Konsep penanganan permukiman kumuh ini secara umum memiliki konsep dasar yang
berbeda tergantung dengan tipologi permukiman kumuhnya karena memiliki karakteristik
permasalahan yang berbeda. Namun konsep dan rencana penanganannya menjadi holistik dan
komprehensif sesuai arahan Rencana Tata Ruang Kota Balikpapan. Untuk itu pengembangan
konsep dan rencana penanganan kawasan kumuh Kota Balikpapan harus terintegrasi karena
memiliki alur tahapan penanganan yang terpadu.
Dalam mendukung konsep penanganan permukiman kumuh perlu adanya strategi
penanganan dalam satu kesatuan untuk mencapai hasil penanganan yang optimal dan tepat
sasaran. Adapun strategi penanganan kawasan kumuh Kota Balikpapan secara umum adalah
sebagai berikut:
Adapun konsep umum penanganan kawasan permukiman kumuh dapat dilihat pada gambar
berikut ini:
4.2.1 SOSIAL
Dalam konsep penanganan kawasan permukiman pada aspek social sangat dibutuhkan
kolaborasi dari berbagai pihak Kolaborasi adalah proses yang mendasar dari bentuk kerjasama
yang melahirkan kepercayaan, integritas dan terobosan melalui pencapaian konsensus,
kepemilikan dan keterpaduan pada semua aspek organisasi. Sehingga kata kunci dari kolaborasi
adalah keterpaduan, atau yang dikenal dengan harmonisasi. Dalam mempercepat penanganan
perumahan dan permukiman kumuh, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri. Pemerintah dan
Pemerintah Daerah membutuhkan kerjasama yang melibatkan semua pihak. Kerjasama yang
dibutuhkan adalah kerjasama yang tidak biasa, yakni kerjasama berkesinambungan. Kerjasama
diharapkan melahirkan sinergi, baik horizontal (antara Pemda, masyarakat dan dunia usaha)
maupun vertikal (antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah). Dibutuhkan penanganan
secara bersama-sama karena kekumuhan terbukti melemahkan sendi kehidupan sosial dan
menurunkan kualitas kota. Kekumuhan dalam jangka panjang akan menyebabkan penurunan
kualitas hidup, setidaknya dari aspek kesehatan, lingkungan dan pendidikan. Tanpa upaya
bersama, penanganan kumuh sulit teratasi. Dibutuhkan peran banyak pihak.
Sasaran Penanganan kumuh tidak hanya pada ranah fisik saja, melainkan meliputi berbagai
bidang untuk mewujudkan terjadinya :
1. perubahan perilaku sosial melalui suatu transformasi peningkatan kapasitasdan proses
pembelajaran di masyarakat
2. peningkatan kesejahteraan di kelompok masyarakat sasaran
3. peningkatan kualitas permukiman dalam Skala Kota
4. upaya nyata mewujudkan Urban Good Governance
4.2.2 EKONOMI
Konsep penanganan permukiman kumuh berdasarkan kajian Ekonomi memiliki strategi
penanganan sebagai beikut:
a. Peningkatan ciri khas/ citra kawasan sebagai bentuk daya tarik kawasan yang
mengundang kegiatan/ aktivitas ekonomi
b. Peningkatan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat sekitar serta pihak swasta
untuk meningkatkan fungsi industry rumah tangga sebagai bentuk pengembangan
kawasan seiring dengan pengembangan dan penanganan atau perbaikan infrastruktur
kawasan permukiman
c. Pembentukan kelompok kerja pemberdayaan masyarakat terkait dengan pembiayaan
beserta pelaksanaan program penanganan kawasan permukiman yakni terkait dengan
kerjasama dalam hal pembiayaan baik melalui pemerintah, swasta (CSR) maupun
swadaya mengingat masyaraat setempat merupakan pemakai/ penerima hasil
pemanfaatan
4.2.3 LINGKUNGAN
Konsep penanganan permukiman kumuh berdasarkan kajian Lingkungan memiliki
strategi penanganan sebagai beikut:
a. Penertiban dan penataan bangunan sempadan sungai/ saluran parit besar yakni dengan
pembangunan jalan inspeksi yang terintegrasi terhadap utilitas system drainase,
persampahan, air limbah, air minum, Ruang Terbuka Hijau dan pengamananan kebakaran
b. Peningkatan konektifitas sambungan rumah pembuangan air limbah, menuju IPAL
Komunal eksisting yang telah ada di lapangan
c. Akses jalan inspeksi memberikan kemudahan dalam pelayanan pengumpulan/
pengangkutan persampahan (sampah terpilah) menuju transfer depo
d. Bersama PEMDA akan disusun Dokumen Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Dampak
Lingkungan (UKL – UPL) sesuai kriteria persyaratan izin lingkungan menurut Permen PU
No. 10 Tahun 2008