09 Maret 2018
DIKLAT PRAJABATAN
Oleh
Dra. Kurniasih. M.Si
A. Latar Belakang
Wawasan kebangsaaan sebagai sudut pandang suatu bangsa
dalam memahami keberadaan jati diri dan lingkungannya pada
dasarnya merupakan penjabaran dari falsafah bangsa itu sesuai
dengan keadaan wilayah suatu negara dan sejarah yang
dialaminya. Wawasan ini menentukan cara suatu bangsa
memanfaatkan kondisi geografis, sejarah, sosial budayanya
dalam mencapai cita-cita dan menjamin kepentingan
nasionalnya serta bagaimana bangsa itu memandang diri dan
lingkungannya baik ke dalam maupun ke luar.
1
2 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 3
NKRI
Mata Diklat Wawasan Kebangsaan ini antara lain berkaitan
Prajabatan Golongan I dan II ini diuraikan dan dibahas antara
dengan mata Diklat Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan
lain mengenai pengertian dan konsep serta aplikasi wawasan
Negara Republik Indonesia, Etika Organisasi Pemerintah,
kebangsaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia,
dan Budaya Kerja Organisasi Pemerintah dalam hubungan
wawasan kebangsaan dan integrasi nasional, wawasan
dengan peran PNS sebagai perekat persatuan bangsa dalam
nusantara, nilai-nilai kejuangan dan membangun karakter serta
pelaksanaan masing-masing tugas/jabatan yang
masalah wawasan kebangsaan melalui kegiatan ceramah, tanya
bersangkutan.
jawab dan diskusi kelompok/kelas.
WAWAWAN KEBANGSAAN DAN atas, namun dapat diambil intisarinya bahwa "wawasan"
pada pokoknya mengandung pengertian "kemampuan untuk
INTEGRASI NASIONAL
memahami cara memandang sesuatu konsep tertentu yang
direfleksikan dalam perilaku tertentu sesuai dengan konsep
Bab ini membahas materi pokok sebagai gabungan dari konsep dan atau pokok pikiran yang terkandung di dalamnya".
pengertian Wawasan Kebangsaan dalam kerangka Negara Kesatuan Selanjutnya mengenai istilah "kebangsaan" yang berasal
Republik Indonesia dan pengertian serta konsep Integrasi Nasional. dari kata "bangsa" dapat mengandung arti "ciri-ciri yang
Oleh karena itu secara berturut-turut disajikan mengenai muatan menandai golongan bangsa tertentu", dan dapat pula
materi yang mengacu pada butir-butir pokok tersebut di atas. mengandung arti "kesadaran diri sebagai warga dari suatu
negara" (KKBI, 1989).
A. Pengertian Wawasan Kebangsaan Dalam kaitan dengan pengertian yang terakhir ini,
1. Pengertian Wawasan Kebangsaan (Parangtopo 1993) memberikan pengertian kebangsaan
sebagai "tindak tanduk kesadaran dan sikap yang
Istilah Wawasan Kebangsaan terdiri dari dua suku kata yaitu
memandang dirinya sebagai suatu kelompok bangsa yang
"Wawasan" dan "Kebangsaan". Secara etimologi menurut
sama dengan keterikatan sosiokultural yang disepakati
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) istilah wawasan
bersama". Berdasarkan wawasan kebangsaan itu, dinyatakan
berarti (1) hasil mewawas; tinjauan; pandangan dan dapat
pula bahwa wawasan kebangsaan adalah suatu "wawasan
juga berarti (2) konsepsi cara pandang. Dalam kamus
yang mementingkan kesepakatan, kesejahteraan, kelemahan,
tersebut diberikan contoh "Wawasan Nusantara" yaitu
dan keamanan bangsanya sebagai titik tolak dalam
wawasan (konsepsi cara pandang) dalam mencapai Tujuan
berfalsafah, berencana dan bertindak".
Nasional yang mencakup perwujudan Kepulauan Nusantara
sebagai satu kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi dan
Dalam rangka menerapkan konsep wawasan kebangsaan,
pertahanan keamanan. Lebih lanjut diberikan pula contoh
pada Seminar Pendidikan Wawasan Kebangsaan (1993)
dalam pengertian lain seperti "Wawasan Sosial", sebagai
dikemukakan perlunya dipahami 2 (dua) aspek sebagai
"kemampuan untuk memahami cara-cara penyesuaian diri
berikut:
atau penempatan diri di lingkungan sosial".
a. Aspek Moral
Walaupun dalam rumusan yang berbeda, karena dikaitkan Konsep wawasan Kebangsaan mensyaratkan adanya
dengan dua subyek yang berbeda yaitu antara “wawasan perjanjian diri atau commitment pada seseorang atau
18
20 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 21
NKRI
tekad untuk merdeka, bangsa yang mempunyai harga manusia Indonesia seutuhnya dan masyarakat
diri. Indonesia seluruhnya sebagai obyek dan subyek usaha
Di samping itu bangkit pula gerakan-gerakan di bidang pembangunan nasional menuju masyarakat adil dan
politik, ekonomi/perdagangan, pendidikan, kesenian, makmur berdasarkan Pancasila.
pers dan kewanitaan. Dalam perjalanan sejarah itu Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia
timbul pula gagasan sikap, dan tekad yang bersumber menunjukkan, bahwa Wawasan Kebangsaan
dari nilai-nilai budaya bangsa serta disemangati oleh mengetengahkan manusia ke dalam pusat hidup
cita-cita moral rakyat yang luhur. Sikap dan tekad itu bangsa. Hal ini berarti bahwa dalam persatuan dan
adalah pengejawantahan dari satu Wawasan kesatuan bangsa masing-masing pribadi harus
Kebangsaan. dihormati. Bahkan lebih dari itu Wawasan Kebangsaan
b. Nilai Dasar Wawasan Kebangsaan menegaskan, bahwa manusia seutuhnya adalah pribadi,
Nilai Wawasan Kebangsaan yang terwujud dalam subyek dari semua usaha pembangunan bangsa. Semua
persatuan dan kesatuan bangsa memiliki 6 (enam) usaha pembangunan dalam segala bidang kehidupan
dimensi manusia yang bersifat mendasar dan berbangsa bertujuan agar masing-masing pribadi
fundamental, yaitu: bangsa dapat menjalankan hidupnya secara
1) Penghargaan terhadap harkat dan martabat bertanggungjawab demi persatuan dan kesatuan
manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan Yang bangsa.
Maha Kuasa; Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang
2) Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan bebas, merdeka, maju, dan mandiri akan berhasil
yang bebas, merdeka, dan bersatu; dengan persatuan bangsa yang kukuh dan berjaya.
3) Cinta akan Tanah Air dan Bangsa; "Cinta akan Tanah Air dan Bangsa" menegaskan nilai
4) Demokrasi atau Kedaulatan Rakyat; sosial dasar. Dengan ini Wawasan Kebangsaan
5) Kesetiakawanan Sosial; menempatkan penghargaan tinggi akan kebersamaan
6) Masyarakat adil makmur. yang luas, yang melindungi masing masing warga dan
Dengan demikian wahana kehidupan religius menyediakan tempat untuk perkembangan pribadi bagi
diwujudkan dengan memeluk agama dan menganut setiap warga. Tetapi sekaligus mengungkapkan hormat
Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, terhadap solidaritas manusia. Solidaritas itu mengakui
dilindungi oleh negara, dan sewajarnya mewarnai hak dan kewajiban asasi sesamanya, tanpa membeda-
hidup kebangsaan. Wawasan Kebangsaan membentuk bedakan suku, keturunan, agama dan kepercayaan,
26 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 27
NKRI
B. Pengertian dan Konsep Integritas Nasional a. Keselarasan adalah keadaan yang menggambarkan
1. Pengertian Integritas Nasional suasana yang tertib, teratur, aman dan damai sehingga
akan timbul ketentraman lahir dan batin. Keselarasan
Untuk dapat menguraikan subyek atau pokok bahasan
akan terwujud bila setiap orang melaksanakan tugas
tersebut di atas, terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai
sesuai dengan kewajiban dan tanggung jawab. Benturan-
pengertian dan istilah Integrasi Nasional dari segi bahasa.
