Anda di halaman 1dari 5

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM MEDIA MASSA

Oleh:

Febrinda Rizky Ramadhani

C1C014117

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PURWOKERTO
2014
I. PEMBAHASAN

Penggunaan bahasa Indonesia berdasarkan kedudukannya sebagai bahasa


negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (a) bahasa negara, (b) bahasa pengantar
resmi di lembaga pendidikan, (c) bahasa resmi perhubungan pada tingkat nasional,
baik untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan maupun untuk
kepentingan pemerintahan, (d) bahasa resmi di dalam kebudayaan dan pemanfaatan
ilmu pengetahuan teknologi modern (Halim, 1976: 145).

Bahasa Indonesia wajib digunakan untuk berkomunikasi melalui media


massa nasional. Hal ini sesuai UU Nomor 24/2009 tentang Bahasa Indonesia,
terutama dalam pasal 39 ayat 1. Kemudian pada ayat 2 juga disebutkan, media
massa nasional dapat menggunakan bahasa daerah atau bahasa asing untuk tujuan
khusus atau sasaran khusus. Sedangkan dalam penggunaan bahasa daerah atau
bahasa asing itu harus tercetak miring atau dalam tanda kutip (Asmadi, 2014).

Media massa adalah sarana informasi dan komunikasi untuk umum dalam
bentuk cetak, elektronik, atau bentuk lain. Media massa merupakan sarana publikasi
berbagai bidang kehidupan. Oleh karena itu, bahasa media massa akan mencakup
berbagai bidang kehidupan. Media massa sering dijadikan sebagai barometer dalam
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar oleh masyarakat. Namun, pada
kenyataannya belum seluruh media massa dapat dijadikan sebagai contoh dalam
penggunaan bahasa Indonesia (Suprayogi, 2012).

Mutu penggunaan bahasa Indonesia dalam media massa sangat bervariasi.


Baru beberapa media massa yang menunjukkan tingkat penggunaan bahasa secara
baik dan benar, selebihnya masih dapat dikategorikan berantakan, bahkan membuat
bahasa atau istilah baru yang justru tidak ada di dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Kondisi ini menunjukkan penggunaan bahasa Indonesia di media massa
semakin menurun (Dendy, 2003).
Perlu adanya kemampuan dan pengetahuan yang tinggi dalam bidang
bahasa dari redakturnya agar bahasa-bahasa di media massa terasa mendidik dan
bersahabat. Selain itu, redaktur harus piawai dalam mengolah tulisan agar sesuai
dengan kolom yang tersedia, tetapi tetap enak dibaca. Oleh sebab itu, di satu sisi
redakturnya di media cetak harus mampu menggunakan tulisan yang taat asas dan
sesuai dengan ruang suatu kolom, di sisi lain mereka harus mampu menarik dan
menggambarkan isi dari tulisannya tanpa mengubah makna atau memutus makna.

Perannya dalam pembelajaran bahasa pun tidak dapat diabaikan begitu saja.
Untuk itu, media massa tetap harus taat asas terhadap kaidah bahasa, khususnya
media cetak yang dinikmati oleh publik dengan cara dibaca. Struktur kalimat, ejaan,
istilah, akronim, dan pilihan kata agar tidak ambigu harus diperhatikan dengan
seksama. Dengan kata lain, bahasa media massa harus menggunakan kalimat yang
komunikatif dan berkaidah. Dengan begitu, sebuah media cetak yang taat asas
terhadap bahasa akan mudah dinikmati oleh pembacanya, bahkan memengaruhi
tingkat prestasi dan prestise media cetak yang bersangkutan. Usaha untuk
menjadikan media cetak seperti itu tentu tidak mudah.
Dalam penggunaan bahasa Indonesia di media massa juga masih bertebaran
kata-kata atau istilah asing dan daerah. Padahal, media massa bukan media yang
memiliki sasaran pembaca khusus, namun pembaca umum. Oleh karena itu, sebagai
media dengan sasaran pembaca umum mestinya secara konsisten harus
menghindari pemakaian kata atau istilah asing maupun daerah (Juanda, 214).

Ke depan diharapkan kepada pengelola media massa tersebut tidak


sembarang mempublikasikan berita tetapi harus jeli mengoreksi penulisan
bahasanya kembali dengan mengutamakan kaidah bahasa Indonesia. Disamping
itu, pembekalan tetang pengetahuan bahasa kepada jurnalis sangat perlu dilakukan.
Hal itu mengingat selama ini selain adanya fenomena interferensi bahasa daerah ke
bahasa Indonesia juga masih banyaknya ditemukan kesalahan baik leksikal maupun
gramatikal.
II. KESIMPULAN DAN SARAN

2. 1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara wajib digunakan untuk


berkomunikasi melalui media massa nasional. Media massa sering dijadikan
sebagai barometer dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar oleh
masyarakat. Namun, pada kenyataannya belum seluruh media massa dapat
dijadikan sebagai contoh dalam penggunaan bahasa Indonesia. Baru beberapa
media massa yang menunjukkan tingkat penggunaan bahasa secara baik dan benar,
selebihnya masih dapat dikategorikan berantakan, bahkan membuat bahasa atau
istilah baru yang justru tidak ada di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Oleh
sebab itu, diharapkan kepada pengelola media massa tersebut tidak sembarang
mempublikasikan berita tetapi harus jeli mengoreksi penulisan bahasanya kembali
dengan mengutamakan kaidah bahasa Indonesia.

2. 2. Saran

Dalam peningkaan mutu penggunaan bahasa Indonesia dalam media massa


yang harus diperhatikan oleh para penulis baik itu jurlanis/wartawan/pers dan
semua pihak yang turut terlibat dalam penggarapan sebuah karya tulis adalah
struktur dan kosa kata bahasa Indonesia dalam penggunaannya yang sesuai dengan
kaidah yang berlaku pada KBBI agar ketika sebuah karya tulis yang disajikan
kepada pembaca atau penonton tidak mengalami kerancuan sehingga membuat para
pembaca atau penonton tidak mengalami kesulitan dalam mencerna dan memahami
berita atau karya tulis yang disajikan kepada khalayak umum. Peningkatan mutu
penggunaan bahasa Indonesia dalam media massa selain memberi keterangan yang
jelas kepada masyarakat luas tentang struktur dan kosa kata bahasa Indonesia juga
bisa meningkatkan bahasa Indonesia itu sendiri baik dari segi kosa katanya yang
akan terus bertambah seiring perkembangan media massa yang sudah begitu pesat.
DAFTAR PUSTAKA

Ghofar, M. 2014. “Bahasa Indonesia wajib dipergunakan media massa”.


http://www.antaranews.com/berita/427870/bahasa-indonesia-wajib-
dipergunakan-media-massa. 5 April. Diakses 18 Desember 2014.

Juanda, A. “Bahasa di Media Massa”.


http://www.antaranews.com/berita/173224/media-massa-wajib-bina-
penggunaan-bahasa-indonesia. Diakses 18 Desember 2014.
Nuthihar, R. 2013. “Media Massa dan Penggunaan Bahasa”.
http://aceh.tribunnews.com/2013/07/09/media-massa-dan-penggunaan-
bahasa. 9 Juli. Diakses 18 Desember 2014.
Suprayogi. 2012. "MUTU PENGGUNAAN BAHASA PADA MEDIA CETAK”.
http://yogieyoe.blogspot.com/2012/05/mutu-penggunaan-bahasa-pada-
media-cetak.html. 5 Mei. Diakses 18 Desember 2014.

Anda mungkin juga menyukai