Nomor: Kept.139/UN23.RSGM/HK.01.01/2016
Tanggal: 1 Agustus 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan suatu seni berorientasikan kepada manusia,
perasaan untukmenghargai sesama individu, dan suatu naluri kesusilaan
dan tindakan apa yang harus dikerjakan. Berdasarkan Peraturan menteri
kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/Menkes/148/I/2010
tentang izin dan penyelenggaraan praktik perawat bahwa perawat adalah
seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun di
luar negeri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Perawat dituntut untuk bertanggung jawab dalam setiap tindakannya
khususnya selama melaksanakan tugas di rumah sakit, puskesmas, panti,
klinik atau masyarakat. Perawat memiliki peran dan fungsi yang sudah
disepakati. Perawat sudah berjanji dengan sumpah perawat bahwa ia akan
senantiasa melaksanakan tugas-tugasnya.
Kredensial merupakan proses untuk menentukan dan
mempertahankan kompetensi praktik keperawatan. Proses kredensial
terdiri dari beberapa kegiatan diantaranya lisensi, registrasi, sertifikasi,
dan akreditasi. Proses kredensial di Indonesia, masih belum tertata secara
sempurna dikarenakan oleh banyak factor. Salah satu factor utama yang
menyebabkan hambatan proses kredensial adalah belum disahkannya
RUU Praktik Keperawatan. Untuk mendapatkan izin praktik maka seorang
lulusan dari pendidikan profesional keperawatan harus mendaftarkan diri
pada dewan keperawatan yang ada disetiap provinsi untuk mengikuti ujian
(Kozier, 1990).
Perkembangan ilmu keperawatan di Amerika telah berkembang sejak
lama dan proses kredendial khususnya lisensi untuk perawat telah lahir
pada tahun 1923 di negara tersebut. Sehingga perkembangan keperawatan
di Amerika jauh lebih maju dibandingkan negara Indonesia. Di Amerika
Serikat misalnya, izin praktik keperawatan diberikan pada perawat
profesional mulai pada tahun 1903 tepatnya di Negara bagian North
Carolina, kemudian pada tahun 1923 semua Negara bagian telah
mempunyai izin praktik bagi para perawat (Kozier,1990).
B. Tujuan Penulisan
Tujuan Umum :
Untuk memahami bagaimana proses kredensial dalam keperawatan
profesional agar nantinya memenuhi standar keperawatannya yang
telah ditentukan.
Tujuan khusus setelah mempelajari topik tentang proses kredensial
harus mampu :
1
1. Menyebutkan tentang pengertian kredensial dalam keperawatan
profesional
2. Menyebutkan tujuan dan jenis-jenis kredensial dalam
keperawatan profesional
3. Menjelaskan proses-proses kredensial dalam memenuhi standar
praktik keperawatan
4. Mengaplikasikannya serta memenuhi standar keperawatan untuk
menjadi seorang perawat yang profesional setelah mempelajari
proses kredensial ini.
C. Ruang Lingkup
Dalam makalah keperawatan profesional ini kami membahas tentang
proses kredensial dalam keperawatan profesional.
D. Metode Penulisan
Penulisan dalam menyusun makalah ini penulis menggunakan metode
deskritif yaitu memaparkan atau mendeskripsikan tentang proses
kredensial dalam keperawatan profesional denga studi kepustakaan
serta artikel-artikel yang kami dapatkan dari internet.
E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan makalah ini terdiri dari 3 BAB, yaitu :
BAB I : Pendahuluan, Latar belakang, ruang lingkup, tujuan
penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan
BAB II : Tinjuan teoritis yang berisikan konsep dasar kredensial,
pelaksanaan proses kredensil dan standar praktik
keperawatan
BAB III : Penutup yang berisi kesimpulan dan saran
2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2. Tujuan kredensial
Menurut Himpunan Peraturan perundang-undangan Bidang
Tenaga Kesehatan (2005) tujuan dari kredensial adalah sebagai
berikut :
a. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan
b. Melindungi masyarakat atas tindakan keperawatan yang
dilakukan
c. Menetapkan standar pelayanan keperawatan
d. Menilai boleh tidaknya melakukan praktik keperawatan
e. Menilai kesalahan dan kelalaian
f. Melindungi masyarakat dan perawat
g. Menentukan dan mempertahankan kompetensi keperawatan
h. Membatasi pemberian kewenangan dalam melaksanakan
praktik keperawatan hanya bagi yang kompeten
i. Meyakinkan
3
organisasi. Maka dibawah ini dijabarkan tentang jenis-jenis proses
kredensial antara lain :
a. Lisensi
Lisensi merupakan izin praktek keperawatan. Izin praktek
keperawatan diperlukan oleh profesi dalam upaya
meningkatkan dan menjamin profesional anggotanya. Bagi
masyarakat izin praktek keperawatan merupakan perangkat
pelindung bagi mereka untuk mendapat pelayanan dari
perawat profesional yang bener-bener mampu dan mendapat
pelayanan keperawatan dengan mutu yang tinggi. Tidak
adanya izin praktik keperawatan menempatkan posisi
keperawatan berada pada posisi yang sulit untuk
menentukan mutu keperawatan. Bagi setiap profesi
mendapatkan hak izin praktik untuk anggotanya dengan
memenuhi tiga criteria (Kozier, 1990) :
1) Ada kebutuhan untuk melindungi keamanan dan
kesejahteraan masyarakat
2) Pekerjaan secara jelas merupakan area kerja yang
tersendiri dan terpisah
3) Ada suatu organisasi yang melaksanakan tanggung
jawab proses pemberian izin.
b. Registrasi
Registrasi merupakan pencantuman nama seseorang dalam
informasi lain pada badan resmi baik milik pemerintah atau
bukan (Priharjo, 1995)
Perawat yang telah terdaftar diizinkan untuk memakai
sebutan registered nurse. Untuk dapat terdaftar perawat
harus pendidikan keperawatan dan lulus ujian dari badan
pendaftaran dengan nilai yang diterima. Lisensi maupun
registrasi harus diperbaharui setiap satu atau dua tahun
sekali.
