PROPOSAL
OLEH
Tanggal Pengesahan :
Tanjungpinang, / /
Menyetujui :
Ketua Program Studi Mahasiswa
ii
DAFTAR PUSTAKA
Mardiasmo, 2002. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah, edisi II, penerbit
Andi, Yogyakarta.
Umar, Husein, 2003. Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
iii
FM SUP 01-A
Program Studi Akuntansi Strata I
STIE “Pembangunan” Tanjungpinang
iv
FM SUP 01-A
Program Studi Akuntansi Strata I
STIE “Pembangunan” Tanjungpinang
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Usulan Penelitian ini adalah
hasil karya sendiri dan bukan hasil rekayasa maupun karya orang lain.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dengan tanpa ada paksaan
dari pihak manapun dan apabila ternyata dikemudian hari ternyata saya membuat
pernyataan palsu, maka saya siap diproses sesuai peraturan yang berlaku.
Tanjungpinang, / /
Yang membuat pernyataan
Mahasiswa
( )
v
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 6
1. PENDAHULUAN ..................................................................................................... 8
1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................................... 8
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 11
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 12
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................ 12
1.5 Sistematika Penulisan ....................................................................................... 13
2. TINJAUAN KEPUSTAKAAN .............................................................................. 14
2.1 Landasan Teori.................................................................................................. 14
2.1.1 Pengertian Bank ........................................................................................ 14
2.1.2 Jenis Bank Ditinjau dari Segi Fungsi ........................................................ 14
2.1.3 Kredit. ....................................................................................................... 17
2.1.4 Penggolongan Kolektibilitas Kredit .......................................................... 20
2.1.5 Jaminan Kredit .......................................................................................... 21
2.1.6 Kebijakan Pemberian Kredit Bank............................................................ 23
2.1.7 Pedoman Pemberian Kredit ...................................................................... 26
2.1.8 Analisis Kredit .......................................................................................... 28
2.1.9 Persetujuan Kredit ..................................................................................... 35
2.1.10 Perjanjian Kredit ....................................................................................... 35
2.1.11 Persetujuan Pencairan Kredit .................................................................... 36
2.1.12 Pemantauan Kredit .................................................................................... 37
2.1.13 Prosedur Pencairan Kredit ........................................................................ 38
2.1.14 Prosedur Pelunasan Kredit ........................................................................ 39
2.2 Kerangka pemikiran. ......................................................................................... 40
2.3 Proposisi............................................................................................................ 41
2.4 Penelitian Terdahulu ......................................................................................... 41
3. METODE PENELITIAN ....................................................................................... 44
3.1 Pendekatan Penelitian ....................................................................................... 44
3.2 Ruang Lingkup Penelitian................................................................................. 45
3.3 Jenis dan Sumber Data ...................................................................................... 45
6
3.4 Prosedur Pengumpulan Data ............................................................................. 46
3.5 Teknik Analisis Data......................................................................................... 47
7
1. PENDAHULUAN
diperoleh kembali pada waktunya dan disertai imbalan berupa bunga. Industri
yang mulai berjalan, baik yang ditangani Badan Penyehatan Perbankan Nasional
Bank sebagai salah satu badan usaha keuangan merupakan lembaga perantara
antara pihak yang kelebihan dana (deposan) dan pihak yang kekurangan dana.
Pihak yang kelebihan dana menanamkan uangnya pada bank dalam bentuk
pihak yang kekurangan dana memperoleh bantuan keuangan dari bank dalam
bentuk pinjaman.
8
mengakibatkan kesulitan dari bank tersebut untuk memenuhi kewajibannya kepada
para deposan.
Seperti yang telah terjadi sebelumnya, tidak sedikit bank-bank yang telah
satu bank pemerintah yang mungkin saja terdampak oleh masalah perkreditan
karena kurang baiknya penerapan prosedur dan kebijakan pemberian kredit modal
kerja yang telah dilakukannya selama ini yang mungkin kurang mengacu
terhadap Undang-Undang Perbankan. Hal ini bisa saja terjadi pada Bank Rakyat
Indonesia dikarenakan letak lokasinya yang terdapat pada kota kecil Tulungagung
yang mana kebanyakan para nasabahnya adalah para petani ataupun masyarakat
dalam pemberian kredit tidak mengacu pada prosedur dan kebijakan yang telah
timbulnya kerugian usaha debitur, atau larinya debitur (Puspani 2004 : 2).
