Anda di halaman 1dari 8

UJI AKTIVITAS ANTIHIPERKOLESTEROLEMIA EKSTRAK

ETANOL BUAH CABAI MERAH (Capsicum annuum LINN)


TERHADAP MENCIT PUTIH JANTAN
Miftahur Rahmi1, Nur ‘Aini Rahmi2, Mimi Aria3
1
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia Yayasan Perintis Padang
email: miftahur.rahmi99@gmail.com
2
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia Yayasan Perintis Padang
email: nur_ainirahmi@yahoo.co.id

ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui efek ekstrak etanol buah cabai merah
(Capsicum annuum Linn) dalam menurunkan kadar kolesterol darah pada mencit putih jantan
hiperkolesterolemia. Penelitian ini menggunakan 25 ekor mencit putih jantan dan dibagi ke
dalam 5 kelompok, yaitu: Kelompok kontrol positif, kelompok perlakuan secara peroral dengan
dosis 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB, 600 mg/kgBB dan kelompok pembanding dengan
simvatatin dosis 1,3mg/kgBB. Pemeriksaan kadar kolesterol darah puasa dilakukan pada hari
ke-0 sebelum diinduksi MLT dan PTU, dan setelah induksi serta pemberian ekstrak etanol buah
cabai merah pada hari ke- 7, 14, dan 21.Data yang diperoleh dianalisa secara statistika untuk
melihat adanya hubungan variasi dosis dan lama pemberian ekstrak terhadap kadar kolesterol
darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah cabai merah memiliki efek
menurunkan kadar kolesterol darah pada mencit putih jantan hiperkolesterolemia secara
bermakna (r < 0,05), penurunan kadar kolesterol darah tidak dipengaruhi oleh peningakatan
dosis ekstrak. Sedangkan lama pemberian sediaan menunjukkan perbedaan terhadap kadar
kolesterol darah dan lama pemberian yang baik dalam menurunkan kadar kolesterol darah
mencit putih jantan selama 14 hari.
Kata kunci : Ekstrak Cabai Merah, Hiperkolesterol, Antihiperkolesterolemia

ABSTRACT
The study to determine the role of the leaf extract of a red chili pepper (Capsicum
annuum Linn) in lowering blood cholesterol levels in hypercholesterolemic male white mice has
been conducted. This study used 25 male white mice, and divided into 5 groups: control group
positiv, in the oral treatment group with a dose of 200 mg/kg, 400 mg/kg, 600 mg/kg and a
comparison group with simvatatin dose of 1,3mg/kg. Examination of fasting blood cholesterol
levels done on first day prior to induced MLT and PTU, and after induced, and than gives the
ethanol extract of red chilies on days 7, 14, and 21. The obtained was analyzed statistically to
see the relation of dose variation and length of extract giving to blood cholesterol level. The
results showed that the extract of red chili pepper had a cholesterol-lowering effect
hypercholesterolemia significant (r < 0.05), the decrease of cholesterol was not known by
increasing the dose of extract. The duration of the dosage gave a difference to blood cholesterol
levels, and the duration of good administration in lowering blood cholesterol of male white mice
on day 14.
Keywords : Red chili pepper Exstract, Hypercholesterolemic,Antihiperkolesterolemia
makro dan mikro yang sangat bermanfaat
PENDAHULUAN
bagi kesehatan dan kecantikan, diantaranya
karbohidrat, lemak, protein, air, vitamin
Hiperkolesterolemia merupakan suatu mineral dan senyawa penting lainnya
keadaan peningkatan kadar kolesterol dalam (Suriana, 2013). Khasiat buah cabai
darah, hal ini merupakan faktor resiko terkuat sebenarnya sudah tercatat dalam berbagai
menjadi penyebab penyakit kardiovaskular. teori pengobatan tradisional. Dalam teori
Batas normal kolesterol pada manusia adalah pengobatan tradisional cina (TCM)
< 200mg/dL. Tingginya kadar kolesterol LDL disebutkan rasa pedas dan sifat panas yang
dan rendahnya HDL dapat meningkatkan berasal dari capsicin mampu menembus
resiko penyakit kardiovaskular. Pada tahun meridian jantung dan pankreas. Sensasi pedas
2010 penyakit kardiovaskular diperkirakan dan panas tersebut memberikan terapi serta
menjadi penyebab kematian nomer satu di efek positif bagi jaringan dan organ dalam
negara berkembang. Faktor resiko utama tubuh (Suriana, 2013).
