Oleh:
i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LAPANGAN
PERTAMINA
Disusun oleh :
Mengetahui
ii
Fatimah Aradani
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING KKW
Menyetujui,
Mengetahui,
NIP. 196901171994031002
Penulis
Fany Mardiyanti
421306/A
iv
INTISARI
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LAPANGAN ................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING KKW ............................................. iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
INTISARI ............................................................................................................. v
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi
DAFTARTABEL .................................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... x
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Maksud dan Tujuan................................................................................. 2
1.3 Ruang Lingkup........................................................................................ 2
1.4 Metode Pendekatan ................................................................................ 2
1.5 Sistematika Penulisan ............................................................................. 3
vi
3.5 Elemen-Elemen Sistem Pengendalian .................................................... 22
3.5.1 Sensing Element (Primary Element) ............................................. 22
3.5.2 Secondary Element (Transmitter).................................................. 23
3.5.3 Control Element (Controller) ........................................................ 24
3.5.3.1 Aksi Kontrol (Control Action) ........................................... 24
3.5.3.2 Mode Kontrol (Control Mode) .......................................... 25
3.5.4 Final Element (Control Valve) ...................................................... 25
IV. PEMBAHASAN
4.1 Proses Gas Sweetening pada Scrubber PV-3700 .................................... 27
4.2 Scrubber PV-3700 .................................................................................. 27
4.2.1 Design Condition Scrubber PV-3700 ............................................ 28
4.2.2 Normal Operation Scrubber PV-3700 .......................................... 29
4.3 Fungsi Sistem Pengendalian Tekanan di Scrubber PV-3700 ................. 29
4.4 Instrumentasi Sistem Pengendalian Tekanan di Scrubber PV-3700 ...... 29
4.4.1 Pressure Transmitter (PT-3709) ................................................... 30
4.4.2 Controller (PIC-3717) ................................................................... 31
4.4.3 Presssure Valve (PCV-3717) ........................................................ 31
4.4.4 Positioner dan I/P Transducers ..................................................... 33
4.5 Cara Kerja Sistem Pengendalian Tekanan di Scrubber PV-3700 ........... 34
4.5.1 Cara Kerja Pada Saat Tekanan Lebih Besar daripada set point .... 36
4.5.2 Cara Kerja Pada Saat Tekanan Lebih Kecil daripada set point ..... 36
V. PENUTUP
5.1 Simpulan ................................................................................................ 38
5.2 Saran ...................................................................................................... 38
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta Lokasi JOB Pertamina – Petrochina East Java .......................... 5
Gambar 2.2. Struktur organisasi JOB Pertamina – Petrochina East Java ............. 8
Gambar 3.1.Scrubber ............................................................................................ 15
Gambar 3.2. Fungsi Instrumentasi ........................................................................ 16
Gambar 3.3. Sistem Pengendalian Loop Terbuka ................................................. 19
Gambar 3.4. Sistem Pengendalian Loop Tertutup ................................................ 19
Gambar 3.5. Manual Control ................................................................................ 21
Gambar 3.6. Automatic Control ............................................................................ 21
Gambar 3.7. Bentuk Desain Diaphragm Pressure Gauge .................................... 23
Gambar 3.8. Control Valve jenis FO / ATC dan FC / ATO.................................. 26
Gambar 4.1. Scrubber PV-3700 di JOB PPEJ ...................................................... 28
Gambar 4.2. Pressure Transmitter pada Scrubber PV-3700 ................................ 30
Gambar 4.3. Pressure Control Valve pada Scrubber PV-3700 ............................ 32
Gambar 4.4. Positioner pada Pressure Control Valve pada Scrubber PV-3700 .. 33
Gambar 4.5. P&ID Sistem Pengendalian Tekanan pada Scrubber PV-3700 ....... 34
Gambar 4.6. Diagram Blok Pengendalian Tekanan pada Scrubber PV-3700 ...... 35
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
I. PENDAHULUAN
produksi minyak dan gas yang potensial di Indonesia. Dalam sebuah industri
minyak dan gas bumi, produksi minyak dan gas bumi yang berkualitas sangat
Scrubber merupakan bagian dari unit Gas Sweetening yang berfungsi untuk
memisahkan fraksi berat yang terikut ke dalam gas. Untuk menjaga agar gas yang
dihasilkan bersih dan kering diperlukan sebuah sistem kontrol atau sistem
produksi JOB Pertamina - Petrochina East Java ini meliputi beberapa peralatan
tekanan operasi pada scrubber tidak berjalan dengan baik maka akan
mengurangi nilai jual karena produk yang dihasilkan akan memiliki kualitas
yang kurang baik. Pentingnya pengendalian atau sistem kontrol tekanan pada
scrubber ini mendasari penulis untuk mengambil judul “Prinsip Kerja Sistem
East Java.”
