Ilustrasi (Reuters)
Pekanbaru -Bulan suci Ramadan merupakan bulan milik Allah SWT. Untuk menuju bulan
pengampunan, keberkahan, serta menuju ke surga itu, berbagai macam jamaah meningkatkan
keimanannya.
Salah satu satunya jamaah di Pekanbaru mengenali dengarkan hadis-hadis nabi yang sahih. Di
Pekanbaru, sudah menjadi rutinitas usai salat Isya sebelum melaksanakan salat tarawih ada
tausiyah yang disampaikan ustad, minimal waktunya 15 menit.
Tausiyah menjelang salat tarawih ini berlaku di semua masjid dan musala.tausiyah yang saban
malam dilaksanakan semuanya untuk meningkatkan keimanan warga selama bulan suci.
Dengan harapan usai bulan yang penuh berkah itu, masyarakat tetap membawa jiwa semangat
seperti di saat bulan suci Ramadan. Berbagai cara memang dilakukan masyarakat untuk mencari
pahala yang sebesar-besarnya di bulan milik Allah SWT.
Pemandangan membaca ayat suci Al Quran malam hari (tadarus) atau siang itu juga dilakukan
masyarakat. Itu semuanya untuk mendapatkan ridho dari Yang Maha Penguasa.
Kini jamaah Masjid Al-Jihad di Panam, Pekanbaru selain mendengarkan ceramah usai salat Isya
tadi, mereka menggelar rutinitas ceramah usai salat Subuh. Uniknya ceramah yang hanya 10
menit itu tidak mengundang ustad. Pengisi ceramah hanyalah pengurus masjidnya sendiri.
Isi ceramah mereka tidaklah seperti kebanyakan tausiyah yang ada. Tapi tausiyah di pagi hari itu
hanya membacakan sejumlah hadis-hadis sohih. Dengan waktu hanya 10 menit, pengurus masjid
bisa membacakan 3 sampai 4 hadis.
"Pengurus masjid hanya membacakan hadis-hadis sahih tersebut, dan ditutup dengan kesimpulan
yang singkat. Tidak ada penjabaran yang begitu panjang sebagaimana lazimnya sebuah tausiyah.
Ini merupakan inisiatif pengurus masjid sendiri," kata M Salman pengurus masjid tersebut
dalam perbincangan dengan
detikRamadan, Sabtu (29/08/2009) di Pekanbaru.
Pembacaan sejumlah hadis itu hanya berlaku usai salat Subuh saja saat Ramadan tahun ini. Hal
itu dilakukan, karena tidak semua masyarakat atau jamaah masjid memiliki sejumlah kumpulan
hadis-hadis sahih.
"Kalau Al Quran dan terjemahnya, kami yakin masyarakat banyak memilikinya. Namun tidak
semua masyarakat memiliki panduan soal hadis-hadis sahih. Karena itu kami pengurus masjid
membacakan hadis itu setiap usai salat Subuh," kata Salman.
Pembacaan hadis inipun dilakukan silih berganti sesama pengurus masjid. Mereka berharap
dengan hanya membacakan hadis-hadis tersebut, jamaah dapat lebih dekat untuk mengetahui
mana hadis yang sahih mana yang diragukan kebenaranya dan mana pula hadis yang lemah.
"Kami senang juga saban pagi ada pembacaan sejumlah hadis. Selama ini kami hanya
mendengar hadis-hadis itu kalau ada ceramah dari ustad saja . Sekarang kami jamaah kami
sendiri silih berganti untuk membacakan hadis-hadis yang sahih itu," kata Imam Siregar salah
seorang jamaah di masjid tersebut.