Askep DHF Ak Semester 4 TH 2012
Askep DHF Ak Semester 4 TH 2012
KABUPATEN INDRAMAYU
A. Pengertian
Dengue adalah penyakit virus didaerah tropis yang ditularkan oleh nyamuk dan
ditandai dengan demam, nyeri kepala, nyeri pada tungkai, dan ruam (Brooker, 2001).
Demam dengue / dengue fever adalah penyakit yang terutama pada anak, remaja, atau
orang dewasa, dengan tanda - tanda klinis demam, nyeri otot, atau sendi yang disertai
leukopenia, dengan / tanpa ruam ( rash ) dan limfadenophati, demam bifasik, sakit kepala
yang hebat, nyeri pada pergerakkan bola mata, rasa menyecap yang terganggu,
trombositopenia ringan, dan bintik-bintik perdarahan (ptekie) spontan (Noer, dkk, 1999).
Demam berdarah dengue adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
(arbovirus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti (Suriadi
B. Etiologi
Gigitan nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue (sejenis arbovirus).
C. Patofisiologi
Virus dengue masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan
Virus dengue masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk dan infeksi pertama kali
menyebabkan demam dengue. Reaksi tubuh merupakan reaksi yang biasa terlihat pada
infeksi oleh virus. Reaksi yang amat berbeda akan tampak, bila seseorang mendapat
12
infeksi berulang dengan tipe virus dengue yang berlainan. Dan DHF dapat terjadi bila
seseorang setelah terinfeks ipertama kali, mendapat infeksi berulang virus dengue
lainnya. Re-infeksi ini akan menyebabkan suatu reaksi anamnestik antibodi, sehingga
tinggi(Noer,dkk,1999)
D. Manifestasi Klinis
Sakit kepala.
Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah menurun, gelisah,
capillary reffil time lebih dari dua detik, nadi cepat dan lemah).
E. Klasifikasi
yaitu :
Derajat I : Demam disertai gejala klinis lain, tanpa perdarahan spontan. Panas 2-7 hari,
12
Derajat III : Ditandai oleh gejala kegagalan peredaran darah seperti nadi lemah dan cepat
(>120x/mnt ) tekanan nadi sempit (120 mmHg), tekanan darah menurun, (120/80 ,
Derajat IV : Nadi tidak teaba, tekanan darah tidak teatur (denyut jantung 140x/mnt)
F. Pemeriksaan Diagnostik
Minum banyak 1,5 liter – 2 liter/24 jam (dengan air teh, gula, susu).
Pemberian cairan melalui infus, dilakukan jika pasien mengalami kesulitan minum dan
G. Pengkajian
1. Identitas
Nama : Tn. D
Umur : 36 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wirasuwasta
Agama : Islam
12
2. Keluhan Utama
Pasien mengeluh panas, sakit kepala, lemah, nyeri ulu hati, mual dan nafsu makan
menurun.
3. Riwayat penyakit sekarang
Riwayat kesehatan menunjukkan adanya sakit kepala, nyeri otot, pegal seluruh tubuh,
sakit pada waktu menelan, lemah, panas, mual, dan nafsu makan menurun.
4. Riwayat penyakit terdahulu
Tidak ada penyakit yang diderita secara specific.
5. Riwayat penyakit keluarga
Riwayat adanya penyakit DHF pada anggota keluarga yang lain sangat menentukan,
karena penyakit DHF adalah penyakit yang bisa ditularkan melalui gigitan nyamuk aides aigepty.
6. Riwayat Kesehatan Lingkungan
Biasanya lingkungan kurang bersih, banyak genangan air bersih seperti kaleng bekas,
ban bekas, tempat air minum burung yang jarang diganti airnya, bak mandi jarang dibersihkan.
7. Pengkajian Per Sistem
a. Sistem Pernapasan
Sesak, perdarahan melalui hidung, pernapasan dangkal, epistaksis, pergerakan dada
b. Sistem Persyarafan
Pada grade III pasien gelisah dan terjadi penurunan kesadaran serta pada grade IV
c. Sistem Cardiovaskuler
Pada grde I dapat terjadi hemokonsentrasi, uji tourniquet positif, trombositipeni, pada
grade III dapat terjadi kegagalan sirkulasi, nadi cepat, lemah, hipotensi, cyanosis sekitar mulut,
hidung dan jari-jari, pada grade IV nadi tidak teraba dan tekanan darah tak dapat diukur.
d.Sistem Pencernaan
Selaput mukosa kering, kesulitan menelan, nyeri tekan pada epigastrik, pembesarn
12
limpa, pembesaran hati, abdomen teregang, penurunan nafsu makan, mual, muntah, nyeri saat
e. Sistem perkemihan
Produksi urine menurun, kadang kurang dari 30 cc/jam, akan mengungkapkan nyeri sat
f. Sistem Integumen.
Terjadi peningkatan suhu tubuh, kulit kering, pada grade I terdapat positif pada uji
tourniquet, terjadi pethike, pada grade III dapat terjadi perdarahan spontan pada kulit.
H. Diagnosa Keperawatan
4. Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake nutrisi yang tidak adekuat akibat mual dan nafsu makan yang menurun.
(trombositopeni).
7. Kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit, prognosis, efek prosedur, dan perawatan
12
I. Rencana Asuhan Keperawatan.
Intervensi :
Rasional : mengurangi panas dengan pemindahan panas secara konduksi. Air hangat
menggigil.
d. Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang tipis dan mudah menyerap keringat
Rasional : Memberikan rasa nyaman dan pakaian yang tipis mudah menyerap keringat
e. Observasi intake dan output, tanda vital (suhu, nadi, tekanan darah) tiap 3 jam sekali
dan elektrolit dalam tubuh. Tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui keadaan
umum pasien.
12
Rasional : Pemberian cairan sangat penting bagi pasien dengan suhu tubuh yang tinggi.
ke ekstravaskuler.
- Akral hangat
Intervensi :
hipovolemic syok.
12
DP 3 : Resiko Syok hipovolemik berhubungan dengan perdarahan yang berlebihan,
Intervensi :
Rasional ; Untuk memonitor kondisi pasien selama perawatan terutama saat terdi
Rasional : Perawat perlu terus mengobaservasi vital sign untuk memastikan tidak
c. Jelaskan pada pasien dan keluarga tanda perdarahan, dan segera laporkan jika terjadi
perdarahan
Rasional : Dengan melibatkan psien dan keluarga maka tanda-tanda perdarahan dapat
segera diketahui dan tindakan yang cepat dan tepat dapat segera diberikan.
secara hebat.
Rasional : Untuk mengetahui tingkat kebocoran pembuluh darah yang dialami pasien
berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak adekuat akibat mual dan
12
nafsu makan yang menurun.
Intervensi :
d. Berikan makanan sedikit namun sering dan atau makan diantara waktu makan
12
Intervensi :
Rasional : Penurunan trombosit merupakan tanda adanya kebocoran pembuluh darah yang
pada tahap tertentu dapat menimbulkan tanda-tanda klinis seperti epistaksis, ptike.
Rasional : Aktifitas pasien yang tidak terkontrol dapat menyebabkan terjadinya perdarahan.
c. Berikan penjelasan kepada klien dan keluarga untuk melaporkan jika ada tanda perdarahan
Rasional : Keterlibatan pasien dan keluarga dapat membantu untuk penaganan dini bila terjadi
perdarahan.
d. Antisipasi adanya perdarahan : gunakan sikat gigi yang lunak, pelihara kebersihan mulut,
Rasional : Dengan trombosit yang dipantau setiap hari, dapat diketahui tingkat kebocoran
b. Kaji mekanisme koping yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa
12
lalu.
mengontrol ansietas.
c. Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran
dan perasaan.
d. Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini, harapan-harapan
mengurangi kecemasan.
e. Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam
keadaan cemas.
Rasional : menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi
masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang
g. Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut
12
DP 7 : Kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit, prognosis, efek prosedur, dan perawatan
Tujuan : orang tua mengutarakan pemahaman tentang kondisi, efek prosedur dan proses
pengobatan.
Kriteria : - melakukan prosedur yang diperlukan dan menjelaskan alasan dari suatu tindakan.
- memulai perubahan gaya hidup yang diperlukan dan ikut serta dalam regimen
perawatan.
Rasional : mengetahui seberapa jauh pengalaman dan pengetahuan klien dan keluarga tentang
penyakitnya.
b. Berikan penjelasan pada klien dan keluarga tentang penyakitnya dan kondisinya sekarang.
Rasional : dengan mengetahui penyakit dan kondisinya sekarang, klien dan keluarganya akan
Rasional : diet dan pola makan yang tepat membantu proses penyembuhan.
d. Anjurkan keluarga untuk memperhatikan perawatan diri dan lingkungan bagi anggota keluarga
Rasional : mengetahui seberapa jauh pemahaman klien dan keluarga serta menilai
12
J. Evaluasi
6. Ansietas berkurang/terkontrol
7. orang tua memahami tentang kondisi, efek prosedur dan proses pengobatan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Aziz Alimul A. 2006. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak jilid.2. Salemba
Medika : Jakarta
Noer, Sjaifoellah dkk. 1998. Standar Perawatan Pasien. Monica Ester : Jakarta.
Suriadi & Yuliani, Rita. 2001. Buku Pegangan Praktek Klinik : Asuhan Keperawatan
12