Makalah Translasi
Makalah Translasi
T R A N S LA S I
Diajukan sebagai Syarat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional
pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Banten
Dibimbing Oleh Dosen : Dwi Fitrianingsih, SE.,M.Akt
OLEH :
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari semua pihak, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Dan harapan saya semoga makalah dengan judul Translasi ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu kritik maupun saran yang bersifat membangun sangat
saya harapkan demi menyempurnakan tugas makalah ini. Semoga tugas makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin .
Penulis
1
DAFTAR ISI
2
2.3 Keuntungan Dan Kerugian Translasi
........................................................................................................................
10
3.1 Kesimpulan
........................................................................................................................
17
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................
18
GLOSARIUM.............................................................................................................
20
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
beda tergantung dari metode translasi yang dipilih untuk digunakan oleh
perusahaan.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Translasi
Situasi menjadi kompleks ketika suatu perusahaan menyajikan laporan
keuangannya dalam suatu mata uang tertentu namun harus disajikan pula
dalam mata uang yang lain. Kondisi ini melahirkan proses translasi, yaitu
suatu mata uang disajikan dalam mata uang yang lain.
Salah satu alasan perlunya proses translasi suatu laporan keuangan
adalah untuk membantu pemakai memahami laporan keuangan tersebut.
Contoh, investor Perancis yang akan berinvestasi di Amerika Serikat tertentu
saja lebih menginginkan mengetahui laporan keuangan dalam bentuk franc
daripada dalam dolar.
Beberapa istilah dalam proses translasi diantaranya :
6
Valuta asing (Valas) adalah Mata uang yang dapat dipakai atau
mudah diterima oleh banyak negara dalam perdagangan internasional.
Contohnya pernah kalian bertemu atau melihat wisatawan manca
negara atau turis asing di tempat-tempat pariwisata di Indonesia ? tentu saja
para turi asing tersebut memerlukan berbagai jasa dan barang selama tinggal
di Indonesia, seperti jasa hotel dan transportasi, pemandu wisata, hiburan dan
lain-lainnya dalam memenuhi hal tersebut para turis asing pasti mengeluarkan
uang untuk membayar semua itu, uang tersebut harus uang Indonesia, dan
begitu juga di luar negeri, jika kita melakukan kunjungan keluar negeri kita
harus membayar berdasarkan mata uang negara tersebut.
Translasi valuta asing adalah proses informasi keuangan dari satu
mata uang ke mata uang lainnya. Berbeda dengan konversi antar mata uang
asing yang memiliki pengertian pertukaran dari satu mata uang ke mata uang
lain secara fisik, translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter, misalnya
pada sebuah necara yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang ke
dalam nilai ekuivalen dolar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan
tidak ada transaksi terkait yang terjadi. Sedangkan konversi, memungkinkan
adanya pertukaran fisik yang terjadi dan ada transaksi terkait. Terdapat alasan
dilakukannya translasi mata uang asing, diantaranya :
Translasi mata uang asing perlu dilakukan oleh perusahaan agar para
pembaca informasi mengetahui operasional perusahaan secara global dengan
memahami kondisi yang ada di dalam perusahaan sehingga diperlukannya
penyamaan mata uang asing agar para pengguna laporan keuangan lebih
mudah dan paham dalam membacanya. Kondisi perusahaan dapat dilihat dari
sisi laporan keuangan. Apabila perusahaan telah memiliki anak perusahaan,
perusahaan wajib menyajikan laporan keuangan konsolidasi agar laporan
keuangan tersebut dapat mewakili perusahaan anak terhadap perusahaan
induk.
Terdapat alasan dilakukannya translasi mata uang asing, diantaranya :
7
informasi laporan kepada pembaca mengenai operasional perusahaan
secara global sehingga diperlukan adanya penyamaan mata uang.