9
Sudah seharusnya menjadi tugas dari jajaran perkreditan bank untuk tetap
mengingat bahwa setiap pemberian kredit (dalam kasus ini pemberian kredit modal
kerja) dan monitoring harus dilaksanakan secara hati-hati dan ketat tanpa
mengabaikan target pemberian kredit yang harus dicapai sesuai dengan kebijakan
pemberian kredit yang baik. Dengan adanya prosedur pemberian kredit yang baik
kehati- hatian tersebut tercermin dalam kebijakan pokok perkreditan, tata cara
dari masyarakat, proses analisis kredit, proses pencairan kredit, sampai dengan
proses umpan balik pelaksanaan kredit, Konsep prosedur dan kebijakan kredit ini
mengikuti alur proses kredit itu sendiri maka harus didukung dengan prinsip kehati-
10
Bank Rakyat Indonesia Cabang Tulungagung, sebagai salah satu bank
menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit, turut andil dalam perbaikan sector
riil ekonomi Indonesia. Dengan penyaluran kredit modal kerja kepada masyarakat
diharapkan dunia usaha dapat bergerak dan tercipta lapangan kerja. Untuk menjaga
diperlukan suatu pengendalian kredit yang cukup kuat. Dengan pengendalian kredit
Hal ini berarti pendapatan bank dapat diterima dengan lancar dan akhirnya tercipta
tentang prosedur pemberian kredit yang memadai pada Bank Rakyat Indonesia
Cabang Tulungagung sebagai salah satu bank yang menghimpun dana dan
Suatu prosedur pemberian kredit yang baik dapat mencegah timbulnya kredit
suatu bank.
11
Indonesia (BRI) Cabang Tulungagung dan kebijakan- kebijakan pemberian kredit
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai dan mengetahui
12
1.5 Sistematika Penulisan
Pembahasan skripsi ini dapat dibagi menjadi 5 bab dengan sistematika sebagai
berikut :
BAB I : Pendahuluan
Dalam bab ini akan diuraikan tentang apa yang menjadi pokok
sistematika skripsi.
13
2. TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2, tentang perbankan adalah “ badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk- bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.”
No. 31 menyatakan bahwa bank adalah “suatu lembaga yang berperan sebagai
kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak-pihak, yang memerlukan dana (deficit
pembayarannya”.
1. Bank umum
14
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sedangkan usaha Bank umum
meliputi :
b. Memberikan kredit.
nasabahnya.
nasabah.
f. Memindahkan dana pada, menjamin dana dari atau meminjam dana bank
montrak.
15
k. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan
wali amanat.
bank Indonesia.
m. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak
berlaku.
Sedangkan usaha Bank Perkreditan Rakyat dijabarkan dalam pasal 13, yakni
meliputi:
dengan itu.
b. Memberikan kredit.
16
d. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI),
a. Menerima simpanan berupa giro dan ikut dan ikut serta dalam lalu
lintas pembayaran.
2.1.3 Kredit.
1. Definisi Kredit
adalah : “Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya
setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil
keuntungan”. Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu credere yang berarti
kepercayaan (truth atau faith), oleh karena itu dasar dari kredit adalah kepercayaan,
seseorang atau suatu badan yang memberikan kredit (kreditur) percaya bahwa
17
Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit
diberikannya baik dalam bentuk uang, barang, atau jasa, akan benar-benar
diterimanya kembali dalam jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang.
dengan kontrapertasi yang akan diterima pada masa yang akan datang.
3. Degree Of Risk, yaitu suatu tingkat resiko yang akan dihadapi sebagai
4. Prestasi, atau objek kredit itu tidak saja diberikan dalam bentuk uang. Tetapi
juga dapat bentuk batang atau jasa. Namun karena kehidupan modern
2. Jenis Kredit
disalurkan oleh bank dan dilihat dari berbagai segi yang dijelaskan sebagai berikut
1. Berdasarkan penggunaannya
a. Commercial Loan
18
Merupakan kredit yang diberikan kepada seseorang atau badan usaha,
ini adalah untuk usaha-usaha produktif (kredit investasi dan kredit modal
masyarakat
b. Consummer’s Loan
riil.
Kredit ini merupakan yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun
19
Jangka waktu kreditnya berkisar antara satu tahun sampai dengan tiga
Kredit yang masa pengembaliannya paling panjang yaitu diatas tiga tahun.
3. Berdasarkan sifatnya
a. Revolving, merupakan kredit yang dananya dapat ditarik dan disetor sesuai
sekaligus atau bertahap sesuai kebutuhan, namun untuk dana yang telah
20
2. Kredit dalam perhatian khusus yaitu kredit yang mengalami penunggakan
pokok pinjaman dan pembayaran bunganya selama > 90 hari sampai dengan
kurang dari 180 hari sampai dengan kurang dari 180 hari dari jadwal yang
diperjanjikan.
pokok pinjaman dan pembayaran bunganya selama > 180 hari sampai
pokok pinjaman dan pembayaran bunganya selama lebih dari 270 hari dari
jadwal yang telah diperjanjikan bunganya selama lebih dari 270 hari dari
21
melalui penilaian yang seksama terhadap watak, kemampuan membayar, modal,
24 (1) menyebutkan bahwa “bank umum tidak memberi kredit tanpa jaminan
yang dikuasai oleh bank atau yang disediakan oleh debitur barus untuk menjamin
kecurangan.
usahanya.
telah disetujui.
