Anda di halaman 1dari 7

KEKUATAN ALAT BUKTI DALAM PERSIDANGAN

PERKARA PIDANA

I. Rusyadil

Abstract

Kekuatan slat bukti terltadap putusan pengadilan dalam menyelesaikanperkara


Pidana sang& penting bagi siapa saja yang tnenyelesaikan perkara-perkara pidana.
Kekuatan slat bukti sangat membantu para penyidik dalam menyelidiki suatu
perkara pidana karena tanpa adanya alai bukti, suatu perkara tidak bisa
diselesaikan secara singkat.
7lejuan dari penulisan ini ialah: 1). Untuk mengkaji dan menganalisis kekuatan
alai bukti dalam persidangan perkara pidana, 2). Untuk Mengkaji dan menganalisis
mengapa slat bukti diperlukan dalam persidangan perkara pidana
Metode penulisan adalah shall kepustakaan yakni dengan melakukan pengkajian
dan analisis terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan literatur
sena menganalisis pendapat satjana yang berkaitan dengan pentiasalahan dan
penulisan ini bersalat deskriPtil
Adapun hasil yang diperoleh ialah: 1). Kekuatan alert bukti dapat membuktikan
putusan pengadilan bahloa putusan itu benar sehingga si tersangka dinyatakan
bersalah, 2). Keberadaan ala! bukti dipersidangan sattgat diperlukan, hal ini
dimaksudkan jangan compel terjadi kesalahan seorang hakim dalam tumulus
perkara pidana.
Kata Kunci: Mat bukti, Persidangan, Perkara Pidana

A. PENDAHULUAN Hukum atau aturan-aturan sebagai


kaidah hidup dalam pergaulan masyarakat
Keberadaan hukum di tengah
itu, sebenamya meneerminkan cita-cita
kehidupan bermasyarakat tidak berdiri
sistem nilai yang berlaku umum dalam
sendiri. Hukum memiliki keterkaitanerat
masyarakat itu. Jika ada pelanggaran oleh
dengan kehidupan masyarakat. Dalam
anggotamasyaralcatmalcakepentinganyang
kenyataannya perkembangan kehidupan
dirugikan hams diganti atau diperbaiki,
masyarakat diikuti dengan perkembangan
peraturan harus di pertahankan dan si
hukum yang berlaku di dalam
pelanggar harus dilcenakan sanksi hukuman,
masyarakat.
' Dekan Fakultas Hukum Universitas Katolik De La Salle Manado. Ketua Koordinator Wilayah Sulawesi Utara dan
Garontalo Mawarakat Hukum Pldana dan Kriminologi Indonesia . Irusyadl@unikadelasalle.acid

128 I fumed Hukum HUMS, Vol 5 No. 2, Tahun 2016


Kekvoron Not Bukti Dolom Petsidongan Perkoro Pidano - 1. Rusyodi

yang dapat dipaksakan kepadanya oleh alas a) Keterangan saksi;


