2
Kompetensi Dasar 4.2
Kompetensi Dasar 3.3
Kompetensi Dasar 4.3
Tujuan Pembelajaran
Setelah mendengarkan paparan dari guru peserta didik mampu
memahami analisis SWOT dengan seksama.
Melalui latihan peserta didik mampu menerapkan metode analisis peluang
usaha secara sederhana dengan cermat dan teliti
Melalui observasi dan penggalian informasi peserta didik mampu
menganalis peluang usaha dari suatu produk barang/jasa dengan cermat
dan teliti
Melalui diskusi dan penggalian informasi peserta didik mampu
menentukan peluang usaha produk barang/jasa dengan cermat dan teliti
Setelah diskusi dan pengumpulan informasi peserta didik mampu
mempresentasikan hasil analisis peluang usaha dengan komunikatif
Setelah membaca dan menggali informasi peserta didik mampu
menjabarkan mengenai hak atas kekayaan intelektual dengan cermat
Melalui membaca dan menggali informasi peserta didik mampu
mengidentifikasi prinsip-prinsip hak atas kekayaan intelektual dengan
cermat dan teliti
Melalui membaca dan penggalian informasi peserta didik mampu
mengidentifikasi dasar hukum hak kekayaan intelektual di Indonesia
dengan cermat dan teliti
Melalui diskusi dan penggalian informasi peserta didik mampu
mengklasifikasi hak atas kekayaan intelektual (HAKI) dengan cermat dan
teliti
Melalui diskusi dan penggalian informasi peserta didik mampu
mempresentasikan hak atas kekayaan intelektual dengan komunikatif.
Uraian Materi
Uncertainty
Opportunity Entreperneur
Resources
Banyak peluang usaha yang ada di sekitar kita, asal mau mencari
dan bertanya. Sebagai orang yang kreatif, calon wirausahawan akan
mampu melihat begitu banyak peluang usaha yang berpotensi untuk
diciptakan. Cara mengidentifikasi peluang usaha atau bisnis yang ada bisa
dicari, asal wirausahawan mau bekerja keras, ulet, dan percaya kepada
kemampuan diri sendiri. untuk menggali dan memanfaatkan peluang usaha,
seorang wirausaha harus berpikir positif dan kreatif, yaitu dengan cara:
1. percaya bahwa usaha dapat dilaksanakan;
2. menerima gagasan baru;
3. bertanya pada diri sendiri;
4. mendengarkan saran orang lain;
5. memiliki etos kerja tinggi;
6. pandai berkomunikasi
Menurut Paul Charlap, ada 4 (empat) rumusan mencapai sukses, yang
mencakup:
1. Work hard (bekerja keras)
2. Work smart (bekerja cerdas)
3. Enthusiasm (kegairahan)
4. Service (pelayanan)
Ketika muncul peluang usaha baru, Anda harus segera membuat
inisiatif dengan merencanakan apa saja yang akan dilakukan untuk
melaksanakan peluang tersebut. Pengenalan diri, mengenali lingkungannya,
mengindera peluang usaha, dan mengerahkan sumber daya merupakan
modal awal untuk meraih peluang usaha yang ada. Seorang wirausahawan
harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk
mengarahkan dirinya guna memperoleh peluang, menyusun konsep usaha,
merencanakan masuk pasar, mengembangkan diri serta dibekali dengan
teknik-teknik usaha tertentu. Banyak jenis usaha yang bisa dikelola, mana
yang akan dipilih bergantung pada beberapa hal, antara lain:
a. minat seseorang;
b. modal yang dimiliki;
c. relasi yang dimiliki;
d. dan berbagai peluang lainnya.
Setiap usaha yang dijalani pasti berorientasi ingin mencari
keuntungan. Namun, saat Anda berusaha, tidak akan terlepas dari risiko
yang akan dihadapi. Hal tersebut tidak perlu dicemaskan karena hanya
akan memperlambat dan menghambat usaha. Untuk mengantisipasinya,
persiapkan perhitungkan secara matang langkah usaha yang akan ditempuh
sehingga akan mengurangi risiko yang dihadapi. Ketersediaan informasi bagi
seorang wirausaha mutlak diperlukan.
Setelah seorang wirausaha mewujudkan ide dan peluang usaha
tersebut, sebaiknya mulailah dari usaha yang berskala kecil terlebih dahulu.
Disamping memperkecil risiko, langkah tersebut juga dapat membantu
mendayagunakan modal dalam memantapkan strategi usaha.
Tujuan & Manfaat Analisis Peluang Usaha
Peluang usaha baru dapat muncul dari sekitar kita bahkan dari situasi
yang kita tidak pernah kita duga sekalipun. Untuk mengembangkan ide atau
gagasan tentang peluang usaha kita harus ber[ikir secara :
# Positif, arahkan pada hal-hal yang mempermudah dan bermanfaat
# Kreatif, arahkan pada hal-hal yang dapat tertarik akan produk kita
# Inovatif, arahkan pada penciptaan produk baru yang berguna di masyarakat
# Inisiatif, langsung bergerak jangan ditunda lagi
# Fleksibel, sesuaikan dengan perubahan yang terjadi.
# Responsif, dapat selalu mengikuti perkembangan yang terjadi
Ada banyak metode yang bisa digunakan dalam menganalilsis peluang
usaha. Akan tetapi yang sering digunakan ada 2 (dua) yang paling banyak
digunakan dan di pakai, yaitu :
1. analisis SWOT
2. analilsis 5W dan 1 H
Analisis SWOT
Analisis 5W + 1H
Gagasan usaha
Analisis / evaluasi :
1. Pasar
2. Produksi / operasi
3. Manajemen
4. Keuangan
5. ekonomi
4.2
Prinsip ekonomi ; yakni hak intelektual berasal dari kegiatan kreatif suatu
kemauan daya pikir manusia yang diekspresikan dalam berbagai bentuk yang
akan memeberikan keuntungan kepada pemilik yang bersangkutan.
Prinsip keadilan ; yakni di dalam menciptakan sebuah karya atau orang yang
bekerja membuahkan suatu hasil dari kemampuan intelektual dalam ilmu
pengetahuan, seni, dan sastra yang akan mendapat perlindungan dalam
pemiliknya.
Prinsip kebudayaan ; yakni perkembangan ilmu pengetahuan, sastra, dan seni
untuk meningkatkan kehidupan manusia
Prinsip social (mengatur kepentingan manusia sebagai warga negara), artinya
hak yang diakui oleh hukum dan telah diberikan kepada individu merupakan
satu kesatuan sehingga perlindungan diberikan bedasarkan keseimbangan
kepentingan individu dan masyarakat.
Dasar Hukum Hak atas kekayaan Intelektual
Bagi sebuah bisnis, baik skala besar maupun kecil, merek merupakan
sebuah hal yang sangat penting. Pasalnya, merek adalah salah satu hal yang
dapat menjadi identitas bisnis sekaligus membedakan produk antara yang satu
dan lainnya. Dengan menyebut merek saja, orang dapat langsung mengingat
secara spesifik produk yang dimaksud.
Karena itulah, merek dagang menjadi sebuah hal yang sangat serius.
Terutama sejak diberlakukannya Undang-Undang No. 20 Tahun 2016 tentang
Merek dan Indikasi Geografis, merek menjadi semakin dominan dan memiliki
nilai yang sangat tinggi. Tidak heran bila kemudian dua perusahaan bersaing
dengan sengit mempermasalahkan merek yang sama.
Sengketa merek pun tidak dapat dianggap remeh. Perselisihan ini pun tak
jarang berujung pada denda yang sangat besar, penjara, atau bentuk sanksi
yang lainnya. Setidaknya, 5 (lima) kasus sengketa merek di dunia ini akan
membuktikannya kepada Anda.
1. Michael Jordan vs Pengusaha Perlengkapan Olahraga Tiongkok
Pernahkah Anda mendengar nama Qiaodan? Bagi Anda yang tidak
terlalu menggemari bola basket, nama tersebut mungkin terdengar asing.
Namun jika penggila bola basket, Anda tentu tahu Qiodan adalah nama
Michael Jordan di kalangan penggemarnya di Tiongkok. Di tahun 2015 lalu,
Jordan menuntut sebuah perusahaan olahraga Tiongkok. Mantan bintang
klub Chicago Bulls tersebut menuntuk perusahaan pakaian olahraga di
Fujian Selatan yang menggunakan nama Qiaodan Sports. Sang atlet merasa
keberatan karena hal tersebut dianggap dapat membingungkan konsumen.
Sebelumnya di tahun 2013, Qiaodan Sports menuntut Michael Jordan karena
dianggap merusak reputasinya dan meminta ganti sebesar 8 juta dolar
Amerika sebagai kompensasi.
2. Apple vs Xintong Tiandi
Raksasa teknologi asal Amerika Serikat pun berulang kali mengalami
kejadian seperti ini. Apple kerap kali terlibat dalam kasus kekayaan
intelektual di Tiongkok yang memiliki banyak perusahaan dan acapmkali
meniru produk lain yang lebih terkenal. Tahun 2016, Apple Inc kalah dalam
sengketa merek dagang setelah Pengadilan Beijing memenangkan
perusahaan lokal. Xintong Tiandi merupakan perusahaan yang
menggunakan merek iPhone sebagai produk barang-barang kulitnya.
Padahal di tahun 2002, Apple sudah mendaftarkan merek iPhone untuk
perngkat keras dan lunak komputer di Tiongkok. Namun, permohonan
tersebut baru disetujui pada tahun 2013. XIantong Tiandi sendiri
mencipatakan merek dagangnya pada tahun 2007, bersamaan dengan tahun
pertama Apple memasarkan produknya di Negeri Tirai Bambu.
3. Adidas Lokal vs Adidas Internasional
Perusahaan olahraga Adidas pun mengalami sengketa serupa di
tahun 2016 lalu. Pemegang merek Adidas AG sempat melayangkan gugatan
kepada Jimmy Sanjaya karena menilai adanya kemiripan yang signifikan
antara Adidas AG dan Adidas Jimmy. Adidas AG menganggap Jimmy meniru
logo yang dimilikinya untuk merek Sportmen, sementara Jimmy bersikeras
bahwa mereknya telah didaftarkan pada Direktorat Jenderak Kekayaan
Intelektual. Namun pada akhirnya, kasus ini berakhir tanpa ada pemenang di
pengadilan karena Adidas AG mencabut gugatannya. Itulah 5 (lima) contoh
kasus sengketa merek yang terjadi di Indonesia.
4. Toyota Vellfire vs Pengusaha Indonesia
Siapa tak kenal Toyota Vellfire? Produk Toyota ini bukan sembarang
produk untuk kalangan biasa. Vellfire adalah merek yang digunakan Toyota
untuk seri MPV terbaru perusahaan asal Jepang tersebut, Alphard. Kasus
sengketa merek Vellfire bermula saat Toyota merasa keberatan dan
dirugikan atas merek serupa miliki Sutiono. Sebagai penggugat, Toyota
merasa bahwa kesamaan nama produknya dan produk Sutiono yang
digunakan untuk melindung beragam barang jenis kendaraan di darat
bukanlah sebuah kebetulan. Pasalnya, nama Vellfire sangat jarang
ditemukan dan bahkan bukan merupakan sebuah kata dalam bahasa Inggris.
Namun, kasus ini berakhir dengan damai. Toyota telah mengajukan cabutan
gugatan dan kedua belah pihak sepakat untuk berdamai.
5. iStore vs PT BG Global Indonesia
Masih di Indonesia, merek toko iStore juga pernah mengalami kasus
sengketa merek dagang. Toko iStore yang dimiliki secara sah oleh Juliana
Tjandra memiliki ‘kembaran’ nama yang digunakan di ITC Ambassador,
Kuningan Jakarta Selatan. Diketahui bahwa pemilik iStore di ITC adalah PT. BIG
Global Indonesia. Tidak terima merek dagangnya digunakan begitu saja dan
merasa dirugikan, Juliana melayangkan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat. Gugatan tersebut dikabulkan dan menyatakan bahwa Juliana Tjandra
adalah pemilik sah untuk merek dagang iStore.
Rubrik Penilaian
Job Sheet
Materi 4.2
Sebelum kalian melanjutkan ke materi selanjutnya, dari materi yang telah kalian
baca di atas lakukanlah pengamatan dengan panduan berikut ini:
Langkah Kerja:
1. Amatilah lingkungan sekitar kalian!
2. Buatlah sebuah kasus peluang usaha yang anda minati, lakukan analisisnya
meliputi:
Analisa SWOT Usaha
Strength : Anda bisa menjelaskan potensi apa saja yang dimiliki oleh
usaha Anda misalnya modal yang cukup dan SDM yang profesional.
Weakness : Anda belum memiliki lokasi yang strategis.
Opportunity : Anda menjelaskan bahwa akan ada banyak orang yang
mungkin membutuhkan produk Anda.
Threat : Anda bisa menjelaskan hambatan apa saja yang menurut Anda
akan hadapi selama menjalankan usaha tersebut
Analisa Produk
Nama produk : Anda bebas menentukan nama untuk produk Anda
Keunggulan : Anda bisa menjelakan keunggulan apa saja dari produk
Anda
Strategi harga : Anda bisa melakukan survey untuk mengetahui harga
produk tersebut pada umumnya.
Strategi Distribusi dan promosi : Anda bisa menjaring relasi seperti agen
kue,supermarket dan lain-lain
Analisa pasar
Profil konsumen : Anda bisa menjelaskan siapa target konsumennya
Pesaing dan peluang pasar : Anda bisa menjelaskan dari keunggulan
yang dimiliki dari produk tersebut sehingga menjadi sebuah motivasi bagi
Anda dan dalam menghadapi persanigan yang semakin ketat Anda akan
melakukan survey pasar dan melakukan inovasi untuk mempertahankan
konsumen Anda.
Strategi Pemasaran
Varian produk
Harga produk
Lokasi usaha : lokasi yang mudah dijangkau dengan kendaraan ataupun
transportasi umum
Promosi : melului mulut ke mulut, media social, brosur
3. Susunlah laporannya pada selembar kertas!
Hasil Kerja:
Peserta didik telah mampu Menentukan peluang usaha produk barang/jasa
dengan cermat dan teliti
Peserta didik telah mampu mempresentasikan hasil analisis peluang usaha
dengan cermat dan teliti
Skor Kriteria
Tindak Lanjut
Referensi
Rangkuti, Freddy. (2006). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Daftar Istilah
Rubrik Penilaian
Setiap ide-ide yang cemerlang dan kreatif yang tercipta dari seseorang
atau sekelompok orang sebagai bentuk dari kemampuan intelektual
manusia yang berguna dan memberi dampak baik dari berbagai aspek perlu di
akui dan perlu dilindungi, agar ide-ide cemerlang dan kreatif yang telah
diciptakan tidak diklaim atau di bajak oleh pihak lain. Untuk itu diperlukan wadah
yang dapat membantu dan menaungi ide-ide cemerlang dan kreatif tersebut.
Untuk Tingkat internasional 0rganisasi yang mewadahi bidang H.K.I (Hak
Kekayaan Intelektual) adalah WIPO (World Intellectual Property Organization).
Di era globalisasi dan modernisasi kali ini berkembang pesat media
elektronik khususnya dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi (TIK),hal
ini mengakibatkan munculnya dampak positif dan negative,dampak positifnya
dalah penyampaian informasi akan semakin cepat selain itu juga ada dampak
negatifnya yaitu penyelewengan hak cipta akan semakin buruk bila tidak
ditanggani dengan seksama. Selain itu dampak dari liberalisasi perdagangan,
pembangunan industry dan perdagangan di Indonesia,dalam era globalisasi ini
HAKI dan K3 sangat dibutuhkan oleh semua orang.
Langkah Kerja:
1. Cermati uraian kasus di atas!
2. Temukan bentuk-bentuk pelanggaran HAKI terhadap TIK minimal 5 kasus
yang terjadi pada bidang pemerintahan dan industry!
3. Kerjakanlah pada lembar kerja yang telah disediakan!
Hasil Kerja:
Peserta didik telah mampu Mengidentifikasi dasar hukum hak kekayaan
intelektual di Indonesia dengan cermat dan teliti
Peserta didik telah mampu Mengklasifikasi hak atas kekayaan intelektual
(HAKI) dengan cermat dan teliti
Peserta didik telah mampu Mempresentasikan hak atas kekayaan intelektual
dengan cermat dan teliti
Waktu Pengerjaan: 2 Hari
Rubrik Penilaian
Skor Penilaian
Skor Kriteria
Tindak Lanjut
Daftar Istilah