Commented [u1]:
PANDUAN
PENYUSUNAN DAN PENGEMBANGAN BUKU 1, 2 DAN 3
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
PADA MADRASAH DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH
KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT
OUTLINE
Kata Sambutan
Kata Pengantar
SK. Pengesahan
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Landasan Penyusunan Panduan
(Yuridis, psikologis,sosiologis dan psikopedagogis )
C. Tujuan Panduan Penyusunan KTSP
C. Lampiran-lampiran
(Buku II dan III berupa silabus dan RPP tiap mata pelajaran dan
mulok, serta Buku lainnya yang harus dilampirkan seperti SK
TPKM, Berita Acara Hasil TPKM, Notulen rapat penetapan mulok
dan KKM, dan Hasil Analisis Kontekstual Pengembangan KTSP )
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang selanjutnya disingkat
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan. Satuan pendidikan adalah Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah MenengahAtas/Madrasah Aliyah Commented [u2]: Mohon diberi jarak antar kata
(SMA/MA), dan Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan
(SMK/MAK).
KTSP dikembangkan, ditetapkan, dan dilaksanakan oleh setiap
satuan pendidikan. Pengembangan KTSP mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan (SNP) dan Kurikulum 2013. Pengembangan KTSP paling sedikit
memperhatikan acuan konseptual, prinsip pengembangan, dan prosedur
operasional. Pengembangan KTSP di bawah koordinasi dan supervisi dinas
pendidikan atau kantor kementerian agama provinsi dan kabupaten/kota
sesuai dengan kewenangan masing-masing.
Seiring dengan perkembangan system pendidikan di Indonesia yang
cukup dinamis berdampak pada harus adanya penyesuaian-penyesuaian
terhadap pelaksanaan regulasi yang ada. Lahirnya Keputusan Direjn Commented [u3]: Dirjen
Pendidkan Islam Nomor 3932 Tahun 2016 tentang Penetapan Madrasah
Pelaksana Kurikulum 2013 Tahun Pelajaran 2016/2017, maka berimplikasi
bahwa madrasah harus mempersiapkan diri untuk melaksanakan kurikulum
2013 secara utuh dalam penyelenggaraan dan program pendidikan madrasah
yang membudayakan pembelajaran aspek ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni, serta keberagamaan di madrasah yang menghargai keberagaman
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga berdampak pula
terhadap penyusunan dan pengembangan KTSP di Madrasah pada setiap
tahun pelajaran berjalan.
Buku 1,2,dan 3 KTSP pada madrasah merupakan komponen penting
berkenaan dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada madrasah guna
mencapai 4 (empat) SNP yairu Standar Isi, Standar Proses, Standar Commented [u4]: yaitu
Kompetensi Lulusan dan Standar Penilaian yang didalamnya meliputi
pengelolaan pendidikan, administrasi pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran dan prosedur penilaian. Disamping itu pula pentingnya Buku
KTSP guna mengukur ketercapaian SNP melalui pelaksanaan akreditasi oleh
BSNP.
Oleh karena itu, ketersediaan penyiapan bahan panduan ini
merupakan salah satu bentuk pelayanan dan pembinaan dari Kementerian
Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat melalui Bidang Pendidikan
Madrasah pada Seksi Kurikulum Evaluasi untuk memberi kemudahan dan
standarisasi bagi penyelenggaraan pendidikan pada madrasah yang meliputi
(Madrasah Ibtidiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah
(MA/MAK) di provinsi Jawa Barat dalam penyusunan dan pengembangan
Buku 1,2 dan 3 KTSP pada masing-masing satuan pendidikan.
DRAF : Panduan Penyusunan dan Pengembangan Buku 1,2 dan 2017
3 KTSP pada Madrasah
2. Landasan Sosiologis
a. Perkembangan jumlah pendidikan madrasah (MI,MTs,dan MA) di
provinsi Jawa Barat yang terus meningkat terutama madrasah
swasta adalah bukti besarnya peran serta masyarakat dalam
menyukseskan tujuan pendidikan nasional. Kondisi ini perlu dibina
dan dilayani secara terus menerus oleh Kementerian Agama
Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat melalui Bidang Pendidikan
Madrasah, agar sejalan dengan dinamika kehidupan masyarakat,
bangsa, dan negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan
pendidikan nasional;
DRAF : Panduan Penyusunan dan Pengembangan Buku 1,2 dan 2017
3 KTSP pada Madrasah
3. Landasan Psikopedagogis
a. Implementasi Kurikulum 2013 di madrasah dimaksudkan untuk
memenuhi tuntutan perwujudan pendidikan yang berpusat pada
perkembangan dan kebutuhan peserta didik beserta konteks
kehidupannya. Dengan demikian kurikulum harus merupakan
wahana pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan
psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai
dengan konteks lingkungan dan zamannya dalam rangka
mempersiapkan manajemen pendidikan madrasah yang meliputi
pendidik, administrasi pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran
dan prosedur penilaian;
b. Bagi madrasah, pendewasaan dan pencapaian kompetensi
peserta didik melalui pendidikan yang sejalan dengan tingkat
perkembangan psikologis tersebut lebih diutamakan untuk
mencapai keunggulan keberagamaan peserta didik yang melekat
pada aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan. Hal tersebut
sejalan dengan semangat dan cita-cita penyelenggaraan
pendidikan di madrasah.
4. Landasan Yuridis
Landasan yuridis penyusunan Panduan Penyusunan dan
Pengembangan Buku 1, 2 dan 3 KTSP pada Madrasah di lingkungan
Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat ini adalah:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5587);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Pendidikan Nasional sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana diubah dengan
DRAF : Panduan Penyusunan dan Pengembangan Buku 1,2 dan 2017
3 KTSP pada Madrasah
BAB II
KETENTUAN UMUM
A. Definisi Operasional
Dalam panduan ini yang dimaksud dengan:
1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
panduan penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.Kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai panduan penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu; Commented [u7]: Dihapus sja, pengulangan kalimat, sama
dengan yang di atas
2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang selanjutnya disingkat
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan
dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan yang terdiri dari
tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan
kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan
silabus;
3. Satuan pendidikan adalah Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah
Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), dan Madrasah Aliyah
Kejuruan (MAK);
4. Standar Nasional Pendidikan yang selanjutnya disingkat SNP adalah
kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum
Negara Kesatuan Republik Indonesia;
5. Visi adalah cita-cita bersama pada masa mendatang dari warga
satuan pendidikan, yang dirumuskan berdasarkan masukan dari
seluruh warga satuan pendidikan;
6. Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau harus dilaksanakan
sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan dalam kurun waktu
tertentu untuk menjadi rujukan bagi Penyusunan program jangka
pendek, menengah, dan jangka panjang, dengan berdasarkan
masukan dari seluruh warga satuan pendidikan;
7. Tujuan pendidikan adalah gambaran tingkat kualitas yang akan
dicapai dalam kurun waktu tertentu maksimal 4 (empat) tahun oleh
setiap satuan pendidikan dengan mengacu pada karakteristik
dan/atau keunikan setiap satuan pendidikan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Untuk mengetahui pencapaian tujuan
pendidikan, satuan pendidikan dapat melakukan evaluasi;
8. Tim Pengembang Kurikulum Madrasah tingkat provinsi yang
selanjutnya disebut TPKM provinsi merupakan tim pengembang
kurikulum yang dibentuk oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian
Agama provinsi;
9. Tim Pengembang Kurikulum Madrasah tingkat kabupaten/kota yang
selanjutnya disebut TPKM kabupaten/kota merupakan tim
pengembang kurikulum yang dibentuk oleh Kepala Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/kota;
10. Tim Pengembang Kurikulum Madrasah yang selanjutnya disebut
TPKM merupakan tim pengembang kurikulum yang dibentuk oleh
DRAF : Panduan Penyusunan dan Pengembangan Buku 1,2 dan 2017
3 KTSP pada Madrasah
manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan
nasional dan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan daerah harus
saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan Bhineka Tunggal
Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
BAB III
PELAKSANAAN PENYUSUNAN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA MADRASAH
4. Pelaksanaan KTSP
Pelaksanaan KTSP merupakan tanggung jawab bersama seluruh
unsur satuan pendidikan yakni kepala madrasah, tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan.
