Anda di halaman 1dari 14

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara yang masih berkembang. Meskipun kekayaan
alamnya amat berlimpah namun Indonesia belum dapat mengolahnya sendiri,
kurangnya tenaga kerja yang ahli dibidangnya membuat Indonesia sering mengimpor
produk/barang yang sebenarnya bisa dihasilkan sendiri oleh Indonesia.
Peningkatan jumlah penduduk dunia dari masa ke masa menimbulkan
banyak permasalahan baru. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2016 mencapai
255 juta jiwa (World Bank, 2016). Tentunya peningkatan jumlah penduduk yang
cukup cepat ini menimbulkan permasalahan di berbagai bidang, terutama bidang
ekonomi.
Meningkatnya jumlah penduduk tanpa diimbangi oleh ketersediaan sumber
daya alam yang cukup, merupakan permasalahan dasar ekonomi. Dalam ilmu
ekonomi akan dibahas mengenai pemecahan masalah ini melalui sebuah sistem
kelola ekonomi yang kompleks. Ilmu ekonomi membahas bagaimana manusia dapat
terus memenuhi kebutuhan dalam ketersediaan sumber daya alam yang terbatas dan
permintaan yang terus meningkat.
Hal ini dapat terlihat dalam beberapa kasus krisis ekonomi akibat
ketidakmampuan sebuah Negara menjaga stabilitas ekonomi. Dalam beberapa tahun
terakhir banyak negara mengalami krisis ekonomi. Negara tersebut mengalami krisis
ekonomi diakibatkan dengan sistem ekonomi dinegaratersebut tidak berjalan dengan
baik.
Sistem ekonomi itu sendiri adalah suatu sistem yang mengatur kondisi
perekonomian suatu negara sesuai dengan kondisi kenegaraan dari negara itu
sendiri. Setiap negara memiliki sistem perekonomian yang berbeda-beda. Hal itu
disebabkan setiap negara memiliki ideologi, kondisi masyarakat, kondisi
perekonomian, serta kondisi SDA yang berbeda-beda. Sistem ekonomi dapat
diartikan sebagai kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat.
2

Sistem Ekonomi sangat berpengaruh besar pada keberhasilan pemerintah


dalam mencapai misi memakmurkan dan mensejahterakan perekonomian
masyarakatnya. Bahkan tidak hanya pemerintah, pihak swasta pun menggunakan
sistem ekonomi demi tercapainya kemakmuran dan kesejahteraan baik untuk diri
sendiri ataupun pihak-pihak lainnya.
Dengan adanya keterkaitan ini maka masalah ekonomi dan sistem ekonomi
dapat mempengaruhi kegiatan ekonomi.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang yang telah disampaikan maka makalah ini memiliki
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana masalah perekonomian yang ada di Indonesia?
2. Bagaimana perkembangan sistem ekonomi Indonesia?
3. Bagaimana solusi untuk mengatasi permasalahan perekonomian yanga ada di
Indonesia?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui masalah perekonomian yang ada di Indonesia.
2. Untuk mengetahui perkembangan sistem ekonomi Indonesia.
3. Untuk mengetahui solusi untuk mengatasi permasalahan perekonomian yanga
ada di Indonesia.

1.4 Manfaat
Dengan dibuatnya makalah ini, penulis berharap para penerus bangsa dapat
peka dan mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan yang akan terjadi pada
masalah ekonomi yang akan terus berkembang. Sehingga di masa yang akan datang
diharapkan dapat menciptakan sistem perekonomian yang sesuai dengan harapan
dan juga sesuai dengan keadaan yang ada.
3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Permasalahan Ekonomi Di Indonesia


Permasalahan ekonomi merupakan sebuah hal yang penting yang dapat
menentukan bahwa negera tersebut sudah maju atau tidak. Jika sebuah negara bisa
memperkecil permasalahan ekonomi yang ada dinegaranya, maka negara tersebut
akan menjadi negara yang makmur dan maju. DiIndonesia masih banyak sekali
permasalahan ekonomi yang terjadi. Oleh sebab itu, masyarakat Indonesia masih sulit
untuk berkembang dan makmur. Baiklah, inilah beberapa permasalahan ekonomi
yang terjadi di Indonesia:

1. Rendahnya Pertumbuhan Ekonomi


Pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan salah satu indikasi yang
dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan negara tersebut.
Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat melalui tingkat produksi barang dan jasa yang
dapat dihasilkan selama satu periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi negara
berkembang seperti Indonesia sering terkendala masalah modal dan investasi.
Indonesia masih bergantung pada modal dari investasi pihak asing untuk menunjang
kegiatan ekonominya.
Lambatnya pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi naiknya harga minyak
dunia. Kenaikan harga minyak dunia merupakan akibat langkanya minyak mentah.
Kelangkaan disebabkan menipisnya cadangan minyak serta terhambatnya distribusi
minyak. Kenaikan harga minyak menyebabkan harga barang pokok lain ikut naik.
Akibatnya, daya beli masyarakat menjadi berkurang dan terjadi penurunan kegiatan
ekonomi masyarakat.

2. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan keadaan masyarakat yang tidak mampu memenuhi
kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup meliputi makanan, pakaian, tempat tinggal,
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan sebagai akibat berkurangnya pendapatan
masyarakat secara riil. Masyarakat mengalami penurunan daya beli barang-barang
4

kebutuhan pokok secara umum. Akibatnya, masyarakat tidak dapat hidup secara
layak sehingga taraf hidupnya menurun.
Berdasarkan data BPS bulan Maret 2016 jumlah penduduk yang berada dalam
garis kemiskinan berjumlah sekitar 29,13 juta orang (11,96%). Jumlah ini berkurang
sebanyak 0,89 juta orang dari periode yang sama tahun sebelumnya. Menurunnya
angka kemiskinan ditunjang adanya penurunan harga komoditas makanan sedikit
lebih besar dibandingkan peranan komoditas bukan makanan.

3. Pengangguran
Secara umum pengangguran diartikan sebagai angkatan kerja yang tidak
bekerja. Pengangguran merupakan rantai masalah yang dapat menimbulkan
beberapa permasalahan pada suatu negara. Pengangguran disebabkan jumlah
angkatan kerja yang tidak seimbang dengan jumlah lapangan kerja/kesempatan
kerja. Akibatnya, banyak angkatan kerja yang tidak dapat terserap dalam lapangan
pekerjaan sehingga menimbulkan pengangguran.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah angkatan kerja di Indonesia
tahun 2016 mencapai 120,4 juta jiwa. Sementara itu, jumlah pengangguran pada
bulan Februari 2016 sebanyak 7,61 juta jiwa turun dari tahun sebelumnya sebanyak
7,7 juta jiwa. Hal ini diharapkan sebagai indikasi yang baik mengenai perbaikan
keadaan ketenagakerjaan di Indonesia. Untuk mencapai harapan tersebut,
pemerintah perlu mengusahakan kebijakan di bidang ketenagakerjaan, misalnya
perbaikan kualitas tenaga kerja / sumber daya manusia, menciptakan lapangan
pekerjaan, mendorong tumbuhnya investasi dan modal, menyediakan informasi
lapangan pekerjaan, serta memberikan pelatihan dan keterampilan bagi tenaga kerja.

4. Kesenjangan Penghasilan
Penghasilan digunakan masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhannya.
Dalam masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhannya. Dalam masyarakat
terdapat kelompok masyarkat dengan penghasilan tinggi dan kelompok masyarakat
dengan penghasilan rendah. Masyarakat yang memiliki penghasilan tinggi mampu
memenuhi kebutuhan hidupnya mulai dari kebutuhan primer, sekunder, hingga
5

tersier. Sementara itu, kelompok masyarakat yang memiliki penghasilan rendah tidak
mampu memenuhi kebutuhan hidupnya meskipun kebutuhan yang paling dasar.
Perbedaan kelompok masyarakat dengan penghasilan tertentu menimbulkan
permasalahan kesenjangan penghasilan. Oleh karena itu, diperlukan peran
pemerintah dalam memeratakan penyaluran distribusi pendapatan. Hal ini dilakukan
untuk meratakan kemampuan masyarakat dalam menikmati hasil pembangunan.
Selain itu, upaya pemerintah dalam meratakan penghasilan bertujuan untuk
mengurangi kesenjangan dan kecemburan sosial masyarakat.

5. Inflasi
Berdasarkan data BPS, inflasi Indonesia pada tahun 2015 sebesar 3,79%.
Inflasi yang terjadi di Indonesia disebabkan tingginya permintaan agregat, sementara
permintaan barang dan jasa tidak diimbangi dengan kemampuan produksi dan
kenaikan biaya produksi. Inflasi ditandai oleh kenaikan harga barang dan jasa secara
keseluruhan. Hal ini akan menimbulkan penurunan daya beli masyarakat terhadap
barang dan jasa. Inflasi berdampak pada lesunya kegiatan perekonomian, kurangnya
kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah, melemahnya nilai rupiah, dan
ketidakstabilan perekonomian negara. Berdasarkan sumbernya inflasi dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi tarikan permintaan dan inflasi dorongan biaya.
Inflasi adalah perubahan harga secara umum untuk berbagai jenis produk
dalam rentang waktu tertentu. Dilihat dari kesejahteraan rakyat inflasi dapat
berdampak :
A. Inflasi akan menurunkan pendapatan riil yang diterima masyarakat, dan dapat
merugikan masyarakat yang berpenghasilan tetap.
B. Inflasi akan mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk uang. Seperti tabungan
masyarakat di bank nilai riilnya akan menurun.
C. Inflasi akan memperburuk pembagian kekayaan, karena bagi masyarakat yang
berpenghasilan tetap dan mempunyai kekayaan dalam bentuk uang bisa-bisa
jatuh miskin.
6

6. Hutang Luar Negeri


Indonesia memiliki hutang luar negeri yang sangat banyak yakni lebih dari
USD 100 miliar. Setiap kementerian mempunyai hutang. Indonesia adalah negara
dengan hutang luar negeri terbesar ke-3 di dunia setelah Brazil dan Meksiko. Hutang
yang terus menumpuk tersebut menyebabkan terjadinya berbagai masalah
perekonomian seperti nilai mata uang Rupiah yang terus menurun.

7. Defisit Anggaran
APBN Indonesia selalu mengalami defisit. Defisit adalah saat ketika anggaran
belanja lebih tinggi dari anggaran pendapatan. Itulah salah satu alasan kenapa hutang
negara kita terus menumpuk. Penyebab utamanya adalah korupsi, perilaku
pemerintah yang sangat boros anggaran, dan subsidi yang tidak tepat sasaran.

8. Ketidakmampuan Industrial
Industri di Indonesia kebanyakan hanya merakit barang saja. Kalaupun ada
industri besar, industri tersebut pasti milik asing. Perindustrian masih sangat
bergantung pada ekonomi, bahan baku, dan teknologi asing. Padahal kita memiliki
sumber daya alam dan sumber daya manusia yang sangat besar. Namun karena kita
tidak dapat mengelolanya dengan baik, maka kita harus meminta bantuan asing.
Akibatnya, sebagian keuntungan dibawa ke luar negeri sedangkan Indonesia hanya
mendapatkan pendapatan dari pajak dan upah buruh saja.

9. Ketidakmampuan Mengelola Sumber Daya Manusia


Walaupun penduduk Indonesia terbanyak ke-4 di dunia, namun kualitasnya
masih sangat buruk. Sehingga Indonesia selalu kekurangan para ahli dan harus
mendatangkannya dari luar negeri. Sedangkan kebanyakan orang Indonesia yang
bekerja di luar negeri hanya bisa menjadi pembantu saja.

10. Penguasaan Iptek yang Kurang


Penguasaan iptek di Indonesia juga masih sangat kurang. Ini disebabkan
karena jumlah tenaga ahli di Indonesia masih sangat sedikit. Kalaupun ada, mereka
lebih memilih untuk bekerja di luar negeri karena penghasilannya jauh lebih tinggi.
7

Penguasaan iptek yang kurang menyebabkan Indonesia tidak bisa mengelola


kekayaan alamnya sendiri.

11. Korupsi
Korupsi menjadi masalah serius di negeri ini. Hampir di semua bidang terjadi
korupsi dan suap-menyuap baik itu “kelas teri” maupun “kelas kakap”. Akibatnya
bermacam-macam, mulai dari program pemerintah yang menjadi kacau, penegakan
hukum menjadi lemah, dan pemborosan anggaran.

12. Masalah Pangan


Ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan harga pangan membuat
harga pangan terus meroket terutama sembako. Ditambah lagi dengan semakin
sempitnya lahan pertanian akibat alih fungsi lahan. Sangat ironis memang mengingat
Indonesia adalah negara agraris yang sangat subur. Kesejahteraan petani yang
kurang diperhatikan menjadi salah satu penyebabnya. Untuk memenuhi kebutuhan
pangan saat ini, pemerintah harus mengimpornya dari luar negeri.

13. Pembangunan yang Cenderung Tersentralisasi


Indonesia memang sedang pesat-pesatnya membangun. Tetapi yang
disayangkan adalah kenapa hanya kawasan tertentu saja yang dibangun sedangkan
daerah lain ditinggalkan begitu saja. Hal ini menyebabkan terjadinya kesenjangan
sosial dan daerah perkotaan menjadi semakin padat. Jika pemerintah melakukan
pembangunan secara merata, maka setiap daerah akan berkembang lebih cepat dan
itu juga bisa mempercepat kemajuan Indonesia.

2.2 Perkembangan Sistem Ekonomi


Secara toritis, pengertian sistem ekonomi dapat dikatakan sebagai perpaduan
dari aturan–aturan atau cara–cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk
mencapai tujuan dalam perekonomian. Sedangkan menurut Gilarso ( 1992:486 )
sistem ekonomi adalah keseluruhan cara untuk mengordinasikan perilaku
masyarakat (para konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan sebagaiannya) dalam
menjaankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan
8

sebagaiannya) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan
kekacauan dapat dihindari.
Secara garis besar, kita mengenal empat sistem ekonomi yang tumbuh dan
berkembang yang sesuai dengan situasi kondisi serta ideologi negara yang
bersangkutan. Keempat sistem ekonomi tersebut adalah sistem ekonomi tradisional,
sistem ekonomi terpusat atau komando, sistem ekonomi pasar dan sitem ekonomi
campuran.
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh
masyarakat zaman dahulu. Dalam sistem ekonomi ini, nilai-nilai sosial, kebudayaan,
dan kebiasaan masyarakat setempat sangat berpengaruh kuat. Dalam bidang
produksi, biasanya mereka hanya memproduksi untuk diri sendiri saja. Oleh karena
itu, sistem ekonomi tradisional ini sangat sederhana sehingga tidak lagi bisa
menjawab permasalahan ekonomi yang semakin berkembang.
2. Sistem Ekonomi Terpusat atau Komando
Sistem ekonomi komando sering juga disebut sebagai sistem ekonomi sosialis
atau terpusat. Sistem ekonomi komando merupakan sistem ekonomi yang
menghendaki pengaturan perekonomian dilakukan oleh pemerintah secara terpusat.
Oleh karena itu, dalam sistem ekonomi ini peranan pemerintah dalam berbagai
kegiatan ekonomi sangat dominan.
Tokoh yang memopulerkan sistem ekonomi komando adalah Karl Marx. Ia
adalah seorang ahli filsafat berkebangsaan Jerman. Bukunya yang terkenal berjudul
Das Capital. Dalam sistem ekonomi komando, semua kegiatan ekonomi diatur dan
direncanakan oleh pemerintah. Pihak swasta tidak memiliki kewenangan dalam
kegiatan perekonomian. Semua permasalahan perekonomian yang meliputi what,
how, dan for whom semuanya dipecahkan melalui perencanaan pemerintah pusat
sehingga semua alat produksi dikuasai oleh pemerintah. Sistem ekonomi komando
banyak dianut oleh negara-negara di Eropa Timur dan Cina.
3. Sistem Ekonomi Pasar
Dalam beberapa buku sumber, istilah sistem ekonomi pasar disebut juga
sebagai laissez-faire. Kata laissez-faire berasal dari bahasa Perancis yang artinya
“biarlah mereka melakukan pekerjaan yang sesuai dengan mereka”. Selain di
9

