LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Inverter
Prinsip kerja inverter adalah mengubah input motor (listrik AC) menjadi DC
dan kemudian dijadikan AC lagi dengan frekuensi yang dikehendaki sehingga
motor dapat dikontrol sesuai dengan kecepatan yang diinginkan.
Dapat dijelaskan dengan menggunakan 4 sakelar seperti ditunjukkan pada
diatas. Bila sakelar S1 dan S2 dalam kondisi on maka akan mengalir aliran arus
DC ke beban R dari arah kiri ke kanan, jika yang hidup adalah sakelar S3 dan S4
maka akan mengalir aliran arus DC ke beban R dari arah kanan ke kiri. Inverter
biasanya menggunakan rangkaian modulasi lebar pulsa (pulse width modulation –
PWM) dalam proses conversi tegangan DC menjadi tegangan AC.
bisa berupa +V dc - V dc , atau nol, tergantung pada saklar yang mana tertutup.
Sebagai catatan bahwa S1 dan S4 tidak boleh menutup pada saat yang
bersamaan, begitu juga dengan S2 dan S3, yang akan menyebabkan terjadinya
short circuit pada sumber DC. Saklar yang nyata tidak bisa on atau off secara
seketika.
Sumber : (http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249300-R231086.pdf)
Sumber : (outputnya.https://id.wikipedia.org/wiki/Multivibrator)
Sumber : (http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249300-R231086.pdf)
Sumber : (http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249300-R231086.pdf)
V o −( I i+ I f )β R C −RC
Av = = =
V i (I f + I f ) β R E RE
2.4. Multivibrator
Sebuah multivibrator terdiri atas dua penguat yang digandeng secara silang.
Keluaran penguat yang satu dihubungkan dengan masukan penguat yang lain.
Karena masing-masing penguat membalik isyarat masukan, efek dari gabungan
ini adalah berupa balikan positif.
Dengan adanya (positif) balikan, osilator akan “regenerative” (selalu
mendapatkan tambahan energi) dan menghasilkan keluaran yang kontinyu. Astabil
Multivibrator adalah suatu rangkaian yang mempunyai dua state dan yang
berosilasi secara kontinu guna menghasilkan bentuk gelombang persegi atau pulsa
dioutputnya. Prinsip ini sama dengan rangkaian osilator. Astable multivibrator
yang dibangun menggunakan IC pembangkit gelombang 555 cukup sederhana,
karena hanya menambahkan fungsi rangkaian tangki selain IC 555 itu sendiri. IC
pembangkit gelombang 555 merupkan chip yang didesain khusus untuk
keperluan pembangkit pulsa pada multivibrator dan timer. Tank circuit yang
digunakan untuk membuat multivibrator astabil dengan IC 555 cukup
menggunakan reistor (R) dan kapasitor (C). Rangkaian dasar multivibrator astabil
yang dibangun menggunakan IC 555 dapat dilihat pada gambar rangkaian berikut.
2.5. Transformator
Transformator atau trafo ini berfungsi sebagai media penyalur arus listrik
dari tegangan rendah menuju tinggi ataupun sebaliknya. Untuk itu, tidak heran
jika trafo ini pada akhirnya memiliki dua jenis transformator, yakni trafo step up
dan step down. Bedanya, pada trafo step up berfungsi untuk menaikkan tegangan
listrik, sedangkan pada trafo step down berfungsi sebagai media untuk
menurunkan tegangan listrik. Tetapi, kedua jenis trafo ini memiliki komponen
penyusun yang sama, yakni kumparan primer dan sekunder serta inti besi sebagai
sumber dan penguat efek magnetis pada transformator. Tidak kalah dengan
perangkat penyusun elektronika yang lainya, trafo juga sangat penting untuk
rangkaian perangkat yang berhubungan dengan listrik. Perbandingan tegangan
dan arus pada kumparan primer dan sekunder adalah
N p V p Is
α= = =
Ns V s Ip
Untuk lebih jelasnya, perhstikan gambar berikut.
Sumber (http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249300-R231086.pdf)
Transformator yang terdiri dari kumparan primer dan sekunder serta inti
(core) berupa besi sebagai penghasil medan magnet. Pada setiap trafo, memiliki
fungsi utama untuk mengubah tegangan dari arus listrik dari arus bolak-balik
(AC) menuju tegangan lainnya yang diinginkan. Jenis-jenis transformator atau
trafo antara lain trafo step up untuk menaikkan tegangan listrik, trafo step down
untuk menurunkan tegangan listrik, trafo autotransformater yang berfungsi untuk
mengubah arus listrik dengan ukurannya yang kecil, trafo autotransformator
variabel dengan fungsi yang sama tapi berbentuk lebih kecil, ada pula trafo pulsa,
tiga fase dan isolasi. Tapi, dalam kehidupan umum, jenis dari trafo step up dan
step down sangat terkenal. Karena kedua benda ini adalah yang terbanyak
digunakan dalam beberapa peralatan elektronik.