1
1.2 Maksud dan Tujuan
Penyusunan Kertas Kerja Wajib ini merupakan tujuan dari pola kependidikan
persyaratan untuk kelulusan, selain itu tujuan lain dari penulisan KKW ini adalah:
pada:
Beberapa metode pendekatan yang digunakan untuk penulisan KKW ini yaitu,
2
1.5 Sistematika Penulisan
Kertas Kerja Wajib ini penulis akan membahas beberapa bab yang tersusun
sebagai berikut :
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, batasan
Bab ini berisi sejarah singkat JOB Pertamina - Petrochina East Java,
4. BAB IV PEMBAHASAN
3700.
5. BAB V PENUTUP
Bab ini berisi simpulan dan saran tentang sistem pengendalian tekanan
3
II. ORIENTASI UMUM
Perusahaan minyak dan gas bumi di lapangan Tuban Block telah mengalami
beberapa kali perubahan yaitu Pada tanggal 29 Februari 1988 Trend International
Santa Fe Tuban. Pada tanggal 02 Juli 2001, terjadi perubahan nama dari JOB
PSC–JOB dengan masa kontrak selama 30 tahun. Dengan wilayah meliputi enam
Lapangan Mudi ditemukan pada bulan April 1994 setelah pemboran sumur
eksplorasi Mudi #1. Lapangan Mudi JOB Pertamina Petrochina East Java terletak
dari kota Tuban atau 17 Km dari kota Bojonegoro. Jumlah sumur yang sudah
dibor sebanyak 24 sumur yaitu, 18 sumur menggunakan metoda ESP, dua sumur
sebagai sumur disposal, tiga sumur ditangguhkan dan satu sumur dengan lubang
kering.
4
sementara ditinggalkan), lima sumur di daerah Ngampel (Sukowati #1, #2, #3, #4
dan #5) empat sumur berproduksi secara sembur alam dan satu sumur
ditangguhkan.
Gambar Peta lokasi JOB Pertamina – Petrochina Tuban East Java dapat dilihat
Gambar 2.1 Peta lokasi JOB Pertamina – PetroChina Tuban East Java
5
2.1.1 Sejarah Produksi
1998 dengan metode sembur alam dengan laju produksi awal rata-rata sebesar
4.800 BOPD dengan kadar air 0%. Puncak produksi secara sembur alam
dicapai pada bulan Oktober 1998 – November 1998 dengan laju produksi rata-
rata 24.000 BOPD, kadar air 1,1 % dari 10 sumur yang diproduksikan.
Pada bulan Oktober 1999 laju produksi turun menjadi 12.000 BOPD dengan
air 200 BWPD karena tiga sumur (Mudi-C6, Mudi-C7 dan Mudi-A11) yang
Untuk tahun 2000, laju produksi rata-rata minyak 11.000 BOPD dan air
2.600 BWPD. Kemudian mulai bulan April, laju produksi air naik menjadi
5.600 BWPD. Tahun 2001, laju produksi rata-rata minyak sebesar 2.000
BOPD, air turun ke 4.000 BWPD, dan gas 3.8 MMSCFD. Sepanjang tahun
2002 laju produksi rata-rata sebesar 12.000 BOPD dengan air 10.000 BWPD
Pada bulan Februari 2004 laju produksi kembali turun dengan rata–rata
sebesar 7.000–7.500 BOPD, dengan kadar air mencapai 78 % dan produksi gas
sembur alam dengan produksi oil 4.135 BOPD, 0% water cut, dan produksi gas
3.948 MMSCFD. Sehingga laju produksi rata-rata naik menjadi 11.000 BOPD,
6
Untuk tahun 2005, laju produksi rata-rata sebesar 13.387 BOPD dan 25.244
sebesar 15.906 BOPD, air naik ke 27.732 BWPD, dan gas 14.4 MMSCFD.
(Sukowati #5) kontinyu berproduksi secara sembur alam dengan produksi oil
7
Pada reservoar Mudi teridentifikasi 3 (tiga) “horizontal cycles” mulai dari
bawah yaitu: (cycle #1, #2 dan #3). Perincian cycles dapat dilihat dari adanya
efek uranium shoulder pada Gamma Ray Log dan efek menghilangnya
antiklin di mana kolom minyak terdapat dengan ketebalan kurang lebih 600
diperkirakan ada pada kedalaman 8900 feet, berdasarkan bukti RFT pada
Mudi-A1 dan Mudi-B2 dan juga bukti tidak terdapatnya minyak di bawah
Petrochina East Java dikepalai oleh seorang Field Manager yang membawahi 3
8
(tiga) orang Pengawas Lapangan yaitu :
sumur dialirkan melalui flow line dan berkumpul pada masing-masing manifold
Area (CPA) melalui flow line 8 inchi, selanjutnya di manifold CPA fluida
dari sebuah ruang kontrol yang dioperasikan oleh seorang operator dan beberapa
operasi peralatan dan sistem kondisi bahaya (emergency) saling terintegrasi dan
Beberapa peralatan produksi yang terdapat di CPA MUDI dapat dibagi dalam
9
Peralatan pemroses gas
Peralatan penunjang
fasa, yaitu:
A. Stripper
10
C. Tangki Penampung (Storage tank)
D. Heat Exchanger
menurunkan suhu air yang keluar dari FWKO sampai di bawah titik
steam, yang mana apabila banyak steam yang keluar dari tanki akan
dari pantai Palang Tuban. Terdapat tiga buah pompa pengirim jenis
BOPD, dua buah digerakkan oleh motor dan satu buah digerakkan
Berfungsi melepaskan sisa gas yang masih terlarut di dalam air dan
11
butir-butir minyak yang masih terikut, sebelum air dipompakan
D. Tangki Skimmer
H2S tinggi (sour gas) menjadi gas dengan kadar H2S rendah (sweet
B. Scrubber
C. Gas Compressor
12
keluaran stripper untuk disuplai ke SRU. Dengan merubah suction
Unit pembakar gas buang terdiri dari tiga obor (flare) yang
beroperasi pada tingkat tekanan yang berbeda. Dan tiga unit CEB
B. Kompressor Udara
Terdapat tiga buah sumur air bersih untuk memenuhi kebutuhan air
13
di CPA dan sebuah tangki penampung utama dan beberapa tangki
14
III. TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Scrubber
cairan dari aliran gas. Scrubber berfungsi untuk mengambil fasa liquid yang
terbawa dalam aliran gas agar didapat gas yang bebas liquid. Scrubber biasanya
dipasang pada pipa gas setelah separator produksi, dan untuk selanjutnya gas
dialirkan ke beberapa tempat. Scrubber biasanya berupa tabung tegak, tetapi ada
sebelum dialirkan ke flare untuk dibakar atau dialirkan ke alat proses selanjutnya
seperti untuk pemakaian gas engine, kompor gas ataupun untuk pen-supply alat-
alat instrument, harus dibebaskan dari kandungan cairan, atau dengan kata lain
gas tersebut harus dikeringkan terlebih dahulu. Dengan cara ini cairan yang
tinggal di dalam Scrubber sebagai kondensat bisa membuat nilai tambah, semakin
15
besar jumlah gas yang dikeringkan semakin besar jumlah barrel cairan yang
didapat.
efisiensi untuk menghasilkan produk yang optimal baik dari segi jumlah maupun
mutu. Dari segi pemikiran inilah secara teknis mulai diterapkan sistem
Adapun besaran proses (fisis atau kimia) yang dideteksi, diukur dan dikontrol
Pressure (tekanan)
Temperature (suhu)
Flow (aliran)
16
Sebagai alat ukur (Measurement)
memberitahu operator bila variabel proses mencapai nilai kritis, baik kritis
Dalam sistem kontrol sendiri, tujuan dari penerapan sistem instrumentasi dan
dengan handal, aman, dan menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi.
17
instrumentasi pengendalian proses Tujuan ideal pengendalian proses adalah
mempertahankan nilai variabel proses agar sama dengan nilai yang diinginkan
(setpoint)
dilakukan, yaitu:
Mengukur
Membandingkan
Menghitung
Mengoreksi
valve.
Secara umum sistem pengendalian terbagi dua, yaitu sistem pengendalian loop
terbuka (open loop control system) dan sistem pengendalian loop tertutup (close
18
diumpanbalikkkan untuk dibandingkan dengan masukkannya
sistem
19
b. Feed forward control system
diukur (PV) dibandingkan dengan nilai yang dikehendaki dan bila ada
system dan feed forward control system. Dimana yang satu berfungsi
sebagai master control dan yang satu lagi sebagai slave control. Output
dari master control digunakan sebagai set point (SV) dari slave
control
20
Pengendalian oleh manusia (manual control)
21
Pada pengendalian otomatis pengaturan semua dilakukan oleh alat-alat
pengaturan set point dan untuk yang lainnya dilakukan oleh sistem
instrumentasi
Agar sistem pengendalian suatu proses dapat berjalan sesuai dengan yang
antara lain
Primary Element (sensor) merupakan bagian paling awal dari suatu sistem
merubahnya menjadi suatu variabel yang lain Pada setiap variabel proses
tekanan (pressure) yang terdiri dari kapsul (capsule) yang dibagi oleh suatu
sekat rongga (diapraghm). Satu sisi diaphragm terbuka bagi tekanan target
(eksternal) PExt , dan sisi yang lain dihubungkan dengan tekanan diketahui
22
membelokkan diaphragm. Diaphragm Pressure Gage menggunakan prinsip
Secondary element adalah alat yang berfungsi untuk membaca sinyal yang
dihasilkan oleh sensor dan mengubahnya menjadi suatu standar yang dapat
23
transmitter pneumatic dan transmitter electrik.
tersebut
pada setpoint-nya.
aksinya:
a. Direct
24
sedangkan apabila terjadi kenaikan set point (SV) maka output akan
b. Reverse
sedangkan apabila terjadi kenaikan set point (SV) maka output akan
menjadi aksi yang dapat mengembalikan kondisi proses ke harga yang telah
variable berdasarkan input yang diterima, yang berasal dari output controller.
Besarnya bukaan valve tergantung dari besarnya input yang berasal dari
25
output controller
26
IV. PEMBAHASAN
Gas yang masuk ke Scrubber PV-3700 adalah sour gas yang berasal dari
separator V-100 dan PV-9900. Sebelum masuk ke Scrubber, sour gas mengalami
proses cooling di Air Cooler AC-3050 untuk traping dari gas tersebut saat
didinginkan agar terjadi kondensasi. Sour gas dari Separator V-100 dan PV-9900
bersuhu 144°F masuk ke Air Cooler AC-3050 didinginkan sampai suhu 104°F.
Produk yang keluar dari bottom vessel tersebut berupa kondensat sebagai hasil
keluar dari top vessel (PV-3700) berupa gas yang sudah bersih atau sudah
berkurangnya partikel minyak yang terikut pada gas, merupakan produk yang
dijual pada PT. Gasuma. Kuantitas gas bersih yang keluar dari top vessel (PV-
Scrubber PV-3700 merupakan bagian dari unit Gas Sweetening yang berfungsi
untuk meminimalisir adanya liquid yang terikut ke dalam gas. Karena antara gas
dan liquid mempunyai tekanan yang berbeda, maka proses pemisahan dilakukan
dengan cara mengatur tekanan pada Scrubber, sehingga antara gas dan liquid akan
terpisah dengan dibatasi oleh tekanan yang dikehendaki yaitu sebesar 75 psi.
Dari segi bentuk, Scrubber PV-3700 merupakan scrubber dengan tipe silinder.
Pemilihan Scrubber dengan tipe silinder ini bertujuan untuk menghindari tekanan
27
ke sudut. Perbedaan Scrubber dengan vessel lainnya adalah di dalam Scrubber
digunakan untuk menangkap fasa liquid atau kondensat yang masih mungkin
diketahui bahwa:
Temperature 200°F
28
4.2.2 Normal Operation Scrubber PV-3700
ke dalam gas yang keluar dari Scrubber PV-3700 serta untuk mencegah terjadinya
semakin banyak gas yang masuk maka akan semakin besar pula tekanan di dalam
Scrubber.
Untuk memperoleh sistem pengendalian yang teliti dan akurat maka perlu
29
1. Pressure Transmitter (PT-3709)
2. Controller (PIC-3717)
besaran proses (PV). Data PV ini akan digunakan untuk indikator di control
30
Spesifikasi Pressure Transmitter di Scrubber PV-3700:
Tag.No : PT-3709
Manufacture : Yokogawa
dikehendaki (SV). Jika nilai PV tidak sama dengan nilai SV, maka controller
Tag.No : PIC-3717
digunakan sebagai aktuator dimana katup atau bukaan dari control valve
31
berupa sinyal pneumatik.
yang digunakan memiliki bentuk globe valve dengan karakteristik linear dan
merupakan jenis ATC (Air to Close) atau FO (Fail Open). Prinsip kerja dari
globe valve sendiri adalah valve yang bekerja dengan prinsip tekanan. Bench
setting dari control valve ini adalah 3 – 15 psi, dengan maksud bekerja jika
pada tekanan 3 psi akan membuka penuh dan pada tekanan 15 psi control
apabila terjadi kegagalan sistem maka valve akan membuka 100% untuk
membuang gas pada Scrubber sehingga tidak terjadi tekanan berlebih pada
Scrubber.
32
Spesifikasi Pressure Control Valve di Scrubber PV-3700:
Tag. No : PCV-3717
Range : 3 – 15 psi
Characteristic : linear
Manufacture : Fisher
steam. Lebih jelasnya, positioner memberikan output yang besar dari suatu
sinyal input yang kecil atau sebaliknya. Input dari positioner berasal dari I/P
sinyal elektrik 4-20mA DC, sedangkan final control element yang digunakan
hanya akan bekerja bila mendapatkan sinyal pneumatic 3-15 psi, maka
33
merubah sinyal electric 4-20 mA DC menjadi sinyal pnuematic 3-15 psi.
Tranducer I/P yang digunakan pada PCV-3717 telah dikemas satu unit
dengan Positioner.
34
Gambar 4.6. Diagram Blok Feed Back Pressure Control System pada
Scrubber PV-3700
Tekanan pada Scrubber akan dideteksi oleh diapraghm yang terdapat pada
pressure transmitter. Besarnya tekanan dapat dilihat dengan pada indikator dalam
kemudian akan membandingkan nilai yang dikirim dengan Set Point (SV) yang
telah ditentukan yaitu sebesar 75 psi sehingga akan dihasilkan nilai error apakah
tekanan pada saat itu lebih tinggi atau lebih rendah dari nilai Set Point.
scrubber, untuk itu tekanan gas harus diatur oleh controller. Sistem pengendalian
35
Output Signal : 4-20 mA/DC
4.5.1 Cara Kerja Pada saat Tekanan Lebih Besar Daripada Set Point
mendeteksi nilai tekanan proses saat itu naik. Sinyal process variable (PV)
proses yang lebih besar dari pada setpoint-nya sehingga didapatkan nilai
perhitungan matematis yang merupakan selisih nilai set point (SV) dengan
nilai error tekanan proses yang lebih besar dari set point maka sinyal
4.5.2 Cara Kerja pada saat Tekanan Lebih Kecil Daripada Set Point
mendeteksi nilai tekanan proses saat itu turun. Sinyal process variable
36
point (SV) dengan nilai process variable (PV) yang disebut error.
nilai error tekanan proses yang lebih kecil dari set point maka sinyal
37
V. PENUTUP
5.1 Simpulan
scrubber PV-3700 naik maka jumlah gas yang keluar dari scrubber harus
ditambah, dan pada saat tekanan turun, maka jumlah gas yang keluar harus
dikurangi.
5.2 Saran
1. Perlu diadakan pengecekan secara rutin pada control valve, supaya tetap
38
DAFTAR PUSTAKA
39
Lampiran 1. Lembar Pencatatan Kegiatan Bimbingan KKW.
40
Lampiran 2. Tentative Jadwal Praktik Kerja Lapangan.
41
Lampiran 3. Process Flow Diagram di Central Processing Area JOB PPEJ.
42
Lampiran 4. P&ID Scrubber PV-3700.
43
Lampiran 5. Spesifikasi Scrubber PV-3700 di JOB PPEJ.
44
Lampiran 6. Process Data Sheet Scrubber PV-3700 di JOB PPEJ.
45
Lampiran 7. Data Sheet Scrubber PV-3700 di JOB PPEJ.
46
Lampiran 8. Data Sheet Pressure Transmitter PT-3709.
47
Lampiran 9. Data Sheet Controller PIC-3717 di JOB PPEJ.
48
Lampiran 10. Product Specification Report Controller PIC-3717 di JOB PPEJ.
49
Lampiran 11. Data Sheet Control Valve PCV-3717 di JOB PPEJ
50
Lampiran 12. Sliding Stem Control Valve Sprcification PCV-3717 di JOB
PPEJ.
51
Lampiran 13. Tampilan HMI Sistem Pengendalian Tekanan pada Scrubber
PV-3700 di JOB PPEJ.
52