kekuasaan publik. b) Keterangan ahli;
Soedjono mengatakan tujuan hokum c) Surat;
adalah untuk melindungi kepentingan itu. d)Petunjuk;
Jadi hukum melindungi kepentingan e) Keterangan terdakwa.'
individu di dalam masyarakat: dan atau
Sebagaimana telah dikemukakan
bahkan melindungi masyarakat secara
bahwa dasar penuntutan bagi jaksa
keseluruhan2
penuntut umum hares berdasarkan alat-
Tingkat perkembangan hukum di In-
alat bukti yang sah sebagaimana diatur
donesia sangat diwamai tingkat peradaban
dalam Pasal 184 Kitab Undang-Undang
atau cultural masyarakat dan kebijakan
HuktunAcaraPidana, Demilcian juga para
pengambil keputusan. Perkembangan
haldm dalammemutusperkarapidanaharus
hukum di negara kita mengalami pasang
berdasarkan Pasal 184
surut, seiring dengan pergantian penguasa
Kitab Undang-Undang HukurnAcara
yang mempunyai pandangan dan
Pidana. Alat-alat bukti yang ditetapkan
pendekatan yang berbeda mengenai
didalam Pasal 184 Kitab Undang-Undang
keberadaan dan fungsi hukum tersebut?
Hukum Acara Pidana tersebut hams benar-
Kekuatan alat bukti terhadap
benar sesuai denganfakta, artinyatidakada
putusan pengadilan dalam menyelesaikan
rekayasa.
perkara pidana sangat penting bagi siapa
Namun dalam kenyataannya sekarang
saja yang menyelesaikan perkara-perlcara
ini ada saja saksi yang memberikan
pidana. Kekuatan alat bukti sangat
keterangan palsu, mungkin karena ada
membantuparapenyidik dalam menyelidiki
kendekatan dengan terdakwa.
suatu perkara pidana karena tanpa adanya
Adakalanya hakim langsung percaya akan
alat bukti, suatu perkara tidak bisa
keterangan yang disampaikan oleh saksi
diselesaikan secara singkat. Sebaliknya
tersebut dipersidangan.
dengan adanya kekuatan alat bukti, maka
Kenyataannya walaupun pembuktian
para penyidik akan memeriksa perkara
pada da.samya benar, tetapi masih banyak
pidana tersebut secara mendetail dan
pembuktian yang salah misalnya,
sejelas-jelasnya.
keterangan palsu dari seorang saksi, surat
Dalam. Pasal 184 KUHAP (Kitab
ataupun bukti lain yang tidak sesuai dengan
Undang-UndangHulcumAcaraPidana)Alat
fakta yang ada. Dengan kata lain, seorang
bukti yang sah ialah:

Sudarsono, Pengantar Ilmu Hukum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), hlm.2.


5 C. Ojisman Samosir, Segenggam Tentang Hukum Acara Pidana, (Bandung: Nuansa Aulia, 2013), hlm. 1
6 And) Hannah, KUHP & KUHAP Cetakan ke 17 (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), hlm. 30

Jurnal Hukunz PRIOR1S. Vol. 5 No. 2, Tabun 2016 1129


f. Rutyadi - Kekuoton Mot Bukti Datom Persidongan Perkoro Pidona

saksi bisa saja mengatakan hal yang tidal( D. PEMBAHASAN


benar terhadapterdakwameskipun is telah
disumpah. Sebenamya seorang terdakwa D.1 Kekuatan Alat Bukti Dalam
memang bersalah, tetapi dengan Persidangan Perkara Pidana
keterangan yang diberikan oleh saksi bisa
Dalam sistem peradilan, keberadaan
saja hukuman kepada terdakwa
alat bukti sangat menentukan putusan
diringankan.
hukum yang diambil oleh hakim. Bukan
Dapat dimengerti bahwapembuktian
merupakan rahasia umum, bahwa dalam
dilihatpetspektithukumacarapidana, yakni
persidangan sebelum hakim menjatuhkan
ketentuan yang membatasi sidang
vonis selalu didahului dengan pemeriksaan
pengadilan dalam usaha mencari dan
para saksi dan bukti-bukti lain yang
mempertahankan kebenaran, baik oleh
dianggap dapatmendukungjalarmyaproses
hakim, penuntut umum, terdakwamaupun
persidangan terutama dalam perkara
penasihat hukum, semuanya terikat pada
pidana.
ketentuan dan tata cara, sena penilaian alat
Mengenai alat bukti yang sah , di atur
bukti yang ditentukan oleh undang-undang.
dalam Pasal 184 KUHAP ayat 1, yaitu:
B. RUMUSAN MASALAH a. Keterangan saksi
b. Keteranaanahli
Memperhatikanuraiantersebut di atas,
c. Surat
maka dapat di identitikasi permasa-lahan
d. Petunjuk
sebagai berikut:
e. Keterangan terdakwa.
1. Bagaimanakah kekuatan alat bukti Kekuatan alat bukti dapat
dalam persidangan perkara pidana? membuktikan putusan pengadilan bahwa
2. Mengapa alat bukti diperlukan dalam putusan itu benar sehingga si tersangka
persidangan perkara pidana? dinyatakan bersalah. Dalam penyelesaian
C. METODE PENULISAN perkara pidana, seseorang dianggap
bersalah apabila sudah ada putusan
Metode yang digunakan dalam berkekuatan hukum tetap (inkracht).
penulisan ini adalah studi kepustakaan yakni Kekuatan alat bukti inilah yang
dengan melakukan pengkajian dan analisis mendukung putusan hakim di pengadilan
terhadap peraturan perundang-undangan dalam memutuskan perkara.
yang berlaku dan literatursertamenganalisis Kekuatan pembuktian alat bukti
pendapat sarjana yang berkaitan dengan petunjuk didasari pengamatan hakim untuk
permasalahan yang dibahas dan penulisan menilai persesuaian antara falcta-falcta yang
ini bersifat deskriptif ada dengan tindak pidana yang didakwakan

130 I Jurnal !Mum PRIOR'S. Yol. 5 No. 2. Tabun 2016


Kekuoton Alat Bukti Dolam Persidongon Perkoro Pidana -1. Rusyodi

dan jugapersesuaian antaramasing-masing Demikian pula that bukti yang berlaku bagi
alat bukti dengan fakta dan tindak pidana acara persidangan dalam perkara-perkara
yang didakwakan. Dari kata adanya tertentu seperti hukum acara Mahkamah
persesuaian dapat disimpulkan bahwa Konstitusi, hulcumacara dalampersidangan
sekurang-lcurangnya hams adaduapetunjuk kasus korupsi, hukum acara dalam
untuk mendapatkan bukti yang sah. persidangan kasus terorisme dan lain
Kekuatan pembuktiannya terletak pada sebagainya.7
hubungan banyak atau tidaknya perbuatan Sebagaimana disebutkan dalam Pasal
yang dianggap sebagai petunjuk dengan 173 KUHAP bahwa Hakim ketua sidang
perbuatan yang didakwakan kepada dapat mendengar keterangan saksi
terdakwa.5 mengenai hal tertentu tanpa hadimya
Dad wilayah berlakunya hukum, terdakwa, untuk itu is minta terdakwa
hukum pidana dapat dibedakan antara: keluar dad ruang sidang akantetapi sesudah
a. Hukum pidana umum (hukum pidana itu pemeriksaan perkara tidak boleh
yang dibentuk oleh negara dan berlaku diteruskan sebelum terdakwa diberitahukan
bagi subjek hukum yang melanggar semua hal pada walctu ia tidak had ir.
hukum pidana di wilayah hukum Nullum delictum nulla poena praevia
negara). lege poenali yang berarti tidak ada
perbuatan pidana atau tidak ada pidana
b. Hukum pidana lokal (hukum pidana
yang dibuat oleh pemerintah daerah tanpaundang-undang pidana sebelumnya.
yang berlalcubagi subjek hukum yang Ada empat makna asas legalitas:
melalcukanperbuatan yang dilanggar a. Terhadap ketentuan pidana, tidak
oleh hukum pidana di wilayah hukum boleh berlaku surut (nonretroaktif
pemerintahan daerah tersebut.° atau nullum crimen nulla poena
Alat bukti dapat didefinisikan sebagai sine lege praevia atau lex praevia).
segala hal yang dapat digunakan untuk b. Ketentuan pidana hams tertulis dan
membuktikan perihal kebenaran suatu tidak boleh dipidana berdasarkan
perisliwa di pengadilan. Mengenai apa saja hukum kebiasaan (nullum crimen
yang termasuk alat bukti, masing-masing nulla poem: sine lege scripta atau
hukum acara suatu peradilan akan lex scripta)
mengatumya secararinci. Mat bukti dalam c. Rumusan ketentuanpidana hams jelas
hukum acara pidana berbeda dengan alat (nullum crimen nullapoena sine lege
bukti dalam hukum acara perdata. certa atau lex certa).

5 Eddy as. Hiariej, Teori & Hukum Pembuktlan (Jakarta: Erlangga, 2012), him. 52.
Teguh Prasetyo, Hukum Pidana, (Jakarta: Raja Grafindo, 2014), him. 10.
7 Eddy 0.5 Hiariej, Op.Cit, him. 111.

Arno, Nakao; PRIOR1S. Vol. 5 No, 2, Tabun 2016 1131


f. &dyad! • Kekuoton Alat Bukti Warn Persidangon Perkara Pidona

d. Ketentuan pidana harus ditafsirkan fatal bagi terhukum. Kesalahan tidak


secara ketat dan larangan analogi terbukti baru diketahui begitu terhukum
(nullum crimen nulla poena sine lege sudah menjalani eksekusi mad.
stricta atau lex stricta)8 Untuk menghindari kesalahan seperti
Kekuatan alat bukti, hakim mem- uraian tersebut di atas, maka keberadaan
punyai keyakinan atas kebenaran alat bukti alat bukti di persidangan sangat di
yang ada. Maksudnya alat bukti yang ada perlukan. Hal ini dimaksudkan jangan
berupa keterangan saksi, keterangan ahli, sampai terjadikesalahan seorang hakim
surat, petunjuk, maupun keterangan dalam memutus perkara pidana.
terdakwa hams diyakini hakim berkaitan Hakim memerlukan pertimbangan
dengan peristivvaataukejahatan yang sudah baik dari segi yuridis maupun sosiologis
terjadi atau berkas-berkas perkara yang dalam membuat keputusan setelah
ada. Dengan kata lain hams sesuai dengan diperhadapkan dengan alat bukti. Dan segi
fakta bukan rekayasa. yundis, hakim perlu melihat hukum dari segi
Oleh karena itu, kekuatan materiil dan formil dalam menginterpretasi
pembuktian alat bukti petunjuk harus dan menerapkan hukum terhadap suatu
didasari pengamatan hakim untuk menilai kasus atau kejahatan. Dari segi sosiologis,
persesuaian antara fakta-fakta yang ada bagairnana hakim melihat asas kemanfaatan
dengan tindak pidana yang didakwakan dan hukum di masyarakat sebelum ia
juga persesuaian antara alat-alat bukti; memutuskan perkara di pengadilan. Oleh
artinya dapat disimpulkan bahwaselcurang- sebab itu masyarakat harus benar-benar
kurangnya harus ada dua petunjuk untuk merasa adil dan puas atas keputusan hakim.
mendapat bukti yang sah. Biasanya alat bukti juga tidak boleh
dipercaya begitu saja oleh hakim misalnya
D.2. Alat Bukti Diperlukan Dalam keterangan terdakwa pada Pasal 189 ayat
Persidangan Perkara Pidana (1) bahwa keterangan terdakwa yang dapat
Alat bukti sangat penting sekali dijadikan sebagai alat bukti adalah
kebetadaannya_ Jika hakim dalam memutus keterangan terdakwa yang dinyatakan di
perkara pidana tanpa didukung alat bukti; sidang tentang perbuatan yang ia lakukan
dikhavvatirkan alcansalandalammengambil atau yang ia ketahui sendiri, alami sendiri.
keputusan hukum. Jadi, hakim tidak boleh percaya begitu saja
Keputusan hukum yang diambil oleh atas keterangan yang terdakwa berikan
hakim, misalnya menyangkut pidanamati, sehingga hal-hal yang akan merugikan
jika salah dalam memutus akan berakibat dia atau memperberat hukumannya tidak
akan diungkaplcan.9
o 'bid, Mm. 34.
• C. Ditsman Samosir, Op. Cit, him. 114.

132 I Arno/ Hukum PRIORIS, Paj. S No. 2, Tahun 2016


Kekuoran Not fluke, Dolam Persidangan Perkoro Pidono - f. Rusyodi

J.C.T. Simoranglcir, dick., mengatakan L PENUTUP


bahwa pembuktian adalah usaha dari yang
1. Kekuatan alat bukti dapat
berwenang untukmengemukakan kepada
membuktikan putusan pengadilan
hakim sebanyak mungkin hal-hal yang
bahwa putusan itu benar sehingga si
berkenaan dengan suatu perkara dengan
tersangka dinyatakan bersalah. Dalam
tujuan agar supayadapat dipakai oleh hakim
penyelesaian perkara pidana,
sebagai bahan untuk memberikan
seseorang dianggap bersalah apabila
keputusan.l°
sudah ada putusan berkekuatan
Adapun salah satu tujuan pembuktian
hukum tetap (inkracht).
dalam persidangan diantaranya adalah
memberi kepastian kepada hakim tentang 2. Keberadaan that bukti dipersidangan
adanya suatu peristiwa atau perbuatan sangat diperlukan, hal ini dimalcsuclican
yang dilakukan oleh seseorang. Dengan jangan sampai terjadi kesalahan
demikian tujuan pembuktian adalah untuk seorang hakim dalam memutus
dijadilcan dasar dalam menjatuhkanputusan perkara pidana dan dijadikan dasar
hakim kepada terdakwa tentang bersalah oleh hakim dalam menjatuhkan
atau tidaknya sebagaimana yang telah putusan kepada terdakwa tentang
didalcwakan oleh penuntut umum. Namun bersalah atau tidaknya sebagaimana
tidak semua hal hams dibuktikan." yang telah didakwakan oleh penuntut
Hakim dalam memutus perkara umum
hams terlebih dahulumempertimbangkan F. SARAN
syarat-syarat formil alat-alat bukti, mengenai
kekuatanpembuktian dan juga hakim hams Hakim dalam memutus suatupericara
melihat langsung apakah antara alat bukti pidana hams terlebih dahulu
yang satu dengan alat bukti yang lain mempertimbangkan syarat formil alat-alat
ada persesuaian atau tidak dan hakim bukti dan mengenai kekuatan pembuktian
harusmelihat fakta-faktayang tedadi dalam hakim hams melihatlangsungapakahantara
persidangan. Jika sudah dipertimbangican alat bulcti yang satu dengan that bukti yang
oleh hakim, maka hakim bisa lain adapersesuaian atau tidak juga halcim
memutuskan perkara pidana itu sesuai hendaknya melihat fakta-falcta yang terj adi
dengan hukum yang ada. dalam persidangan.
(RNB - R)

Mdl Sofyan & Abd. Asis, Hukum Acara Pidana, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2014), film. 230
'bid, him. 231.

Junta! Hukum MONS. Vol. 5 No. 2. Tabun 2016 1133


i. Rusyodi • Kekuoton Afar Buktl Dalam Persidongon Perkaro !Wows

Pembuktian, Erlangga, Yogyakarta,


DAFTAR PUSTAKA 2012
Samosir C. Djisman., Segenggam Tentang
Hannah Andi., KUHP & KUHAP Cetakan Hukum Acara Pidana, Nuansa Aulia,
ke 17, Rineka Cipta, Jakarta, 2011. Bandung, 2013.
Hiariej Eddy, 0.S., Teori dan Hukum Sofyan Andi & Abd. Asis, H., Hukum Acara
Pidana, Prenadamedia Group, Jakarta,
2014.
Sudarsono., Pengantar Ilmu Hukum, Rineke
Cipta, Jakarta, 2007.

134 I fund Hukum PftIORJS, Vol. 5 No. 1. Takes 2016

Anda mungkin juga menyukai