benturan tidak perlu terjadi, segalanya berlangsung
Istilah Integrasi Nasional terdiri dari dua kata yaitu
secara wajar dalam perkembangan lingkungan dan
"Integrasi" dan "Nasional". Istilah “Integrasi” mempunyai
masyarakatnya.
arti "pembauran atau penyatuan hingga menjadi kesatuan
b. Keserasian adalah keadaan yang menggambarkan
yang utuh atau bulat". Sedangkan istilah "Nasional"
terpadunya unsur-unsur yang terlibat dalam kehidupan
mengandung pengertian: (1) kebangsaan; (2) bersifat
bersama. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku,
bangsa sendiri; meliputi suatu bangsa, misalnya cita-cita
adat-istiadat, agama, bahasa (daerah) dan sebagainya.
nasional; tarian nasional, perusahaan nasional (KBBI,
Keragaman itu diakui, dihormati, dengan penuh
1989). Hal-hal yang menyangkut bangsa itu sendiri dapat
toleransi. Kesemuanya terikat menjadi satu kesatuan
juga berupa adat istiadat, suku, warna kulit, keturunan,
dan kekuatan bangsa dalam wadah negara kebangsaan
agama, budaya, wilayah/daerah dan sebagainya.
Indonesia.
Mengacu pada penjelasan kedua istilah tersebut di atas,
c. Keseimbangan adalah keadaan yang menggambarkan
maka dapat dikatakan bahwa Integritas Nasional adalah
bahwa masing-masing unsur yang terlibat dalam hidup
identik dengan Integritas bangsa yang mempunyai
bersama dalam hubungan bersama diperlakukan dengan
pengertian "suatu proses penyatuan atau pembauran
sewajarnya. Masing-masing mendapat perlakuan sesuai
berbagai aspek sosial-budaya ke dalam kesatuan wilayah
dengan kodrat, harkat, martabat, tugas, hak, wewenang
dan pembentukan identitas nasional atau bangsa" (Ibid).
dan kewajibannya. Dengan adanya keseimbangan akan
Integritas Nasional sebagai upaya atau proses pembauran tercipta suasana keadilan.
47
48 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 49
NKRI
g) Sistem pemerintahan Demokrasi berdasarkan Berani berterus terang mawas diri sampai
sendi-sendi: kemana kita telah berbuat untuk
Negara Hukum (Pasal 1 ayat 3); mempertahankan milik atau kepentingan
Kedaulatan rakyat (Pasal 1 ayat 2). bersama tersebut, termasuk di dalamnya
h) Pemerintahan yang bertanggung jawab pada nilai-nilai 45 yang menjadi milik
rakyat. kepentingan bersama seluruh Bangsa
i) Pemerintahan Presidentil: Presiden adalah Indonesia,
Kepala Pemerintahan (Pasal 4 ayat 1). e) Rasa kekeluargaan dan prinsip hidup gotong
j) Pengawasan oleh Dewan Perwakilan Rakyat. royong.
k) Kekuasaan Kehakiman yang bebas.
l) Otonomi Daerah (Pasal 18). Nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang diwariskan tersebut
secara terus menerus ditegakkan, ditaati agar ketaatan
2) Prinsip-prinsip yang lahir dari perjuangan yang berlaku membudaya sekaligus sebagai kewajiban
mencapai, mempertahankan dan mengisi akan menjadi norma. Norma inilah yang harus selalu
kemerdekaan: dilestarikan dari generasi ke generasi.
a) Rasa senasib sepenanggungan dan rasa Tanpa adanya kehendak dan keikhlasan menggali dan
persatuan yang kuat; mengembangkan nilai-nilai kejuangan bangsa akan
b) Mempertahankan dan mengembangkan membawa generasi penerus kehilangan arah dan
kepribadian Bangsa Indonesia yang berakar pedoman dalam upaya mempertahankan jiwa
pada sejarah dan kebudayaan Bangsa; Proklamasi 17 Agustus 1945 atau nilai-nilai kejuangan
c) Mengambil segi-segi positif dari kebudayaan bangsa.
