Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR

PERENCANAAN TAMBANG JANGKA PENDEK

PADA TAMBANG BATUBARA DI PT KALIMANTAN LINTANG


KHATULISTIWA KECAMATAN ANGSANA KABUPATEN TANAH
BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Diajukan Oleh:

MISRADIN
NIM: H1C114040

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2018

I-1
LEMBAR PERSETUJUAN

PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR

PERENCANAAN TAMBANG JANGKA PENDEK

PADA TAMBANG BATUBARA DI PT KALIMANTAN LINTANG


KHATULISTIWA KECAMATAN ANGSANA KABUPATEN TANAH
BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Pengusul :
Mahasiswa

Misradin

NIM : H1C114040

Mengetahui :

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Eko Santoso, S.T., M.T. Sari Melati, S.T., M.T.

NIP.19850419 201404 1 001 NIP. 2016198602130800.00

I-2
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ....................................................................................... i


LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... v

DAFTAR TABEL ........................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ..................................................................... I-1

1.2. Rumusan Masalah ............................................................... I-1


1.3. Batasan Masalah ................................................................. I-2
1.4. Tujuan Penelitian ................................................................. I-2
1.5. Manfaat Penelitian ............................................................... I-2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Mine Plan ............................................................................ II-1

2.1.1. Pengerti Perencanaan ............................................... II-1

2.1.2. Fungsi Perencanaan .................................................. II-2

2.1.3.Tujuan Perencanaan ................................................... II-2

2.2. Aspek Geometri Design Pit ............................................... II-2

2.2.1. Pit .............................................................................. II-2

2.2.2. Geometri Jenjang ....................................................... II-3

2.2.3. Ramp ......................................................................... II-4

2.3. Penjadwalan Produksi Dan Tahapan Penambangan ....... II-5

I-3
2.3.1. Mine Life .................................................................... II-6
2.3.2. Pushback ................................................................... II-6

2.3.3. Penjadwalan Produksi ................................................ II-7

2.4. Perencanaan Jangka Pendek ............................................ II-9

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Diagram Alir Penelitian ........................................................ III-1

3.2. Teknik Pengumpulan Data ................................................... III-2

3.3. Tahap Pengolahan Data ...................................................... III-3

BABIV JADWAL PENELITIAN

4.1. Tempat Pelaksanaan Penelitian Tugas Akhir ....................... IV-1

4.2. Jadwal Penelitian Tugas Akhir ............................................. IV-1

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

I-4
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Perencanaan Dalam Suatu Siklus .......................................... II-1


Gambar 2.2. Diagram Proses Perancangan ............................................... II-3

Gambar 2.3. Bagian-bagian Jenjang .......................................................... II-4

Gambar 2.4. Lebar Jalan Untuk Dua Jalur .................................................. II-4

Gambar 2.5. Langkah Penggambaran Ramp Dalam Rancangan Pit .......... II-5

Gambar 2.6. Ilustrasi Pushback .................................................................. II-7

Gambar 2.7. Alternatif Produksi Penjadwalan Tambang ............................. II-8

I-5
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.Contoh Rencana Produksi Jangka Pendek ................................. II-9


Tabel 4.1.Jadwal Penelitian Tugas Akhir .................................................... IV-1

Tabel 4.2.Jadwal Pengambilan Data Di Lapangan ..................................... IV-1

I-6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Aktivitas penambangan pada suatu areal tambang merupakan aspek