penyakit kerdiovaskular adalah dislipidemia Studi yang dilakukan oleh (Elamin et al.,
yang sering dihubungkan dengan 2015) menyatakan bahwa capsaicin yang
aterosklerosis dan merupakan penyebab terkandung dalam Capsicum annuum dapat
utama dari penyakit degeneratif (Wahyuni, menurunkan lipid pada ayam broiler dengan
2015). cara peningkatan sekresi lipase dan asam
Pada umumnya kasus hipertrigliseridemia empedu sehingga kolesterol dapat di
atau hiperkolesterolemia ringan dapat ekskresikan melalui feces. Selain itu terdapat
dikendalikan dengan cara melakukan diet pula penelitian yang menunjukkan adanya
lemak jenuh dan rendah kalori. Namun pada perbedaan yang signifikan terhadap
kasus yang berat, pengendalian ini perlu penurunan konsentrasi trigliserida didalam sel
dilakukan seumur hidup, sehingga obat berdasarkan peningkatan dosis yang diberikan
antihiperlipidemia seperti gemfibrozil, (Lin Hsu dan Chin yen, 2007).
simvastatin dan klofibrat harus digunakan Efek dari capsaicin murni terhadap
dalam jangka panjang (Adesta, 2010). beberapa penyakit degneneratif seperti kanker
Penggunaan obat-obatan ini menyebabkan payudara dan kanker kolon (Joon Surh et al.,
efek samping yang tidak dapat diabaikan 2000) sudah banyak dilakukan. Namun,
begitu saja, misalnya mulai dari gangguan informasi yang menyajikan data mengenai
saluran pencernaan seperti sakit perut, mual, aktivitas ekstrak etanol cabai (Capsicum
muntah, sembelit, diare, vertigo, eksim, annuum L) sebagai antihiperkolesterolemia
trombositopenia, anemia, leukopenia, masih sangat terbatas. Berdasarkan uraian
eosinopilia, ruam kulit, dermatitis, pruritus, diatas, maka untuk meningkatkan
urtikaria, impotensi, sakit kepala, pusing, pemanfaatan cabai merah (Capsicum annuum
pandangan kabur, sakit kuning kolestatik, L) perlu dilakukan uji
angiodema, adema larings, fibrilasi atrium, antihiperkolesterolemia, karena kandungan
pankreatitis, miastenia, miopati, zat aktif yang terdapat pada cabai diduga
rabdomiolisis, nyeri ekstremitas, mialgia mempunyai efek menurunkan kolesterol.
disertai dengan meningkatnya kreatin kinase Dosis yang digunakan adalah 200
(Gilman, 2012). Oleh karena itu perlu dicari mg/KgBB, 400 mg/KgBB, dan 400 mg/KgBB
obat alternatif dari bahan alam karena yang mengacu pada penelitian sebelumnya (
dipercaya memiliki efek samping relatif lebih Ningrum, 2016) yang menguji aktivitas
rendah, memiliki lebih dari satu efek ekstrak buah cabai merah terhadap
farmakologi dan memiliki kandungan antihiperglikemia. Penyakit hiperglikemi atau
senyawa dengan efek sinergis maupun diabetes mellitus ini erat kaitannya dengan
komplementer (Katno dan Pramono, 2008). keadaan hiperkolesterol, dimana kekurangan
Buah cabai dapat dimanfaatkan untuk insulin pada diabetes tipe I dapat
banyak keperluan, baik yang berhubungan mengakibatkan tingginya kadar kolesterol
dengan kegiatan masak-memasak maupun dalam darah karena meningkatnya aktivitas
untuk keperluan yang lain seperti untuk bahan lipolisis. Oleh karena itu peneliti mencoba
ramuan obat tradisional (Setiadi, 1996). Buah melakukan penelitian untuk mengetahui
cabai secara keseluruhan kaya akan nutrisi aktivitas antihiperkolesterolemia serta
pengaruh variasi dosis dan lama pemberian gelap, direndam dengan etanol 96% selama 3
ekstrak etanol buah cabai merah (Capsicum hari dan disimpan ditempat gelap sambil
annuum L) pada mencit putih jantan yang di sesekali di aduk. Setelah 3 hari perendaman,
induksi dengan Makanan Lemak Tinggi disaring dan ampasnya direndam kembali.