istilahkan laissez-faire, Sistem ekonomi pasar disebut sebagai sistem ekonomi


kapitalis. Istilah ini muncul dikarenakan dalam sistem ekonomi kapitalis berlaku
“Free Fight Liberalisme” (sistem persaingan bebas), artinya siapa yang memiliki dan
mampu menggunakan kekuatan modal secara efektif dan efisien akan dapat
memenangkan pertarungan dalam bisnis. Paham yang mengagungkan kekuatan
modal sebagai syarat dalam memenangkan pertarungan ekonomi disebut
Kapitalisme. Tokoh yang memopulerkan sistem ekonomi pasar adalah Adam Smith.
Bukunya yang terkenal berjudul An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of
Nation. Adam Smith menyatakan bahwa “perekonomian akan berjalan dengan baik
apabila pengaturannya diserahkan kepada mekanisme pasar atau mekanisme harga”.
Teori ini kemudian dikenal dengan sebutan The Invisible Hands. Sistem ekonomi
pasar merupakan suatu tata cara pengaturan kehidupan pereekonomian yang
didasarkan kepada Mekanisme pasar yaitu interaksi antara permintaan dan
penawaran suatu barang yang kegiatannya tergantung pada kekuatan modal yang
dimiliki oleh setiap individu.
4. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan suatu tata cara kehidupan
perekonomian yang dikendalikan dan diawasi oleh pemerintah, tetapi masyarakat
masih mempunyai kebebasan yang cukup luas untuk menentukan kegiatan-kegiana
ekonomi yang ingin mereka jalankan.
Sistem ekonomi campuran sering kali disebut sebagai perpaduan antara
sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi komando, maksudnya pemeintah dan
masyarakat atau pihak swasta bekerja sama dalam memecahkan masalah ekonomi
sehingga perekonomian tidak lepas kendali. Kegiatan perekonomian pada sistem ini
diserahkan kepada kekuatan pasar.
Sistem ekonomi campuran terlahir sebagai konsekuensi logis atas upaya untuk
menghapus kekurangan-kekurangan pada sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi
terpusat. Pemikiran selanjutnya mengenai sistem ekonomi campuran didasarkan
pada fakta di lapangan yaitu tidak ada satu negara yang menerapkan sistem ekonomi
pasar atau sistem ekonomi komando secara murni. Atau sebaiknya, di suatu negara
yang menganut sistem ekonomi pasar, pemerintah masih turut mengendaikan
beberapa sektor yang di anggap menguasai hajat hidup orang banya.
10

Indonesia tidak menganut Sistem ekonomi tradisional, Sistem ekonomi


komando, Sistem ekonomi pasar, maupun Sistem ekonomi campuran. Sisten ekonomi
yang diterapkan di Indonesia adalah Sistem Ekonomi Pancasila, yang di dalamnya
terkandung demokrasi ekonomi maka dikenal juga dengan Sistem Demokrasi
Ekonomi. Demokrasi Ekonomi berarti bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh,
dan untuk rakyat di bawah pengawasan pemerintah hasil pemilihan rakyat. Dalam
pembangunan ekonomi masyarakat berperan aktif, sementara pemerintah
berkewajiban memberikan arahan dan bimbingan serta menciptakan iklim yang
sehat guna meningkatkan keejahteraan masyarakat.
Salah satu ciri positif demokrasi ekonomi adalah potensi, inisiatif, daya kreasi
setiap warga negara dikembangkan dalam batas-batas yang tidak merugikan
kepentingan umum. Negara sangat mengakui setiap upaya dan usaha warga
negaranya dalam membangun perekonomian.
Adapun ciri negatif yang harus dihindari dalam sistem perekonomian kita
karena bersifat kontradiktif dngan nilai-nilai dan kepribadian bangsa Indonesia ”Free
Fight Liberalism”, yang menumbuhkan eksploitau manusia dan bangsa lain,
“Etatisme”, negara sagat dominan serta mematikan potensi dan daya kresi unit-unit
ekonomi di luar sektor Negara
Keadilan menjadi sangat utama di dalam sistem ekonomi Indonesia. Keadilan
merupakan titik-tolak, proses dan tujuan sekaligus. Pasal 33 UUD 1945 adalah pasal
utama bertumpunya sistem ekonomi Indonesia yang berdasar Pancasila, dengan
kelengkapannya, yaitu Pasal-pasal 18, 23, 27 (ayat 2) dan 34.

2.3 Solusi Untuk Mengatasi Permasalahan Perekonomian Yanga Ada Di


Indonesia
Solusi untuk mengatasi permasalahan perekonomian Indonesia kami mencoba
merumuskan sistem ekonomi yang untuk Indonesia agar menjadi lebih baik. Berikut
beberapa kebijakan yang harus dilakukan pada sistem ekonomi ini diantaranya:
1. Sumber Daya Manusia yang Bermutu
Manusia merupakan elemen hidup dan pokok dari setiap program
pembangunan. Mereka adalah tujuan sekaligus sebagai sasaran pembangunan, dan
apabila mereka tidak dipersiapkan secara tepat untuk dapat memberikan kontribusi
11

positif terhadap pembangunan, dan kepentingan dirinya tidak dilindungi dalam


batas-batas kesejahteraan sosial, tidak akan berhasil mengaktualisasikan pokok-
pokok pembangunan . Moral manusia di sini juga menjadi elemen penting dalam
mewujudkan perekonmian Indonesia yang sejahtera. Bebrapa hal yang dapat kita
lakukan untuk meningkatkan perekonomian negara dengan membentuk tenaga kerja
yang baik diantaranya:
a. Peningkatan Kualitas Penduduk
b. Keadilan bagi produsen, eksportir, dan konsumen

2. Reformasi Pajak
Hampir sama seperti sistem ekonomi yang lain masalah pajak di Indonesia
benar - benar bmenjadi masalah yang serius. Pengeluaran belanja pemerintah yang
membutuhkan pengurangan dan relokasi, sistem pajak yang sam-sama mengalami
pengeluaran, juga memerlukan reformasi dengan tujuan supaya lebih merata dan
penerimaan lebih besar. Negara yang masih berkembang seperti Indonesia ini tidak
terlalu tinggi pajaknya namun, menagalami beban pajak yang tinggi.
Menerapkan pajak ekspor—impor dibebankan pada suatu barang hanya sekali
dalam setahun. Adanya penegasan dalam pembayaran pajak perlu ditegaskan di
Indonesia karena pajak merupakan salah satu pendapatan negara yang dapat
membantu membangun infrastruktur. Perpajakan dipaksa bergantung pada sistem
perpajakan tidak langsung yang regresif. Karena itulah reformasi terhadap
keseluruhan sistem pajak dan lembaga penarik pajak mau tidak mau harus dilakukan.