2. Berkomunikasi dengan peminat saham asing. Perusahaan yang
melakukan translasi merupakan perusahaan yang dalam bentuk usaha
terbuka sehingga laporan keungan dapat dibaca oleh masyarakat
umum dengan mudah dan laporan keuangan yang sudah
dikonversikan maka akan merangsang investor untuk menanam saham
pada perusahaan.
3. Memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang.
4. Mencatat transaksi mata uang asing. Transaksi dalam mata uang asing
terjadi pada saat suatu perusahaan membeli atau menjual barang
dengan pembayaran yang dilakukan dalam suatu mata uang asing atau
ketika perusahaan meminjam atau meminjamkan dalam mata uang
asing.
5. Translasi mata uang asing dilakukan untuk mempersiapkan laporan
keuangan yang memberikan laporan pada pembaca informasi
mengenai operasional perusahaan secara global, dengan
memperhitungkan laporan keuangan mata uang asing dari anak
perusahaan terhadap mata uang asing induk perusahaan. Translasi
tidak harus dibuat oleh perusahaan induk, anak perusahaan dapat
membuat laporan keuangan sesuai dengan mata uang yang digunakan
perusahaan induk. Namun apabila perusahaan tersebut merupakan
perusahaan tunggal (tidak memiliki anak perusahaan) maka
perusahaan tersebut harus mengkonversi nilai nominal atas transaksi –
transaksi dengan metode translasi yang berbeda.
Neraca mata uang asing oleh nilai tukar mata uang asing
ditranslasikan terhadap mata uang domestik oleh nilai mata uang domestik
seperti harga satu buah unit mata uang diartikan dalam mata uang lainnya.
Transaksi mata uang asing bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward,
atau pasar swap.
8
1. Pasar Spot
2. Pasar Forward
3. Pasar Swap
9
Metode nilai tukar ganda mengkombinasikan kurs saat ini dan kurs
historis dalam proses translasi mata uang asingnya
3. Metode Current-Noncurrent
Pada metode current moment, aset lancer yang dimiliki anak
perusahaan pada saat itu (contoh, aset yang biasanya bisa
dikonversikan ke kas dalam satu tahun) dan utang lancar (kewajiban
yang jatuh tempo dalam satu tahun) ditranslasikan ke dalam mata
uang induk perusahaan mereka pada laporan keuangannya dengan
kurs saat ini. Aset dan kewajiban noncurrent ditranslasikan pada kurs
historis. Item laporan laba rugi (kecuali untuk biaya depresiasi dan
amortisasi) ditranslasikan pada aplikasi tingkat rata-rata operasional
tiap bulan atau pada rata-rata dasar tambahan yang mencakup seluruh
periode dilaporkan. Biaya depresiasi dan amortisasi ditranslasikan
pada kurs historis dengan pengaruh saat modal yang dimiliki
didapatkan.
4. Metode Moneter-Nonmoneter
Metode moneter-nonmoneter juga menggunakan skema klasifikasi
neraca untuk menentukan nilai tukar mata uang asing yang sesuai.
Aset dan kewajiban moneter (contoh, klaim dan kewajiban untuk
membayar sejumlah tagihan dengan mata uang dimasa yang akan
datang) ditranslasikan dalam kurs saat ini. Item nonmoneter (asset
tetap, investasi jangka panjang dan persediaan) ditranslasikan dalam
kurs historis. Item laporan laba rugi ditranslasikan dengan prosedur
yang sama dengan yang dijelaskan untuk konsep current-nonncurrent.
5. Metode Kurs Sementara
Dengan metode kurs sementara, unit perhitungan diubah pada
translasi mata uang asing, tetapi tidak mengubah sifat sebuah item
yang dihitung. Pada metode kurs sementara, item moneter seperti kas,
piutang dan utang ditranslasikan dalam kurs nilai saat itu. Item
nonmoneter ditranslasikan pada kurs yang menjadi dasar perhitungan
10
awal. Secara spesifik, aset yang dihitung harga perolehannya pada
laporan dengan mata uang asing ditranslasikan pada kurs historis.
