Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan
disertai proteinuria. Dari gejala-gejala klinik preeklampsia dapat dibagi
menjadi preeklampsia ringan dan berat. Pembagian preeklampsi menjadi
berat dan ringan tidaklah berarti adanya dua penyakit yang jelas berbeda,
sebab seringkali ditemukan penderita dengan preeklampsia ringan dapat
mendadak mengalami kejang dan jatuh dalam koma.1,4
Berdasarkan onset, ACOG (American College of Obsterti dan
Ginekologi) diklasifikasikan preeklamsia dalam dua kelompok : preeklampsia
onset dini yaitu terjadi sebelum kehamilan ke-34 minggu, dan preeklampsia
onset lambat yaitu terjadi setelah kehamilan 34 minggu.5
Di Indonesia Preeklampsi berat (PEB) merupakan salah satu penyebab
utama kematian maternal dan perinatal di Indonesia. Preeklampsi berat (PEB)
adalah preeklampsi dengan tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan
darah sistolik ≥ 110 mmHg disertai proteinuria lebih 5 g/24 jam.1
Preeklampsia terjadi pada kurang lebih 5% dari semua kehamilan, 10% pada
kehamilan anak pertama dan 20-25% pada perempuan hamil dengan riwayat
hipertensi sebelumnya. Faktor risiko ibu untuk terjadinya preeklampsia antara
lain kehamilan pertama, usia kurang dari 18 tahun atau lebih dari 35 tahun,
riwayat pada kehamilan sebelumnya, riwayat keluarga dengan preeklampsi,
obesitas atau kegemukan, dan jarak antar kehamilan kurang dari 2 tahun atau
lebih dari 10 tahun.5

1.2 Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari laporan kasus ini adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan bagi semua dokter muda agar dapat memahami kasus
preeklampsia berat
2. Diharapkan munculnya pola berfikir kritis bagi semua dokter muda

1
2

setelah dilakukan diskusi dengan dosen pembimbing klinik tentang


kasus preeklampsia berat

1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Teoritis
a. Bagi institusi, diharapkan laporan kasus ini dapat menambah bahan
referensi dan studi kepustakaan dalam bidang ilmu obstetrik dan
ginekologi terutama tentang preeklampsia berat
b. Bagi penulis selanjutnya, diharapkan laporan kasus ini dapat
menjadikan landasan untuk penulisan laporan kasus selanjutnya.

1.3.2 Manfaat Praktis


a. Bagi dokter muda, diharapkan laporan kasus ini dapat diaplikasikan
pada kegiatan kepaniteraan klinis senior (KKS) dalam penegakkan
diagnosis preeklampsia berat yang berpedoman pada anamnesis dan
pemeriksaan fisik yang lengkap dan runut.
b. Bagi dokter umum, diharapkan laporan kasus ini dapat menjadi bahan
masukan dan menambah pengetahuan dalam mendiagnosis
preeklampsia berat yang selanjutnya melakukan rujukan pada dokter
spesialis yang berkompeten.
c. Bagi pasien dan keluarga, diharapkan laporan kasus ini dapat
memberikan informasi mengenai preeklampsia berat serta komplikasi
yang mungkin terjadi jika tidak segera dilakukan tindakan.

Anda mungkin juga menyukai