(MLT) dan Propiltiourasil (PTU). Dengan Lakukan pengulangan sebanyak 3 kali,
dilakukannya penelitian ini dapat memberikan kemudian hasil maserat dipekatkan
informasi kepada masyarakat tentang efek menggunakan rotary evaporator sampai
dari sediaan ekstrak buah cabai merah dalam diperoleh ekstrak kental, kemudian
menurunkan tingginya kadar glukosa dan ditimbang.
kolesterol didalam darah. Dengan demikian
penggunaan sediaan tersebut dapat lebih Penyiapan Hewan Uji
efektif dalam mengatasi penyakit diabetes Hewan percobaan yang digunakan adalah
mellitus yang disertai dengan tingginya kadar mencit putih jantan yang berumur 3-4 bulan
kolesterol dalam darah. dengan berat badan 20-35 gram sebanyak 25
ekor. Hewan percobaan dibagi dalam 5
METODE PENELITIAN kelompok yang terdiri dari 3 kelompok uji, 1
kelompok kontrol positif, dan 1 kelompok
pembanding. Masing-masing kelompok
Alat terdiri dari 5 ekor mencit. Hewan percobaan
Seperangkat alat rotary evaporator, di aklimatisasi selama ± 7 hari untuk
erlenmeyer, gelas ukur, penjepit buaya, mengadaptasikan dengan lingkungan.
tabung reaksi, spatel, pinset, pipet tetes, kali pengulangan.
timbangan digital, timbangan hewan, spuite,
kapas, corong, botol maserasi, seperangkat Penetapan Dosis
alat ukur kadar kolesterol (EasyTouch®GCU), Dosis ekstrak etanol cabe yang digunakan
kandang mencit, pisau, gunting dan disesuaikan dengan dosis yang digunakan
aluminium foil, sonde oral, kertas saring, dalam pengujian aktivitas antihiperglikemia
mortir dan stamfer. pada penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Riri Mustika Ningrum (Ningrum, 2016)
Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada - Dosis 200mg/kgBB =
penelitian ini adalah buah cabai merah segar,
etanol 96%, aquadest, Na.CMC 0,5%, 200𝑚𝑔
simvastatin 10 mg , propiltiourasil 100 mg, 𝑥 20 𝑔 = 4 𝑚𝑔
1000𝑔
makanan lemak tinggi dan makanan mencit.
- Dosis 400mg/kgBB =
Pengambilan Sampel
Sampel yang akan digunakan adalah buah
400𝑚𝑔
cabai merah segar yang diambil di daerah 𝑥 20 𝑔 = 8 𝑚𝑔
Tunggul Hitam, Padang. 1000𝑔

Identifikasi Tanaman - Dosis 600mg/kgBB =


Identifikasi tanaman cabai merah
(Capsicum annuum L) dilakukan di 600𝑚𝑔
𝑥 20 𝑔 = 12 𝑚𝑔
Herbarium Laboratorium Jurusan Biologi 1000𝑔
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam (FMIPA) Universitas Andalas
(UNAND), Padang, Sumatera Barat. Pembuatan Makanan Tinggi Kolesterol
Dan Lemak (MLT)
Pembuatan Ekstrak Cabai Merah Dalam 5 kg makanan lemak tinggi
Ekstraksi sampel dilakukan dengan mengandung :
metoda maserasi ( perendaman). Buah cabai Kuning telur 0,5 kg
merah segar 1 kg di bersihkan lalu dipotong Makanan mencit 3 kg
kecil-kecil. Selanjutnya ditimbang didapatlah Lemak sapi 1,5 kg
987 g dimasukkan kedalam botol berwarna
Makanan tinggi kolesterol dan lemak Hewan percobaan diinduksi secara eksogen
dibuat dengan memanaskan lemak sapi dan endogen menggunakan MLT (Makanan
hingga mencair, ditambahkan makanan Lemak Tinggi) dan Prophylthiourasil.
