Per KBPOM
Per KBPOM
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui efek ekstrak etanol buah cabai merah
(Capsicum annuum Linn) dalam menurunkan kadar kolesterol darah pada mencit putih jantan
hiperkolesterolemia. Penelitian ini menggunakan 25 ekor mencit putih jantan dan dibagi ke
dalam 5 kelompok, yaitu: Kelompok kontrol positif, kelompok perlakuan secara peroral dengan
dosis 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB, 600 mg/kgBB dan kelompok pembanding dengan
simvatatin dosis 1,3mg/kgBB. Pemeriksaan kadar kolesterol darah puasa dilakukan pada hari
ke-0 sebelum diinduksi MLT dan PTU, dan setelah induksi serta pemberian ekstrak etanol buah
cabai merah pada hari ke- 7, 14, dan 21.Data yang diperoleh dianalisa secara statistika untuk
melihat adanya hubungan variasi dosis dan lama pemberian ekstrak terhadap kadar kolesterol
darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah cabai merah memiliki efek
menurunkan kadar kolesterol darah pada mencit putih jantan hiperkolesterolemia secara
bermakna (r < 0,05), penurunan kadar kolesterol darah tidak dipengaruhi oleh peningakatan
dosis ekstrak. Sedangkan lama pemberian sediaan menunjukkan perbedaan terhadap kadar
kolesterol darah dan lama pemberian yang baik dalam menurunkan kadar kolesterol darah
mencit putih jantan selama 14 hari.
Kata kunci : Ekstrak Cabai Merah, Hiperkolesterol, Antihiperkolesterolemia
ABSTRACT
The study to determine the role of the leaf extract of a red chili pepper (Capsicum
annuum Linn) in lowering blood cholesterol levels in hypercholesterolemic male white mice has
been conducted. This study used 25 male white mice, and divided into 5 groups: control group
positiv, in the oral treatment group with a dose of 200 mg/kg, 400 mg/kg, 600 mg/kg and a
comparison group with simvatatin dose of 1,3mg/kg. Examination of fasting blood cholesterol
levels done on first day prior to induced MLT and PTU, and after induced, and than gives the
ethanol extract of red chilies on days 7, 14, and 21. The obtained was analyzed statistically to
see the relation of dose variation and length of extract giving to blood cholesterol level. The
results showed that the extract of red chili pepper had a cholesterol-lowering effect
hypercholesterolemia significant (r < 0.05), the decrease of cholesterol was not known by
increasing the dose of extract. The duration of the dosage gave a difference to blood cholesterol
levels, and the duration of good administration in lowering blood cholesterol of male white mice
on day 14.
Keywords : Red chili pepper Exstract, Hypercholesterolemic,Antihiperkolesterolemia
makro dan mikro yang sangat bermanfaat
PENDAHULUAN
bagi kesehatan dan kecantikan, diantaranya
karbohidrat, lemak, protein, air, vitamin
Hiperkolesterolemia merupakan suatu mineral dan senyawa penting lainnya
keadaan peningkatan kadar kolesterol dalam (Suriana, 2013). Khasiat buah cabai
darah, hal ini merupakan faktor resiko terkuat sebenarnya sudah tercatat dalam berbagai
menjadi penyebab penyakit kardiovaskular. teori pengobatan tradisional. Dalam teori
Batas normal kolesterol pada manusia adalah pengobatan tradisional cina (TCM)
< 200mg/dL. Tingginya kadar kolesterol LDL disebutkan rasa pedas dan sifat panas yang
dan rendahnya HDL dapat meningkatkan berasal dari capsicin mampu menembus
resiko penyakit kardiovaskular. Pada tahun meridian jantung dan pankreas. Sensasi pedas
2010 penyakit kardiovaskular diperkirakan dan panas tersebut memberikan terapi serta
menjadi penyebab kematian nomer satu di efek positif bagi jaringan dan organ dalam
negara berkembang. Faktor resiko utama tubuh (Suriana, 2013).
penyakit kerdiovaskular adalah dislipidemia Studi yang dilakukan oleh (Elamin et al.,
yang sering dihubungkan dengan 2015) menyatakan bahwa capsaicin yang
aterosklerosis dan merupakan penyebab terkandung dalam Capsicum annuum dapat
utama dari penyakit degeneratif (Wahyuni, menurunkan lipid pada ayam broiler dengan
2015). cara peningkatan sekresi lipase dan asam
Pada umumnya kasus hipertrigliseridemia empedu sehingga kolesterol dapat di
atau hiperkolesterolemia ringan dapat ekskresikan melalui feces. Selain itu terdapat
dikendalikan dengan cara melakukan diet pula penelitian yang menunjukkan adanya
lemak jenuh dan rendah kalori. Namun pada perbedaan yang signifikan terhadap
kasus yang berat, pengendalian ini perlu penurunan konsentrasi trigliserida didalam sel
dilakukan seumur hidup, sehingga obat berdasarkan peningkatan dosis yang diberikan
antihiperlipidemia seperti gemfibrozil, (Lin Hsu dan Chin yen, 2007).
simvastatin dan klofibrat harus digunakan Efek dari capsaicin murni terhadap
dalam jangka panjang (Adesta, 2010). beberapa penyakit degneneratif seperti kanker
Penggunaan obat-obatan ini menyebabkan payudara dan kanker kolon (Joon Surh et al.,
efek samping yang tidak dapat diabaikan 2000) sudah banyak dilakukan. Namun,
begitu saja, misalnya mulai dari gangguan informasi yang menyajikan data mengenai
saluran pencernaan seperti sakit perut, mual, aktivitas ekstrak etanol cabai (Capsicum
muntah, sembelit, diare, vertigo, eksim, annuum L) sebagai antihiperkolesterolemia
trombositopenia, anemia, leukopenia, masih sangat terbatas. Berdasarkan uraian
eosinopilia, ruam kulit, dermatitis, pruritus, diatas, maka untuk meningkatkan
urtikaria, impotensi, sakit kepala, pusing, pemanfaatan cabai merah (Capsicum annuum
pandangan kabur, sakit kuning kolestatik, L) perlu dilakukan uji
angiodema, adema larings, fibrilasi atrium, antihiperkolesterolemia, karena kandungan
pankreatitis, miastenia, miopati, zat aktif yang terdapat pada cabai diduga
rabdomiolisis, nyeri ekstremitas, mialgia mempunyai efek menurunkan kolesterol.
disertai dengan meningkatnya kreatin kinase Dosis yang digunakan adalah 200
(Gilman, 2012). Oleh karena itu perlu dicari mg/KgBB, 400 mg/KgBB, dan 400 mg/KgBB
obat alternatif dari bahan alam karena yang mengacu pada penelitian sebelumnya (
dipercaya memiliki efek samping relatif lebih Ningrum, 2016) yang menguji aktivitas
rendah, memiliki lebih dari satu efek ekstrak buah cabai merah terhadap
farmakologi dan memiliki kandungan antihiperglikemia. Penyakit hiperglikemi atau
senyawa dengan efek sinergis maupun diabetes mellitus ini erat kaitannya dengan
komplementer (Katno dan Pramono, 2008). keadaan hiperkolesterol, dimana kekurangan
Buah cabai dapat dimanfaatkan untuk insulin pada diabetes tipe I dapat
banyak keperluan, baik yang berhubungan mengakibatkan tingginya kadar kolesterol
dengan kegiatan masak-memasak maupun dalam darah karena meningkatnya aktivitas
untuk keperluan yang lain seperti untuk bahan lipolisis. Oleh karena itu peneliti mencoba
ramuan obat tradisional (Setiadi, 1996). Buah melakukan penelitian untuk mengetahui
cabai secara keseluruhan kaya akan nutrisi aktivitas antihiperkolesterolemia serta
pengaruh variasi dosis dan lama pemberian gelap, direndam dengan etanol 96% selama 3
ekstrak etanol buah cabai merah (Capsicum hari dan disimpan ditempat gelap sambil
annuum L) pada mencit putih jantan yang di sesekali di aduk. Setelah 3 hari perendaman,
induksi dengan Makanan Lemak Tinggi disaring dan ampasnya direndam kembali.
(MLT) dan Propiltiourasil (PTU). Dengan Lakukan pengulangan sebanyak 3 kali,
dilakukannya penelitian ini dapat memberikan kemudian hasil maserat dipekatkan
informasi kepada masyarakat tentang efek menggunakan rotary evaporator sampai
dari sediaan ekstrak buah cabai merah dalam diperoleh ekstrak kental, kemudian
menurunkan tingginya kadar glukosa dan ditimbang.
kolesterol didalam darah. Dengan demikian
penggunaan sediaan tersebut dapat lebih Penyiapan Hewan Uji
efektif dalam mengatasi penyakit diabetes Hewan percobaan yang digunakan adalah
mellitus yang disertai dengan tingginya kadar mencit putih jantan yang berumur 3-4 bulan
kolesterol dalam darah. dengan berat badan 20-35 gram sebanyak 25
ekor. Hewan percobaan dibagi dalam 5
METODE PENELITIAN kelompok yang terdiri dari 3 kelompok uji, 1
kelompok kontrol positif, dan 1 kelompok
pembanding. Masing-masing kelompok
Alat terdiri dari 5 ekor mencit. Hewan percobaan
Seperangkat alat rotary evaporator, di aklimatisasi selama ± 7 hari untuk
erlenmeyer, gelas ukur, penjepit buaya, mengadaptasikan dengan lingkungan.
tabung reaksi, spatel, pinset, pipet tetes, kali pengulangan.
timbangan digital, timbangan hewan, spuite,
kapas, corong, botol maserasi, seperangkat Penetapan Dosis
alat ukur kadar kolesterol (EasyTouch®GCU), Dosis ekstrak etanol cabe yang digunakan
kandang mencit, pisau, gunting dan disesuaikan dengan dosis yang digunakan
aluminium foil, sonde oral, kertas saring, dalam pengujian aktivitas antihiperglikemia
mortir dan stamfer. pada penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Riri Mustika Ningrum (Ningrum, 2016)
Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada - Dosis 200mg/kgBB =
penelitian ini adalah buah cabai merah segar,
etanol 96%, aquadest, Na.CMC 0,5%, 200𝑚𝑔
simvastatin 10 mg , propiltiourasil 100 mg, 𝑥 20 𝑔 = 4 𝑚𝑔
1000𝑔
makanan lemak tinggi dan makanan mencit.
- Dosis 400mg/kgBB =
Pengambilan Sampel
Sampel yang akan digunakan adalah buah
400𝑚𝑔
cabai merah segar yang diambil di daerah 𝑥 20 𝑔 = 8 𝑚𝑔
Tunggul Hitam, Padang. 1000𝑔