1. Syarat Ekonomis :
b. Nilai jaminan lebih besar dari jumlah kredit dan harus konstan dan akan
22
d. Barang jaminan harus mudah dipasarkan tanpa harus mengeluarkan biaya
pemasaran.
e. Secara fisik barang jaminan tidak cepat rusak, busuk dan lain-lain sebab
2. Syarat Yuridis :
berlaku.
pengikatan bank secara hipotik, over dracht, kuasa menjual dan lain-lain
yang dibuat bank wajib memuat dan menetapkan dengan jelas dan tegas prinsip
kehati- hatian (prudent approach) yang minimal harus meliputi kebijakan pokok
23
1. Kebijakan Pokok Perkreditan (KPP) yang harus memuat pokok-pokok
pengaturan mengenai :
(plafondering.
dikuasai bank.
bank.
24
a. kredit untuk tujuan spekulasi.
c. Kredit untuk usaha yang perlu keahliah khusus, dimana bank tidak
bermasalah/macet/planfondering.
“Salah satu syarat bank dapat menjaga mutu kredit yang akan dan telah
kolektibilitas kredit yang harus dimuat dalam KPP setiap bank dan harus
lainnya.
Para pejabat kredit bank harus menyadari dan memahami Bab VIII pasal 46
s/d 53 UU No. 7 tahun 1992 sebagai dasar etika perkreditan bank yang
25
orang atau unit kerja yang terlibat dalam proses kegiatan perkreditan (KPP),
Komite Kredit (KK), Dewan Komisaris (DK), Direksi Bank dan satuan
1. Permohonan Kredit
Menurut Tjoekam (1999 : 100), “Permohonan kredit suatu bank harus di back-up
oleh unsur yuridis dan ekonomis, agar hak dan tanggung jawab kedua belah pihak
26
riwayat perusahaan, hubungan dengan bank, kelompok perusahaan dan
sebagainya.
pelunasan.
1. Fotocopy KTP.
3. Fotocopy SPT tahunan PPh pasal 21 yang bertanda terima dari kantor
2. Fotocopy KTP.
27
3. Fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
4. Fotocopy SPT tahunan PPh pasal 21 yang bertanda terima dari Kantor
menurut Siswanto sutojo (2000:51) adalah untuk menganalisa semua faktor resiko
yang berkaitan dengan permohonan kredit dan untuk menilai sejauh mana hal
a. Analisis kualitatif
28
Merupakan analisis terhadap kondisi-kondisi non angka yang tidak tercermin
b. Analisis Kuantitaf
dimasa lalu, saat ini dan proyeksinya dimasa yang akan datang, sehingga
meliputi analisis ratio keuangan, analisis laba rugi,analisis arus kas dan analisis
rekening.
yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Faktor penting yang harus diperhatikan oleh
a. Character merupakan sifat atau watak seseorang yang akan diberikan kredit.
Dilihat dari latar belakang pekerjaannya maupun sifat pribadinya. Hal inilah
29
Capacity merupakan analisis untuk mengetahui kemampuan debitur dalam
b. Capital merupakan analisis dari sumber mana saja modal yang digunakan
ekonomi sosial dan politik yang ada sekarang dan prediksi untuk masa yang
akan datang.
Collateral merupakan nilai jaminan yang diberikan calon debitur baik yang
bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit
Tujuan dari analisis kredit adalah menganalisis kredit yang akan diberikan
kepada debitur itu dapat dinilai layak ataupun tidak diberikan. Pedoman pemberian
penggunaan kredit dilakukan secara langsung dan aktif dari debitur, pihak
ke- tiga dan sumber data lainnya. Pengumpulan data ini meliputi
menyeleksi data yang perlu atau tidak diperlukan. Untuk pengumpulan data
dari pihak ke-3 yaitu dengan cara kunjungan setempat, call, surat, dan
30
pengumpulan data dari sumber lainnya yaitu perpustakaan, publikasi,
2. Analisis Resiko
saham pada badan usaha debitur) dan Resiko Khusus (badan usaha
Untuk menilai apakah wajar atau tidak modal dan harta tetap
31
4. Analisis Aspek-Aspek Perusahaan Lainnya
2. Struktur organisasi.
3. Manajemen perusahaan.
4. Uraian tugas.
32
penggunaan produk-produk bank Rakyat Indonesia lainnya.
c. Pemasaran
kompetitif.
33
2. Sektor perdagangan ditinjau dari lokasi usaha (kantor, toko,
dagangan.
perjanjian- perjanjian.
34
aspek ini meliputi kesempatan kerja, penggunaan
Persetujuan kredit harus mencerminkan suatu pernyataan dari hasil analisis, hasil
35
Puspani berpendapat, bahwa Perjanjian kredit bentuk dan formatnya
ditentukan oleh masing-masing bank dan dibuat secara tertulis. Pada proses ini
penting lainnya yang dapat mengikat kedua belah pihak dan dapat dijadikan
Setiap kredit yang telah disetujui dan disepakati pemohon kredit wajib
dituangkan dalam perjanjian kredit secara tertulis dan harus memperhatikan hal-hal
berikut :
b. Memuat jumlah, jangka waktu, tata cara pelunasan kredit, bunga kredit
persetujuan kredit.
Terarah, dan produktif. Maka pencarian harus mempunyai landasan pokok berikut:
36
2. 2. Bank harus telah memastikan bahwa seluruh aspek yuridis yang terkait
diperlukan.
37
1. Adanya administrasi kredit yang memadai dan menggunakan cara-cara
perjanjian kredit.
terutama jika debitur mulai mengalami kesulitan dalam bisnisnya atau telah
debitur kredit hanya dapat dilakukan bank setelah debitur yang bersangkutan
lain:
atau dengan melalui notaris. Secara umum isi dari perjanjian kredit adalah
sebagai berikut:
(perusahaan nasabah)
38
b. Tujuan pemberian kredit misal untuk mendirikan pabrik baru d. Besarnya
d. Biaya-biaya lain yang harus dibayar nasabah kredit seperti biaya provisi
dinyatakan lunas.
39
2. Agunan/jaminan bank yang semula dipegang dan dikuasai oleh bank,
berikut :
Gambar 2.1.
Pada Penelitian ini peneliti menguji analisa tentang prosedur dan kebijakan
dalam melihat keefektivan pemberian kredit pada Bank Rakyat Indonesia. Dalam
40
penelitian ini akan diketahui apakah pemberian kredit telah sesuai atau tidak
2.3 Proposisi
Terhadap Prosedur Pemberian Kredit Investasi (studi kasus pada PT. Bank
Gading, Jakarta Timur. Pada penelitian ini metode analisis yang digunakan
41
adalah analisis deskriptif. Hal ini dilakukan dengan cara mempelajari
sistem dan prosedur pemberian kredit investasi yang telah ditetapkan dan
cabang Kelapa Gading, Jakarta Timur dinilai baik untuk dapat menyediakan
Persamaan penelitian ini dengan yang dilakukan oleh Budi Prijatno dan
42
adalah untuk mengetahui pengaruh beberapa variable terhadap penawaran
kredit investasi dan modal kerja bank secara parsial dan serempak kepada
ordinary least square, dilanjutkan dengan uji signifikansi secara parsial dan
dalam rasio CAR dan ROA) serta non performing loan (NPLs) yang berhasil
43
3. METODE PENELITIAN
teknik riset yang digunakan selaras dengan metodologi yang diplih. Metodologi
pemikiran dan persepsi peneliti. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
prosedur dan kebijakan pemberian kredit dan manusia dipandang sebagai alat
pengumpul data utama, sehingga pendekatan yang digunakan akan lebih tepat jika
44
penelitian pada hal-hal yng bersifat kualitatif, karena obyek penelitian akan dapat
penelitian dengan metode studi kasus maka harus ada subyek penelitian dan unit
analisisnya mengenai studi kasus prosedur pemberian kredit baru oleh Bank
dianalisis, data itu dibedakan menjadi data primer dan data sekunder.
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh, dikumpulkan, dan diolah dari hasil
45
b. Data sekunder, yaitu data yang ada, yang diperoleh dari dokumen-
landasan teori yang relevan dengan pemasalahan yang akan dibahas yaitu
46
serta teori-teori dan aplikasi yang berhubungan dengan masalah yang
akan dibahas.
dengan
pengujinya.
“ya” maka dapat diartikan bahwa penerapan kebijakan dan prosedur pemberian
kredit pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Tulungagung cukup efektif, tetapi
bahwa penerapan sistem Pemberian kredit tidak berjalan secara efektif sesuai
47
Ketentuan mengenai objektivitas penelitian yang dianggap baik atau sesuai
hasil dari kuisioner yang menujukan jawaban “ya” lebih dari 80% dari keseluruhan
yang mengatakan “tidak” melebihi 20%, maka hasil tersebut tidak objektif
atau tidak sesuai dengan ketentuan yang ada pada Undang-Undang Perbankan
Indonesia.
48