Anda di halaman 1dari 102

BAB I

PENDAHULUAN

Pelayanan dibidang kesehatan menjadi salah satu prioritas utama mengingat di


Kabupaten Sukabumi pada saat ini termasuk salah satu daerah dengan Indeks
Pembangunan Manusia masih relatif sedang, oleh karena itu diharapkan dengan
melalui penerapan PPK-BLUD Puskesmas Ciracap Kabupaten Sukabumi, akan
terpacu untuk meningkatkan kualitas mutu pelayanan di bidang kesehatan kepada
masyarakat sehingga dapat mendukung terhadap peningkatan nilai Indeks
Pembangunan Manusia.
Tujuan utama penerapan PPK-BLUD ini adalah untuk meningkatkan kualitas
pelayanan terhadap masyarakat secara lebih efektif dan efisien, sejalan dengan
praktek bisnis yang sehat yang pengelolaannya dilakukan berdasarkan kewenangan
yang didelegasikan oleh Bupati Sukabumi. Diharapkan melalui kebijakan ini
masyarakat akan semakin mudah untuk mendapatkan pelayanan yang berkualitas,
terutama pada pelayanan yang berkaitan dengan kebutuhan dasar masyarakat yaitu
bidang kesehatan.
Sejalan dengan pergeseran paradigma PPK-BLUD Puskesmas Ciracap,
sebagai layanan publik dan layanan pasar, maka Puskesmas harus dikelola secara
entepreneur bukan secara birokratik lagi. Untuk itu Puskesmas perlu melakukan
perubahan mendasar sehingga lebih mandiri dan mampu berkembang menjadi
lembaga yang berorientasi terhadap kepuasan pelanggan (customer satisfaction).
Adanya reformasi pengelolaan keuangan Negara dengan terbitnya
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara,
memberikan angin segar bagi Puskesmas untuk pengelolaan yang lebih baik ke
depan. Di dalam pasal 68 dan 69 Undang-undang tersebut, diatur suatu koridor
baru dalam pengelolaan keuangan negara, yaitu Badan Layanan Umum atau
disingkat BLU. Sebagai aturan pelaksanaannya, terbitlah Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 61 Tahun 2007.
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum BLU/BLUD dibentuk untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, dalam rangka memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. UU Nomor 1 tahun
2004 mengelompokkan Puskesmas sebagai Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD), yaitu suatu instansi di lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk
untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, berupa penyediaan barang
dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 1


melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
Puskesmas Ciracap akan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD (PPK-
BLUD), yaitu pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas, berupa
keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, sebagai pengecualian dari
ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya. Puskesmas yang
menerapkan PPK-BLUD dapat lebih leluasa menentukan keputusan-keputusan
strategis dengan memperhatikan dan menjalankan praktik bisnis yang sehat,
dikelola oleh orang-orang yang profesional sehingga diharapkan Puskesmas mampu
bertahan bahkan bersaing dan atau mandiri dengan tetap sinergi dengan program-
program pelayanan kesehatan yang ditetapkan pemerintah.
Sesuai surat Direktorat Jenderal Keuangan Daerah Kementrian Dalam Negeri
Nomor : 420/1116/Kedua tanggal 17 Nopember 2011, hal pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) disebutkan bahwa
Puskesmas dapat menetapkan PPK–BLUD sepanjang memenuhi persyaratan
substanstif, teknis dan administratif sebagaimana dipersyaratkan pada Permendagri
Nomor 61 Tahun 2007. Persyaratan administrastif sebagaimana dijelaskan pada pasal
11 Permendagri tersebut salah satunya adalah Pola Tata Kelola.
Pola Tata Kelola ini disusun dan disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten
Sukabumi, untuk memenuhi salah satu ketentuan ditetapkannya Puskesmas Ciracap
menjadi PPK - BLUD. Pada Bab pendahuluan ini akan dikemukakan hal-hal yang
berkenaan dengan Pengertian, Prinsip-prinsip dan Tujuan Penerapan PPK-BLUD.
Untuk dapat menerapkan status PPK-BLUD maka Puskesmas harus
mengajukan persyaratan administrasi, yang harus dipenuhi oleh Puskesmas sesuai
dengan Permendagri No 61 tahun 2007 Pasal 11 adalah sebagai berikut ;
1. Surat Pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan, keuangan,
dan manfaat bagi masyarakat;
2. Pola Tata Kelola;
3. Rencana Strategi Bisnis Tahun 2018;
4. Standar Pelayanan Minimum (SPM);
5. Laporan Keuangan pokok atau Proyeksi Laporan keuangan;
6. Laporan Audit Terakhir atau Penyataan bersedia untuk diaudit secara
independen.

A. Pengertian Pola Tata Kelola


Berdasarkan Pasal 13 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun
2007 tentang Pola Tata Kelola yang merupakan peraturan internal SKPD atau

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 2


Unit Kerja yang akan menerapkan PPK BLUD. Selanjutnya dalam Permendagri
Nomor 61 Tahun 2007 pasal 31 dan 32 disebutkan, BLUD beroperasi
berdasarkan Pola Tata Kelola atau peraturan internal, yang memuat antara lain:
a. Struktur organisasi; menggambarkan posisi jabatan, pembagian tugas, fungsi,
tanggung jawab, dan wewenang dalam organisasi.
b. Prosedur kerja; menggambarkan hubungan dan mekanisme kerja antar posisi
jabatan dan fungsi dalam organisasi.
c. Pengelompokan fungsi yang logis; menggambarkan pembagian yang jelas dan
rasional antara fungsi pelayanan dan fungsi pendukung yang sesuai dengan
prinsip pengendalian internal dalam rangka efektifitas pencapaian organisasi.
d. Pengelolaan sumber daya manusia; merupakan pengaturan dan kebijakan yang
jelas mengenai sumber daya manusia yang berorientasi pada pemenuhan
secara kuantitatif dan kualitatif/kompeten untuk mendukung pencapaian
tujuan organisasi secara efisien, efektif, dan produktif.

B. Prinsip – Prinsip Tata Kelola


Prinsip – prinsip yang digunakan dalam penerapan pola tata kelola pada
PPK-BLUD Puskesmas Ciracap berdasarkan Permendagri no. 61 tahun 2007,
pasal 31 ayat 2 yang meliputi Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas dan
Independensi.
1. Transparansi yaitu mengikuti asas keterbukaan yang dibangun atas dasar
kebebasan arus informasi mengenai BLUD secara langsung dapat diterima
bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
2. Akuntabilitas yaitu pertanggungjawaban pengelolaan sumber daya serta
pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada BLUD dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan secara periodik.
3. Responsibilitas yaitu kesesuaian atau kepatuhan dalam pengelolaan
Organisasi terhadap prisip – prinsip bisnis yang sehat serta perundang-
undangan.
4. Independensi yaitu keadaan dimana BLUD dikelola secara profesional
tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang
tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan nilai – nilai etika.

C. Tujuan Pola Tata Kelola


Tujuan Pola Tata Kerja Puskesmas Ciracap sesuai dengan Permendagri
No. 61 pasal 3 yaitu: bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan kepada
masyarakat, untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas-tugas pemerintah dan

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 3


atau pemerintah daerah dalam memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa.

D. Sumber Referensi Pola Tata Kelola


Sumber referensi untuk menyusun Pola Tata Kelola Puskesmas Ciracap
antara lain adalah :
a. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum.
b. Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 2016 Tentang Organisasi Perangkat
Daerah
c. Peraturan Pemerintah No 2 Tahun 2018 Tentang SPM
d. Permendagri No 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah
e. Permenkes No 44 Tahun 2016 Tentang Manjemen Puskesmas
f. Permenkes No 43 Tahun 2016 Tentang SPM
g. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 109/PMK.05/2007 tentang Dewan
Pengawas pada Badan Layanan Umum.
h. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
i. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
PER/02/M.PAN/1/2007 Tanggal 25 Januari 2007 tentang Pedoman Organisasi
Satuan Kerja Di Lingkungan Instansi Pemerintah Yang Menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
j. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
k. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 163 Tahun 2013, Tentang Perubahan atas
Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 472 Tahun 2011 Tentang Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Pelayanan Dasar di Lingkungan Pemerintah
Daerah Kabupaten Sukabumi.
l. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi No 4 Tahun 2016 Tentang RPJMD
m. Peraturan daerah Kabupaten Sukabumi No 7 tahun 2016 tentang SOTK
n. Peraturan bupati No 51 tahun 2016 tentang SOTK Dinas Kesehatan

E. Perubahan Pola Tata Kelola


Pola tata kelola Puskesmas Ciracap akan direvisi apabila terjadi
perubahan terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pola tata
kelola Puskesmas sebagaimana disebutkan di atas dan sesuai kebutuhan internal

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 4


Puskesmas, serta disesuaikan dengan fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan
organisasi Puskesmas serta perubahan lingkungan.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 5


BAB II
STRUKTUR TATA KELOLA

A. Struktur Tata Kelola


PPK-BLUD Puskesmas Ciracap adalah Unit Pelaksana Teknis Kabupaten
Sukabumi, yang bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan serta
berperan dalam menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar
memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
Dengan demikian PPK-BLUD Puskesmas Ciracap merupakan salah satu
Puskesmas yang berfungsi sebagai penyelenggara upaya kesehatan peseorangan
dan upaya kesehatan masyarakat.
Pada bab ini akan diuraikan mengenai pembentukan dan susunan
organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi. Pada Dinas Daerah dapat
dibentuk UPTD untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional
dan/atau kegiatan penunjang yang mempunyai wilayah kerja 1 (satu) atau
beberapa Desa dalam satu Kecamatan.

B. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi mengacu pada
Peraturan Bupati Nomor 51 Tahun 2016, yaitu sebagai berikut :
1. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan
a. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari:
1) Kepala Dinas;
2) Sekretariat, membawahkan:
a) Subbagian Umum dan Kepegawaian;
b) Subbagian Keuangan; dan
c) Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.
3) Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahkan :
a) Seksi Pelayanan Primer dan Pengembangan;
b) Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan; dan
c) Seksi Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Peningkatan Mutu.
4) Bidang Kesehatan Masyarakat, membawahkan:
a) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat;
b) Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat; dan
c) Seksi Kesehatan Lingkungan dan kesehatan kerja.
5) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, membawahi:

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 6


a) Seksi Surveilans, Imunisasi, dan Keperawatan Komunitas;
b) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular; dan
c) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.
6) Bidang Sumber Daya Kesehatan, membawahkan:
a) Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan;
b) Seksi Sarana dan Prasarana Kesehatan; dan
c) Seksi Data dan Tekhnologi Informasi Kesehatan.
7) UPTD; dan
Kelompok Jabatan Fungsional.
a) Pada Dinas dapat dibentuk UPTD untuk melaksanakan sebagian
kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan penunjang yang
mempunyai wilayah kerja 1 (satu) atau beberapa kecamatan.
b) UPTD merupakan unsur pelaksana teknis operasional Dinas Daerah,
dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas.
c) Pengaturan mengenai nomenklatur, jumlah dan jenis, susunan
organisasi, tugas dan fungsi UPTD ditetapkan dengan Peraturan
Bupati tersendiri.
d) UPTD dan UPT yang mempunyai wilayah kerja Kecamatan dalam
pelaksanaan tugasnya secara operasional dikoordinasikan oleh
Camat.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 7


LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI SUKABUMI NO 61 TAHUN 2016
BAGAN STRUTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT

SUBBAGIAN SUB.BAGIAN
SUBBAGIAN PERENCANAAN,
UMUM DAN
KEUANGAN EVALUASI & PELAPORAN
KEPEGAWAIAN

BIDANG BIDANG PENCEGAHAN DAN BIDANG BIDANG SUMBER DAYA


KELOMPOK KESEHATAN MASYARAKAT PENGENDALIAN PENYAKIT PELAYANAN KESEHATAN KESEHATAN
JABATAN
FUNGSIONAL
SEKSI SEKSI SURVEILANS, SEKSI SEKSI KEFARMASIAN DAN
KESEHATAN KELUARGA IMUNISASI DAN PELAYANAN PRIMER DAN ALAT KESEHATAN
DAN GIZI MASYARAKAT KEPERAWATAN KOMUNITAS PENGEMBANGAN

SEKSI SEKSI PENCEGAHAN DAN SEKSI


PROMOSI DAN PENGENDALIAN PENYAKIT PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN SEKSI SARANA DAN
PEMBERDAYAAN MENULAR PRASARANA KESEHATAN
MASYARAKAT

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI DATA DAN


KESEHATAN PENCEGAHAN DAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TEKHNOLOGI INFORMASI
LINGKUNAGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENINGKATAN MUTU KESEHATAN
KESEHATAN KERJA TIDAK MENULAR

UPTD

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 8


Struktur organisasi Puskesmas
Pola Struktur organisasi di PPK-BLUD Puskesmas Ciracap mengacu
kepada Peraturan Bupati No. 51 tahun 2016 yang diformulasikan dalam surat
keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Nomor
440/ /Dinkes/SK/ /20 adalah sebagai berikut :
a. Kepala Puskesmas.
b. Kasubag Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu kepala
Puskesmas dalam pengelolaan :
1) Kepegawaian dan Umum;
2) Bagian Perencanaan dan Keuangan;
3) Perlengkapan dan Inventaris Barang
4) Sistem informasi Puskesmas;
c. Penanggung Jawab UKM dan Keperawatan Kesehatan masyarakat :
1) UKM Esensial, terdiri dari :
a) Promkes
b) KIA dan KB Komunitas
c) Gizi Kesehatan Masyarakat
d) Kesling
e) Pencegahan & Pengendalian Penyakit :
1. P2 TB
2. HIV/AIDS
3. P2 Malaria
4. P2 ISPA
5. P2 Diare
6. P2 DBD
7. P2 Rabies
8. P2 Filariasis
9. P2 Kusta
10. P2 Cikungunya
11. P2 Flu Burung
12. P2 Imunisasi
13. P2 Surveilans
14. P2 PTM
2) UKM Pengembangan, terdiri dari :
a) Upaya Kesehatan Sekolah
b) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
c) Upaya Kesehatan Tradisional

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 9


d) Upaya Kesehatan Olahraga
e) Upaya kesehatan Indra
f) Upaya Kesehatan Lansia
g) Upaya Kesehatan Jiwa
h) Upaya kesehatan Kerja
i) Upaya Kesehatan Matra
j) Perkesmas
d. Penanggung Jawab UKP, Kefarmasian, dan Laboratorium
1) Rawat Jalan Umum
2) Rawat Jalan KIA/KB
3) Konseling
4) PONED
5) Ruang Tindakan
6) Laboratorium
7) Apotek / Loket Obat
e. Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring Fasyankes
1) Jaringan terdiri dari :
a) Puskesmas Pembantu (Pustu) :
1. Pustu Desa Pasirpanjang
2. Pustu Desa Purwasedar
3. Pustu Desa Mekarsari
4. Pustu Desa Cikangkung
5. Pustu Desa Pangumbahan
6. Pustu Desa Gunungbatu
7. Pustu Desa Ujunggenteng
b) Poskesdes Desa Ciracap
c) Poskesdes Desa Cikangkung
d) Puskesmas Keliling
e) Bidan Desa :
1. Bidan Desa Ciracap
2. Bidan Desa Pasirpanjang
3. Bidan Desa Mekarsari
4. Bidan Desa Purwasedar
5. Bidan Desa Cikangkung
6. Bidan Desa Gunungbatu
7. Bidan Desa Pangumbah
8. Bidan Desa Ujunggenteng

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 10


1) Jejaring, terdiri dari :
a) Labolatorium
b) BP. Swasta

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 11


LAMPIRAN II : SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI NO.
440/ /Dinkes/SK/ /
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PPK-BLUD PUSKESMAS CIRACAP

Plt.KEPALA PUSKESMAS
Deni Yudono, SKM,MM

KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA


Reni Kusmiati,SKM

KEPEGAWAIAN UMUM BAGIAN PERENCANAAN & KEUANGAN SISTEM INFORMASI PUSKESMAS


1. Dibya Indra S., Amd.Keb 1. Toto Selamet 1. Siti Masrifah, Amd. Kep
2. H. Caco Wijaya 2. Agung Shihabudin P, Am.Kep

PENANGGUNG JAWAB UKM DAN


KEPERAWATAN KESEHATAN PENANGGUNG JAWAB J2
PENANGGUNG JAWAB UKP
MASYARAKAT FASYANKES

UKM ESENSIAL : UKM PENGEMBANGAN: RAWAT JALAN : PERAWATAN : LABORATORIUM KEFARMASIAN JEJARING JARINGAN :
1. Promkes dan UKS 1. Kes. Lansia 1. Poli Umum 1. PONED : H. Juariah 1. Dede H, Amd.Kep 1. Dede Siti R.F., 1 .RSUD.Jampangkulon 1. Pusling
Siti M., Amd .Kep Leni R, Amd. Kep dr. Emy Eliyani, MM Dimyati, Amd. Keb S.Farm,Apt 2. RSUD.Pelabuhanratu 2. Bidan Desa /
2. KIA dan KB 2. Kes. Tradisional 2. Poli MTBS 2. Dina M, Amd. 3. RSUD Sekarwangi Poskesddes Ciracap
Hj. Herni Yeni M, Amd. Keb Susanti, Amd.Keb 3. Bidan Desa / Pustu
Misriani,Str.Keb,SKM 3. UKGM/UKGS 3. Poli KIA dan KB
Farm Purwasedar
.SE.MM Neng Riska S, Wiwi N, Amd.Keb 4. Bidan Desa / Pustu
3. Gizi Am.KG 4. Poli Gizi Mekarsari
Sugriwa, Amd.Kep 4. Matra Sugriwa, Amd. Kep 5. Bidan Desa / Pustu
4. Kesling Ade Jaenudin 5. Poli Gigi Pasirpanjang
Syamsul, M., AM.KL 5. Jiwa Neng Riska S, Am. 6. Bidan Desa / Pustu
5. P2P Menular Eneng M, Amd.Keb KG Cikangkung
Leni Riyani, Amd.Kep 6. Indera 6. R. Tindakan/UGD 7. Bidan Desa / Pustu
6. P2P tidak Menular Yuniawati, Amd.Keb Sugriwa, Amd. Kep Gunungbatu
Leni Riyani, Amd.Kep 7. Kesorga 8. Bidan Desa / Pustu
7. Keperawatan Resti P., Amd.Keb Pangumbahan
Masyarakat 8. UKK 9. Bidan Desa / Pustu

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 12


C. URAIAN TUGAS
Kepala UPTD PPK-BLUD Puskesmas
a. Tugas Pokok

UPTD Puskesmas dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas yang berada


dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas yang mempunyai
tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan
pelaksanaan program kesehatan di lingkup Kecamatan.

b. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


Kepala UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) mempunyai fungsi:
i. Pengumpulan dan pengolahan bahan dalam penyusunan rencana teknis
operasional pembinaan, pengembangan serta pengendalian terhadap
pelaksanaan program pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di
lingkup Kecamatan;

ii. Pelaksanaan pembinaan, pengembangan serta pengendalian terhadap


pelaksanaan program pusat kesehatan masyarakat di lingkup
Kecamatan.

iii. Pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan tugas


pokok dan fungsi; dan

iv. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan serta capaian kinerja


sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.

c. Uraian tugas

1) Membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan kebijakan umum Dinas


di wilayah kerjanya;

2) Mengumpulkan dan mengolah data basis program kesehatan di lingkup


Kecamatan;

3) Menyiapkan bahan, menyusun dan melaksanakan program kesehatan


di lingkup Kecamatan berdasarkan kebijakan teknis, sasaran dan
program kerja badan serta kondisi dinamis masyarakat di wilayah
kerjanya;

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 13


4) Menyiapkan bahan dan mempelajari, menelaah peraturan perundang-
undangan, keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis
program kegiatan Dinas sesuai dengan bidang tugas.

5) Menyiapkan bahan dan menyusun kebijakan teknis penyelenggaraan


Puskesmas.

6) Menyiapkan bahan dan melaksanakan pengelolaan ketatausahaan


Puskesmas.

7) Menyiapkan bahan dan melaksanakan monitoring, evaluasi dan


pelaporan untuk pengendalian pelaksanaan rencana strategis dan
rencana kerja UPTD Puskesmas.

8) Menyiapkan bahan dan melaksanakan evaluasi dan analisis hasil kerja


guna pengembangan rencana strategis dan rencana kerja UPT
Puskesmas.

9) Menyiapkan bahan dan melaksanakan upaya kesehatan dasar wajib


meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif di bidang
upaya kesehatan lingkungan, upaya kesehatan ibu, anak dan KB, upaya
perbaikan gizi masyarakat dan upaya pencegahan serta pemberantasan
penyakit menular.

10) Menyiapkan bahan dan melaksanakan upaya kesehatan pengembangan


meliputi : upaya kesehatan usia lanjut, upaya kesehatan gigi dan mulut,
upaya kesehatan mata, upaya kesehatan telinga, upaya kesehatan jiwa,
upaya kesehatan olah raga, upaya kesehatan tradisional, upaya
kesehatan kerja dan lainnya.

11) Menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan peran serta


masyarakat di bidang kesehatan.

12) Menyiapkan bahan dan melaksanakan pembangunan berwawasan


kesehatan di wilayah kerjanya.

13) Menyiapkan bahan dan melaksanakan kegiatan rujukan medis dan


kesehatan masyarakat secara berjenjang.

14) Menyiapkan bahan dan melaksanakan pemungutan retribusi daerah di


lingkungan Puskesmas.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 14


15) Menyiapkan bahan dan melaksanakan pelayanan kesehatan lanjutan
yang meliputi pelayanan rawat jalan, pelayanan gawat darurat,
pelayanan rawat inap dan pertolongan persalinan normal untuk
Puskemas Rawat Inap.

16) Menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan indikator dan


pengukuran kinerja penyelenggaraan Puskesmas.

17) Menyiapkan bahan dan melaksanakan sosialisasi pelayanan


puskesmas.

18) Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pelaporan program


kesehatan di wilayah kerjanya;

19) Melaksanakan koordinasi dengan lembaga/organisasi terkait;

20) Mendistribusikan tugas kepada staf dan/atau fungsional sesuai dengan


bidang tugasnya;

21) Memberi petunjuk kepada staf dan/atau fungsional untuk kelancaran


pelaksanaan tugasnya;

22) Memeriksa hasil kerja staf dan/atau fungsional serta menyelia kegiatan
staf dan/atau fungsional untuk mengetahui kesesuaiannya dengan
rencana kerja;

23) Mengendalikan dan mengarahkan pelaksanaan tugas staf dan/atau


fungsional penyuluh berdasarkan rencana kerja yang telah ditetapkan;

24) Mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui sasaran kerja pegawai


(SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan
pembinaan serta upaya tindak lanjut;

25) Menyusun dan/atau memeriksa konsep-konsep surat yang diajukan


oleh bawahan untuk memperoleh konsep surat yang benar;

26) Melaporkan pelaksanaan tugas dalam lingkup program kesehatan di


lingkup Kecamatan, secara lisan, tertulis, berkala atau sesuai
kebutuhan kepada pimpinan dan camat di wilayah kerjanya;

27) Memberi saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai bidang


tugasnya; dan

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 15


28) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Kepala Subbagian Tata Usaha


Kepala UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di lingkup Kecamatan
membawahkan Subbagian Tata Usaha.
a. Tugas Pokok
Merencanakan teknis operasional dan melaksanakan kegiatan administrasi umum
dan kepegawaian, keuangan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program serta
kelembagaan dan ketatalaksanaan.
b. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana, Kepala Subbagian Tata Usaha
mempunyai fungsi:
1) Pelaksanaan pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan, valuasi dan
pelaporan pelaksanaan program serta kelembagaan dan ketatalaksanaan;

2) Pengelolaan urusan surat menyurat, kearsipan, kepustakaan, kehumasan,


protokol, barang milik daerah/aset dan rumah tangga kedinasan;

3) Pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan tugas


pokok dan fungsi; dan

4) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan serta capaian kinerja sesuai


dengan tugas pokok dan fungsi.

c. Uraian tugas

1) Membantu Kepala Unit Pelaksana Teknis dalam menyusun dan


melaksanakan kebijakan UPTD di lingkup kerjanya;

2) Menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan lingkup Subbagian Tata


Usaha UPTD;

3) Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan, evaluasi


dan pelaporan pelaksanaan program serta kelembagaan dan ketatalaksanaan;

4) Melaksanakan pengelolaan urusan surat menyurat, kearsipan, kepustakaan,


kehumasan dan protokol;

5) Melaksanakan administrasi berkenaan dengan penggunaan, penyimpanan,


pendistribusian dan inventarisasi barang milik daerah/aset di lingkup UPTD;

6) Melaksanakan pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana UPTD;


Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 16
7) Melaksanakan pengurusan rumah tangga, kebersihan, ketertiban dan
keamanan ruang kerja serta lingkungan UPTD;

8) Melaksanakan penyiapan bahan kenaikan pangkat, Daftar Penilaian Sasaran


kerja pegawai (SKP), Daftar Urut Kepangkatan (DUK), sumpah/janji
pegawai, gaji berkala dan peningkatan kesejahteraan pegawai;

9) Melaksanakan penyiapan rencana pegawai yang akan mengikuti ujian dinas


dan izin/tugas belajar;

10) Melaksanakan penyiapan data dan bahan lainnya yang diperlukan dalam
pengelolaan dan pembinaan kepegawaian serta disiplin pegawai;

11) Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas staf;

12) Membagi tugas kepada staf sesuai dengan bidang tugas masing-masing;

13) Memberi petunjuk kepada staf untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

14) Menyelia kegiatan staf di lingkungan subbagian Tata Usaha untuk


mengetahui kesesuaiannya dengan rencana kerja masing-masing;

15) Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan tugas staf berdasarkan


rencana kerja yang ditetapkan;

16) Mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui sasaran kerja pegawai (SKP)
untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan pembinaan serta
upaya tindak lanjut;

17) Menyusun dan/atau memeriksa konsep surat dinas berdasarkan peraturan


perundang-undangan yang berlaku;

18) Melaporkan pelaksanaan tugas secara lisan, tertulis, berkala atau sesuai
kebutuhan kepada pimpinan;

19) Memberi saran dan pertimbangan kepada pimpinan menyangkut bidang


tugasnya; dan

20) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan,


sesuai dengan bidang tugas pokok dan fungsinya.

Kepegawaian dan Umum


a. Tugas Pokok

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 17


1) Menyusun rencana kegiatan sub bagian umum dan kepegawaian yang
mencakup kegiatan kerumahtanggaan, pengelolaan barang perlengkapan,
surat menyurat, perpustakaan, hukum dan humas, kebutuhan dan
pendayagunaan serta penempatan tenaga Puskesmas.
2) Menyiapkan dan melengkapi persyaratan bagi petugas didalam
melaksanakan tugasnya, administrasi perjalanan dinas pegawai dan
mengajukan usul pengembangan pegawai termasuk proses kepangkatan.
3) Menyiapkan bahan penyusunan rancangan peraturan, surat keputusan,
rekomendasi, dan surat perintah tugas.
4) Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan peraturan kepegawaian,
absensi pegawai, dan cuti pegawai.
5) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan sub bagian umum dan kepegawaian
serta melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Kepala Tata Usaha.
6) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

b. Fungsi
1) Mengelola segala urusan yang bersangkutan dengan kepegawaian serta hal-
hal lain sesuai intruksi atasan/pimpinan.

Perencanaan dan Keuangan


A. Bagian Perencanaan
1. Tugas Pokok
Menyusun perencanaan Tingkat Puskesmas
2. Fungsi
1) Menyusun Rencana Strategi Puskesmas
2) Menyusun kerangka Acuan Kegiatan
3) Menyusun Stndar Pelayanan
4) Menyusun Standar Prosedur Operasional
B. Pengelola keuangan

1. Tugas Pokok
a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Keuangan berdasarkan peraturan
perundangan yang berlaku.
b. Mengkoordinasikan kegiatan dengan sub – sub unit pelayanan yang
berkaitan dengan pendanaan dan pembelanjaan serta perbekalan untuk
pelaksanaan tugas.
c. Menyusun rencana anggaran belanja dan asset secara terkoordinasi.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 18


d. Melaksanakan pengelolaan tata usaha keuangan dan asset sesuai dengan
pedoman dan peraturan yang berlaku.
e. Melaksanakan penerimaan pendapatan dari sumber yang ada,
melaksanakan pembayaran gaji, honor, upah dan tunjangan lainnya sesuai
dengan peraturan yang berlaku.

2. Fungsi
a. Melaksanakan evaluasi terhadap kegiatan Sub Bagian Keuangan dan
melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban
kepada kepala Tata Usaha.
b. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

Sistem Informasi Puskesmas


a. Tugas Pokok :
Menyediakan, mengelola, dan mendokumentasikan Data dan informasi terkait
penyelenggaraan Data Manajemen, upaya kesehatan masyarakat, upaya
kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan penunjang dilingkup Puskesmas.
b. Fungsi :
1) Menyusun rencana kegiatan pengumpulan data
2) Menyiapkan dan melengkapi kegiatan pengimputan data
3) Melaksanakan kegiatan pengolahan data
4) Melaporkan kegiatan pengelohan data
5) Mengevaluasi kegiatan pengolahan data
6) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai dengan yang diberikan oleh
atasan

Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)


UKM Esensial
a. Tugas Pokok
Menyelenggarakan Upaya Kesehatan masyarakat diwilayah kerja Puskesmas
dalama rangka mewujudkan desa sehat dan kecamatan sehat

b. Fungsi :
1) Penanggung jawab penyelenggaraan UKM di PPK-BLUD Puskesmas
Ciracap
2) Menyusun rencana kegiatan Penyelenggaran Upaya Kesehatan Masyarakat
Esensial

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 19


3) Menyusun Kerangka Acuan Kegiatan Penyelenggaran Upaya Kesehatan
Masyarakat Esensial
4) Menyusun SOP Penyelenggaran Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
5) Menyusun standar pelayanan UKM
6) Melaksanakan advokasi penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat
essensial
7) Melakukan pengorganisasian dengan pelaksana program Upaya Kesehatan
Masyarakat Esensial
8) Melakukan penggerakan dengan pelaksana program Upaya Kesehatan
Masyarakat Esensial
9) Melakukan koordinasi dengan pelaksana program Upaya Kesehatan
Masyarakat Esensial
10) Melakukan Monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas pelaksana program
Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
11) Menyusun Rencana Tindak lanjut penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Masyarakat Esensial di tingkat Puskesmas
12) Melaporkan hasil penyelenggaran kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat
Esensial kepada kepala Puskesmas
13) Melakukan evaluasi kinerja pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat secara
berkala dan berkesinambungan

Promkes
a. Tugas Pokok:
1) Melakukan advokasi kesehatan
2) Melakukan bina suasana
3) Melakukan pemberdayaan masyarakat
4) Melaksanakan Promosi Kesehatan dalam Gedung Puskesmas :

a) Melaksanakan penyuluhan kelompok dalam gedung Puskesmas


b) Melaksanakan KIP & Konseling
c) Melaksanakan Promosi kesehatan di seluruh unit pelayanan Puskesmas
d) Melaksanakan pembinaan PHBS pada sarana kesehatan
5) Melaksanakan Promosi Kesehatan Luar Gedung Puskesmas :
a) Melaksanakan penyuluhan kelompok dimasyarakat
b) Melaksanakan pemberdayaan masayarakat dalam peningkatan strata
posyandu Purnama dan mandiri
c) Melaksanakan pemberdayaan masyarakat dalam rangka peningkatan desa
siaga aktif
Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 20
d) Melaksanakan Pembinaan dan pengkajian PHBS pada Tatanan Rumah
Tangga, Pendidikan, tempat Kerja, TTU
e) Melaksanakan Koordinasi , advokasi kesehatan dan bina suasana
f) Melaksanaan pembinaan suasana yang kondusif untuk pengembangan
program kesehatan
g) Melaksanakan penggerakan masyarakat dibidang Kesehatan
b. Fungsi :
1) Menyusun Rencana Usulan dan rencana pelaksanaan Kegiatan Promkes
2) Menyusun Rencana program Kerja Tahunan dan bulanan Promkes
3) Menyusun kerangka acuan kegiatan Promkes
4) Menyusun SOP Kegiatan Promkes
5) Menyusun standar pelayanan Promosi Kesehatan
6) Meelaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan Promosi Kesehatan
7) Menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Promkes
8) Melakukan evaluasi dan menyusun rencana tindak lanjut Penyelenggaraan
promosi Kesehatan dalam gedung dan Luar Gedung

Kesehatan Lingkungan
a. Tugas pokok
Meyelenggarakan Upaya Perbaikan Kesehatan Lingkungan di wilayah Kerja
Puskesmas , antara lain :
1. Melaksanakan Inspeksi sarana sanitasi Dasar
2. Melaksanakan pengawasan rumah sehat
3. Melaksanakan pengawasan sarana air bersih
4. Melaksanakan Pengawasan Jamban keluarga
5. Melaksanakan Pengawasan Saluran pembuangan air limbah
6. Melaksanakan Pengawasan pembuangan sampah
7. Melaksanakan pengawasan pada Tempat – tempat umum
8. Melaksanakan Pengawasan Tempat pengolahan Makanan
9. Melaksanakan penggerakan masyarakat dalam rangka mewujudkan desa
ODF
10. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan lingkungan

b. Fungsi
1. Mengumpulkan data dasar sasaran program
2. Menyusun Rencana Usulan dan rencana pelaksanaan Kegiatan Kesehata
Lingkungan

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 21


3. Menyusun Rencana program Kerja Tahunan dan bulanan Kesehatan
Lingkungan
4. Menyusun kerangka acuan kegiatan Kesehatan Lingkungan
5. Menyusun SOP Kegiatan Kesehatan Lingkungan
6. Menyusun standar pelayanan Kesehatan Lingkungan
7. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan kesehatan lingkungan
8. Melakukan evaluasi kinerja penyelenggaraan upaya kesehatan lingkungan
secara berkala

KIA dan KB
a. Tugas Pokok :
Menyelenggarakan Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB diwilayah kerja PPK
BLUD Puskesmas Ciracap baik dalam gedung maupun luar gedung Puskesmas
antara lain :
1) Melaksanakan Pelayanan KIA ,KB dan Kesehatan Anak dalam Gedung
Puskesmas
2) Pelayanan KIA, KB di poliklinik rawat jalan KIA
3) Melaksanakan Pelayanan KIA ,KB dan Kesehatan Anak Luar Gedung
Puskesmas
4) Melaksanakan Pelayanan KIA ,KB dan Kesehatan Anak di Posyandu
5) Melaksanakan kunjungan rumah
6) Melaksanakan kemitraan bidan, paraji dan kader
7) Melaksanakan perawatan kesehatan masyarakat pada individu ,keluarga,
kelompok dan masyarakat
b. Fungsi :
1) Menyusun Rencana Usulan dan rencana pelaksanaan Kegiatan KIA ,KB dan
Kesehatan Anak
2) Menyusun Rencana program Kerja Tahunan dan bulanan Kegiatan KIA ,KB
dan Kesehatan Anak
3) Menyusun kerangka acuan Kegiatan KIA ,KB dan Kesehatan Anak
4) Menyusun SOP Kegiatan KIA ,KB dan Kesehatan Anak
5) Menyusun standar pelayanan UKM KIA,KB dan Kesehatan Anak
6) Mengumpulkan data dasar sasaran program KIA,KB dan Kesehatan Anak
7) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
8) Melakukan evaluasi dan menyusun rencana tindak lanjut Penyelenggaraan
Kegiatan KIA,KB dan Kesehatan anak dalam gedung dan Luar Gedung

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 22


Gizi Masyarakat
a. Tugas Pokok
Menyelenggarakan upaya perbaikan gizi masyarakat diwilayah kerja Puskesmas ,
antara lain :
1) Pembinaan dan peningkatan Kadarzi
2) Bulan penimbangan balita
3) Pemberian Vitamin A Dosis Tinggi pada bayi (0 -11 bulan) balita (12 – 59
bulan) setiap bulan februari dan agustus
4) Pemberian Vitamin A pada ibu nifas, campak
5) Pemberian PMT penyuluhan
6) Pemberian PMT pada balita Gizi Buruk dan Bumil KEK
7) Pembinaan ASI ekslusif
8) Monitoring konsumsi garam iodium
9) Pemberian tablet FE pada usia remaja
10) Pemberian PMT pada Baduta Gakin
b. Fungsi :
1) Mengumpulkan data dasar sasaran program
2) Menyusun Rencana Usulan dan rencana pelaksanaan Kegiatan Upaya
Perbaikan Gizi Masyarakat
3) Menyusun Rencana program Kerja Tahunan dan bulanan Upaya Perbaikan
Gizi Masyarakat
4) Menyusun kerangka acuan kegiatan Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
5) Menyusun SOP Kegiatan Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
6) Menyusun standar pelayanan Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
7) Melakukan koordinasi, advokasi upaya perbaikan Gizi Masyarakat pada para
pemangku kepentingan
8) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan Upaya Perbaikan Gizi
Masyarakat
9) Melakukan evaluasi kinerja penyelenggaraan Upaya Perbaikan Gizi
Masyarakat diwilayah kerjaPuskesmas

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


a. Tugas Pokok:
Melaksanakan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak
menular serta KLB diwilayah kerja Puskesmas , antara lain :
1) Melaksanakan Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit DBD
2) Melaksanakan Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Malaria

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 23


3) Melaksanakan Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Kusta
4) Melaksanakan Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Rabies
5) Melaksanakan Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Filariasis
6) Melaksanakan Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit ISPA
7) Melaksanakan Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Diare
8) Melaksanakan Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit PD3I
9) Melaksanakan kegiatan Surveilanace epidemiologi
10) Melaksanakan Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Chikungunya
11) Melaksanakan Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Flu Burung
12) Melaksanakan Pencegahan Dan Penanganan KLB < 24 Jam
13) Penatalakssanaan Penyakit Tidak Menular
b. Fungsi :
1) Mengumpulkan data dasar sasaran programPencegahan dan Pengendalian
Penyakit
2) Menyusun Rencana Usulan dan rencana pelaksanaan Kegiatan Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit di wilayah kerja Puskesmas
3) Menyusun Rencana program Kerja Tahunan dan bulanan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit di wilayah kerja Puskesmas
4) Menyusun kerangka acuan kegiatan Upaya Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit di wilayah kerja Puskesmas
5) Menyusun SOP Kegiatan Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
6) Menyusun standar pelayanan Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
7) Melakukan pemantauan wilayah stetempat secara berkala dan
berkesinambungan
8) Melakukan pemetaan daerah rawan penyakit menular
9) Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan pendokumentasian pelaksanaan
kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
10) Melakukan koordinasi, advokasi upaya Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit pada para pemangku kepentingan di wilayah kerja Puskesmas
11) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
12) Melakukan evaluasi kinerja penyelenggaraan Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit diwilayah kerja Puskesmas secara berkala

UKM Pengembangan
a. Tugas Pokok :

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 24


Melaksanakan upaya kesehatan masyarakat pengembangan sesuai pilihan dengan
kemampuan sumber daya puskesmas diwilayah kerja Puskesmas , antara lain :
1) UKM Pengembangan UKS
2) UKM Pegembangan Kesehatan Gigi dan Mulut
3) UKM Pengembangan Kesehatan jiwa
4) UKM pengembangan Kesehataan Lansia
5) UKM Pengembangan Kesehatan Olah Raga
6) UKM Pengembangan Kesehatan Indera
7) UKM Pengembangan Kesehatan Tradisional
8) UKM Pengembangan Upaya Kesehatan Kerja
b. Fungsi :
1) Menyusun rencana kegiatan Penyelenggaran Upaya Kesehatan Masyarakat
Pengembangan
2) Menyusun Kerangka Acuan Kegiatan Penyelenggaran Upaya Kesehatan
Masyarakat Pengembangan
3) Menyusun SOP Penyelenggaran Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
4) Menyusun standar pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
5) Melakukan pemantauan wilayah stetempat secara berkala dan
berkesinambungan
6) Melakukan pengorganisasian Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
dengan pelaksana program Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
7) Melakukan penggerakan dengan pelaksana program Upaya Kesehatan
Masyarakat Pengembangan
8) Melakukan koordinasi dengan pelaksana program Upaya Kesehatan
Masyarakat Pengembangan
9) Melakukan Monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas pelaksana program
Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
10) Menyusun Rencana Tindak lanjut penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Masyarakat Pengembangan di tingkat Puskesmas
11) Melaporkan hasil penyelenggaran kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat
Pengembangan kepada kepala Puskesmas
12) Melakukan evaluasi kinerja penyelenggaraan Perawatan Kesehatan
Masyarakat kerja Puskesmas secara berkala

Kesehatan Lansia
a. Tugas Pokok:

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 25


Melaksanakan Kegiatan Pembinaan Kesehatan Usia lanjut diwilayah kerja PPK-
BLUD Puskesmas Ciracap dalam mencapai target kinerja Yang ditetapkan
b. Fungsi :
1) Pengumpulan Data dasar sasaran Program
2) Menyusun rencana kegiatan Penyelenggaran Upaya Kesehatan Lansia
3) Menyusun Kerangka Acuan Kegiatan Penyelenggaran Upaya Kesehatan
Lansia
4) Menyusun SOP Penyelenggaran Upaya Kesehatan Lansia
5) Menyusun standar pelayanan Upaya Kesehatan Lansia
6) Melakukan pemantauan wilayah stetempat secara berkala dan
berkesinambungan
7) Melaksanakan program Pokok pembinanan kesehatan lansia pada kelompok
lansia,:
a. Melaksanakan Screening Kesehatan Lansia
b. Melaksanakan Penyuluhan Kesehatan Lansia
c. Melaksanakan pemeriksaan Kesehatan lansia
d. Melaksanakan pelayanan kesehatan lansia pada kelompok
e. Melaksanakan peningkatan pengetahuan
f. Melaksanakan pembinaan kerokhanian
g. Melaksanakan pembinaan keterampilan Lansia
h. Melaksnakan olah raga pada lansia
i. Melaksnakan asah terampil pada lansia
j. Melaksanakan rekreasi bersama lansia
8) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan serta
pendokumentasian Kegiatan Upaya Kesehatan lansia secara berkala dan
berkesinambungan
9) Melakukan evaluasi pelaksanaan tugas program Upaya Kesehatan lansia
10) Menyusun Rencana Tindak lanjut penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Lansia di tingkat Puskesmas
11) Melaporkan hasil penyelenggaran kegiatan Upaya Kesehatan Lansia
kepada kepala Puskesmas
12) Melakukan evaluasi kinerja penyelenggaraan Upaya Kesehatan Lansia
Puskesmas secara berkala
13) Menyusun Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Lansia

Kesehatan Tradisional
a. Tugas Pokok :

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 26


Menyelenggarakan pembinaan kesehatan Tradisional diwilayah kerja PPK-
BLUD Puskesmas Ciracap dlam rangka pencapaian target kinerja yang
ditetapkan
b. Fungsi :
1) Pengumpulan Data dasar sasaran Program
2) Menyusun rencana kegiatan Penyelenggaran Upaya Kesehatan Tradisional
3) Menyusun Kerangka Acuan Kegiatan Penyelenggaran Upaya Kesehatan
Tradisional
4) Menyusun SOP Penyelenggaran Upaya Kesehatan Indera Menyusun standar
pelayanan Upaya Kesehatan Tradisional
5) Melakukan pemantauan wilayah setempat secara berkala dan
berkesinambungan
6) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan serta pendokumentasian Kegiatan
Upaya Kesehatan Tradisional
7) Melaksanakan pembinanan kesehatan Tradisional dengan kegiatan Pokok :
a) Pembinaan Pengobat Tradisional (Kestrad)
b) Melakukan advokasi, dan konseling Pengobat Tradisional Terdaftar/ berijin
c) Pembinaaan dan pengembangan Kelompok Taman Obat Keluarga
(TOGA)
8) Melakukan evaluasi pelaksanaan tugas program Upaya Kesehatan
Tradisional
9) Menyusun Rencana Tindak lanjut penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Tradisional tingkat Puskesmas
10) Melaporkan hasil penyelenggaran kegiatan Upaya Kesehatan Tradisional
kepada kepala Puskesmas
11) Melakukan evaluasi kinerja penyelenggaraan Upaya Kesehatan Tradisional

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)


a. Tugas Pokok :
Menyelenggarakan kegiatan Upaya Kesehatan Sekolah diwilayah kerja
Puskesmas dalam rangka mencapai target kinerja yang ditetapkan
b. Fungsi :
1) Menyusun rencana kegiatan Penyelenggaran Upaya Kesehatan Sekolah
2) Menyusun Kerangka Acuan Kegiatan Penyelenggaran Upaya Kesehatan
Sekolah
3) Menyusun SOP Penyelenggaran Upaya Kesehatan Sekolah
4) Menyusun standar pelayanan Upaya Kesehatan Sekolah

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 27


5) Melakukan pemantauan wilayah stetempat secara berkala dan
berkesinambungan
6) Melaksanakan penjaringan kesehatan anak sekolah
7) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan serta pendokumentasian
Kegiatan Upaya Kesehatan Kerja secara berkala dan berkesinambungan
8) Melaksanakan Pembinaan UKS secara kontinyu dan berkesinambungan
9) Melaksanakan assesment PHBS sekolah
10) Melakukan Monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas program Upaya
Kesehatan Sekolah
11) Menyusun Rencana Tindak lanjut penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Sekolah di tingkat Puskesmas
12) Melaporkan hasil penyelenggaran kegiatan Upaya Kesehatan Sekolah
kepada kepala Puskesmas
13) Melakukan evaluasi kinerja penyelenggaraan Upaya Kesehatan Sekolah
kerja Puskesmas secara berkala
14) Menyusun Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Sekolah

UKGM/UKGS
a. Tugas Pokok:
Menyelenggarakan Upaya Kesehatan Gigi di Sekolah dan dimasyarakat diwilayah
kerja PPK BLUD Puskesmas Ciracap dalam ranka mencapai target kinerja yang
ditetapkan
b. Fungsi :
1) Pengumpulan Data dasar sasaran Program
2) Menyusun rencana kegiatan Penyelenggaran Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
3) Menyusun Kerangka Acuan Kegiatan Penyelenggaran Upaya Kesehatan Gigi
dan Mulut
4) Menyusun SOP Penyelenggaran Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
5) Menyusun standar pelayanan Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
6) Melakukan pemantauan wilayah stetempat secara berkala dan
berkesinambungan
7) Melaksanakan pembinanan kesehatan Gigi dan Mulut, dengan kegiatan Pokok :
a) Pembinaan Kesehatan Gigi di Masyarakat
b) Pembinaan Kesehatan Gigi di TK
c) Pembinaan Kesehatan Gigi dan Mulut di SD/ MI
d) Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa TK
e) Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa SD

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 28


f) Penanganan Siswa TK yang Membutuhkan Perawatan Kesehatan Gigi
g) Penanganan Siswa SD yang Membutuhkan Perawatan Kesehatan Gigi
8) Melakukan evaluasi pelaksanaan tugas program Upaya Kesehatan Gigi dan
Mulut Menyusun Rencana Tindak lanjut penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Sekolah di tingkat Puskesmas
9) Melaporkan hasil penyelenggaran kegiatan Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
kepada kepala Puskesmas
10) Melakukan evaluasi kinerja penyelenggaraan Upaya Kesehatan Gigi dan
Mulut Puskesmas secara berkala
11) Menyusun Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

Kesehatan Matra
Kesehatan Jiwa
a. Tugas Pokok:
Melaksanakan kegiatan Upaya Kesehatan Jiwa diwilayah kerja Puskesmas
sesuai dengan target kinerja yang ditetapkan
b. Fungsi:
1) Pengumpulan Data dasar sasaran Program
2) Menyusun rencana kegiatan Penyelenggaran Upaya Kesehatan Jiwa
3) Menyusun Kerangka Acuan Kegiatan Penyelenggaran Upaya Kesehatan
Jiwa
4) Menyusun SOP Penyelenggaran Upaya Kesehatan Jiwa
5) Menyusun standar pelayanan Upaya Kesehatan Jiwa
6) Melakukan pemantauan wilayah stetempat secara berkala dan
berkesinambungan
7) Melaksanakan deteksi Dini Ganggguan Jiwa Ringan
8) Melaksanakan penangan gangguan jiwa
9) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan serta pendokumentasian
Kegiatan Upaya Kesehatan Jiwa secara berkala dan berkesinambungan
10) Melaksanakan Pembinaan Upaya Kesehatan Jiwa secara kontinyu dan
berkesinambungan
11) Melakukan Monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas program Upaya
Kesehatan Jiwa
12) Melaksanakan penanganan penyakit akibat kerja (PAK) dan penyakit akibat
hubungan kerja (PAHK)
13) Menyusun Rencana Tindak lanjut penyelenggaraan Upaya Kesehatan Jiwa
di tingkat Puskesmas

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 29


14) Melaporkan hasil penyelenggaran kegiatan Upaya Kesehatan Jiwakepada
kepala Puskesmas
15) Melakukan evaluasi kinerja penyelenggaraan Upaya Kesehatan Jiwa
Puskesmas secara berkala
16) Menyusun Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Jiwa

Kesehatan Indera
a. Tugas Pokok :
Melaksanakan Pembinaan kesehatan Indera diwilayah Kerja PPK BLUD
Puskesmas Ciracap dalam rangka mencapai target kinerja yang ditetapkan.
b. Fungsi :
1) Pengumpulan Data dasar sasaran Program
2) Menyusun rencana kegiatan Penyelenggaran Upaya Kesehatan Indera
3) Menyusun Kerangka Acuan Kegiatan Penyelenggaran Upaya Kesehatan Indera
4) Menyusun SOP Penyelenggaran Upaya Kesehatan Indera Menyusun standar
pelayanan Upaya Kesehatan Indera
5) Melakukan pemantauan wilayah setempat secara berkala dan
berkesinambungan
6) Melaksanakan pembinanan kesehatan Indera, dengan kegiatan Pokok :
a) Skrining Kelainan/ gangguan refraksi pada anak sekolah
b) Penanganan kasus kelaianan refraksi
c) Skrining katarak
d) Penanganan Penyakit Katarak
e) Rujukan gangguan penglihatan pada kasus Diabetes Militus ke RS
f) Penjaringan Penemuan Kasus Gangguan Pendengaran di SD/MI
7) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan Upaya serta
pendokumentasian Kegiatan Kesehatan Indera secara berkala dan
berkesinambungan
8) Melaksanakan Pembinaan Upaya Kesehatan Indera secara kontinyu dan
berkesinambungan
9) Melakukan evaluasi pelaksanaan tugas program Upaya Kesehatan Indera
10) Menyusun Rencana Tindak lanjut penyelenggaraan Upaya Kesehatan Indera
di tingkat Puskesmas
11) Melaporkan hasil penyelenggaran kegiatan Upaya Kesehatan Indera kepada
kepala Puskesmas
12) Melakukan evaluasi kinerja penyelenggaraan Upaya Kesehatan Indera
Puskesmas secara berkala

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 30


13) Menyusun Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Indera

Kesehatan Olah Raga


a. Tugas Pokok;
Menyelenggarakan Pembinaan Kesehatan Olah raga pada kelompok olah raga
yang ada dimasyarakat diwilayah kerja Puskesmas Dalam rangka pencapaian
target kinerja yang ditetapkan
b. Fungsi :
1) Pengumpulan Data dasar sasaran Program
2) Menyusun rencana kegiatan Penyelenggaran Upaya Kesehatan olah raga
3) Menyusun Kerangka Acuan Kegiatan Penyelenggaran Upaya Kesehatan olah
raga
4) Menyusun SOP Penyelenggaran Upaya Kesehatan Indera Menyusun standar
pelayanan Upaya Kesehatan olah raga
5) Melakukan pemantauan wilayah setempat secara berkala dan
berkesinambungan
6) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan serta pendokumentasian Kegiatan
Upaya Kesehatan Olah Raga
7) Melaksanakan pembinanan kesehatan Olah Raga, dengan kegiatan Pokok :
Pembinaan kelompok olah raga
8) Melakukan evaluasi pelaksanaan tugas program Upaya Kesehatan olah raga
9) Menyusun Rencana Tindak lanjut penyelenggaraan Upaya Kesehatan olah
ragatingkat Puskesmas
10) Melaporkan hasil penyelenggaran kegiatan Upaya Kesehatan olah ragakepada
kepala Puskesmas
11) Melakukan evaluasi kinerja penyelenggaraan Upaya Kesehatan olah raga

Upaya Kesehatan Kerja


a. Tugas Pokok:
Melaksanakan kegiatan pembinaan Upaya Kesehatan Kerja di wilayah kerja
Puskesmas dalam rangka pencapaian target kinerja yang ditetapkan
b. Fungsi :
1) Mengumpulkan data dasar sasaran Program
2) Menyusun rencana kegiatan Penyelenggaran Upaya Kesehatan Kerja
3) Menyusun Kerangka Acuan Kegiatan Penyelenggaran Upaya Kesehatan
Kerja
4) Menyusun SOP Penyelenggaran Upaya Kesehatan Kerja

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 31


5) Menyusun standar pelayanan Upaya Kesehatan Kerja
6) Melakukan pemantauan wilayah stetempat secara berkala dan
berkesinambungan
7) Melaksanakan penjaringan kesehatan pada pekerja
8) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan serta pendokumentasian
Kegiatan Upaya Kesehatan Kerja secara berkala dan berkesinambungan
9) Melaksanakan Pembinaan kelompok UKK secara kontinyu dan
berkesinambungan
10) Melakukan Monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas program Upaya
Kesehatan Kerja
11) Melaksanakan penanganan penyakit akibat kerja (PAK) dan penyakit akibat
hubungan kerja (PAHK)
12) Menyusun Rencana Tindak lanjut penyelenggaraan Upaya Kesehatan Kerja
di tingkat Puskesmas
13) Melaporkan hasil penyelenggaran kegiatan Upaya Kesehatan Kerja kepada
kepala Puskesmas
14) Melakukan evaluasi kinerja penyelenggaraan Upaya Kesehatan kerja
Puskesmas secara berkala
15) Menyusun Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Kerja

Penanggung Jawab Perkesmas


a. Tugas Pokok
1) Menyelenggarakan Upaya Perawatan Kesehatan masyarakat pada individu,
keluarga, kelompok dan asyarakat diwilayah kerja Puskesmas, antara lain :
2) Melaksanakan pembinaan KK rawan masalah KIA/KB, Perilaku Kesehatan,
Penyakit menular dan tidak menular, Gizi, Kesehatan Lingkungan
3) Melaksanakan asuhan keperawatan pada individu, keluarga kelompok dan
masyarakat
b. Fungsi :
1) Mengumpulkan data dasar sasaran programPerawatan Kesehatan
Masyarakat
2) Menyusun Rencana Usulan dan rencana pelaksanaan Kegiatan Perawatan
Kesehatan Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
3) Menyusun Rencana program Kerja Tahunan dan bulanan Perawatan
Kesehatan Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
4) Menyusun kerangka acuan kegiatan Perawatan Kesehatan Masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 32


5) Menyusun SOP Kegiatan Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
6) Menyusun standar pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat
7) Melakukan pemetaan sasaran keluarga rawan
8) Melakukan pemantauan wilayah stetempat secara berkala dan
berkesinambungan
9) Melakukan koordinasi, advokasi upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
pada para pemangku kepentingan di wilayah kerja Puskesmas
10) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan Perawatan Kesehatan
Masyarakat
11) Melakukan evaluasi kinerja penyelenggaraan Perawatan Kesehatan
Masyarakat kerja Puskesmas secara berkala

Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)


a. Tugas Pokok :
Bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perseorangan ,
kefarmasian dan laboratorium di PPK BLUD PPK BLUD Puskesmas Ciracap
b. Fungsi :
1) Menyusun Rencana dan Program Kerja UKP, kefarmasian dan Laboratorium
2) Menyusun rencana usulan kegiatan dan anggaran kegiatan UKP,
kefarmasian dan Laboratorium
3) Menyusun kerangka Acuan Kegiatan UKP, kefarmasian dan Laboratorium
4) Menyusun standar pelayanan Kegiatan UKP, kefarmasian dan Laboratorium
5) Menyusunan SOP Upaya Kesehatan Perseorangan kefarmasian dan
laboratorium
6) Melakukan koordinasi, Advokasi dan Sinkonisasi dengan penanggung jawab
UKP, Kefarmasian dan Laboratorium;
7) Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan
8) Pendokumentasian kegiatan Upaya KesehatanPerseorangan kefarmasian dan
laboratorium
9) Melakukan evaluasi kinerja pelayanan Upaya Kesehatan Perseorangan,
kefarmasian dan laboratorium
10) Menyusun laporan tahunan penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perseorangan
kefarmasian dan laboratorium

a. Rawat Jalan
1. Penanggung Jawab Rawat jalan Umum
a) Tugas Pokok :

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 33


Melaksanakan pelayanan kesehatan rawat jalan di poliklinik rawat
jalan umum sesuai pedoman pelaksanaan upaya kesehatan
perorangan
b) Fungsi :
1) Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan rencana pelaksanaan
kegiatan pelayanan rawat jalan umum di Puskesmas
2) Menyusun kerangka acuan kegiatan Pelayanan rawat jalan
umum
3) Menyusun SOP pelayanan rawat jalan umum
4) Menyusun standar pelayanan rawat jalan umum
5) Menyusun jadwal pelayanan poliklinik rawat jalan umum
6) Mempersiapkan ruang pelayanan dalam keadaan bersih dan
rapih
7) Memastikan alat kesehatan tersedia dan berfungsi dengan baik
sebelum pelayanan
8) Menjaga dan memelihara alat kesehatan dan non kesehatan
secara baik dan bertanggung jawab
9) Menjamin kepastian jadwal pelaksana pelayanan rawat jalan
10) Melaksanakan pelayanan rawat jalan umum dan rujukan
spesialistik
11) Memastikan pelayanan rawat jalan berjalan dengan baik sesuai
SOP yang ditetapkan
12) Memastikan seluruh pasien dapat dilayani sesuai dengan
standar pelayanan yang ditetapkan
13) Menampung seluruh keluhan dan aspirasi pasien sebagai
pengguna layanan terhadap kualitas pelayanan yang diberikan
14) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan pelaksananan
pelayanan poli umum rawat jalan
15) Melaksanakan evaluasi kinerja pelayanan rawat jalan umum
secara berkala dan berkesinambungan
16) Melaksanakan survey indek kepuasan pasien

2. Penanggung Jawab Rawat Jalan KIA/KB


a) Tugas Pokok :
Melaksanakan pelayanan rawat jalan KIA,KB dalam gedung
Puskesmas , antara lain :
1. Melaksanakan pemeriksaan ANC dan PNC

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 34


2. Melaksanakan deteksi dini ibu hamil resiko tinggi
3. Pelayanan persalinan
4. Pelayanan KN1 – KN3
5. Melaksanakan Pelayanan KB
6. Melaksanakan KIE & Konseling
7. Melaksanakan MTBM dan MTBS
8. Pelayanan Imunisasi pada bayi
9. Pelayanan KIE dan Konseling
10. Menerima rujukan dari jaringan dan jejaring Puskesmas
b) Fungsi :
1. Mempersiapkan ruangan pelayanan rawat jalan KIA dalam
keadaan bersih, rapi dan siap pakai
2. Melakukan inspeksi terhadap ketersediaan alat kesehatan, obat
dan BHP pelayanan rawat jalan KIA
3. Menyusun kerangka acuan Kegiatan pelayanan rawat jalan KIA
,KB dan Kesehatan Anak
4. Menyusun SOP Pelayanan pelayanan rawat jalan KIA ,KB dan
Kesehatan Anak
5. Menyusun standar pelayanan pelayanan rawat jalan KIA ,KB
dan Kesehatan Anak
6. Melaksanakan Pelayanan pelayanan rawat jalan KIA ,KB dan
Kesehatan Anak dalam Gedung Puskesmas
7. Melaksanakan pencatatan (Rekam medis, kohort ibu, bayi, kohort
anak dan kohort KB )
8. Melaksanakan pelayanan rujukan spesialistik
9. Melaksanakan pencatatan dan Pelaporan pelayanan pelayanan rawat
jalan KIA
10. Melakukan evaluasi kinerja pelayanan rawat jalan KIA

3. Penanggung Ruang Tindakan


a) Tugas Pokok :
Memberikan pelayanan kedaruratan medis sesuai kualifikasi dan
kompetensi Puskesmas , antara lain:
1. Pelayanan kedaruratan medis pada jaringan kulit dan integument
2. Pelayanan kedaruratan medis pada saluran pernafasan
3. Pelayanan kedaruratan medis pada saluran cerna
4. Pelayanan kedaruratan medis pada mata,telinga dan hidung

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 35


5. Pelayanan kedaruratan medis akibat kecelakaan lalulintas
6. Pelayanan kedaruratan medis pada gangguan kesadaran
7. Pelayanan tindakan medis ringan pada jaringan kulit, sub kulit dan
kuku
b) Fungsi
1. Menyusun rencana dan program kerja ruang tindakan
2. Menyusun rencana kebutuhan alat kesehatan, obat dan BHP unit
ruang tindakan
3. Mempersiapkan ruang pelayanan, peralataan medis (steril) dalam
keadaan bersih rapi, dan siap pakai
4. Menjamim ketersediaan petugas dan jadwal pelayanan ruang
tindakan
5. Menyusun kerangka acuan kegiatan pelayanan ruang tindakan
6. Menyusun SOP pelayanan ruang tindakan
7. Menyusun standar pelayanan ruang tindakan sesuai dengan
perkembangan Ilmu dan tekhnologi kesehatan terkini
8. Melaksanakan pemeriksaan rutin ketersediaan alat dan obat di
ruang tindakan (Alkes, anti dotum, BHP, oksigen, informed concern
dll )
9. Melaksanakan informed concern pada semua tindakan kedarutan
10. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan pelayanan ruang tindakan
11. Melakukan evaluasi kinerja pelayanan ruang tindakan scara berkala
dan melaporkan kepada atasan langsung

5. PONED
a. Tugas Pokok:
Melaksanakan pelayanan PONED dalam 24 jam di unit layanan
PONED di PPK-BLUD Puskesmas Ciracap.

b. Fungsi :
1. Menyusun program kerja Pelayanan PONED
2. Menyusun rencana kebutuhan alat kesehatan, obat, BHP unit
pelayanan PONED
3. Menyusun kerangka acuan kegiatan PONED
4. Menyusun SOP Pelayanan PONED
5. Menyusun standar pelayanan PONED

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 36


6. Menjamin semua SOP dilaksanakan dengan baik oleh petugas
pelaksana PONED
7. Mempersiapkan ruang pelayanan dalam keadaan bersih, rapi, dan
siap pakai
8. Menjamin ketersediaan sumber daya alat kesehatan, obat dan BHP
dan penunjang pelayanan lainnya
9. Memberikan pelayanan PONED dengan memperhatikan
kebutuhan bio-psiko-sosio- spiritual pasien
10. Menyusun Rencana asuhan kebidanan untuk setiap pasien yang
dilayani
11. Melaksanakan evaluasi kinerja pelayanan PONED secara berkala
dan melaporkan kepada atasan langsung.

6. Laboratorium
a. Tugas Pokok:
Melaksanakan pelayanan laboratorium sederhana kepada pasien dan
pengunjung Puskesmas sesuai dengan pedoman pelaksanaan
laboratorium Puskesmas
b. Fungsi:
1. Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan rencana pelaksanaan
kegiatan Bagian Laboratorium
2. Menyusun kerangka acuan kegiatan Laboratorium
3. Menyusun SOP Laboratorium
4. Menyusun standar pelayanan Laboratorium
5. Menyusun Rencana kebutuhan Reagen dan BHP Laboratorium
6. Mengelola limbah Infeksius dan non infeksius secara baik dan
bertanggungjawab sesuai SOP yang ditetapkan berdasarkan
pedoman pengelolaan laboratorium Puskesmas
7. Melakukan rujukan laboratorium untuk jenis pemeriksaan tertentu
8. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan serta pendokumentasian
kegiatan pelayanan laboratorium
9. Melakukan evaluasi kinerja pelayanan laboratorium secara berkala
dan berkesinambungan

Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes)


Penanggung Jawab Jaringan Fasyankes
Puskesmas Pembantu
a. Tugas Pokok
Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 37
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya Desa sehat.
b. Fungsi:
Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerja Desa dan kelurahan
antara lain :
1) Menyusun rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan
Puskesmas Pembantu
2) Mengumpulkan data dasar sesuai wilayah kerja Puskesmas pembantu
3) Membuat pemetaan wilayah
4) Melakukan Survey Mawas Diri
5) Musyawarah Masyarakat Desa
6) Melakukan komunikasi, koordinasi dan advokasi pada pemangku
kepentingan ditingkat Desa/kelurahan
7) Membangun kemitraan dengan kader dan paraji
8) Menyusun rencana intervensi berdasarkan prioritas masalah yang ditetapkan
9) Melaksanakan pembinaan wilayah sesuai daerah Binaan
10) Melakukan pemetaaan Wilayah setempat sesuai cakupan program yang
dilaksanakan
11) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan secara berkala
12) Menggerakkan dan membina peran serta masyarakat dalam bidang
kesehatan, yang sesuai dengan permasalahan kesehatan setempat,
13) Membina dan memberikan bimbingan teknis kepada kader serta dukun bayi,
14) Membina kelompok dasa wisma di bidang kesehatan,
15) Membina kerja sama lintas program, lintas sektoral dan lembaga swadaya
masyarakat,
16) Menyusun laporan tahunan Puskesmas Pembantu,
17) Melakukan evaluasi kinerja penyelenggaraan Puskesmas pembantu
18) Penyelenggaraan Upaya kesehatan perorangan diwilayah kerja Puskesmas
pembantu :
a) Pelayanan rawat jalan umum ,KIA dan KB
b) Melakukan rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada puskesmas
kecuali dalam keadaan darurat hams dirujuk ke fasilitas kesehatan
lainnya,

Puskesmas Keliling
a. Tugas Pokok

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 38


1) meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat
terutama masyarakat yang lokasi rumahnya jauh dari Puskesmas serta untuk
menyediakan sarana transportasi dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan.
2) Meningkatkan akses dan jangkauan pelayanan dasar di wilayah kerja
Puskesmas.
b. Fungsi :
1) Mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan di daerah yang jauh dan sulit
diakses
2) Mendukung pelaksanaan kegiatan luar gedung seperti Posyandu, Imunisasi,
KIA, penyuluhan kesehatan, surveilans, pemberdayaan masyarakat, dll.
3) Pemerataan dan keadilan memperoleh layanan kesehatan terutama
masyarakat miskin
4) Mendukung pelayanan rujukan.
5) Mendukung pelayanan promotif dan preventif

Bidan Desa
a. Tugas Pokok:
1) Melaksanakan kegiatan di desa wilayah kerjanya berdasarkan urutan
prioritas masalah kesehatan yang dihadapi, sesuai dengan kewenangan yang
dimiliki dan diberikan,
2) Menggerakkan dan membina masyarakat desa di wilayah kerjanya (Depkes
RI, 2002).
b. Fungsi :
1) Memberikan pelayanan kesehatan meliputi asuhan kehamilan, asuhan
persalinan, asuhan bayi baru lahir, perawatan anak balita, pelayanan keluarga
berencana (kontrasepsi),
2) Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di rumah-rumah,
3) Menggerakkan dan membina peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan,
yang sesuai dengan permasalahan kesehatan setempat,
4) Membina dan memberikan bimbingan teknis kepada kader serta dukun bayi,
5) Membina kelompok dasa wisma di bidang kesehatan,
6) Membina kerja sama lintas program, lintas sektoral dan lembaga swadaya
masyarakat,
7) Melakukan rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada puskesmas
kecuali dalam keadaan darurat hams dirujuk ke fasilitas kesehatan lainnya,

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 39


8) Mendeteksi secara dini adanya efek samping dan komplikasi pemakaian
kontrasepsi serta adanya penyakit-penyakit dan berusaha mengatasi sesuai
dengan kemampuan (Depkes RI, 2002).

Poskesdes
a. Tugas pokok
1) Pengamatan & kewaspadaan dini
2) Penanganan kegawatdaruratan kesehatan
3) Kesiapsiagaan terhadap bencana serta yankes.
4) Dasar promosi kesehatan

b. Fungsi
1) Sebagai wahana peran aktif masyarakat di bidang kesehatan
2) Sebagai wahana kewaspadaan dini terhadap berbagai resiko dan masalah
kesehatan
3) Sebagai wahana pelayanan kesehatan dasar, guna lebih mendekatkan kepada
masyarakat serta
4) meningkatkan jangkauan dan cakupan pelayanan kesehatan
5) Sebagai wahana pembentukan jaringan berbagai UKBM yang ada di desa.

Penanggung Jawab Jejaring Fasyankes


a. Tugas Pokok
Menjalin kerjasama dengan fasilitas kesehatan diluar PUSKESMAS seperti RS
Negeri/swasta, Klinik swasta, Praktek Dokter swasta,Praktek keperawatan
swasta,Praktek kebidanan swasta (BPS) dalam rangka memajukan program
kesehatan diwilayah kerja Puskesmas .
b. Fungsi :
1) Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan di setiap unit di bidang JPP-FK
(Jejaring Pelayanan Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan)
2) Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di setiap unit di Bidang
JPP-FK.
3) Melakukan pembinaan,pengawasan fasilitas penyedia layanan dan penunjang
kesehatan seperti Klinik swasta, apotik, toko obat, Praktek Dokter swasta,
Praktek keperawatan swasta, Praktek kebidanan swasta (BPS) dilingkungan
PPK- BLUD Puskesmas Ciracap .

D. PROSEDUR KERJA
Prosedur kerja setiap proses pengelolaan manajerial dan pelayanan
didokumentasikan dalam Standard Operating Procedure (SOP). SOP merupakan
acuan bagi seluruh karyawan PPK-BLUD Puskesmas Ciracap dalam
melaksanakan pekerjaan. Acuan pelaksanaan pekerjaan merupakan bagian vital

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 40


dalam pengelolaan PPK-BLUD Puskesmas Ciracap , dan diharapkan merupakan
suatu standar baku dalam proses bisnis Puskesmas sehingga pelayanan kepada
seluruh pengguna dapat mencapai standar yang diinginkan.

SOP PPK-BLUD Puskesmas Ciracap dalam rangka memberikan


pelayanan kepada masyarakat, baik pelayanan manajemen, pelayanan medis,
maupun pelayanan non medis telah ditetapkan oleh Pejabat Pengelola Puskesmas.

SOP ini telah didokumentasikan, disosialisasikan, dan diimplementasikan


di setiap instalasi dan unit kerja lainnya. Dengan adanya SOP ini diharapkan
pelaksanaan atau proses kinerja dan layanan pada setiap unit kerja dapat
dilaksanakan dengan baik dan dapat dijadikan bahan evaluasi terhadap
pelaksanaan dan hasil kinerja dari setiap proses kinerja. SOP yang telah
ditetapkan, secara ringkas uraiannya adalah sebagai berikut:

1. Pelayanan Manajemen
a. Prosedur Pelayanan Kepegawaian
Perencanaan sumber daya Kesehatan merupakan pengaturan dan
pengambilan kebijakan yang jelas, terarah dan berkesinambungan
untuk rekruitmen sumber daya masyarakat Kesehatan berdasarkan
kebutuhan ketenagaan di Puskesmas. Untuk PNS perencanaan dan
rekruitmen melalui Dinas Kesehatan, dan untuk Non PNS perencanaan
dan rekruitmen oleh Puskesmas sesuai peraturan yang berlaku
b. Prosedur Pelayanan Keuangan
a. Prosedur tata usaha dan akuntansi Pendapatan BLUD Puskesmas.
b. Prosedur tata usaha keuangan Akuntansi Belanja BLUD Puskesmas
bersumber dari :
i. Jasa Layanan;
ii. Hibah;
iii. Hasil kerjasama sama dengan lain;
iv. APBD;
v. APBN;
c. Prosedur Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kesehatan (Rumah
Tangga) .
Prosedur pemeliharaan sarana dan prasarana menguraikan
tindakan pemeliharaan atau perbaikan terhadap sarana dan prasarana
kedokteran/kesehatan sesuai jadwal yang telah ditetapkan atau
berdasarkan laporan dari pengguna, baik dilakukan sendiri atau oleh pihak

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 41


lain, dan pembuatan laporan penyelesaian pekerjaan. Prosedur
pemeliharaan sarana dan prasarana selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran SOP.
d. Prosedur Infomasi Puskesmas terintegrasi dengan Sistem Pencatatan
Pelaporan Puskesmas SP3.
Standar Operasional Prosedur pelayanan manajemen
memberikan pelayanan kepada kegiatan pelayanan dan penunjang
kesehatan Puskesmas, agar seluruh personil yang terlibat dalam
menjalankan tugasnya sesuai uraian tugas yang telah ditetapkan. Untuk itu
proses-proses manajemen harus dijalankan dengan cepat, tepat dan akurat.
Standar Operasional Prosedur manajemen terdiri dari Standar Operasional
Prosedur pada kepegawaian umum, pelaporan dan rekam medis, keuangan
dan lain-lain.
2. Pelayanan Medis
Standar Operasional Prosedur pelayanan kesehatan, merupakan inti kegiatan
Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat agar
pelayanan yang diberikan dapat berjalan dengan baik, terutama pasien yang
bersangkutan. Prosedur baku pelayanan ditetapkan untuk menghindari
kesalahan dalam penanganan pasien. Standar Operasional Prosedur pelayanan
kesehatan terdiri dari Standar Operasional Prosedur yang ditetapkan pada
rawat jalan. Rawat jalan terdiri dari: BP UMUM, KIA-KB.
1. Pelayanan Rawat Jalan
b. Poliklinik
Poliklinik Rawat Jalan terdiri dari Poli Umum, Poli KIA, Konseling
VCT HIV/AIDS, Konseling Gizi, Konseling Sanitasi. Prosedur rawat
jalan pada poliklinik menguraikan langkah-langkah pemberian
pelayanan kepada pasien rawat jalan mulai dari pemilahan kelompok
pasien, pendaftaran dan pembayaran jasa layanan, dan pemberian
layanan kesehatan pada masing-masing poli, serta tindakan lanjutan
yang diperlukan oleh pasien. Prosedur rawat jalan melalui Poliklinik
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran SOP.
c. Ruang Tindakan.
Prosedur pada penanganan kasus ruang tindakan menguraikan
langkah-langkah mengutamakan penanganan pasien yang sifatnya
gawat dan darurat sejak pasien datang hingga tindakan lanjutan yang
diperlukan pasien seperti dirujuk ke rumah sakit. Prosedur rawat jalan
unit tindakan medis selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran SOP.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 42


3. Puskesmas mampu PONED adalah Puskesmas rawat inap yang
mampu menyelenggarakan pelayanan obstetri dan neonatal emergensi atau
komplikasi tingkat dasar dalam 24 jam sehari dan 7 hari seminggu.

3. Pelayanan Penunjang Medis


Standar Operasional Prosedur pelayanan penunjang kesehatan,
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan pelayanan
kesehatan Puskesmas. Ketelitian, keakuratan, dan kelengkapan peralatan
penunjang medis menjadi salah satu penentu kesembuhan pasen. Standar
Operasional Prosedur yang ditetapkan pada laboratorium.
Layanan penunjang medis PPK-BLUD Puskesmas Ciracap meliputi:
Laboratorium dan Unit Farmasi.
a. Laboratorium
Prosedur penunjang medis menguraikan pemberian layanan berupa
layanan laboratorium, kepada pasien sesuai surat pengantar dari semua
Poliklinik. Prosedur pemberian layanan penunjang medis selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran SOP.
b. Unit Farmasi.
Unit Farmasi terdiri dari :
1. Gudang Obat Puskesmas
Gudang Obat Puskesmas melayani permintaan obat dari Loket Obat
Puskesmas dan pelayanan luar gedung Puskesmas termasuk
Puskesmas Pembantu.
2. Loket Obat Puskesmas.
Pemberian pelayanan penyediaan obat-obatan kepada pasien seuai
resep dari Poli Rawat Jalan, ruang tindakan.

4. Pelayanan Non Medis


Layanan non medis PPK BLUD Puskesmas Ciracap meliputi:
1) Prosedur Pelayanan Gizi
Prosedur pelayanan gizi menguraikan pemberian layanan gizi berupa
penyuluhan, konselingatau klinik gizi untuk terapi diet untuk pasien
Poliklinik, dan dalam bentuk perencanan dan pengolahan makanan
biasa/khusus.Prosedur pelayanan gizi selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran SOP.
2. Prosedur Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 43


Prosedur pemeliharaan sarana dan prasarana menguraikan tindakan
pemeliharaan atau perbaikan terhadap sarana dan prasarana
kedokteran/kesehatan sesuai jadwal yang telah ditetapkan atau berdasarkan
laporan dari pengguna, baik dilakukan sendiri atau oleh pihak lain, dan
pembuatan laporan penyelesaian pekerjaan. Prosedur pemeliharaan sarana dan
prasarana selengkapnya dapat dilihat pada lampiran SOP.
3. Prosedur Rekam Medik
Prosedur rekam medik menguraikan proses Perekaman data pasien
mulai dari pemeriksaan kelengkapan dokumen/data pasien, pengkodean,
pengindekan, dan pengarsipan.Prosedur rekam medik selengkapnya dapat
dilihat pada Lampiran SOP.
4. Prosedur Kesehatan Lingkungan
Prosedur kesehatan lingkungan menguraikan langkah-langkah
pemeriksaan air limbah, limbah padat berbahaya, serta air bersih secara
berkala dengan berpedoman pada ketentuanyang berlaku.Prosedur kesehatan
lingkungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiranSOP.
Seluruh Standar Operasional Prosedur kerja Puskesmas selengkapnya
dapat dilihat di Lampiran tentang SOP PPK BLUD Puskesmas Ciracap.
5. Prosedur Rekomendasi Perijinan Tenaga dan Sarana Kesehatan
Prosedur penerbitan Surat Keterangan rekomendasi perijinan, sarana
kesehatan dan penunjang kesehatan (Apotik,Toko obat, Klinik,laboratorium)
tenaga kesehatan (perawat, dokter, bidan, Apoteker, Ass Apoteker),
keterangan laik sehat bagi perusahaan jasa boga, berpedoman pada Undang –
Undang Nomor 36 Tahun 2016 Tentang tenaga Kesehatan dan Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesi.Prosedur penerbitan Surat keterangan
rekomendasi selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran SOP PPK BLUD
Puskesmas Ciracap

5. Pengelompokan Fungsi yang Logis


Pengelompokan fungsi menggambarkan pembagian yang jelas dan
rasional antara fungsi pelayanan (services) dan fungsi pendukung
(Supporting), yang sesuai dengan prinsip pengendalian internal dalam rangka
efektifitas pencapaian organisasi.

Dari uraian struktur organisasi PPK – BLUD Puskesmas Ciracap


beserta uraian tugasnya sebagaimana disebutkan sebelumnya, dapat

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 44


disimpulkan bahwa organisasi Puskesmas telah dikelompokkan sesuai dengan
fungsi yang logis, sebagai berikut:

a. Fungsi pendukung (supporting) yaitu telah dilakukan fungsi yang tegas


diantara pejabat pengelola BLUD yang terdiri dari pemimpin BLUD yaitu
kepala UPT Puskesmas, dan Pengelola keuangan yaitu Kasubag tata
usaha.
b. Fungsi pelayanan (services) yaitu adanya pembagian tugas pokok dan
kewenangan yang jelas untuk masing-masing fungsi pelayanan dalam
organisasi yang terdiri dari Penanggungjawab UKM dan sub-sub unit di
bawahnya, Penanggungjawab UKP dan sub-sub unit di bawahnya, dan
penanggungjawab serta sub unit dalam kelompok jaringan dan jejaring
Puskesmas.
c. Adanya sistem pengendalian internal yang memadai. Hal ini antara lain
tercermin dari adanya kebijakan dan prosedur yang membantu setiap unit
organisasi dalam Puskesmas, untuk melaksanakan kewajiban dan
menjamin bahwa tindakan pengendalian telah dilakukan untuk mengatasi
risiko yang dihadapi dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi.
Kegiatan pengendalian tersebut termasuk serangkaian kegiatan seperti
kewenangan, otorisasi, verifikasi, rekonsiliasi, penilaian terhadap prestasi
kerja, pembagian tugas, serta pengamanan terhadap aset organisasi.

6. Pengelolaan Sumber daya manusia


Pengelolaan sumber daya manusia merupakan pengaturan dan
pengambilan kebijakan yang jelas, terarah dan berkesinambungan mengenai
sumber daya manusia pada suatu organisasi dalam rangka memenuhi
kebutuhannya baik pada jumlah maupun kualitas yang paling menguntungkan
sehingga organisasi dapat mencapai tujuan secara efisien, efektif, dan
ekonomis. Organisasi modern menempatkan pegawai pada posisi terhormat
yaitu sebagai aset berharga (brainware) sehingga perlu dikelola sebagaimana
mestinya baik saat penerimaan, selama aktif bekerja maupun setelah purna
tugas.

a. Pegawai Negeri Sipil pada Puskesmas Induk dan Puskesmas Pembantu


merupakan Pegawai Negeri Sipil Daerah.
b. Pengelolaan kepegawaian sebagaimana dimaksud dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan kepegawaian negara.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 45


c. Dalam pelaksanaan pengelolaan kepegawaian Puskesmas Induk dan
Puskesmas Pembantu mendapat pembinaan dari Dinas Kesehatan.
d. Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan yang
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
dapat mepunyai pegawai non Pegawai Negeri Sipil.
e. Pengelolaan pegawai non Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tentang pengelolaan sumber daya manusia di PPK-BLUD
Puskesmas Ciracap. dilakukan dengan cara Pengembangan Jumlah
sumber daya manusia dan pengembangan Kualitas sumber daya
manusia

a. Program Pengembangan Jumlah SDM


Peningkatan sumber daya manusia dalam jumlah yang cukup memadai
merupakan salah satu kebijakan manajemen upntuk mewujudkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat di wilayah kerja PPK-BLUD Puskesmas
Ciracap. Kabupaten Sukabumi dan sekitarnya. Jumlah sumber daya manusia
disesuaikan dengan tugas, fungsi dan beban kerja yang ada sehingga
operasional puskesmas dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Jumlah sumber
daya manusia di PPK-BLUD Puskesmas Ciracap per tahun 2017
diperlihatkan pada tabel 1 dibawah ini :

TABEL 1

JUMLAH SUMBER DAYA MANUSIA PPK – BLUD PUSKESMAS


CIRACAP TAHUN 2017

No Pendidikan Jumlah Keterangan

1 Dokter umum ( S1 ) 1 PNS


2 SKM (S1) 2 2 org PNS
3 Apoteker 1 1orang Non PNS
4 Apoteker (S1) 1 1 orang Non PNS
5 D3 Kebidanan 32 5 org PNS, 7 orang bidan desa,
19 org Non PNS
6 D3 Kesehatan Lingkungan 2 Non PNS
7 S1 Keperawatan 1 1 PNS
8 D3 Keperawatan 15 5 PNS, 15 Non PNS
9 D3 Keperawatan Gigi 1 1 org Non PNS

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 46


10 Ners 1 1Non PNS
11 SPK 2 2 org PNS
12 SMA Sederajat 8 2 org PNS 6 org Non PNS
13 D4 Kebidanan 1 PNS

b. Pengembangan Kualitas SDM


Dari gambaran kondisi Sumber Daya Manusia tersebut di atas, maka program
pengembangan Sumber Daya Manusia PPK- BLUD Puskesmas Ciracap, lima
tahun ke depan diarahkan pada pemenuhan jumlah sumber daya manusia agar
berada pada rasio yang ideal, hal ini juga terkait dengan kelengkapan sarana
medis, kecukupan dana, kesiapan gedung, fasilitas pendukung, dan lain-lain.
Selain itu, pengembangan Sumber Daya Manusia juga diarahkan agar
memenuhi kualifikasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku agar pelayanan kesehatan kepada pasien/masyarakat dapat berjalan
sebagaimana mestinya. Pemenuhan kebutuhan tenaga kerja disesuaikan dengan
kebutuhan puskesmas dengan tetap memperhatikan penempatan pegawai dari
Pemerintah Kabupaten Sukabumi.

1) Program Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia


Program pengembangan sumber daya manusia pada PPK-BLUD
Puskesmas Ciracap dijabarkan sebagai berikut: .
a. Merintis kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada pengembangan
kemampuan sumber daya manusia baik tenaga medis, paramedis
maupun administrasi melalui kegiatan penelitian, kegiatan ilmiah,
diskusi panel, seminar, simposium, lokakarya, penulisan buku, studi
banding, dan lain - lain.
b. Pengembangan sumber daya di PPK-BLUD Puskesmas Ciracap
diarahkan untuk menempuh jenjang karir agar memenuhi formasi
pegawai yang ideal dengan memanfaatkan tenaga yang sudah ada.
Pegawai puskesmas yang diharapkan menempuh jenjang karir adalah :

 1 orang S1 keperawatan Menjadi Ners


 2 orang D3 keperawatan menjadi S1 Keperawatan
 1 orang D3 bidan menjadi S1 SST

Keterangan : Pengaturan waktu untuk penempuhan jenjang karir diatur


dan mengetahui Kepala Puskesmas dan Kepala Tata Usaha.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 47


TABEL 2
PROYEKSI PENGEMBANGAN KUALITAS JUMLAH SUMBER DAYA
MANUSIA PPK-BLUD PUSKESMAS CIRACAP TAHUN 2017-2021

No Pendidikan 2017 2018 2019 2020 2021 Keterangan


1 Dokter Umum - 1 - - - Rekrutmen
2 Dokter Gigi - 1 - - - Rekruitmen
3 NERS - - 1 - - Rekrutmen
Keperawatan
4 D3 Keperawatan - 1 - - - Jenjang karir
5 D3 Analis - 1 - - - Rekruitmen
6 Satpam - - 1 - - Rekruitmen

2) Pola Rekruitmen
Dokter, tenaga fungsional dan tenaga administrasi PPK-BLUD Puskesmas
Ciracap dapat terdiri dari Pegawai Negeri Sipil maupun tenaga profesional
non Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan kebutuhan Puskesmas.
Pola rekrutmen Sumber Daya Manusia baik tenaga medis, paramedis
maupun non medis pada PPK-BLUD Puskesmas Ciracap. adalah sebagai
berikut:
(1) Sumber Daya Manusia yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Pola rekrutmen Sumber Daya Manusia yang berasal dari Pegawai
Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Puskesmas dilaksanakan
berdasarkan Petunjuk Teknis Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil
di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukabumi dengan tahapan
sebagai berikut:
a. Persiapan Pengadaan Calon PNS
b. Pendaftaran
c. Pelaksanaan Ujian
d. Penentuan kelulusan
e. Pengangkatan
f. Pengendalian dan Pengawasan
g. Ketentuan Lain
dalam hal ini PPK-BLUD Puskesmas Ciracap hanya mengajukan
kebutuhan kekosongan formasi pegawai melalui Pemerintah Daerah
Kabupaten Sukabumi melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi.
(2) Sumber Daya Manusia yang berasal dari Tenaga Profesional Non-PNS
Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 48
Pola rekrutmen sumber daya manusia yang berasal dari tenaga
profesional non-PNS dilaksanakan sebagai berikut:
Persiapan Pengadaan Rekruitmen tenaga profesional Non-PNS,
b. Pendaftaran
c. Pelaksanaan Ujian
d. Penentuan kelulusan
e. Pengangkatan
f. Pengendalian dan Pengawasan
g. Ketentuan Lain
Rekrutmen sumber daya manusia dari Profesional non-PNS
dimaksudkan untuk mengisi formasi yang lowong atau adanya
perluasan organisasi dan perubahan pada bidang-bidang yang sangat
mendesak yang proses pengadaannya tidak dapat dipenuhi oleh
Pemerintah Daerah.
Tujuan rekrutmen sumber daya manusia adalah untuk menjaring
sumber daya manusia yang profesional, jujur, bertanggung jawab,
netral, memiliki kompetensi sesuai dengan tugas yang akan diduduki
sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan serta mencegah terjadinya
unsur KKN (Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme) dalam rekrutmen
sumber daya manusia.
Pengelolaan sumber daya manusia merupakan pengaturan dan
pengambilan kebijakan yang jelas, terarah dan berkesinambungan
mengenai sumber daya manusia pada suatu organisasi dalam rangka
memenuhi kebutuhannya baik pada jumlah maupun kualitas yang
paling menguntungkan sehingga organisasi dapat mencapai tujuan
secara efisien, efektif, dan ekonomis. Organisasi modern menempatkan
pegawai pada posisi terhormat yaitu sebagai aset berharga (brainware)
sehingga perlu dikelola sebagaimana mestinya baik saat penerimaan,
selama aktif bekerja maupun setelah purna tugas.
1. Pegawai Negeri Sipil pada Puskesmas Induk dan Puskesmas
Pembantu merupakan Pegawai Negeri Sipil Daerah.
2. Pengelolaan kepegawaian sebagaimana dimaksud dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
kepegawaian negara.
3. Dalam pelaksanaan pengelolaan kepegawaian Puskesmas Induk
dan Puskesmas Pembantu mendapat pembinaan dari Sekretaris

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 49


Daerah melalui BKD berkoordinasi Kepegawaian Dinas
Kesehatan.
4. Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas
Kesehatan yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah dapat mempunyai pegawai non Pegawai
Negeri Sipil.
5. Pengelolaan pegawai non Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dengan menerapkan prinsip rewards dan punishment.

3) Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)


Pemutusan Hubungan kerja bagi pejabat pengelola dan pegawai PPK
BLUD Puskesmas Ciracap yang berstatus PNS mengikuti Peraturan perundang –
undangan yang berlaku PP 51 tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
Bagi Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas dan sekretaris dewan Pengawas
yang diberhentikan seementara dari jabatannya mendapatkan penghasilan sebesar
50 % (lima puluh persen) dari honor /remunerasi bulan terakhir yang berlaku
sejak tanggal diberhentikan sampai keputusan definitif tentang jabatan yang
bersangkutan.
Bagi pejabat pengelola yang berstatus PNS yang diberhentikan sementara,
mendapatkan penghasilan 50 % (lima puluh persen) dari remunerasi bulan
terakhir di PPK BLUD atau sebesar gaji PNS berdasarkan keputusan pangkat
terakhir

a.Penghentian Perjanjian dan Pemutusan Perjanjian Kerja PPPK


Pemutusan Hubungan Kerja pegawai dengan Perjanjian Kerja bisa
diberhentikan, atau diputuskan. Dalam hal ini status pemberhentian adalah
"pemberhentian dengan hormat", jika PPPK yang bersangkutan :
a. Meninggal dunia
b. Mengajukan berhenti atas permintaan sendiri
c. Perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang berakibat pada
pengurangan pegawai
d. Tidak cakap jasmani atau rohani sehingga tidak bisa menjalankan tugas
dan kewajiban sesuai perjanjian kerja yang disepakati
b.Pemecatan Pegawai Dengan Perjanjian Kerja
Seorang PPPK bisa diberhentikan dengan tidak hormat atau dipecat apabila :

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 50


(1) Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana
(2) Melakukan pelanggaran disiplin PPPK tingkat berat atau tidak memenuhi
target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan perjanjian kerja.

4) Disiplin
a. Disiplin pegawai merupakan suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk
melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai ketaatan,
kepatuhan, kesetiaan, keteraturan, dan ketertiban.
b. Pelanggaran terhadap disiplin pegawai sebagaimana dimaksud pada bag(a)
dikenakan hukuman berdasarkan ketentuan/peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
5) Penempatan
Penempatan pegawai di sesuaikan dengan keahliannya atau berdasarkan pada
kebutuhan.
6) Pemberian Insentif
Pemberian insentif disesuaikan dengan pendapatan dan kondisi keuangan
Puskesmas. Nilai insentif disesuaikan berdasarakan perhitungan yang berlaku
dan sudah diteteapkan.
7) Jenjang Karir
Jenjang karir disesuaikan dengan peraturan kepegawaian yang ada yaitu ada
jabatan struktural atau jabatan fungsional.
8) Pembinaan (Penghargaan dan Sanksi)
Untuk mendorong motivasi kerja dan produktivitas pegawai maka PPK-
BLUD UPTD Puskesmas Ciracap Kabupaten Sukabumi menerapkan kebijakan
mengenai penghargaan bagi pegawai yang mempunyai kinerja baik dan sanksi
bagi pegawai yang tidak memenuhi ketentuan atau melanggar ketentuan/
peraturan perundang-undangan.
 Peringatan secara lisan oleh kepala Tata Usaha.
 Peringatan secara tertulis.
 Pemutusan hubungan kerja.
Pemberian penghargaan (reward) diberikan berdasarkan penilaian kinerja
pegawai meliputi :
a. Cara Penilaian
Penilaian kinerja dilaksanakan berdasarkan monitoring dan evaluasi terhadap
kinerja pegawai dan kinerja program. Kinerja pegawai meliputi : Pelaksanaan

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 51


uraian tugas, perilaku pegawai, dan disiplin. Kinerja Program meliputi hasil
cakupan program, dan inovasi program.
b. Bentuk Penghargaan
Bentuk penghargaan yang diberikan berupa tambahan insentif, bingkisan,
piagam penghargaan, kesempatan untuk meningkatkan jenjang karier, dll.
c. Jadwal Pemberian
Jadwal pemberian penghargaan kepada karyawan diberikan setiap tiga bulan,
enam bulan, dan tahunan diberikan pada saat lokakarya mini Puskesmas dan
hari besar kesehatan.
d. Informasi Pemberian Penghargaan
Pengakuan terhadap penghargaan atas prestasi kinerja yang dicapai oleh
karyawan maupun Puskesmas perlu diinformasikan pada setiap kesempatan
untuk memberikan semangat kepada karyawan dalam peningkatan kinerja.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 52


BAB III
PROSES TATA KELOLA

A. Pengangkatan Dan Pemberhentian Dewan Pengawas Dan Pejabat Pengelola


(Permendagri Nomor 61 tahun 2007 pasal 34, 35, 36, 37)
1. Pejabat Pengelola diangkat dan diberhentikan oleh Bupati melalui Sekretaris
Daerah.
2. Pejabat Pengelola dan Pegawai BLUD dapat berasal dari pegawai negeri
sipil dan/atau tenaga profesional non pegawai negeri sipil sesuai dengan
kebutuhan BLUD.
3. Syarat pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola dan
pegawai BLUD yang berasal dari pegawai negeri sipil disesuaikan dengan
ketentuan perundangan-undangan di bidang kepegawaian.
4. Pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola dan Pegawai BLUD
yang berasal dari tenaga profesional non pegawai negeri sipil dilaksanakan
berdasarkan peraturan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan setelah
mendapat persetujuan Bupati.
5. Pengangkatan dalam jabatan dan penempatan pejabat pengelola BLUD
ditetapkan berdasarkan kompetensi dan kebutuhan praktik bisnis yang sehat.
Kompetensi merupakan kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh pejabat
pengelola BLUD berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang
diperlukan dalam pelaksanaan tugas. Kebutuhan praktik bisnis yang sehat
merupakan kesesuaian antara kebutuhan jabatan, kualitas dan kualifikasi
dengan kemampuan keuangan BLUD.
6. Pemilihan Pejabat Pengelola dilakukan dengan mekanisme uji kelayakan dan
kepatutan (fit and proper test) yang dilakukan secara transparan, profesional,
mandiri, dan dapat dipertanggung-jawabkan.
7. Masa jabatan anggota Pejabat Pengelola ditetapkan dalam kurun waktu
tertentu dan dapat diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan berikutnya.
8. Pejabat pengelola terdiri dari : Pemimpin, pejabat keuangan, pejabat teknis.
9. Pejabat Pengelola diberhentikan oleh Bupati setelah masa jabatannya habis.
Pejabat Pengelola dapat diberhentikan sebelum habis masa jabatannya oleh
Bupati, apabila terbukti:
a. Tidak melaksanakan tugasnya dengan baik.
b. Tidak melaksanakan ketentuan Undang-undang.
c. Terlibat dalam tindakan yang merugikan BLUD, dan

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 53


d. Dipidana penjara karena dipersalahkan melakukan perbuatan pidana
kejahatan dan/atau yang berkaitan dengan tugasnya dalam
melaksanakan pengurusan atas BLUD.
10. Rencana pemberhentian dengan alasannya sebagaimana dimaksud dalam
point 9 diberitahukan secara tertulis oleh Bupati kepada anggota Pejabat
Pengelola yang bersangkutan.
11. Keputusan pemberhentian ditetapkan dalam kurun waktu yang telah
ditetapkan setelah yang bersangkutan diberi kesempatan membela diri
secara tertulis dan disampaikan kepada Bupati.
12. Selama rencana pemberhentian masih dalam proses maka Pejabat
Pengelola yang bersangkutan dapat menjalankan tugasnya namun tidak
boleh membuat keputusan/kebijakan strategis.
13. Jika dalam jangka waktu yang ditetapkan terhitung sejak tanggal
penyampaian pembelaan diri Bupati tidak memberikan keputusan
pemberhentian Pejabat Pengelola tersebut, maka rencana pemberhentian
tersebut menjadi batal.
14. Kedudukan sebagai Pejabat Pengelola berakhir dengan
dikeluarkannya keputusan pemberhentian oleh Bupati.
B. Program Pengenalan
1. Pejabat Pengelola yang baru wajib diberikan program pengenalan mengenai
BLUD Puskesmas.
2. Tanggung jawab untuk mengadakan program pengenalan Pejabat Pengelola
yang baru berada pada Pimpinan BLUD (Kepala UPT Puskesmas).
3. Program pengenalan meliputi:
a. Pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola yang baik pada BLUD Puskesmas.
b. Gambaran mengenai BLUD Puskesmas berkaitan dengan tujuan, sifat dan
lingkup kegiatan, kinerja keuangan dan operasional, strategi, dan
masalah-masalah strategis lainnya.
c. Keterangan berkaitan dengan kewenangan yang didelegasikan, audit
internal dan eksternal, sistem dan kebijakan pengendalian internal.
d. Keterangan mengenai tugas dan tanggung jawab Pejabat Pengelola.
C. Visi dan Misi PPK-BLUD Puskesmas Ciracap
Mengacu kepada Visi dan Misi Bupati dan wakil bupati kabupaten
Sukabumi dan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi tahun
2016-2021.
Visi Kabupaten Sukabumi :
“ Terwujudnya Kabupaten Sukabumi Yang Religius dan mandiri “

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 54


PPK_BLUD Puskesmas Ciracap mempunyai visi :

“Menjadikan PPK-BLUD Puskesmas Ciracap sebagai Pusat Penggerak


pembangunan Kesehatan yang menyeluruh dan mandiri dalam mendukung
terwujudnya Kecamatan Sehat tahun 2021”

Misi Kabupaten Sukabumi :


1. Meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis ekonomi lokal
melalui bidang agribisnis, pariwisata dan industri yang berwawasan
lingkungan
2. Mewujudkan sumber daya manusia yang berdaya saing dan religius
3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan profesional
4. Optimalisasi pelayanan kesehatan, pendidikan dan infrastruktur
daerah.

Berdasarkan misi kabupaten Sukabumi, PPK-BLUD Puskesmas


Ciracap menentukan penetepan tujuan dan sasaran yang mengacu pada misi
kabupaten Sukabumi ke 4 (empat) yaitu “Optimalisasi pelayanan kesehatan,
pendidikan dan infrastruktur daerah” dan rencana strategis (RENSTRA) Dinas
Kesehatan Kabupaten Sukabumi periode 2016 -2021.

Misi PPK-BLUD Puskesmas Ciracap adalah :

1. Menggerakan Pembangunan berwawasan Kesehatan


2. Mendorong kemandirian Hidup sehat bagi keluarga dan masyrakat
3. Memelihara dan Menciptakan Lingkungan Sehat
4. Memelihara dan Meningkatkan Mutu dan Pemerataan Pelayanan
kesehatan
5. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas
6. Memberikan Pelayanan yang Profesional dan bermartabat
7. Pemberdayaan masyarakat, kerjasama lintas sector dan kemitraan dengan
pihak swasta;

Strategi PPK-BLUD Puskesmas Ciracap :


1. Menciptakan kordinasi dan komitmen bersama Lintas Program
dan Lintas Sektor dalam menjalankan upaya kesehatan
2. Menentukan pola tata kelola Puskesmas sebagai dasar dalam
penyelenggarakan pelayanan puskesmas
Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 55
3. Optimalisasi penempatan dan peningkatan kualitas tenaga
kesehatan di Puskesmas Ciracap
4. Melaksanakan manajemen dan pelayanan kesehatan sesuai SPM
dan akreditasi puskesmas
5. Meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat untuk menjamin
keberlangsungan pelayanan kesehatan
6. Menciptakan gairah kerja dan bina suasana untuk meningkatkan
produktifitas pelayanan
7. Mengoptimalkan sistem informasi Puskesmas serta monitoring
dan evaluasi
Sasaran :

1. Meningkatkan sarana dan prasarana bagi aparatur


2. Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran
3. Tersusunnya SOP pelayanan
4. Terselenggaranya pengelolaan keuangan Puskesmas
5. Meningkatnya kesejahteraan pegawai
6. Tersedianya obat, bahan kimia dan perbekalan kesehatan
7. Pembinaan Kesehatan Ibu dan Reproduksi
8. Menurunnya kasus kematian ibu dan bayi
9. Menurunkan angka kesakitan
10. Meningkatnya pembinaan upaya kesehatan kerja dan olahraga
11. Meningkatnya pembinaan, pengembangan dan pengawasan upaya
kesehatan tradisional dan komplementer
12. Meningkatnya mutu dan akses pelayanan keperawatan, kebidanan
dan keteknisian medis
13. Meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas
bagi masyarakat
14. Meningkatnya Mutu dan Akses Pelayanan Kesehatan Jiwa dan
NAPZA
15. Meningkatnya layanan kesehatan untuk masyarakat
16. Meningkatnya layanan kesehatan untuk masyarakat miskin
17. Meningkatnya pelayanan gizi masyarakat
18. Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan
19. Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat
20. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular dan
penyakit tidak menular

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 56


21. Meningkatnya Kesehatan Jemaah Haji Kab. Sukabumi
22. Meningkatnya akses pelayanan Kesehatan

Untuk mencapai Visi dan Misi tersebut, PPK-BLUD Puskesmas Ciracap


menyusun Standar Pelayanan Minimal (SPM) dengan mengacu pada Peraturan
Bupati Sukabumi Nomor 163 Tahun 2013, Tentang Perubahan atas Peraturan Bupati
Sukabumi Nomor 472 Tahun 2011 Tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Pelayanan Dasar di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi dengan
kriteria SPM sebagai berikut : Merupakan Pelayanan yang langsung dirasakan
masyarakat, merupakan prioritas bagi pemerintah daerah karena melindungi hak-hak
konstitusional perorangan dan masyarakat, untuk melindungi kepentingan nasional
dan memenuhi komitmen nasional dan global, berorientasi pada output yang
langsung dirasakan masyarakat serta dilaksanakan secara terus menerus
(sustainable), terukur (measurable) dan dapat dikerjakan (Feasible).
Berdasarkan hal tersebut maka PPK-BLUD Puskesmas Ciracap membuat
Standar Pelayanan Minimal disertai dengan batasan-batasan dari standar tersebut.
SPM pada PPK-BLUD Puskesmas Ciracap adalah sebagai pedoman dalam
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat, terjaminnya hak masyarakat dalam
menerima layanan kesehatan, sebagai alat monitoring dan peningkatan kinerja,
menentukan alokasi anggaran, menjamin akuntabilitas, transparansi, standarisasi
pelayanan kesehatan serta terciptanya partisipasi masyarakat dalam pelayanan
kesehatan.
Dalam penyusunan dokumen SPM, PPK-BLUD Puskesmas Ciracap
melibatkan semua pihak untuk terlibat secara teknis, kemudian dibentuk tim yang
bertugas menyusun SPM disesuaikan dengan persyaratan pada PERMENDAGRI
nomor 61 tahun 2007 tentang PPK-BLUD dan melakukan revisi jika diperlukan.
Revisi ini yang di tuangkan dalam bentuk SPM yang di atur oleh PERBUP nomor
163 tahun 2013 tentang SPM di lingkungan pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi.
Kewenangan dari tim tersebut adalah mengadakan rapat, mendatangkan konsultan,
membentuk sub tim jika diperlukan dan mengajukan anggaran. Adanya SPM
mendorong organisasi PPK-BLUD Puskesmas Ciracap untuk merencanakan
anggaran lebih besar, karena tuntutan akan pelayanan yang memenuhi standar dan
membutuhkan dukungan fasilitas dan sumber daya manusia yang memadai baik
secara kualitas maupun kuantitas. Kewajiban bagi PPK-BLUD Puskesmas Ciracap
menjadi lebih besar tetapi arah pelayanan menjadi lebih baik yaitu menuju kepada
konsep Public Healtt Oriented.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 57


Indikator yang tercantum dalam dokumen SPM memiliki satu atau lebih
dimensi mutu pelayanan. Dimensi mutu pelayanan adalah sebagai berikut:
1. Efektivitas
2. Efisiensi
3. Akses
4. Kompetensi teknis
5. Hubungan antar manusia
6. Kenyamanan
7. Keselamatan
8. Kesinambungan pelayanan
Dimensi mutu pelayanan diatas diharapkan dapat memenuhi semua kebutuhan
didasarkan pada kebutuhan konsumen sehingga pasien menjadi senang, karena
pasien yang senang dapat memberikan dampak positif bagi PPK-BLUD Puskesmas
Ciracap yaitu:
1. Puskesmas Ciracap mempunyai pelanggan yang tetap;
2. Dapat menjadi sarana promosi bagi PPK-BLUD Puskesmas Ciracap ;
3. Pengakuan publik terhadap kualitas pelayanan PPK-BLUD Puskesmas
Ciracap ;
I. Penyusunan Rencana Strategi Bisnis dan Rencana Bisnis dan Anggaran.
1. Pejabat Pengelola wajib menyusun Rencana Strategis Bisnis (RSB)
lima tahunan, Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tahunan yang
merupakan penjabaran RSB yang telah disahkan dengan mengacu pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Sukabumi.
2. Dalam jangka waktu yang telah ditetapkan sebelum berakhirnya RSB,
Pejabat Pengelola wajib menyampaikan rancangan RSB periode
berikutnya.
3. Renstra mencakup program strategis yang berisi proses kegiatan yang
berorientasi kepada hasil yang ingin dicapai sampai dengan kurun
waktu satu sampai lima tahun dengan memperhitungkan potensi,
peluang dan kendala yang ada dan mau timbul.
4. Pejabat Pengelola wajib menyampaikan RBA yang telah disetujui
DPRD kepada PPKD untuk dimintakan pengesahan menjadi DPA
selambat-lambatnya bulan Desember tahun anggaran yang
bersangkutan.
5. Bupati melalui Sekretaris Daerah, PPKD, Tim Anggaran Eksekutif
memberikan masukan-masukan penyusunan RSB dan RBA, serta
Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 58
melakukan pembahasan bersama dengan Pejabat Pengelola sebelum
memberikan persetujuannya.
6. Pejabat Pengelola bertanggung jawab atas pelaksanaan RSB dan RBA
serta melaksanakan evaluasi dan pengendaliannya.
7. Perubahan RBA yang melampaui ambang batas maksimal harus disetujui
oleh Bupati, dan dilakukan melalui mekanisme perubahan APBD.
8. Bupati melalui Sekretaris Daerah memantau pelaksanaan RBA dan
kesesuaiannya dengan RSB, serta memberikan masukan-masukan dalam
upaya pencapaiannya.

D. Pendelegasian Wewenang
1. Pendelegasian sebagian kewenangan Pejabat Pengelola kepada Kepala
Instalasi/Unit diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan
pertimbangan untuk menunjang kelancaran tugas dan meningkatkan efisiensi
dan efektivitas.
2. Kepala Instalasi harus melaksanakan wewenang yang didelegasikan tersebut
dengan penuh tanggungjawab dan memberikan laporan pelaksanaannya
secara berkala kepada Pejabat Pengelola.
3. Pendelegasian wewenang dikaji secara periodik untuk disesuaikan dengan
tuntutan perkembangan Puskesmas.
4. Pendelegasian wewenang yang dilakukan tidak melepaskan tanggung jawab
pejabat pengelola.

E. Pengambilan Keputusan
1. Semua keputusan dalam rapat dilakukan berdasarkan musyawarah untuk
mufakat.
2. Setiap keputusan yang diambil harus memperhatikan kepentingan
stakeholders puskesmas, risiko yang melekat, dan kewenangan yang dimiliki
oleh setiap pengambil keputusan.
3. Hak mengemukakan pendapat dijunjung tinggi dalam upaya memberikan
masukan peningkatan kinerja Puskesmas.
4. Keputusan-keputusan yang mengikat dapat pula diambil tanpa diadakan
rapat, asalkan keputusan itu disetujui secara tertulis.
5. Bupati dan Pejabat Pengelola harus konsisten dalam menjalankan keputusan-
keputusan yang telah ditetapkan.

F. Manajemen Resiko

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 59


1. Pengertian Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah suatu sistem pengawasan risiko dan perlindungan
harta benda, hak milik dan keuntungan badan usaha atau perorangan atas
kemungkinan timbulnya kerugian karena adanya suatu risiko. Proses
pengelolaan risiko yang mencakup identifikasi, evaluasi dan pengendalian
risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha. Suatu pendekatan
terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan
ancaman,suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko,
pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan
menggunakan pemberdayaan atau pengelolaan sumber daya.

Mengidentifikasi risiko itu penting karena untuk memulai proses


pembelajaran yang berguna mencegah kejadian yang sama berulang kembali,
itu semua bisa berjalan dengan baik apabila seluruh karyawan Puskesmas
harus memahami kejadian tidak diinginkan (KTD), kejadian nyaris cedera
(KNC), dan bagaimana alur serta cara melaporkan (dibuat sistem pelaporan
kejadian di puskesmas).

2. Proses Manajemen Risiko


a. Pengendalian Risiko
Risiko yang sudah diidentifikasi dan dilakukan penilaian memerlukan
langkah pengendalian untuk menurunkan tingkat resiko/bahaya-nya
menuju ke titik yang aman.
Pengendalian Resiko dengan cara eliminasi memiliki tingkat keefektifan,
kehandalan dan proteksi tertinggi di antara pengendalian lainnya. Dan
pada urutan hierarki setelahnya, tingkat keefektifan, kehandalan dan
proteksi menurun seperti diilustrasikan pada gambar di bawah :

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 60


Hierarki Pengendalian Resiko

Pengendalian resiko merupakan suatu hierarki (dilakukan berurutan


sampai dengan tingkat resiko/bahaya berkurang menuju titik yang aman).
Hierarki pengendalian tersebut antara lain ialah eliminasi, substitusi,
perancangan, administrasi dan alat pelindung diri (APD) yang terdapat di
bawah ini :

Hirarki Pengendalian Resiko/Bahaya K3


ELIMINASI Eliminasi Sumber Bahaya Tempat
Substitusi Alat/Mesin/Bahan Kerja/Pekerjaan
SUBSTITUSI Aman Mengurangi
Bahaya
Modifikasi/Perancangan
PERANCANGAN Alat/Mesin/Tempat Kerja
yang Lebih Aman
Tenaga Kerja
Prosedur, Aturan, Pelatihan,
Aman Mengurangi
ADMINISTRASI Durasi Kerja, Tanda Bahaya,
Paparan
Rambu, Poster, Label
Alat Perlindungan Diri
APD
Tenaga Kerja

b. Pengawasan (Monitor ) dan tinjauan(Review) Risiko


Alat bantu yang digunakan untuk mengawasi dan meninjau kegiatan di
Puskesmas adalah Risk Register. Risk Register adalah Pusat dari proses
manajemen risiko Puskesmas. Risk register juga merupakan alat
manajemen yang memungkinkan Puskesmas dapat memahami profil risiko
secara menyeluruh. Ini merupakan sebuah tempat penyimpanan untuk
semua informasi risiko.
Risk register dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Risk register korporat, digunakan untuk resiko ekstrim (peringkat 15-
25)
2) Riskregister divisi, digunakan untuk resiko dengan peringkat lebih
rendah atau risiko yang diturunkan dari risk register korporat karena
peringkatnya sudah turun.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 61


Risk register ini bersifat sangat dinamis, karena setiap bulan bisa saja
berubah. Perubahan itu dapat berupa:
1) Jumlahnya berubah karena ada risiko baru yang teridentifikasi
2) Tindakan pengendalian risikonyaberubah karena terbukti tindakan
pengendalian risiko yang ada tidak cukup efektif
3) Peringakat riskonya berubah karena dampak dan peluangnya berubah
4) Ada risiko yang dihilangkan dari daftar risiko korporat,karena
peringkatnya sudah lebih rendah dari 25 (dipindahkan ke risk register
divisi).

3. Ruang Lingkup Manajemen Risiko di Puskesmas


a. Petugas Pelayanan Kesehatan
Petugas/Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri
dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau
keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis
tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan (UU
RI No: 23 tahun 1992 tentang kesehatan bab 1, pasal l ayat 3).
Sebagai tenaga profesional, petugas kesehatan memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
1) Mengembangkan pelayanan yang unik kepada masyarakat yang
memiliki serangkaian pengetahuan ilmiah
2) Menjalankan tugas profesinya sesuai dengan kode etik yang berlaku
3) Bebas mengambil keputusan dalam menjalankan profesinya
4) Memiliki suatu organisasi profesi yang senantiasa meningkatkan
kualitas palayanan yang diberikan kepada masyarakat oleh
anggotanya
5) Berorientasi pada pelayanan dan kebutuhan obyektif
6) Melakukan ikatan profesional lisensi, jalur karir, mempunyai
kekuatan dan status dalam pengetahuan spesifik serta altruisme.
b. Fasilitas
Manajemen resiko fasilitas meliputi:
1. Keselamatan dan keamanan
2. Bahan beracun dan berbahaya
3. Pengamanan kebakaran
4. Sistem Utilisasi Listrik, Air dan system pendukung lainnya
5. Peralatan Medis
c. Lingkungan

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 62


Manajemen risiko lingkungan di Puskesmas adalah penerapan
manajemen risiko untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan
oleh aktifitas atau kegiatan di Puskesmas pada kesehatan
pasien, petugas maupun pada lingkungan.
Manajemen risiko lingkungan di Puskesma Ciracap diterapkan
pada seluruh kegiatan yang menimbulkan dampak risiko terhadap
lingkungan yaitu:
6. Kegiatan pelayanan klinis di Puskesmas
7. Kegiatan pelayanan kesehatan di Pustu, Poskesdes dan Posyandu
8. Kegiatan pasien/pengujung Puskesmas
9. Kegiatan karyawan/ staf Puskesmas

Kegiatan penerapan manajemen risiko lingkungan


1. Penilaian persyaratan bangunan, sarana dan prasarana Puskesmas
2. Bangunan Puskesmas yang terdiri dari bangunan dengan konstruksi
kuat, atap tidak bocor, lantai tidak licin, permukaan dinding kuat
dan rata serta menggunakan bahan bangunan yang tidak
membahayakan.
3. Lingkungan Puskesmas tidak panas, ventilasi cukup, pencahayaan
cukup, seluruh ruangan tidak lembab dan tidak berdebu.
4. Terdapat fasilitas pemadam kebakaran dan petunjuk jalur evakuasi
dan pintu darurat jika terjadi kecelakaan
5. Rasio kecukupan toilet karyawan mengikuti indeks perbandingan
jumlah karyawan dengan toilet yaitu 1:20 artinya setiap
penambahan 20 karyawan harus ditambah I toilet dan 1 kamar
mandi.
d. Keselamatan pasien
Implementasi keselamatan pasien di Puskesmas terdiri dari
1) Identifikasi pasien dengan benar
2) Tingkatkan komunikasi efektif
3) Tingkatkan keamanan untuk pemberian obat yang berisiko tinggi
4) Eliminasi salah sisi, salah pasien
5) Reduksi risiko pasien cedera dari jatuh
Langkah-langkah menuju kesalamatan pasien di Puskesmas:
1) Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien,ciptakan
kepemimpinan dan budaya yang terbuka, pemimpin yang adil dan
mendukung seluruh staf Puskesmas

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 63


2) Membangunkomitmen dan fokus yg kuat dan jelas tentang
keselamatan pasien di Puskesmas
3) Integrasikan aktivitas pengelolaan resiko kembangkan sistem &
proses pengelolaan resiko serta lakukan identifikasi dan assesment
hal yang potensial bermasalah
4) Membangkan sistem pelaporan,sehingga dapat dipastikan karyawan
Puskesmas dapat dengan mudah melaporkan kejadian serta
Puskesmas mengatur pelaporan.
5) Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien dengan cara
membangkan cara-cara komunikasi yang terbuka dengan pasien.
6) Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien serta
mendorong karyawan Puskesmas untukmelakukan analisis akar
permasalahan untuk belajar bagaimana dan mengapa kejadian itu
timbul
7) Mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien
gunakan informasi yg ada tentang kejadian atau masalah untuk
melakukan perubahan pada system pelayanan.

G. PELAPORAN
Pelaporan, Akuntansi dan Pertanggungjawaban Keuangan diatur dalam PP
nomor 23 tahun 2005, Pasal 25, Pasal 26 dan Pasal 27, berbunyi sebagai berikut :
Pasal 25
BLU menerapkan sistem informasi manajemen keuangan sesuai dengan
kebutuhan dan praktek bisnis yang sehat.
Pasal 26
1. Setiap transaksi keuangan BLU harus diakuntansikan dan dokumen
pendukungnya dikelola secara tertib.
2. Akuntansi dan laporan keuangan BLU diselenggarakan sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh asosiasi Profesi Akuntan
Indonesia.
3. Dalam hal tidak terdapat standar akuntansi sebagaimana dimaksud pada
ayat2, BLU dapat menerapkan standar akuntansi industri yang spesifik
setelah mendapat persetujuan Menteri Keuangan.
4. BLU mengembangkan dan menerapkan sistem akuntnasi dengan mengacu
pada Standar Akuntansi yang berlaku sesuai dengan jenis layanannya dan
ditetapkan oleh Menteri/ Pimpinan lembaga/ Gubernur/ Bupati/ Walikota
sesuai dengan kewenangannya.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 64


Pasal 27
1. Laporan keuangan BLU sebagaimana dimaksud dalam pasal 26 ayat2
setidak-tidaknya meliputi laporan realisasi anggaran/Laporan Operasional,
Neraca, Laporan Arus Kas, dan catatan atas Laporan keuangan, disertai
laporan mengenai kinerja.
2. Laporan keuangan unit-unit usaha yang diselenggarakan oleh BLU
dikonsolidasikan dalan laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat1.
3. Lembar muka laporan keuangan unit-unit usaha sebagaimana dimaksud pada
ayat 2 dimuat sebagai lampiran laporan keuangan BLU.
4. Laporan keuangan BLU sebagaimana dimaksud pada ayat 1 disampaikan
secara berkala kepada Menteri/Pimpinan Lembaga/ Gubernur/ Bupati/
Walikota, sesuai dengan kewenangannya, untuk dikonsolidasikan dengan
laporan keuangan Kementrian Negara/ Lembaga/ SKPD/ Pemerintah
Daerah.
5. Laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 disampaikan kepada
Menteri/ Pimpinan Lembaga/ Kepala SKPD serta kepada Menteri Keuangan/
Gubernur/ Bupati/ Walikota, sesuai dengan kewenangannya, paling lambat 1
(satu) bulan setelah periode pelaporan terakhir.
6. Laporan keuangan BLU merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporanpertanggungjawaban keuangan Kementrian Negara/ Lembaga/
SKPD/ Pemerintah Daerah.
7. Penggabungan laporan keuangan BLU pada laporan keuangan Kementrian
Negara/ Lembaga/ SKPD/ Pemerintah Daerah dilakukan sesuai dengan
Standar Akuntansi Pemerintahan.
8. Laporan pertanggungjawaban keuangan BLU diaudit oleh pemeriksa esktern
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

H. Akuntabilitas Berbasis Kinerja Dan Penilaian Kinerja


1. Bupati menilai kinerja puskesmas dan Pejabat Pengelola melalui mekanisme
yang telah ditetapkan.
2. Kinerja puskesmas yang dinilai sesuai dengan sasaran berikut indikator
kinerja keberhasilan sebagaimana tercantum dalam Rencana Strategis Bisnis
yang dilaporkan secara berkala.
3. Kinerja tahun kinerja, meliputi : hasil kegiatan usaha, faktor yang
mempengaruhi kinerja, perbandingan RBA tahun berjalan dengan realisasi,
laporan keuangan tahun berjalan, hal-hal yangperlu ditindaklanjuti
sehubungan dengan pencapaian kinerja tahun. Target kinerja : perkiraan

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 65


pencapaian kinerja pelayanan, perkiraan keuangan pada tahun yang
direncanakan.
4. Penilaian kinerja puskesmas dilakukan secara berkala dan dapat menjadi dasar
pertimbangan Bupati untuk memutuskan peningkatan/penurunan atau
pencabutan status BLUD Puskesmas.
5. Kinerja Pejabat Pengelola dievaluasi secara berkala pada setiap akhir tahun
anggaran atau sewaktu-waktu apabila dibutuhkan oleh Bupati dengan
menggunakan kriteria penilaian yang umum berlaku dalam puskesmas.
6. Pejabat Pengelola Puskesmas menetapkan tolok ukur kinerja masing-masing
pengelola program untuk mendukung kinerja puskesmas.
7. Penilaian kinerja terhadap bidang dilakukan setiap tahun dan dilakukan secara
transparan.
I. Suksesi Manajemen
Manfaat manajemen suksesi bagi organisasi, sebagai berikut:
1. Memastikan kontinuitas kepemimpinan yang disiapkan untuk posisi
eksekutif kunci.
2. Memanfaatkantim manajemen senior dalam mendisiplinkan proses
pemeriksaan bakat kepemimpinan dalam organisasi.
3. Menempatkan isu keberagaman dalam agenda organisasi.
4. Menuntun pengembangan aktivitas eksekutif kunci.
5. Memeriksa kembali struktur, proses, dan sistem dari unit bisnis dan korporat.
6. Bekerja sama dengan sumber daya manusia lain yang mendukung
pembaharuan kepemimpinan.
7. Memberi kontribusi terhadap nilai pemegang saham.
Usaha perencanaan sumber daya manusia untuk menempatkan orang yang tepat
pada posisi dan waktu yang tepat harus didukung oleh tim kepemimpinan yang
kuat. Dalam konteks inilah manajemen suksesi tidak bisa diabaikan dalam
perencanaan sumber daya manusia. Sebab, fokus manajemen suksesi adalah
menyiapkan tim kepemimpinan yang kuat di masa mendatang. Tim
kepemimpinan yang kuat, dimungkinkan terbentuk jika dalam organisasi
terdapat:
1. Kumpulan bakat
2. Persamaan organisasi.
3. Budaya yang mendukung
4. Sistem administrasi yang baik
Penekanan baru pada manajemen suksesi terjadi ketika berbagai perubahan
terjadi begitu cepat sehingga semakin sulit untuk diantisipasi. Penekanan baru itu

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 66


adalah penekanan pada proses yang berkelanjutan dan terintegrasi. 5 dimensi
yang dapat membantu mengembangkan manajemen suksesi yaitu:
1. Orientasi perusahaan;
2. Fokus organisasional;
3. Keluaran (outcome);
4. Teknik-teknik penilaian; dan
5. Pools seleksi
Manajemen suksesi berusaha untuk mengembangkan kepemimpinan yang kuat
terutama untuk tugas-tugas strategis. Seiring dengan berbagai perubahan di luar
maupun di dalam organisasi mengakibatkan tuntutan terhadap perbaikan dalam
pengelolaan suksesi tersebut.Hal itu dimaksudkan agar perencanaan suksesi tetap
relevan untuk meregenerasi kepemimpinan organisasi.

K. Pengendalian Internal
1. Pejabat Pengelola harus menetapkan Sistem Pengendalian Internal yang efektif
untuk mengamankan investasi dan aset puskesmas, serta membantu
manajemen dalam hal:
1. Upaya-upaya mengamankan harta kekayaan (safe guarding of assets);
2. Menciptakan keakuratan data akuntansi;
3. Menciptakan efisiensi dan produktivitas; dan
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen dalam penerapan praktek
bisnis yang sehat.
Sistem Pengendalian Internal antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Lingkungan Pengendalian Internal yang disiplin dan terstruktur, yang
terdiri dari:
a. Integritas, nilai etika dan kompetensi pegawai
b. Filosofi dan gaya manajemen;
2. Cara yang ditempuh manajemen dalam melaksanakan kewenangan dan
tanggung jawabnya;
3. Pengorganisasian dan pengembangan sumber daya manusia;
4. Perhatian dan arahan yang dilakukan oleh Pejabat Pengelola.
5. Pengkajian dan Pengelolaan Risiko, yaitu suatu proses untuk
mengidentifikasi, menganalisis, menilai dan mengelola risiko usaha
relevan;
6. Aktivitas Pengendalian, yaitu tindakan-tindakan yang dilakukan dalam
suatu proses pengendalian terhadap kegiatan puskesmas pada setiap
tingkat dan unit dalam struktur organisasi, antara lain mencakup

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 67


kebijakan dan prosedur yang membantu manajemen melaksanakan
kewajibannya dan menjamin bahwa tindakan penting dilakukan untuk
mengatasi risiko yang dihadapi dalam mencapai sasaran puskesmas.
Kegiatan pengendalian termasuk serangkaian kegiatan seperti
kewenangan, otorisasi, verifikasi, rekonsiliasi, penilaian atas prestasi
kerja, pembagian tugas dan keamanan terhadap asset puskesmas.
7. Sistem Informasi dan Komunikasi, yaitu suatu proses penyajian laporan
keuangan mengenai kegiatan operasional, finansial, dan ketaatan atas
ketentuan dan peraturan yang berlaku pada puskesmas, yang
memungkinkan Pejabat Pengelola dan Manajemen untuk menjalankan
dan mengendalikan kegiatan usahanya. Laporan tidak hanya
berhubungan data internal, tetapi juga informasi tentang kejadian
eksternal, kegiatan dan kondisi penting untuk menginformasikan
pengambilan keputusan dan laporan eksternal
8. Monitoring, yaitu proses penilaian terhadap kualitas sistem
pengendalian internal, termasuk fungsi audit internal pada setiap tingkat
dan unit struktur organisasi puskesmas, sehingga dapat dilaksanakan
secara optimal, dengan ketentuan bahwa penyimpangan yang terjadi
dilaporkan kepada Pejabat Pengelola dan tembusannya kepada Dewan
Pengawas.

L. Pengadaan Barang Dan Jasa


Pengadaan barang dan/atau jasa sesuai permendagri 61 tahun 2007
berdasarkan ketentuan pengadaan barang dan/atau jasa yang ditetapkan oleh
pimpinan BLUD dan disetujui Kepala Daerah melalui kepala Dinas.
Pengadaan barang dan/atau jasa harus dapat menjamin kesedian barang
dan/atau jasa yang lebih bermutu, lebih murah, dengan proses pengadaan yang
sederhana dan cepat serta mudah menyesuaikan dengan kebutuhan yang
mendukung kelancaran pelayan BLUD.
Pengadaan barang dan/atau jasa yang dananya berasal dari hibah terikat dapat
dilakukan dengan mengikuti ketentuan pengadaan pemberi hibah, dan atau
ketentuan pengadaan barang dan/atau jasa yang berlaku sepanjang disetujui
pemberi hibah.
Prinsip pengadaan barang dan jasa:
1. Pengadaan barang dan jasa wajib menerapkan prinsip-prinsip efisien,
efektif, transparan, bersaing, adil/tidak diskriminatif, akuntabel dan
praktik bisnis yang sehat.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 68


2. Pejabat Pengelola Puskesmas menetapkan mekanisme pengadaan barang
dan jasa dengan memperhatikan pemerataan kesempatan berusaha,
ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip pengendalian
yang memadai.
3. Pengadaan Barang dan Jasa dilaksanakan oleh pelaksana pengadaan yang
dapat berbentuk pejabat, tim/panitia atau unit yang dibentuk oleh Pejabat
Pengelola Puskesmas yang ditugaskan secara khusus untuk melaksanakan
pengadaan barang dan / atau jasa guna keperluan BLUD Puskesmas.
4. Pelaksana pengadaan terdiri dari personil yang memahami tatacara
pengadaan, substansi pekerjaan/kegiatan yang bersangkutan dan bidang
lain yang diperlukan dan membuat laporan pelaksanaan tugasnya secara
berkala kepada pejabat pengelola.

M. Kebijakan Keuangan Dan Pemberian Jasa Layanan


1. Kebijakan keuangan
Kebijakan keuangan PPK-BLUD Puskesms Ciracap mengacu kepada
peraturan bupati No 4 Tahun 2014 tentang Retribusi daerah dan
penatakelolaan keuangan pada sistem akuntansi yang terkait erat dengan
perlakuan akuntansi, khususnya pengakuan, pengukuran, penyajian, dan
pengungkapan.
2. Kebijakan Pentaripan
Pendapatan Puskesmas berhubungan erat dengan penetapan tarif di
Puskesmas, oleh karena itu PPK-BLUD Puskesmas Ciracap dalam
penetapan tarifnya mempertimbangkan unit cost ( biaya satuan
pelayanan) Puskesmas melalui suatu kajian tentang unit cost Puskesmas.
a. Pendapatan Pelayanan
1) Pendapatan yang diperoleh dari pelayanan yang diberikan
kepada masyarakat merupakan pendapatan operasional
Puskesmas.
2) Pendapatan Puskesmas terdiri dari pendapatan pasien umum dan
pihak ketiga.
 Pendapatan pasien umum adalah pendapatan yang diperoleh
dari pembayaran langsung pasien.
 Pendapatan pihak ketiga adalah pendapatan yang diperoleh
dari pembayaran pasien yang dijamin oleh pihak ketiga, yang
terdiri dari:
 BPJS

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 69


 JAMKESDA.
3) Pendapatan Puskesmas dibagi lagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
 Pendapatan Pasien Rawat Jalan,Rawat Inap Umum dan
PONED, yaitu semua pendapatan yang diperoleh dan timbul
dari kegiatan pada instalasi rawat jalan dan PONED;
 Pendapatan Penunjang Medis, yaitu semua pendapatan yang
diperoleh dan timbul dari kegiatan atau pelayanan yang
diberikan kepada pasien di instalasi penunjang.
 Pendapatan lain-lain, yaitu semua pendapatan yang diperoleh
dan timbul dari kegiatan atau pelayanan selain dari pasien
rawat jalan, dan penunjang medis.
 Penerimaan anggaran yang bersumber dari
APBD/APBN/kapitasi JKN yang berupa kas diberlakukan
sebagai pendapatan Puskesmas.
 Pendapatan hibah terdiri dari pendapatan hibah terikat dan
tidak terikat berupa kas yang diperoleh langsung dari
masyarakat atau badan lain dan merupakan pendapatan
Puskesmas yang harus diperlakukan sesuai dengan
peruntukannya.
 Hasil kerja sama Puskesmas dengan pihak lain dan/atau hasil
usaha lainnya merupakan pendapatan Puskesmas.

3. Kebijakan Pengelolaan Piutang


BLUD dapat memberikan piutang sehubungan dengan penyerahan
barang, jasa, dan/atau transaksi yang berhubungan Langsung maupun
tidak langsung dengan kegiatan Puskesmas. Piutang Puskesmas
dikelola dan diselesaikan secara tertib, efisien, ekonomis, transparan,
dan bertanggung jawab serta dapat memberikan nilai tambah sesuai
dengan praktik bisnis yang sehat dan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
a. Penagihan Piutang
Penagihan Pasien Pulang Paksa (Pulang atas permintaan sendiri).
Penagihan pasien pulang paksa adalah penagihan yang dilakukan
kepada pasien yang pulang atas inisiatif sendiri dan pada saat
pulang pasien belum melakukan pembayaran terhadap pelayanan
yang diberikan oleh PPK-BLUD Puskesmas Ciracap . Penagihan
terhadap pasien pulang paksa ini menjadi tanggung jawab Sub

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 70


Bidang Keuangan.
b. Penagihan Pihak Ketiga
Penagihan JKN, Jaminan pelayanan ini diperuntukkan bagi peserta
JKN sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pelayanan yang ditagihkan oleh PPK-BLUD Puskesmas Ciracap
pada pihak ke tiga hanya pelayanan PONED.
c. Penghapusan Piutang
Piutang PPK-BLUD Puskesmas dapat dihapus secara mutlak atau
bersyarat oleh pejabat yang berwenang setelah memperhatikan
penyisihan kerugian piutang yang diuraikan di bab Laporan Posisi
Keuangan (Neraca), khususnya pembahasan piutang.
Kewenangan penghapusan piutang secara berjenjang ditetapkan
dengan peraturan Bupati sesuaidengan kewenangannya dan
dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

4.Kebijakan Pengeluaran
Kebijakan Umum Pengeluaran Belanja Puskesmas terdiri dari unsur
biaya yang sesuai dengan struktur biaya yang dituangkan dalam RBA
(Rencana Bisnis Anggaran), Penetapan Anggaran atau dokumen lain
yang telah disahkan Pemerintah Daerah.
Pengelolaan belanja Puskesmas diselenggarakan secara fleksibel
berdasarkan kesetaraan antara volume kegiatan pelayanan dengan
jumlah pengeluaran dan mengikuti praktik bisnis yang sehat.
Fleksibilitas pengelolaan belanja berlaku dalam ambang batas sesuai
dengan yang ditetapkan dalam RBA dan dokumen anggaran yang telah
disahkan. Belanja Puskesmas yang melampaui ambang batas
fleksibilitas harus mendapat persetujuan Bupati atas usulan kepala
Puskesmas sesuai dengan kewenangannya. Belanja Puskesmas
dilaporkan sebagai belanja barang dan atau jasa SKPD/pemerintah
daerah.

5.Kebijakan Pengelolaan Kas


a. Kebijakan umum pengelolaan kas
 Pengelolaan kas Puskesmas dilaksanakan berdasarkan praktik
bisnis yang sehat.
 Penarikan dana yang bersumber dari APBN/APBD

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 71


menggunakan Surat Perintah Membayar (SPM) sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Setiap penerimaan kas harus disetorkan ke rekening Puskesmas
di bank paling lambat 24 jam berikutnya.
 Pemanfaatan surplus kas jangka pendek untuk memperoleh
pendapatan tambahan dilakukan sebagai investasi jangka pendek
pada instrumen keuangan dengan risiko rendah.
b. Kebijakan Kas Harian
Yang termasuk dalam kas harian adalah pengelolaan kas kecil untuk
kebutuhan non rutin.
 Tujuan kebijakan ini adalah untuk menciptakan pengelolaan kas
kecil yang sehat
 Pembayaran dengan menggunakan kas harian maksimal
penggunaan belum ditentukan sesuai kebutuhan.
 Pengisian kembali kas kecil didasarkan pada imprest fund
system, yaitu pemegang kas harian mempertahankan saldo kas
kecil.

6.Kebijakan Pelaporan Keuangan


a. Kebijakan Umum Pelaporan Keuangan
 Puskesmas menerapkan sistem infomasi manajemen keuangan sesuai
dengan kebutuhan dan praktek bisnis yang sehat.
 Setiap transaksi keuangan Puskesmas harus diakuntansikan dan
dokumen pendukungnya dikelola secara tertib.
 Akuntansi dan laporan keuangan Puskesmas diselenggarakan sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh asosiasi
profesi Akuntansi Indonesia dan Standard Akuntansi Pemerintahan
yang diterbitkan oleh Komisi Standard Akuntansi Pemerintahan
(KSAP);
 Dalam hal tidak terdapat standar akuntansi sebagaimana dimaksud
pada butir 3 di atas, Puskesmas dapat menerapkan standar akuntansi
industri yang spesifik;
 Puskesmas mengembangkan dan menerapkan sistem akuntansi dengan
mengacu pada standar akuntansi yang berlaku sesuai dengan jenis
layanannya;
 Laporan keuangan Puskesmas sebagaimana dimaksud dalam butir 3 di
atas setidak-tidaknya meliputi:

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 72


1) Laporan yang sesuai dengan Standard Akuntansi Keuangan, terdiri
atas:
a) laporan posisi keuangan (neraca);
b) laporan operasional;
c) laporan aliran kas, dan
d) catatan atas laporan keuangan.
2) Laporan yang sesuai dengan Standard Akuntansi Pemerintahan,
terdiri atas:
a) laporan posisi keuangan (neraca);
b) laporan realisasi anggaran (LRA); dan
c) catatan atas laporan keuangan.

b. Kebijakan Pelaporan Keuangan


1) Laporan keuangan puskesmas disampaikan secara berkala kepada
Bupati sesuai dengan kewenangannya, untuk dikonsolidasikan dengan
laporan keuangan pemerintah daerah.
2) Laporan keuangan Puskesmas terdiri dari:
a) Laporan keuangan triwulanan berupa laporan operasional dan aliran
kas;
b) Laporan keuangan tengah tahun/semester;
c) Laporan keuangan tahunan
3) Laporan keuangan disampaikan kepada Pimpinan PPK BLUD serta
Bupati sesuai dengan kewenangannya, paling lambat 1 (satu) bulan
setelah periode pelaporan berakhir.
4) Laporan keuangan Puskesmas merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah daerah.
5) Penggabungan laporan keuangan Puskesmas pada laporan keuangan
pemerintah daerah dilakukan sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan.

c. Kebijakan Pemeriksaan
1) Laporan pertanggungjawaban keuangan Puskesmas diaudit oleh
pemeriksa eksternal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
2) Pemeriksaan internal Puskesmas dilaksanakan oleh satuan pengawas
internal yang merupakan unit kerja yang berkedudukan langsung di
bawah kepala Puskesmas.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 73


N. Rapat Dewan Pengawas, Rapat Lainnya Dan Risalah Rapat
1. Pejabat Pengelola Puskesmas menetapkan rapat Pengelola secara berkala
minimal 1 (kali) sebulan untuk melakukan pemantauan dan evaluasi atas
pelaksanaan tata kelola BLUD Puskesmas. Rapat Pengelola tersebut , bila
dipandang perlu, dapat mengundang Kepala Dinas Kesehatan
Kabupatenatau yang mewakili untuk mengadakan rapat bersama.
2. Risalah rapat harus dibuat setiap menyelenggarakan rapat dan
penyusunannya memperhatikan dinamika rapat termasuk adanya
dissenting comments (perbedaan pendapat) yang sampai dengan
berakhirnya rapat tidak diperoleh kata sepakat.
3. Risalah asli harus didokumentasikan dan disimpan oleh Pejabat Keuangan
puskesmas (pihak yang diberi wewenang) dan harus selalu tersedia bila
diperlukan.

O. Media Komunikasi dan Informasi


Setiap Puskesmas wajib melakukan kegiatan sistem informasi puskesmas
secara elektronik dan non elektronik. Sistem informasi Puskesmas mencakup
:
1. Pencatatan dan pelaporan kegiatan dan jaringannya;
2. Survei lapangan;
3. Laporan lintas sektor dan lintas program;
4. Laporan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja
PPK-BLUD Puskesmas Ciracap .

Dalam menyelanggarakan sistem informasi, PPK-BLUD Puskesmas


Ciracap wajib menyampaikan laporan kegiatan kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten Sukabumi :
1. Pemerintah Daerah, Pejabat Pengelola, dan stakeholders lainnya berhak
memperoleh informasi yang lengkap dan akurat mengenai puskesmas
secara proporsional.
2. Pejabat Pengelola bertanggungjawab untuk memastikan agar informasi
mengenai puskesmas diberikan kepada Bupati dan stakeholders lainnya
secara tepat waktu dan lengkap.
3. Pejabat Pengelola Puskesmas melakukan komunikasi secara efektif
dengan sesama Pejabat Pengelola, dan Bupati melalui media komunikasi
yang tepat dan efisien.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 74


4. Pejabat Pengelola Puskesmas menetapkan kebijakan mengenai
komunikasi dan pengelolaan informasi termasuk klasifikasi kerahasiaan
informasi.

P. Penunjukan Dan Peran Auditor Eksternal


1. Pelaksanaan audit atas pertanggungjawaban pengelolaan keuangan BLUD
Puskesmas dilakukan oleh BPK sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku atau dengan persetujuan Bupati dapat meminta
BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat untuk melakukan audit. Audit
terhadap laporan keuangan puskesmas oleh Auditor Eksternal tersebut
bertujuan untuk memberikan pendapat atas kewajaran penyajian laporan
keuangan secara independen dan profesional.
2. Puskesmas harus menyediakan semua catatan akuntansi dan data
penunjang yang diperlukan oleh Auditor Eksternal.
3. Auditor Eksternal menyampaikan laporan hasil audit kepada Bupati dan
Pejabat Pengelola Puskesmas secara tepat waktu.
4. Pejabat Pengelola Puskesmas menindaklanjuti laporan hasil audit yang
dilaksanakan Auditor Eksternal dan melaporkan perkembangan tindak
lanjut tersebut kepada Bupati melalui Kepala Dinas Kesehatan.
5. Bupati melalui Kepala Dinas Kesehatan memantau perkembangan tindak
lanjut atas laporan hasil audit Auditor Eksternal.
6. Inspektorat Kabupaten Sukabumi sesuai tupoksinya melakukan audit
kinerja atas penyelenggaraan dan pengelolaan BLUD Puskesmas secara
berkala sesuai PKPT yang disusun. Hasil audit atas kinerja dilaporkan
kepada Bupati dan Pejabat Pengelola Puskesmas secara tepat waktu.
7. Tindak lanjut atas rekomendasi hasil audit kinerja menjadi tanggung
jawab Pejabat Pengelola Puskesmas dan melaporkan perkembangan
tindak lanjut tersebut kepada Bupati melalui Kepala Dinas Kesehatan
kabupaten.

Q. Konflik Kepentingan
Konflik kepentingan adalah suatu situasi dimana kepentingan pribadi atau
golongan akan menghalangi keberhasilan kepentingan kelompok yang lain.
Dalam hal ini akan dibahas beberapa konflik kepentingan yang sekiranya
dapat menghambat keberhasilan pelaksanaan BLUD puskesmas antara lain:

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 75


1. Konflik nilai dalam kebijakan birokrasi pemerintah Daerah yang
sifatnya belum mendukung kepada pelaksanaan sistem BLUD, yang
dipengaruhi oleh unsur-unsur politis.
2. Konflik internal puskesmas, antara lain karyawan yang masih tidak
setuju dengan sistem BLUD atau mengenai perubahan jabatan
pengelola keuangan yang diaudit secara transparan.
3. Konflik kepentingan dari masyarakat sebagai pengguna jasa layana
kesehatan, yang masih berfikiran secara tradisional terutama yang
masih menganut sistim bebas tarif.
4. Konflik kepentingan dari pihak ketiga seperti dari Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM), atau Tokoh Masyarakat dan/atau Tokoh Agama
yang tidak mendukung sistem BLUD akibat dari kurangnya
pemahaman mengenai BLUD dan pengaduan dari satu pihak tanpa
konfirmasi.

R. Tanggung Jawab Sosial Puskesmas Dan Penanganan Limbah


Puskesmas harus melaksanakan fungsi sosial tanpa mempengaruhi mutu
pelayanan yang disediakan, antara lain berpartisipasi dalam penanggulangan
bencana alam nasional atau lokal dan melakukan misi kemanusiaan
puskesmas. Pengelola menetapkan dan menjalankan program yang terkait
dengan tanggung jawab sosial Puskesmas secara periodik dan
melaporkannya kepada Bupati. Pengelola harus memastikan bahwa
puskesmas selalu berupaya mempedulikan kelestarian lingkungan alam dan
lingkungan sosialnya sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
1. PPK-BLUD Puskesmas Ciracap memegang teguh asas kepedulian dan
keadilan terhadap masyarakat sekitar lingkungan operasional puskesmas.
2. PPK-BLUD Puskesmas Ciracap memastikan bahwa dalam kegiatan
usaha untuk pelayanan kesehatan, telah memenuhi baku mutu yang
ditetapkan dan senantiasa mempertimbangkan aspek lingkungan lainnya
yang terkait.
3. PPK-BLUD Puskesmas Ciracap selalu berusaha mendorong munculnya
kebutuhan masyarakat atas kesehatan lingkungan serta pengelolaan
sampah medis secara khusus dalam upaya untuk menjaga kelestarian
lingkungan hidup.
Dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan kerja sehari-hari PPK-BLUD
Puskesmas Ciracap memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Tanggungjawab sosial adalah tanggungjawab yang diemban oleh

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 76


Puskesmas baik dalam menghasilkan barang dan jasa yang berdaya guna
tanpa menimbulkan efek samping negatif baik secara medis dan non medis.
Selain itu produk limbah yang dihasilkan dalam proses pelayanan medis
harus dikelola dengan baik sehingga tidak menimbulkan pencemaran
terhadap lingkungan sekitar wilayah Puskesmas.
Kepala Puskesmas menunjuk petugas penanggungjawab pengelolaan
lingkungan dan limbah.
Tugas pokok dan fungsi petugas pengelola lingkungan dan limbah.
a. Menyusun rencana kegiatan kesehatan lingkungan berdasarkan data
program Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku sebagai pedoman kerja.
b. Melaksanakan kegiatan pembinaan kesehatan lingkungan meliputi
pengawasan danpembinaan TTU/TPM/ Pestisida, pelayanan klinik
sanitasi, penyuluhan kesehatan lingkungan dan koordinasi lintas
program terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
c. Mengevaluasi hasil kegiatan pembinaan kesehatan lingkungan secara
keseluruhan.
d. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai
bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan.

Tata kelola lingkungan dan limbah dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu limbah
non medis dan limbah medis.
1. Tata Kelola Limbah Non Medis
Tata kelola limbah non medis merupakan pengelolaan limbah yang
dihasilkan dari aktivitas non medis baik organik maupun anorganik yang
bersumber dari lingkungan, pegawai, pengunjung, dan alat non medis.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan penampilan Puskesmas dan
jejaringnya.
Kegiatannya meliputi :
 Pengadaan dan penataan tempat penampungan sementara (TPS) di
tiap ruangan dan tempat strategis lainnya (TPS 1)
 Mobilisasi harian ke TPS II (halaman Puskesmas)
 Peningkatan kegiatan jumat bersih
 Pengangkutan limbah non medis oleh truk sampah OPD Tarkimsih

2. Tata kelola Limbah Medis

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 77


a. Limbah Medis Padat
Tata kelola limbah medis merupakan pengelolaan limbah yang
dihasilkan dari aktivitas medis (cair, padat, biologi, kimiawi) baik yang
bersumber dari kegiatan medis teknis atau alat penunjang medis.
Tujuannya adalah untuk menghindari dampak yang diakibatkan oleh
limbah medis, baik terhadap petugas, pengunjung, lingkungan, dan
masyarakat. Kegiatannya meliputi :
Limbah medis padat
1. Tahap Pemilahan
a) Pemilahan limbah dilakukan mulai dari sumber yang
menghasilkan limbah sesuai dengan jenis limbah medis padat
yang dihasilkan meliputi limbah benda tajam, limbah medis,
infeksius, limbah farmasi dan kimiawi
b) Limbah benda tajam termasuk jarum suntik dikumpulkan dalam
satu wadah kotak berwarna kuning (safety box)
c) Limbah infeksius : pot sputum, cairan darah, kapas, perban,
ditempatkan dalam satu wadah . pendesinfeksian dilakukan
selama kuran lebih 10 menit dengan cara direndam dalam
larutan chlorin 10% diencerkan dengan perbandingan 1:19,
terkecuali untuk pot sputum direndam selama 24 jam
2. Tahap Pengumpulan
Pada tahap ini semua limbah medis dikumpulkan dari tiap ruangan
IGD, Gigi, Laboratorium lalu dikumpulkan dan untuk selanjutnya
dikumpulkan diruangan Tempat Penampungan Sementara.
3. Tahap Penampungan Sementara
Pada tahap ini semua limbah medis yang dihasilkan dari tiap-tiap
ruangan IGD, Gigi, Laboraturium dan PONED dikumpulkan di
Tempat Penampungan Sementara (TPS) limbah medis yang nantinya
siap dimusnahkan oleh jasa Manifest.
4. Tahap Pemusnahan
Ditahap ini limbah medis padat untuk pemusnahannya bekerja sama
dengan pihak ketiga dan untuk pengangkutannya dilakukan dalam 1
minggu 2 kali .
b. Limbah medis cair
1. Limbah cair domestik dibuang ke septik tank
2. Limbah medis cair darah, urine, dahak dan dari dapur langsung
dibuang melalui IPAL (Instalasi Pengelolaan Air Limbah).

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 78


3. Alat bekas pakai direndam di wadah dan diberi larutan clorin 10%
selama 1 (satu) malam, kemudian dicuci disterilkan. Air bekas pakai
dibuang melalui sarana pembuangan air limbah

S. Budaya Organisasi, Budaya Kerja dan Etika


Kode etik merupakan aturan atau kaidah-kaidah, nilai-nilai yang mengatur
segala perilaku (tindakan dan perbuatan serta perkataan) suatu profesi atau
organisasi bagi para anggotanya.
Kode etik adalah merupakan hal penting sebagai pedoman PNS untuk
melaksanakan tugas kedinasan dan kehidupan sehari-hari. Etika pegawai
dalam birokrasi perlu disesuaikan dengan melihat dan mendengarkan aspirasi
masyarakat bagaimana arah dan bentuk birokrasi publik. Selain itu pegawai
juga dituntut untuk melayani masyarakt secara prima dan menopang
keberlangsungan program pemerintah serta secara maksimal menciptakan
kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu diperlukan komitmen yang kuat
dari pimpinan dan terus menerus mendorong lingkungan agar kondusif.

Tata Tertib Pegawai


1. Hari kerja senin sampai dengan sabtu, pada hari libur sesuai dengan
jadwal piket yang telah ditetapkan
2. Wajib mengisi bukti kehadiran dengan Menandatangani Absensi pada
pukul 07.45 WIB (bukti kehadiran pegawai apel pagi dan harian)
 Pegawai wajib melaksanakan apel pagi, dan menandatangani daftar
hadir pagi dan siang.
Waktu jam kerja
Pagi : pukul 08.00 – 14.00
Siang : pukul 14.00– 21.00 (PONED)
Malam : Pukul 21.00_08.00 (PONED)
3. Seragam dinas
Senin dan Selasa : Warna Gading Lengkap Atribut
Rabu : Putih Hitam Lengkap Atribut
Kamis : Adat sunda minggu pertama /
Batik lengkap atribut
Jumat : Batik Puskesmas,
Batik bebas.
Sabtu : Batik /bebas sopan
dengan atribut

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 79


Hari besar Nasional dan Setiap tanggal 17 memakai seragam korpri
lengkap.
4. keluar pada jam kerja kedinasan untuk keperluan apapun, wajib lapor
dan mengisi buku ijin keluar yang dikordinir oleh kepala tata usaha.

T. Donasi dan Etika Usaha


Etika kerja merupakan rumusan penerapan nilai-nilai etika yang berlaku di
lingkungannya, dengan tujuan untuk mengatur tata krama aktivitas para
karyawannya agar mencapai tingkat efisiensi dan produktivitas yang
maksimal. Etika usaha menyangkut hubungan perusahaan dan karyawannya
sebagai satu kesatuan dalam lingkungannya, etika kerja menyangkut
hubungan kerja antara puskesmas dan stafnya, dan etika perorangan
mengatur hubungan antar karyawan. Terdapat tiga faktor utama yang
memungkinkan terciptanya iklim etika dalam perusahaan, yaitu:
(1) Terciptanya budaya perusahaan secara baik.
(2) Terbangunnya suatu kondisi organisasi berdasarkan saling percaya.
(3) Terbentuknya manajemen hubungan antar pegawai.
Terdapat beberapa hal yang bisa mendorong pekerja berperilaku etis
dalam pekerjaannya, yaitu:

(1) Komunikasi yang baik dan efektif.


(2) Ketentuan/standar.
(3) Keteladanan.
Dengan menggunakan etika bisnis sebagai dasar berperilaku dalam bekerja,
baik digunakan oleh manajemen maupun oleh semua anggota organisasi,
maka perusahaan akan mempunyai sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas. Sumber Daya Manusia yang berkualitas adalah yang memiliki
kesehatan moral dan mental, punya semangat dalam meningkatkan kualitas
kerja di segala bidang, mampu beradaptasi dan memiliki kreativitas tinggi,
ulet dan pantang menyerah, serta berorientasi pada produktivitas kerja.

Untuk memiliki sumber daya kesehatan yang berkualitas, diperlukan adanya


pemberdayaan karyawan seoptimal mungkin, dengan menciptakan
lingkungan kerja yang saling menghargai. Pemberdayaan staf yang
terintegrasi dengan etika bisnis diharapkan akan menimbulkan rasa percaya
antara pimpinan dengan staf.

Keberhasilan manajemen dalam pemberdayaan karyawan sangat ditentukan


oleh kesadaran para karyawan terhadap perlunya nilai-nilai kebenaran dan

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 80


moral (nilai-nilai etika) sebagai landasan berperilaku dalam berbisnis.
Pemberdayaan karyawan yang didasarkan pada etika bisnis merupakan
langkah strategis untuk pengurangan biaya dalam jangka panjang, karena
semua pekerjaan dilakukan didasarkan pada standar yang telah ditetapkan
perusahaan, dan masing-masing karyawan sadar akan tanggungjawab yang
diembannya.

Dari sinilah setidaknya kita sadar akan pentingnya penerapan etika dalam
bisnis. Secara umum, ada beberapa cara yang dapat ditempuh manajemen
untuk meningkatkan moral tenaga kerja, yaitu:

a. Memberikan kompensasi/imbalan kepada tenaga kerja dalam porsi yang


wajar dengan tidak memaksakan kemampuan perusahaan.
b. Menciptakan kondisi kerja yang aman dan menyenangkan
c. Meningkatkan spiritual pekerja
d. Memperhatikan masa depan pekerja termasuk mengembangkan
pengetahuan, karir dan keterampilannya.
e. Mengkomunikasikan segala informasi secara jujur dan terbuka dengan
pekerja.

Sesuatu yang bisa kita terapkan dalam etika bekerja adalah sistem reward
and punishment. Perumusan norma-norma ini harus dituangkan secara jelas
dan harus transparan.Salah satu alat yang dapat digunakan perusahaan untuk
menciptakan iklim beretika dalam perusahaan adalah dengan menciptakan
kode etik. Kode etik berfungsi sebagai: Inspirasi dan panduan dalam bekerja,
pencegahan dan disiplin, memelihara tanggung jawab, memelihara
keharmonisan, memberikan dukungan.

Etika yang mengatur kinerja ditetapkan dalam bentuk Standar Pelayanan


Minimum.

1. Standar Pelayanan Minimum (SPM)


Mengacu pada Penilaian Kinerja Untuk Akreditasi Puskesmas di
dikolaborasi dengan Permenkes nomor 75 Tahun 2014 untuk
memastikan bahwa seluruh pelanggan telah memperoleh layanan
secara profesional sesuai standar, yang mencakup kualitas fasilitas,
kualitas layanan, pemerataan dan kesetaraan layanan, biaya serta
kemudahan untuk mendapatkan layanan.
Pejabat Pengelola BLUD harus menetapkan mekanisme pemberian
layanan jasa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 81


berlaku. Pemberian jasa pelayanan kesehatan dilaksanakan oleh staf
medis dan tenaga kesehatan lainnya secara profesional sesuai
dengan standar profesi, kompetensi dan pelayanan medis dalam
rangka mencapai kualitas layanan yang dipersyaratkan melalui
penerapan sistem manajemen mutu untuk menjamin kepuasan
pelanggan dan seluruh stakeholders.
2. Tarif Jasa Pelayanan Kesehatan
Dana Jasa pelayanan bersumber dari dana kapitasi JKN. Besaran Jasa
pelayanan yang dibagikan kepada pegawai sesuai dengan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Penggunaan Dana
Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Untuk Jasa Pelayanan Kesehatan
Dan Dukungan Biaya Oprasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama Milik Pemerintah Daerah. Sebagai pelaksanaan dari PMK
nomor 21 tahun 2016 maka telah dikeluarkan Perbup Nomor
900/Kep.340-Dinkes/2016 Tentang Alokasi Dana Kapitasi Jaminan
Kesehatan Nasional Pada Pusat Kesehatan Masyarakat Tahun 2016.
Berdasarkan peraturan tersebbut alokasi dana kapitasi untuk
pembayaran jasa pelayanan kesehatan pada Puskesmas sebesar 60%
(enam puluh per seratus). Untuk menjamin keseragaman dalam
pelaksanaannya, dikeluarkan surat pemberitahuan Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Sukabumi nomor 800/ /pegum tentang
penggunaan dana kapitasi JKN untuk jasa pelayanan kesehatan dan
dukungan oprasional pada FKTP milik Pemerintah.
Pemanfaatan Jasa pelayanan diberikan kepada :
a. Tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan yang melakukan
pelayanan pada FKTP
b. Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja/ Pegawai Harian Lepas (PHL) dan pegawai tidak tetap,
yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
c. Pembagian jasa pelayanan ditetapkan dengan
mempertimbangkan variabel jenis ketenagaan dan/atau jabatan;
dan kehadiran.
d. Jenis ketenagaan dan/atau jabatan terdiri dari tenaga medis;
tenaga apoteker; tenaga profesi keperawatan (Ners); tenaga
kesehatan paling rendah S1/D4, tenaga kesehatan D3, tenaga non
kesehatan paling rendah D3, dan asisten tenaga kesehatan/

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 82


Lulusan SPK; dan tenaga non kesehatan di bawah D3
e. Penetapan nilai point untuk setiap jenis tenaga, nilai point masa
kerja dan nilai point kehadiran sesuai dengan Permenkes Nomor
21 Tahun 2016
f. Jumlah jasa pelayanan yang diterima oleh masing-masing tenaga
kesehatan dan tenaga non kesehatan dihitung dengan
menggunakan formula yang telah ditetapkan sesuai Permenkes
nomor 21 tahun 2016.

Selanjutnya jasa medis, jasa keperawatan, jasa kefarmasian,


nonkeperawatan, dan jasa pelaksana teknis puskesmas yang tercantum
didalam tarif puskesmas disebut sebagai insentif setelah diatur dalam
sistem distribusinya dalam sistem remunerasi.
Insentif dokter adalah pendapatan individu yang dihasilkan akibat
pelayanan dokter dan bagian dari jasa pelayanan puskesmas yang
tercantum dalam komponen tarif puskesmas dan bersifat individu
meliputi dokter umum dan dokter gigi. Insentif keperawatan adalah
pendapatan kelompok yang dihasilkan akibat pelayanan keperawatan
merupakan bagian dari jasa pelayanan puskesmas yang tercantum dalam
komponen tarif puskesmas dan bersifat kelompok meliputi perawatan
umum dan kebidanan.
Insentif kefarmasian adalah pendapatan kelompok farmasi yang
dihasilkan akibat pelayanan kefarmasian yang merupakan bagian dari
pelayanan puskesmas yang tercantum dalam komponen tarif penjualan
obat dan bahan habis pakai puskesmas bersifat kelompok, meliputi
asisten apoteker dan pelaksana farmasi.
Insentif non keperawatan adalah pendapatan kelompok yang dihasilkan
akibat pelayan perawatan yang merupakan bagian jasa pelayanan
puskesmas yang tercantum dalam komponen tarip puskesmas meliputi
jasa laboratorium, asisten apoteker/pelaksana farmasi, penata gizi.
Intensif pelakaksana teknis adalah pendapatan kelompok yang
dihasilkan akibat dari pelayanan tenaga teknis non dokter dan non
keperawatan yang merupakan bagian dan jasa pelayanan puskesmas dan
tercantum dalam komponen tarif puskesmas meliputi supir ambulance.
Insentif terdiri dari insentif langsung dari persentase jasa yang
dihasilkan dan sisanya merupakan kontribusi kedalam POS remunerasi
yang selanjutnya di distribusikan kepada seluruh karyawan selanjutnya

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 83


disebut sebagai insentif tidak langsung.
Pejabat Pengelola BLUD menetapkan strategi dan kebijakan
terhadap pemberian layanan kesehatan serta melakukan pengawasan
atas pelaksanaannya. Oleh karenanya, Pejabat Pengelola BLUD harus
melakukan penghitungan biaya per unit setiap jenis layanan (cost
finding) sebagai dasar pengambilan kebijakan mengenai penetapan tarif
layanan kesehatan, misalnya kebijakan pemberian subsidi tarif layanan
kesehatan kepada pasien tidak mampu. Oleh karenanya, Pejabat
Pengelola BLUD harus melakukan reviu biaya per unit setiap jenis
layanan secara berkala.
Pejabat Pengelola melakukan evaluasi kualitas pemberian jasa
pelayanan yang telah dilakukan pada akhir periode sebagai bahan
masukan pada periode berikutnya.
3. Sistem Penatausahaan dan Akuntansi Pengelolaan BLUD
Pejabat Pengelola menetapkan pedoman mengenai sistem
penatausahaan dan akuntansi yang diterapkan untuk pengelolaan
keuangan dan penyusunan pertanggungjawaban BLUD sesuai standar
akuntansi keuangan yang berlaku dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku serta disusun berdasarkan pengendalian internal yang
memadai. Selanjutnya Pejabat pengelola Puskesmas menyelenggarakan
sistem penatausahaan dan akuntansi sesuai pedoman yang telah
ditetapkan tersebut, baik secara manual maupun komputerisasi.
Pejabat Pengelola menetapkan organisasi dan pengelola yang
berwenang dalam penatausahaan dan akuntansi pengelolaan keuangan
BLUD.
Output sistem berupa laporan keuangan BLUD, khususnya pada akhir
semester dan akhir tahun dikonsolidasikan dengan laporan keuangan
pemerintah daerah sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan yang
berlaku.

4. Remunerasi
Remunerasi adalah suatu sistem pengupahan yang mengatur gaji,
insentif dan merit atau bonus karyawan pada suatu perusahaan untuk
PPK-BLUD Puskesmas Ciracap Remunerasi merupakan insentif
karyawan yang disisihkan dari jasa pelayanan dan laba operasional
penunjang medis. Remunerasi merupakan salah satu unsur yang
penting untuk diketahui oleh manajemen puskesmas karena

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 84


menyangkut kesejahteraan seluruh karyawan.Remunerasi disesuaikan
berdasarkan kesepakatan melalui beberapa pendekatan yang fleksibel.
Tujuan :
1) Membangun image yang baik dari organisasi
2) Menjamin kesejahteraan karyawan
3) Memberikan motivasi terhadap kinerja karyawan
4) Mempertahankan keberadaan karyawan bagi organisasi
Prinsip dasar Remunerasi:
Dalam penentuan remunerasi ini menggunakan tiga prinsip dasar agar
terdapat solusi yang tepat dalam mencapai tujuan yang diinginkan,
antara lain adalah:
1) Kebersamaan, karena dalam organisasi puskesmas karyawan
bekerja saling membutuhkan dan koordinasi yang baik
2) Keterbukaan, semua karyawan dalam bekerja harus terbuka dan
saling mengingatkan guna pencapaian hasil yang optimal
3) Keadilan, adalah pelaksanaanya sistem pembagian remunerasi ini
harus adil dan wajar sesuai dengan penampilan kerja masing-
masing karyawan.
Adapun faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengelolaan
Remunerasi adalah :
a. Jumlah aset yang dikelola BLUD, tingkat pelayanan, serta
produktivitas.
b. Pertimbangan persamaannya dengan industri pelayanan sejenis.
c. Kemampuan Pendapatan BLUD.
d. Kinerja Operasional BLUD dengan mempertimbangkan antara lain
Indikator keuangan, pelayanan, mutu dan manfaat bagi masyarakat.
Remunerasi pejabat pengelola BLUD dan pegawai BLUD diberikan
berdasarkan indikator penilaian:
a. pengalaman dan masa kerja
b. jabatan yang disandang
c. resiko kerja
d. tingkat kegawatdaruratan
e. Keterampilan, ilmu pengetahuan dan perilaku
f. Hasil/capaian Kinerja
Hak dan kewajiban :
1) Manajeman puskesmas berkewajiban menyediakan alokasi dana
untuk insentif karyawan.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 85


2) Setiap karyawan Puskesmas berhak mendapatkan insentif sesuai
dengan kerja yang dicapai.
3) Pengaturan pembagian atau distribusi insentif berdasarkan sistem
indexing, yang tercantum dalam sistem remunerasi.
4) Seluruh karyawan dapat insentif sesuai dengan kinerjanya dan
berdasarkan total index perorangan yang dimiliki.
5) Setiap karyawan yang menghasilkan jasa pelayanan dan penunjang
berkewajiban memberikan kontribusi kepost remunerasi yang
besaran prosentasinya ditentukan dalam sistem remunerasi.

U. Pemantauan Ketaatan Tata Kelola


Pemantauan ketaatan atas pelaksanaan tata kelola penyelenggaraan BLUD
Puskesmas menjadi tugas dan wewenang Satuan Pengawas Internal. Dalam
hal Satuan Pengawas Internal belum dibentuk, tanggung jawab pemantauan
tersebut menjadi tanggung jawab Pejabat Pengelola Puskesmas yang
didelegasikan ke masing-masing Pengelola Keuangan dan Teknis.
1. Disiplin Pegawai
a) Sumber Daya Manusia yang berasal dari PNS
Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan Pegawai Negeri
Sipil untuk mentaati kewajiban dan menghindari larangan yang
ditentukan dalm peraturan perundang-undangan dan atau peraturan
kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar akan dijatuhi
hukuman disiplin. Berdasarkan PP No. 53 Tahun 2010 tentang
disiplin Pegawai Negeri Sipil, maka bila terdapat pelanggaran
disiplin atau indisipliner, pegawai negeri sipil yang bersangkutan
akan di jatuhi hukuman disiplin sesuai dengan tingkat hukuman
disiplin yang terdiri dari : hukuman disiplin ringan, sedang dan berat.
Adapun jenis hukuman disiplin sesuai dengan tingkatannya dapat
dijelaskan sebagai berikut :
- Jenis hukuman disiplin ringan terdiri atas : teguran lisan, teguran
tertulis dan pernyataan tidak puas secara tertulis.
- Jenis hukuman disiplin sedang terdiri atas : penundaan kenaikan
gaji berkala selama 1 tahun, penundaan kenaikan pangkat selama
1 tahun dan penundaan pangkat setingkat lebih rendah selama 1
tahun.
Jenis hukuman disiplin berat sebagaimana dimaksud dalam PP no 53
tahun 2010 adalah sebagai berikut : penurunan pangkat setingkat

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 86


lebih rendah selama 3 tahun, pemindahan dalam rangka penurunan
jabatan setingkat lebih rendah, pembebasan dari jabatan,
pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai
PNS dan pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.
b) Sumber Daya Manusia Kesehatan Non PNS
Jika terdapat pelanggaran disiplin atau indisipliner untuk pegawai non
PNS, maka akan diberikan tindakan atau sanksi sesuai dengan tingkat
pelanggaran, dan apabila pegawai non PNS yang berprestasi akan
diberikan penghargaan (rewards).

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 87


BAB IV
PENEGAKAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA

A. Transparansi
Transparansi penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar di PPK-BLUD
Puskesmas Ciracap . merupakan pelaksanaan tugas dan kegiatan yang
bersifat terbuka bagi masyarakat, serta mudah diakses oleh semua pihak
yang membutuhkan. Kegiatan transparansi merupakan tugas dan
kewenangan :
a. Kepala Puskesmas, berkenaan dengan proses memimpin,
mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan program Kesehatan di
lingkup Puskesmas;
b. Kepala Tata Usaha, berkenaan dalam hal merencanakan teknis
operasional dan melaksanakan kegiatan administrasi umum dan
kepegawaian, keuangan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program serta
kelembagaan dan ketatalaksanaan.
Transparansi menciptakan kepercayaan timbal balik antara PPK-BLUD
Puskesmas Ciracap dan masyarakat melalui penyediaan informasi dan
menjamin kemudahan di dalam memperoleh pelayanan sesuai dengan standar.
PPK-BLUD Puskesmas Ciracap menerapkan transparansi dalam bentuk
Laporan Keuangan, Laporan Manajemen, dan Laporan Hasil Kinerja dalam
bentuk laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan.

B. Akuntabilitas
Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui Puskesmas, yakni
terwujudnya PPK-BLUD Puskesmas Ciracap sebagai Pusat Pembangunan
Kesehatan yang berkualitas, Berwawasan dan Berkeadilan. PPK-BLUD
Puskesmas Ciracap masuk dalam kategori kawasan perkotaan
bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat, yang keduanya jika ditinjau dari sistem kesehatan
nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya kesehatan
tersebut dikelompokkan menjadi:
1. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial dan Keperawatan
Upaya kesehatan masyarakat esensial dan keperawatan untuk Puskesmas
perkotaan, menitik beratkan pada upaya pencegahan yang dimana bisa
dilakukan dengan cara penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat. Upaya
kesehatan masyarakat esensial dan keperawatan membawahi :
Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 88
a. Pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS
b. Pelayanan kesehatan lingkungan
c. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
d. Pelayanan gizi yang bersifat UKM
e. Pelayanan pengamatan pencegahan dan pengendalian penyakit
f. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
2. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
Upaya kesehatan masyarakat pengembangan Puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas. Upaya
kesehatan masyarakat pengembangan antara lain, yakni:
a. Pelayanan kesehatan jiwa
b. Pelayanan kesehatan gigi masyarakat
c. Pembinaan Pengobatan Tradisional
d. Pembinaan kesehatan olahraga di masyarakat
e. Pelayanan kesehatan indera
f. Pelayanan kesehatan lansia
g. Pembinaan dan Pelayanan kesehatan kerja
h. Pelayanan Kesehatan Matra
Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas dapat pula bersifat upaya
inovasi, yakni upaya lain di luar upaya Puskesmas tersebut di atas yang
sesuai dengan kebutuhan. Pengembangan dan pelaksanaan upaya inovasi
ini adalah dalam rangka mempercepat tercapainya visi Puskesmas. Apabila
Puskesmas belum mampu menyelenggarakan upaya kesehatan
pengembangan, padahal menjadi kebutuhan masyarakat, maka Dinas
Kesehatan Kabupaten Sukabumi. bertanggunjawab dan wajib
menyelenggarakannya. Untuk itu Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi
perlu dilengkapi dengan berbagai unit fungsional lainnya.
3. Upaya Kesehatan Perorangan, kefarmasian dan Laboratorium yakni :
a. Pelayanan pemeriksaan umum
b. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP
c. Pelayanan ruang tindakan
d. Pelayanan gizi yang bersifat UKP
e. Pelayanan persalinan
f. Pelayanan perawatan Kesehatan Masayarakat bersifat UKP
g. Pelayanan kefarmasian
h. Pelayanan laboratorium

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 89


4. Jaringan Pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
yakni :
a. Puskesmas pembantu
b. Puskesmas keliling
c. Poskesdes
d. Bidan desa
e. Posyandu
f. Posbindu

Akuntabilitas Kegiatan
Penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan
harus menerapkan azas penyelenggaraan Puskesmas secara terpadu. Azas
penyelenggaraan Puskesmas tersebut dikembangkan dari ketiga fungsi Puskesmas.
Dasar pemikirannya adalah pentingnya menerapkan prinsip dasar dari setiap fungsi
Puskesmas dalam menyelenggarakan setiap upaya Puskesmas, baik upaya kesehatan
perorangan maupun upaya kesehatan masyarakat
Azas penyelenggaraan Puskesmas yang dimaksud adalah:
1. Azas pertanggung jawaban wilayah
Azas penyelenggaraan Puskesmas yang pertama adalah pertanggung jawaban
wilayah. Dalam arti Puskesmas bertanggungjawab meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya. Untuk ini
Puskesmas harus melaksanakan berbagai kegiatan, antara lain sebagai berikut:
a. Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat Kecamatan, sehingga
berwawasan kesehatan;
b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya;
c. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan oleh
masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya;
d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama (primer) secara merata
dan terjangkau di wilayah kerjanya.
Diselenggarakannya upaya kesehatan strata pertama oleh Puskesmas
pembantu, Puskesmas keliling, bidan di desa serta berbagai upaya kesehatan di
luar gedung Puskesmas lainnya (outreach activities) pada dasarnya merupakan
realisasi dari pelaksanaan azas pertanggungjawaban wilayah.
2. Azas pemberdayaan masyarakat
Azas penyelenggaraan Puskesmas yang kedua adalah pemberdayaan
masyarakat. Dalam arti Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 90


dan masyarakat, agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya
Puskesmas. Untuk ini, berbagai potensi masyarakat perlu dihimpun melalui
pembentukkan Badan Penyantun Puskesmas (BPP).
Beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan oleh Puskesmas dalam rangka
pemberdayaan masyarakat antara lain:
a. Upaya kesehatan ibu dan anak : posyandu, Bina Keluarga Balita (BKB);
b. Upaya pengobatan : posyandu, Poskesdes
c. Upaya perbaikan gizi : posyandu, Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi);
d. Upaya kesehatan sekolah: Dokter kecil, penyertaan guru dan orang tua/wali
murid;
e. Upaya kesehatan lingkungan: Kelompok Pemakai Air (Pokmair), Desa SBS
(Stop Buang Air Besar Sembarangan);
f. Upaya kesehatan usia lanjut: Posyandu Usila;
g. Upaya kesehatan kerja
h. Upaya kesehatan jiwa: Posyandu, Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa
Masyarakat (TPKJM);
i. Upaya pembinaan pengobatan tradisional: Taman Obat Keluarga (TOGA),
Pembinaan Pengobat Tradisional (Battra);
j. Upaya pembiayaan dan jaminan kesehatan : Kepesertaan JKN ,Kepesertaan
Jamkesda
3. Azas keterpaduan
Azas penyelenggaraan Puksesmas yang ketiga adalah keterpaduan. Untuk
mengatasi keterbatasan sumberdaya serta diperolehnya hasil yang optimal,
penyelenggaraan setiap upaya Puskesmas harus diselenggarakan secara terpadu,
jika mungkin sejak dari tahap perencanaan. Ada dua macam keterpaduan yang
perlu diperhatikan, yakni:
a. Keterpaduan lintas program
Keterpaduan lintas program adalah upaya memadukan penyelenggaraan
berbagai upaya kesehatan yang menjadi tanggungjawab Puskesmas. Contoh
keterpaduan lintas program antara lain:
1) Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS): keterpaduan KIA dengan
P2M, gizi, promosi kesehatan, pengobatan
2) Upaya Kesehatan Sekolah (UKS): keterpaduan kesehatan lingkungan
dengan promosi kesehatan, pengobatan, kesehatan gigi, kesehatan
reproduksi remaja dan kesehatan jiwa ,Program HIV/AID
3) Puskesmas keliling: keterpaduan pengobatan dengan KIA/KB, gizi,
promosi kesehatan, kesehatan gigi

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 91


4) Posyandu: keterpaduan KIA dengan KB, gizi P2M, kesehatan jiwa,
promosi kesehatan
b. Keterpaduan lintas sektor
Keterpaduan lintas sektor adalah upaya memadukan penyelenggaraan upaya
Puskesmas (wajib, pengembangan dan inovasi) dengan berbagai program
dari sektor terkait tingkat kecamatan, termasuk organisasi kemasyarakatan
dan dunia usaha.
Contoh keterpaduan lintas sektor antara lain:
1) Upaya Kesehatan Sekolah: keterpaduan sektor kesehatan dengan
Camat, Lurah/kepala Desa, Pendidikan, Agama;
2) Upaya promosi kesehatan: keterpaduan sektor kesehatan dengan
Camat, Lurah/kepala Desa, Pendidikan, Agama, pertanian;
3) Upaya kesehatan ibu dan anak: keterpaduan sektor kesehatan dengan
Camat, Lurah/Kepala Desa, Organisasi profesi, Organisasi
kemasyarakatan, PKK, PLKB;
4) Upaya perbaikan gizi: keterpaduan sektor kesehatan dengan Camat,
Lurah/Kepala Desa, Pertanian, Pendidikan, Agama, Koperasi, Dunia
usaha, PKK, PLKB;
5) Upaya pembiayaan dan jaminan kesehatan: keterpaduan sektor
kesehatan dengan Camat, Lurah/Kepala Desa, Tenaga kerja, Koperasi,
Dunia usaha, Organisasi kemasyarakatan;
6) Upaya kesehatan kerja: keterpaduan sektor kesehatan dengan Camat,
Lurah/Kepala Desa, Tenaga kerja, Dunia usaha;
4. Azas rujukan
Azas penyelenggaraan Puskesmas yang keempat adalah rujukan. Sebagai
sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama, kemampuan yang dimiliki oleh
Puskesmas terbatas. Padahal Puskesmas berhadapan langsung dengan
masyarakat dengan berbagai permasalahan kesehatannya. Untuk membantu
Puskesmas menyelesaikan berbagai masalah kesehatan tersebut dan juga untuk
meningkatkan efisiensi, maka penyelenggaraan setiap upaya Puskesmas (wajib,
pengembangan dan inovasi) harus ditopang oleh azas rujukan.
Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggungjawab atas kasus penyakit
atau masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, baik secara
vertikal dalam arti satu strata sarana pelayanan kesehatan ke strata sarana
pelayanan kesehatan lainnya, maupun secara horisontal dalam arti antar sarana
pelayanan kesehatan yang sama.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 92


Sesuai dengan jenis upaya kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas ada
dua macam rujukan yang dikenal, yakni:
1) Rujukan upaya kesehatan perorangan
Cakupan rujukan pelayanan kesehatan perorangan adalah kasus penyakit.
Apabila suatu Puskesmas tidak mampu menanggulangi satu kasus
penyakit tertentu, maka Puskesmas tersebut wajib merujuknya ke sarana
pelayanan kesehatan yang lebih mampu (baik horisontal maupun
vertikal). Sebaliknya pasien paska rawat inap yang hanya memerlukan
rawat jalan sederhana, dirujuk ke Puskesmas.
Rujukan upaya kesehatan perorangan dibedakan atas tiga macam:
a) Rujukan kasus keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan medik
(biasanya operasi) dan lain-lain.
b) Rujukan bahan pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan
laboratorium yang lebih lengkap.
c) Rujukan ilmu pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga yang
lebih kompeten untuk melakukan bimbingan kepada tenaga
Puskesmas dan ataupun menyelenggarakan pelayanan medik di
Puskesmas.
2) Rujukan upaya kesehatan masyarakat
Cakupan rujukan pelayanan kesehatan masyarakat adalah masalah
kesehatan masyarakat, misalnya kejadian luar biasa, pencemaran
lingkungan, dan bencana.
Rujukan pelayanan kesehatan masyarakat juga dilakukan apabila satu
Puskesmas tidak mampu menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat,
padahal upaya kesehatan masyarakat tersebut telah menjadi kebutuhan
masyarakat. Apabila suatu Puskesmas tidak mampu menanggulangi
masalah kesehatan masyarakat, maka Puskesmas tersebut wajib
merujuknya ke Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi.
Rujukan upaya kesehatan masyarakat dibedakan atas tiga macam:
b) Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman peralatan fogging,
peminjaman alat laboratorium kesehatan, peminjaman alat audio
visual, bantuan obat, vaksin, bahan-bahan habis pakai dan bahan
makanan.
c) Rujukan tenaga antara lain dukungan tenaga ahli untuk penyelidikan
kejadian luar biasa, bantuan penyelesaian masalah hukum kesehatan,
penanggulangan gangguan kesehatan karena bencana alam.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 93


d) Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya masalah
kesehatan masyarakat dan tanggungjawab penyelesaian masalah
kesehatan masyarakat dan atau penyelenggaraan upaya kesehatan
masyarakat (antara lain Upaya Kesehatan Sekolah, Upaya Kesehatan
Kerja, Upaya Kesehatan Jiwa, pemeriksaan contoh air bersih) kepada
Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Rujukan operasional
diselenggarakan apabila Puskesmas tidak mampu.

Akuntabilitas Keuangan
Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat yang menjadi tanggungjawab PPK-BLUD Puskesmas Ciracap , perlu
ditunjang dengan tersedianya pembiayaan yang cukup.
Pada saat ini ada beberapa sumber pembiayaan Puskesmas, yakni:
1. Pemerintah
Sesuai dengan azas desentralisasi, sumber pembiayaan yang berasal dari
pemerintah terutama adalah pemerintah Kabupaten Sukabumi Di samping itu
Puskesmas masih menerima dana yang berasal dari Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Pusat. Dana yang disediakan oleh pemerintah pusat antara lain
anggaran pembangunan yang mencakup dana pembangunan gedung, pengadaan
peralatan kesehatan dan pengadaan obat serta biaya operasional kesehatan (DAK
non fisik).
Setiap tahun anggaran tersebut disusun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Sukabumi untuk diajukan dalam Daftar Usulan Kegiatan ke pemerintah
Kabupaten Sukabumi, seterusnya dibahas bersama DPRD Kabupaten Sukabumi.
Puskesmas diberikan kesempatan mengajukan sesuai kebutuhan melalui Dinas
Kesehatan Kabupaten Sukabumi.
Anggaran yang telah disetujui yang tercantum dalam dokumen keuangan
diturunkan secara bertahap ke Puskesmas melalui Dinas Kesehatan Kabupaten
Sukabumi. Untuk beberapa mata anggaran tertentu, misalnya pengadaan obat dan
pembangunan gedung serta pengadaan alat kesehatan, anggaran tersebut dikelola
langsung olen Dinas Kesehatan Kabupataten Sukabumi atau oleh Pemerintah
Kabupaten Sukabumi.
Penanggungjawab penggunaan anggaran yang diterima Puskesmas adalah
Kepala Puskesmas, sedangkan administrasi keuangan dilakukan oleh pemegang
keuangan Puskesmas yakni seorang staf yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Sukabumi atas usulan Kepala Puskesmas.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 94


Penggunaan dana sesuai dengan usulan kegiatan yang telah disetujui dengan
memperhatikan berbagai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Pendapatan Puskesmas
Sesuai dengan kebijakan pemerintah Kabupaten Sukabumi, masyarakat
dikenakan kewajiban membiayai upaya kesehatan perorangan melalui retribusi,
yang besarnya ditentukan dengan Peraturan Daerah, yang seluruhnya
dimanfaatkan secara langsung oleh Puskesmas sesuai RBA (Rencana Bisnis
Anggaran) PPK-BLUD Puskesmas Ciracap .
3. Sumber lain
PPK-BLUD Puskesmas Ciracap juga menerima dana dari beberapa sumber lain
seperti Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk upaya kesehatan perorangan,
kecuali untuk penduduk miskin yang tidak memiliki kartu KIS BPJS ditanggung
oleh pemerintah daerah dalam bentuk Jaminan Kesehatan Daerah (JAMKESDA).
Yang seluruhnya dimanfaatkan secara langsung oleh Puskesmas sesuai RBA
(Rencana Bisnis Anggaran) PPK-BLUD Puskesmas Ciracap .

C. Responsibilitas
Merupakan keadilan dan kesetaraan atau kepatuhan dalam pengelolaan
organisasi terhadap prinsip bisnis yang sehat serta perundang-undangan yang
berlaku.
Dalam pelaksanaan kegiatan BLUD, Puskesmas mendapatkan keleluasaan
atau fleksibilitas dalam pengelolaan sumber daya manusia, keuangan yang diatur
dalam regulasi khusus. Tetapi tetap harus mematuhi perundangan yang berlaku,
yang tujuannya untuk pengaturan dan pengawasan. Mendorong agar organ
puskesmas dalam membuat keputusan dan menjalankan kegiatan senantiasa
dilandasi dengan nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku, dandilandasi kesadaran tanggung jawab
sosial puskesmas. Bentuk responsibilitas antara lain adalah dengan mematuhi
standar operasioanal prosedur dalam setiap pemberian layanan kesehatan.
Prosedur kerja setiap proses pengelolaan dan sistem manajerial telah
didokumentasikan dalam Prosedur dan Ketetapan (Protap) atau Standard
Operating Procedure (SOP). Prosedur dan Ketetapan ini telah
didokumentasikan, disosialisasikan, dan diimplementasikan di setiap bagian dan
unit kerja lainnya. Dengan adanya protap atau SOP ini diharapkan pelaksanaan
atau proses kinerja dan layanan pada setiap unit kerja dapat dilaksanakan dengan

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 95


baik sesuai dengan manual mutu. Dengan prosedur kerja ini pula dapat dijadikan
bahan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil kinerja dari setiap proses kinerja.
Prosedur kerja PPK BLUD Puskesmas Ciracap dalam rangka
memberikan pelayanan kepada masyarakat, baik

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 96


BAB V
PENGELOLAAN HUBUNGAN DENGAN STAKEHOLDERS

A. Pengguna Jasa
1. Puskesmas menghormati hak-hak pasien selaku pengguna jasa sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Puskesmas memenuhi komitmennya kepada pengguna jasa sesuai standar
layanan yang telah ditetapkan.
3. Penanganan keluhan pengguna jasa dilakukan secara profesional melalui
mekanisme yang baku dan transparan.

A. Mitra Usaha
1. Mitra usaha meliputi rekanan, BPJS Kesehatan, asuransi kesehatan lainnya,
serta pihak ketiga lainnya.
2. Puskesmas menjalin kerjasama dengan mitra bisnis dilandasi dengan itikad
baik, saling menguntungkan, akuntabilitas, transparansi, kewajaran dan
tidak merugikan stakeholders serta dituangkan dalam kesepakatan secara
tertulis.
3. Kerjasama Puskesmas dengan mitra usaha dapat berupa transaksi jual
beli barang dan/atau jasa serta Kerja Sama Operasional (KSO) dalam
bentuk kerjasama pelayanan kesehatan, pendidikan dan pelatihan,
pembangunan gedung, pemanfaatan alat kedokteran dan kerjasama
lainnya yang sah.
4. Puskesmas dan mitra bisnis bermitra secara profesional dengan
mematuhi setiap kesepakatan yang telah dituangkan dalam kontrak
kerjasama.

C. Pegawai
1. Pegawai puskesmas yang terdiri dari tenaga medis, tenaga paramedis,
dan tenaga lainnya adalah aset yang sangat berharga, maka puskesmas
berkewajiban meningkatkan kompetensi dan karakternya. Puskesmas dapat
memberikan penghargaan yang pantas kepada pegawai yang berprestasi.
Dalam hal adanya terjadi masalah yang menyangkut tuntutan pasien terhadap
tenaga medis/paramedis, puskesmas berkewajiban memberikan bantuan
hukum yang diperlukan. Hubungan antara tenaga medis/paramedis dan non
medis dengan pihak puskesmas diatur lebih lanjut dengan Keputusan Pejabat

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 97


Pengelola Puskesmas.
2. Setiap kebijakan puskesmas yang terkait dengan pegawai disusun secara
transparan, mengakomodasi kepentingan pegawai dan peraturan perundang-
undangan yang terkait.
3. Surat Keputusan (SK) Pengangkatan Pegawai atau perjanjian dengan pegawai
dibuat secara tertulis dengan memuat hak dan kewajiban setiap pihak
secara jelas.
4. Sistem penilaian kinerja pegawai ditetapkan dan dilaksanakan secara adil
dan transparan.
5. Puskesmas menciptakan kondisi kerja dengan selalu memperhatikan tingkat
kesehatan dan keselamatan kerja pegawai.
6. Dalam melaksanakan hubungan kerja dengan pegawai, puskesmas
menghormati hak asasi serta hak dan kewajiban pegawai sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
7. Puskesmas memberi kesempatan yang sama tanpa membedakan senioritas,
gender, suku, agama, ras, dan antar golongan.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) diatur berdasarkan
perundang-undangan yang berlaku.
a. Pengelolaan PNS
Pengembangan sumber daya manusia aparatur pemerintah tentu tidak
akan terlepas dari peraturan yang mendasarinya yaitu Undang –
undang No. 5 Tahun 2014 tentang ASN ( Aparatus Sipil Negara ).
Ada sejumlah hal dalam Undang-undang tersebut yang perlu digaris
bawahi karena sangat erat kaitannya dengan upaya pengembangan
PNS.
Pertimbangan yang memunculkan undang-undang ini adalah adanya
keyakinan bahwa untuk mencapai tujuan nasional Rebublik Indonesia
diperlukan PNS yang terampil menjalankan perannya sebagai abdi
masyarakat yang menyelenggarakan pelayanan secara adil dan
merata, serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh
kesetiaan kepada Pancasila dan UUD 1945. Dalam hal ini diperlukan
sosok PNS yang mampu melaksanakan tugas pemerintah dan
pembangunan secara profesional dan bertanggungjawab, serta bebas
dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Manajemen PNS merupakan keseluruhan upaya untuk meningkatkan
efisiensi, efektifitas dan derajat profesionalisme penyelenggaraan
tugas, fungsi dan kewajiban kepegawaian, yang meliputi

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 98


perencanaan, pengadaan, pengembangan kualitas, penempatan,
promosi, penggajian, kepegawaian, dan pemberhentian. Melalui cara
itu, manajemen PNS yang dilakukan dengan tepat diyakini dapat
menjamin penyelenggaraan tugas pemerintah dan pembangunan
secara berdaya guna dan behasil guna.
8. Formasi Pegawai
Formasi pegawai di lingkup Puskesmas disesuaikan dengan kebutuhan
pegawai sesuai dengan profesi berdasarkan jenis pekerjaan/keahlian/
bidang pelayanan yang ada di Puskesmas.
9. Pengadaan Pegawai Pengadaan pegawai untuk tenaga yang bekerja di
lingkup PPK-BLUD Puskesmas Ciracap .
10. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil melalui proses seleksi oleh
Pemerintah Kabupaten Sukabumi. yang selanjutnya ditugaskan di PPK-
BLUD Puskesmas Ciracap .
11. Mutasi/lolos butuh Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Sukabumi berdasarkan kebutuhan formasi pegawai.
Pemindahan PNS secara terperinci diatur dalam PP No.96 tahun 2000
tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian PNS.
12. Pemberhentian Pegawai/Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Pemberhentian pegawai untuk PNS diatur dalam PP No. 32 tahun 1979
tentang Pemberhentian PNS dan PP No. 30 tahun 1980 tentang Peraturan
Disiplin PNS.
a. Pengelolaan Non PNS
Pelayanan yang berkualitas akan tercapai bila didukung oleh sarana,
prasarana serta sumber daya manusia yang cukup. Jumlah PNS yang
terbatas yang di tugaskan oleh pemerintah Kabupaten Sukabumi. di
Puskesmas Ciracap , maka kepala Puskesmas mengajukan kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten Sukabumi untuk merekrut tenaga non PNS.
1. Pengadaan dan Pengangkatan
a. Pengangkatan tenaga non PNS berdasarkan seleksi disesuikan
dengan formasi pegawai yang dibutuhkan.
b. Pengangkatan Pegawai non PNS dilakukan berdasarkan pada
prinsip efisiensi, ekonomis dan produktif dalam peningkatan
pelayanan.
c. Rekruitmen Pegawai non PNS dilakukan oleh Kepala Puskesmas
dengan melibatkan Dinas Keehatan melalui seleksi :
 Seleksi administrasi;

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 99


 Test kesehatan;
 Seleksi akademik;
 Ketrampilan;
 Wawancara.
2. Disiplin
a. Disiplin pegawai merupakan suatu kondisi yang tercipta dan
terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang
menunjukkan nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan,
dan ketertiban.
b. Pelanggaran terhadap disiplin pegawai sebagaimana dimaksud
pada bag (a) dikenakan hukuman berdasarkan
ketentuan/peraturan perundang-undangan.
3. Penempatan
Penempatan pegawai di sesuaikan dengan keahliannya atau
berdasarkan pada kebutuhan.
4. Pemberian Insentif
5. Jenjang Karir
Jenjang karir disesuaikan dengan peraturan kepegawaian yang ada
yaitu ada jabatan struktural atau jabatan fungsional.
6. Pembinaan (Penghargaan dan Sanksi)
Untuk mendorong motivasi kerja dan produktivitas pegawai maka PK-
BLUD Puskesmas Ciracap Kabupaten Sukabumi. menerapkan
kebijakan mengenai penghargaan bagi pegawai yang mempunyai
kinerja baik dan sanksi bagi pegawai yang tidak memenuhi ketentuan
atau melanggar ketentuan/ peraturan perundang-undangan.
 Peringatan secara lisan oleh kepala Tata Usaha.
 Peringatan secara tertulis.
 Pemutusan hubungan kerja.
7. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
Pemberhentian Pegawai/ Pemutusan Hubungan Kerja (PHK),
didasarkan pada penilaian kinerja, dan loyalitas.

D. Pemerintah Selaku Regulator


1. Puskesmas harus mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan
yang terkait dengan kegiatan puskesmas baik yang menyangkut layanan
jasa, pegawai, pelanggan, masyarakat sekitar, lingkungan, sesama pelaku
usaha, perpajakan, perbankan dan lain-lain.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 100


2. Puskesmas selalu berusaha untuk menjalin hubungan yang harmonis dan
konstruktif atas dasar kejujuran terhadap regulator serta penyelenggara
negara lainnya.
3. Puskesmas mendukung penerimaan negara dan daerah baik langsung
maupun tidak langsung sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
4. Puskesmas akan selalu meningkatkan kualitas layanan dalam upaya
memberikan kontribusi terhadap pembangunan pelayanan Kesehatan
diwilayah kerja.

E. Masyarakat Sekitar Dan Lingkungan


1. Puskesmas memegang teguh asas kepedulian dan keadilan terhadap
masyarakat sekitar lingkungan operasional puskesmas.
2. Puskesmas memastikan bahwa dalam kegiatan usaha untuk pelayanan
kesehatan, telah memenuhi baku mutu yang ditetapkan dan senantiasa
mempertimbangkan aspek lingkungan lainnya yang terkait.
3. Puskesmas selalu berusaha mendorong munculnya kebutuhan masyarakat
atas kesehatan lingkungan serta pengelolaan sampah medis secara khusus
dalam upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 101


BAB VI
PENUTUP

Pola tata kelola adalah ketentuan internal PPK-BLUD Puskesmas Ciracap


yang berkenaan dengan organisasi, tatalaksana dan akuntabilitas serta transparasi.
Bertujuan untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Pola tata kelola merupakan aturan dasar yang mengatur tatacara
penyelenggaraan Puskesmas, serta menjadi pedoman dalam melaksanakan kegiatan
operasional PPK-BLUD Puskesmas Ciracap .
Dengan adanya tata kelola diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan
terhadap masyarakat secara lebih efektif dan efisien, sejalan dengan praktek bisnis
yang sehat dimana pengelolaannya dilakukan berdasarkan kewenangan yang
didelegasikan oleh Bupati. Diharapkan melalui kebijakan ini masyarakat akan
semakin mudah untuk memperoleh pelayanan yang berkualitas terutama pada
pelayanan yang berkaitan dengan kebutuhan dasar masyarakat yaitu di bidang
Kesehatan.

Sukabumi,…...............................2018
Plt.Pimpinan PPK-BLUD Puskesmas Ciracap

RENI KUSMIATI, SKM


NIP.197811116 200701 2 005

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Ciracap 102

Anda mungkin juga menyukai