Pasar Uang Dan Pasar Modal
Pasar Uang Dan Pasar Modal
Disusun oleh :
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
TAHUN 2017/2018
Jl. Perintis Kemerdekaan 1/33 Cikokol – Kota Tangerang
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’Ala yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyusun tugas analisa sebagai tugas dari mata kuliah Pasar
Uang dan Pasar Modal yang berjudul “Prospektus PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk”. Tidak lupa saya
juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi membantu
dalam menyelasaikan tugas ini dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan saya semoga tugas ini dapat bermanfaat untuk seluruh para pembaca. Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, Kami menyadari bahwa tugas ini jauh dari kata
sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun demi kesempurnaan tugas ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Go Public merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan
tambahan dana dalam rangka pengembangan dana yang diperoleh oleh perusahaan Go public
biasanya selain digunakan untuk keperluan ekspansi juga digunakan untuk pelunasan hutang yang
diharapkan akan dapat meningkatkan posisi keuangan perusahan disamping untuk memperkuat
struktur permodalan Go Public juga dimaksudkan untuk memperkuat modal kerja perusahaan.
Berkembanganya Pasar Modal di Indonesia belakangan ini telah menjadikan Pasar Modal
sebagai alternatif pendanaan banyak perusahaan, dalam rangka memperoleh tambahan modal.
Dengan menerbitkan saham di pasar modal berarti bahwa perusahaan tidak hanya dimiliki oleh
pemilik lama, tetapi juga oleh masyarakat. Sejalan dengan perkembangan perekonomian, banyak
perusahaan yang melakukan ekspansi usaha untuk tujuan tersebut, maka perusahaan memerlukan
dana yang relatif besar. Pemenuhan kebutuhan dana tersebut dapat diperoleh dengan melakukan
pinjaman dalam bentuk utang atau menerbitkan saham di Pasar Modal. Dengan menerbitkan saham
di Pasar Modal berarti bahwa perusahaan bukan hanya dimiliki oleh pemilik lama (founders), tetapi
juga dimiliki masyarakat.
Penawaran saham perusahaan kepada masyarakat untuk pertama kalinya di Pasar Modal
dikenal dengan istilah Initial Public Effering atau sering disebut dengan Penawaran Umum Saham
Perdana. Penawaran Umum Perdana (IPO) merupakan kegiatan yang penting bagi suatu
perusahaan karena dengan kegiatan ini bukan hanya sekedar melakukan transaksi keuangan saja,
tetapi dengan melakukan IPO ini suatu perusahaan akan berubah statusnya dari perusahaan tertutup
(private company) menjadi perusahaan terbuka (public company), dalam arti setiap perusahaan
terbuka (public company), dalam arti setiap pihak yang memenuhi persyaratan tertentu dapat
memiliki perusahaan tersebut, baik di pasar perdana (primary market), maupun di pasar sekunder
(secondary market) melalui bursa efek.
Pada saat perusahaan menetapkan rencana untuk memperoleh tambahan dana melalui go
public permasalahan penting yang dihadapi adalah penentuan besarnya harga penawaran perdana
karena perusahaan yang go public untuk pertama kalinya tidak ada harga pasar saham sampai
dimulainya penjualan saham di pasar sekunder. Pada saat tersebut umumnya para pemodal memiliki
informasi terbatas seperti yang diungkapkan dalam prospektus. Prospektus ini berfungsi sebagai
media komunikasi antara emiten dan investor. Informasi yang diungkapkan dalam prospektus ini
akan membantu investor dalam mengambil keputusan yang rasional mengenai resiko dan nilai
saham sesungguhnya yang ditawarkan emiten.
1. 2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
dirumuskan permasalahan makalah ini yaitu agar kita bisa memahami prospektus sebuah
perusahaan yang terdaftar di bursa efek, dalam kata lain perusahaan yang telah go public (terbuka).
Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, berdaasarkan latar belakang dan rumusan
masalah diatas maka tujuan penulisan makalah ini yaitu :
3. Untuk mengetahui laporan keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk, yang dari data tersebut
akan dilakukan analisis lebih lanjut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Profil Perusahaan
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Bank BRI) (BBRI) didirikan 16 Desember 1895. Kantor
pusat Bank BRI berlokasi di Gedung BRI I, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 44-46, Jakarta 10210. Saat
ini, BBRI memiliki 19 kantor wilayah, 1 kantor inspeksi pusat, 19 kantor inspeksi wilayah, 462 kantor
cabang domestik, 1 kantor cabang khusus, 609 kantor cabang pembantu, 984 kantor kas, 5.380 BRI
unit, 3.180 teras & teras keliling dan 3 teras kapal.
Bank BRI juga memiliki 2 kantor cabang luar negeri yang berlokasi di Cayman Islands dan
Singapura, 2 kantor perwakilan yang berlokasi di New York dan Hong Kong, serta memiliki 5 anak
usaha yaitu Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO / BRI Agro), PT Bank BRISyariah, PT
Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera (BRI Life dahulu dikenal Bringin Life), BRI Remittance Co. Ltd.
Hong Kong dan PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance), dimana masing-masing anak usaha ini
dimiliki oleh Bank BRI sebesar 87,23%, 99,99875%, 91,001%, 100% dan 99% dari total saham yang
dikeluarkan.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan BBRI adalah turut
melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan
pembangunan nasional pada umumnya, khususnya dengan melakukan usaha di bidang perbankan,
termasuk melakukan kegiatan operasi sesuai dengan prinsip syariah.
Pada tanggal 31 Oktober 2003, BBRI memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BBRI (IPO) kepada masyarakat sebanyak
3.811.765.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp875,- per
saham. Selanjutnya, opsi pemesanan lebih sejumlah 381.176.000 lembar saham dan opsi
penjatahan lebih sejumlah 571.764.000 lembar saham masing-masing dengan harga Rp875,- setiap
lembar saham telah dilaksanakan masing-masing pada tanggal 10 November 2003 dan 3 Desember
2003. Setelah IPO BRI dan opsi pemesanan lebih dan opsi penjatahan lebih dilaksanakan oleh
Penjamin Pelaksana Emisi, Negara Republik Indonesia memiliki 59,50% saham di BRI. Saham-
saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 10 November 2003.
Sejarah Pencatatan Saham
Di BRI terdapat 1 lembar Saham Seri A Dwiwarna yang dipegang Pemerintah Negara
Republik Indonesia. Saham Seri A Dwiwarna adalah saham yang memberikan hak-hak preferen
kepada pemegangnya untuk menyetujui pengangkatan dan pemberhentian Komisaris dan Direksi,
perubahan anggaran dasar, menyetujui penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan
BRI, pengajuan permohonan agar BRI dinyatakan pailit dan pembubaran BRI.
Catatan: Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.29 tahun 1999 tentang
Pembelian Saham Bank Umum Pasal 4 Ayat 2 dan 3, yang antara lain menetapkan bahwa saham
bank hanya boleh tercatat di Bursa Efek sebanyak-banyaknya 99%.
Pendiri Bank Rakyat Indonesia Raden Aria Wirjaatmadja Pada periode setelah kemerdekaan
RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah
sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Adanya situasi perang mempertahankan
kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai
aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank
Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi
Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan
Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9
tahun 1965, BKTN diintergrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan
Koperasi Tani dan Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan
Bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia
Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia
unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor
(Exim).
Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka sampai saat ini
Bank Rakyat Indonesia mempunyai Unit Kerja yang berjumlah 4.447 buah, yang terdiri dari 1 Kantor
Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi /SPI, 170 Kantor Cabang(Dalam Negeri), 145
Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island
Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193
P.POINT,3.705 BRI UNIT dan 357 Pos Pelayanan Desa.
2.1.2 Budaya Perusahaan
1. Selalu tepat waktu dalam memenuhi perjanjian (jam kantor, penyampaian laporan, dll).
2. Tidak merokok di dalam kantor.
3. Membantu rekan sekerja apabila yang bersangkutan mengalami kesulitan.
4. Menanggapi atau menyelesaikan komplain/ permasalahan pada kesempatan pertama sesuai
dengan kewenangannya.
5. Berdoa bersama setiap pagi hari.
6. Tidak menitipkan absen.
7. Ramah (senyum dan sapa) dalam memberikan pelayanan kepada nasabah (intern dan
ekstern).
8. Menggunakan jam kerja seoptimal mungkin dan beristirahat sesuai dengan ketentuan.
2.1.3 Identitas Perusahaan
Logo
Seragam
VISI :
MISI :
Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas
dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dan teknologi informasi yang
handal dengan melaksanakan manajemen risiko serta praktek Good Corporate Governance
(GCG) yang sangat baik
.
Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan
(stakeholders).
Nama Jabatan
Mahmud Komisaris
30 September 31 Desember
ASET
Efek-efek 2a,2c,2d,2e
124.861.248 124.873.547
44 9.859.808 7.280.883
44 3.817.525 3.815.958
Efek-efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali 2c, 2d, 2u, 10,
44 3.805.753 845.125
588.559.962 547.318.355
44 17.680.168 16.614.006
Cadangan kerugian penurunan nilai (485.322) (352.252)
17.194.846 16.261.754
44 2.155.425 -
2.025.425 -
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan.
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI
KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) Tanggal 30 September 2016
30 September 31 Desember
ASET (lanjutan)
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan.
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI
KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) Tanggal 30 September 2016
30 September 31 Desember
LIABILITAS
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan.
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI
KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) Tanggal 30 September 2016
30 September 31 Desember
EKUITAS
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan