Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

PASIEN YANG AKAN MELAKUKAN TINDAKAN KEMOTERAPI DAN RADIOTERAPI

DISUSUN OLEH :

ARDIAN RIZAL Z ( P1337420517058 )


ANTASENA 2

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG


PRODI DIII KEPERAWATAN MAGELANG
2018
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Pokok Bahasan : Kemoterapi dan Radioterapi


Sub Pokok Bahasan :Kemoterapi dan rasioterapi pada penderita Ca.
Servik
Waktu : 30 Menit
Sasaran : Penderita/pasien Ca. Servik
Tempat : di Ruang Anggrek RSUD Purworejo

I. Tujuan Instruksional Umum


Pasien mengetahui tentang kemoterapi dan radioterapi

II. Tujuan Instruksional Khusus


Pasien mengetahui tentang :
1. apakah kemoterapi dan radioterapi itu?
2. apakah tujuan pemberian kemoterapi dan radioterapi ?
3. bagaimana cara pemberian obat kemoterapi dan radioterapi ?
4. bagaimana prinsip kerja kemoterapi dan radioterapi ?
5. apakah efek samping kemoterapi dan bagaimana penangannya ?
6. syarat pemberian kemoterapi dan radioterapi ?

III. Kegiatan Pengajaran

NO TAHAP KEGIATAN MEDIA

1. Pembukaan  Perkenalan Leaflet


( 5 menit )  Menjelaskan tujuan Gambar
 Apersepsi dengan cara menggali pengetahuan Balik
yang dimiliki ibu tentang pengetahuan
mengenai tindakan kemoterapi dan radioterapi
2. Pelaksanaan  Menjelaskan materi/pengetahuan tentang Leaflet
( 20 menit ) tindakan kemoterapi dan radioterapi Gambar
 ibu memperhatikan penjelasan dengan baik Balik
dan benar
 ibu menanyakan tentang hal-hal yang belum
jelas
3. Penutup  Menyimpulkan materi
 Mengevalusi pengetahuan ibu tentang
tindakan kemoterapi dan radioterapi
 Mengakhiri pertemuan

IV. Media
1. Leaflet
2. Gambar Balik

V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

VI. Waktu Pelaksanaan


1. Hari : Rabu
2. Tanggal : 23 Mei 2007

VII. Evaluasi
a. Standart Persiapan
a. Menyiapkan materi penyuluhan
b. Menyiapkan tempat penyuluhan
c. Menyiapkan leaflet
b. Standart Proses
a. Membaca buku referensi tentang teknik kemoterapi dan radioterapi
yang baik dan benar
b. Memberi penyuluhan teknik kemoterapi dan radioterapi yang baik
dan benar
c. Evaluasi hasil
a. Ibu mampu mengetahui apakah kemoterapi dan radioterapi
b. Ibu mampu mengetahui tujuan pemberian kemoterapi dan radioterapi
c. Ibu mampu mengetahui cara pemberian obat kemoterapi dan
radioterapi
d. Ibu mampu mengetahui tentang bagaimana prinsip kerja kemoterapi
dan radioterapi
e. Ibu mampu mengetahui tentang efek samping kemoterapi dan
radioterapi dan juga bagaimana penanganannya
f. Ibu mampu mengetahuisyarat pemberian kemoterapi
VI. Lampiran
1. Materi
2. Leaflet

MATERI :

A. Apakah Kemoterapi dan Radioterapi Itu ?

Kemoterapi adalah penggunaan obat sitostatika dalam pengobatan kanker,.sedangkan


radioterapi adalah

B. Apakah Tujuan Pemberian Kemoterapi dan radioterapi Itu ?


Meringankan gejala
Mengontrol pertumbuhan sel- sel kanker

C. Bagaimana cara pemberian obat Kemoterapi dan Radioterapi itu ?

 Pemberian intramuskuler
 Pemberian intravena
 Pemberian intrapleura
 Pemberian intraperitoneal
Cara pemberian yang paling sering digunakan adalah cara pemberian dengan secara
intravena (perinfus).Karena pemberian ini dianggap merupakan cara pemberian yang
paling tepat, akibat samping bersifat lokal dan dapat dihindari.

D. Bagaimana Prinsip Kerja Kemoterapi dan Radioterapi Itu ?


Prinsip kerja Kemoterapi adalah membunuh sel-sel yang cepat berkembang biak
(terutama sel-sel kanker) dengan merusak atau mengganggu proses pembelahan sel,
sedangkan Prinsip Kerja Radioterapi adalah
E. Apakah Efek Samping Kemoterapi dan Radioterapi dan Bagaimana Penanganannya ?

Efek samping kemoterapi yang sering terjadi dan penanganannya:

1. Rambut rontok / menipis


Bersifat sementara. Rambut akan tumbuh kembali jika obat dihentikan.
2. Mual / muntah
Tetap berikan makan dalam porsi kecil tapi sering. Hindari makanan yang terlalu
manis, berminyak/ berlemak dan permen. Biasanya diberikan obat anti muntah oleh
dokter.
3. Sembelit
Berikan makanan tinggi serat, misal sayuran dan buah-buahan. Minum banyak.
Biasanya jika lebih dari 3 hari tidak berak, akan diberikan obat oleh dokter.
4. Diare
Hindari makanan yang pedas / asam. Beri minum banyak dan makanan yang lunak.
Jika mencret lebih dari 1 hari akan diberikan obat oleh dokter.
5. Stomatitis / sariawan / gomen
Pelihara kebersihan mulut. Gunakan sikat gigi yang lembut. Biasanya akan
diberikan obat oles oleh dokter.

6. Penurunan daya tahan tubuh


Hindari sumber-sumber infeksi dengan menjauhkan anak dari orang yang sedang
flu, sakit tenggorokan, cacar air, sakit kulit dan lain-lain. Pelihara kebersihan badan.
Cuci tangan sebelum makan dan sebelum atau setelah menyentuh anak.
7. Perubahan kulit : kering, gatal
Jaga kebersihan kulit. Gunakan pelembab yang tidak mengandung alkohol. Pakai
baju yang longgar.

F. Syarat pemberian obat Kemoterapi

Sebelum pengobatan dimulai beberapa kondisi pasien harus dipenuhi yaitu :


1. Keadaan umum harus cukup baik
2. Penderita mengerti pengobatan dan mengetahui efek samping yang akan terjadi
3. Faal ginjal ( kadar ureum < 40 mg % dan kadar kreatinin < 1,5 mg % ) dan faal hati
baik
4. Diagnosis hispatologik diketahui
5. Jenis kanker diketahui sensitif terhadap kemoterapi
6. Hemoglobin > 10 gr %
7. Leucosit > 5000 / ml
8. Trombosit > 100.000 / ml

TEKNIK MENYUSUI
YANG BAIK DAN BENAR

Pendahuluan
Perawat sebagai petugas kesehatan dituntut kemampuannya untuk ikut
bertanggungjawab dalam melaksanakan upaya peningkatan dan penggunaan air susu Ibu
(ASI). Sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan
ibu dan anak melalui program pemasyarakatan ASI, maka perawat juga dituntut memiliki
pengetahuan dan keterampilan dalam manajemen laktasi. Hal ini berarti perawat harus
mampu berperan sebagai pendukung dan inovator yang akan membentuk perilaku
masyarakat dalam mengembangkan kesehatan pada umumnya dan penggunaan ASI pada
khususnya.
Mengingat banyak terjadi perubahan perilaku dalam masyarakat khususnya ibu –
ibu yang cenderung menolak menyusui bayinya sendiri terutama pada ibu – ibu yang
bekerja dengan alasan air susunya hanya sedikit atau tidak keluar sama sekali, keadaan ini
memberikan dampak negatif terhadap status kesehatan, gizi, serta tingkat kecerdasan anak.
Oleh karena itu untuk menanggulangi permasalahan diatas perlu dilakukan upaya preventif
dan promotif dalam meningkatkan penggunaan ASI dengan memberikan pendidikan
kesehatan tentang teknik menyusui yang baik dan benar agar bayi mendapatkan ASI yang
maksimal.

Teknik menyusui
Teknik menyusui perlu diperhatikan, karena sangat menentukan keberhasilan dalam
mempertahahankan menyusui dan memperbanyak produksi ASI

Posisi ibu menyusui


 Duduklah dengan posisi enak dan santai kalau perlu pakailah kursi yang ada sandaran
punggung dan lengan
 Gunakan bantal untuk mengganjal bayi, agar jarak bayi tidak terlalu jauh dari payudara
Memasukkan putting susu
 Bila menyusukan mulai dengan payudara kanan, letakkanlah kepala bayi pada siku
bagian dalam lengan kanan, badan bayi mengahadap ke badan ibu
 Lengan kiri bayi di letakkan di seputar pinggang ibu, tangan kanan ibu memegang
pantat / paha kanan bayi
 Sanggahlah payudara kanan ibu dengan keempat jari tangan kiri dibawahnya, dan ibu
jari diatasnya, tetapi tidak diatas bagian yang berwarna hitam ( aerola mamae )
 Sentuhlah mulut bayi dengan putting susu
 Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar-lebar
 Masukkan putting susu secepatnya kedalam mulut sampai daerah berwarna hitam

Melepaskan hisapan bayi


Setelah selesai menyusukan bayi selama 10 menit, lepaskanlah isapan bayi dengan cara :
 Masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke sudut mulut bayi atau
 Dengan menekan dagu bayi kebawah
 Dengan menutup lubang hidung bayi
 Jangan menarik putting susu untuk melepaskannya

Menyendawakan bayi
Setelah hisapan bayi dilepaskan . sendawakan bayi sebelum menyusukan dengan payudara
yang lain, dengan cara :
 Sandarkan bayi dipundak ibu tepuklah punggungnya dengan pelan sampai
keluar sendawa
 Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu, sambil digosok punggungnya.
Tanda-tanda menyusui yang benar
 Bayi cukup tenang
 Mulut bayi terbuka lebar
 Bayi menempel betul pada ibu
 Mulut dan dagu bayi menempel betul pada payudara ibu
 Seluruh areola tertutup mulut bayi
 Bayi nampak pelan-pelan menghisap dengan kuat
 Putting susu ibu tidak terasa nyeri
 Kuping dengan lengan bayi berada pada satu garis
 Posisi ibu menyusui duduk, berbaring, berdiri dan digendong

Hal-hal yang perlu diingat


 Susukanlah bayi dengan kedua payudara secara bergantian
 Sebelum menyusui minumlah 1 gelas air putih / teh
 Selama menyusui berikanlah perhatian yang penuh pada bayi

Soal
1. Jelaskan teknik menyusui yang baik dan benar ?
2. Jelaskan posisi ibu menyusui ?
3. Sebutkan tanda-tanda teknik menyusui yang telah baik dan benar ?

Anda mungkin juga menyukai