bangsa lain yang bermanfaat untuk
pembangunan bangsa dan negara; C. Membangun Karakter (Character Building)
d) Tridarma:
Keberhasilan suatu bangsa dalam mencapai tujuannya, tidak
Merasa ikut memiliki sesuatu yang
hanya ditentukan oleh dimilikinya sumber daya alam yang
menjadi milik umum atau kepentingan
melimpah ruah, akan tetapi sangat ditentukan oleh kualitas
umum, milik dan kepentingan bangsa dan
sumber daya manusianya. Bahkan ada yang mengatakan bahwa
negara;
"Bangsa yang besar dapat dilihat dari kualitas/karakter bangsa
Bertanggung jawab untuk mempertahankan
milik bersama atau kepentingan umum;
56 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 57
NKRI
karakter yang kondusif dalam kehidupan bermasyarakat, menunjukkan nilai-nilai negatif terhadap kehidupan
berbangsa dan bernegara yang dilandasi dengan nilai- bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
nilai falsafah bangsa yakni Pancasila.
Membangun karakter bangsa pada hakikatnya adalah agar 2. Faktor-Faktor Membangun Karakter
sesuatu bangsa atau masyarakat itu memiliki karakter Karakter sebagai tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak
sebagai berikut: atau budi pekerti merupakan hal yang sangat penting dalam
a. Adanya saling menghormati dan saling menghargai kehidupan berorganisasi, baik organisasi pemerintahan
diantara sesama; maupun organisasi swasta/usaha dan lain sebagainya. Dapat
b. Adanya rasa kebersamaan dan tolong menolong; dikatakan bahwa karakter manusia Indonesia dalam
c. Adanya rasa persatuan dan kesatuan sebagai suatu kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
bangsa; merupakan kunci yang sangat penting untuk mewujudkan
d. Adanya rasa peduli dalam kehidupan bermasyarakat, cita-cita perjuangan guna terwujudnya masyarakat adil dan
berbangsa dan bernegara. makmur berlandaskan Pancasila.
e. Adanya moral, akhlak yang dilandasi oleh nilai-nilai
agama; Dikatakan penting karena karakter mempunyai makna atau
f. Adanya perilaku dan sifat-sifat kejiwaan yang saling nilai yang sangat mendasar untuk mempengaruhi segenap
menghormati dan saling menguntungkan; pikiran, tindakan dan perbuatan setiap insan manusia dalam
g. Adanya kelakuan dan tingkah laku yang senantiasa kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
menggambarkan nilai-nilai agama, nilai-nilai hukum dan Nilai yang dimaksud adalah antara lain:
nilai-nilai budaya; a. Kejuangan;
h. Sikap dan perilaku yang menggambarkan nilai-nilai b. Semangat;
kebangsaan. c. Kebersamaan Atau Gotong Royong;
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka sifat karakter d. Kepedulian Atau Solider;
suatu bangsa/masyarakat pada dasarnya dapat dikenali pada e. Sopan Santun;
dua sifat, yaitu: f. Persatuan dan Kesatuan;
a. Karakter yang bersifat positif, yakni suatu tabiat, watak g. Kekeluargaan;
yang menunjukkan nilai-nilai positif dalam kehidupan h. Tanggung Jawab.
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
b. Karakter yang bersifat negatif, yakni tabiat, watak yang
60 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 61
NKRI
Di lingkungan Lemhanas sejak lama dikembangkan Ketahanan Nasional yang dikembangkan bangsa Indonesia
pengertian tersebut dengan maksud untuk lebih menjernihkan dapat meliputi sebagai berikut:
serta membedakan makna dari keempat istilah tersebut. a. Ketahanan Nasional bidang ideologi adalah kondisi
Pengertian itu dapat dipakai dalam mendalami konsep mental bangsa Indonesia yang berlandaskan keyakinan
akan kebenaran ideologi Pancasila yang mengandung
66 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 67
NKRI
dan mandiri;
hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan
Pembangunan yang berwawasan teknologi
di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai
berwajah manusiawi;
dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan".
