Anda di halaman 1dari 9

JURNAL PENGABDIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

ISSN: 2549-8347 (Online), ISNN: 2579-9126 (Print)


Volume 2 No. 1 Maret 2018

STRATEGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BEREKUIVALENSI


TOEFL BAGI SISWA SMA

STRATEGIES IN IMPROVING TOEFL-BASED LISTENING SKILL FOR HIGH


SCHOOL STUDENTS
1)
Tri Agustini Solihati, 2)Asep Rizki Mukti, 3)Rudi Permadi
1,2,3)
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Perjuangan Tasikmalaya
Jl. PETA No. 177 Kota Tasikmalaya
try_leocps@yahoo.co.id

ABSTRAK
TOEFL (Test of English as a Foreign Language)merupakan tes yang dilakukan untuk
mengukur sejauh mana kemampuan bahasa Inggris seseorang.Tes ini terdiri dari empat jenis
kegiatan, yaitu listening comprehension (menyimak), structure and written expression (tata
bahasa), reading comprehension (membaca), dan writing (menulis). Pengenalan strategi
menyimak diperlukan oleh siswa SMA untuk meningkatkan pemahaman mereka mengenai
cara mengerjakan soal menyimak dengan lebih praktis. Namun siswa SMA di Desa Linggaraja
ini belum tahu dan belum pernah memperoleh pelatihan semacam ini di sekolah mereka
masing-masing.Oleh karena itu, dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini siswa tersebut
diberikan pengenalan sekaligus pelatihan strategi peningkatan keterampilan menyimak
berekuivalensi TOEFL.Materi yang dipaparkan secara khusus membahas strategi menaklukan
soal-soal menyimak pada tes TOEFL.Pelatihan ini diselenggarakan di Desa Linggaraja
Kecamatan Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya yang termasuk wilayah 3T (terluar, terdepan,
dan terpencil).Pelatihan ini diikuti oleh 20 siswa SMA, warga Desa Linggaraja.Pelatihan
dilaksanakan selama 14 pertemuan inti, yang terdiri dari kegiatan pre-test, 12 strategi
menyimak, dan post-test. Hasil kegiatan menunjukkan peserta dapat memperoleh rata-rata
nilai 67,4.

Kata Kunci : Menyimak, TOEFL Siswa

ABSTRACT
TOEFL (Test of English as a Foreign Language) is a test conducted to measure the extent of
person's English skills. This test consists of four types of activities, they are listening comprehension,
structure and written expression,, reading comprehension, and writing. The introduction of listening
strategies is required for high school students/equivalents to improve their understanding of how to
conductlistening questions more practically. However, the high school students in Linggaraja Village
have not known yet and they have never received this kind of training in their school. Therefore, in the
community service activities conducted by English Education Department of Perjuangan University, the
students are given introduction as well as TOEFL competency skills enhancement skills training. So, of
course, the material presented specifically deliver the strategy of conquering the listening questions on
the TOEFL test. The training was held in Linggaraja Village, SukarajaDistrict, Tasikmalaya Regency,
which included (outer, outer, and remote) areas. The training was attended by 20 high school students,
villagers of Linggaraja. Training was conducted during 14 core meetings, consisting of pre-test, 12
listening strategies, and post-test. Pre-test and post-test were done only to find out how far they get
benefit from the activities.

Keywords : Listening, Students’ TOEFL

121
Tri Agustini Solihati, Asep Rizki Mukti, Rudi Permadi
Strategi Peningkatan Keterampilan Menyimak Berekuivalensi Toefl bagi Siswa SMA

