Anda di halaman 1dari 9

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KRITIS

DI RUANG OPERASI

I. Identitas Klien
Nama : Ny. D Umur : 27 tahun
No MR : 099985876 Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Pengkajian : 06 Maret 2018 Agama : Islam
Tanggal Operasi : 06 Maret 2018 Status : Menikah
Diagnosa Medis : Fx. Radius Sinistra TB/BB : 43 kg/158 cm
Alergi :- Alamat : Jl. P Belitung 9
Ruang Operasi : IBS

II. Tahap Pre Operatif


A. Keluhan Utama
Nyeri

B. Riwayat Penyakit
Pasien datang pada tanggal 03 Maret 2018, pasien post kecelakaan lalu lintas ± 7 jam
sebelum masuk rumah sakit. Pasien mengatakan nyeri pada bagian pergelangan dan
punggung tangan kiri, bengkak (+)

C. Pengkajian Fisik dan Pengkajian Umum


a) Pernapasan
Tidak ada kelainan pada sistem pernapasan
b) Kardiovaskular
Tidak ada kelainan pada sistem kardiovaskular
c) Gastrointestinal
Bibir tampak kering, tidak ada stomatitis, tidak ada caries pada gigi, fungsi
mengunyah baik, tidak ada masalah dalam mengunyah dan mengecap, bentuk
abdomen datar simetris, tidak ada pembesaran hati, tidak ada pembesaran limpa,
tidak ada bekas luka operasi, tidak ada nyeri tekan, peristaltic usus 18 x/menit
d) Neurologi
Terlihat kelemahan / hilang fungsi
e) Genitourinary
Tidak ada keluhan nyeri, BAK normal tanpa alat bantu, tidak ada darah dalam urin
f) Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
g) Muskuloskeletal
Tonus otot berkurang, kekuatan otot lemah, tangan kiri sulit digerakan dan nyeri
pada pergelangan tangan kiri
h) Integument
Terdapat eritema, suhu sekitar daerah trauma meningkat, bengkak, dan nyeri tekan
i) Nutrisi
Pasien makan 3x sehari, tidak ada pantangan, makan sayur dan buah, minum air
putih 5-6 gelas/hari. Saat sakit pasien makan 3x sehari, makan habis ½ porsi, minum
air putih 3-4 gelas/hari.
j) Cairan
Jenis minuman yang dikonsumsi air putih sebanyak 5-6 gelas/hari. Saat sakit
minuman yang dikonsumsi air putir sebanyak 3-4 gelas/hari, pasien terpasang infus
RL
k) Istirahat-tidur
Pola tidur terganggu dan sering terbangun karena nyeri pada bagian pergelangan
tangan dan punggung tangan
l) Psikososial
Pasien mau diajak berkomunikasi, setiap pertanyaan yang diajukan dapat dijawab
dengan baik. Pasien mau menerima dirinya dan pasrah dengan apa yang terjadi,
namun pasien merasa cemas pada tindakan operasi yang akan dijalaninya
m) Spiritual
Pasien beragama islam, selama dirawat pasien mengatakan tidak dapat melaksanakan
kebutuhan beribadah dengan baik, hal ini disebabkan karena nyeri dan keterbatasan
gerak pasien. Pasien selalu berdoa agar diberikan kesembuhan
n) Hasil lab/diagnostic
Nama Test Hasil Unit Nilai Rujukan
Hematologi
Darah Rutin DHF
Lekosit 5.4 ribu/uL 5 – 10
Hemoglobin 12.0 g/dL 12 – 14
Hematocrit 36.5 % 37 – 47
Trombosit 236 ribu/uL 150 – 400
Kimia Klinik
Diabetes
Gula Darah Sewaktu 79 mg/dL 60 – 100
Elektrolit
Natrium (Na) 143 mmol/L 135 – 145
Kalium (K) 3.7 mmol/L 3.5 – 5.0
Clorida (Cl) 105 mmol/L 94 – 111

Nama test Hasil Unit Nilai Rujukan


Hemostasis
PT
PT 13.2 Detik 11.5 – 15.5
PT Control 13.3 Detik 10.3 – 15.4
APTT
APTT 29.8 Detik 20 – 40
PTT Control 29.0 Detik 27.1 – 40.6
Imunoserologi
HBsAg Non Reaktif Non Reaktif
D. Analisa Data
No Data Fokus Etiologi Problem
1 DS : Fraktur Nyeri
 Pasien mengatakan nyeri
P : Pasien mengatakan nyeri
saat tangan digerakkan dan Terputusnya
berkurang saat tidur kontinuitas jaringan
Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : Radius sinistra
S : Skala nyeri 3 Kerusakan jaringan
T : Hilang timbul lunak

DO :
 Pasien tampak menahan nyeri Nyeri
 TD : 110/70 mmHg
 N : 82 x/menit
 S : 36°C
2 DS : Fraktur Gangguan
 Pasien mengatakan sakit pada mobilitas fisik
tangan kirinya
Diskontinuitas
DO : tulang
 Keadaan umum lemah
 Kesadaran compos mentis
 Pasien tampak hati-hati saat Perubahan jaringan
menggerakkan tangan kirinya sekitar
 Tangan kiri pasien tampak
bengkak
 Tangan kiri pasien tampak Pergeseran fragmen
deformitas tulang

Deformitas

Gangguan fungsi

Gangguan mobilitas
fisik

3 DS : Kurang Ansietas
 Pasien mengatakan takut karena pengetahuan
belum pernah dilakukan operasi tentang prosedur
dan tindakan
DO : operasi
 Pasien tampak gelisah
 Pasien tampak bertanya-tanya
tentang jalannya operasi
E. Asuhan Keperawatan Pre Operatif
No Dx Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1 Nyeri b/d Setalah 1. Observasi Peningkatan tanda-
adanya fraktur dilakukan tanda-tanda tanda vital
tindakan vital menunjukkan adanya
keperawatan nyeri
selama di ruang 2. Kaji keluhan Menentukan
Pre operasi nyeri (lokasi, tindakan yang tepat
diharapkan nyeri intensitas, sesuai kebutuhan
dapat teratasi karakteristik) pasien
dengan kriteria 3. Beri posisi Posisi nyaman dapat
hasil : nyaman membantu relaksasi
 Pasien sehingga
mengatakan mengurangi rasa
nyeri nyeri
berkurang 4. Pertahankan Menghilangkan
 Ekspersi imobilisasi nyeri dan mencegah
wajah tenang bagian yang kesalahan posisi
sakit tulang yang cedera
5. Kaji adanya Adanya edema,
edema, hematom, dan
hematom, dan spasme otot
spasme otot menunjukkan adanya
penyebab nyeri
6. Ajarkan teknik Mengurangi nyeri
relaksasi- secara non
distraksi: nafas farmakologis
dalam
2 Gangguan Setelah 1. Kaji tingkat Menentukan
mobilitas fisik dilakukan kemampuan intervensi yang tepat
b/d fraktur tindakan aktivitas pasien sesuai kebutuhan
keperawatan di pasien
ruang Pre 2. Observasi TTV Sebagai data dasar
operasi dalam melakukan
diharapkan tindakan
pasien dapat keperawatan
melakukan 3. Bantu pasien Mengurangi nyeri
aktivitas secara memenuhi dan semakin
mandiri dengan kebutuhan yang parahnya fraktur
kriteria hasil: tidak dapat
 Pasien dapat dilakukan
melakukan secara mandiri
aktivitas 4. Dekatkan alat- Membantu
secara alat yang memenuhi
bertahap dibutuhkan kebutuhan yang
sesuai pasien dapat dilakukan
dengan sendiri dengan cepat
kemampuann 5. Libatkan Membantu
ya keluarga dalam memenuhi
membantu kebutuhan pasien
pemenuhan
kebutuhan
pasien
3 Ansietas b/d Setelah 1. Kaji tanda Reaksi verbal/non
kurang dilakukan verbal dan verbal dapat
pengetahuan tindakan nonverbal menunjukkan rasa
tentang keperawatan ansietas agitasi, marah, dan
prosedur dan selama di ruang gelisah
tindakan Pre operasi 2. Beri Dapat
operasi diharapkan kesempatan menghilangkan
ansietas dapat pasien untuk ketegangan terhadap
teratasi engan mengungkapkan kekhawatiran yang
kriteria hasil: anasietasnya tidak diekspresikan
 Pasien 3. Berikan Mengurangi
mengatakan lingkungan rangsangan eksternal
siap untuk yang tenang yang tidak perlu
operasi 4. Orientasikan Mengurangi ansietas
 Ekspresi pasien terhadap
wajah tenang tahap-tahap
prosedur operasi
dan hasil yang
diharapkan
5. Berikan Meningkatkan pola
motivasi kepada koping yang efektif
pasien
6. Berikan Agar pasien dapat
dorongan menerima
spiritual kondisinya saat ini

