PADA PASIEN
PROFESI NERS ANGKATAN XIII
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
BUKU SAKU PANDUAN SPIRITUAL ISLAMIC PADA PASIEN
Penyusun :
Mahasiswa Profesi Ners XIII UIN Alauddin Makassar
Penulis :
Nurfadilah Salam, Marwati, Siti Hardianti Ariana, M. Alfian Rajab,
Firman Saputra, Muh. Wahid Sangrah, Muh. Indra Jaya, Amaliah
Ramadhani, M.Nur Akbar, Sri Ahriani, Nuraia Afiifah El-Mahira.
Makassar, 2018
Kata Pengantar i
BAB I TAYAMMUM
A. Pengertian Tayammum 1
B. Sebab-sebab dibolehkannya tayammum 1
C. Tata cara tayammum yang benar 4
D. Cara tayammum untuk bagian yang luka 6
E. Hal yang membatalkan tayammum 7
A. Makna Sholat 8
B. Hubungan Sholat Dengan Kesehatan 8
C. Gerakan Sholat Pada Orang Sakit
1. Sholat bagi orang sakit 12
2. Tata cara sholat bagi orang sakit 14
BAB III DOA – DOA KESEMBUHAN
Daftar Pustaka iv
BAB I
TAYAMMUM
A. Pengertian Tayammum
Tayammum secara etimologi (bahasa) bermakna al-
qisad (menuju). Adapun secara terminology menyegaja
menggunakan permukaan tanah untuk bersuci agar menjadi
boleh segala yang dibolehkan dengan wudhu dan mandi
SHOLAT SAAT
SAKIT
A. Makna Shalat
Shalat menurut bahasa berarti doa. Adapaun menurut
istilah yaitu ucapan-ucapan dan gerakan-gerakan yang
dilakukan dengan niat-niat shalat, dimulai takbir, dan diakhiri
dengan salam. Dalam Islam, shalat menempati bagian amat
penting dalam kehidupan seorang muslim, sebagai “perjalanan
spiritual” menuju Allah SWT yang dia lakukan pada waktu-
waktu tertentu setiap harinya. Dalam shalat, dia melepaskan
diri dari semua kesibukan duniawi, berkonsentrasi sepenuhnya
untuk bermunajat, memohon petunjuknya serta mengharapkan
pertolongan dan kekuatan dari-Nya.
B. Hubungan Shalat dengan Kesehatan
Shalat adalah bentuk ritual agama yang paling luar biasa
dipandang dalam banyak hal. Tanpa menafikan “peran” rukun
islam yang lain, dari sisi agama shalat mengandung kaifiyat
(manfaat) dan fadhilah (keutamaan) yang luar biasa. Demikian
juga dari sisi medis dan filosofs. Banyak hal dalam shalat yang
dahulu hanya dianggap sebagai “pekerjaan” ritual, sekarang
menjadi suatu hal yang melampui batas-batas ritual.
Sejatinya shalat adalah hubungan paling pribadi antara
seoarang hamba dengan Tuhannya. Disanalah si hamba
memuji, memohon, meminta, mengharap dan meratap. Dia
melepaskan beban hiduo yang menghimpit jiwanya. Dia
menanggalkan angan-angan dan khayalan yang menggoda
pikirannya. Dalam shalat, jiwanya seseorang membumbung
tinggi, menembus batas-batas yang mampu dicapai oleh
fisiknya.
Rasulullah SAW bersabda:
“Bagaimana pendapatmu apabila seandainya di depan pintu
salah seorang di antara kalian terdapat sungai, dimana ia
mandi pada sungai tersebut setiap hari sebanyak lima kali,
adakah daki yang akan tersisa pada badannya? Mereka
menjawab: “Daki mereka tidak akan tersisa sedikitpun”.
Rasulullah bersabda: “Demikianlah perumpamaan shalat lima
waktu, Allah menghapuskan dosa-dosa dengannya” (H.R
Bukhari Muslim)
Sebuah riset di Amerika yang diadakan Medical Center di
salah satu universitas di sana ‘Pyok’ - seperti dilansir situs
‘Laha’- menegaskan,bahwa shalat dapat memberikan kekuatan
terhadap tingkat kekebalan tubuh orang-orang yang rajin
melaksanakannya melawan berbagai penyakit, salah satunya
penyakit kanker. Riset itu juga menegaskan, adanya manfaat
rohani, jasmani dan akhlak yang besar bagi orang yang rajin
shalat.
Riset itu mengungkapkan, tubuh orang-orang yang shalat
jarang mengandung persentase tidak normal dari protein imun
Antarlokin dibanding orang-orang yang tidak shalat. Itu adalah
protein yang terkait dengan beragam jenis penyakit menua, di
samping sebab lain yang mempengaruhi alat kekebalan tubuh
seperti stres dan penyakit-penyakit akut.
Para peneliti ini meyakini bahwa secara umum ibadah
dapat memperkuat tingkat kekebalan tubuh karena
memberikan sugesti kepada seseorang untuk sabar, tahan
terhadap berbagai cobaan dengan jiwa yang toleran dan ridha.
Sekali pun cara kerja pengaruh hal ini masih belum begitu jelas
bagi para ilmuan, akan tetapi cukup banyak bukti atas hal itu,
yang sering disebut sebagai dominasi akal terhadap tubuh.
Bisa jadi melalui hormon-hormon alami yang dikirim otak ke
dalam tubuh di mana orang-orang yang rajin shalat memiliki
alat kekebalan tubuh yang lebih aktif daripada mereka yang
tidak melakukannya.
Dari sini bisa di ambil konklusi, bahwa tidak terlalu sulit
dipahami jika orang yang intens komunikasinya dengan Allah,
melalui shalat yang khusyu’ sebagai sarananya, akan berhasil
mencapai kemenangan dan keberhasilan di berbagai sendi
kehidupan.
Sebab, pada saat shalat seorang hamba sedang ada
dalam komunikasi langsung dengan sumber energi dan
kekuatan, yaitu Allah SWT. Jika kita sudah dekat dengan
sumber energi dan sumber kekuatan itu, maka dengan izin-Nya
energi dan kekuatan itu akan mengalir ke dalam diri kita.
Sehingga dari sana kemenangan dunia dan akhirat yang kita
cita-citakan insyaallah bisa dicapai.
Apa hubungan sholat dengan kesehatan ? menurut
Hembing, setiap gerakan-gerakan shalat mempunyai arti
khusus bagi kesehatan dan punya pengaruh pada bagian-
bagian tubuh seperti kaki, ruas tulang punggung, otak,
lambung, rongga dada, pangkal paha, leher, dll. Berikut adalah
ringkasan yang bermanfaat untuk mengetahui tentang daya
penyembuhan di balik pelaksanaan sholat sebagai aktivitas
spiritual.
b. Cara berbaring
Untuk memulai shalat, posisi badan beraring
di atas lambung kanan menghadap kiblat.
Rukuk cukup dengan menundukkan kepala
sedikit dan bila sujud kepala ditundukkan
melebihi posisi saat sujud.
Pelaksanaan shalat dengan telentang, cara
sujud dan rukuknya cukup dengan isyarat
kedua mata.
BAB IIi
DOA-DOA
KESEMBUHAN