Jurnal Kedokteran & Kesehatan PDF
Jurnal Kedokteran & Kesehatan PDF
r_t1: .
KEDOKTERAN &
Publikasi llmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
j.: -.
,/./\
_/\
JI
!t
/t I
g;,.-j
i
M.AthufThaha
SubBag. Alergi-Imunologi, Dept.I.Kesehatan Kulit & Kelamin
fakultas Kedokteran Unirrersitas Sriwijaya-RSMH Palembang
. Ahstract
Occupational skin diseases or occupational dermatoses are among the most frequent
occupational diseases found in workplrce.
A wide variety of agents (physical, chemical or biologic) encountqred in the workplace may
cause iniury irritation, sensitization, infeclion, or other changesin the skin ofthe exposed
worker Some agents induce cancerouschanges in the skin. The term occapational dermatosis
includes all of these abnormalities of the skin resulting directlyfrom, or aggravated by, the
work environment.
Diagnosis requires a high index of suspician and knowledge of rhe worker's environment.
Abstrak
Penyakit kulit (dennatosis) akibat kerja merupakan salah satu penyakit akibat kerja yang sering
dijumpai. Sebagai petugas yang berkecimpung di bidang kesehatan dan keselamatan kerja,
perlu tanggap terhadap setiap kelainan kulit yang terjadi sebagai akibat atau berhubungan
dengan kejadian di tefiipatkerja.
Penyakit kulit akibdf 'kerja idtatr.tiap ltelainanfinriggu'an kulit yang disebabkan oleh/timbul ' '
sebagai hasil dari faktor (substansi/ proses) yang terdapat dalam tempat kerja. 'I
Penyebab dapat berupa penyebab biologi, kimia, dan fisik. Beberapa faktor yangtdap,ql
mempermudah timbulnya atau memacu kekarnbuhan penyakit antara lain berasal dari lingkungan
(a.1. suhu, kelembaban, polusi), pekerjaan(enis), dan individu(a.1. keadaan kulit, pengalaman
kerja).
Jenis demratosis terbanyak adalah dermatitis kontak (iritan maupun alergik), akne akibat kerja,
infeksi kulit(larnur, bakteri, virus, parasit), kelainan pigmentasi, dan neoplasi kulit.
Langkah penegakan diagnosis tidak berbeda dengan penyakit kulit bukan akibat kerj4 meliputi
anamnesis rinci dan terarah, terutama kaitannya dengan pekerjaan, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang.
Kata kunci: Penyakit akibat kerja, penyakit kulit akibat kerja, tempat kerja lingkungan kerja
Pendahuluan
Kulit merupakan organ tubuh terpenting yang daya penyembuhan(repair) kulit, maka akan terjadi
berfungsi sebagai sawar (barrier), karena kulit rne- penyakit.
rupakan organ pemisah antara bagian di dalam tubuh Reformasi total pembangunan dibidaig ke-
dengan lingkungan di luar tubuh. Kulir secara terus sehacan mencanangkan 'lndonesia Sehat 2010' Dalam
menerus terpajan terhadap faktor lingkungan, berupa konteks masyarakat pekerja dapat diartikan bahwa
faktor fisik, kimiawi, maupun biologik. Bagian pada tahun 2010 sebagian pekerja sudah bekerja di
terpenting untuk.menjalankan fungsinya sebagai lingkungan kerja yang sehat, berperilaku kerja sehat
sawar adalah lapisan paling luar, disebut sebagai serta mendapatkan pelayanan kesehatan secara umum
stratum korneum. Meskipun ketebalan kulit hanya maupun khusus yang bermutu sesuai dengan jenis
l5 mm, namun sangat berfungsi sebagai pe-nyaring pekerjaan, sehingga tercapai derajat kesehatan yang
benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Apabila optimal sebagai modal dasar untuk menjalankan
terjadi kerusakan yang disebabkan oleh faktor aktivitas yang produktif.
lingkungan dan melampaui kapasitas toleransi serta
Data Biro Pusat Statistik tatrun 2000 mem- yang tligunatan untuk produksi (mater ial safety
perlihatkan bahwa 65.03% penduduk Indonesia dan sheet\.Formulir khusus yang me-muat data
merupakan usia kerja yaitu antara 20-54 tahun, dan nr€ng€nai hasil pemeriksaan meliputi anamnesis,
sebagian besar (68%) bekerja di bidang informal. penreriksaan fisis dan pemeriksaan penunjang
Sampai saat ini belum didapat data mengenai perludisiapkan agar data penting yang didapat
penyakit akibat kerja secara nasional, walaupun tidak terlarnpaui.(lihat lampiran I )
'menetapkan
telah terdapat data penyakit akibat kerja dari o diagrosis penyakit kulit akibat kerja
beberapa penelitian s€cara sporadik di beberapa o mer€ncanakan penatalaksanaan terapi. Perlu pula
wilayah di Indonesia direncanakan beberapa alternatif peng-obatan
Penyakit kulit akibat kerja (PI(AK) sebagaisalah yang dapat diterapkankan dengan
satu bentuk perryakit akibat kerja. merupakan jenis mempertimbangkan kepentingan berbagai pihali
penyakit akibat kerja terbanyak ke-2 setelah penyakit terulama pasien dan menejemen. Misalnya
rnuskulo-skeletal, berjumlah sekitar 22% dari seluruh menghindari pajanan terhadap nikel dengan
penyakit akibat keria. substitusi dengan bahan yang lebih aman, atau
Dalam kerangka Sistenr Kesehatan Nasional nremberi cdukasi tentang selukbeluk nikel dan
(SKN) pelayanan kesehatan keqja berada pada sub- cara nrenghindarinya
' sistern upaya kesehatan, baik upaya kesehatan o tindak lanjut (/o//ou'ap). Pada beberapa keadaan
masyarakat(UKM) maupun upaya kesehatan per- perlu dilakukan evaluasi ulang tenlang diagnosis
orangan (UKP). Kesehatan yang tertuang dalam maupun terapi yang diberikan.
'Paradigma selrat' rnerupakan hal yang multi-faktorial,
dengrn 3 pilar lndonesia sehat yaitu ling-kungan KlasitikasiPKAK
sehat-pcri laku sehat-pelayanan keseha[an. A. Faktor penyebab
Program Kesehatan Kerja merupakan suatu c Biologi: - Piodermi - Dennatomikosis
upaya kesehatan bagi masyarakat pekerja. Bentuk kutis
- Tuberkolusis - Herpes simpleks
- Dermatitis venenata - Skabies
pclayanan yang diberikan mencakup upaya pe- - Cutaneous Larva- Insect bite
niugkatan. pemeliharaan kesehatan, pencegahan nigrans
penyakit, serta penyembuhan penyakit dan pe- r-' Fisis: - Miliafia - Sengatan Matahari
mulihan kesehatan. - Dermatitis kontak- - Hipopi4imentasi
foto - Urtikriria
{
-Hiperpigrnentasi ..... ' '
nenl'akithutit.a*i'uirt reila.Grnr) sulri dingin
. ;S-e.neatan
.
I. Dennatitis kotrtuk
Definisi: Kelainan kulit akibat terjadinya kontak
dengan bahan eksogen.
Jenis dan patogenesis:
- Iritan, zat ini akan merusak kulit dengan cara
mengurangi kandungan air sehinggakulit rnenjadi
kering, mudah retak dan menjadi dermatitis
- Alergi, terjadi dermatitis berdasarkan mekanisrne
hipenensitivitas tipe IV {menurut pen'rbagian Gell
danCoomb)
Cambaran Klinis: terdapat 3 tipe sesuai dengan
perjalanan penyakit:
- Akut, terdapateritem, edem4 papul,vesikel, bula.
- Sub-akut terdapat€ritem,edema ringan, krusta.
- Kronik, berupa hiperpigmentasi, likenifrkasi,
"skuama.
bila rerdapat akne pustulosa/konglobata. - pemeriksaan kerokan kulit dengan KOX{ 20%:
- obat lokal (preparat sulfuq resorsin) dalam terdapat hifa panjang
bentuk solusio - biakan jamur dengan agar Sabouraud umtuk
Jenis pekerjaan yang berisiko: menetukan spesies
: masinis, pekerja yang terpajan adting oil, coal - pemeriksaan histopatologi => ditemukan efiermen
tor, jurumasakfas t food, jamur.
- pengemudi, olahragawan, aktor/aktris Jenis pekerjaan yang berisiko :
- petani (pekerja yang berkontak dengan tanah)
- peternak
- pemakai sepatu pelindung
Jenis pekerj aan yangterisiko binatang tersebut harus diperiksa terhadap ke-
- lingkuhgan kerja yang panas dan lembab mungkinan terinfeksi parasit.
- pakaian pelindung yang menyebabkan banyak Secara klinis terlihat terowongan diantara sela
keringat jari dan dapat disertai kelainan berupa papul
generalisata.
h" lnfeksi bakteri: Stafilokokus, streptokokus Penegakan diagnosis kadang-kadang sukar,
Merupakan infeki sekunder pada kulit yang namun ditemukannya papul di daerah genitalia me-
mengalami laserasi, luka bakar, atau luka lain. rupakan petunjuk diagnosis yang sangat berguna.
Umumnya sering mengenai pekerja bidang kom- Diagnosis pasti dapat ditegakkan dengan
truksi atau petani dengan kelainan klinis berupa rnenemukan parasit dari bahan pemeriksaan yang
fol ik ulitis atau fu runkel. Pekeqi a yang ber-hubungan diambil dari terowongan pada selajari.
dengan daging hewan sering mengalami peradangan Pengobatan dengan salap yang mengandung
atau in{bksi kulit yang dilularkan oleh daging yang gamexan atau salap 2-4sangat bermanhal di samping
terinfeksi. Pekerja yang berhubungan dengan ikan higiene perorangan.
dan cutling ofls juga sering rireng-alami ektima. Jenis pekerjaan yang berisiko
lnfeksi superfi sial inijarang di-laporkan. - p€tugas kesehatan
Jenis pekerjaa.n yang berisiko: - pekerja yang berhubungan dengan anjing
- pekerja bidang konstruksi, pekerja yang mudah ' pekerjaan yang berhubungan erat dengan
mengalami laserasi, trauma tajam atau mikro- lingkungan yang padat misalnya penjara, asrama,
trauma, pekerja yang terpajan cutting oil pesantren
- petani
- pekerja yang berhubungan dengan ikan 4. Kelainan pigmentasi kulit
Definisi: terdapatnya perubahan warna kulit men-jadi
i r':ii
:r.tl: hipo atau hiperpigmentasi tanpa di-sertai
tanda radang.
.:' Jenis dan patogenesis :
*l perubahan warna terjadi akibat penambahan atau
t 1
pengurangan pigmen melanin di epidermis, ke-aktifan
sel melanosit meningkat/berkurang, penainbahan/
i:
''. ":: :' -.penguranginpigmenmelaninOiAermii.
i''-' "
Etologi: -iungrrngun fisik: sinar mataharl
- rangsangan termis: suhu q :i,'
Gambar 4. Tampak ulkus dangkal disertai infiltrat di - rangsangan kimia : monobonsil eter,
sekitanrya hidrokinon dan
fenol.
c. lnl'eksi virus: herpes simplek Gambaran Klinis:
llerpes simpleks tipe I atau tipe 2 merupakan Hipo atau hiperpigmentasi yang bersifat lokal
penyebab dermatitis tangan. Protbsi dengan pe- atau generalisata.
ningkatan risiko terjadinya infeksi herpes ialah Pemeriksaan penunjang:
prot-esi yang terpajan sekret oral atau sekret traktus - Lampu "Wood", guia menetapkan lokasi pigmen.
respiratorius, misalnya petugas kesehatan dan - Histopatologi, dengan ditemukan pengurangan
dokter gigi. atau penarnbahan jumlah pigmen
Gejala klinis berupa edema lokal disertai eritem dan Terapi : apabila penyebabnya sinar matahari di-
linradenopati lokal, yang selanjutnya disertai vesikel anjurkan untuk menghindari pajanan
berkelompok. Umurnnya diberikan asiklovir, oral 5x dengan penggunaan tabir surya baik yang
20(hrg fisik (paying) atau kimiawi (preparat
Jenis pekeqjaarr yang berisiko: benstiasol) Hiperpigmentasi dapat diberi-
- petugas kesehatan yang berhr,rbungan dengan kan preparat untuk pemutih(bleachingl -
sekret nrulut dan traktus respiratorius (dokter gigi). Jenis pekerjaan yang berisiko
- Pekerja yang berhubungan dengan : insektisida
d. lnfeksi parasit: skabies cat, plastik, karet sintetik, minyak pelumas,
Infbstasi disebabkan oleh Sarkoptes scabei. desifektan, germisida, detergen, deodoran, tinta.
Setiap pekeriaan yang berhubungan secara erat atau
cenderung untuk berhubungan seksual dengan 5. Tumor kulit akibat pekerjaon
orang banyak berisiko mendapat infestasi skabies, Ialah tumor yang sebagian atau seluruhnya di-
misalnya petugas kesehatan dan wanita pekerja seks sebabkan oleh pajanan pada tempat kerja. Pajanan
(WPS). Skabies dapat pula terjadi pada pekerjayang dapat berupa agen kimia (beta-naftilamin), agen fisik
sering berhubungan dengan anjing, sehingga (radiasi ionisasi, sinar UV atau serat asbes), agen
memakai cincin sebagai reaksi terhadap iritan mas i ng-masin g j enisperryakit akan mempermudah
yang'ter.i.ebak' dibawah cincin penegakkan diagrosis dan penanggulangan serta
- Pcmakaian jr,nis desinfektans sebaiknya di- penccgahannya" 1-ersirat pula tuntutan agar selalu
sesuaikan derrgan kebutuhan di tenrpat kerja, tanggap terhadap setiap kelainan yang terjadi sebagai
karena umumnya desinfiC<tans bersit'at iritan dan akibat atau berhubungan dengan kejadian di tunpat
{urut berperan terhadap perkembangan menjadi kerja. Besarnya permasalahan ben'ariasi sesuai
DK di tangan dengan derajat kecacatan, motivasi, umur, intelegersi,
- Gunakan pelembab sewaktu kerja atau setelah dan rvakfu kerja di tempat tersebut.
bekeqia. Pilih yang banyik mengandung lernak Rehabilitasi tidak hanya di bidang kesehatan
darr bcbab partunl dengan bahan pengawet tetapi rnencakup pula rehabilitasi di bidang sosial.
1'ang ber potensi alergen terendah. Pelembab Berbagai tbktor individu dan sosial kadang-kadang
terbukti dapat mempermudah regenerasi fi.rngsi lebih berperan dalam menentukan per-pindahan
sawarkulit, dan kandungan lemak berhubungan kerja, tidak hanya karena faktor penyakit kulitnya.
den*gan keccpatan proses tersebut. Dokter hanya dapat memberi saran ber-dasarkan
- Pe-lembab dipakai di seluruh tangan, termasuk pemeriksaan dan pengetahuan tentang kondisi
selajari, ujungjari, dan punggung tangan pajanan, namun tidak dapat menentukan masa depan
- Pcrhatikanpulasaatnrelakukanpekerjaanrumatr, pekerja yang sakit.
pakai sarung tangan selagi mencuci. DK iritan
umunrnya teqiadi akibat pajanankumulatif dengan DaftarPustaka
iritan lernah. 1. Beltrani VS. 1999. Occupational dermatosis. Ann
Allergy, Asthma, Immunol 83:607-613.
Kesimpulan 2. Belsito DV. 2005. Ocupational conhact dermatitis:
Sebagai petugas yang berkccirnpung dalant Etilogy, prcvalence, and resultant/ disability. J
kesehatan kerja yang mengenal"ieuis perryakit serta Anr Acad Dennatol 53 :303.
jenis peheriaan yang mengandung resiko untuk