Implementasi dan Evaluasi


No Dx Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1 DX. 1 1. Mengobservasi tanda- S : Pasien mengatakan nyeri
tanda vital berkurang
2. Mengkaji keluhan nyeri O : Pasien tidak tampak
3. Mengkaji adanya edema, menahan nyeri
hematom, dan spasme otot A: Masalah teratasi
4. Memberikan posisi P : Intervensi dihentikan
nyaman
5. Mengajarkan teknik
relaksasi: nafas dalam
2 DX. 2 1. Mengkaji tingkat S : Pasien mengatakan
kemampan aktivitas mampu beraktivitas secara
pasien mandiri
2. Membantu pasien O : Pasien dapat mengganti
memenuhi kebutuhan pakaian secara mandiri
yang tidak dapat A : Masalah teratasi
dilakukan secara mandiri P : Intervensi dihentikan
3. Melibatkan keluarga
dalam membantu
pemenuhan kebutuhan
pasien
3 DX. 3 1. Mengkaji tanda verbal dan S : Pasien mengatakan siap
non verbal ansietas menghadapi operasi
2. Memberikan lingkungan Pasien mengatakan
yang tenang mengerti tentang jalannya
3. Memberikan kesempatan operasi
kepada pasien untuk O : Pasien tampak tenang
mengungkapkan A : Masalah teratasi
ansietasnya P : Intervensi dihentikan
4. Menjelaskan kepada
pasien tahap-tahap
prosedur operasi dan hasil
yang diharapkan
5. Memberikan motivasi
kepada pasien

F. Persiapan Pasien
a) Posisi pasien : Supinasi
b) Tekanan Darah: 110/70 mmHg
c) Nadi : 82 x/menit
d) Suhu : 36°C

G. Persiapan Instrumen dan Ruang Operasi


a) Persiapan Instrumen
 Gunting kassa  Handscoon steril
 Gunting jaringan  Duk besar
 Klem  Duk sedang
 Pinset anatomis  Canul suction
 Pinset chirurgis  Selang suction
 Kocher  Kassa
 Duk klem  Pisturi
 Scuple  Couter
 Kom  Benang
 Bengkok  Jarum
 Jas operasi  Set ORIF
b) Persiapan Ruang Operasi
 Penerangan atau lampu
 Suction
 Kater dan koagulan
 Mesin Anestesi
 Tiang infus
 Pemasangan perlak
 Posisikan meja operasi sesuai operator

H. Pelaksana Operasi
a) Operator : dr. Gatot, Sp. OT
b) Asisten : Suwiryo
c) Perawat sirkulasi : Endang
d) Ahli Anastesi : dr. Langgeng, Sp. An
e) Perawat Anastesi : Yessy
f) Jenis Anastesi : General Anestesi
g) Obat Anastesi : Propofol 200mg
Fentanyl 100mg

III. Tahap Intra Operatif


Pukul Tindakan
10.00 Pasien sudah berada di ruang operasi (kamar 02) dengan dibantu oleh
perawat kemudian pasien dipindahkan ke meja operasi dengan kesadaran
compos mentis, pasien terpasang IVFD 20 tetes/menit, TD : 110/70
mmHg, N : 82, RR : 18, Saturasi Oksigen 99%.
10.15 Pasien disiapkan untuk dilakukan tindakan anastesi
10.20 Setelah dilakukan tindakan anastesi, pasien di posisikan supine untuk
persiapan operasi
10.25 Melakukan desinfeksi
10.25 Melakukan drapping
10.30 Menandai daerah sayatan
10.30 Melakukan sayatan pada kulit sampai otot
Mempertahankan hemostatis
Mempertahankan area fraktur
Reposisi fraktur, menahan area fraktur
Fiksasi fraktur
Bor area fraktur
Memasang wire
11.45 Mencuci daerah operasi
11.55 Melakukan hecting otot
Melakukan hecting sub kutis
Melakukan hecting kulit
Melakukan desinfeksi
12.45 Balut luka
IV. Tahap Post Operatif
A. Analisa Data
No Data Fokus Etiologi Problem
1 DS : - Proses pemindahan Resiko tinggi cidera
pasien
DO :
 Pasien hanya tiduran saat
dipindahkan
 Pasien dipindahkan ke ruang
RR dengan brankar
 Pasien dalam masa post
general anastesi, masih
terdapat efek anastesi
2 DS : - Fraktur Resiko infeksi

DO : Prosedur post operasi


 Adanya luka post operasi
Resiko infeksi

B. Asuhan Keperawatan Post operatif


No Dx Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1 Resiko tinggi Setelah 1. Perhatikan posisi Keamanan pasien
cidera b/d dilakukan pasien tetap terjaga tetap terjaga
proses tindakan 2. Dekatkan bed di Menjaga
pemindahan keperawatan di samping pasien keamanan pasien
pasien ruang RR 3. Kolaborasi dengan Mempermudah
diharapkan perawat yang ada pemindahan
resiko cidera pasien
(jatuh) dapat 4. Angkat pasien Mempermudah
teratasi dengan secara bersamaan pengangkatan
kriteria hasil: 5. Berikan penyangga Memberikan rasa
 Pasien tidak di tempat tidur nyaman pada
jatuh pasien pasien
 Pasien 6. Pasang pengaman Menjaga pasien
merasa aman tempat tidur agar tidak jatuh
saat
dilakukan
pemindahan
2 Resiko infeksi Setelah 1. Observasi tanda- Peningkatan
b/d luka post dilakukan tanda vital tanda-tanda vital
operasi tindakan menunjukkan
keperawatan di adanya infeksi
ruang RR 2. Rawat luka operasi Mencegah dan
diharapkan tidak dengan teknik menghambat
terjadi infeksi aseptic berkembang
dengan kriteria biaknya bakteri
hasil: 3. Tutup daerah luka Menghambat
 TTV dalam dengan kassa steril masuknya kuman
keadaan 4. Jaga daerah luka Luka yang kotor
normal tetap bersih dan dan basah
 Tidak ada kering menjadi media
anda-tanda yang baik bagi
infeksi berkembangbiakn
 Luka bersih ya bakteri
dan tidak 5. Kolaborasi Mencegah
lembab pemberian berkembangbiakn
antibiotic ya
mikroorganisme
pathogen
6. Jika ditemukan Penurunan Hb
tanda infeksi dan peningkatan
kolaborasi untuk jumlah leukosit
pemeriksaan darah, dari normal bisa
seperti Hb dan terjadi akibat
leukosit terjadinya proses
infeksi.
7. Berikan informasi Mendeteksi
kepada keluarga adanya tanda-
tentang tanda dan tanda infeksi
gejala infeksi

Implementasi dan Evaluasi


No Dx Keperawatan Implementasi Evaluasi
1 DX. 1 1. Memperhatikan posisi S:-
pasien O : Pasien dalam keadaan
2. Mendekatkan bed di posisi supine
samping pasien Pasien dalam keadaan
3. Berkolaborasi dengan tenang
perawat yang ada Pasien aman dan tampak
4. Mengangkat pasien tidur
secara bersamaan A: Masalah teratasi
5. Memberikan penyangga P : Pertahankan posisi yang
di tempat tidur pasien aman
6. Memasang pangaman
tempat tidur
2 DX. 2 1. Mengobservasi tanda- S:-
tanda vital O : Luka dalam keadaan
2. Menjaga daerah luka tertutup kassa
tetap bersih dan kering Luka dalam keadaan
3. Memberikan informasi kering
kepada keluarga tentang Tidak ada tanda-tanda
tanda dan gejala infeksi infeksi
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai