Anda di halaman 1dari 7

PRAKIRAAN KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK TAHUN 2012-2022 PADA PT.

PLN
AREA PELAYANAN JARINGAN MALANG DENGAN METODE
GABUNGAN
Pradana Anoraga Tinto¹, Ir. Unggul Wibawa, MSc.², Dr. Ir. Harry Soekotjo Dachlan, MSc³
¹Mahasiswa Teknik Elektro, ¸²·³Dosen Teknik Elektro, Universitas Brawijaya
Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
E-mail: raga_prosesor2008@yahoo.com

Abstrak—Pertumbuhan kebutuhan konsumsi has the greatest growth consumption is equal to


energi listrik tidak sejalan dengan pertumbuhan 8,45% per annum in the next 10 years, the
pusat-pusat pembangkit energi listrik, begitu pula customer with the same power less than 450 VA
yang terjadi di PT. PLN APJ Malang. Prakiraan continuous decline in 10 years (unless the industry
kebutuhan energi listrik PT. PLN APJ Malang sector), and the total electrical energy
pada 10 tahun kedepan ini menggunakan metode consumption by 6,84% per year in 10 years.
gabungan yaitu suatu metode yang disusun Keywords: electric load forecasting, the combined
dengan menggabungkan beberapa model seperti method, APJ.
ekonometri, kecenderungan, dan analitis. Dengan
pendekatan sektoral yaitu suatu pendekatan I PENDAHULUAN
dengan mengelompokan pelanggan menjadi 4
sektor (rumah tangga, bisnis, umum, dan 1. Latar Belakang
industri). Prakiraan ini didasarkan pada Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Malang
pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan jumlah Raya memiliki pertumbuhan kebutuhan energi listrik
pelanggan dan pertumbuhan konsumsi energi yang signifikan. Hal ini dikarenakan Kota Malang
listrik pelanggan. Data-data yang digunakan memiliki banyak perguruan tinggi dengan total 31
adalah pertumbuhan selama lima tahun perguruan tinggi, serta kota Batu dan kabupaten
sebelumnya. Hasilnya adalah berupa prakiraan Malang merupakan wilayah yang memiliki objek
pertumbuhan jumlah konsumsi energi listrik wisata dan pertanian yang sangat banyak maka
dimana sektor bisnis memiliki pertumbuhan pertumbuhan ekonomipun semakin meningkat.
konsumsi paling besar yaitu sebesar 8,45% setiap Semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi
tahunnya pada 10 tahun kedepan, pada pelanggan semakin tinggi pula kebutuhan dan intensitas
dengan daya lebih kecil sama dengan dari 450 VA penggunaan energi listrik. Namun peningkatan
mengalami penurunan secara kontinyu pada 10 kebutuhan dan intensitas penggunaan energi listrik
tahun kedepan (kecuali pada sektor industri), dan tidak diimbangi oleh penyediaan energi listrik yang
pertumbuhan konsumsi energi listrik total sebesar memadai. Oleh karena itulah dibutuhkan perencanaan
6,84% setiap tahunnya pada 10 tahun kedepan. jangka panjang dan pendek untuk menjamin
Kata kunci: prakiraan beban listrik, metode keberlangsungan pelayanan energi listrik baik dari
gabungan, APJ. sisi pengembangan pembangkit maupun distribusi.
Berdasarkan masalah diatas maka dibutuhkan
Abstract-The growth of electrical energy peramalan atau prakiraan beban energi listrik sepuluh
consumption not in line with the growth centers of tahun ke depan yang bermanfaat untuk persiapan
electrical energy generation, as well as what fasilitas untuk menjaga kontinyuitas pelayanan listik
happens in PT. PLN APJ Malang. Forecast di PLN APJ Malang.
electricity needs PT. PLN APJ Malang in 10 years
this is using a combined method is a method 2. Tujuan
developed by combining several such econometric Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah:
models, trends, and analysis. Sectoral approach is a) Mengetahui pelanggan pada sektor manakah
an approach to classifying customers into 4 sectors yang memiliki pertumbuhan konsumsi
(household, business, public, and industrial). This energi paling besar pada sepuluh tahun
forecast is based on economic growth, growth in kedepan.
number of subscribers and growth in customer b) Mengetahui pelanggan pada sektor manakah
electricity consumption. The data used is growth yang mengalami penurunan secara kontinyu
over the previous five years. The result is a form pada sepuluh tahun kedepan.
of growth forecast for the amount of electrical
energy consumption in which the business sector

1
c) Mengetahui pertumbuhan total beban energi pada industri akan mengubah pola operasional
listrik Area Pelayanan dan Jaringan Malang industri tersebut. Dengan demikian pemakaian istrik
pada sepuluh tahun kedepan pada beban puncak akan berkurang

II TINJAUAN PUSTAKA 2. Prakiraan Pertumbuhan Beban Energi


1. Sistem Transmisi dan Distribusi Listrik
Sistem transmisi berfugsi menyalurkan energi
listrik dari pusat pembangkit ke pusat beban melalui Prakiraan atau forecast pada dasarnya
saluran transmisi, karena adakalanya pembangkit merupakan dugaan atau prakiraan mengenai
energi listrik dibangun ditempat yang jauh dari pusat- terjadinya suatu kejadian atau peristiwa di waktu
pusat beban/load centres. Sedangkan, Sistem yang akan datang. Secara umum terdapat empat
Distribusi merupakan bagian dari sistem energi kelompok besar metode prakiraan yang biasa
listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk digunakan oleh banyak perusahaan kelistrikan yaitu
menyalurkan energi listrik dari sumber daya listrik sebagai berikut [6] :
besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen. a) Metode Analitis ( End Use )
Sistem energi listrik adalah beberapa unsur perangkat b) Metode Ekonometri
peralatan yang terdiri dari pembangkitan, penyaluran c) Metode Kecenderungan ( Black Box)
atau transmisi,distribusi dan pelanggan, yang satu
dengan yang lainnya berhubungan dan saling bekerja
d) Metode Gabungan
sama sehingga menghasilkan energi listrik. Suatu
3. Parameter Prakiraan Pertumbuhan Beban
sistem energi listrik harus bisa melayani pelanggan
secara baik, dalam arti sistem energi listrik tersebut Listrik
harus aman dan handal. Aman disini mempunyai Dalam penyusunan prakiraan kebutuhan energi
pengertian bahwa sistem energi listrik ini tidak listrik ini, parameter-parameter yang diprakirakan
adalah sebagai berikut[6]:
membahayakan manusia dan lingkungannya dan
a) Prakiraan jumlah pelanggan rumah tangga,
handal mempunyai arti bahwa sistem energi listrik ini
komersial, publik, dan industri,
dapat melayani pelanggan secara memuaskan
b) Prakiraan konsumsi energi untuk pelanggan
misalnya dalam segi kontinyuitas dan kualitasnya.
Faktor-faktor penting yang besar rumah tangga, komersial, publik, dan industri.
pengaruhnya terhadap variasi beban listrik sehari-hari c) Prakiraan kebutuhan energi total yang harus
adalah [8] diproduksi dan beban puncak.
a. Keadaan politik negara
b. Keadaaan ekonomi Negara 4. Perhitungan Prakiraan Kebutuhan Energi
c. Kebijakan tarif listrik Listrik
d. Kejadian-kejadian yang menarik perhatian Menggunakan model DKL 3.2 yaitu suatu model
dalam masyarakat pada daerah beban yang disusun dengan menggabungkan beberapa
metode seperti ekonometri, kecenderungan, dan
e. Hari-hari khusus (hari besar keagamaan dan
analitis dengan pendekatan sektoral. Pendekatan
hari libur nasional serta cuti bersama)
sektoral yaitu suatu pendekatan dengan
Perubahan keadaan politik negara dapat
mengelompokan pelanggan menjadi 4 sektor (rumah
menyebabkan perubahan menyeluruh atau sebagian
pada beban listrik maupun pola dasar kurva beban tangga, bisnis, umum, dan industri). Data kelistrikan
pada daerah-daerah pelayanan sistem energi listrik yang digunakan merupakan data pemakaian energi
tersebut. Pola kurva beban normal hanya terjadi bila listrik selama 5 tahun terakhir yang dilihat dari sisi
keadaan politik relatif stabil. Kekacauan politik, konsumen PLN. Pada model ini pendekatan yang
kerusuhan missal, bahkan perang akan membawa digunakan dalam menghitung kebutuhan energi
pengaruh besar pada pola kurva beban. listrik adalah dengan mengelompokkan pelanggan
Keadaan ekonomi negara juga dapat menjadi empat sektor yaitu:
a) Sektor rumah tangga, terdiri dari pemakai rumah
mempengaruhi kebutuhan energi listrik sehari-hari
pada suatu daerah beban. Adanya krisis ekonomi tangga dan pemakai kecil (golongan tarif R1, R2,
menyebabkan tutupnya industri-industri, atau dan R3)
pengurangan produksi oleh industri-industri. Hal ini b) Sektor bisnis, terdiri dari pemakai bisnis
(golongan tarif B1, B2, dan B3, T, C, M)
akan mengubah pola permintaan energi listrik.
Sebaliknya, keadaaan ekonomi suatu negara maju c) Sektor umum, terdiri dari pemakai gedung/kantor
pesat, kebutuhan beban akan meningkat dan pemerintah, lampu penerangan jalan umum, dan
akibatnya mempengaruhi pola kurva beban listriknya. sosial. (golongan tarif S1 S2, S3, P1, P2, dan P3)
Kebijakan tarif akan mempengaruhi pemakaian d) Sektor industri, terdiri dari pemakai industri dan
listrik. Sebagai contoh adanya tariff daya Maxplus hotel (golongan tarif I1, I2, I3, dan I4).

2
4.1 Sektor Rumah Tangga 4.5 Total Konsumsi Energi Listrik pada
a. Jumlah pelanggan sektor rumah tangga [5][8]: Beban Puncak
PRTt=PRTt-1*(1+CFH*gE/100) (2-1) Prakiraan total konsumsi energi
diperoleh dengan rumus sebagai berikut [5]:
CFH= (2-2) ETt = ERTt + EBt + EPt + EIt (2-17)

4.6 Kebutuhan Energi Listrik


b. Jumlah konsumsi energi listrik sektor rumah Prakiraan kebutuhan energi listrik yang
tangga [5]: harus disediakan oleh PLN APJ Malang dapat di
ERTt=ERTt-1*(1+ RT*gE/100)+∆PRT*UK (2-3) rumuskan sebagai berikut [5]:

RT= (2-4) PTt = ETt + SEt (2-18)


PDRB

4.2 Sektor Bisnis 5. Keadaan Menurun Jumlah Pelanggan


a. Jumlah Pelanggan sektor Bisnis [5][8]: Pada beberapa bagian di sektor rumah
PBt = PBt-1*(1+CFB*gB/100) (2-5) tangga, bisnis, umum, turun secara kontinyu
pada bagian berdaya rendah maka digunakan
persamaan [6]:
CFB= (2-6)

b. Jumlah konsumsi energi listrik sektor bisnis Yi = a + b. Xi (2-19)


[5]:
EBt= EBt-1 * (1+ B*gB/100) (2-7) b =
( )/
(2-20)
( ) ( ) /

B= (2-8)
a = Y- b. X (2-21)

4.3 Sektor Umum


a. Pelanggan sektor umum [5][8] : III METODOLOGI PENELITIAN
PPt = PPt-1 *(1+CFP*gP/100) (2-9)
Dalam penelitian ini secara umum metodologi
CFP = (2-10) pengerjaannya adalah sebagai berikut:

b. Konsumsi Energi Umum Studi Literatur


Prakiraan konsumsi energi sektor publik
ditetukan dengan rumus sebagai berikut [5]:
EPt = EPt-1 *(1+ P*gP/100) (2-11) Survei dan
Pengambilan Data

P= (2-12)
Pengolahan Data
4.4 Sektor Industri
a. Pelanggan Industri
Prakiraan pelanggan untuk sektor industri Analisis Data
ditentukan dengan rumus sebagai berikut [5][8]:
PIt = PIt-1 *(1+CFI*gI/100) (2-13)
Kesimpulan dan Saran
CFI= (2-14) Gambar 1 diagram alir metodologi peneltian

1. Studi Literatur
b. Jumlah konsumsi energi listrik sektor industri Studi literatur yang dilakukan adalah untuk
[5] : mempelajari dan memahami konsep yang terkait
EIt = EIt-1 *(1+ I*gI/100) (2-15) dengan beberapa hal berikut:
a) Energi listrik
I = (2-16) b) Sistem transmisi dan distribusi
c) Beban Dalam Sistem Energi Listrik
d) Karakteristik Beban Energi Listrik

3
e) Prakiraan Pertumbuhan Beban Energi Listrik
f) Model Pendekatan 5. Kesimpulan dan Saran
Sebagai akhir dari kegiatan penelitian ini
g) Parameter Prakiraan Pertumbuhan Beban Listrik
disusunlah suatu kesimpulan dari semua proses
h) Perhitungan Prakiraan Kebutuhan Energi Listrik analisis yang telah dilakukan, serta saran agar
kedepannya hasil yang diperoleh bisa digunakan
2. Survey Dan Pengambilan Data Yang untuk target pelayanan (sambungan baru), dan target
Diperlukan pengusahaan energi berdasar pada prakiraan beban
Survey dilakukan untuk melihat keadaan eksis yang dilayani oleh APJ Malang. Sehingga pelayanan
pengusahaan listrik pada PLN APJ Malang terkait energi listrik tetap terjamin. Serta untuk peniltian
jumlah pelanggan, jumlah enregi lsitrik yang berikutnya yang berhubungan dengan perencanaan
terpakai, serta beberapa gardu induk untuk melihat jaringan distribusi listrik.
keadaan pembebanan trafo. Pengambilan data
dilakukan pada dua sumber data (BPS dan PLN) IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
untuk mendukung perhitungan prakiraan yang sesuai
dengan metode DKL 3.2. Karena APJ Malang Setelah pengolahan data yang didapat dari BPS
meliputi 3 wilayah pemerintahan yaitu: Kota Malang, dan bagian pengusahaan APJ PLN Malang maka
Kabupaten Malang, dan Kota Batu maka sumber data dengan persamaan (2-1) hingga persamaan (2-22)
yang terkait dengan data pemerintahan ataupun didapatkan hasil sebagai berikut:
pembangunan (pertumbuhan PDRB) di ambil dari 3 a) Jumlah pelanggan PLN APJ Malang:
BPS yang berbeda dan diambil rata-rata dari 3
wilayah pemerintahan tersebut. Sedangkan batasan 1,200,000

data yang digunakan untuk penelitian ini adalah dar p


e
1,000,000
tahun 2007-2010 untuk data dari BPS, dan untuk data l
800,000
a
dari PLN diambil dari tahun 2007-2011. Data yang n
600,000
diambil adalah, pertumbuhan PDRB, pertumbuhan g
g
PDRB bisnis, pertumbuhan PDRB umum, dan a
400,000

pertumbuhan PDRB industri, jumlah pelanggan pada n 200,000

setiap sektor,dan jumlah energi listrik yang yang 0


terjual pada setiap sektor. Dari semua data yang
diambil akan diolah untuk mendapatkan asumsi- tahun
asumsi dasar yang akan digunakan untuk perhitungan rumah tangga bisnis
umum industri
prakiraan. total

3. Pengolahan Data Gambar 2 Pertumbuhan jumlah pelanggan


Pada bagian ini dari semua data yang didapat
Pada gambar 2 diketahui bahwa pertumbuhan
diolah untuk mendapatkan nilai-nilai yang ingin
jumlah pelanggan sektor rumah tangga mengalami
didapat antara lain: asumsi pertumbuhan
kenaikan setiap tahunnya dengan rata-rata
PDRB(didapat dari rata-rata pertumbuhan PDRB
pertumbuhan jumlah pelanggan sebesar 2,8% setiap
tahun 2007-2010), elastisitas energi, faktor
tahunnya, hal ini sejalan dengan pertumbuhan PDRB
pelanggan, dan pertumbuhan jumlah pelanggan PLN
sektor rumah tangga sebesar 5,89 %. Pertumbuhan
APJ Malang pada 5 tahun kebelakang (2007-2011),
sektor bisnis mengalami kenaikan setiap tahunnya
unit konsumsi energi listrik rumah tangga dan
dengan rata-rata pertumbuhan jumlah pelanggan
pertumbuhan jumlah konsumsi energi listrik
pelanggan PLN APJ Malang 5 tahun kebelakang sebesar 7,69% setiap tahunnya, hal ini sejalan dengan
(2007-2011). pertumbuhan PDRB sektor bisnis sebesar 7,54 %.
Keseluruhan pertumbuhan jumlah pelanggan sektor
umum mengalami kenaikan setiap tahunnya dengan
4. Analisis dan Pembahasan
rata-rata pertumbuhan jumlah pelanggan sebesar
Setelah pengolahan data maka dilakukan
7,33% setiap tahunnya, hal ini sejalan dengan
perhitungan serta analisis sehingga dapat diketahui
pertumbuhan PDRB sektor umum sebesar 7,76 %.
pelanggan pada sektor manakah yang memiliki
Pertumbuhan jumlah pelanggan sektor industri
pertumbuhan konsumsi energi paling besar pada
mengalami kenaikan setiap tahunnya dengan rata-rata
sepuluh tahun kedepan, pelanggan pada sektor
pertumbuhan jumlah pelanggan sebesar 1,64% setiap
manakah yang mengalami penurunan secara kontinyu
tahunnya, hal ini sejalan dengan pertumbuhan PDRB
pada sepuluh tahun kedepan serta pertumbuhan total
beban energi listrik Area Pelayanan dan Jaringan sektor industri sebesar 5,22 %.
Malang pada sepuluh tahun kedepan Setelah mengetahui jumlah seluruh pelanggan
PLN APJ Malang maka langkah selanjutnya adalah

4
menghitung jumlah konsumsi energi listrik pada PLN 6,84 % setiap tahunnya, dengan besar konsumsi
APJ Malang berikut hasil yang didapatkan: energi listrik sebesar 1.873 GWh pada tahun 2012
tumbuh menjadi 3.631 GWh pada tahun 2022.
e
4000 Total konsumsi energi listrik seluruh sektor pada
n
e
3000 perhitungan sebelumnya adalah energi yang telah
r
g 2000
sampai pada konsumen sedangkan kebutuhan energi
i
G listrik adalah penjumlahan antara konsumsi konsumsi
W 1000
l
i
h energi listrik dengan susut energi yang terjadi di
s
t
0 jaringan distribusi PLN APJ Malang. Dengan asumsi
r
i
susut energi pada jaringan distribusi sebesar 6%
k
rumah tangga (GWh) bisnis (GWh) tahun (target PLN APJ Malang) maka dengan persamaan
umum (GWh) industri (GWh)
total (GWh)
(2-20) akan didapatkan pertumbuhan kebutuhan
Gambar 3 Pertumbuhan konsumsi energi total energi listrik setiap tahunnya:
4000
konsumsi energi listrik sektor rumah tangga l
i
mengalami kenaikan setiap tahunnya antara 4,92% e
s
t
3000
n
pada tahun 2008 hingga 8,32% pada tahun 2011 e
r
i 2000
r
dengan rata-rata pertumbuhan konsumsi sebesar g
k

(
i
7,05%. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan jumlah G
W
1000

pelanggan yang mengalami kenaikan setiap h


0

)
tahunnya.sesuai dengan persamaan 2-3 bahwa
pertumbuhan konsumsi sektor rumah tangga
kebutuhan energi listrik… tahun
dipengaruhi oleh pertumbuhan PDRB (5,84%),
Gambar 4 Pertumbuhan kebutuhan energi listrik total
elastisitas sektor rumah tangga (0,93 %), Unit
konsumsi rumah tangga, dan selisih pelangggan
Seperti pada gambar 4 dapat diketahui bahwa
rumah tangga.
pertumbuhan kebutuhan energi pada PLN APJ
Konsumsi energi listrik sektor bisnis mengalami
Malang rata-rata setiap tahunnya sebesar 6,35%
kenaikan setiap tahunnya dengan rata-rata
dengan prakiraan kebutuhan listrik sebesar 1.873
pertumbuhan konsumsi sebesar 8,45%. Hal ini
GWh pada tahun 2012 tumbuh menjadi 3.631 GWh
sejalan dengan pertumbuhan jumlah pelanggan yang
pada tahun 2022.
mengalami kenaikan setiap tahunnya. Sesuai dengan
persamaan 2-7 bahwa pertumbuhan konsumsi sektor
rumah tangga dipengaruhi oleh pertumbuhan PDRB
V PENUTUP
(7,54%), elastisitas sektor rumah tangga (1,19).
Konsumsi energi listrik sektor umum mengalami
kenaikan setiap tahunnya dengan rata-rata 1. Kesimpulan
pertumbuhan konsumsi sebesar 5,21 %. Hal ini Berdasar perhitungan dan analisis dari prakiraan
sejalan dengan pertumbuhan jumlah pelanggan yang kebutuhan energi tahun 2012- 2022 pada PT. PLN
mengalami kenaikan setiap tahunnya sesuai dengan APJ Malang didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
persamaan 2-11 bahwa pertumbuhan konsumsi sektor a) Pertumbuhan konsumsi energi paling besar
umum dipengaruhi oleh pertumbuhan PDRB adalah sektor bisnis dengan pertumbuhan konsumsi
(7,76%), elastisitas sektor umum (1,45). rata-rata setiap tahunnya 8,45 %. Hal ini dikarenakan
Konsumsi energi listrik sektor industri pada sektor bisnis memiliki elastisitas energi yang
mengalami kenaikan setiap tahunnya dengan rata-rata terbesar yaitu sebesar 1,19. Artinya sektor bisnis
pertumbuhan konsumsi sebesar 3,49 %. Hal ini memiliki pertumbuhan energi listrik paling besar
sejalan dengan pertumbuhan jumlah pelanggan yang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya.
mengalami kenaikan setiap tahunnya.sesuai dengan Sedangkan dalan jumlah konsumsi energi terbesar
persamaan 2-13 bahwa pertumbuhan konsumsi sektor ada pada sektor rumah tangga yaitu 928 GWh pada
industri dipengaruhi oleh pertumbuhan PDRB tahun 2012 tumbuh menjadi 1.931 GWh pada tahun
(5,22%), elastisitas sektor industri (0,69). 2022.
Hal yang menarik perhatian adalah jumlah b) Pelanggan dengan daya 450VA dan lebih kecil
konsumsi energi sektor industri ternyata pada taun dari 450VA pada sektor rumah tangga, bisnis, dan
2022 jumlahnya tersalip oleh jumlah konsumsi energi umum mengalami penurunan jumlah pelanggan pada
sektor bisnis, hal ini terjadi karena pertumbuhan sepuuh tahun kedepan, dikarenakan pelanggan lama
PDRB pada sektor bisnis dan elastisitas pada sektor cenderung menambah daya yang lebih tinggi (lebih
bisnis lebih besar dari pada sektor industri. dari 450 VA) dan pelanggan baru memilih daya lebih
Pertumbuhan total konsumsi energi rata-rata sebesar dari 450 VA.

5
c) Pertumbuhan total beban energi listrik Area [12] Lubis, Abu Bakar. Drs., MSc.,APU.,
Pelayanan dan Jaringan setiap pada sepuluh tahun Prof.2006. Pengembangan Sistem
kedepan rata-rata sebesar 6,84%. Pada tahun 2012 Kelistrikan Dalam Pembangunan Nasional
sebesar 1.896 GWh tumbuh menjadi 3.677 GWh Jangka Panjang.
pada tahun 2022. [13] Nugroho, Agung. 2011. Perkiraan Energi
Listrik. Semarang: Universitas Diponegoro
[14] Stevenson, William D. Jr.1984 Analisis
5.2 Saran Sistem Tenaga Listrik , cetakan IV,
Sebaiknya metode DKL 3.2 digunakan terjemahan Ir Kamal Idris. Jakarta: Erlagga
untuk bagian pelanggan yang mengalami kenaikan [15] Zuhal. 2004. Prinsip Dasar Elektroteknik.
jumlah pelanggan, dan metode kecenderungan Bandung: Bina
digunakan untuk bagian pelanggan yang mengalami
penurunan jumlah pelanggan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Annonymus, Kota Malang Dalam Angka


Tahun 2010,2011. Malang 2011
[2] Annonymus, Kabupaten Malang Dalam
Angka Tahun 2010,2011. Malang 2011
[3] Annonymus, Kota Batu Dalam Angka
Tahun 2011. Batu 2011
[4] Bakshi. 2009. Generation, Transmission
And Distribution. Pune: Technical
Publications Pune.
[5] Dewayana, Kaka. 2008. Proyeksi
Kebutuhan dan Penyediaan Energi Listrik di
Jawa Tengah Menggunakan perangkat
LEAP. Makalah seminar Tugas Akhir
Teknik Elektro Fakultas Teknik UNDIP.
Semarang.
[6] Firdaus, Muhammad. 2004. Ekonometrika
Suatu Pendekatan Aplikatif. Jakarta: Bumi
Aksara
[7] Fitrianto, Kurniawan.2006. Prakiraan
Kebutuhan Energi Listrik Tahun 2006 –
2015 Pada PT. PLN (PERSERO) Unit
Pelayanan Jaringan (UPJ) di Wilayah Kota
Semarang Dengan Metode Gabungan.
Makalah seminar Tugas Akhir Teknik
Elektro Fakultas Teknik UNDIP. Semarang.
[8] Hermawan, Karnoto. 2008. Buku Manual
Perencanaan Pengembangan Sistem
Tenaga Listrik. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
[9] http://ebtke.esdm.go.id/energi/konservasi-
energi/213-intensitas-energi-indonesia-
masih-tinggi.html . (diakses 15 Mei 2012)
[10] http://id.berita.yahoo.com/bi-sektor-rumah-
tangga-dapat-pengaruhi-perbankan-
035045014--finance.html (diakses 1Oktober
2012)
[11] Hutauruk, 1985. Transmisi Daya Listrik.
Jakarta: Erlangga.

6
LAMPIRAN

Untuk persamaan 2-1 dan 2-2 Untuk persamaan 2-11 dan 2-12
PRTt = Jumlah pelanggan sektor rumah EPt = Total konsumsi energi listrik
tangga pada tahun t sektor umum pada tahun t
PRTt-1 = Jumlah pelanggan sektor rumah (kWh)
tangga pada tahun sebelum t EPt-1 = Total konsumsi energi listrik
gE = Pertumbuhan PDRB total sektor umum sebelum tahun t
CFH = Faktor pelanggan rumah tangga (kWh)
P = Elastisitas energi listrik sektor
Untuk persamaan 2-3 dan 2-4 umum
ERT = Total konsumsi energi listrik
sektor rumah tangga pada Untuk persamaan 2-13 dan 2-14
tahun t (kWh) PIt = Jumlah pelanggan sektor
ERTt-1 = Total konsumsi energi listrik industri pada tahun t
sektor rumah tangga pada tahun PIt-1 = Jumlah pelanggan sektor
sebelum t(kWh) industri pada tahun ke t –1
RT = Elastisitas energi sektor rumah gI = Pertumbuhan PDRB sektor
tangga industri tahun t
∆PRT = Delta pelanggan sektor rumah
tangga Untuk persamaan 2-15 dan 2-16
UK = Unit konsumsi sektor rumah EIt = Total konsumsi energi listrik
tangga (kWh/pelanggan) sektor industri pada tahun t
(kWh)
Untuk persamaan 2-5 dan 2-6 EIt-1 = Total konsumsi energi listrik
PBt = Jumlah pelanggan sektor bisnis sektor industri sebelum tahun t
pada tahun t (kWh)
PBt-1 = Jumlah pelanggan sektor bisnis I = Elastisitas energi sektor industri
pada tahun sebelum t
CFB = Faktor pelanggan sektor bisnis Untuk persamaan 2-17 dan 2-18
gB = Pertumbuhan PDRB sektor PTt = Total kebutuhan energi listrik
bisnis pada tahun ke t
ETt = Total konsumsi energi listrik
Untuk persamaan 2-7 dan 2-8 pada tahunke t
EBt = Total konsumsi energi listrik SEt = Susut energi pada tahun ke t
sektor bisnis pada tahun t
(kWh) Untuk persamaan 2-19, 2-20 dan 2-21
EBt-1 =Total konsumsi energi listrik Yi = total pelanggan pada tahun ke-i
sektor bisnis pada tahun (2007 adalah tahun pertama)
sebelum t (kWh) Xi = tahun ke-i (2007 adalah tahun
B = Elastisitas energi listrik sektor pertama)
Bisnis Y = rata-rata Yi
X = rata-rata Xi
Untuk persamaan 2-9 dan 2-10
PPt = Jumlah pelanggan sektor umum
pada tahun t
PPt-1 = Jumlah pelanggan sektor umum
pada tahun sebelum t
CFP = Faktor pelanggan sektor umum
gP = Pertumbuhan PDRB sektor
umum

Anda mungkin juga menyukai