3. Peran Pemerintah
Dibutuhkan peran pemerintah dalam mewujudkan perekonomian yang
sejahtera. Karena pada dasarnya segala perekonomian negara ini bergantung pada
ketetapan dan aturan yang dibentuk oleh pemerintahan. Adanya sarana yang dapat
dimanfaatkan dengan baik setidaknya dapat menjadi gambaran kita. Memanfaatkan
SDA dan SDM dengan bijak dan mampu mengembangkannya bukan mustahil akan
mensejahterakan rakyatnya.
12

4. Pengembangan Sektor Pertanian


Seperti yang kita ketahui Indonesia adalah negara agraris. Lahan pertaniannya sangat
luas, perkebunannyapun juga banyak. Dapat ditanami berbagai tanaman yang mana
memiliki nilai jual yang tinggi. Namun sangat perihatin dengan mayoritas penduduk
sebagai petani ini, Indonesia masih saja meng-impor beras, kedelai, temabakau dsb.
Padahal jika kita mau berusaha hasil pertanian kita dapat bersaing dengan hasil
pertanian negara lain.
13

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Indonesia adalah negara yang masih dalam proses berkembang.
Perkembangan tersebut harus didukung dengan adanya peran pemerintah dalam
mengambil kebijakan, dan menetapkan peraturan. Dalam kehidupan ekonomi sehari-
hari, terdapat beberapa permasalahan yang mendasar dan harus dicarikan jalan
keluarnya atau solusinya. Solusi yang ada untuk mengatasi hal ini, kita membutuhkan
sistem ekonomi yang tepat dan sesuai dengan kondisi permasalahan ekonomi yang
ada.Masalah ekonomi yang ditemui akan selalu berbeda dan berkembang di tiap
waktu nya.Oleh sebab itulah diperlukan pengembangan dalam hal ilmu ekonomi, agar
masalah ekonomi yang ada senantiasa diimbangi oleh pemecahannya yang berupa
sistem ekonomi.
Keterkaitan erat antara masalah ekonomi dan sistem ekonomi inilah sehingga
kegiatan ekonomi dapat benar-benar berjalan.Karena keduanya ini memiliki peranan
yang sangat besar dan penting dalam ruang lingkup ekonomi.Jika saja tidak seimbang,
maka dikhawatirkan akan terjadi sesuatu yang tidak diharapkan seperti misalnya
krisis atau kemiskinan dalam masyarakat.

3.2 Saran
1. Disarankan kita sebagai generasi masa depan membangun sistem ekonomi yang
sesuai, stabil, dan konstan.
2. Perlunya penyuluhan-penyuluhan pengaplikasian sistem ekonomi kepada
masyarakat kurang mampu agar mereka mengerti apa yang harus mereka lakukan
supaya tetap bertahan dikala sistem ekonomi yang dipakai mengalami masa
kemerosotan atau bahkan kegagalan.Juga dipersiapkan dalam menghadapi masalah-
masalah ekonomi.
3. Peningkatan kualitas pendidikan diperkirakan akan menciptakan generasi penerus
yang cerdas dan matang dalam menghadapi masalah ekonomi dan juga dalam
mempersiapkan sistem ekonomi baru.
14

Daftar Pustaka

Khaizura Andine. 2012. Sistem-Sistem Ekonomi Indonesia. Diakses dari:


http://khaiandine.blogspot.com. Pada hari senin, 24 April 2017.Pukul 02.08
Pm

Mulyadi Khusuma. 1998. Filsafah Ilmu konomi. Yogyakarta : Kanisius

Tejo Nurseto, M.Pd. 2011. Diktat Perekonomian Indonesia I. Universitas Negeri


Yogyakarta: Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai