BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui masalah perekonomian yang ada di Indonesia.
2. Untuk mengetahui perkembangan sistem ekonomi Indonesia.
3. Untuk mengetahui solusi untuk mengatasi permasalahan perekonomian yanga
ada di Indonesia.
1.4 Manfaat
Dengan dibuatnya makalah ini, penulis berharap para penerus bangsa dapat
peka dan mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan yang akan terjadi pada
masalah ekonomi yang akan terus berkembang. Sehingga di masa yang akan datang
diharapkan dapat menciptakan sistem perekonomian yang sesuai dengan harapan
dan juga sesuai dengan keadaan yang ada.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan keadaan masyarakat yang tidak mampu memenuhi
kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup meliputi makanan, pakaian, tempat tinggal,
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan sebagai akibat berkurangnya pendapatan
masyarakat secara riil. Masyarakat mengalami penurunan daya beli barang-barang
4
kebutuhan pokok secara umum. Akibatnya, masyarakat tidak dapat hidup secara
layak sehingga taraf hidupnya menurun.
Berdasarkan data BPS bulan Maret 2016 jumlah penduduk yang berada dalam
garis kemiskinan berjumlah sekitar 29,13 juta orang (11,96%). Jumlah ini berkurang
sebanyak 0,89 juta orang dari periode yang sama tahun sebelumnya. Menurunnya
angka kemiskinan ditunjang adanya penurunan harga komoditas makanan sedikit
lebih besar dibandingkan peranan komoditas bukan makanan.
3. Pengangguran
Secara umum pengangguran diartikan sebagai angkatan kerja yang tidak
bekerja. Pengangguran merupakan rantai masalah yang dapat menimbulkan
beberapa permasalahan pada suatu negara. Pengangguran disebabkan jumlah
angkatan kerja yang tidak seimbang dengan jumlah lapangan kerja/kesempatan
kerja. Akibatnya, banyak angkatan kerja yang tidak dapat terserap dalam lapangan
pekerjaan sehingga menimbulkan pengangguran.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah angkatan kerja di Indonesia
tahun 2016 mencapai 120,4 juta jiwa. Sementara itu, jumlah pengangguran pada
bulan Februari 2016 sebanyak 7,61 juta jiwa turun dari tahun sebelumnya sebanyak
7,7 juta jiwa. Hal ini diharapkan sebagai indikasi yang baik mengenai perbaikan
keadaan ketenagakerjaan di Indonesia. Untuk mencapai harapan tersebut,
pemerintah perlu mengusahakan kebijakan di bidang ketenagakerjaan, misalnya
perbaikan kualitas tenaga kerja / sumber daya manusia, menciptakan lapangan
pekerjaan, mendorong tumbuhnya investasi dan modal, menyediakan informasi
lapangan pekerjaan, serta memberikan pelatihan dan keterampilan bagi tenaga kerja.
4. Kesenjangan Penghasilan
Penghasilan digunakan masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhannya.
Dalam masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhannya. Dalam masyarakat
terdapat kelompok masyarkat dengan penghasilan tinggi dan kelompok masyarakat
dengan penghasilan rendah. Masyarakat yang memiliki penghasilan tinggi mampu
memenuhi kebutuhan hidupnya mulai dari kebutuhan primer, sekunder, hingga
5
tersier. Sementara itu, kelompok masyarakat yang memiliki penghasilan rendah tidak
mampu memenuhi kebutuhan hidupnya meskipun kebutuhan yang paling dasar.
Perbedaan kelompok masyarakat dengan penghasilan tertentu menimbulkan
permasalahan kesenjangan penghasilan. Oleh karena itu, diperlukan peran
pemerintah dalam memeratakan penyaluran distribusi pendapatan. Hal ini dilakukan
untuk meratakan kemampuan masyarakat dalam menikmati hasil pembangunan.
Selain itu, upaya pemerintah dalam meratakan penghasilan bertujuan untuk
mengurangi kesenjangan dan kecemburan sosial masyarakat.
5. Inflasi
Berdasarkan data BPS, inflasi Indonesia pada tahun 2015 sebesar 3,79%.
Inflasi yang terjadi di Indonesia disebabkan tingginya permintaan agregat, sementara
permintaan barang dan jasa tidak diimbangi dengan kemampuan produksi dan
kenaikan biaya produksi. Inflasi ditandai oleh kenaikan harga barang dan jasa secara
keseluruhan. Hal ini akan menimbulkan penurunan daya beli masyarakat terhadap
barang dan jasa. Inflasi berdampak pada lesunya kegiatan perekonomian, kurangnya
kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah, melemahnya nilai rupiah, dan
ketidakstabilan perekonomian negara. Berdasarkan sumbernya inflasi dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi tarikan permintaan dan inflasi dorongan biaya.
Inflasi adalah perubahan harga secara umum untuk berbagai jenis produk
dalam rentang waktu tertentu. Dilihat dari kesejahteraan rakyat inflasi dapat
berdampak :
A. Inflasi akan menurunkan pendapatan riil yang diterima masyarakat, dan dapat
merugikan masyarakat yang berpenghasilan tetap.
B. Inflasi akan mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk uang. Seperti tabungan
masyarakat di bank nilai riilnya akan menurun.
C. Inflasi akan memperburuk pembagian kekayaan, karena bagi masyarakat yang
berpenghasilan tetap dan mempunyai kekayaan dalam bentuk uang bisa-bisa
jatuh miskin.
6
7. Defisit Anggaran
APBN Indonesia selalu mengalami defisit. Defisit adalah saat ketika anggaran
belanja lebih tinggi dari anggaran pendapatan. Itulah salah satu alasan kenapa hutang
negara kita terus menumpuk. Penyebab utamanya adalah korupsi, perilaku
pemerintah yang sangat boros anggaran, dan subsidi yang tidak tepat sasaran.
8. Ketidakmampuan Industrial
Industri di Indonesia kebanyakan hanya merakit barang saja. Kalaupun ada
industri besar, industri tersebut pasti milik asing. Perindustrian masih sangat
bergantung pada ekonomi, bahan baku, dan teknologi asing. Padahal kita memiliki
sumber daya alam dan sumber daya manusia yang sangat besar. Namun karena kita
tidak dapat mengelolanya dengan baik, maka kita harus meminta bantuan asing.
Akibatnya, sebagian keuntungan dibawa ke luar negeri sedangkan Indonesia hanya
mendapatkan pendapatan dari pajak dan upah buruh saja.
11. Korupsi
Korupsi menjadi masalah serius di negeri ini. Hampir di semua bidang terjadi
korupsi dan suap-menyuap baik itu “kelas teri” maupun “kelas kakap”. Akibatnya
bermacam-macam, mulai dari program pemerintah yang menjadi kacau, penegakan
hukum menjadi lemah, dan pemborosan anggaran.
sebagaiannya) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan
kekacauan dapat dihindari.
Secara garis besar, kita mengenal empat sistem ekonomi yang tumbuh dan
berkembang yang sesuai dengan situasi kondisi serta ideologi negara yang
bersangkutan. Keempat sistem ekonomi tersebut adalah sistem ekonomi tradisional,
sistem ekonomi terpusat atau komando, sistem ekonomi pasar dan sitem ekonomi
campuran.
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh
masyarakat zaman dahulu. Dalam sistem ekonomi ini, nilai-nilai sosial, kebudayaan,
dan kebiasaan masyarakat setempat sangat berpengaruh kuat. Dalam bidang
produksi, biasanya mereka hanya memproduksi untuk diri sendiri saja. Oleh karena
itu, sistem ekonomi tradisional ini sangat sederhana sehingga tidak lagi bisa
menjawab permasalahan ekonomi yang semakin berkembang.
2. Sistem Ekonomi Terpusat atau Komando
Sistem ekonomi komando sering juga disebut sebagai sistem ekonomi sosialis
atau terpusat. Sistem ekonomi komando merupakan sistem ekonomi yang
menghendaki pengaturan perekonomian dilakukan oleh pemerintah secara terpusat.
Oleh karena itu, dalam sistem ekonomi ini peranan pemerintah dalam berbagai
kegiatan ekonomi sangat dominan.
Tokoh yang memopulerkan sistem ekonomi komando adalah Karl Marx. Ia
adalah seorang ahli filsafat berkebangsaan Jerman. Bukunya yang terkenal berjudul
Das Capital. Dalam sistem ekonomi komando, semua kegiatan ekonomi diatur dan
direncanakan oleh pemerintah. Pihak swasta tidak memiliki kewenangan dalam
kegiatan perekonomian. Semua permasalahan perekonomian yang meliputi what,
how, dan for whom semuanya dipecahkan melalui perencanaan pemerintah pusat
sehingga semua alat produksi dikuasai oleh pemerintah. Sistem ekonomi komando
banyak dianut oleh negara-negara di Eropa Timur dan Cina.
3. Sistem Ekonomi Pasar
Dalam beberapa buku sumber, istilah sistem ekonomi pasar disebut juga
sebagai laissez-faire. Kata laissez-faire berasal dari bahasa Perancis yang artinya
“biarlah mereka melakukan pekerjaan yang sesuai dengan mereka”. Selain di
9
2. Reformasi Pajak
Hampir sama seperti sistem ekonomi yang lain masalah pajak di Indonesia
benar - benar bmenjadi masalah yang serius. Pengeluaran belanja pemerintah yang
membutuhkan pengurangan dan relokasi, sistem pajak yang sam-sama mengalami
pengeluaran, juga memerlukan reformasi dengan tujuan supaya lebih merata dan
penerimaan lebih besar. Negara yang masih berkembang seperti Indonesia ini tidak
terlalu tinggi pajaknya namun, menagalami beban pajak yang tinggi.
Menerapkan pajak ekspor—impor dibebankan pada suatu barang hanya sekali
dalam setahun. Adanya penegasan dalam pembayaran pajak perlu ditegaskan di
Indonesia karena pajak merupakan salah satu pendapatan negara yang dapat
membantu membangun infrastruktur. Perpajakan dipaksa bergantung pada sistem
perpajakan tidak langsung yang regresif. Karena itulah reformasi terhadap
keseluruhan sistem pajak dan lembaga penarik pajak mau tidak mau harus dilakukan.
3. Peran Pemerintah
Dibutuhkan peran pemerintah dalam mewujudkan perekonomian yang
sejahtera. Karena pada dasarnya segala perekonomian negara ini bergantung pada
ketetapan dan aturan yang dibentuk oleh pemerintahan. Adanya sarana yang dapat
dimanfaatkan dengan baik setidaknya dapat menjadi gambaran kita. Memanfaatkan
SDA dan SDM dengan bijak dan mampu mengembangkannya bukan mustahil akan
mensejahterakan rakyatnya.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Indonesia adalah negara yang masih dalam proses berkembang.
Perkembangan tersebut harus didukung dengan adanya peran pemerintah dalam
mengambil kebijakan, dan menetapkan peraturan. Dalam kehidupan ekonomi sehari-
hari, terdapat beberapa permasalahan yang mendasar dan harus dicarikan jalan
keluarnya atau solusinya. Solusi yang ada untuk mengatasi hal ini, kita membutuhkan
sistem ekonomi yang tepat dan sesuai dengan kondisi permasalahan ekonomi yang
ada.Masalah ekonomi yang ditemui akan selalu berbeda dan berkembang di tiap
waktu nya.Oleh sebab itulah diperlukan pengembangan dalam hal ilmu ekonomi, agar
masalah ekonomi yang ada senantiasa diimbangi oleh pemecahannya yang berupa
sistem ekonomi.
Keterkaitan erat antara masalah ekonomi dan sistem ekonomi inilah sehingga
kegiatan ekonomi dapat benar-benar berjalan.Karena keduanya ini memiliki peranan
yang sangat besar dan penting dalam ruang lingkup ekonomi.Jika saja tidak seimbang,
maka dikhawatirkan akan terjadi sesuatu yang tidak diharapkan seperti misalnya
krisis atau kemiskinan dalam masyarakat.
3.2 Saran
1. Disarankan kita sebagai generasi masa depan membangun sistem ekonomi yang
sesuai, stabil, dan konstan.
2. Perlunya penyuluhan-penyuluhan pengaplikasian sistem ekonomi kepada
masyarakat kurang mampu agar mereka mengerti apa yang harus mereka lakukan
supaya tetap bertahan dikala sistem ekonomi yang dipakai mengalami masa
kemerosotan atau bahkan kegagalan.Juga dipersiapkan dalam menghadapi masalah-
masalah ekonomi.
3. Peningkatan kualitas pendidikan diperkirakan akan menciptakan generasi penerus
yang cerdas dan matang dalam menghadapi masalah ekonomi dan juga dalam
mempersiapkan sistem ekonomi baru.
14
Daftar Pustaka