1. Penagguhan
Perubahan nilai ekuivalen mata uang domestic dari aset bersih anak
perusahaan luar negeri tidak direalisasikan dan tidak berpengaruh
terhadap arus kas mata uang local yang dihasilkan dari entitas asing.
Penyesuaian translasi harus diakumulasikan secara terpisah sebagai
bagian dari ekuitas konsolidasi.
2. Pengangguhan dan Amortisasi
Penangguhan keuntungan atau kerugian translasi dan melakukan
amortisasi penyesuaian ini selama masa manfaat pos-pos neraca
terkait, terutama yang terkait dengan utang akan ditangguha=kandan
diamortisasi selama umur aset tetap terkait, yaitu dibebankan terhadap
laba dengan cara yang sama dengan beban depresiasi atau
11
ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa pinjaman sebagai
penyesuaian terhadap beban bunga.
3. Penangguhan parsial
Keuntungan dan kerugian translasi adalah dengan mengakui kerugian
sesegera mungkin setelah terjadi, tetapi mengakui keuntungan hanya
setelah direalisasikan, hal ini semata-mata hanya karena merupakan
keuntungan, tetap mengabaikan terjadinya perubahan kurs.
4. Tidak ditangguhkan
Mengakui keuntungan dan kerugian translasi dalam laporan laba rugi
sesegera mungkin. Namun, memasukkan keuntungan dan kerugian
translasi dalam laba tahun berjalan akan memperkenalkan elemen
acak ke dalam laba sehingga dapat menghasilkan fluktuasi laba yang
sangat signifikan apabila terjadi perubahan kurs nilai tukar.
Keuntungan dan kerugian translasi ini mencerminkan kenaikan atau
penurunan ekuitas investasi dalam mata uang domestic dan harus
diakui.
12
2.4.1 Transaksi Mata Uang Asing
Perbedaan karakteristik pada transaksi mata uang asing adalah
perjanjian yang dipengaruhi oleh mata uang asing. Transaksi mata uang asing
mungkin menggunakan satu mata uang akan tetapi dihitung dengan mata
uang lain. Untuk mengerti alasannya, pertama-tama pertimbangkan gagasan
mengenai mata uang fungsional.
FAS No. 52 keputusan pihak yang berwenang AS pada akuntansi
untuk mata uang asing, mengamanatkan persyaratan untuk transaksi mata
uang asing. Pada tanggal transaksi diakui, setiap aset, kewajiban, pendapatan,
beban, keuntungan atau kerugian yang muncul harus dihitung dan dicatat
dalam mata uang fungsional dalam catatan secara keseluruhan dengan
pengaruh nilai tukar pada saat itu.
Pada setiap tanggal neraca, neraca tercatat yang menggunakan mata
uang selain mata uang fungsional pada pencatatan harus disesuaikan untuk
menggambarkan nilai tukar saat itu.
Transaksi mata uang asing mungkin hanya menggunakan satu mata
uang akan tetapi dihitung dengan mata uang lain dikarenakan adanya gagasan
mengenai mata uang fungsional. Mata uang utama yang digunakan untuk
menjalankan bisnis, menghasilkan, dan menghabiskan kas pada perusahaan
disebut sebagai mata uang fungsional suatu perusahaan. Berikut ini
merupakan keadaan yang membenarkan penggunaan mata uang local atau
induk perusahaan sebagai mata uang fungsional
13
mata uang local negara induk
Anggaran Sering terjadi pada daerah Sangat berkaitan dengan faktor
Biaya local produktif yang diberikan dari
induk perusahaan
Keuangan Menggunakan mata uang Diberikan oleh induk
local dan dilayani oleh perusahaan atau bergantung
operasional local pada induk perusahaan agar
memenuhi kewajiban jangka
panjang
Internal Jarang, tidak ekstensif Sering kali dan transaksi yang
Perusahaan ekstensif
14
FASB mengeluarkan Satetement of Financial Accounting Standards
No. 52 pada tahun 1981.
1. Aset dan kewajiban serta nonmoneter bernilai pada harga pasar saat
itu ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada saat
laporan keuangan; item nonmoneter lainnya dan modal ditranslasikan
pada kurs historis.
2. Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar rata-
rata untuk periode kecuali item yang berhubungan dengan item
nonmoneter (contoh: biaya penjualan dan beban depresiasi), yang
ditranslasikan menggunakan kurs historis.
3. Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing direfleksikan
dalam pendapatan lancar.
15
Usaha gabungan asing mungkin akan tetap mencatat pembukuannya
dalam satu mata uang asing saat mata uang fungsionalnya adalah mata uang
asing lain. Dalam situasi ini, laporan keuangan akan dihitung ulang dari mata
uang lokal ke dalam mata uang fungsional (metode kurs sementara) lalu
ditranslasikan ke dalam dolar AS menggunakan metode kurs saat ini.
Permasalahan Perhitungan
Permasalahan perhitungan mengenai translasi mata uang biasanya
terjadi pada beberapa bagian berikut, yaitu :
1. Perspektif Laporan
2. Harga Perolehan
3. Konsep Pendapatan
4. Laba Terkelola
16
tetap dalam mata uang asing terhadap ekuitas pemegang saham akan
menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap rasio keuangan.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Translasi mata uang asing adalah proses informasi keuangan dari satu
mata uang ke mata uang lainnya.
2. Beberapa metode yang digunakan dalam translasi mata uang asing,
antara lain : metode nilai tukar tunggal, metode nilai tukar ganda,
metode current-noncurrent, metode moneter-nonmoneter, metode kurs
sementara.
3. Keuntungan dan kerugian translasi mencerminkan kenaikan atau
penurunan ekuitas investasi asing dalam mata uang domestic dan
harus diakui, yaitu : Penangguhan, Pengangguhan dan Amortisasi,
Penangguhan parsial, dan Tidak ditangguhkan.
4. Tiga jenis kurs dapat digunakan untuk mentranslasikan saldo valuta
asing ke dalam valuta domestic.Pertama, kurs saat ini yaitu kurs yang
berlaku pada tanggal laporan keuangan. Misalnya, kurs pada tanggal
31 Desember bagi perusahaan-perusahaan yang melakukan pelaporan
berbasis kalender. Kedua, kurs historis yaitu kurs yang berlaku pada
saat asset valuta asing pertama sekali diperoleh atau ketika kewajiban
valuta asing terjadi. Terakhir, kurs rata-rata yang terdiri dari rata-rata
sederhana atau rata-rata tertimbang dari kurs berlaku maupun kurs
historis. Karena kurs rata-rata hanya merupakan variasi sederhana dari
kurs berlaku atau kurs historis.
5. Berdasarkan Gambaran Standar No.52/Standar Akuntansi
Internasional 21, translasi mata uang asing dapat terjadi pada tiga
keadaan, diantaranya adalah translasi saat mata uang lokal adalah
mata uang fungsional, translasi saat mata uang induk perusahaan
adalah mata uang fungsional, translasi saat mata uang asing adalah
mata uang fungsional.
18
DAFTAR PUSTAKA
1. https://safiram.wordpress.com/2016/04/17/bab-5-translasi-mata-uang-
asing/ (diakses tanggal 4 Agustus, pukul 13.00 WIB)
2. https://andamifardela.wordpress.com/2011/05/11/translasi-mata-uang-
asing/ (diakses tanggal 6 Agustus, pukul 11.30 WIB)
3. https://www.academia.edu/13787745/A.Perbedaan_translasi_dan_kon
versi_antar_mata_uang_asing (diakses tanggal 6 Agustus, Pukul
12.45 WIB)
4. https://www.academia.edu/12046522/AKUNTANSI_INTERNASION
AL_TRANSLASI_MATA_UANG_ASING_OLEH (diakses tanggal 6
Agustus, Pukul 13.20 WIB)
19
GLOSARIUM
Daftar istilah translasi mata uang asing yang diadaptasi dari PSAK (SFAS)
no.52, 1981.