Berperan dalam ketertiban dunia atas dasar
3) Ketahanan Nasional diwujudkan sebagai kondisi
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
dinamis bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan
sosial.
bangsa untuk mengembangkan kekuatan. Menjadikan
f) Pola umum operatif didasarkan Pancasila dan UUD
ciri dalam mengembangkan ketahanan nasional harus
1945. Gerakan pembangunan nasional merupakan
berdasarkan pada hal-hal berikut ini:
keseluruhan semangat yang diarahkan dalam
a) Rasa cinta tanah air;
rangka pengamalan Pancasila. Oleh karena itu,
b) Setia kepada perjuangan;
pembangunan nasional yang berwawasan nasional
c) Ulet dalam usaha yang didasarkan pada:
(kebangsaan) merupakan rangkaian upaya bangsa
Ketakwaan dan keimanan kepada Tuhan Yang
yang berkesinambungan dalam mewujudkan
Maha Esa; masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila
Keuletan dan ketangguhan sesuai dengan di bumi Nusantara.
perubahan yang dihadapi sebagai akibat
dinamika perjuangan, baik dalam pergaulan b. A s a s
antar bangsa maupun dalam rangka pembinaan Pengembangan ketahanan nasional bangsa Indonesia
persatuan dan kesatuan bangsa. didasari pada asas, sebagai berikut:
d) Didasarkan pada Astagatra. Negara Kesatuan 1) Kesejahteraan dan keamanan
Republik Indonesia yang secara geografis berada di Penyelenggaraan ketahanan nasional dengan
posisi silang dunia, pengembangan ketahanan menggunakan pendekatan kesejahteraan dan keamanan
nasional didasarkan baik pada kondisi alamiah yang senantiasa terdapat pada setiap saat dalam
maupun kondisi sosial, sesuai dengan kehidupan nasional sesuai dengan kondisi dan situasi
perkembangan dan situasi yang dihadapi bangsa. yang dihadapi.
e) Dijiwai wawasan nasional. Dilandasi semangat 2) Utuh Menyeluruh Terpadu
integralistik, bangsa Indonesia mengembangkan Ketahanan Nasional mencakup kehidupan bangsa
diri atas dasar: secara menyeluruh dari seluruh kehidupan bangsa
Nasionalisme Indonesia; dalam wujud persatuan dan kesatuan, perpaduan
Pembangunan bangsa menuju bangsa yang maju yang
70 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 71
NKRI
Karakter bangsa sebagaimana diharapkan dapat dilihat dari ciri- Berkat pengalaman sejarah perjuangan bangsa dalam mengusir
ciri antara lain: adanya saling menghargai dan menghormati, penjajah dan mengemban amanat penderitaan rakyat akhirnya
adanya rasa kebersamaan dan tolong menolong, adanya rasa mampu melandasi timbulnya semangat untuk menjadi bangsa
persatuan dan kesatuan dan adanya moral dan akhlak yang yang bersatu, mempunyai semangat pengabdian, pengorbanan,
dilandasi oleh nilai-nilai agama. sikap perkasa, gagah berani, rela berkorban karena ada
72 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI
kesadaran dan rasa tanggung jawab membela kebenaran,
BAB V
keadilan dan kejujuran demi kebaktian terhadap nusa dan
bangsa yang tercinta.
SOSIAL BUDAYA DAN WAWASAN
KEBANGSAAN SEBAGAI KEKUATAN
F. Evaluasi NASIONAL
Jawablah soal-soal latihan di bawah ini secara jelas dan ringkas
dengan mengacu pada butir-butir yang telah diajarkan.
1. Apakah yang dimaksud dengan nilai kejuangan itu?
A. Pengertian Sosial Budaya
2. Untuk maksud apa nilai kejuangan itu dikaitkan dengan
sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Istilah sosial budaya menunjuk kepada dua segi kehidupan
3. Apakah hakikat mempelajari perjuangan bangsa? bersama manusia, yaitu segi kemasyarakatan dan segi
4. Sebutkan nilai-nilai prinsip yang diwariskan dalam kebudayaan.
perjuangan bangsa!
5. Jelaskan mengenai pengertian membangun karakter 1. Kemasyarakatan
(Character Building) dan apa yang anda ketahui mengenai Dalam usahanya beradaptasi dengan lingkungannya,
ciri-ciri suatu bangsa yang mempunyai karakter. manusia bekerjasama dengan sesamanya, dengan kata lain
6. Faktor-faktor apa yang perlu diperhatikan untuk bermasyarakat. Akan tetapi kerja sama itu hanya akan
membangun karakter dalam negara Kesatuan Republik berjalan baik di dalam tertib sosial budaya serta di dalam
Indonesia. wadah organisasi sosial. Organisasi sosial ini merupakan
7. Jelaskan menurut pengetahuan anda yang berkenaan produk sosial budaya, sekaligus merupakan wadah
dengan Ketahanan Nasional. perwujudan dan pertumbuhan kebudayaan.
73
74 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 75
NKRI
2. Kebudayaan
dalam pola umum kebudayaan dan seluruh kerangka
lembaga sosial. Kebudayaan merupakan keseluruhan cara hidup masyarakat
yang perwujudannya tampak pada tingkah laku para
Setiap masyarakat mempunyai empat unsur penting yang anggotanya. Kebudayaan tercipta oleh banyak faktor organ
menentukan eksistensinya yaitu struktur sosial, pengawas biologis manusia, lingkungan alam, lingkungan sejarah, dan
sosial, media sosial dan standar sosial. lingkungan psikologinya. Masyarakat budaya membentuk
a. Struktur sosial pola budaya sekitar satu atau beberapa fokus budaya. Fokus
Setiap masyarakat terdiri dari kelompok-kelompok untuk budaya dapat berupa nilai misalnya keagamaan, ekonomi,
memudahkan pelaksanaan tugas. ideologi, dan sebagainya.
b. Pengawas sosial
Pengawas sosial mencakup sistem dari ketentuan- Setelah dikemukakan masing-masing arti kata dari sosial dan
ketentuan yang mengatur kegiatan dan tindakan anggota budaya, maka pengertian sosial budaya dapat dirumuskan
masyarakat, pengetahuan empiris yang digunakan adalah sebagai kondisi masyarakat (bangsa) yang
manusia untuk menanggulangi lingkungan, dan mempunyai nilai-nilai dalam kehidupan masyarakat
pengetahuan empiris yang mengatur sikap dan tingkah berbangsa dan bernegara yang dilandasi dengan falsafah
laku manusia seperti agama, kepercayaan, ideologi, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
sebagainya.
c. Media sosial Ketahanan di bidang sosial budaya dimaksud
Dalam pelaksanaan tugas dan kegiatan sosial, diperlukan menggambarkan kondisi dinamis suatu, bangsa
adanya komunikasi dan relasi antar anggota masyarakat. (masyarakat), berisi keuletan dan ketangguhan yang
Komunikasi dan relasi itu dilangsungkan dengan mengandung kemampuan pengembangan kekuatan nasional
menggunakan bahasa dan alat transportasi. di dalam menghadapi ancaman, gangguan, hambatan, dan
d. Standar sosial tantangan dari dalam maupun dari luar yang langsung
Standar sosial merupakan ukuran untuk menilai tingkah maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan
laku anggota masyarakat serta menilai tingkah cara kehidupan sosial budaya bangsa dan negara.
masyarakat mencapai tujuan.
76 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 77
NKRI
d) Dinamis
Nasional yang cukup mantap.
Ketahanan Nasional suatu bangsa tidak tetap
11) Kepemimpinan
keberadaannya. Ia meningkat atau menurun sesuai
Kepemimpinan yang kuat dan berwibawa terutama
dengan kondisi dan situasi bangsa itu sendiri.
diperlukan dalam keadaan darurat agar dapat
e) Tidak membenarkan sikap adu kekuatan dan
menjamin kelangsungan kehidupan nasional yang
kekuasaan.
merdeka dan berdaulat.
Konsep Ketahanan Nasional dapat dipandang
c. Sifat-sifat Ketahanan Nasional.
sebagai alternatif di samping konsepsi politik
1) Ketahanan Nasional memiliki sifat-sifat sebagai
kekuatan yang mengutamakan adu kekuatan dan
berikut:
kekuasaan yang masih dianut oleh negara-negara
a) Manunggal
maju pada umumnya. Berbeda dengan politik
Ketahanan Nasional bersifat manunggal, dalam arti
kekuatan yang bertumpu pada kekuatan fisik saja,
terdapat integrasi yang serasi dan selaras antara
melainkan juga memanfaat kan kekuatan lainnya,
trigatra dan pancagatra.
misalnya kekuatan moral yang dimiliki suatu
b) Mawas ke dalam
bangsa. Sesuai dengan sifat tersebut, Ketahanan
Ketahanan Nasional terutama diarahkan kepada diri
Nasional mementingkan musyawarah dan sikap
bangsa dan negara sendiri, karena bertujuan
saling menghargai di dalam pergaulan hidup
mewujudkan hakikat dan sifat nasionalnya sendiri.
manusia, serta menghindari permusuhan dan
Sifat mawas ke dalam ini tidak sama dengan sifat
konfrontasi.
isolasi (memisahkan diri) atau nasionalisme sempit.
f) Percaya kepada diri sendiri (Self Confidence)
Sifat mawas ke dalam dan hubungan internasional
Ketahanan Nasional dikembangkan dan
yang terpelihara baik, memberikan dampak positif
ditingkatkan berdasarkan sikap percaya diri.
terhadap Ketahanan Nasional.
Bangsa yang merdeka dan berdaulat harus yakin
c) Berkewibawaan
bahwa ia dapat mengurus rumah tangganya sendiri
Pandangan yang bersifat manunggal menghasilkan
dengan baik, dan tidak tergantung kepada bantuan
kewibawaan nasional yang harus diperhitungkan
luar. Jika diperlukan, maka bantuan itu hanya
oleh pihak lain serta mempunyai daya pencegah.
bersifat melengkapi (komplementer).
Makin tinggi kewibawaan, makin besar daya
g) Tidak bergantung kepada pihak lain (Self Relience)
pencegah itu.
Pada umumnya negara berkembang merupakan
84 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 85
NKRI
Nilai Wawasan Kebangsaan yang terwujud dalam persatuan masing-masing pribadi warga bangsa dapat menjalankan
dan kesatuan bangsa memiliki 6 (enam) dimensi manusia hidupnya secara bertanggungjawab demi persatuan dan
yang bersifat mendasar dan fundamental, yaitu: kesatuan bangsa.
a. Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas,
sebagai mahluk ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa; merdeka, maju dan mandiri akan berhasil dengan kesatuan
b. Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang dan persatuan bangsa yang kukuh dan berjaya.
bebas, merdeka, dan bersatu; "Cinta akan Tanah Air dan Bangsa" menegaskan nilai sosial
Secara fundamen wawasan kehidupan religius diwujudkan sekaligus mengungkapkan hormat terhadap solidaritas
dengan memeluk agama dan menganut Kepercayaan manusia. Solidaritas itu mengakui hak dan kewajiban asasi
kemajemukan. Sebaliknya keanekaan dan kemajemukan Dalam hubungan sosial budaya dan wawasan kebangsaan
tidak boleh menjadi pemecah belah tetapi menjadi hal yang dimaksud haruslah ditempuh melalui Rekayasa Sosial dan
memperkaya persatuan. jangan dibiarkan menentukan arahnya sendiri. Proses
pembinaannya haruslah ditumbuhkembangkan dari nilai-nilai
sosial budaya bangsa itu sendiri dan nilai-nilai moralitas
Wawasan Kebangsaan tidak memberi tempat pada Pancasila yang diaktualisasikan sesuai dengan perkembangan
patriotisme yang picik. Yang diamanatkan ialah agar para jaman. Proses Pembinan dimaksud dilaksanakan melalui
warga membina dengan jiwa besar dengan setia cinta akan pembangunan sosial budaya baik secara kedaerahan maupun
Tanah Air, tetapi tanpa kepicikan jiwa. Cinta Tanah Air dan secara nasional yang senantiasa berlandaskan Pancasila dan
Bangsa selalu sekaligus diarahkan pada kepentingan seluruh UUD 1945 dengan orientasi perwujudan cita-cita dan tujuan
umat manusia yang saling berhubungan dengan berbagai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
jaringan antar ras, antar bangsa, dan antar negara.
96