standar mencit diaduk merata, kemudian Propylthiourasil menghambat sintesa hormon
ditambahkan kuning telur aduk hingga tiroid, pada keadaan normal hormon tiroid
homogen, selanjutnya dimasukkan kedalam dapat meningkatkan metabolisme lemak
alat pencetak makanan mencit. dengan cara meningkatkan pembentukan
respon reseptor LDL. Oleh karena itu
Pengambilan Plasma Darah kekurangan hormon tiroid akibat PTU
Mencit dipuasakan terlebih dahulu selama menyebabkan berkurangnya respon reseptor
16 jam. Ekornya dibersihkan dengan etanol LDL sehingga terjadi peningkatan kadar
70%, kemudian digunting menggunakan lipoprotein darah terutama yang mengandung
gunting bedah. Darah yang keluar banyak kolesterol (Ganiswara, 1995).
disentuhkan pada strip kolesterol yang Sedangkan Pemberian makanan lemak tinggi
terpasang pada alat pengukur kadar kolesterol dapat meningkatkan kadar kolesterol dan
(EasyTouch®GCU). trigliserida secara bermakna, makanan lemak
tinggi terdiri dari kuning telur dan lemak sapi
merupakan sumber kolesterol dan lemak yang
HASIL DAN PEMBAHASAN dapat meningkatkan kolesterol dan lemak
secara eksogen (Juheini, 2002). Sedangkan
Sampel buah cabai merah (Capsicum karbohidrat dalam jumlah banyak terutama
annuum L) sebanyak 987 g dimaserasi dengan sukrosa dan fruktosa dapat meningkatkan
menggunakan etanol 96%, kemudian disaring, lipogenesis dan esterifikasi asam lemak dan
filtrate yang diperoleh dipekatkan dengan memicu peningkatan sintesis trigliserida dan
menggunakan rotary evapotaror sehingga VLDL (Juheini, 2002 dan Dipiro, 2005).
dihasilkan ekstrak etanol sebanyak 79,8 g dengan Glukosa akan mengalami glikolisis menjadi
rendemen 8,1%. Berdasarkan hasil uji fitokimia piruvat dan didalam mitokondria piruvat akan
yang telah dilakukan terhadap ekstrak etanol buah mengalami dekarboksilasi oksidatif menjadi
cabai merah (Capsicum annuum L) diketahui Asetil KoA dalam siklus asam sitrat dan
senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada menghasilkan energi. Jika kebutuhan energi
buah cabai merah yaitu flavonoid, saponin, sudah terpenuhi maka Asetil KoA akan
fenolik. mengalami lipogenesis menjadi asam lemak
dan disimpan sebagai trigliserida. Jika
Pengujian kadar kolesterol darah puasa dibutuhkan energi, trigliserida akan
dilakukan pada hari ke-0, 7, 14, dan 21. dihidrolisis kembali menjadi asam lemak dan
Pengukuran kadar kolesterol darah dilakukan dapat dibentuk kolesterol (Murray, Granner,
menggunakan alat Easytouch dengan prinsip & Rodwell, 2009).
kerja alat ini adalah berdasarkan reaksi
enzimatis. Metode enzimatis ini melibatkan Tabel 1. Rata-Rata Berat Badan Hewan
enzim kolesterol esterase yang menghidrolisis percobaan
kolesterol oksidase yang mengoksidasi Rata-Rata Berat Badan
kolesterol bebas menjadi kolestenon dan Kelompok Mencit (g)
hydrogen peroksida. Selanjutnya hydrogen Perlakuan Hari Hari Hari Hari
peroksida akan bereaksi dengan 4- ke -0 ke-7 ke-14 ke-21
aminoantypirin dan fenol membentuk Kontrol positif
24 28 33 35
komplek quinonimine yang berwarna merah (penginduksi)
atas bantuan enzim peroksidase (Kaplan, Induksi +
1999). Alat ini akan mengukur perubahan ekstrak 24 25 26 26
warna tersebut dan mengkonversikannya 200mg/Kg
Induksi +
menjadi hasil pengukuran yang kemudian
ekstrak 29 29 31 31
ditampilkan pada layar alat. Semakin gelap 400mg/Kg
warna yang terbentuk, maka semakin tinggi Induksi +
hasil pengukuran yang diperoleh. ekstrak 29 29 30 29
600mg/Kg
Pembanding 31 33 32 32 Pembanding 157 151 148 176

Penimbangan berat badan juga dilakukan Gambar 1. Diagram Rata-rata Kadar


pada hari ke-0, ke -7, ke -14 dan 21 yang Kolesterol
bertujuan untuk melihat pengaruh kolesterol 300
terhadap berat badan. Biasanya keadaan
kolesterol kronik dapat menaikkan berat 250
badan secara perlahan karena kelebihan
200 kontrol +
lemak akan disimpan dijaringan adiposa
dibawah kulit atau rongga perut. Setiap lemak dosis 200 mg
150
dan karbohidrat makanan yang tidak langsung dosis 400 mg
digunakan akan disimpan di jaringan adiposa 100
dalam bentuk trigliserida. Semakin banyak dosis 600 mg
50
lemak yang tersimpan, berat badan juga akan pembanding
semakin meningkat. Jika hewan percobaan 0
dapat mempertahankan berat badan dalam Hari Hari Hari Hari
batas normal, berarti ekstrak yang diberikan ke-0 ke-7 ke-14 ke-21
dapat berefek sebagai antihiperkolesterol.
Pengukuran kadar kolesterol mencit putih
jantan dilakukan pada hari ke-0 setelah Dari tabel 2 dan gambar 1 membuktikan
aklimatisasi selama 7 hari, yang merupakan bahwa kadar kolesterol mencit putih jantan
pengukuran kadar kolesterol awal mencit mengalami kenaikan pada hari ke 7, 14 dan
putih jantan yang belum mengalami 21 yang terlihat dari kelompok kontrol positif
perlakuan sehingga dapat dibandingkan yang merupakan kelompok hiperkolesterol
dengan kadar kolesterol darah setelah yang hanya diberikan penginduksi saja (MLT
perlakuan. Kemudian pengukuran dilakukan dan PTU). Pada hari ke 7 kadar kolesterol
pada hari ke-7, 14 dan 21, setelah mencit pada kelompok yang diberikan
dberikannya penginduksi (MLT dan PTU) sediaan ekstrak cabai merah 400mg/Kg
dan sediaan ekstrak atau pembanding. mengalami kenaikan tetapi tidak melebihi 200
Pengambilan darah mencit melalui vena ekor mg/dL. Pada hari ke 21 kadar kolesterol
setelah mencit dipuasakan selama 16 jam agar mencit mengalami kenaikan pada kelompok
kadar kolesterol yang didapatkan tidak dosis 200, 600 dan pembanding. Hal ini
dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi. diduga terjadi karena reseptor pengikat
Menurut hasil penelitian diketahui bahwa kolesterol tersebut pada hari 21 telah jenuh,
pemberian ekstrak etanol buah cabai merah sehingga kadar kolesterol menjadi naik.
mampu menurunkan kadar kolesterol darah Pembanding yang digunakan yaitu
mencit putih jantan hiperkolesterol (kelompok simvastatin dimana simvastatin ini merupakan
kontrol positif). obat yang umum digunakan di masyarakat
dalam menurunkan kadar kolesterol darah,
Tabel 2. Rata-Rata Kadar Kolesterol selain itu mekanisme kerja dari simvastatin
Rata-Rata Kadar Kolesterol
mirip dengan mekanis kerja dari senyawa
Kelompok Total (mg/dL) yang terdapat dalam cabai merah, yaitu dapat
Perlakuan Hari Hari Hari Hari menghambat aktivitas dari HMG KoA
ke -0 ke-7 ke-14 ke-21 reduktase (Suyatna and Tony, 2007)
Kontrol positif
156 249 261 239
sehingga sediaan tersebut dapat menjadi
(penginduksi) alternatif pengganti simvastatin.
Induksi + Aktivitas ekstrak buah cabai merah dalam
ekstrak 153 147 151 191 menurunkan kadar kolesterol diduga
200mg/Kg
disebabkan oleh adanya kandungan senyawa
Induksi +
ekstrak 154 169 145 146
seperti flavonoid, saponin, capsicin dan
400mg/Kg vitamin c. Berdasarkan penelitian yang
Induksi + dilakukan oleh (Smith dan Adanlawo, 2013)
ekstrak 152 138 140 184 saponin dapat menurunkan kolesterol dengan
600mg/Kg adanya pengikatan saponin dengan kolesterol,
juga dapat menghambat reaksi oksidasi Gambar 2. Grafik Rata-rata kadar kolesterol
kolesterol LDL (Adeneye et al., 2009).
Flavonoid dan Fenolik yang terkandung
dalam ekstrak buah cabai merah dapat
menurunkan kadar kolesterol yang bekerja
dengan cara menghambat kerja enzim 3-
hidroksi 3-metilglutaril koenzim A reduktase
(HMG Co-A reduktase) (Cassaschi et al.,
2004).
Selain itu vitamin c yang memiliki
aktivitas antioksidan dari buah cabai merah
tersebut diduga juga berperan dalam
menurunkan kadar kolesterol darah dengan
mekanisme kerjanya menghambat HMG-CoA
reduktase yang berfungsi sebagai pengkatalis
dalam pembentukan kolesterol dan
meningkatkan aktivitas Lechitin Cholesterol Dari gambar 2 rata-rata kadar kolesterol
Acyl yang merupakan enzim yang dapat tiap kelompoknya menjelaskan bahwa pada
mengkonversi kolesterol bebas menjadi ester dosis 600 mg/KgBB dengan rata-rata
kolesterol yang lebih hidrofobik, sehingga kolesterol 153,85 mg/dL memberikan
ester kolesterol dapat berikatan dengan penurunan kadar kolesterol yang lebih tinggi
partikel inti lipoprotein untuk membentuk dari pada dosis 400 mg/KgBB dengan rata-
HDL baru. Hal ini akan meningkatkan kadar rata kolesterol 154,05 mg/dL dan 200
HDL serum (Aprila, 2010). Mekanisme lain mg/KgBB dengan rata-rata kolesterol 160,80
yang mungkin terjadi ialah kemampuan mg/dL. Pada penelitian ini membuktikan
antioksidan dalam mengikat LDL sehingga bahwa ekstrak etanol buah cabai merah dapat
dapat mencegah terjadinya oksidasi dan menjadi alternatif pengobatan untuk penyakit
mengatasi radikal bebas (Herowati et al., hiperkolesterol selain obat simvastatin yang
2008). dapat memberikan penurunan rata-rata kadar
Capsaicin yang terdapat dalam buah cabai kolesterol menjadi 158,40 mg/dL
dapat menurunkan kolesterol darah yang Dengan dosis 200 mg/Kg ekstrak etanol
bekerja dengan cara meningkatkan sekresi buah cabai merah (Capsicum annuum L)
enzim lipase dan asam empedu sehingga terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol
kolesterol dapat dieksresikan melalui feces darah mencit putih jantan
(Elamin et al., 2015). hiperkolesterolemia, jika dosis tersebut
Dari hasil data korelasi regresi dan dikonversikan ke dosis untuk manusia dengan
ANOVA dua arah terhadap kadar kolesterol rata-rata berat badan 70 kg dibutuhkan 173,15
darah hewan coba terlihat perbedaan g buah cabai merah segar.
signifikan dengan nilai p<0,05 antara
kelompok perlakuan yang diberikan sediaan KESIMPULAN
uji dan pembanding, hal ini didukung oleh
data Duncan dimana sediaan uji yang Berdasarkan hasil penelitian ekstrak
diberikan berbeda nyata dengan kelompok etanol buah cabai merah (Capsicum annuum
kontrol, namun penurunan kadar kolesterol L) terbukti dapat menurunkan kadar
tidak dipengaruhi oleh variasi dosis. Begitu kolesterol hewan percobaan
juga dengan pengamatan lama pemberian hiperkolesterolemia, dengan variasi dosis
sediaan terlihat perbedaan yang dinyatakan yang diberikan tidak mempengaruhi kadar
dengan nilai P<0,05. Hal ini juga didukung kolesterol darah. Sedangkan pada lama
oleh data DUNCAN dimana penurunan kadar pemberian sediaan yang lebih baik
kolesterol pada hari ke 14 ini merupakan lama ditunjukkan pada hari ke 14.
pemberian yang lebih baik dari pada hari ke 7
dan 21.
UCAPAN TERIMAKASIH Herowati. D, 2008, Aktivitas Antiinflamasi
Dalam penulisan artikel ini penulis Kuersetin 3-Monoasetat, Hasil Asetil
mengucapkan terima kasih kepada ibu Mimi Selektif Kuersetin, Artocarpus, 8(2),
Aria, M.Farm, Apt dan ibu Miftahur Rahmi, 60–67.
M.Pd selaku dosen pembimbing yang selalu Joon Surh, Y., Han, S. su, Sam Keum, Y.,
sabar dalam membimbing penulis hingga Joung Seo, H., & Lee, S. S, 2000,
selesai. Terima kasih kepada keluarga yang Inhibitory Effects of Curcumin and
selalu memberikan motivasi dan do’a serta Capsaicin on Phorbol Ester-Induced
terima kasih kepada pihak kampus yang telah Activation of Eukaryotic Transcription
menyediakan sarana dan prasarana dalam Factors, NF-kB and AP-1, BioFactors,
membantu penelitian ini hingga selesai. 12(1–4), 107–112.

DAFTAR PUSTAKA Juheini, 2002, Pemanfaatan Herba Seledri


(Apium graveolens L) Untuk
Adeneye, A. ., & Olaguniu, J, 2009, Menurunkan Kolesterol dan Lipid dalam
Preliminary Hypoglycemic and Darah Tikus yang Diberi Diet Tinggi
Hypolipidemic Activity of the Aqueous Kolesterol dan Lemak, Makara Journal
Seed Extract of Carica Papaya Linn. in of Sains, 6, 65–69.
Wistar rats, Journal Biology and
Medicine, 1(1), 1–10. Kaplan. A, 1999, Clinical Chemistry
Interpretation and Tecniques, Lea
Adesta, F. E. A, 2010, Pengaruh Pemberian Febiger, Phyladelphia
Simvastatin Terhadap Fungsi Memori
Jangka Pendek Tikus Wistar Katno. Pramono. S, 2008, Tingkat Manfaat
Hiperlipidemi, Artikel iImiah dan Keamanan Tanaman Obat
Universitas Diponegoro, Semarang. Tradisional, Fakultas Farmasi UGM,
Yogyakarta
Aprila Fajrin. F, 2010, Aktivitas Ekstrak
Etanol Ketan Hitam untuk Menurunkan Lin Hsu, C., & Chin yen. G, 2007, Effects of
Kadar Kolesterol, Jurnal Farmasi Capsaicin on Induction of Apoptosis and
Indonesia, 5(2). Inhibition of Adipogenesis in 3T3-L1
Cells, Journal of Agricultural and Food
Cassaschi, A., Maiyoh, G., Rubio, B., Li, R., Chemistry, 1730–1736.
Adeli, K., & Theriault. A, 2004, The
Chalcone Xanthohumol Inhibits Murray, R. K., Granner, D. K., & Rodwell, V.
Triglyceride and Apolipoprotein B W, 2009, Biokimia Harper (27th ed.),
Secretion in HepG2 Cells, JN the Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Journal of Nutrition, 134, 1340–1346. Ningrum, R. M, 2016, Uji Aktivitas
Dipiro, J. T, 2005, Pharmacotherapy: A Antidiabetes Ekstrak Etanol Buah Cabai
Patophysiologic Apporach. New York: Merah ( Capsicum annuum Linn )
Mc Garaw-Hill. Terhadap Mencit Putih Jantan. Skripsi,
STIFI Perintis Padang.
Elamin, H. M. S., Muhamed, K. A., &
Mukhtar, M. A, 2015, Research Paper Setiadi, 1996, Bertanam Cabai, Penebar
Effect Of Hot Red Pepper ( Capsicium Swadaya, Jakarta
frutescens ) On Performance , Smith, & Adanlawo, 2013, Tissue Lipid
Abdominal Fat And Blood Serum Profils of Rats Administered Saponin
Parameters, Journal Of Global Extract From the Root of Bitter Kola,
Biosciences 4(5), 2251–2257. Advances in Biochemistry, 1(1), 1–4.
Ganiswara, G., S, 1995, Farmakologi dan Suriana. N, 2013, Cabai Sehat dan
terapi (IV), Bagian Farmakologi Berkhasiat, Andi, Yogyakarta
Fakultas Kedokteran UI, Jakarta
Suyatna, F., & Tony, H, 2007, Farmakologi
Gilman. G, 2012, Manual Farmakologi dan Terapi, Bagian Farmakologi
danTerapi, Buku Kedokteran EGC, Fakultas Kedokteran UI, Jakarta
Jakarta
Wahyuni. S, 2015, Efek Seduhan Kelopak Wiyata, 2, 120–126.
Kering Bunga Rosella ( Hibiscus
sabdariffa Linn ) terhadap penurunan
kadar kolesterol pada mencit putih
jantan Balb / C Hiperkolesterol, Jurnal

Anda mungkin juga menyukai