4
10) Kolaborasi dengan tim kesehatan lain dalma mengelola
perawatan kesehatan.
c. Sertifikasi
Sertifikat merupakan proses pengabsahan bahwa seorang
perawat telah memenuhi standar minimal kompetensi
praktek pada area spesialisasi tertentu, sperti kesehatan ibu
dan anak, pediatric, jiwa, gerontology, dan kesehatan
sekolah (Priharjo,1995) sertifikasi merupakan proses
pengakuan oleh badan sertifikasi terhadap kompetensi
seorang tenaga profesi setelah memenuhi persyaratan untuk
menjalankan profesi kesehatan tertentu sesuai dengan
bidang pekerjaannya.
d. Akreditasi
Akreditasi merupakan suatu proses pengukuran dan
pemberian status akreditasi kepada institusi, program atau
pelayanan yang dilakukan oleh organisasi atau badan
pemerintah tertentu (Priharjo, 1995)
Status akreditasi suatu lembaga merupakan cermin kinerja
lembaga yang bersangkutan dan menggambarkan mutu,
efisiensi, serta relevansi suatu porgram-program yang
diselenggarakan. Hal-hal yang diukur dalam akreditasi
meliputi struktur, proses dan kriteria hasil.
5
Di Indonesia pengakuan formal dan pemberian Lisensi
lembaga-lembaga sertifikasi profesi melalui proses Akreditasi
oleh BNSP yang menyatakan bahwa LSP telah memenuhi
persyratan untuk melakukan kegiatan Sertifikasi profesi
atau kegiatan uji kompetensi profesi (potter perry, 2006)
6
Standar 4 : Rencana asuhan keperawatan meliputi : prioritas
dan pendekatan tindakan keperawatan yang di tetapkan untuk
mencapai tujuan yang disusun berdasarkan diagnosis keperawatan
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses kredensial adalah proses pengakuan profesi yang diberikan
kepada individu atau organisasi dengan mempunyai otoritas atau
dianggap kompeten dalam melakukan suatu tindakan atau kebijakan.
Dengan adanya proses kredensial maka individu, lembaga, atau sebuah
organisasi akan di akui keberadaannya dengan pengakuan dari BNSP dan
LSP.
Keperawatan di Indonesia memang masih dalam perkembangan namun
pemerintah dan PPNI selalu mengupayakan berlangsungnya proses
kredensial, meskipun proses kredensial di Indonesia masih terlihat
sederhana jika dibandingkan dengan negara maju seperti Kanada dan
Amerika, proses kredensial akan tetap dilaksanakan untuk membentuk
perawat yang berkualitas dengan cara mengidentifikasi proses kredensial
di negara Amerika dan negara maju lainnya.
Sedangkan keperawatan di luar negeri itu sudah lebih maju dalam proses
kredensialnya. Karena sepenuhnya didukung oleh pemerintah dan
organisasi keperawatan yang ada dinegara tersebut, salah satunya di
Amerika Serikat ada organisasi profesi perawat yang berperan dalam
menetapkan standar praktik keperawatan yang disebut dengan ANA
(American Nurses Association)
Adanya perbedaan proses kredensial antara yang dilaksanakan di Luar
negeri dan di Indonesia tersebut karena pelaksanaan dari proses
kredensial tersebut masih kurang didukung dan di Indonesia
perkembangannya masih lambat dan masih diupayakan pada Negara lain
proses kredensialnya sudah diaplikasikan bahkan khususnya dari
organisasi ANA telah mengeluarkan buku-buku rujukan tentang
keperawatan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas kelompok mencoba mengajukan saran
yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan yang berkenan dengan materi kredensial.
1. Untuk Perawat : Sebaiknya dapat menjalankan standar praktik
keperawatan yang bertanggung jawab dalam memberikan asuhan
keperawatan, serta dapat mempertahankan standar praktik
keperawatan dengan melaksanakan proses kredensial yang
mencakup Lisensi, Registrasi, Sertifikasi, agar profesi perawat
Indonesia dapat diakui organisasi perawat dunia.
2. Untuk Pemerintah : Sebaiknya dapat meningkatkan proses
kredensial praktik keperawatan di Indonesia yang sampai saat ini
belum sempurna.
3. Untuk Organisasi Profesi Perawat : Agar dapat saling bekerja sama
dengan baik dalam mencapai standar praktik keperawatan yang
kompeten, juga bisa membantu pemerintah dalam mengesahkan
Undang-Undang Praktik Keperawatan.
8
4. Untuk Institusi Kesehatan : Agar program atau pelayanan yang
dilakukan oleh institusi tertentu dapat tercermin dengan baik kinerja
lembaga yang bersangkutan dan menggambarkan mutu, efisiensi,
serta relevansi suatu institusi dalam status akreditasinya.
DIREKTUR,
ARWITA MULYAWATI
NIP195312051982032001
9
DAFTAR PUSTAKA
http://keperawatanadil.blogspot.com/2007/11/kredensial-praktek-
keperawatan.html
10