5. Daya Dukung
Daya dukung dalam penyusunan dan pelaksanaan KTSP meliputi:
a. Kebijakan Satuan Pendidikan
Penyusunan dan pelaksanaan KTSP merupakan kewenangan
dan tanggung jawab penuh dari masing-masing satuan
pendidikan MI,MTs dan MA. Oleh karena itu untuk dapat
mengembangkan dan melaksanakan KTSP diperlukan kebijakan
satuan pendidikan yang ditetapkan dalam rapat satuan
pendidikan dengan melibatkan komite madrasah baik langsung
maupun tidak langsung.
b. Ketersediaan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Penyusunan dan pelaksanaan KTSP merupakan proses
perwujudan kurikulum yang sesungguhnya. Oleh karena itu
tenaga pendidik merupakan unsur yang mutlak diperlukan dalam
kuantitas dan kualitas yang memadai. Selain itu tenaga
kependidikan pada masing-masing satuan pendidikan sangat
diperlukan untuk mendukung pelaksanaan KTSP.
c. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Satuan Pendidikan
Penyusunan dan pelaksanaan KTSP memerlukan dukungan
berupa ketersediaan sarana dan prasarana satuan pendidikan.
Yang termasuk sarana satuan pendidikan adalah segala
kebutuhan fisik, sosial, dan kultural yang diperlukan untuk
mewujudkan proses pendidikan pada satuan pendidikan. Selain
itu unsur prasarana seperti lahan, gedung/bangunan, prasarana
olahraga dan prasarana kesenian, serta prasarana lainnya sangat
diperlukan sebagai unsur penunjang yang memberikan
kemudahan pelaksanaan KTSP.
DRAF : Panduan Penyusunan dan Pengembangan Buku 1,2 dan 2017
3 KTSP pada Madrasah
BAB III
Isi Buku I KTSP atau disebut juga dengan Buku I secara garis besar
terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian muka, bagian isi dan bagian lampiran.
Berikut komponen-komponen yang harus ada pada tiap bagian sebagai
berikut :
A. Bagian Muka
Pada bagian ini mimimal ada komponen-komponen sebagai berikut : 1)
halaman sampul, 2) kata pengantar, 3) lembar pengesahan, 4) daftar isi, 5)
daftar tabel, dan 6) daftar gambar, 7) daftar lampiran serta dapat
ditambahkan sesuai dengan kebutuhan.
1. Halaman sampul terdiri dari: logo, judul Buku, nama instansi, nama
kota dan tahun. Contoh dapat dilihat pada lampiran 1.
2. Kata pengantar yang berisi ungkapan tentang rasa syukur, tujuan
Penyusunan Buku, serta ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang
dirasakan membantu penyelesaian Buku. Kata Pengantar dibuat
secara singkat dan ditandatangani oleh Kepala Madrasah. Contoh
dapat dilihat pada lampiran 2.
3. Lembar Pengesahan adalah lembaran yang berisi keberlakukan Buku
yang berisi kata-kata pengesahan dan keberlakuan Buku dengan
dilengkapi tempat ditetapkannya, tanggal ditetapkan dan pihak-pihak
yang harus membubuhkan tanda tangan pada lembar pengesahan,
yaitu kepala madrasah, komite madrasah, ketua yayasan (bagi
madrasah swasta), pengawas madrasah dan pejabat yang berwenang.
Contoh dapat dilihat lampiran 3.
4. Daftar isi, yaitu berisi bagian-bagian Buku serta penunjukan halaman.
Daftar isi dimaksudkan untuk memberikan gambaran menyeluruh
tentang isi Buku. Sebelah kanan atas ditulis kata “Halaman”. Angka-
angka petunjuk halaman ditempatkan sedemikian rupa sehingga
membentuk garis lurus vertikal sejajar dengan huruf ”n” dari kata
“halaman”. Contoh dapat dilihat lampiran 4.
5. Daftar Tabel. Daftar table dibuat bila ada yang berisi nomor urut tabel, Commented [u22]: tabel
judul tabel, dan nomor halaman tempat pemuatan setiap tabel.
Penomoran tabel menunjukan bab dan nomor urut tabel dalam bab.
Misal Tabel 2.1 Jumlah Guru dan Tingkat Pendidikannya. Artinya, tabel
yang dimaksud berada pada bab 2 nomor 1. Contoh Dapat dilihat pada
lampiran 5.
6. Daftar Gambar. Daftar gambar (bila ada) berisi nomor urut gambar,
judul gambar, dan nomor halaman tempat pemuatan setiap gambar.
Penomoran gambar menunjukan bab dan nomor urut dalam bab.
Misal Gambar 2.1 Jumlah Guru dan Tingkat Pendidikannya. Artinya,
gambar yang dimaksud berada pada bab 2 nomor 1. Contoh dapat
dilihat lampiran 6.
DRAF : Panduan Penyusunan dan Pengembangan Buku 1,2 dan 2017
3 KTSP pada Madrasah
B. Bagian Isi
Pada bagian ini terdiri dari beberapa Bab, di antaranya: Bab I
Pendahuluan, Bab II Tujuan, Visi dan Misi Madrasah, Bab III Muatan
Kurikuler, Bab IV Pengaturan Beban, Bab V Kalender Pendidikan dan Bab
VI Penutup.
Bagian-bagian isi ini akan dijelaskan di bawah ini
1. Bab I Pendahuluan.
Pada bagian ini terdiri dari latar belakang, landasan hukum, tujuan
Penyusunan kurikulum,prinsip Penyusunan KTSP, acuan konseptual
dan profil madrasah.
a. Latar Belakang. Pada bagian ini dituliskan tentang alasan
Penyusunan dan pengembangan KTSP minimal mencakup: tuntutan
terhadap adanya Buku KTSP, Kondisi objektif madrasah dan
kebutuhan madrasah terhadap KTSP
b. Landasan Hukum. Pada bagian ini disebutkan peraturan dan
perundangan yang berkaitan dengan Kurikulum 2013 dan
kelembagaan madrasah.
c. Tujuan Penyusunan. Pada bagian ini diuraikan tujuan Penyusunan
dan pengembangan KTSP secara operasional.
d. Prinsip-prinsip Penyusunan KTSP. Pada bagian ini diuraikan
prinsip Penyusunan kurikulum sesuai dengan Permendikbud No. 61
tahun 2014 dan PMA No 117 tahun 2014, kemudian dioperasionalkan
dalam program pendidikan di madrasah yang didasarkan pada
kondisi dan tuntutan lingkungan, dengan mencantumkan sumber
rujukan (referensi) yang dapat dipercaya.
e. Acuan Operasional KTSP. Pada bagian ini diuraikan acuan
konseptual kurikulum sesuai dengan Permendikbud Nomor 61 Tahun
2014 dan PMA Nomor 117 Tahun 2014, kemudian dioperasionalkan
dalam program pendidikan di madrasah yang didasarkan pada
kondisi dan tuntutan lingkungan, dengan mencantumkan sumber
rujukan (referensi) yang dapat dipercaya.
f. Profil Madrasah. Pada bagian ini dituliskan selayang pandang
tentang madrasah dan diuraikan bagian-bagian informasi keunggulan
madrasah dan berbagai potensi tantangannya. Secara umum dapat
diuraikan menjadi:
1) Analisis Lingkungan Internal merupakan uraian kondisi
madrasah yang mencerminkan kekuatan dan kelemahan
madrasah (hasil EMIS) , meliputi:
a) Identitas madrasah (Kode registrasi madrasah, Nama resmi
madrasah, SK Pendirian, Akreditasi;
b) madrasah, Alamat lengkap madrasah, Identitas Kepala
madrasah, Komite madrasah, Rekening Bank, dll)
c) Data Kepemilikan lahan, bangunan dan sarana prasarana
d) Rekapitulasi Data Siswa (3 tahun terakhir)
DRAF : Panduan Penyusunan dan Pengembangan Buku 1,2 dan 2017
3 KTSP pada Madrasah
terhadap :
a) Kondisi Geografis
b) Kondisi Sosiologis
c) Kondisi Demografi
(KKM). Dalam menentukan ketuntasan belajar harus merujuk Commented [u30]: (KBM) --- seharusnya
ALOKASI
NO KEGIATAN KETERANGAN
WAKTU
6. Bab VI Penutup.
Pada bagian ini satuan pendidikan mengemukakan harapan-harapan
dalam penyusunan dan pengembangan KTSP sekaligus permasalahan
yang dihadapi serta solusinya dalam ranagka rencana tindak lanjut Commented [u33]: rangka (seharusnya)
pendidikan di madrasah.
DRAF : Panduan Penyusunan dan Pengembangan Buku 1,2 dan 2017
3 KTSP pada Madrasah
7. Bagian Lampiran-lampiran.
Bagian ini dilampirkan berbagai Buku yang berhubungan dengan Buku
1,2, dan 3 KTSP dan Buku lainnya yang harus dilampirkan seperti SK
TPKM, SK Penetapan Mulok beserta SK/KD atau KI/KD-nya, SK
Penetapan Ketuntasan Belajar, SK. Penetapan Kegiatan
Ekstrakurikuler, Berita Acara masing-masing kegiatan Penyusunan
KTSP, Daftar Hadir Kegiatan, dan Buku lainnya yang dianggap perlu) Commented [u34]: , Lembar Validasi Dokumen KTSP dari
Pengawas (tambah kalimat)
DRAF : Panduan Penyusunan dan Pengembangan Buku 1,2 dan 2017
3 KTSP pada Madrasah
BAB IV
KETENTUAN PENULISAN
A. Format Pengetikan
1. Kertas.
Kertas yang digunakan adalah jenis HVS putih, ukuran A4 (21,0 cm x
29,7 cm) tebal kerta 80 gram.
2. Bidang Pengetikan
Bidang pengetikan berjarak masing-masing dari tepi kiri, atas, kanan,
bawah adalah 4,4,3,3 cm (lihat Lampiran 11 Contoh Ukuran Bidang
Pengetikan). Hasil pengetikan adalah tepi kanan rata (full justification).
3. Awal Paragraf
Awal paragraf dimulai 1,2 cm (7 ketukan) dari tepi kiri bidang
pengetikan. Sesudah tanda baca titik, koma, titik dua, dan titik koma
hendaknya diberi jarak satu ketukan kosong.
4. Penomoran Halaman
Bagian awal Buku diberi nomor halaman menggunakan angka romawi
kecil (misalnya i, ii, iii, iv) di tengah bagian bawah halaman. Nomor
halaman pada bagian inti dan bagian penutup Buku menggunakan
angka Arab di tengah bagian bawah halaman. Nomor untuk lampiran
ditulis dengan menggunakan angka Arab melanjutkan nomor halaman
sebelumnya.
6. Modus Huruf
Penggunaan huruf normal, miring (italic), dan tebal (bold) diatur sebagai
berikut:
a. Normal. Jenis huruf normal digunakan untuk: 1) Teks induk, 2) Tabel,
3) Gambar, 4) Bagan, 5) Catatan dan 5) Lampiran.
b. Miring (Italic). Jenis huruf miring digunakan untuk: 1) kata nonbahasa
Indonesia yang masih asing, 2) kata berasal dari bahasa daerah, 3
istilah belum lazim dan 4) bagian penting (untuk bagian penting tidak
boleh digunakan bold-normal, tetapi boleh bold-miring)
c. Tebal (Bold). Jenis huruf tebal digunakan untuk: 1) judul bab, 2) judul
subbab dan 3) bagian penting dari suatu contoh dicetak bold-italic
DRAF : Panduan Penyusunan dan Pengembangan Buku 1,2 dan 2017
3 KTSP pada Madrasah
B. Spasi
Antar baris dalam Buku diketik dengan spasi 1,5. Jarak antara akhir judul
bab dengan awal teks adalah 3 spasi. Jarak antara akhir teks dengan
subjudul adalah 3 spasi. Jarak antara subjudul dengan awal teks
berikutnya adalah 1,5 spasi. Spasi antar kata tidak boleh terlalu renggang
dalam teks. Contoh Jarak Antar baris dan Pengetikan Teks sebagai
tersebut di bawah ini;
Contoh salah:
Bidang pengetikan berjarak masing - masing dari tepi kiri,
atas, kanan, bawah adalah 4,4,3,3. Hasil pengetikan adalah
tepi kanan rata (full justification). Meskipun demikian, harap
diupayakan spasi antar kata cukup rapat.
Contoh benar:
Bidang pengetikan berjarak masing-masing dari tepi kiri, atas,
kanan, bawah adalah 4, 4, 3, 3 cm . Hasil pengetikan adalah tepi
kanan rata (full justification). Meskipun demikian, harap diupayakan
spasi antarkata cukup rapat.
DRAF : Panduan Penyusunan dan Pengembangan Buku 1,2 dan 2017
3 KTSP pada Madrasah
BAB V
PENUTUP