Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Buku panduan Praktik Kerja Lapangan di dunia usaha/ dunia industri disusun dengan
maksud untuk menjadikan pedoman bagi guru, pembimbing dan instruktur pelatihan dalam
melaksanakan Program Praktik Kerja Lapangan (PKL) di dunia usaha/ industri atau instansi
pasangan.
Buku panduan ini mengacu pada kurikulum 2013 dan petunjuk pelaksanaan PKL pada
Sekolah Menengah Kejuruan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah
Kejuruan.
Harapan kami dengan adanya buku panduan ini, akan terjalin kerjasama antara sekolah
dengan Institusi Pasangan (dunia usaha/ dunia industri) dapat ditingkatkan.
Disamping itu buku panduan ini diharapkan dapat membantu sekolah dan Institusi
Pasangan ( dunia usaha/ dunia industri) dalam menyusun program pelatihan serta membantu
sekolah memberikan layanan bimbingan belajar melalui bekerja langsung, sehingga pelaksanaan
pelatihan di dunia usaha/ dunia industri dapat berjalan dengan efektif dan efisien seperti yang
diharapkan.
Kami berharap semoga buku panduan ini dapat memberikan manfaat bagi yang
berkepentingan.
JUARI, S.Pd
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar.......................................................................................................................... i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
PKL (Praktik Kerja Lapangan) adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian
profesional yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dengan
tuntutan keahlian profesional tertentu di lapangan kerja melalui kegiatan bekerja secara langsung
di dunia kerja. Keberhasilan program ini akan sangat mendukung peningkatan mutu lulusan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang merupakan tenaga tingkat menengah dan sekaligus
meningkatkan mutu sekolah. Oleh karena itu adanya dukungan dari berbagai pihak yang terkait
dan relevan sangat diharapkan.
Pada tahun pelajaran 2018/2019 ini, SMK PGRI WLINGI akan melaksanakan Praktik
Kerja Lapangan (PKL) melalui dua gelombang. Gelombang Ke-1 dimulai tanggal 23 Juli sampai
dengan 22 Desember 2018, sedangkan Gelombang Ke-2 dimulai tanggal 26 Desember 2018
sampai dengan 11 Mei 2019. Oleh karena itu perlu dilakukan langkah-langkah persiapan dan
pelaksanaannya secara cemat dan teliti.
Adapun latar belakang Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah sebagai berikut:
a. Era globalisasi membawa persaingan yang semakin ketat dan semakin tajam. Masa depan yang
semakin cerah hanya bagi Negara yang sungguh-sungguh.
b. Indonesia berada di kawasan yang telah melahirkan beberapa Negara industri baru, harus
secara dini mempersiapkan dengan berbagai keunggulan (Kompetitif dan Kooperatif) untuk
menghadapi persaingan.
c. Pembangunan di Indonesia masih memerlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik.
Pendidikan sebagai asset bangsa diharapkan mampu menghasilkan manusia produktif yang
mampu menciptakan produk unggulan dalam rangka persaingan bebas.
d. Keahlian profesi adalah andalan utama menentukan keunggulan Indonesia. Guna mewujudkan
hal tersebut, diperlukan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional yang tinggi untuk
menghadapi ekonomi global masa kini maupun masa yang akan datang.
e. Keahlian profesional pada dasarnya mengandung unsur ilmu pengetahuan, teknik dan kiat.
Unsur ilmu pengetahuan dan teknik dapat dipelajari, tetapi unsur kiat tidak dapat diajarkan,
akan tetapi dikuasai yaitu melalui mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi itu
sendiri. Karena itulah ukuran keahlian profesional tumbuh melalui pengalaman kerja.
1
2
f. Berbagai keahlian bidang profesional di Indonesia telah membuktikan keahlian nyata seorang
diperoleh melalui pengalaman langsung mengerjakan pekerjaan profesinya, tetapi secara
umum belum memperoleh pengakuan masyarakat.
g. Dengan mengikuti garis kebijaksanaan tersebut diatas dan mempelajari keadaan di Indonesia
sekarang serta prinsip penguasaan keahlian profesi, sudah waktunya dilaksananakan “SISTEM
GANDA” di Indonesia, yang merupakan perpaduan saling mengisi dan saling melengkapi
antara pendidikan di sekolah dan keahlian profesi yang di dapatkan melalui pengalaman kerja.
h. Pendidikan sistem ganda akan menjadi salah satu pendidikan yang paling efektif untuk
mendekati kesesuaian antara Suplay dan Demand ketenaga kerjaan sesuai kebijaksanaan
Departemen Pendidikan Nasional tentang “LINK and MATCH”. Dengan jangka waktu
pelaksanaan minimal 3 bulan atau setara 480 jam.
i. Mengharap peserta didik akan memperoleh pengalaman belajar bermakna, tertampilkan dalam
prinsip pendidikan vokasi “LEARNING by DOING” dengan berharap lulusan SMK tidak
hanya mengetahui teori dasar industri melainkan juga mempunyai kualifikasi match dengan
industri dan dunia kerja.
B. LANDASAN HUKUM
Pelaksanaan PKL (Praktik Kerja Lapangan) ini sesuai dengan peraturan perundang-
undangan sebagai berikut:
a. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
b. PP No. 19 Tahun 2005 yang terakhir diubah dengan PP No. 13 Tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
c. PP RI No. 17 Tahun 2010 yang telah diubah dengan PP RI No. 66 Tahun 2010 Tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
d. PP RI No. 41 Tahun 2015 tentang Pembangunan Sumber Daya Industri.
e. Perpres No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI);
f. Inpres No. 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam Rangka
Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.
g. Permen Perindustrian No. 03/M-IND/PER/1/2017 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Kompetensi yang Link and Match
dengan Industri.
h. Permen Tenaga Kerja No. 36 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pemangangan di Dalam
Negeri.
i. Permen Pendidikan dan Kebudayaan No…. tahun 2017 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan.
3
C. TUJUAN
1. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) untuk menanamkan (internalize) iklim
kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.
2. Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki dunia kerja
menghadapi tuntutan pasar kerja global.
3. Memenuhui hal-hal yang belum dipenuhi di sekolah agar mencapai keutuhan standar
kompetensi lulusan.
4. Mengaktualisasikan penyelenggaraan Model Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antara SMK
dan Institusi Pasangan (DUDI), memadukan secara sistematis dan sistemik program
pendidikan di SMK dan program latihan di dunia kerja (DUDI).
D. FUNGSI PKL
1. Pemantapan Kompetensi . Pembelajaran di SMK belum memenuhi standar
indusri, dilihat dari ketersediaan jenis dan jumlah peralatan, kompetensi pengajar, kondisi
dan situasi belajar, dan situasi melayani konsumen secara langsung.
2. Realisasi Pendidikan Sistim Ganda (PSG). Aktualisasi PSG, SMK bermitra dengan
DUDI. SMK yang melakukan memorandum of understanding (MoU) dengan DUDI dalam
pelaksanaan pembelajaran: SMK PIKA Semarang, SMK Negeri 1 Singosari Malang
yang membuka kelas ASTRA, SMK N 3 Banduran Sidoarjo (STM Perkapalan) dengan PT
PAL Indonesia dan lain-lain
E. SASARAN
Program pelaksanaan Sistem Ganda/ PKL ini mengacu pada pencapaian kemampuan
profesional sesuai dengan tuntutan jabatan pekerjaan yang sesuai dengan Program Diklat dan
profil kemampuan yang berisi:
a. Komponen Pendidikan Umum (Normatif) yang bertujuan membentuk peserta didik
menjadi warga Negara yang baik yang memiliki karakter sebagai bangsa Indonesia.
4
b. Komponen pendidikan dasar penunjang (adaptif) yang bertujuan memberikan bekal bagi
penguasaan keahlian profesi dan kemampuan mengikuti perkembangan IPTEK.
c. Komponen Pendidikan dasar profesi untuk memberikan ilmu pengetahuan dan teknik dasar
keahlian profesi.
d. Komponen Pendidikan keahlian profesi yang terprogram.
F. METODE
a. Pada dasarnya Pendidikan Sistem Ganda/ PKL adalah program bersama antara sekolah
dengan dunia usaha/ industri pasangannya, sehingga segala sesuatu yang menyangkut
penyelenggaraan diatur bersama.
b. Komponen pendidikan umum (normatif) dan komponen pendidikan dasar penunjang
(adaptif) dilaksanakan sepenuhnya di sekolah dan menjadi tanggung jawab sekolah.
c. Komponen Pendidikan dasar profesi dapat dilaksanakan di sekolah industri atau kedua-
duanya dan menjadi tanggung jawab bersama antara sekolah dan industri.
d. Komponen Pendidikan keahlian profesi dilaksanakan di dunia usaha/ industri.
e. Model Sistem Ganda Sekolah Menengah Kejuruan PGRI Wlingi adalah sistem blok
release.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bidang Organisasi
Untuk mengantisipasi kegiatan PKL supaya dapat terlaksana dengan baik dan lancar perlu
dibentuk suatu organisasi penyelenggaraan PKL yang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap
pelaksanaan PKL. Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu dibentuk kepanitiaan untuk
merealisasikan pelaksanaan PKL. Berikut beberapa langkah yang diambil dalam tugas
kepanitiaan.
STRUKTUR ORGANISASI
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
SMK PGRI WLINGI
KETUA .
WAKA HUMAS
SEKERTARIS BENDAHARA
ADMIN JURUSAN
PEMBIMBING
5
6
B. Program Kegiatan
C. PESERTA
Peserta Praktik Kerja Lapangan (PKL) SMK PGRI WLINGI pada Tahun Ajaran 2018/
2019 adalah siswa kelas XI pada semester Ganjil dan Genap dengan Jumlah: siswa.
Dengan perincian sebagai berikut:
Jumlah
No Kelas Periode
siswa
1 XI TPm 1 33 siswa Gelombang ke - 1 ( 23 Juli sampai dengan 22 Desember 2018)
2. Instruktur
a. Mengkoordinasikan peserta pelatihan sebelum melaksanakan kegiatan pelatihan dengan
memberikan penjelasan tentang:
1) Sifat dan etos kerja sebagai pekerja.
13
14
15
TATA TERTIB SISWA
A. HAK PESERTA
Dalam mengikuti kegiatan praktik kerja lapangan (PKL), siswa mempunyai hak, antara
lain sebagai berikut:
1. Mengikuti program pelatihan.
2. Mendapat perlakuan yang sesuai dengan bidang/ program keahlian.
3. Memperoleh kesempatan melaksanakan ibadah sesuai dengan agamanya.
4. Penilaian penghargaan atas hasil praktiknya.
B. KEWAJIBAN PESERTA
Selain mendapatkan hak sebagai peserta PKL, siswa juga mempunyai beberapa kewajiban
yang harus ditaati, adapun beberapa kewajiban tersebut, antara lain adalah:
1. Mematuhi peraturan yang berlaku atau ditetapkan oleh instansi pasangan (tempat
pelatihan).
2. Memperhatikan dan melaksanakan aturan keselamatan kerja yang diperlukan dalam
melaksanakan suatu pekerjaan.
3. Menghormati instruktur.
4. Berada di tempat kerja pelatihan 30 menit sebelum pelatihan dimulai.
5. Berlaku sopan dan santun serta bekerja jujur, bertanggung jawab, ber inisiatif dan
kreatif terhadap tugas-tugas yang diberikan dalam pelatihan kerja.
6. Mengenakan pakaian sesuai dengan ketentuan.
7. Memberikan salam pada waktu dating dan mohon diri waktu pulang/meninggalkan
tempat kerja.
8. Memberitahu pimpinan unit/ pembimbing apabila berhalangan hadir atau bermaksud
meninggalkan tempat pelatihan kerja, dengan diketahui pihak kepala sekolah.
9. Membicarakan dengan segera kepada guru pembimbing, ketua kelompok dan
instruktur apabila menemui kesulitan dalam melaksanakan pelatihan.
10. Melaporkan dengan segera kepada petugas yang berwenang apabila terjadi kerusakan
atau salah mengambil alat/ bahan.
11. Ikut memelihara sarana, prasarana pelatihan, kebersihan, ketertiban dan keamanan di
tempat pelatihan.
16
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) pada tahun ajaran 2018/ 2019, dilaksanakan melalui
dua tahan, yaitu:
1. Tahap I
Dilaksanakan mulai tanggal 23 Juli sampai dengan 22 Desember 2018.
Diikuti oleh siswa kelas XI TP 1,2, TKRO 1,2,3, TKJ 1,2,3, TITL 1.
2. Tahap II
Dilaksanakan mulai tanggal 26 Desember 2018 sampai dengan 11 Mei 2019.
Diikuti oleh siswa kelas XI TP 3,4, TKRO 4,5, TKJ 4,5, TITL 2, RPL, TkKR.
B. SARAN
Untuk pengembangan lebih lanjut, maka panitia memberikan saran kepada semua personil
pada umumnya dan kepada kaprogli khususnya agar dapat bekerja sama dengan baik, untuk
tercapainya tujuan kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) tahun ajaran 2018/ 2019.
17