Trafo paling banyak digunakan saat ini adalah trafo yang memiliki centre-
tap (CT) atau titik tengah. CT dapat terletak disisi primer maupun disisi sekunder.
Besar tegangan di ujung-ujung kumparan terhadap CT adalah sama besar. Untuk
lebih jelasnya perhatikan gambar 2.10 berikut,
Gambar 2.10. (a) Gulungan CT pada kumparan sekunder dan (b) primer
Sumber : (http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249300-R231086.pdf)
Jika suatu sinyal sinusoidal dimasukkan pada kumparan primer trafo pada
gambar 2.10 (a) dan titik CT dihubungkan ke ground, maka sinyal sinusoidal
tersebut akan terbagi dua, yaitu pada titik V s 1 dan V s 2 besarnya sama
namun berbeda fasa 180º. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar 2.11 berikut.
Dengan demikian bila tegangan jatuh serta borosan dayanya pada saat keadaan
menghantar juga kecil. Dengan sifat-sifat seperti ini, IGBT akan sesuai untuk
dioperasikan pada arus yang besar, hingga ratusan Ampere, tanpa terjadi
kerugian daya yang cukup berarti. IGBT sesuai untuk aplikasi pada perangkat
Inverter maupun Kendali Motor Listrik (Drive).
Gambar 2.12. IGBT
Sumber:
(http://img.diytrade.com/cdimg/953026/9549600/0/1246244755/Mitsubishi_igbt_modules.jpg)
2.7. Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan
merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2
bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak
Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk
menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power)
dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh,
dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu
menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk
menghantarkan listrik 220V 2A.
1. Electromagnet (Coil)
2. Armature
4. Spring
Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berada di posisi CLOSE (tertutup)
Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berada di posisi OPEN (terbuka)
Berdasarkan gambar diatas, sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah
kumparan Coil yang berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Apabila
Kumparan Coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya Elektromagnet yang
kemudian menarik Armature untuk berpindah dari Posisi sebelumnya (NC) ke
posisi baru (NO) sehingga menjadi Saklar yang dapat menghantarkan arus listrik
di posisi barunya (NO). Posisi dimana Armature tersebut berada sebelumnya (NC)
akan menjadi OPEN atau tidak terhubung. Pada saat tidak dialiri arus listrik,
Armature akan kembali lagi ke posisi Awal (NC). Coil yang digunakan oleh Relay
untuk menarik Contact Poin ke Posisi Close pada umumnya hanya membutuhkan
arus listrik yang relatif kecil.
2.8. Resistor
Resistor adalah suatu komponen yang berfungsi sebagai tahanan / hambatan
dalam menahan arus masuk. Pada resistor terdapat gelang warna yaitu gelang
pertama tidak boleh langsung berwarna hitam serta pada gelang ketiga berwarna
emas, perak, tanpa warna ( emas x 1/10 dan perak x 1/100 ). dan resistor memiliki
beberapa Ukuran atau jenisnya,..dalam hal ukuran mulai dari 1/2 , 1/4, 1/8, 2, 3,
dan emapat serta jenisnya berdasarkan jumplah gelang atau pita yang melingkar,
ada yang 4 gelang, 5 gelang. Gelang terakhir sebagai toleransi penghitungan serta
memiliki satuan seperti, OHM, KILO, MEGA,Satuan Simbol
2.9. Dioda
Dioda adalah sebuah komponen elektronika yang merupakan komponen
berstatus aktif dan memiliki dua kutub dengan sifat semikonduktor. Dioda ini
dapat dijadikan sebagai media penghantar yang dapat menghantarkan arus listrik
dalam satu arah dan menjadi penghalau untuk aliran listrik dari arah lainnya.
Peralatan ini tidak memiliki karakateristik yang terlalu mencolok, selain fungsinya
yang terkait dengan tegangan serta arus listrik dan komponen pelengkap serta
pengukurnya. Pada mulanya, dioda adalah sebuah alat yang terbentuk dari piranti
Kristal dan tabung hampa milik ilmuwan Cat Wahisker. Tapi, seiring
berkembangnya jaman, kini dioda telah berubah bentuk dari bahan dasarnya yang
berupa piranti kristal menjadi berbahan germanium dan silikon. Dalam
perkembangan dari dioda ini, terdapat berbagai jenis dioda yang telah dibuat oleh
para ilmuwan dari seluruh penjuru dunia, seperti dioda dengan bahan kristal atau
semikonduktor dan dioda jenis termionik.
2.10. Kapasitor
Pengertian Kapasitor adalah sebuah perangkat komponen elektronika yang
mampu menyimpan muatan listrik dan terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan
oleh bahan penyekat pada tiap konduktor atau yang biasa disebut keping.
Kapasitor ini lebih dikenal di masyarakat dengan nama kondensator. Komponen
eletronik ini dibuat sedemikian rupa hingga mampu menyimpan muatan listrik.
