Anda di halaman 1dari 4

ASMA BRONKIAL

No Dokumen :
No Revisi :
SOP
Tanggal Terbit:
Halaman :1/3
PUSKESMAS Dr. H. Syaiful Taufan, M. Si
TALANG NIP. 19720301 200212 1 003

1. Pengertian Asma bronkial adalah gangguan inflamasikronik saluran napas yang melibatkan
banyak sel inflamasi dan mediator. Inflamasikronik menyebabkan peningkatan
hiperesponsif jalan napas terhadap bermacam-macam stimulus dan penyempitan
jalan napas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak
napas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama pada malam dan atau dini hari.
Derajat penyempitan bervariasi yang dapat membaik secara spontan dengan
pengobatan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi medis / para medis dalam
pelayanan pasien Asma Bronkial di unit pengobatan umum di UPT Puskesmas
Talang.
3. Kebijakan

4. Referensi 1. Buku Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer Edisi I Tahun 2013.
2. PERMENKES RI no.5 thun 2014 Tentang Panduan Prakik Klinis Bagi Dokter Di
Fasilitas Kesehatan Primer
5. Alat dan Bahan 1. Tabung oksigen
2. Peak flow rate meter
3. Nebulizer
6. Prosedur 1. Anamnesa
2. Pemeriksaan fisik
3. Penegakan Diagnosis : Penanganan Asma Bronkial
4. Tatalaksana :
a. Pasien disarankan untuk mengidentifikasi serta mengendalikan faktor
pencetusnya.
b. Perlu dilakukan perencanaan dan pemberian pengobatan jangka panjang
serta menetapkan pengobatan pada serangan akut.
Penatalaksanaan asma berdasarkan beratnya keluhan Pemeriksaan
Penunjang Lanjutan (bila diperlukan).
- Fototoraks
- Uji sensitifitas kulit
- Spirometri
- Uji Provokasi Bronkus
Komplikasi
- Pneumotoraks.
- Pneumomediastinum.
- Gagal napas.
- Asma resisten terhadap steroid.
Konseling dan Edukasi
- Memberikan informasi kepada individu dan keluarga mengenai seluk beluk
penyakit, sifatpenyakit, perubahan penyakit (apakah membaik atau
memburuk), jenis dan mekanisme kerja obat-obatan dan mengetahui kapan
harus meminta pertolongan dokter.
- Kontrol secara teratur antara lain untuk menilai dan monitor berat asma

1/3 ASMA BRONKIAL


secara berkala (asthma control test/ ACT)
- Pola hidup sehat.
- Menjelaskan pentingnya melakukan pencegahan dengan:
1) Menghindari setiap pencetus.
2) Menggunakan bronkodilator/steroid inhalasi sebelum melakukan exercise
untuk mencegah exercise induced asthma.
Kriteria rujukan
- Bila sering terjadi eksaserbasi.
- Pada serangan asma akut sedang dan berat.
- Asma dengan komplikasi.
Catatan
Persiapan dalam melakukan rujukan bagi pasien asma, yaitu:
- Terdapat oksigen.
- Pemberian steroid sistemik injeksi atau inhalasi disamping pemberian
bronkodilator kerja cepat inhalasi.
- Pasien harus didampingi oleh dokter/tenaga kesehatan terlatih selama
perjalanan menuju ke pelayanan sekunder.

7. Bagan Alir Anamnesa

Pemeriksaan Fisik

Penegakan Diagnosis

Penatalaksanaan Mengidentifikasi

Perencanaan dan
Pemeriksaan Penunjang
pengobatan

Menentukan kemungkinan
Konseling dan edukasi
Komplikasi

Persiapan rujukan Menentukan kriteria


rujukan

8. Hal-hal yang 1. Petugas dan pasien memakai masker.


Perlu 2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan.
diperhatikan
9. Unit Terkait 1. UGD
2. Rawat Jalan
3. Rawat Inap
10. Dokumen 1. Formulir Rujukan.
Terkait 2. Kertas Resep.
3. Rekam medis pasien.
4. Buku Register Harian.

11. Rekaman
Historis
2/3 ASMA BRONKIAL
Perubahan Tanggal Mulai
No. Yang Diubah Isi Perubahan
Perubahan

3/3 ASMA BRONKIAL


ASMA BRONKIAL
No Dokumen :
DAFTAR No Revisi :
TILIK Tanggal Terbit:
Halaman : 1/3
PUSKESMAS Dr. H. Syaiful Taufan, M. Si
TALANG NIP. 19720301 200212 1 003

Unit : ……………………………………………..
Nama Petugas : ……………………………………………..
Tanggal Pelaksanaan : ……………………………………………..
No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB
1 Apakah Petugas melakukan Anamnesa kepada pasien ?
2 Apakah Petugas melakukan Pemeriksaan fisik ?
Apakah Pasien disarankan untuk mengidentifikasi serta
3
mengendalikan faktor pencetusnya ?
Apakah Perlu dilakukan perencanaan dan pemberian pengobatan
4 jangka panjang serta menetapkan pengobatan pada serangan
akut?
Apakah Petugas melakukan penatalaksanaan asma berdasarkan
beratnya keluhan Pemeriksaan Penunjang Lanjutan (bila
5
diperlukan) seperti Fototoraks, Uji sensitifitas kulit, Spirometri, Uji
Provokasi Bronkus ?
Apakah Petugas menentukan kemungkinan terjadinya komplikasi
6 (Pneumotoraks, Pneumomediastinum, Gagal napas, Asma resisten
terhadap steroid )?
7 Apakah Petugas melakukan konseling dan edukasi ?
8 Apakah Petugas menentukan criteria rujukan ?
9 Apakah Petugas melakukan persiapan-persiapan rujukan ?
JUMLAH

Compliance Rate (CR) : ………………………………………………….%


…………………………………
Pelaksana / Auditor

………………………………….
NIP. ……………………………

Anda mungkin juga menyukai