20
1. Atribut, karakteristik kuantitatif suatu pos yang diukur untuk
keperluan akuntansi. Contoh, biaya histories dan biaya penggantian
yang merupakan atribut suatu aset.
2. Konversi, pertukatan suatu mata uang ke dalam mata uang lain.
3. Kurs kini, nilai tukar yang berlaku pada tanggal laporan keuangan
yang relevan.
4. Diskonto, ketika tingkat pertukaran yang berikutnya lebih rendah
daripada tingkat yang berlaku sekarang.
5. Posisi aset bersih yang beresiko, kelebihan aset yang diukur dalam
atau berdenominasi dalam mata uang asing dan ditranslasikan dengan
menggunakan kurs kini dari kewajiban yang diukur atau
berdenominasi dalam mata uang asing dan ditranslasikan dengan
menggunakan kurs kini.
6. Mata uang asing, suatu mata uang selain mata uang yang digunakan
oleh suatu Negara, mata uang selain mata uang pelaporan yang
digunakan oleh perusahaan.
7. Laporan keuangan dalam mata uang asing, laporan keuangan yang
menggunakan mata uang asing sebagai unit pengukuran.
8. Transaksi mata uang asing, transaksi (yaitu penjualan atau
pembelian barang atau jasa, atau utang pinjaman atau piutang usaha)
dengan syarat-syarat yang dinyatakan dalam mata uang selain mata
uang fungsional perusahaan.
9. Translasi mata uang asing, proses untuk menyatakan jumlah-jumlah
yang berdenominasi atau diukur dalam suatu mata uang ke dalam
mata uang yang lain dengan menggunakan kurs nilai tukar diantara
dua mata uang tersebut.
10. Operasi luar negeri, suatu operasi yang menghasilkan laporan
keuangan yang (1) dikombinasikan atau dikonsolidasikan atau
diperhitungkan berdasarkan metode ekuitas dalam laporan keuangan
perusahaan pelapor dan (2) disusun dalam mata uang asing selain
mata uang pelaporan perusahaan pelapor.
11. Kontak pertukaran forward, suatu perjanjian untuk
mempertukarkan mata uang dari Negara yang berbeda dengan
21
menggunakan kurs tertentu (kurs forward) pada tanggal tertentu di
masa depan.
12. Mata uang fungsional, mata uang utama yanga digunakan oleh
suatau perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha, dan dalam
menghasilkan atau menggunakan kasnya.
13. Kurs histories, kurs nilai tukar mata uang asing yang digunakan pada
saat suatu aset atau kewajiban dalam mata uang asing dibeli atau
terjadi.
14. Mata uang local, mata uang suatu Negara tertentu yang digunakan;
mata uang pelaporan yang digunakan oleh suatu operasi domestic
atau luar negeri.
15. Pos-pos moneter, kewajiban untuk membayar atau hak untuk
menerima sejumlah unit mata uang dalam nilai yang tetap di masa
depan.
16. Mata uang pelaporan, mata uang yang digunakan perusahaan dalam
menyusun laporan keuangan.
17. Tanggal penyelesaian, tanggal saat suatu utang dibayarkan oleh suatu
piutang tertagih.
18. Kurs spot, nilai tukar untuk pertukaran mata uang dalam waktu
segera.
19. Tanggal transaksi, tanggal saat suatu transaksi dicatat dalam catatan
akuntansi perusahaan pelapor.
20. Penyesuaian translasi, penyesuaian yang timbul dari proses translasi
laporan keuangan dari mata uang fungsional suatu perusahaan menjadi
mata uang pelaporannya.
21. Unit pengukuran, mata uang yang digunakan untuk mengukur aset,
kewajiban, pendapatan dan beban.
22