Anda di halaman 1dari 17

Tambahan Kelompok Gondang Legi

1. Pada kerangka teori, tambahkan keterangan Menurut L. Green. Coba


cek teori ini Yulia mengadobsi dr refrensi apa?
2. keterangan putus 2 pada kerangka terori hrs ditambahkan untuk
menjelaskan yang akan diteliti
3. pada judul Pengetahuan tentang diet DM atau pengetahuan tentang pola
diet ? ini berbeda maknanya ? yang mana dipilih sesuaikan isinya
4. jika pengetahuan tentang diet sesuai definisi operasional maka dilatar
belakang penelitian pendukung disesuaikan dengan variabel yang diteliti
5. pada keterangan garis putus2 dikerangka teori diganti saja dengan Bold
supaya penegasan untuk penentuan variabel yang diteliti
6. apakah ada tambahan keterangan varibel tersebut dengan kalimat
deskriptif atau narasi berkaitan dengan isi kerangka teori dan kerangka
konsep
7. pada BAB IV dijelaskan apa yang dimaksud analitik observasional dan
refrensinya.
8. Populasi yang diambil sebanyak 64 responden ini berdasarkan data dari
mana jelaskan secara rinci misalnya rekam medis dari tagun bulan dsb.
9. Apa fungsi kriteria inklusi dan ekslusi pada penelitian ini, apakah untuk
mengurangi sampel atau sebagai keterangan saja? Jika digunakan buat
lebih spesifik sesuai dengan tujuan penelitian
10. Pad analisis Bivariat ada keterangan ASI maksudnya apa dijelaskan ?
11. Alurnya lebih dilengkapi dan sesuaikan dengan isi penelitian
12. PR dalam penelitian apakah mungkin dilakukan, jika ini diujikan
munculkan dalam tujuan penelitian sebagai capaian penelitian

Semoga bermanfaat
BAB III
KERANGKA KONSEP

3.1. Kerangka Teori

Usia

Jenis kelamin
Pr
es Lama menderita Keteraturan cek
di DM kesehatan
sp
os Pendidikan
Tingkat kadar
in
glukosa darah
g
Pengetahuan
fa
ct
Kepatuhan Diet
or Persepsi Komplikasi
DM
s

Motivasi diri

Kepercayaan
diri

Enab
ling Keikutsertaan
factor penyuluhan gizi
s

Dukungan
Reinf keluarga
orcin
g
Dukungan
factor
petugas
s
kesehatan

Gambar 3.1. Kerangka teori (Yulia, 2015)


3.2. Kerangka Konsep

Variabel Bebas Variabel Terikat


Pengetahuan Kepatuhan diet pasien
tentang diet DM Diabetes Mellitus

Gambar 3.2 Kerangka konsep

3.3. Hipotesa Penelitian

H0: Pengetahuan tentang diet tidak berpengaruh pada kepatuhan diet


pasien Diabetes Mellitus di Desa Gondanglegi Wetan

H1: Pengetahuan tentang diet berpengaruh pada kepatuhan diet pasien


Diabetes Mellitus di Desa Gondanglegi Wetan

3.4. Variabel Penelitian


3.3.1. Variabel Terikat
Kepatuhan diet pada pasien Diabetes Mellitus di Desa Gondanglegi
Wetan

3.3.2. Variabel Bebas


Pengetahuan tentang diet DM

3.5. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi operasional


Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Variabel Bebas
Pengetahuan Hasil penginderaan Kuesioner yang Kurang : Nominal
tentang diet seseorang terhadap berisi 12 apabila total
hal-hal yang berkaitan pertanyaan skor yang
dengan pengaturan pengetahuan diperoleh ≤60%
pola makan baik tentang diet dari jawaban
jumlah, jenis, dan dengan pilihan benar.
jadwal makan yang jawaban “YA
sesuai dengan kondisi dan TIDAK”. Baik : bila total
Diabetes Mellitus (Modifikasi dari skor yang
(Astuti, 2013) dan Yulia, 2015) diperoleh >60%
(PERKENI, 2015) dari jawaban
benar.
(Yulia, 2015)
Variabel Bebas
Kepatuhan diet Suatu respon dalam Kuisioner Dikelompokkan Nominal
pasien Diabetes menaati cara diet DM bagian berdasarkan
Mellitus yang dianjurkan kepatuhan - tidak patuh
tenaga kesehatan menjalani diet (skor < mean)
dengan berisi 9 - patuh
memperhatikan 3J pertanyaan (skor > mean)
(jumlah, jenis, dan dengan pilihan
jadwal makanan) jawaban “Tidak Mean
agar gula darah tetap Pernah”, didapatkan dari
“Jarang”, Jumlah skor
terkontrol. (Novian,
“Sering”, dan kumulatif
2013) dan
“Selalu” jawaban
(PERKENI, 2015) (Adopsi dari responden
Nurhidayat, dibagi dengan
2017) jumlah item
pertanyaan.
(Deliyanti,
2015)
BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional menggunakan desain

penelitian cross sectional untuk mengetahui pengaruh pengetahuan tentang diet

terhadap kepatuhan diet pasien DM di Desa Gondanglegi Wetan. Penelitian

analitik observasional adalah bentuk analisa untuk mengetahui hubungan sebab

akibat antara dua variabel secara observasional, dimana peneliti hanya melakukan

observasi, tanpa memberikan intervensi pada variabel yang akan diteliti (Hasan,

2005). Menurut Notoatmodjo (2010) study cross sectional adalah suatu penelitian

untuk mempelajari suatu dinamika kolerasi antara faktor resiko dengan efek, dan

dengan suatu pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu

saat tertentu.

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian

4.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Desa Gondanglegi Wetan.

4.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan bulan Juli – Agustus 2018.

4.3 Popolasi dan Sampel

4.3.1 Populasi
Populasi merupakan keseluruhan subjek yang diperlukan dalam suatu

penelitian (Arikunto, 2010). Populasi dalam penelitian ini didapatkan dari data

rekam medis Puskesmas Gondanglegi, yaitu penderita diabetes mellitus yang

berada di Desa Gondanglegi Wetan dan menjalani pengobatan di Puskesmas

Gondanglegi selama bulan Januari – Juni 2018 yaitu sebanyak 62 penderita.

4.3.2 Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode total

sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah

sampel sama dengan populasi (Sugiyono, 2007).

Sampel dalam penelitian ini adalah pasien penderita DM yang berada di

Gondanglegi Wetan yang memenuhi syarat inklusi dan eksklusi, sebagai berikut :

a. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian pada populasi

target dan pada populasi terjangkau. Adapun kriteria inklusi ibu:

(Sastroasmoro, 2011)

1) Penderita DM bersedia menjadi responden.

2) Penderita DM berada di Desa Gondanglegi Wetan.

b. Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi adalah sebagian subjek yang harus dikeluarkan dari studi

karena berbagai sebab. Adapun kriteria eksklusi ibu: (Sastroasmoro, 2011)

1) Penderita DM tidak bersedia menjadi responden.

4.4 Sumber Data

4.4.1 Data Primer


Data primer diperoleh melalui pengisian kuisioner secara langsung oleh

penderita Diabetes Melitus di Desa Gondanglegi Wetan.

4.4.2 Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari catatan rekam medik penderita Diabetes

Melitus yang tercatat di Puskesmas Gondanglegi.

4.5 Instrumen Penelitian dan Teknik Pengambilan Data

4.5.1 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data untuk mempermudah hasil penelitian dan hasilnya

lebih baik sehingga data dapat lebih mudah untuk diolah (Saryono, 2011). Peneliti

menggunakan kuisioner sebagai instrumen penelitian ini, yang terdiri dari : 27

butir pertanyaan, diantaranya: nomor 1-6 soal tentang karakteristik pasien DM, 12

soal berikutnya tentang pengetahuan pasien tentang diet, dan 9 soal berikutnya

tentang kepatuhan diet pasien DM.

4.5.2 Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi dilakukan di Puskesmas Gondanglegi untuk mendapatkan data

sekunder. Data sekunder diperoleh dari data rekam medis pasien

Puskesmas Gondanglegi yang menderita DM di Desa Gondanglegi

Wetan.

2. Pembagian Kuisioner
Peneliti membagikan kuisioner baik untuk variabel dependen maupun

variabel independen dimasing-masing kediaman pasien DM di Desa

Gondanglegi Wetan yang pernah berobat di Puskesmas Gondanglegi.

Sebelum dilakukan pengisian kuisioner, peneliti memberikan penjelasan

terkait dengan penelitian dalam bentuk lembar persetujuan kepada

responden. Pengumpulan data dimulai dengan pengisian kuisioner oleh

responden yang didampingi oleh peneliti.

4.5.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

4.5.3.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menunjukkan tingkat validitas atau

kesalahan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu

mengkur apa yang diinginkan. Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat

mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya

validitas instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul yidak

menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud (Arikunto, 2006).

Perhitungan dilakukan menggunakan teknik Korelasi Pearson sebagai berikut :

𝑁 [(𝑋𝑌) − (𝑋 𝑌)]


𝑟𝑥𝑦 =
√[𝑁 𝑋 2 − (𝑋)2 ] [𝑁 𝑌 2 − (𝑌)2

Keterangan :

N : Jumlah responden

X : Pertanyaan nomor ke-x

Y : Skor total

XY : Skor pertanyaan nomor ke-x dikali skor total


Pengukuran dikatakan valid bila rxy yang didapatkan hasil pengukuran item

soal lebih besar dari r tabel yang didapatkan dari r product moment person dengan

nilai α = 5%. Penilaian validitas dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jika nilai r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut valid

2. Jika nilai r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.

Jumlah responden uji coba adalah 20 responden. Uji coba dilakukan pada pasien

DM di wilayah kerja Puskesmas Gondanglegi pada bulan Juli 2018.

4.5.3.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana instrumen dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpulan data. Reliabilitas menunjuk pada tingkat

keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan

(Arikunto, 2006). Pertanyaan yang sudah dinyatakan valid kemudian diukur

reliabilitasnya. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan metode alfa

cronbach. Yaitu membandingkan antara r hasil dengan r tabel pada taraf

kepercayaan 95% atau tidak signifikan 5%. Suatu instrumen (kuesioner) dikatakan

reliabel apabila r hasil (nilai cronbach’s alpha) > 0,70 (Gozhali, 2011). Rumus

alfa cronbach yang digunakan adalah sebagai berikut :

2
𝑘 𝛼 𝑏
𝑟11 = 𝑥 {1 − }
𝑘−1 2
𝛼
𝑏

Keterangan :

r11 : Reliabilitas instrumen

k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal


2
𝛼 𝑏 : Jumlah varian butir
2
𝛼𝑏 : Varian total

4.3.5 Pengolahan data

Setelah memperolah data dari kuisioner yang telah diisi oleh responden,

kami akan melakukan pengolahan data sebagai berikut:

1) Editing

Data yang didapatkan dari responden selanjutnya akan dikoreksi

kelengkapan data untuk menentukan kelayakan data.

2) Coding

Coding variabel independen dan dependen dengan pemilihan jawaban yang

benar dan dalam bentuk check list ().

3) Tabulating

Memindahkan data yang telah diperoleh dan akan dimasukkan kedalam

master sheet.

4) Scoring

Adalah pemberian skor penelitian setelah data terkumpul. Setelah kuesioner

dikumpulkan kemudian dilakukan pemberian skor.

4.4 Analisis Data

Penelitian ini merupakan penelitian korelasi yang bertujuan untuk

mengindentifikasi adanya hubungan antar variabel dan melihat besar keeratan

hubungannya.
Responden diberikan kuisioner untuk diisi sendiri. Selanjutnya dilakukan

analisis data, yaitu:

4.4.1 Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

gambaran distribusi frekuensi berbagai variabel yang diteliti. Pada umumnya

dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari

variabel dependen dan variabel independen. Variabel penelitian dideskripsikan

berdasarkan jenis datanya.

4.4.2 Analisis Bivariat

Koefisien korelasi bivariat adalah statistik yang dapat digunakan peneliti

untuk menerangkan keeratan hubungan antara dua variabel yaitu antara variabel

dependen dan variabel independen. Pada penelitian ini menggunakan SPSS 21.00.

Untuk melihat kemungkinan suatu perilaku dihubungkan dengan faktor

risiko maka dilakukan perhitungan angka risiko relatif. Perhitungan risiko relatif

untuk rancangan penelitian cross sectional dicerminkan dengan angka rasio

prevalensi (Prevalance Ratio = PR). Hasil PR diperoleh dari membandingkan

prevalensi kepatuhan diet pada pasien DM.

Dalam penelitian ini analisa data dilakukan secara bertahap, antara lain :

a. Analisis proporsi atau presentase, dengan membandingkan distribusi

silang antara dua variabel yang bersangkutan.


b. Analisis dari hasil uji statistik menggunakan Chi Square menggunakan

tabel 2 x 2 dengan nilai E  5 dengan batas kemaknaan 0.05. Sehingga

apabila nilai p value < 0.05, H0 ditolak yang berarti data sampel

mendukung adanya perbedaan yang signifikan. Namun jika p value > 0.05,

H0 gagal ditolak yang berarti data sampel tidak mendukung adanya

perbedaan yang signifikan.

c. Analisis keeratan hubungan antara dua variabel tersebut digunakan

Prevalensi Ratio (PR) dengan 95% CI (Confidence Interval).

PR < 1 : variabel tersebut berpeluang mengurangi suatu kejadian.

PR = 1 : variabel tersebut tidak ada pengaruhnya terhadap suatu kejadia

(netral).

PR > 1 : variabel tersebut berpeluang menyebabkan suatu kejadian.


4.5 Alur Penelitian
Populasi
Responden yang sesuai dengan kriteria inklusi

Sampling
Teknik sampling yang digunakan adalah Total Sampling

Sampel
62 responden yang diambil dari data rekam medis

Pembagian kuisioner dan inform consent pada responden

Analisa data menggunakan chi-square

Pembahasan dari hasil penelitian

Kesimpulan
KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH PENGETAHUAN POLA DIET TERHADAP KEPATUHAN


MENJALANI DIET PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI DESA
GONDANGLEGI WETAN

Nama :
Alamat :
No. Telpon :
Usia : tahun
Lama menderita DM : tahun
Kepatuhan berobat
Mendapatkan informasi tentang diet DM oleh petugas kesehatan

Jenis Kelamin : 1. Pria 2. Wanita


Pekerjaan : 1.Pensiunan 4. Ibu Rumah Tangga
2.Wiraswasta 5. Pegawai Negeri
3. Pegawai Swasta 6. Lain-lain
Pendidikan : 1. Tidak tamat SD/tidak sekolah 5.Akademi
2. SD 6.Sarjana
3. SMP 7.Magister
4. SMA 8. Lain-lain
Adakah keturunan/saudara Anda menderita DM : 1. Ada
2. Tidak ada
A. PENGETAHUAN TENTANG DIET DM

Petunjuk Pengisian : Jawablah pertanyaan dibawah ini denga memberikan tanda


cek list (√) pada kolom yang tersedia.

No Pernyataan Ya Tidak
1. Apakah penderita Diabetes Mellitus (DM) Jumlah
harus membatasi konsumsi nasi?
2. Apakah memakan terlalu banyak gula Jenis
(glukosa) merupakan faktor utama DM?
3. Apakah pola makan yang baik adalah makan jumlah
sesedikit mungkin?
4. Apakah penderita diabetes harus makan Jadwal
secara teratur?
5. Apakah makanan segera (seperti Mie Instant) jenis
mempunyai kalori yang lebih rendah jika
dibanding dengan semangkok nasi?
6. Apakah pasien Diabetes Mellitus dianjurkan jenis
meminum minuman penambah energi (e.g
minuman isotonik)?
7. Apakah pasien DM dianjurkan untuk Jadwal
sarapan?
8. Apakah pasien DM tidak dianjurkan untuk jadwal
makan malam?
9. Apakah jumlah makanan harus disesuaikan Jumlah
dengan berat badan?
10. Apakah pada jam-jam tertentu pasien DM Jadwal
dianjurkan untuk makan selingan?
11. Apakah penggunaan gula tebu lebih jenis
disarankan dibandingkan dengan gula
jagung?
12. Apakah konsumsi buah-buahan harus Jumlah
dibatasi?
B. KEPATUHAN DIET PADA PASIEN DM
Petunjuk Pengisian : Jawablah pertanyaan dibawah ini denga memberikan
tanda cek list (√) pada kolom .
Keterangan : Selalu (dilakukan setiap hari)
Sering (dilakukan setidaknya 4-6 kali dalam seminggu)
Jarang (dilakukan setidaknya 1-3 kali dalam seminggu)
Tidak Pernah (tidak pernah dilakukan)
No Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak
pernah
1. Saya makan tepat waktu sesuai 4 3 2 1
jadwal makan yang sudah
dikonsultasikan ke dokter, perawat,
atau petugas kesehatan lain
Jadwal
2. Saya menggunakan lebih dari 4 1 2 3 4
sendok makan gula pasir setiap
harinya Jumlah
3. Saya makan makanan yang 1 2 3 4
mengandung banyak lemak seperti
santan, makanan cepat saji, dan
goreng-gorengan Jenis
4. Saya menggunakan pemanis khusus 4 3 2 1
untuk penderita diabetes seperti
gula jagung saat ingin
mengonsumsi makanan dan
minuman manis Jenis
5. Saya makan lebih dari tiga kali 1 2 3 4
sehari Jadwal
6. Saya makan dengan porsi sesuai 4 3 2 1
dengan anjuran dokter, perawat
atau petugas kesehatan lainnya
jumlah
7. Saya lupa diet saat menghadiri 1 2 3 4
pesta dengan makan makanan dan
minuman sesuka hati.
Jenis
8. Saya makan selingan lebih dari tiga 1 2 3 4
kali sehari jumlah
9. Jadwal makan saya berubah setiap 1 2 3 4
harinya
Jadwal

Modifikasi dari IFAN,2015

Anda mungkin juga menyukai