mm + 110352874,5 kg.mm
= 131211239,6 kg.mm
fti = 3 fci'
= 3 0,75 fc'
= 3 0, 75 41,5
= 3 31,125 Mpa
= 3 4,514 ksi
= 6,374 ksi
= 43,95 Mpa
fc = 0,45 x fc’
= 0,45 x 6,02 ksi
= 2,709 ksi
= 18,68 Mpa
St =
1 M D M SD M L
fti f c
=
1 69,762% 20858365kg.mm 110352874,5kg.mm
69,762% 43,95Mpa 18,68Mpa
=
1 0,69762 208583650 N .mm 1103528745N .mm
0,69762 43,95Mpa 18,68Mpa
St = 97375744,25 mm³
Menghitung modulus penampang bawah
ft = 6 f c'
= 6 41,5 Mpa
= 6 6, 02 ksi
= 14,72 Mpa
f ci = 0,6 x fc’
= 0,6 x 6,02 ksi
135
= 3,612 ksi
= 24,904 Mpa
Sb =
1 M D M SD M L
ft f ci
=
1 0,69762 208583650 N .mm 1103528745N .mm
0,69762 14,72Mpa 24,904Mpa
Sb = 33167525,76 Mpa
Analisis tegangan pada saat transfer
Ct
f ci = fti fti f ci
h
536, 76
= 43,95 43,95 24,904
900
= 32,59 Mpa
Menghitung nilai prategang awal (Pi)
Pi = Ac f ci
= 257250 mm² x 32,59 Mpa
= 8383777,5 N
Eksentrisitas yang diperlukan di penampang yang mengalami momen
maksimum di tengah bentang
St MD
ec = fti f ci
Pi Pi
97375744, 25 208583650
= 43,95 32,59
8383777,5 8383777,5
= 156,823 mm
Karena Cb = 363,24 mm dan mengasumsikan selimut beton digunakan
sebesar 50 mm, maka :
ec = 363,24 – 50 mm
= 313,24 mm
Luas tendon yang dibutuhkan, Ap
Pi
Ap =
0, 7 fpu
136
8383777,5
=
0, 7 1862
= 6432,24 mm²
Banyak strand
Ap
Nstrands =
Aps
= 6432,24/98,71
= 65 buah
Cek tegangan serat ekstrim beton
Pi aktual = 0,7 fpu x Ap
= 0,7 (1862) x 6432,24
= 8383781,616
Pi ect MD
ft = 1 2 t
Ac r S
8383781, 616 313, 24 536, 76 208583650
= 1
257250 88109, 24 97375744, 25
= (-32,59 x (-0,91)) – 2,14
= 29,66 – 2,14
Pi ecb M D
fb = 1 2
Ac r Sb
= -74,6311 + 6,29
= 5834063,45 N
137
Pe ect MT
ft = 1 t
Ac r 2 S
= 20,64 – 1,35
fc = 0,45 x 45,65
= 20,54 Mpa, OK
Pe ecb M T
fb = 1 2
Ac r Sb
= -51,94 + 1,35
138
f ti = 6 fc' = 106,46 Mpa
Pi ecb
fb = 1 2 0
Ac r
ee = 89,264 mm
Pi ect
ft = 1 2
Ac r
Pi ecb
fb = 1 2 0
Ac r
Pe ect
ft = 1 2 0
Ac r
Pe ecb
fb = 1 2 0
Ac r
139
5834063, 45 150 363, 24
= 1 0
257250 88109, 24
Aps fpu
c =
0,85 fc' 1 b k Aps dfpup
f py
k = 2 1, 04
f pu
1674Mpa
= 2 1, 04
1860Mpa
242, 79ksi
= 2 1, 04
269, 77ksi
k = 0,28
= 836,76 mm
98, 711860
c =
1860
0,85 45, 65 0,85 2100 0, 28 98, 71
836, 76
= 2,65 mm
140
Menghitung tinggi tekanan blok
a = 1c
= 0,85 x 2,65
= 2,25 mm
c
f ps = f pu 1 k
dp
2, 65
= 1860 1 0, 28
836, 76
= 1858,35 Mpa
a
Mn = Aps fps dp
2
2, 25
= 98, 711858,35 836, 76
2
= 153286986,3 N.mm
dt c
t = c
c
141
= 900 + 250 – 50
= 1100 mm
dt c
t = c
c
1100 2, 65
= 0, 003
2, 65
= 1,24 ≥ 0,005
Mr = M n
= 1 x 153286986,3
142