Anda di halaman 1dari 1

Dokter yang namanya sebagaimana dimaksud Diktum

Kedua ditunjuk untuk menempati rumah dinas dengan


ketentuan sebagai berikut :
a. membayar sewa rumah setiap bulan kepada
Pemerintah Daerah melalui Kolektor (Bendahara
Penerima) yang telah ditetapkan;
b. dilarang mengubah sebagian atau seluruh bentuk
rumah tanpa izin tertulis dari pejabat yang berwenang;
c. dilarang menggunakan rumah dinas tidak sesuai
dengan fungsi dan peruntukkannya;
d. dilarang meminjamkan atau menyewakan rumah
dinas, baik sebagian maupun keseluruhannya, kepada
pihak lain;
e. dilarang menyerahkan rumah dinas, baik sebagian
maupun keseluruhannya, kepada pihak lain;
f. dilarang menjaminkan rumah dinas atau menjadikan
rumah dinas sebagai agunan atau bagian dari
pertanggungan utang dalam bentuk apapun;
g. dilarang menghuni rumah dinas dalam satu daerah
yang sama bagi masing-masing suami/istri yang
berstatus Pegawai Negeri Sipil;
h. memelihara rumah tersebut dengan sebaik-baiknya
dan bertanggungjawab termasuk melakukan perbaikan
ringan atas rumah dinas serta mengganti kerugian
atau kerusakan-kerusakan yang disebabkan olehnya
atau orang yang berada dalam tanggungannya;
i. tidak diperkenankan untuk menuntut kembali
semua biaya-biaya yang dikeluarkan selama
menempati rumah dinas tersebut kecuali atas
perjanjian dan persetujuan pejabat yang berwenang;
j. Penghuni yang tidak mematuhi syarat-syarat dan
ketentuan tersebut diatas dapat dicabut Izin
Penghuniannya;

k. menyerahkan rumah dinas dalam kondisi baik kepada


pejabat yang berwenang paling lambat dalam jangka
waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal
diterimanya keputusan pencabutan Surat Izin
Penghunian (SIP).

Anda mungkin juga menyukai