Komponen ini hampir sama dengan resistor karena termasuk salah satu komponen
pasif. Maksud dari komponen pasif adalah komponen yang bekerja tanpa
memerlukan arus panjar. Anda mungkin penasaran dengan bentuk kapasitor ini,
bentuk kapasitor ini seperti sebuah tabung kecil dengan 2 buah kawat yang
menjadi kaki di bagian bawah tabung itu. Kapasitor ini terdiri dari 2 lempeng
logam yang dipisahkan oleh isolater. Isolator ini adalah bahan zat dielektrik yang
tidak bisa dialiri listrik ataupun menghantarkan listrik.
2. Kondensator Keramik
3. Kondensator Mylar
4. Kondensator Mika
5. Kondensator Kertas
2.11. Transistor
Transistor adalah bagian dari semikonduktor dalam part elektronik di mana
“transist” arus dan tegangan untuk kemudian berubah bentuk atau besaran-
besarannya dalam daya tertentu. Transistor menjadi komponen aktif yang utama
di semua rangkaian elektronik.
Transistor umumnya dibuat dari bahan silikon dan sebagian (terutama transistor-
transistor type lama) dibuat dari bahan germanium. Transistor dalam rangkaian
elektronik berfungsi antara lain sebagai penguat (amplifier), oscillator, converter
tegangan DC, loading-driver (pengemudi beban), phase-shifter (perubah
fasa), dan lain-lain.
Transistor bipolar adalah transistor yang paling banyak dan umum
digunakan dalam berbagai rangkaian elektronik. Ada dua jenis transistor bipolar :
NPN dan PNP. Transistor bipolar mempunyai tiga kaki elektroda : basis (b),
emittor (e), dan collector (c).
Gambar 2.24. Simbol Transistor
Sumber: (http://1.bp.blogspot.com/-
ayan5uv3lqk/vemdwtv5nei/aaaaaaaacbe/b82orygmcnc/s1600/transistor%2bsmall)
Sebagai saklar secara garis besar adalah jika tidak ada arus atau tegangan
yang melalui basis maka transistor tersebut tidak bekerja pada daerah aktif,
sehingga arus emitor tidak ada. Ketika ada tegangan atau arus yang melalui basis
maka transistor akan bekerja dan arus mengalir melalui emiter yang akan
mengaktifkan relai. Dengan demikian apabila V1 diberi tegangan level “high”
atau logika “1” maka transistor akan bekerja sehingga relai akan aktif (ON),
sedangkan apabila V1 diberi tegangan level “low” atau logika “0”, maka transistor
tidak bekerja sehingga relai pun tidak aktif (OFF).
Pada transistor NPN, kolektor (c) diberi potential positif (+) terhadap emitor
(tegangan c-e atau Vce). Contoh : jika kolektor +6V (dari ground/ 0V), maka
tegangan emitor harus kurang dari itu (terhadap ground), bisa 5V, 3V, 1V atau 0V.
Dengan demikian kolektor harus lebih positif terhadap emitor.
Basis (b) diberi tegangan bias positif dan akan tetap tegangan pada basis ini
terhadap emitor (tegangan b-e atau Vbe), yaitu sekitar +0,6V pada transistor
silikon dan sekitar +0,2V pada transistor germanium.
Pada transistor PNP, kolektor diberi potential negatif (-) terhadap emitor.
Basis diberi tegangan bias negatif dan akan tetap tegangan pada basis ini terhadap
emitor (Vbe), yaitu sekitar -0,6V pada transistor silikon dan sekitar -0,2V pada
transistor germanium.
1
1K AC
2
TIP 31
In 5V beban
Gambar 2.26. rangkaian driver relay
Sumber: (http://blog.ub.ac.id/dewirokhmahpyriana/2010/03/22/interface-serial-port/)
Akumulator (accu, aki) adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi
(umumnya energi listrik) dalam bentuk energi kimia. Contoh-contoh akumulator
adalah baterai dan kapasitor. Akumulator (aki) termasuk elemen sekunder, yaitu
elemen yang reaksi kimianya dapat dibalik. Pada proses pengisian aki, kutub
positif aki dipasangkan pada kutub negatif sumber tegangan arus searah dan kutub
negatif aki dipasangkan pada kutub positif sumber tegangan arus searah.
Sumber : (http://www.pelajaranku.net/2016/02/pengertian-dan-prinsip-cara-kerja-aki-
akumulator-bagian-bagian-serta-gambar-aki-accu.html)
Sebuah aki biasanya terdiri atas beberapa sel untuk mendapatkan tegangan
yang lebih besar. Misalnya, aki 6 volt terdiri atas 3 pasang sel dan aki 12 volt
terdiri atas 6 pasang sel.
Pada aki terjadi perubahan energi, yaitu dari energi kimia menjadi energi listrik.
Jika aki terus-menerus dipakai, energinya akanmelemah.
Akibatnya, arus listrik yang mengalir akan mengecil, karena keping-keping pada
sel dilapisi oleh timbel sulfat dan larutan asam sulfat di dalam aki semakin encer
sehingga menghambat aliran elektron.