Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan
pengendalian dari mekanisme normalnya,sehingga mengalami pertumbuhan
yang tidak normal,cepat dan tidak terkendali.Selain itu kanker paudara
didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari
parenchymadan juga jenis kanker yang paling umum diderita kaum wanita.
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian dari Kanker Payudara
2. Untuk mengetahui patofisiologi dari Kanker Payudara
3. Untuk mengetahui Gejala Klinis Kanker Payudara
4. Untuk mengetahui Faktor Penyebab Kanker Payudara
5. Untuk mengetahui Pengobatan Kanker Payudara
6. Untuk mengetahui Pencegahan Kanker Payudara
7. Untuk mengetahui Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kanker Payudara
Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan
pengendalian dari mekanisme normalnya,sehingga mengalami pertumbuhan
yang tidak normal,cepat dan tidak terkendali.Selain itu kanker paudara
didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari
parenchymadan dan juga kanker payudara ini yang paling umum diderita
kaum wanita.
B. Patofisiologi
Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit
yang disebut transformasi yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi.
a. Fase inisiasi
Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetic sel yang
memicu sel menjadi ganas.Perubahan dalam bahan genetic sel ini
disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen yang bisa berupa bahan
kimia,virus,radiasi (penyinaran) atau sinar matahari.Tetapi tidak semua sel
mempunyai kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen.kelainan genetic
sel atau bahan lainnya yang disebut promotor yang menyebabkan sel lebih
rentan terhadap suatu karsinogen.Bahkan gangguan fisik menahun pun bisa
menyebabkan sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan.
b. Fase promosi
Pada tahap promosi suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah
menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan
terpengaruh oleh promosi.Karena itu diperlukan beberapa factor untuk
tertajidanya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen).
c. Fase metastatis
Metastatis menuju ketulang merupakan hal yang kerap terjadi pada kanker
payudara,beberapa diantaranya disertai komplikasi lainseperti simtoma
hiperkalsemia,patologikal fractures atau spinal cord compression.Metastatis
demikian bersifat oestiolotik yang berarti bahwa oesteoklas hasil induksi sel
kanker merupakan mediator osteolisis dan mempengaruhi diferensial dan
aktifitas osteoblas serta osteoklas lain hingga meningkatkan resorpsi tulang.
C. Gejala Klinis
Gejala klinis kanker payudara dapat berupa :
Benjolan pada payudara
Umumnya berapa benjolan payudara yang tidak nyeri pada
payudara.Benjolan itu mula-mula kecil,semakin lama akan semakin
besar,lalu melekat pada kulit payudara atau pada putting susu.
Erosi atau eksema putting susu
Kulit atau putting susu tadi menjadi tertarik ke dalam
(retraksi),berwarna merah muda atau kecoklat-coklatan sampai
menjadi edema hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk
,mengkerut,atau timbul borok (ulkus)pada payudara .Borok itu
semakin lama akan semakin besar dan mendalam sehingga dapat
menghancurkan seluruh payudara ,sering berbau busuk dan mudah
berdarah.
Ciri lain nya antara lain :
Perdarahan pada putting susu
Rasa sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul apabila tumor
sudah besar,sudah timbul borok,atau bila sudah muncul metastase ke
tulang-tulang.
Kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening di
ketiak,bengkak (edema) pada lengan dan penyebaran kanker ke
seluruh tubuh.Kanker payudara lanjut sangat mudah dikenali dengan
mengetahui criteria operbilitas heagensen sebagai berikut : terdapat
edema luas pada kulit payudara,adanya nodul pada kulit payudara,
kanker payudara jenis karsinimatosa, terdapat
nodulsupraklavikula,adanya edema lengan,adanya metastase
jauh,serta terdapat dua dari tanda-tanda local adcanced,yaitu ulserasi
kulit edema kulit kulit terfiksasi pada dinding toraks,kelenjar getah
beningaksila berdiameter lebih 2,5cm dan kelenjar getah bening
aksila melekat satu sama lain.
Keluarnya cairan
Keluarnya cairan (nipple discharge) adalah keluarnya cairan dari
putting susu secara spontan dan tidak normal. Cairan yang keluar
disebut normal apabila terjadi pada wanita yang hamil,menyusui dan
pemakai pil kontrasepsi.
Seorang wanita harus waspada apabila dari putting susu keluar caira
berdarah cairan encer dengan awarna merah atau coklat,keluar
sendiri tanpa harus memijit putting susu,berlangsung terus
menerus,hanya pada satu payudara (unilateral) dan cairan selain air
susu.
D. Faktor penyebab terjadinya kanker payudara :
1. Factor resiko
a. Factor reproduksi
Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan resiko terjadinya
kanker payudara adalah nuliparitas,menarche pada umur muda,menopause
pada umur lebih tua dan kehamilan pertama pada umur tua.Resiko utama
kanker payudara adalah bertambanhya umur.Diperkirakan periode antara
terjadinya haid pertama dengan umur saat kehamilan pertama merupakan
window of initation perkembangan kanker payudara.Secara anatomi dan
fungsional payudara akan mengalami autrofi dengan bertanbahanya
umur.Kurang dari 25% kanker payudara terjadi pada masa sebelum
menopause ssehingga diperkirakan awal terjadinya tumor jauh sebelum
terjadi perubahan klinis.
b. Penggunaan hormone
Hormone estrogen berhubungan terjadinya kanker payudara.Suatu analisis
menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat resiko kanker payudara pada
pengguna kontrasepsi oral,wanita yang menggunakan obat ini untuk waktu
yang lama mempunyai resiko tinggi untuk mengalami kanker payudara
sebelum menopause.Sel –sel yang sensitive terhadap rangsangan hormonal
mungkin mengalami perubahan degenerasi jinak atau menjadi ganas.
c. Penyakit fibrokistik
Pada wanita dengan adenosis,fibroadenoma,dan fibrosis tidak ada
peningkatan resiko terjadi kanker payudara.
Pada hiperplasis dan papiloma resikosedikit meningkat 1 sampai 2
kali.Sedangkan pada hyperplasia atipik,resiko meningkat hingga 5 kali.
d. Obesitas
Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh
dengan kanker payudara pada wanita paska menopause.Variasi terhadap
kanker ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh diet terjadinya
keganasan ini.
e. Radiasi
Eksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas
meningkatkan terjadinya resiko kanker payudara.
f. Riwayat keluarga dan factor genetic
Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat
penderita yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker
payudara.Terdapat peningkata resiko keganasan pada wanita yang
keluargannya mmenderita kanker payudara.Pada studi genetic ditemukan
bahwa kanker payudara brhubungan dengan gen tertentu.Apabila terdapat
BRCA 1 yaitu suatu gen kerentanan terhadap kanker payudara,probalitas
untuk terjadi kanker payudara sebesar 60% pada umur 50 tahun dan
sebesar 85% ppada umur 70 yahun.Faktor usia sangat berpengaruh sekkitar
60% kanker payudara terjadi di usia 60 tahun.Resiko terbesar usia 75
tahun.
2. Factor genetic
Kanker payudara dapat terjadi karena adanya beberapa factor genetic yang
diturunkan dari orang tua ke anaknya.Faktor genetic yang diamksud adalah
adanya mutasi pada beberapa gen yang bersifat onkogen dan gen yang
bersifat mensupresi tumor.
E. Pengobatan kanker
Ada beberapa pengobatan kanker payudara yang penerapannya banyak
tergantung pada stadium penyakit :
1. Masektomi
Masektomi adalah operasi pengangkatan payudara.Ada 3 jenis masektomi :
Modified radical mastectomy yaitu operasi pengangkatan seluruh
payudara ,jaringan payudara di tulang dada,tulang selangka,tulang iga,serta
benjolan disekitar ketiak.
Total simple mastectomy yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara
saja tetapi tidak kelenjar di ketiak.
Radical mastectomy yaitu operasi pengangkatan sebagian dari
payudara.Biasanya disebut lumpectomy yaitu pengangkatan hanya pada
jaringan yang mengandung sel kanker saja,bukan seuruh payudara.Operasi
ini direkomendasikan pada pasien yang besar tumornya kurang dari 2cm
dan letaknya di pinggir payudara.
2. Radiasi
Penyinaran atau radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena
kanker dengan menggunakan sinar x dan sinar gamma yang bertujuan
membunuh sel kanker yang masih tersisa setelah operasi.Efek pengobatan
ini tubuh menjadi lemah,nafsu makan berkurang,warna kulit di sekitar
payudara menjadi hitam,serta HB dan leukosit cencerung menurun sebagai
akibat radiasi.
3. Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat anti kanker atau sitokina dalam
bentuk cair atau kapsul atau melalui infuse yang bertujuan membunuh sel
kanker melalui mekanisme kemotaksis.Tidak hanya sel kankerpada
payudara tapi juga di seluruh tubuh.Efek dari kemoterapi adalah pasien
mengalami mual muntah sera rambut rontokkarena pengaruh obat-obatan
yang diberikan pada saat kemoterapi.
F. Strategi Pencegahan
Pada prinsipnya strategi pencegahan dikelompokkan tiga kelompok
besar yaitu pencegahan pada lingkungan pada milestone dan
pejamu.Hampir setiap epidiomologi sepakat bahwa pencegahan yang paling
efektif bagi kejadian penyakit tidak menular adalah promosi kesehatan dan
proteksi dini.Begitu pula pada kanker payudara dan pencegahannya yang
dilakukan antara lain :
1. Pencegahan primer
Pencegahan primer pada kanker payudara merupakan salah satu bentuk
promosi kesehatan karena dilakukan pada orang yang sehat melalui upaya
menghindari diri dari keterpaparan pada berbagai factor resiko dan
melaksanakan pola hidup sehat.Pencegahan primer juga bisa melalui
pemeriksaan sadari (pemeriksaan payudara sendiri) yang dilakukan secara
rutin untuk memperkecil factor resiko terkena kanker payudara.
2. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder dilakukan terhadap individu yang memiliki resiko
untuk terkena kanker payudara .Setiap wanita yang normal dan memiliki
siklus haid yang normal merupakan at risk dari kanker
payudara.Pencegahan sekunder dengancara deteksi dini.Beberapa metode
deteksi dini terus mengalami perkembangan .Skrining melalui mammografi
dikalim memiliki akurasi 90 %dari semua penderita kanker payudara tetapi
keterpaparan terus menerus pada
mamografi pada wanita yang sehat merupakan salah satu factor resiko
terjadinya kanker payudara. Karena itu skrining dengan mammografi tetap
dapat dilaksanakan dengan beberapa pertimbangan antara lain :
o Wanita yang sudah mencapai usia 40 tahundianjurkan melakukan cancer
risk.
o Pada wanita dengan factor resiko mendapat rujukan mammografi setiap 2
tahun sampai usia 50 tahun.
3. Pencegahan tersier
Pencegahan tersier biasanya diarahkan pada individu yang telah positif
menderita kanker payudara.Penanganan yang tepat pada penderita kanker
payudara sesuai dengan stadiumnnya akan dapat mengurangi kecacatan dan
memperpanjang harapan hidup penderita.Pencegahan tersier ini penting
untuk meningkatkan kualitas hidup penderita serta mencegah komplikasi
penyakit dan meneruskan pengobatan. Tindakan pengobatan dapat berupa
operasi walaupun tidak berpengaruh banyak terhadap ketahanan hidup.Bila
kanker telah jauh bermetastatis dialkukan tindakan kemoterapi dengan
sitostatika.Pada stadium tertentu pengobatan yang diberikan hanya berupa
simptomatik dan dianjurkan untuk mencari pengobatan alternative dengan
obat herbal kanker payudara.
G. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
Kesehatan payudara tentu menjadi perhatian semua
wanita.Disamping untuk estetika kesehatan payudara juga berguna untuk
kesehatan tubuh secara keseluruhan .Wanita mempunyai resiko yang besar
untuk terkena tumor atau keaganaasan di organ payudarannya .Oleh karena
itu wanita disarankan agar bisa melakukan pemeriksaan payudraa sendiri
agar dapat deteksi dini.Pemeriksaan payudara sendiri (sadari)dapat
dilakukan oleh wanita siapapun setelah usia 20 tahun.Para wanita
disarankan untuk melakukannya sendiri karena mereka sendirilah yang tau
struktur payudara nya secara normal.Oleh karena itu jika ada benjolan
akan langsung menyadarinya.
Saat yang paling tepat untuk melakukan pemeriksaan ini adalah pada hari
ke 5-7 setelah menstruasi dimana payudara tidak mengeras,membesara atau
nyeri lagi.Untuk wanita yang telah menopause atau tidak menstruasi lagi
mereka dapat melakukannya kapan saja dan disarankan untuk
memeriksakannya sendiri setiap awal atau akhir bulan.
Langkah –langkah melakukan sadari :
1. Mulailah pemeriksaan dengan mengamati bentuk payudara anda di
cermin.Pastikan bahu anda lurus sejajar dan letakkan tangan anda di
pinggang.Perhatikan bentuk ukuran dan warnanya.Kelainan yang mungkin
di temukan seperti kerutan ,benjolan,lekukan ,posisi putting yang tidak
normal atau struktur kulit yang tidak normal (merah ,kasar,berkerut) atau
bahkan nyeri
2. Angkat kedua lengan anda untuk melihat kelainan bentuk payudara .Lihat
apa kedua payudara terangakat bersama-sama.\
3. Dengan menggunakan ujung jari ,tekanlah perlahan permukaan payudara
anda dan rasakan apakah ada benjolan.Rabalah sesuai dengan pola berikut :
melingkar,dari atas ke bawah,dari tengan ke samping,sampai area
ketiak.Lakukan langkah ini pada kedua payudara.
4. Peraslah putting susu anda secara perlahan.Lihat apakah ada cairan
berwarna putih,kekuningan atau bahkan darah.
5. Selain dengan berdiri anda juga bisa memeriksa payudara dalam keadaan
berbaring. Ganjallah separuh punggung anda (sisi payudara yang hendak
diperiksa)dengan bantal.Tarulah tangan anda dibelakang kepala.Lalu
gunakan ujung jari tangan anda yang berlawanan untuk memeriksa
payudara.
Jika dalam pemeriksaan kita menemukan benjolan,atau masalah lainnya
pada payudara anda pada saat melakukan sadari ,konsultasikan dengan
dokter.Dan akan dilakukan pemeriksaan penunjang berupa mammografi
atau ultrasonografi untuk pemeriksaan yang lebih detail
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan
pengendalian dari mekanisme normalnya,sehingga mengalami pertumbuhan
yang tidak normal,cepat dan tidak terkendali.Selain itu kanker paudara
didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari
parenchymadan juga jenis kanker yang paling umum diderita kaum wanita.
B. Saran dan Kritik
Dari Makalah diatas penulis menyadari bahwa makalah ini masih
banyak kesalahan dan kekurangan .Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan saran ataupun kritik demi perbaikan makalah selanjutnya.
Siapa bilang pria tidak punya payudara sehingga ia tidak bisa terkena kanker
payudara? Faktanya, pria dan wanita sama-sama memiliki risiko untuk menderita
kanker ini karena keduanya sama-sama memiliki jaringan payudara. Siapa bilang
pria tidak punya payudara sehingga ia tidak bisa terkena kanker payudara?
Faktanya, pria dan wanita sama-sama memiliki risiko untuk menderita kanker ini
karena keduanya sama-sama memiliki jaringan payudara. Yang membedakannya
adalah wanita memiliki hormon yang dapat merangsang jaringan payudara
tersebut untuk berkembang dan membesar, sementara tubuh pria normalnya tidak
memproduksi hormon tersebut dalam jumlah banyak sehingga jaringan payudara
mereka tetap rata dan kecil. Walaupun begitu, beberapa kali kita mungkin
menjumpai pria dengan payudara yang berukuran sedang atau bahkan besar.
Biasanya hal ini hanya disebabkan oleh timbunan lemak. Namun, kadang-kadang
pria juga dapat mengalami perkembangan kelenjar payudara yang nyata karena
mereka mengkonsumsi obat-obatan tertentu atau memiliki kadar hormon yang
abnormal. Kanker payudara 100 kali lebih sering terjadi pada wanita
dibandingkan pria. Namun, walaupun jarang dan sedikit sekali, kanker ini ternyata
juga dapat menyerang kaum pria. Kurang dari 1% dari semua insiden kanker
payudara dapat mengenai pria. Insiden kanker payudara terbanyak adalah
mengenai bangsa Afrika-Amerika dan Yahudi. Pada tahun 2010, The American
Cancer Society memperkirakan bahwa terdapat sekitar 1.970 kasus baru kanker
payudara pada pria dan kanker tersebut akan menyebabkan sekitar 390 kematian
pada pria (sebagai perbandingan, hampir 40.000 wanita meninggal akibat kanker
payudara setiap tahun). Apa yang dapat menyebabkan terjadinya kanker payudara
pada pria? Faktor risiko kanker payudara pada pria ini berhubungan dengan
peningkatan usia (biasanya menyerang pria tua dengan puncaknya pada usia 60
tahunan serta jarang menyerang pria muda), paparan radiasi (misalnya,
sebelumnya pria telah menjalani terapi radiasi untuk mengobati keganasan di area
dada), dan faktor-faktor yang berkaitan dengan ketidakseimbangan estrogen dan
androgen yang abnormal dimana terjadi peningkatan jumlah estrogen dalam
jumlah besar, seperti terapi estrogen, penyakit-penyakit testikular, infertilitas,
obesitas, dan sirosis hati. Pada 20% pria, kanker payudara diawali oleh kondisi
ginekomastia, yaitu kondisi dimana payudara pria membesar sacara abnormal
sebagai respon terhadap peningkatan kadar estrogen. Faktor risiko yang berkaitan
dengan genetik meliputi sindroma Klinefelter (XXY), mutasi gen, sindroma
feminisasi testikular. Pria yang menderita kanker payudara sebagian besar akan
mengeluh adanya benjolan pada payudara. Benjolan tersebut biasanya teraba
keras dan tidak nyeri. Kanker ini juga bisa menyebabkan perubahan kulit di
daerah puting susu. Perubahan ini termasuk retraksi/penarikan puting susu,
ulserasi kulit, perdarahan dan keluarnya cairan dari puting susu. Keadaan ini harus
dibedakan dengan ginekomastia, karsinoma payudara primer, penyebaran kanker
dari tempat lain ke payudara, dan abses/infeksi payudara. Penderita juga
mengeluh adanya nyeri lokal dan pembesaran kelenjar getah bening ketiak.
Kanker payudara yang telah menyebar ke tulang dapat memberikan gejala nyeri
tulang. Kanker payudara yang telah lanjut juga bisa menghasilkan gejala khas
kanker, seperti kelemahan dan penurunan berat badan. Evaluasi terhadap kanker
payudara dapat dilakukan dengan radiologi melalui pencitraan payudara serta
penegakan diagnosis dilakukan melalui biopsi. Keganasan kanker payudara pada
pria sebenarnya hampir sama dengan wanita namun kondisi yang dialami pria
seringkali lebih buruk karena keterlambatan diagnosis, dimana pada waktu
didiagnosis kanker payudara telah berada pada stadium lanjut (stadium III atau
IV). Penentuan tingkat keganasan ini bergantung dari keterlibatan kelenjar getah
bening, ukuran tumor, stadium histologi, dan status hormonal penderita.
Pengobatan kanker payudara pada pria bergantung pada stadium dan perluasan
tumor ke area sekitarnya. Pilihan pengobatannya sama dengan wanita. Tumor
yang ukurannya kecil dapat diatasi dengan pembedahan (eksisi lokal) dan radiasi
atau dengan mastektomi. Metode pembedahan lain yang paling umum dilakukan
adalah mastektomi radikal modifikasi, yaitu pengangkatan payudara, lapisan atas
otot-otot dada, dan sebagian kelenjar gatah bening ketiak. Metode ini digunakan
jika otot depan dada terlibat karena jaringan payudara pria sedikit. Biasanya
dikombinasi juga dengan terapi radiasi pasca operasi. Terapi radiasi adjuvan
diperlukan pada kasus dimana terdapat risiko yang tinggi untuk terjadi
kekambuhan/rekurensi lokal. Kebanyakan kanker payudara pada pria adalah jenis
yang sensitif terhadap hormon estrogen. Ini disebut sebagai reseptor estrogen-
positif, yang berarti bahwa kanker tumbuh sebagai respon terhadap stimulasi
dengan estrogen. Kanker payudara pria dengan reseptor estrogen-positif akan
dipertimbangkan diberikan tamoxifen, obat yang akan menghambat aksi dari
estrogen terhadap sel-sel kanker. Sementara, kemoterapi sistemik
dipertimbangkan bagi pria dengan reseptor estrogen-negatif dan pria yang
mengalami kekambuhan setelah terapi tamoxifen, serta pada pria yang berisiko
tinggi terjadinya penyebaran kanker ke organ lain. Sumber: Townsend CM, et al.
Sabiston Textbook of Surgery, 18th ed. Elsevier. 2008 Brunicardi FC, et al.
Schwartz’s Principles of Surgery, 8th ed. McGraw-Hill. 2004
http://www.breastcancer.org/symptoms/types/male_bc/
http://www.medicinenet.com/male_breast_cancer/article.htm