Anda di halaman 1dari 4

Intensive Care Unit

Intensive care unit atau unit perawatan intensif adalah salah satu bagian dari unit ruang perawatan pasien

yang ada di Rumah Sakit yang khusus merawat pasien dengan kondisi kritis.

Ruangan ini dilengkapi dengan berbagai tim medis termasuk perawat didalamnya yang sudah mendapatkan
keahlian khusus dalam menangani pasien dengan kondisi kritis. Selain itu juga dilengkapi dengan berbagai

peralatan-peralatan khusus untuk penatalaksanaan terapi dan bantuan hidup pasien yang sebagian tidak

ditemukan di unit-unit ruang perawatan yang lain. Hal ini sesuai dengan konsep definisi dari University of

California Davis Health System (2009) bahwa ICU merupakan unit yang merawat pasien dengan penyakit kritis
yang mengalami kegagalan akut satu atau lebih organ vital yang dapat mengancam jiwa dalam waktu dekat dan

pasien dengan post operasi mayor yang memerlukan propilaksis monitoring ketat, sehingga memerlukan staff
khusus dan peralatan khusus. Penggunaan staf yang khusus dan perlengkapan yang khusus yang di tujukan

untuk observasi, perawatan dan terapi pasien kritis yang mengancam nyawa atau potensial mengancam nyawa

juga tertera dalam Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan ICU di Rumah Sakit Kep.Menkes RI nomor

1778/MENKES/SK/XII/2010.

Menurut Hyzy (2010) karakteristik pelayanan keperawatan kritis di unit perawatan intensif adalah kecepatan
respon pelayanan terhadap pasien dengan kondisi kritis dan ketenagaan yang terdiri dari inter disiplin keilmuan

kesehatan dengan kualifikasi dan pelatihan khusus perawatan intensif. Kecepatan dalam merespon kondisi

pasien penting diterapkan pada semua tim kesehatan yang terlibat dalam tatanan pelayanan ICU, karena
mengingat pasien yang dirawat di ruang ICU kondisinya kritis dan bisa mengancam nyawa. Kolaborasi inter

isiplin tim kesehatan juga sangat diperlukan disini karena kompleksnya permasalahan penyakit yang dialami oleh
pasien yang dirawat di ruang ICU.

Ruang ICU juga harus dilengkapi dengan perawat yang berkualifikasi ICU atau yang sudah mendapatkan

pelatihan khusus perawatan intensif sebagai karakteristik pelayanan di ICU. Perawat di ICU mempunyai beberapa
tugas yang berbeda dengan di unit perawatan biasa, antara lain memberikan bantuan hidup dasar pada pasien
kritis sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, memonitor secara ketat keadaan pasien dan mencegah

kemungkinan komplikasi-komplikasi yang bisa terjadi. Rab (2007) mengklasifikasikan perawat ICU kedalam
beberapa kriteria, yaitu perawat yang telah mendapatkan pelatihan perawatan intensif lebih dari 12 bulan
ditambah dengan pengalamannya, perawat yang telah tersertifikasi perawatan kritis, dan perawat yang mampu
sebagai trainer bagi perawat dibawahnya dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan.
Berbagai peralatan khusus juga disediakan di ICU untuk mendukung penatalaksanaan terapi pasien kritis.

Peralatan-peralatan tersebut antara lain bed site monitor, blood gas analysis on site, central monitor di nurse
station, trolly emergency, alat resusitasi, mesin EKG, oxygen and suction central, defibrillator dan mesin ventilasi

mekanik. Menurut Rab (2007) pada prinsipnya alat tersebut berfungsi sebagai alat monitoring dan alat bantu

penatalaksanaan terapi pada pasien kritis.

Klasifikasi Pasien yang Membutuhkan Perawatan Kritis

Departemen Kesehatan Inggris (2000) dalam Comprehensive Critical Care yang dikutip oleh Jevon & Ewens

(2009) mengklasifikasikan pasien yang membutuhkan perawatan kritis kedalam empat tingkatan yaitu tingkat

nol, pertama, kedua dan ketiga. Hal ini juga sesuai dengan pengklasifikasian yang ditetapkan oleh Kemp et al
(2011) dalam Intensive Care Society. Pengklasifikasiannya tersebut antara lain:

1. Tingkat nol, dimana kebutuhan pasien dapat terpenuhi dengan perawatan dalam ruang perawatan normal di

Rumah Sakit yang menangani kondisi akut.


2. Tingkat pertama, untuk pasien beresiko memburuk kondisinya atau yang baru dipindahkan dari tingkat

perawatan level diatasnya yang kebutuhannya dapat dipenuhi di ruang perawatan akut dengan bantuan perawat

kritis.

3.Tingkat kedua, untuk pasien yang membutuhkan monitoring dan intervensi yang lebih kompleks seperti halnya

pasien dengan kegagalan salah satu sistem organ atau lebih atau pasca operasi.
4. Tingkat ketiga untuk pasien dengan kegagalan multi organ dengan bantuan kompleks termasuk bantuan

pernapasan.

Sedangkan menurut Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Indonesia Nomor:
HK.02.04/I/1966/11 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pelayanan Intensive Care Unit (ICU) di Rumah

Sakit bahwa kriteria pasien yang bisa masuk untuk dirawat di ruang intensif adalah:

1. Golongan pasien prioritas satu

Golongan ini merupakan pasien kritis yang tidak stabil memerlukan terapi intensif dan tertitrasi seperti alat bantu
ventilasi, alat penunjang fungsi organ atau sistem lain, infuse obat-obat vasoaktif/inotropik serta pengobatan
lainnya secara kontinyu tertitrasi.

2. Golongan pasien prioritas dua


Pasien ini memerlukan pelayanan pemantauan peralatan canggih di ICU, sebab sangat beresiko jika tidak
mendapatkan terapi intensif segera, misalnya pemantauan intensif menggunakan pulmonary arterial catheter.
3. Golongan pasien prioritas tiga

Pasien golongan ini adalah pasien kritis yang tidak stabil status kesehatan sebelumnya, yang disebabkan oleh
penyakit yang mendasarinya atau penyakit akutnya secara sendirian atau kombinasi. Kemungkinan sembuhnya

kecil
DAFTAR PUSTAKA

Jevon, P & Ewens, B. 2009. Pemantuan Pasien Kritis. Edisi Kedua. Alih Bahasa: Vidhia Umami. Jakarta: Erlangga Medical
series
Kementrian Kesehatan RI. 2011. Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor: HK.02.04/I/1966/11
tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pelayanan Intensive Care Unit (ICU) di Rumah Sakit . Jakarta
Kementrian Kesehatan RI. 2010. Keputusan Mentri Kesehatan RI Nomor: 1778/Menkes/SK/XII/2010, Tentang Pedoman

Penyelenggaraan Pelayanan Intensive Care Unit (ICU) di Rumah Sakit. Jakarta


Kemp, P., et al. 2011. What is Intensive Care?. London: The intensive Care Society. Available at January 20, 2013.

URL:http://www.ics.ac.uk/patients___relatives/what_is_intensive_care_

Rab, T. (2007). Agenda Gawat Darurat (Critical Care). Bandung: PT Alumni.

University of California Davis Health System. 2009. Critical Care Service. California. Documentation Notice, CPT Codes
99291 – 99292.

Anda mungkin juga menyukai