Konstruksi
Keterangan
1. Unit hidraulis 4. Silinder master
2. Sensor putaran roda 5. Kaliper
3. Kontrol unit ABS 6. Lampu kontrol ABS
Tujuan :
Kemampuan pengendalian stir baik saat pengereman penuh
Stabilitas kendaraan tetap baik saat pengereman pada semua kondisi jalan.
Jarak pengereman sekecil mungkin dapat tercapai
2. Kontrol unit :
Menghitung percepatan/perlamabatan roda, menghitung besaran slip dan
menentukan kecepatan reverensi kendaraan.
Menetapkan sinyal listrik untuk mengendalikan katup regulator tekanan
Rangkaian keamanan memeriksa fungsi dari sinyal in put sebelum dan
selama katup regulator tekanan bekerja fungsi ABS berhenti dan lampu
menyala.
3. Unit hidraulis :
Meregulasi tekanan rem umumnya pada tiga posisi kerja di setiap roda :
Mempertahankan tekanan pada silinder roda.
Menurunkan tekanan pada silinder roda walaupun pedal rem tetap diinjak
Menaikkan tekanan pada silinder roda.
Proses pengaturan dalam sistem anti blokir (ABS) merupakan rangkaian proses
tertutup yang berlangsung berulang-ulang.
Kecepatan kendaraan 6 km/jam sistem ABS siap berfungsi (bila lampu kontrol
mati)
Kecepatan mulai 12 km/jam siap berfungsi bila roda terjadi blokir.
Tekanan dari silinder (1), mengalir melalui katup elektro magnetis (2) ke kaliper (3)
Sensor putaran roda (4) mengukur putaran dan mengirim sinyal putaran tersebut
ke kontrol unit ABS (5)
Kontrol unit ABS (5) mengolah sinyal putaran dan menetapkan sinyal out put dan
mengirim ke katup elektro magnetis (2).
Katup elektro magnetis (2) berdasarkan sinyal out put dari kontrol unit mengatur
tekanan rem dari silinder master ke kaliper sesuai dengan kebutuhan (menaikkan,
menahan dan menurunkan tekanan)
Keterangan
1. Pedal rem 7. Katup buang 2/2
2. Silinder master 8. Penyimpan tekanan
3. Reservoir 9. Katup anti balik
4. Katup masuk 2/2 10. Pompa pengembali
5. Katup anti balik 11. Katup anti balik
6. Kaliper
Menaikkan Tekanan
Menahan Tekanan
Hanya katup masuk diberi arus listrik
Katup masuk pada posisi menutup
saluran. Dan katup buang tetap pada
posisi menutup Tekanan pada kaliper
tertahan
Pada umumnya kontrol unit ABS bekerja mengolah sinyal In put (sensor) dan
menghasilkan sinyal Out put (Aktor).
Dibutuhkan beberapa sensor putaran roda dan atau sensor ”G” untuk mengetahui
secara persis sifat pengereman sesuai jenis kendaraannya dan data lainnya untuk
mendukung apakah ABS berfungsi sebagai mana mestinya. Juga menghasilkan
beberapa signal Out-put untuk mengaktifkan komponen ABS dan kelengkapan
lainnya misalnya informasi sopir, kontrol unit suspensi, sebagai speedometer dan
power steering elektrik.
belakang kiri
Masa katup regulator
belakang kanan/kiri
Sensor pedal rem
Masa lampu kontrol ABS
D + Alternator
Massa (31)
Keterangan :
1. Kontrol unit ABS 7. Baterai
2. Unit hidraulis 8. Relai pembatas tegangan
3. Motror pompa magnet permanen 9. Sensor putaran roda
4. Katup magnet 3/3 10. Signal In put dan D + Alternator
5. Relai motror pompa 11. Lampu kontrol ABS (Orange)
6. Relai katup magnet 12. Saklar pedal rem
Keterangan :
1. Sekring utama (dekat baterai) 9. Katup magnet
2. Sekring tusuk 10. Relai ganda
3. Kunci kontak 11. Relai motror pompa
4. Lampu kontrol ABS 12. Relai katup magnet
5. Saklar pedal rem 13. Kontrol unit ABS
6. Lampu rem belakang 14. Stecker diagnose
7. Unit hidraulis 15. D + Alternator
8. Motror pompa 16. Sensor putaran roda
Keterangan :
1. Lampu kontrol rem 11. Saklar tekanan lebih (140/180 bar)
2. Lampu kontrol ABS 12. Saklar ketinggian cairan rem
3. Saklar ketinggian permukaan 13. Saklar tekanan (134 bar)
cairan rem 14. Saklar ”G”
4. Saklar kontrol tekanan 15. Saklar ”G”
5. Relai katup magnet 16. Saklar ”G”
6. Kontrol unit ABS 17. Stecker diagnose
7. Unit katup magnet 18. Saklar pedal rem
8. Katup ABS 19. Lampu rem belakang
9. Sensor putaran roda
10. Relai motror pompa
11