Anda di halaman 1dari 2

A.

PATOFISIOLOGI
Pemberian obat anestetik lokal ke dalam ruang subarakhnoid di regio vertebra.
Lapisan yang harus ditembus untuk mencapai ruang subarakhnoid dari luar yaitu kulit,
subkutis, ligamentum supraspinosum, ligamentum interspinosum, ligamentum flavum,
durameter, dan arakhnoid. Ruang subarakhnoid berada diantara arakhnoid dan piameter,
sedangakan ruang antara ligamentum flavum dan durameter merupakan ruang epidural
Lokal anestetik yang dimasukkan ke dalam ruang subarakhnoid akan memblok
impuls sensorik, autonom dan motorik pada serabut saraf anterior dan posterior yang
melewati cairan serebrospinal. Serabut akar saraf merupakan tempat aksi kerja utama
pada anestesi spinal dan epidural, selain itu bisa bekerja pada serabut akar saraf spinal
dan akar ganglion dorsal. Dalam anestesi spinal konsentrasi obat lokal anestetik di cairan
serebrospinal memiliki efek yang minimal pada medula spinalis.
Ada empat faktor yang mempengaruhi absorbsi anestetik lokal pada ruang
subarakhnoid, yaitu (1) konsentrasi anestetik lokal, konsentrasi terbesar ada pada daerah
penyuntikkan. Akar saraf spinal sedikit mengandung epineurium dan impulsnya mudah
dihambat, (2) daerah permukaan saraf yang terpajan akan memudahkan absorpsi dari
anestetik lokal. Oleh karena itu semakin jauh penyebaran anestetik lokal dari tempat
penyuntikkan, maka akan semakin menurun konsentrasi anestetik lokal dan absorpsi ke
sel saraf juga menurun, (3) lapisan lipid pada serabut saraf, (4) aliran darah ke sel saraf14.
Absorbsi dan distribusi anestetik lokal setelah penyuntikkan spinal ditentukan oleh
banyak faktor antara lain dosis, volume dan barisitas dari anestetik lokal serta posisi
pasien14. Selanjutnya obat memiliki akses bebas ke jaringan medula spinalis dan bekerja
langsung pada target lokal di membran sel saraf serta sebagian kecil dosis dapat
memberikan efek yang cepat. Anestetik lokal di cairan serebrospinal ini tidak berikatan
dengan protein terlebih dahulu.
Daerah utama dari aksi blokade neuraksial adalah akar saraf. Anestesi lokal
disuntikkan ke CSF (anestesi spinal) atau ruang epidural (anestesi epidural dan kaudal)
dan menggenangi akar saraf dalam ruang subarachnoid atau ruang epidural. Injeksi
langsung anestesi lokal ke CSF untuk anestesi spinal memungkinkan dosis yang relatif
kecil dan volume anestesi lokal untuk mencapai blokade sensorik dan motorik.
Sebaliknya, anestesi lokal pada epidural anestesi pada akar saraf memerlukan volume
dan dosis yang jauh lebih tinggi. Selain itu, tempat suntikan untuk anestesi epidural harus
dekat dengan akar saraf yang harus diblok. Blokade transmisi saraf (konduksi) dalam
pada serabut saraf posterior akan menghambat somatik dan viseral, sedangkan blokade
serabut akar saraf anterior mencegah eferen motorik dan outflow otonom

Anda mungkin juga menyukai