Anda di halaman 1dari 24

PASAR UANG DAN PASAR MODAL

“Prospektus PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk”

Disusun oleh :

Nama : Muhammad Adrian Fatahillah


NIM : 15612011004
Kelas : M/N Shift
Dosen : Agung Heldi P., M.Sc

MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
TAHUN 2017/2018
Jl. Perintis Kemerdekaan 1/33 Cikokol – Kota Tangerang
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’Ala yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyusun tugas analisa sebagai tugas dari mata kuliah Pasar
Uang dan Pasar Modal yang berjudul “Prospektus PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk”. Tidak lupa saya
juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi membantu
dalam menyelasaikan tugas ini dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan saya semoga tugas ini dapat bermanfaat untuk seluruh para pembaca. Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, Kami menyadari bahwa tugas ini jauh dari kata
sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun demi kesempurnaan tugas ini.

Tangerang, 5 Januari 2018

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................................

1.3 Tujuan Penulisan ...........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Profil Perusahaan ..........................................................................................................

2.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ................................................................................

2.1.2 Budaya Perusahaan .............................................................................................

2.1.3 Identitas Perusahaan ............................................................................................

2.1.4 Visi dan Misi Perusahaan......................................................................................

2.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan ...........................................................................

2.1.6 Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan ...........................................................

2.2 Prospektus Perusahaan.................................................................................................

2.3 Laporan Keuangan ........................................................................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Go Public merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan
tambahan dana dalam rangka pengembangan dana yang diperoleh oleh perusahaan Go public
biasanya selain digunakan untuk keperluan ekspansi juga digunakan untuk pelunasan hutang yang
diharapkan akan dapat meningkatkan posisi keuangan perusahan disamping untuk memperkuat
struktur permodalan Go Public juga dimaksudkan untuk memperkuat modal kerja perusahaan.

Perusahaan melakukan penjualan saham ataupun mengeluarkan obligasi dengan maksud


untuk memperoleh tambahan modal yang digunakan untuk melakukan pengembangan usaha serta
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Penjualan saham dilakukan di Pasar Bursa Efek
atau yang dikenal dengan nama Pasar Modal. Pasar Modal dipandang sebagai sarana yang efektif
untuk mempercepat pembangunan suatu bangsa. Salah satu fungsi Pasar Modal adalah sebagai
sarana untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang
melaksanakan investasi. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pembeli dan penjual dengan
risiko untung dan rugi. Pasar modal juga merupakan sarana bagi perusahaan untuk meningkatkan
kebutuhan dana jangka panjang, dengan menjual saham atau obligasi (Hartono, 2003).

Berkembanganya Pasar Modal di Indonesia belakangan ini telah menjadikan Pasar Modal
sebagai alternatif pendanaan banyak perusahaan, dalam rangka memperoleh tambahan modal.
Dengan menerbitkan saham di pasar modal berarti bahwa perusahaan tidak hanya dimiliki oleh
pemilik lama, tetapi juga oleh masyarakat. Sejalan dengan perkembangan perekonomian, banyak
perusahaan yang melakukan ekspansi usaha untuk tujuan tersebut, maka perusahaan memerlukan
dana yang relatif besar. Pemenuhan kebutuhan dana tersebut dapat diperoleh dengan melakukan
pinjaman dalam bentuk utang atau menerbitkan saham di Pasar Modal. Dengan menerbitkan saham
di Pasar Modal berarti bahwa perusahaan bukan hanya dimiliki oleh pemilik lama (founders), tetapi
juga dimiliki masyarakat.

Penawaran saham perusahaan kepada masyarakat untuk pertama kalinya di Pasar Modal
dikenal dengan istilah Initial Public Effering atau sering disebut dengan Penawaran Umum Saham
Perdana. Penawaran Umum Perdana (IPO) merupakan kegiatan yang penting bagi suatu
perusahaan karena dengan kegiatan ini bukan hanya sekedar melakukan transaksi keuangan saja,
tetapi dengan melakukan IPO ini suatu perusahaan akan berubah statusnya dari perusahaan tertutup
(private company) menjadi perusahaan terbuka (public company), dalam arti setiap perusahaan
terbuka (public company), dalam arti setiap pihak yang memenuhi persyaratan tertentu dapat
memiliki perusahaan tersebut, baik di pasar perdana (primary market), maupun di pasar sekunder
(secondary market) melalui bursa efek.
Pada saat perusahaan menetapkan rencana untuk memperoleh tambahan dana melalui go
public permasalahan penting yang dihadapi adalah penentuan besarnya harga penawaran perdana
karena perusahaan yang go public untuk pertama kalinya tidak ada harga pasar saham sampai
dimulainya penjualan saham di pasar sekunder. Pada saat tersebut umumnya para pemodal memiliki
informasi terbatas seperti yang diungkapkan dalam prospektus. Prospektus ini berfungsi sebagai
media komunikasi antara emiten dan investor. Informasi yang diungkapkan dalam prospektus ini
akan membantu investor dalam mengambil keputusan yang rasional mengenai resiko dan nilai
saham sesungguhnya yang ditawarkan emiten.

1. 2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
dirumuskan permasalahan makalah ini yaitu agar kita bisa memahami prospektus sebuah
perusahaan yang terdaftar di bursa efek, dalam kata lain perusahaan yang telah go public (terbuka).

1.3 Tujuan Penulisan

Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, berdaasarkan latar belakang dan rumusan
masalah diatas maka tujuan penulisan makalah ini yaitu :

1. Untuk mengetahui profil dari PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk.

2. Untuk mengetahui prospektus PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk.

3. Untuk mengetahui laporan keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk, yang dari data tersebut
akan dilakukan analisis lebih lanjut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Profil Perusahaan

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Bank BRI) (BBRI) didirikan 16 Desember 1895. Kantor
pusat Bank BRI berlokasi di Gedung BRI I, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 44-46, Jakarta 10210. Saat
ini, BBRI memiliki 19 kantor wilayah, 1 kantor inspeksi pusat, 19 kantor inspeksi wilayah, 462 kantor
cabang domestik, 1 kantor cabang khusus, 609 kantor cabang pembantu, 984 kantor kas, 5.380 BRI
unit, 3.180 teras & teras keliling dan 3 teras kapal.

Bank BRI juga memiliki 2 kantor cabang luar negeri yang berlokasi di Cayman Islands dan
Singapura, 2 kantor perwakilan yang berlokasi di New York dan Hong Kong, serta memiliki 5 anak
usaha yaitu Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO / BRI Agro), PT Bank BRISyariah, PT
Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera (BRI Life dahulu dikenal Bringin Life), BRI Remittance Co. Ltd.
Hong Kong dan PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance), dimana masing-masing anak usaha ini
dimiliki oleh Bank BRI sebesar 87,23%, 99,99875%, 91,001%, 100% dan 99% dari total saham yang
dikeluarkan.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan BBRI adalah turut
melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan
pembangunan nasional pada umumnya, khususnya dengan melakukan usaha di bidang perbankan,
termasuk melakukan kegiatan operasi sesuai dengan prinsip syariah.

Pada tanggal 31 Oktober 2003, BBRI memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BBRI (IPO) kepada masyarakat sebanyak
3.811.765.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp875,- per
saham. Selanjutnya, opsi pemesanan lebih sejumlah 381.176.000 lembar saham dan opsi
penjatahan lebih sejumlah 571.764.000 lembar saham masing-masing dengan harga Rp875,- setiap
lembar saham telah dilaksanakan masing-masing pada tanggal 10 November 2003 dan 3 Desember
2003. Setelah IPO BRI dan opsi pemesanan lebih dan opsi penjatahan lebih dilaksanakan oleh
Penjamin Pelaksana Emisi, Negara Republik Indonesia memiliki 59,50% saham di BRI. Saham-
saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 10 November 2003.
Sejarah Pencatatan Saham

Jenis Pecatatan Saham Tgl Pencatatan

Saham Perdana @ Rp875,- (Seri B) 4.764.705.000 10-Nop-2003

Pencatatan Saham Pendiri (Company Listing) (Seri B) 6.882.352.950 10-Nop-2003

Konversi MSOP I – III (2004 s/d 2010) 569.876.000

Penghapusan Saham RI (Delisting of Shares of RI) -5.698.760 07-Jan-2011

Pemecahan Saham (Stock Split) 12.211.235.190 11-Jan-2011

Tidak dicatatkan (Unlisted) 246.691.620

Di BRI terdapat 1 lembar Saham Seri A Dwiwarna yang dipegang Pemerintah Negara
Republik Indonesia. Saham Seri A Dwiwarna adalah saham yang memberikan hak-hak preferen
kepada pemegangnya untuk menyetujui pengangkatan dan pemberhentian Komisaris dan Direksi,
perubahan anggaran dasar, menyetujui penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan
BRI, pengajuan permohonan agar BRI dinyatakan pailit dan pembubaran BRI.

Catatan: Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.29 tahun 1999 tentang
Pembelian Saham Bank Umum Pasal 4 Ayat 2 dan 3, yang antara lain menetapkan bahwa saham
bank hanya boleh tercatat di Bursa Efek sebanyak-banyaknya 99%.

2.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan


Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh
Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren
atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi).
Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.

Pendiri Bank Rakyat Indonesia Raden Aria Wirjaatmadja Pada periode setelah kemerdekaan
RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah
sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Adanya situasi perang mempertahankan
kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai
aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank
Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi
Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan
Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9
tahun 1965, BKTN diintergrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan
Koperasi Tani dan Nelayan.

Setelah berjalan selama satu bulan keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan
Bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia
Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia
unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor
(Exim).

Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok Perbankan


dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, yang intinya
mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II
Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat
Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun
1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai Bank Umum.
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-undang perbankan No. 7 tahun 1992 dan
Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) yang kepemilikannya masih 100% ditangan Pemerintah.
PT. BRI (Persero) yang didirikan sejak tahun 1895 didasarkan pelayanan pada masyarakat kecil
sampai sekarang tetap konsisten, yaitu dengan fokus pemberian fasilitas kredit kepada golongan
pengusaha kecil. Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan penyaluran KUK pada tahun 1994
sebesar Rp. 6.419,8 milyar yang meningkat menjadi Rp. 8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan pada
tahun 1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp. 20.466 milyar.

Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka sampai saat ini
Bank Rakyat Indonesia mempunyai Unit Kerja yang berjumlah 4.447 buah, yang terdiri dari 1 Kantor
Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi /SPI, 170 Kantor Cabang(Dalam Negeri), 145
Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island
Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193
P.POINT,3.705 BRI UNIT dan 357 Pos Pelayanan Desa.
2.1.2 Budaya Perusahaan

Adapun budaya kerja lainnya yaitu :

1. Selalu tepat waktu dalam memenuhi perjanjian (jam kantor, penyampaian laporan, dll).
2. Tidak merokok di dalam kantor.
3. Membantu rekan sekerja apabila yang bersangkutan mengalami kesulitan.
4. Menanggapi atau menyelesaikan komplain/ permasalahan pada kesempatan pertama sesuai
dengan kewenangannya.
5. Berdoa bersama setiap pagi hari.
6. Tidak menitipkan absen.
7. Ramah (senyum dan sapa) dalam memberikan pelayanan kepada nasabah (intern dan
ekstern).
8. Menggunakan jam kerja seoptimal mungkin dan beristirahat sesuai dengan ketentuan.
2.1.3 Identitas Perusahaan

Logo

Seragam

Gedung atau Kantor


2.1.4 Visi dan Misi Perusahaan

VISI :

Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah.

MISI :

 Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada


usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.

 Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas
dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dan teknologi informasi yang
handal dengan melaksanakan manajemen risiko serta praktek Good Corporate Governance
(GCG) yang sangat baik
.
 Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan
(stakeholders).

2.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan


2.1.6 Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan

Nama Jabatan

Andrianof A. Chaniago Komisaris Utama (Independen)

Gatot Trihargo Wakil Komisaris Utama

Jeffry W.Wurangian Komisaris

Vincentius Sonny Loho Komisaris

Mahmud Komisaris

Nicolaus Teguh Budi Harjanto Komisaris

Adhyaksa Dault Komisaris Independen

A. Fuad Rahmany Komisaris Independen

A. Sony Keraf Komisaris Independen

Suprajarto Direktur Utama (Independen)

Sunarso Wakil Direktur Utama (Independen)


Susy Liestiowaty Direktur Independen

Indra Utoyo Direktur Independen

Donsuwan Simatupang Direktur Independen

Randi Anto Direktur Independen

Sis Apik Wijayanto Direktur Independen

Haru Koesmahargyo Direktur Independen

Mohammad Irfan Direktur Independen

Priyastomo Direktur Independen

Kuswiyoto Direktur Independen


2.2 Prospektus Perusahaan
2.3 Laporan Keuangan

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM

Tanggal 30 September 2016

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30 September 31 Desember

Catatan 2016 2015

ASET

Kas 2a,2c,3 23.076.640 28.771.635

Giro pada Bank Indonesia 2a,2c,2f,4 51.237.584 61.717.798

Giro pada Bank lain 2a,2c,2d,

2e,2f,5,44 14.905.989 8.736.092

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain 2a,2c,2d,2e

2g,6,44 43.410.596 49.834.664

Efek-efek 2a,2c,2d,2e

2h,7,44 124.904.045 124.891.293

Cadangan kerugian penurunan nilai (42.797) (17.746)

124.861.248 124.873.547

Tagihan Wesel Ekspor 2c, 2d, 2e,2i,8

44 9.859.808 7.280.883

Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah 2c, 2d, 2h, 9,

44 3.817.525 3.815.958

Efek-efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali 2c, 2d, 2u, 10,

44 3.805.753 845.125

Tagihan Derivatif 2c,2e,2ak,11 69.965 -

Kredit yang Diberikan 2c,2d,2e,2j,

12,44 611.066.507 564.480.538

Cadangan kerugian penurunan nilai (22.506.545) (17.162.183)

588.559.962 547.318.355

Piutang dan Pembiayaan Syariah 2d,2e,2k,13,

44 17.680.168 16.614.006
Cadangan kerugian penurunan nilai (485.322) (352.252)

17.194.846 16.261.754

Piutang Sewa Pembiayaan 2d,2e,2l ,14,

44 2.155.425 -

Cadangan kerugian penurunan nilai (130.000) -

2.025.425 -

Tagihan Akseptasi 2c,2d,2e,

2m,15,44 5.811.942 5.163.471

Penyertaan Saham 2c,2d,2e,

2n,16,44 2.439 269.130

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian interim terlampir merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan.
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI
KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) Tanggal 30 September 2016

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30 September 31 Desember

Catatan 2016 2015

ASET (lanjutan)

Aset Tetap 2o,2p,17

Biaya perolehan 31.027.357 14.687.468

Akumulasi penyusutan (7.456.578) (6.648.188)

Nilai buku - neto 23.570.779 8.039.280

Aset Pajak Tangguhan - neto 2al ,38c 1.830.531 1.983.774

Aset Lain-lain - neto 2c,2e,2p,

2q,2r,18 17.652.319 13.514.846

TOTAL ASET 931.693.351 878.426.312

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian interim terlampir merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan.
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI
KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) Tanggal 30 September 2016

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30 September 31 Desember

Catatan 2016 2015

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS

Liabilitas Segera 2c,2s,19 5.157.015 5.138.562

Simpanan Nasabah 2c,2d,2t,44

Giro 20 115.681.811 113.429.343

Giro Wadiah 905.254 937.745

Tabungan 21 268.582.195 268.058.865

Tabungan Wadiah 3.955.363 3.715.929

Tabungan Mudharabah 887.119 696.198

Deposito Berjangka 22 289.408.853 267.884.404

Deposito Berjangka Mudharabah 15.422.724 14.272.895

Total Simpanan Nasabah 694.843.319 668.995.379

Simpanan dari Bank lain dan

Lembaga Keuangan lainnya 2c,2d,2t,

23,44 9.321.852 11.165.073

Efek-efek yang Dijual dengan Janji 2c,2d,2u,7,

Dibeli Kembali 24,44 9.220.150 11.377.958

Liabilitas Derivatif 2c,2ak,7,11 380.598 445.753

Liabilitas Akseptasi 2c,2d,2m,

15,44 5.811.942 5.163.471

Utang Pajak 2al,38a 667.710 1.497.262

Surat Berharga yang Diterbitkan 2c,2v,25 20.108.681 10.521.103

Pinjaman yang Diterima 2c,2d,2w,26,44 26.411.248 35.480.358

Estimasi Kerugian Komitmen dan

Kontinjensi 2d,2ao,27,44 1.043 1.242

Liabilitas Imbalan Kerja 2d,2af,28,

42,44 8.748.312 8.063.738

Liabilitas Lain-lain 2c,2y,2z,29,


45b 10.034.739 7.392.766

Pinjaman Subordinasi 2c, 2x, 30 45.782 56.468

TOTAL LIABILITAS 790.752.391 765.299.133

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian interim terlampir merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan.
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI
KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) Tanggal 30 September 2016

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30 September 31 Desember

Catatan 2016 2015

LIABILITAS DAN EKUITAS (lanjutan)

EKUITAS

Modal saham–nilai nominal Rp250 (Rupiah penuh)

per lembar saham

Modal dasar – 60.000.000.000 lembar saham

(terdiri dari 1 lembar saham Seri A Dwiwarna

dan 59.999.999.999 lembar saham Seri B)

Modal ditempatkan dan disetor penuh

- 24.669.162.000 lembar saham (terdiri dari

1 lembar saham Seri A Dwiwarna dan

24.669.161.999 lembar saham Seri B) 1,31a 6.167.291 6.167.291

Tambahan modal disetor saham 31b 2.773.858 2.773.858

Surplus revaluasi aset tetap - bersih 2o, 17 13.824.692 -

Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan

dalam mata uang asing 2aj,31c 46.377 49.069

Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasikan

atas efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi

Pemerintah yang tersedia untuk dijual – bersih 2h 1.550.894 (1.145.471)

Keuntungan pengukuran kembali program

manfaat pasti - bersih 2af 644.960 541.468

Modal saham diperoleh kembali (saham treasuri) 1d (2.418.948) (2.286.375)

Saldo laba 31d


Telah ditentukan penggunaannya 3.022.684 18.115.741

Belum ditentukan penggunaannya 114.992.721 88.617.280

Total Saldo Laba 118.015.405 106.733.021

Total Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada

Entitas Induk 140.604.529 112.832.861

Kepentingan non-pengendali 2b 336.431 294.318

TOTAL EKUITAS 140.940.960 113.127.179

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 931.693.351 878.426.312

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian interim terlampir merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai