Anda di halaman 1dari 2

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK

NOMOR : SE - 86/PJ/2009

TENTANG

PENJELASAN MENGENAI PPN ATAS IMPOR/PENYERAHAN KAPAL TONGKANG

DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

Sehubungan dengan masih adanya pertanyaan Wajib Pajak mengenai apakah PPN atas
impor/penyerahan kapal tongkang termasuk yang dibebaskan dari pengenaan PPN
sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 146 Tahun 2000 tentang Impor dan
atau Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu dan atau Penyerahan Jasa Kena Pajak Tertentu
Yang Dibebaskan Dari Pengenaan PPN sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 38 Tahun 2003, dengan ini disampaikan penjelasan sebagai berikut :

1. Bahwa berdasarkan penjelasan pasal 16B ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1983 tentang pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas
Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 18 Tahun 2000, menjelaskan antara lain bahwa dalam rangka
mendorong pengembangan armada nasional dibidang angkutan darat, air, dan udara
dapat diberikan kemudahan dibidang perpajakan secara terbatas berupa pajak terutang
tidak dipungut sebagian atau seluruhnya, baik untuk sementara waktu atau selamanya,
atau dibebaskan dari pengenaan pajak dengan Peraturan Pemerintah.
2. Berdasarkan Pasal 1 angka 36 undang-Undang Nomor 21 Tahun 1992 Tentang
Pelayaran sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008,
diatur bahwa Kapal adalah kendaraan air dengan bnetuk dan jenis tertentu, yang
digerakkan dengan tenaga angin, tenaga mekanik, energi lainnya, ditarik atau ditunda,
termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan dibawah permukaan
air, serta alat apung dan bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah.
3. Bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 4 Peraturan Pemerintah Nomor 146 Tahun 2000
tentang Impor dan atau Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu dan atau Penyerahan
Jasa Kena Pajak Tertentu yang Dibebaskan dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2003, jo
Pasal 1 angka 1 huruf e dan Pasal 6 ayat (1) Keputusan Menteri Keuangan Nomor
370/KMK.03/2003 tentang Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai yang Dibebaskan
atas Impor dan/atau Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu dan/atau Penyerahan
Jasa Kena Pajak Tertentu menetapkan bahwa impor kapal laut, kapal angkutan sungai,
kapal angkutan danau dan kapal angkutan penyeberangan, kapal pandu, kapal tunda,
kapal penangkap ikan, kapal tongkang dan suku cadang serta alat keselamatan
pelayaran atau keselamatan manusia yang dilakukan dan digunakan oleh Perusahaan
Pelayaran Niaga Nasional atau Perusaahaan Penangkapan Ikan Nasional atau
Perusahaan Penyelenggara Jasa Kepelabuhan Nasional atau Perusahaan
Penyeberangan Nasional sesuai dengan kegiatan usahanya, dibebaskan dari
pengenaan Pajak Pertambahan Nilai.
4. Bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 4 Peraturan Pemerintah Nomor 146 Tahun 2000
tentang Impor dan atau Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu dan atau Penyerahan
Jasa Kena Pajak Tertentu yang Dibebaskan dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2003, jo
Pasal 1 angka 1 huruf e dan Pasal 6 ayat (2) Keputusan Menteri Keuangan Nomor
370/KMK.03/2003 tentang Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai yang Dibebaskan
atas Impor dan/atau Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu dan/atau Penyerahan
Jasa Kena Pajak Tertentu menetapkan bahwa penyerahan kapal laut, kapal angkutan
sungai, kapal angkutan danau dan kapal angkutan penyeberangan, kapal pandu, kapal
tunda, kapal penangkap ikan, kapal tongkang dan suku cadang serta alat keselamatan
pelayaran atau keselamatan manusia kepada dan digunakan oleh Perusahaan
Pelayaran Niaga Nasional atau Perusahaan Penangkapan Ikan Nasional atau
Perusahaan penyelenggara Jasa Kepelabuhan Nasional atau Perusahaan
Penyelenggara Jasa Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan Nasional sesuai
dengan kegiatan usahanya, dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai.
5. Berdasarkan ketentuan tersebut diatas, dengan ini ditegaskan bahwa :
a. atas impor kapal tongkang yang dilakukan dan digunakan oleh perusahaan
Pelayaran Niaga Naisonal atau Perusahaan Penangkapan Ikan Nasional atau
Perusahaan Penyelenggara Jasa kepelabuhan Nasional atau Perusahaan
Penyelenggara Jasa Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan Nasional
sesuai dengan kegiatan usahanya, dibebaskan dari pengenaan Pajak
Pertambahan Nilai;
b. atas penyerahan kapal tongkang kepada dan digunakan oleh Perusahaan
Pelayaran Niaga Nasional atau Perusahaan Penangkapan Ikan Nasional atau
Perusahaan Penyelenggara Jasa Kepelabuhan Nasional atau Perusahaan
Penyelenggara Jasa Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan Nasional
sesuai dengan kegiatan usahanya, dibebaskan dari pengenaan Pajak
Pertambahan Nilai;

sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 146 Tahun 2000.

Demikian untuk diketahui dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Anda mungkin juga menyukai