Submited : 14 Agustus 2017 Revision : 3 Maret 2018 Accepted : 6 Maret 2018

PENDAHULUAN pembangunan desa menjadi faktor besar


terlahirnya desa ini sebagai salah satu desa
Bahasa Inggris telah menjadi bahasa
tertinggal, tentu saja hal ini akan erat
internasional di berbagai negara termasuk
kaitannya dengan kesadaran dan
di Indonesia. Sebagai warga negara yang
keterbatasan masuknya pendidikan.
siap dalam menghadapi persaingan global
Mereka yang kebanyakan berasal dari
ini, dituntut untuk dapat menggunakan
keluarga degan kemampuan ekonomi
bahasa pengantar yaitu bahasa Inggris
menengah ke bawah, tidak mampu
sebagai bahasa asing. Dalam dunia
menjangkau biaya pendidikan yang
pendidikan, bahasa Inggris sudah menjadi
terbilang mahal.Ditambah lagi akomodasi
bahasa yang wajib selain bahasa daerah
yang tidak mendukung, kegiatan
dan bahasa Indonesia yang dipelajari.
pembangunan infrstruktur jalan yang
Untuk itu para siswa harus siap dalam lamban dan cenderung terbengkalai,
menggunakan bahasa Inggris. Tetapi jauhnya jarak tempuh untuk SMA terdekat.
terkadang dalam belajar bahasa Inggris, Sehingga kebanyakan siswa yang sudah
mereka memilliki kendala. Untuk itu perlu lulus jenjang SMP dengan jarak tempuh
adanya strategi dalam mempelajari bahasa kurang lebih 2,5 Km lebih diarahkan untuk
Inggris. Agar tidak tertinggal dalam bekerja seadanya di lingkungan rumah,
mempelajari bahasa Inggris, perlu adanya sebagai operator mesin bordir yang
suatu tindakan agar dapat mengajarkan dan ternyata penghasilannya jauh dari UMR
memperkenalkan bahasa Ingris pada Kabupaten Tasikmalaya. Karena untuk
masyarakat terutama para siswa Di jarak tempuh SMA terdekat akan
beberapa daerah salah satunya di Desa menempuh jarak 4 Km. Jika mereka
Linggaraja, bahwasanya desa ini termasuk berjalan kaki, tentu saja mereka akan sudah
salah satu dari 2 desa yang dinyatakan kelelahan setibanya di sekolah. Selain itu
sebagai “desa tertinggal” di Kecamatan ditengah-tengah tuntutan penguasaan
Sukaraja, selain Desa Sirnajaya. Adapun Bahasa Inggris yang terus meningkat,
jumlah desa yang bearada di kecamatan ini berbanding negative dengan penguasaan
berjumlah 8, yaitu Desa Linggaraja, Desa mereka terhadap Bahasa asing
Sirnajaya, Desa Janggala, Desa tersebut.Apalagi jika sampai dihadapkan
Tarunajaya, Desa Marga Laksana, Desa pada realita bahwa persyaratan melamar
Leuwi Budah, Desa Mekarjaya, dan Desa pekerjaan atau melanjutkan studi perlu
Sukapura. Jumlah penduduk di Desa ini didukung dengan pengusaan Bahasa
diperkirakan mencapai 6.573 jiwa.ternyata Inggris yang terbukti dengan adanya
hanya sebagian kecil saja yang sertifikat TOEFL.Mereka sudah tidak lagi
mengenyam bangku pendidikan sampai ke memiliki pilihan, selain putus sekolah.
jenjang SMA/ sederajat.Sekitar 30 orang
Pada kegiatan pengabdian
yang sedang bersekolah SMA, dan 12
sebelumnya, yaitu di Bulan Desember
orang yang sedang melanjutkan studi di
2016, 15 orang siswa sudah memperoleh
perguruan tinggi. Tentu saja kegiatan ini
pengenalan Bahasa Inggris berekuivalensi
akan juga memberikan gambaran yang
TOEFL. Para peserta pelatihan begitu
nyata mengenai kompetisi dalam dunia
antusias mengikuti kegiatan pelatihan.Hal
pendidikan dan lapangan kerja.
ini disimpulkan dari kedisiplinan mereka
Berdasarkan analisis situasi di atas selama mengikuti kegiatan.Karena
dapat diidentifikasi bahwa lemahnya indikator keberhasilan yang ditentukan
perekonomian masyarakat dan lambatnya pada kegiatan tersebut adalah kehadiran

122
JPPM ISSN: 2549 – 8347 (Online)
ISNN: 2579 – 9126 (Print)
Vol. 2 No. 1 Maret 2018
Tri Agustini Solihati, Asep Rizki Mukti, Rudi Permadi
Strategi Peningkatan Keterampilan Menyimak Berekuivalensi Toefl bagi Siswa SMA
pada saat pelatihan dan simulasi ada 50 soal bacaan dengan alokasi waktu
tes.Terbukti seluruh peserta menghadiri ke- 55 menit.Sedangkan untuk bagian writing,
2 kegiatan tersebut dengan baik.Oleh tiap peserta diberikan waktu 30 menit
karena itu, hal tersebut sudah menunjukkan untuk menulis esai yang berisi tentang
bahwa mereka pun berkeinginan keras opini pribadi mengenai suatu topik.
untuk dapat menguasai Bahasa Inggris.
Dalam TOEFL sebenarnya hanya ada
Namun pada umumnya mereka masih
tiga bagian pertama yang disebutkan di
memiliki penguasaan bahasa Inggris yang
atas, yaitu bagian listening comprehension,
rendah, yaitu 5 diantaranya berada pada
structure and written expression, dan
tingkat menengah bawah, 9 diantaranya
reading comprehension.Bagian writing
berada pada tingkat dasar, dan 1 peserta
merupakan bagian yang nilainya terpisah
memiliki kemampuan yang kurang dari
dari TOEFL.Bagian ini diselenggarakan
kriteria tingkat dasar. Sedangkan skor 480-
oleh pihak TOEFL dengan TWE (Test of
520 dengan kategori menengah ke atas
Written English). Selain TWE, ada juga tes
merupakan batasan yang cukup baik
lain yang dilakukan terpisah dari TOEFL.
sebagai cerminan kemampuan bahasa
Inggris seseorang untuk berbagai tujuan; Ada dua jenis TOEFL yang bisa
melanjutkan studi, memperoleh beasiswa, diikuti, yaitu IBT (Internet Based Test) dan
bahkan untuk memperoleh pekerjaan.Maka PBT (Paper Based Test).IBT merupakan
mereka pun begitu berharap jika kegiatan jenis TOEFL yang dilakukan secara online
ini dapat dilanjutkan dengan kursus singkat dengan menggunakan komputer.Pada
yang lebih intensif.Apalagi secara awalnya, jenis ini dinamakan CBT
psikologis, pada dasarnya mereka memiliki (Computer Based Test), namun sekitar
potensi untuk bisa diarahkan lebih baik tahun 2005 diganti dengan istilah IBT.
pada penguasaan bahasa Inggris. Kebalikan dari jenis IBT yang
menggunakan komputer, TOEFL jenis
TOEFL merupakan kependekan dari
PBT menggunakan cara manual, yaitu
Test of English as a Foreign Language,
menjawab soal dengan kertas dan pensil
yang merupakan ujian yang dilakukan
2B. Selain itu, perbedaan yang paling
untuk mengukur sejauh mana kemampuan
mendasar dari kedua jenis TOEFL ini
bahasa Inggris seseorang. Tes ini
adalah penilaian skor akhirnya.Skor PBT
digunakan untuk keperluan mendaftar ke
berkisar antara 310-667, sedangkan skor
lembaga pendiidkan di Amerika Serikat
IBT berkisar antara 0-120.TOEFL sendiri
maupun di negara lain. Tes ini diambil oleh
sudah beberapa kali mengalami
pendaftar yang bahasa ibunya bukan
penyempurnaan oleh lembaga
bahasa Inggris.Tes ini pertama kali
penyelenggaranya, ETS. Bentuk-bentuk
dilaksanakan pada tahun 1963 dan telah
TOEFL Test yang pernah diperkenalkan ke
diikuti oleh jutaan orang di seluruh dunia.
publik yaitu :
Menurut Pratiwi, dkk(2012), dalam
a. TOEFL Paper Based Test
tes TOEFL, ada empat bagian yang
Terdiri atas 3 section : Listening,
diujiankan, yaitu listening comprehension
Structure, and Reading
(mendengarkan), structure and written
Maximum Score : 677
expression (tata bahasa), dan reading
comprehension (membaca), dan writing
b. TOEFL Computer Based Test
(menulis). Pada bagian listening
Terdiri dari 4 Section : Listening,
comprehension, ada 50 soal percakapan
Structure, Reading, Writing
dengan alokasi waktu 40 menit.Pada
Maximum Score : 300
bagian structure and written expression,
ada 40 soal dengan alokasi waktu 25
c. TOEFL Internet Based Test
menit.Pada bagian reading comprehension,

123
JPPM ISSN: 2549 – 8347 (Online)
ISNN: 2579 – 9126 (Print)
Vol. 2 No. 1 Maret 2018
Tri Agustini Solihati, Asep Rizki Mukti, Rudi Permadi
Strategi Peningkatan Keterampilan Menyimak Berekuivalensi Toefl bagi Siswa SMA
Terdiri dari 4 section : Listening, informasi atau makna yang disampaikan
Reading, Writing, Speaking. oleh pembicara atau melalui media.
Maximum score : 120. Ada empat macam aspek
keterampilan berbahasa. Keempat aspek
Dari keempat jenis kemampuan
keterampilan tersebut meliputi
TOEFL, yaitu kemampuan menyimak atau
keterampilan menyimak, keterampilan
mendengarkan (listening comprehension)
berbicara, keterampilan membaca, dan
merupakan salah satu kemampuan yang
keterampilan menulis. Keempat
diujikan di dalam tes TOEFL, untuk itu
keterampilan ini tidak dapat dipisahkan
perlu diterapkan strategi dalam menyimak
satu sama lain. Dengan demikian
atau mendengarkan.
keterampilan menyimak sangat memegang
Menyimak memiliki makna peranan dalam proses interaksi berbahasa
mendengarkan atau memperhatikan dengan seseorang, karena baik bahasa lisan
seksama apa yang dikatakan orang lain maupun bahasa tulisan diperoleh.
atau mendengarkan suatu percakapan dari
Faktor-Faktor yang mempengaruhi
media. Menyimak didefinisikan sebagai
kegiatan menyimak menurut Tarigan
suatu aktivitas yang mencakup kegiatan
(1994) adalah sebagai berikut:
mendengar suatu bunyi bahasa,
mengidentifikasi, dan memberikan respon 1. Kondisi fisik seseorang. Menyimak
atas makna yang terkandung dalam bahan merupakan faktor penting yang turut
suatu percakapan. Seperti yang menentukan keefektifan serta kualitas
diungkapkan oleh pendapat Tarigan (1994) dan kuantitas menyimak.
, “Pada kegiatan mendengar mungkin si
2. Faktor psikologis yang mempengaruhi
pendengar tidak memahami apa yang
proses menyimak. Faktor psikologis
didengar. Pada kegiatan mendengarkan
yang positif memberi pengaruh yang
sudah ada unsur kesengajaan, tetapi belum
baik, sedangkan faktor psikologis yang
diikuti unsur pemahaman karena itu belum
negatif dapat memberi pengaruh yang
menjadi tujuan.” Kegiatan menyimak
buruk pula terhadap kegiatan
mencakup mendengar, mendengarkan, dan
menyimak.
disertai usaha untuk memahami apa yang
disimaknya. Dalam kegiatan menyimak 3. Faktor pengalaman. Sikap merupakan
ada unsur kesengajaan, perhatian dan hasil pertumbuhan dan perkembangan
pemahaman, yang merupakan unsur utama pengalaman. Kurangnya minat
dalam setiap peristiwa menyimak. Oleh merupakan akibat dari pengalaman
karena itu menyimak adalah suatu proses yang kurag atau tidak sama sekali
kegiatan mendengarkan suatu pesan pengalaman dalam bidang yang
dengan seksama, penuh pemahaman, disimak.
apresiasi, serta interpretasi untuk 4. Faktor sikap. Pada dasarnya manusia
memperoleh informasi, menangkap isi, hidup mempunyai sikap utama
serta memahami makna komunikasi yang mengenai segala hal, yaitu sikap
disampaikan oleh si pembicara melalui menerima dan sikap menolak.
ujaran atau bahasa lisan.
5. Faktor motivasi. Motivasi merupakan
Berdasarkan pengertian yang sudah salah satu butir penentu keberhasilan
diuraikan diatas maka dapat disimpulkan seseorang. Jika motivasi kuat untuk
bahwa menyimak adalah suatu proses mengerjakan sesuatu maka dapat
kegiatan mendengarkan suatu pesan yang diharapkan orang itu akan berhasil
berbentuk atau pemikiran secara lisan mencapai tujuan. Begitu pula halnya
dengan seksama untuk memperoleh dengan menyimak.

124
JPPM ISSN: 2549 – 8347 (Online)
ISNN: 2579 – 9126 (Print)
Vol. 2 No. 1 Maret 2018
Tri Agustini Solihati, Asep Rizki Mukti, Rudi Permadi
Strategi Peningkatan Keterampilan Menyimak Berekuivalensi Toefl bagi Siswa SMA
Berdasarkan pendapat tersebut maka di dalam bermacam-macam peristiwa
dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor belajar.
yang mempengaruhi kegiatan menyimak
Berdasarkan uraian tersebut dapat
meliputi kondisi fisik, faktor psikologis,
disimpulkan bahwa strategi pengajaran
faktor pengalaman, faktor sikap, dan faktor
yaitu pemilihan cara dalam kegiatan
motivasi.
mengajar yang melibatkan siswa.
Menurut Tarigan (1994), faktor-faktor Pemilihan tersebut dilakukan dengan
penting dalam menyimak adalah sebagai mempertimbangkan situasi dalam
berikut: pembelajaran dan kondisi peserta didik
yang dihadapi dalam rangka mencapai
1. Membedakan antar bunyi fonemis.
tujuan pembelajaran yang efektif dan
2. Mengingat kembali kata-kata.
efisien.
3. Mengidentifikasi tata bahasa dari
sekelompok kata. Sanjaya (2006) mengemukakan tujuh
4. Mengidentifikasi bagian-bagian jenis strategi pembelajaran yang sesuai
pragmatik, eskpresi, dan seperangkat dengan tuntutan standar proses pendidikan,
penggunaan yang berfungsi sebagai unit yaitu:
sementara mencari arti/makna. 1. Strategi Pembelajaran Ekspositori,
5. Menghubungkan tanda-tanda linguistik dengan strategi ini guru bercerita,
ke tanda-tanda para linguistik (intonasi) berceramah atau bertutur guna
dan ke nonlinguistik (situasi yang menyampaikan konsep, ide, gagasan
sesuai dengan objek supaya terbangun dan keyakinannya kepada peserta didik.
makna, menggunakan pengetahuan Strategi ini pada dasarnya berfokus
awal (yang kita tahu tentang isi dan pada guru, guru harus bijak dalam
bentuk dan konteks yang telah siap mengendalikan proses agar tujuan
dikatakan untuk memperkirakan dan belajar tercapai.Strategi Pembelajaran
kemudian menjelaskan makna. Ekspositori lebih banyak menuntut guru
6. Mengulang kata-kata penting dan ide- dalam menyampaikan pembelajaran
ide penting. sedangkan siswa hanya menerima apa
yang disampaikan oleh guru.
Strategi pembelajaran sebagai sebuah
perencanaan yang berisi tentang rangkaian
2. Strategi Pembelajaran Inkuiri, dalam
kegiatan yang didesain untuk mencapai
strategi ini guru ialah sebagai fasilitator,
tujuan pendidikan tertentu. Menurut Uno
penuntun dan rekan kerja, dengan
(2009)pengertian strategi pembelajaran
demikian gurulah yang memotivasi
adalah, Cara-cara yang akan digunakan
peserta didik dalam proses belajar agar
oleh pengajar untuk memilih kegiatan
mereka mencari dan menemukan
belajar yang akan digunakan selama proses
gagasan.Pembelajaran dimulai dengan
pembelajaran. Pemilihan tersebut
memberikan penjelasan berupa topik
dilakukan dengan mempertimbangkan
dan menuntun siswa untuk terlibat dan
situasi dan kondisi, sumber belajar,
pada akhirnya menarik kesimpulan.
kebutuhan dan karakteristik peserta didik
yang dihadapi dalam rangka mencapai
3. Strategi Pembelajaran Berbasis
tujuan pembelajaran tertent.Menurut Wina
Masalah, menekankan pada pengenalan
(2006) pola umum perbuatan guru-peserta
masalah agar dapat memahami
didik di dalam perwujudan kegiatan
(analisis), perumusan langkah
belajar-mengajar. Sifat pola umum
penyelesaian, pengujian data atau
maksudnya jenis dan urutan perbuatan
informasi, dan penyimpulan.
yang dimaksud nampak dipergunakan
dan/atau dipercayakan guru-peserta didik

125
JPPM ISSN: 2549 – 8347 (Online)
ISNN: 2579 – 9126 (Print)
Vol. 2 No. 1 Maret 2018
Tri Agustini Solihati, Asep Rizki Mukti, Rudi Permadi
Strategi Peningkatan Keterampilan Menyimak Berekuivalensi Toefl bagi Siswa SMA
4. Strategi Pembelajaran Peningkatan 4. Gunakan media pembelajaran yang
Kemampuan Berpikir (SPPKB), sebanyak mungkin memberikan
menekankan pembentukan kemampuan rangsangan pada indra peserta didik
berpikir peserta didik. Guru menuntun
murid bukan hanya untuk mengetahui Dalam keterampilan menyimak ini,
isi bahan ajar (knowing what), diterapkan strategi pembelajaran
melainkan juga dalam rangka keterampilan menyimak berekuivalensi
memahami kode belajar dan TOEFL. Menurut Phillips (2003) ada
merumuskan konsep, ide atau gagasan beberapa teknik dalam mempelajari skill
(knowing how). yang ada dalam menyimak yang terdiri dari
short conversation (percakapan pendek),
5. Strategi Pembelajaran Kooperatif long conversation (percakapan panjang),
(SPK), memiliki asumsi bahwa dan ceramah. Diantaranya :
pengetahuan dibentuk dan dibangun
melalui kerjasama dalam aktivitas 1. Restatement: teknik pemilihan diksi
belajar, termasuk menyelidiki, tanpa mengubah makna yang ingin
berdiskusi, memahami dan disampaikan.
memecahkan masalah. 2. Negatives: teknik mengubah bentuk
kalimat yang terdengar dari penutur ke-
6. Strategi Pembelajaran Kontekstual, 2 dengan konsistensi jenis tenses yang
mengasumsikan bahwa konteks digunakan. Jika kalimat yang
kehidupan sosial dan budaya disampaikan berpola negatif, maka
merupakan sumber serta media belajar pilihan jawaban yang tepat akan
yang penuh makna, orang tidak hanya berbentuk positif. Begitu pun
dapat belajar dari membaca buku atau sebaliknya.
literatur. Strategi juga menekankan 3. Suggestion: teknik mengenali variasi
konsep belajar konstruksionis, yaitu jenis ungkapan yang mengandung
pengetahuan dibentuk melalui saran.
penyelidikan hal-hal yang terjadi di 4. Passive: teknik penguasaan perubahan
lingkungan (konteks) bukan diberikan kalimat, berdasarkan informasi yang
sebagai hasil olahan. dituturkan oleh pembicara ke-2. Jika
kalimat tersebut berpola aktif, maka
7. Strategi Pembelajaran Afektif, jawaban yang tepat adalah pada pola
menekankan metode pemecahan pasif. Begitupun sebaliknya.
masalah dan penjelasan atau klarifikasi. 5. Who and where: teknik menemukan
jawaban yang menanyakan “siapa dan
Menurut Mager dalam Uno (2009) dimana” berdasarkan konteks dialog
dalam bukunya yang berjudul Model yang dipaparkan. Adapun kunci
Pembelajaran terdapat beberapa kriteria informasi yang bisa diperoleh, tetap
yang dapat digunakan dalam memilih pada penutur ke-2.
strategi pembelajaran, yaitu sebagai 6. Agreement: teknik mengenali variasi
berikut: jenis ungkapan yang mengandung
1. Berorientasi pada tujuan pembelajaran persetujuan.
2. Tipe perilaku apa yang diharapkan
dapat dicapai oleh peserta didik. Phillips (2003) juga menyatakan,
3. Pilih teknik pembelajaran sesuai dengan strategi yang harus dikuasai pada bentuk
keterampilan yang diharapkan dapat percakapan panjang dan ceramah adalah
dimiliki saat bekerja nanti sebagai berikut:
(dihubungkan dengan dunia kerja).

126
JPPM ISSN: 2549 – 8347 (Online)
ISNN: 2579 – 9126 (Print)
Vol. 2 No. 1 Maret 2018
Tri Agustini Solihati, Asep Rizki Mukti, Rudi Permadi
Strategi Peningkatan Keterampilan Menyimak Berekuivalensi Toefl bagi Siswa SMA
1. The question: kemampuan Adapun rangkaian pelaksanaan
mengantisipasi jenis pertanyaan yang kegiatan dibagi menjadi 16 pertemuan, 12
muncul berdasarkan pilihan jawaban pertemuan pembelajaran, 1 pertemuan pre-
yang ada adalah langkah yang baik test, 1 pertemuan post-test, dilengkapi
untuk membantu menjawab jenis dengan kegiatan pembukaan dan
pertanyaan ini. penutupan. Masing-masing pertemuan
2. The topic: pada bagian ini, satu atau dua dilaksanakan selama 90 menit, tepatnya
baris awal dari informasi yang pukul 16.00-17.30.
dituturkan adalah tempat terbaik untuk
menemukan jawaban soal ini. Karena
ide pokok sebuah informasi, seringkali HASIL DAN PEMBAHASAN
dimunculkan di awal percakapan atau
ceramah. Kegiatan yang dilakukan dengan tatap
3. The order of the answers: sambil muka dan praktek pada umumnya berjalan
mendengarkan audio, maka kita harus lancar sesuai dengan yang diharapkan.
yakinkan bahwa informasi yang dicari Untuk menumbuhkan rangsangan belajar,
akan ditanyakan secara berurutan pada seluruh peserta diberitahukan terlebih
setiap nomer soal. dahulu pandangan secara umum mengenai
manfaat menguasai Bahasa Inggris, baik
Berdasarkan pemaparan di atas dapat untuk prestasi akademik maupun non-
disimpulkan bahwa tujuan dari strategi ini akademik.
adalah untuk mempermudah siswa dalam
mempelajari bahasa Inggris melalui Kebanyakan dari mereka memang
strategi berekuivalensi TOEFL dengan kurang memiliki ketertarikan belajar
melatih keterampilan menyimak. Bahasa Inggris, apalagi jika kaitannya
dengan kegiatan menyimak yang hampir
sulit dipahami, karena dialek dan aksen
METODE yang berbeda dari penutur aslinya. Lebih
Dalam program ini, metode yang jauh lagi, pembelajaran Bahasa Inggris di
digunakan adalah: kelas diberikan tidak lebih dari 2 jam
pelajaran dalam satu pecan. Artinya
1. Metode diskusi, yaitu pemateri dan banyak keterbatasan yang tidak dapat
peserta melakukan dialog yang difasilitasi oleh pihak sekolah, kaitannya
membahas bagaimana pelaksanaan dengan kebijakan pemerintah pada
pembelajaraan Bahasa Inggris yang penetapan kurikulum, sehingga hadirnya
biasa dilakukan di sekolah masing- kegiatan ini menjadi angin segar untuk
masing, khususnya yang berkaitan mereka. Mereka kembali menemukan
dengan penguatan keterampilan ketertarikannya terhadap Bahasa Inggris.
menyimak.
2. Metode ceramah, yaitu digunakan Diawali dengan kegiatan pre-test,
untuk memaparkan materi yang telah sebagai informasi awal atas keterampilan
disusun oleh tim pelaksana. menyimak mereka, siswa diberikan
3. Metode tanya jawab dan praktek, handout berupa 50 soal pilihan ganda
yaitu digunakan untuk merespon berikut lembar jawabannya yang harus
sejauh mana tingkat pemahaman diselesaikan dalam waktu 35 menit.
peserta terhadap materi yang Kemudian dilakukan pemeriksaan secara
disampaikan melalui soal-soal latihan bertukar hingga diperoleh rata-rata nilai
yang kemudian dibahas secara 24,7. Nilai yang cenderung rendahuntuk
komprehensif. mereka yang pasti harus melewati mata
pelajaran ini pada ujian nasional.

127
JPPM ISSN: 2549 – 8347 (Online)
ISNN: 2579 – 9126 (Print)
Vol. 2 No. 1 Maret 2018
Tri Agustini Solihati, Asep Rizki Mukti, Rudi Permadi
Strategi Peningkatan Keterampilan Menyimak Berekuivalensi Toefl bagi Siswa SMA
Berikutnya, dilakukan tanya jawab guna dilaksanakan. Setelah dilakukan evaluasi,
mengumpulkan informasi mengeani peserta pengabdian dapat memperoleh rata-
kendala-kendala yang sebetulnya mereka rata nilai 67,4. Nilai yang cukup baik,
hadapi pada saat mengerjakan soal-soal walaupun masih perlu pendampingan yang
tersebut. intensif guna mempertahankan ketertarikan
dan meningkatkan keterampilan mereka.
Hampir semua peserta tidak tahu
bahwa menyelesaikan soal menyimak Strategi TOEFL merupakan strategi
dapat dilalui dengan strategi yang untuk membantu siswa dalam keterampilan
tepat.Kebanyakan peserta memilih jawaban menyimak sehingga siswa dapat terlatih
dengan indikasi pelafalan pada audio yang keterampilan menyimak mereka.
cenderung mirip dengan pilihan jawaban Berdasarkan hasil penelitian yang
yang tersedia.Misalnya pada kata sick dilakukan oleh Masyitoh (2016) bahwa
dengan thick.Sesuatu yang menjebak proses pembelajaran menyimak berita
tentunya.Dan sayangnya hal tersebut melalui strategi interaktif mengalami
bukanlah langkah yang tepat untuk peningkatan. Peningkatan terjadi pada
menemukan jawaban yang benar. Karena kualitas proses dan produk pembelajaran.
pilihan jawabana akan didominasi dengan Peningkatan secara proses dapat dilihat
penyajian kalimat yang berbeda, tanpa dari beberapa aspek, yaitu (1) semangat
mengubah makna yang diperoleh dari belajar, (2) perhatian terhadap proses
audio. Istilah ini kita kenal dengan pembelajaran, (3) keaktifan, (4) proses
restatement atau paraphrase.Contoh sick belajar. keterampilan menyimakberita
dengan ill, 2 kata yang secara penulisan siswa kelas X-6 SMA Negeri 2
jauh berbeda namun memiliki makna yang Banguntapan, Bantul telah
sama. Sehingga mengandalkan bunyi yang mengalamipeningkatan baik proses
mirip adalah sebuah hal yang perlu maupun hasil setelah menggunakan strategi
dicermati. interaktif Begitu juga dengan strategi
TOEFL yang diterapkan pada siswa dalam
Pada pertemuan berikutnya, keterampilan menyimak.
pengenalan, paparan, praktek, dan diskusi
yang berakitan dengan strategi menyimak Kegiatan ini akan dilanjutkan pada
pun disampaikan. Mulai dari mengenali tahapan berikutnya, yaitu strategi
strategi menghadapi soal-soal pada menaklukkan soal structure and written
percakapan pendek, diikuti dengan soal expression berbasis TOEFL.Kegiatan yang
pada percakapan panjang, dan ditutup tentunya sudah sangat dinantikan oleh
dengan kegiatan menyimak mereka.
paparan/ceramah.Secara umum, pada
percakapan panjang, semua jawaban akan SIMPULAN
dapat dengan mudah diperoleh hanya
Kesimpulan dari kegiatan
dengan memusatkan perhatian pada
pengabdian ini adalah bahwa dengan
pembicara ke-2. Sedangkan pada
memberikan pengenalan strategi
percakapan panjang dan paparan, selalu
menyimak, siswa SMA/peserta pengabdian
perhatikan topik yang dibicarakan, jenis
dapat lebih mudah menyelesaikan soal-soal
pertanyaan, dan susunan jawaban yang
listening berekuivalensi TOEFL. Selain itu
disajikan.
gairah dan motivasi mereka untuk
mempelajari Bahasa Inggris semakin
Kegiatan pengabdian diakhiri dengan
meningkat.Nampak sekali dari keseriusan
post-test, sebuah kegiatan yang bisa
dan kedisiplinan mereka selama mengikuti
mengukur sejauh mana pemahaman peserta
kegiatan yang diprogramkan.
terhadap kegiatan yang sudah

128
JPPM ISSN: 2549 – 8347 (Online)
ISNN: 2579 – 9126 (Print)
Vol. 2 No. 1 Maret 2018
Tri Agustini Solihati, Asep Rizki Mukti, Rudi Permadi
Strategi Peningkatan Keterampilan Menyimak Berekuivalensi Toefl bagi Siswa SMA
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, A, dkk. (2012). 100% Best Guide
Masyitoh, (2016). Peningkatan to TOEFL. Jakarta: Laskar Aksara
Keterampilan Menyimak Berita
Melalui Strategi Interaktif Pada Wina. S., (2006). Strategi Pembelajaran.
Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Bandung: Kencana Prenada Media
Banguntapan. PBSI FBS UNY Group
dari
http://journal.student.uny.ac.id/ojs/ Tarigan, H. G. (1994). Menyimak sebagai
index.php/pbsi/article/viewFile/87 Suatu Keterampilan Berbahasa.
29/8383 Bandung: Angkasa

Phillips. D., (2003). Longman introductory Uno, H. B. (2009). Model Pembelajaran.


course for the TOEFL Course.The Jakarta: PT. Bumi Aksara
Paper Test.

129
JPPM ISSN: 2549 – 8347 (Online)
ISNN: 2579 – 9126 (Print)
Vol. 2 No. 1 Maret 2018

Anda mungkin juga menyukai