penting yang harus diperhatikan dan menjadi faktor penentu dalam keberhasilan
atau sukses usaha tambang tersebut.
Salah satu indikator yang dianggap sangat penting dalam industri
pertambangan adalah pencapaian target produksi yang kemudian dilatar
belakangi oleh bentuk perencanaan atau desain dan perkembangan kemajuan
tambang. Permasalahan pencapaian target produksi merupakan hal rumit yang
bersifat umum dan variable dimana hampir seluruh kegiatan tambang dan faktor
pendukung lainnya saling berkaitan satu sama lainnya.
Untuk pencapaian target produksi perlu dilakukan improvisasi untuk
mencapai target jangka pendek yang mungkin lebih tinggi dari pada yang telah
dirincikan dalam target jangka panjang dengan cara Engineering (rekayasa)
seperti pemilihan kombinasi pit yang efektif, konstruksi jalan alternatif,
pembuatan stock pile baru yang lebih dekat dari lokasi penambangan, perluasan
stock pile dsb. Sehingga untuk pencapaian target produksi bisa teratasi dengan
adanya perencanaan tambang jangka pendek. Dimana perencanaan tambang
jangka pendek dibuat berdasarkan pendekatan dari data aktual dilapangan dan
tetap menjadikan perencanaan jangka panjang sebagai acuan.
Melihat industri pertambangan yang bersifat dinamis maka, tidak
akan bisa terlaksana maksimal sebuah perencanaan tambang jangka panjang
yang telah dibuat jika tidak disokong oleh perencanaan tambang jangka pendek.
Oleh karna itulah penulis mengambil skripsi yang berjudul Perencanaan
Tambang Jangka Pendek Pada Tambang Batubara di PT Kalimantan Lintas
Katulistiwa Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

1.2. Rumusan Masalah

Perencanaan jangka panjang perlu didetailkan dalam bentuk


perencanaan jangka pendek yang meliputi pemilihan kombinasi pit yang efektif,
konstruksi jalan alternatif, pembuatan stock pile baru yang lebih dekat dari lokasi
penambangan dan perluasan stock pile dalam rangka mencapai target poduksi.

I-7
1.3. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang akan dipaparkan pada penelitian tugas


akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Penelitian dilakukan di PT Kalimantan Lintang Katulistiwa Site Angsana
2. Rekonsiliasi perencanaan tambang jangka pendek dengan data aktual
penambangan di PT Kalimantan Lintang Katulistiwa Site Angsana
3. Penjadwalan tambang dibuat per triwulan
4. Desain rancangan menggunakan software minescape.

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang mendasari penulis dalam melakukan penelitian ini


yaitu:
1. Menganalisis data dan evaluasi rancangan dan penjadwalan tambang.
2. Membuat jadwal penambangan dan batas penambangan jangka pendek
3. Menghitung kebutuhan alat galimuat dan alat angkut yang dibutuhkan untuk
mencapai target produksi.
4. Merancang rute dan geometri jalan masuk ke front.
5. Menjadwalkan pemindahan overburden dari Pit ke disposal.

1.5. Manfaat Penelitian


Dengan adanya kegiatan penelitian tugas akhir ini ada beberapa manfaat
yang diharapkan, diantaranya:
1. Manfaat penelitian bagi perusahaan adalah memberikan suatu pertimbangan
untuk diterapkan pada kegiatan penambangan selanjutnya
2. Manfaat penelitian bagi mahasiswa adalah dapat menerapkan ilmu yang
diperoleh dari mata kuliah perencanaan dan perancangan tambang terbuka.

I-8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Mine Plan

2.1.1. Pengertian Perencanaan


Perencanaan adalah penentuan persyaratan teknik pencapaian sasaran
kegiatan serta urutan teknis pelaksanaan dalam berbagai macam anak kegiatan
yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan dan sasaran kegiatan.
Perencanaan tambang yaitu membuat rancangan tambang dalam jangka
waktu tertentu secara aman dan menguntungkan. Perancangan tambang
meliputi :
1. Biasanya dimaksudkan sebagai bagian dari proses perencanaan tambang
yang berkaitan dengan masalah-masalah geometrik. Di dalamnya termasuk
perancangan batas akhir penambangan, tahapan (Pushback), urutan
penambangan tahunan / bulanan, penjadwalan produksi dan waste dump.
2. Menentukan ultimate Pit limit
Aspek perencanaan tambang yang tidak berkaitan dengan masalah geometri,
meliputi perhitungan kebutuhan alat dan tenaga kerja, perkiraan biaya kaPital
dan biaya operasi.

Sumber: McKenzie, 1980 dalam Nurhakin & Melati (2011)

Gambar 2.1.
Perencanaan Dalam Suatu Siklus

Perencanaan dapat diartikan sebagai kegiatan berikut :


1. Penentuan tujuan dan sasaran kegiatan yang ingin dicapai

I-9
2. Proses persiapan secara sistematik mengenai kegiatan yang akan dilakukan.
3. Cara mencapai tujuan dan sasaran dengan menggunakan sumber dan
kemampuan yang tersedia secara berdaya guna dan berdaya hasil
4. Pembahasan dari persoalan, kemungkinan dan kesempatan yang dapat
terjadi yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan.
5. Penentuan dari tindakan yang akan diambil untuk mencapai tujuan
berdasarkan analisa tujuan dan kesempatan.

2.1.2. Fungsi Perencanaan


Fungsi perencanaan tergantung dari jenis perencanaan yang digunakan
dalam sasaran yang dituju, tetapi secara umum fungsi perencanaan antara lain :
1. Pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan dalam
pencapaian tujuan
2. Perkiraan terhadap masalah pelaksanaan, kemampuan, harapan, hambatan,
dan kegagalan yang mungkin terjadi
3. Usaha untuk mengurangi ketidakpastian
4. Kesempatan untuk memilih kemungkinan terbaik
5. Penyusunan urutan kepentingan tujuan
6. Alat pengukur atau dasar ukuran dalam pengawasan dan penilaian
7. Cara penggunaan dan penempatan sumber daya secara berdaya guna dan
berhasil guna.

2.1.3. Tujuan Perencaan Tambang


Tujuan dari pekerjaan perencanaan tambang adalah membuat suatu
rencana produksi tambang untuk satu cebakan bijih yang akan
1. Menghasilkan tonase bijih pada tingkat produksi yang telah ditentukan dengan
biaya-biaya yang semurah mungkin.
2. Menghasilkan aliran kas (cash-flow) yang akan memaksimalkan beberapa

kriteria ekonomi, seperti Rate of Return atau Net Present Value.

2.2. Aspek Geometri Design Pit

2.2.1. Pit
Pit adalah lubang tambang, kuari, atau penggalian yang dikerjakan dengan
metode tambang terbuka untuk memperolah bahan galian berharga.
Perancangan open Pit dilakukan dalam beberapa tahap, yang secara teknis

I-10
terdiri atas perencanaan atau pengaturan rencana alternatif, diikuti dengan
evaluasi dan pemilihan rencana optimum.

Sumber: Fourie & Dohm dalam Nurhakim & Melati (2011)


Gambar 2.2.
Diagram Proses Perancangan

2.2.2. Geometri Jenjang


Jenjang (bench) didefinisikan sebagai undakan di antara level tunggal di
mana bahan galian dan pengotornya ditambang pada muka jenjang (bench
face). Beberapa jenjang dapat dikerjakan secara bersamaan pada elevasi
berbeda. Tinggi jenjang adalah jarak vertikal antara titik tertinggi (crest) dan
terendah (toe). Tinggi jenjang biasanya menyesuaikan dengan spesifikasi alat
yang beroperasi, misalnya alat bor dan alat gali-muat. Kemiringan jenjang
(bench slope) adalah sudut antara garis horizontal dan garis muka jenjang,
biasanya dinyatakan dalam derajat.

I-11
Untuk menambah kestabilan lereng Pit dan dengan alasan keselamatan,
dibuat berms. Berm adalah lebar horizontal di batas lereng akhir. Interval, sudut
lereng, dan lebar berm ditentukan berdasar aturan geoteknik. Berm disebut pula
dengan jenjang penangkap. Overall Pit slope angle (sudut kemiringan lereng
keseluruhan) adalah sudut di mana lereng tambang terbuka dapat bertahan,
diukur antara garis horizontal dengan garis imajiner yang menghubungkan crest
teratas dan toe terbawah.

Sumber: Fourie and Dohm, 2001 : 1275 dalam Nurhakim & Melati (2011)
Gambar 2.3.
Bagian-bagian Jenjang

2.2.3. Ramp

I-12
Sumber: Nurhakim & Melati (2011)
Gambar 2.4.
Lebar Jalan Untun Dua Jalur
Selama proses penambangan berlangsung, jalan angkut di dalam Pit
(Ramp) harus dibuat. Pemilihan Ramp tergantung pada bentuk dan ukuran
badan bijih, ekonomis alat angkut, dan kestabilan lereng Pit. Lebar Ramp dibuat
berdasarkan jumlah jalur jalan dan alat angkut. Adapun cara penggambarannya
dapat dilihat pada gambar berikut.

I-13
Sumber: Nurhakim & Melati (2011)
Gambar 2.5.
Langkah Penggambaran Ramp Dalam Rancangan Pit

2.3. Penjadwalan Produksi Dan Tahapan Penambangan

Perencanaan produksi adalah perencanaan yang dikembangkan terus-


menerus selama operasional tambang berjalan yang diterjemahkan dalam
perencanaan tambang berkala (Tahunan, triwulan, bulanan ). Inti perencanaan
produksi adalah membagi rancangan tambang ke dalam bentukan yang lebih
kecil berdasarkan skala waktu tertentu sehingga memudahkan dalam
pengaturan operasional dan pemenuhan pasar.
Beberapa istilah dalam membagi rancangan tambang dalam tahapan
tertentu dan membagi Pit dalam ukuran yang lebih kecil ialah : Mine Life, Push
back, dan Penjadwalan produksi.
2.3.1. Mine Life
Umur tambang (life of mine, Mine Life ) adalah waktu yang dihitung dari
jumlah cadangan dibagi dengan produksi tambang per tahun. Umur tambang
sangat dipengaruhi oleh jumlah cadangan yang bisa ditambang dan tingkat
produksi per tahun.

I-14
Umur tambang biasanya dibuat tidak terlalu cepat ataupun terlalu lama,
tergantung dari kemampuan perusahaan dalam menentukan tingkat produksi.
Terlalu rendah tingkat produksi berarti keuntungan yang diperoleh akan lama
(balik modalnya lama), sedangkan terlalu tinggi tingkat produksinya maka
ongkos investasi bisa terlalu besar sehingga kemungkinan kemampuan
keuangan perusahaan tidak akan sanggup mengatasi.

2.3.2. Pushback
Tahapan penambangan (Pushback) adalah bentuk-bentuk penambangan
(mineable geometries) yang menunjukkan bagaimana suatu Pit akan ditambang,
dari titik masuk awal hingga ke bentuk akhir Pit. Nama-nama lain adalah phases,
slices, stages. Tujuan utama dari pentahapan ini adalah untuk membagi seluruh
volume yang ada dalam Pit ke dalam unit-unit perencanaan yang lebih kecil
sehingga lebih mudah ditangani. Dengan demikian, problem perancangan
tambang tiga dimensi yang amat kompleks dapat disederhanakan. Elemen waktu
dapat mulai diperhitungkan dalam rancangan ini karena urutan penambangan
tiap-tiap Pushback merupakan pertimbangan penting.
Arah kemajuan penambangan adalah dari daerah singkapan ke arah tegak
lurus jurus lapisan batubara sampai lereng akhir penambangan, kemudian
bergerak maju ke daerah penambangan tahun berikutnya mengikuti penyebaran
lapisan batubara. Tahapan penambangan ini biasanya dirancang mengikuti
urutan penambangan dengan algoritma floating cone untuk berbagai skenario
harga komoditas.
Pushback sering disebut juga sequences, expansions, phases, working Pit,
slices ataupun stage, adalah tahapan awal perencanaan tambang dimana
dilakukan pembagian Pit menjadi unit yang lebih kecil dengan tujuan untuk
mempermudah pengaturan penambangan. Dalam kalimat yang berbeda dapat
juga diartikan bentuk-bentuk penambangan yang menunjukkan bagaimana suatu
Pit akan ditambang, dari bentuk awal hingga akhir Pit. Contoh ilustrasi pusback
dapat dilihat pada gambar 2.6.

I-15
Sumber: nurhakim & Melati (2011)
Gambar 2.6.
Ilustrasi Pushback

2.3.3. Penjadwalan Produksi


Penjadwalan produksi adalah bagian yang sangat penting dalam proses
penambangan, dimana target dari penjadwalan produksi adalah menentukan
keuntungan yang paling optimal dengan menentukan pengaturan produksi per
periode waktu tertentu. Penjadwalan produksi dilakukan secara konvensional
dengan coba-coba, membuat berbagai skenario produksi dan menentukan
skenario yang paling menguntungkan berdasarkan nilai uang sekarang. Secara
mudah adalah semakin cepat kita menghasilkan untung maka nilai uang akan
semakin baik, maka penjadwalan produksi akan mengarah bagaimana cara
mendapatkan bahan galian secepat mungkin.
Suatu penjadwalan produksi tambang menyatakan ton bahan galian, kadar,
dan pemindahan material total yang akan dihasilkan oleh tambang tersebut
dalam periode waktu (tahun atau bulan). Sasarannya adalah menghasilkan suatu
jadwal untuk mencapai beberapa sasaran/kriteria ekonomi seperti
memaksimumkan Net Present Value (NPV) atau Rate of Return (ROR). Kriteria
lain misalnya menghasilkan sejumlah material dengan biaya semurah mungkin
dan lain-lain. Data masukan dasar penjadwalan produksi adalah tonase dari
tahap-tahap penambangan, yaitu tabulasi ton dan kadar per jenjang dari material
yang akan ditambang untuk tiap tahapan. Fokus dalam perencanaan jangka
panjang adalah menyusun jadwal produksi dan menentukan kebutuhan peralatan

I-16
untuk mengoperasikan jadwal tersebut. Selama proses penjadwalan, evaluasi
beberapa alternatif sering dilakukan.
Asumsi awal yang diperlukan untuk mengembangkan suatu jadwal :
1. Tingkat produksi bijih atau batubara untuk tiap periode waktu.
a. Dapat ditentukan dengan studi perbandingan tingkat produksi
b. Tingkat produksi dapat berubah atau meningkat dengan waktu
2. Cut-off grade untuk tiap periode waktu, beberapa jadwal sering dibuat untuk
mengevaluasi strategi cut-off grade yang berbeda.
3. Dua butir di atas hingga tingkat tertentu akan mempengaruhi jadwal
pengupasan tanah atau material penutup
Menurut Hustrulid & Kutcha, ada beberapa alternatif penjadwalan produksi,
yaitu sebagaimana gambar berikut ini.

Sumber: Hustrulid & Kutcha, 1998 dalam Nurhakim & Melati (2011)
Gambar 2.7.
Alternatif Produksi Penjadwalan Tambang

I-17
2.4. Perencanaan Jangka Pendek
Perencanaan ini digunakan sebagai acuan oleh orang operasional di mana
jangka waktu rencananya adalah lebih kecil dari jangka waktu rencana jangka
panjang, misalnya triwulanan (quarterly), bulanan (mounthly), biweekly
(dwimingguan), mingguan (weekly), harian (daily), atau per shift. Dari
perencanaan tambang yang besar (ultimate Pit limit) kemudian membagi Pit
menjadi bagian unit-unit kecil (pushback), selanjutnya untuk pengaturan
operasional maka rencana dibuat menjadi unit-unit yang lebih kecil lagi yang
membatasi pekerjaan dalam jangka waktu mingguan dan bulanan. Berikut
contoh rencana produksi jangka pendek (bulanan).

Tabel 2.1.
Contoh Rencana Produksi Jangka Pendek

I-18
Sumber : Nurhakim & Sari Melati (2011)

I-19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Diagram Alir Penelitian

Mulai

Studi Literatur

Rumusan Masalah
Perencanaan jangka panjang perlu didetailkan dalam bentuk perencanaan jangka pendek yang meliputi
pemilihan kombinasi pit yang efektif, konstruksi jalan alternatif, pembuatan stock pile baru yang lebih dekat dari
lokasi penambangan dan perluasan stock pile dalam rangka mencapai target poduksi.

Pengumpulan Data

Data Sekunder
1. Peta Topografi Data Primer
2. Peta Geologi 1. Data target Pengapalan &
3. Data curah hujan target Produksi
2. Data Jam Kerja
3. Data Ketersediaan Alat
4. Data Limit Penambangan
5. Data Jarak
6. Data Geometri Lereng
7. Data pencapaian Target Update

Pengolahan Data

1. Membuat jadwal penambangan dan batas penambangan jangka pendek


2. Menghitung kebutuhan alat galimuat dan alat angkut yang dibutuhkan untuk mencapai target produksi.

3. Merancang rute dan geometri jalan masuk ke front.

4. Menjadwalkan pembuangan overburden ke disposal

Rekomendasi

Selesai

I-20
3.2. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini


meliputi:
1. Studi Literatur, teknik ini dilakukan dengan cara pengumpulan sumber
informasi yang berkaitan dengan kegiatan penelitian dan berasal dari
referensi pihak perusahaan yang berhubungan dengan kegiatan penelitian.
2. Observasi lapangan, teknik ini dilakukan dengan cara peninjauan lapangan
untuk melakukan pengamatan secara langsung terhadap situasi, kondisi, dan
aktifitas di lokasi penelitian.
3. Wawancara, teknik ini dlakukan dengan cara tanya jawab langsung terhadap
personal dari pihak instansi terkait yang merupakan sumber informasi yang
berhubungan dengan kegiatan penelitian dan masalah yang dihadapi
Data yang diperlukan dalam penelitian ini mencakup data primer dan data
sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara pengukuran
langsung di lapangan dan wawancara dengan pembimbing dan karyawan
perusahaan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari perusahaan. Adapun data
sekunder yang diperoleh dari perusahaan untuk penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Peta topografi
2. Peta geologi
3. Data curah hujan
Adapun data primer yang diperoleh dari hasil pengukuran dilapangan
adalah sebagai berikut :
1. Data target pengapalan dan target produksi
2. Data jam kerja
3. Data ketersedian alat
4. Data batas penambangan (pit limit)
5. Data jarak
6. Data geometri lereng
7. Data pencapaian target update

I-21
3.3. Tahap Pengolahan Data

Tahap pengolahan data, yaitu pengolahan data setelah pengumpulan


data. Data yang telah diperoleh dari perusahaan kemudian dikelompokkan
sesuai dengan kegunaannya untuk lebih memudahkan dalam penyusunan
laporan hasil penelitian .

I-22
BAB IV

TEMPAT DAN JADWAL PENELITIAN

4.1. Tempat Pelaksanaan Penelitian Tugas Akhir

Kegiatan penelitian tugas akhir ini bertempat di PT Kalimantan Lintang


Khatulistiwa kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi
Kalimantan Selatan.

4.2. Jadwal Penelitian Tugas Akhir

Berikut ini merupakan uraian kegiatan penelitian Tugas Akhir (TA) yang
saya ajukan. Apabila diperlukan, waktu pelaksanaan dapat disesuaikan dengan
keadaan.

Tabel 4.1

Jadwal Penelitian Tugas Akhir

No Kegiatan Maret April Mai Juni Juli Agustus

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

1 Studi Literatur

2 Observasi Lapangan

3 Pengambilan Data

5 Pengolahan Data

6 Pembuatan Laporan

7 Konsultasi Laporan

8 Seminar Hasil

I-23
Tabel 4.2

Jadwal Pengambilan Data Di Lapangan

No Kegiatan Maret April Mei

I II III IV I II III IV I II III IV

1 Pengambilan Data Limit


Penambangan

2 Pengambilan Data jam kerja

3 Pengambilan Data Jarak

5 Pengambilan Data Geometri


lereng

6 Pengambilan Data Ketersediaan


alat

7 Pengambilan Data target


pengapalan dan target produksi

I-24
DAFTAR PUSTAKA

Liusman, Bachtiar.2013. Penyusun Perencanaan Tambang Jangka Pendek.


Diklat Perhapi: Ternate.

Nurhakim. Melati Sari. 2011. Permodelan dan Perencanaan Tambang. Program Studi
Teknik Pertambangan. UNLAM: Banjarbaru

Tim Prodi Teknik Pertambangan. 2017. Pedoman Tugas Akhir Program Studi
Teknik Pertambangan.UNLAM: Banjarbaru

Wiliam Hustrulid, and Mark Kuchta. 1995. Open Pit Planning &Design. Vol l, A.A:
Balkema/Rotterdam/Brockfield

I-25

Anda mungkin juga menyukai