Anda di halaman 1dari 18

1.

KARAKTERISTIK SAINS
Istilah Biologi berasal dari bios = hidup dan logos = ilmu. Jadi Biologi adalah suatu studi
tentang makhluk hidup dan seluk beluk kehidupan makhluk hidup. Biologi sebagai ilmu dan
merupakan sub dari IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) sering dikenal dengan istilah Sains.
Sains merupakan ilmu pengetahuan pasti dan dapat di uji kebenarannya melalui
eksperimen secara ilmiah (prinsip metode ilmiah).
Istilah Sains = scientia (latin) berarti pengetahuan (knowledge). Sains di bentuk secara
kreatif, sistematis, melalui observasi, secara terus menerus. Dalam pengetahuan, sains
merupakan kumpulan dari konsep, prinsip, hukum dan teori yang berkaitan erat dengan alam
semesta.
Definisi Fakta, Konsep, Prisip, Hukum, Rumus, Teori dan Model
 Fakta adalah keadaan atau kenyataan yang sesungguhnya dari segala peristiwa
yang terjadi di alam. Fakta merupakan dasar bagi konsep, prinsip, hukum, teori dan
model. Sebaliknya kita juga dapat menyatakan bahwa konsep, prinsip, hukum, teori,
dan model keberadaannya adalah untuk menjalaskan dan memahami fakta.
 Konsep adalah abstraksi dari berbagai kejadian, objek, fenomena dan fakta.
Konsep memiliki sifat-sifat dan atribut-atribut tertentu. Menurut Bruner, Goodnow dan
Austin (collette dan chiappetta : 1994) konsep memiliki lima elemen atau unsur
penting yaitu nama, definisi, atribut, nilai (value), dan contoh. Yang dimaksud dengan
atribut itu misalnya adalah warna, ukuran, bentuk, bau, dan sebagainya. Sesuai
dengan perkembangan intelektual anak, keabstrakan dari setiap konsep adalah
berbeda bagi setiap anak. Menurut Herron dan kawan-kawan (dalam Collette dan
Chiappetta 1994), konsep fisika dapat dibedakan atas konsep yang baik contoh
maupun atributnya dapat diamati, konsep yang contohnya dapat diamati tetapi
atributnya tidak dapat diamati, dan konsep yang baik contoh maupun atributnya tidak
dapat diamati.
 Istilah prinsip dan hukum sering digunakan secara bergantian karena dianggap
sebagai sinonim. Prinsip dan hukum dibentuk oleh fakta atau fakta-fakta dan
konsep atau konsep-konsep. Ini sangat perlu dipahami bahwa, hukum dan prinsip
fisika tidaklah mengatur kejadian alam (fakta), melainkan kejadian alam (fakta) yang
dijelaskan keberadaannya oleh prinsip dan atau hukum.
 Rumus adalah pernyataan matematis dari suatu fakta, konsep, prinsip, hukum,
dan teori. Dalam rumus kita dapat melihat saling keterkaitan antara konsep-konsep
dan variable-variabel. Pada umumnya prinsip dan hukum dapat dinyatakan secara
matematis.
 Teori disusun untuk menjelaskan sesuatu yang tersembunyi atau tidak dapat
langsung diamati, misalnya teori atom, teori kinetik gas, teori relativitas. Teori
tetaplah teori tidak mungkin menjadi hukum atau fakta. Teori bersifat tentatif sampai
terbukti tidak benar dan diperbaiki. Hawking (1988) yang dikutip oleh Collette dan
Chiappetta (1994) menyatakan bahwa “kita tidak dapat membuktikan kebenaran
suatu teori meskipun banyak hasil eksperimen mendukung teori tersebut, karena kita
tidak pernah yakin bahwa pada waktu yang akan datang hasilnya tidak akan
kontradiksi dengan teori tersebut, sedangkan kita dapat membuktikan ketidakbenaran
suatu teori cukup dengan hanya satu bukti yang menyimpang. Jadi, teori memiliki
fungsi yang berbeda dengan fakta, konsep maupun hukum”
 Model adalah sebuah presentasi yang dibuat untuk sesuatu yang tidak dapat
dilihat. Model sangat berguna untuk membantu memahami suatu fenomena
alam, juga berguna untuk membantu memahami suatu teori. Sebagai contoh,
model atom Bohr membantu untuk memahami teori atom.
Ciri-ciri Sains (IPA) Sains :
A. Langkah sistematis, bersikap baku.
B. Universal yaitu kebenarannya bersifat umum pada seluruh ruang dan waktu.
C. Dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris (nyata).
D. Objek kajian berupa benda konkret (makhluk hidup, fosil).
E. Berpikir logis
1) Berpikir Induktif yaitu cara berpikir dari hal-hal khusus ke hal-hal bersifat umum.
Misalnya burung, kadal, cecak, angsa adalah hewan bertelur; gajah, sapi, unta
adalah hewan beranak.2) Berpikir Deduktif yaitu cara berpikirdari hal-hal yang
bersifat umum ke hal-hal bersifat khusus. Misalnya setiap makhluk hidup memiliki
kemampuan untuk bereproduksi. Melalui contoh tersebut maka tujuan bereproduksi
adalah untuk melestarikan jenis.
F. Hukum yang dihasilkan bersifat Universal.

2. KEGIATAN YANG BERKAITAN DENGAN


BIOLOGI
kegiatan yang berkaitan dengan ilmu biologi baik ada yang bersifatnya langsung maupun
tidak langsung.

Kegiatan yang sifatnya langsung misalnya kegiatan penelitian, percobaan, dan


serangkaian kegiatan ilmiah lainnya terkait gejala benda dan gejala peristiwa dari
objek biologi.

Kegiatan yang berkaitan dengan ilmu biologi secara tidak langsung misalnya kegiatan di
bidang perkebunan, peternakan, kedokteran, industri, perikanan dan lain sebagainya.
Hampir semua bidang dalam kehidupan menggunakan ilmu biologi sebagai dasar. Oleh
sebab itu kegiatan yang berkaitan dengan ilmu biologi tentu beragam.

3. OBYEK KAJIAN dan RUANG LINGKUP


BIOLOGI
Penjelasan
1. Molekul : partikel-partikel penyusun sel makhluk hidup.
2. Sel : unit kehidupan terkecil makhluk hidup.
3. Jaringan : kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi sama.
4. Organ : kumpulan jaringan yang menjalankan fungsi tertentu dalam tubuh.
5. Sistem organ : kumpulan organ yang menjalankan fungsi tubuh tertentu dalam tubuh.
6. Individu : organisme tunggal.
7. Populasi : kumpulan individu sejenis yang menempati suatu daerah pada waktu
tertentu.
8. Komunitas : kumpulan populasi dari berbagai spesies yang saling berinteraksi dalam
suatu habitat.
9. Ekosistem : interaksi antara populasi-populasi penyusun komunitas dengan
lingkungan abiotiknya.
10. Bioma : sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu lokasi geografis
tertentu.
11. Biosfer : berbagai macam ekosistem yang ada di dunia.

Cabang-cabang Ilmu Biologi


Karena ruang lingkup yang luas maka ilmu biologi berkembang membentuk cabang-cabang
ilmu biologi berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Berikut contoh cabang biologi beserta objek
kajiannya.
 Acarologi, ilmu yang mempelajari tentang acarina (tungau)
 Aerobiologi, ilmu yang mempelajari partikel organik yang dapat diangkut oleh udara
 Agroforestri, ilmu yang mempelajari bentuk pengelolaan sumber daya yang
memadukan kegiatan pengelolaan hutan atau pohon kayu-kayuan dengan
penanaman komoditas atau tanaman jangka pendek
 Agronomi, ilmu yang mempelajari tentang tanaman budidaya
 Algologi, ilmu yang mempelajari tentang alga
 Anatomi atau ilmu urai tubuh, ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tubuh
 Anatomi Perbandingan, ilmu mengenai persamaan dan perbedaan anatomi dari
makhluk hidup.
 Andrologi, ilmu yang mempelajari tentang macam hormon dan kelainan reproduksi
pria
 Anestesiologi, disiplin ilmu yang mempelajari penggunaan anestesi.
 Angiologi, ilmu yang mempelajari penyakit sistem peredaran darah dan sistem
limfatik
 Antropologi biologi, ilmu yang mempelajari penelitian biologis dan budaya tentang
keanekaragaman manusia, evolusi manusia, dan pembandingan anatomi, perilaku,
sejarah, dan ekologi primat di masa lampau dan kini
 Apiologi, ilmu yang mempelajari tentang lebah termasuk ternak lebah
 Arachnologi, ilmu yang mempelajari tentang laba-laba.
 Artrologi, ilmu yang mempelajari tentang sendi (penyakit sendi)
 Artropodologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan artropoda
 Astrobiologi, studi yang mempelajari evolusi, distribusi, dan masa depan kehidupan
di alam semesta
 Bakteriologi, ilmu yang mempelajari tentang bakteri
 Batrakologi, ilmu yang mempelajari tentang amphibia
 Biofarmaka, ilmu yang mempelajari budidaya tanaman obat
 Bioinformatika, ilmu yang mempelajari penerapan teknik komputasional untuk
mengelola dan menganalisis informasi biologis
 Biologi Air Tawar, ilmu yang mempelajari kehidupan dan ekosistem habitat air tawar
 Biologi Evolusioner, ilmu yang mempelajari asal-usul spesies yang memiliki nenek
moyang sama, dan penurunan spesies, serta perubahan, pertambahan, dan
diversifikasinya sejalan dengan waktu.
 Biologi Integratif, ilmu yang mempelajari organisme secara keseluruhan melalui
fokus antarmuka antara biologi dan fisika, kimia, teknik, pencitraan, dan informatika
 Biologi Kelautan, ilmu yang mempelajari kehidupan di laut (makhluk hidup beserta
interaksinya dengan lingkungan)
 Biologi Konservasi, studi tentang pelestarian, perlindungan, dan restorasi
lingkungan alam, ekosistem alami, vegetasi, dan satwa liar
 Biologi Kuantum, ilmu yang mempelajari aplikasi dari mekanika kuantum terhadap
objek biologi dan permasalahannya
 Biologi Lingkungan, ilmu yang mempelajari lingkungan beserta permasalahan dan
solusinya, dengan mengintegrasikan akademik ilmu fisik dan biologi
 Biologi Molekuler, kajian biologi pada tingkat molekul
 Biologi Pembangunan, ilmu yang mempelajari lingkungan hidup dalam ruangan
 Biologi Perkembangan, ilmu yang mempelajari tentang proses pertumbuhan dan
perkembangan organisme
 Biologi Populasi, ilmu yang mempelajari tentang populasi organisme, terutama
pengaturan jumlah populasi, ciri-ciri sejarah kehidupan populasi, dan kepunahannya
 Biologi Psikologi, ilmu yang mempelajari pengaruh timbal balik antara bidang
psikologis dan biologis terhadap satu sama lain
 Biologi Reproduksi, cabang biologi yang mendalami tentang perkembangbiakan
 Biologi Sintesis, ilmu yang menggabungkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
mempelajari desain dan konstruksi fungsi biologis baru serta sistem yang tidak
ditemukan di alam
 Biokimia, kajian biologi yang mempelajari kimia makhluk hidup
 Biofisika. cabang ilmu biologi yang mengkaji aplikasi aneka perangkat dan hukum
fisika untuk menjelaskan aneka fenomena hayati atau biologi
 Biogeografi, cabang dari biologi yang mempelajari tentang keaneka ragaman hayati
berdasarkan ruang dan waktu
 Biomatematika, ilmu yang mempelajari penelitian kuantitatif dari proses biologis,
dengan penekanan pada pemodelan
 Biomekanika, ilmu yang mempelajari penerapan prinsip mekanik untuk sistem
biologis
 Bionik, ilmu yang mempelajari penerapan metode biologis dan sistem yang
ditemukan di alam untuk penelitian dan desain sistem rekayasa dan teknologi
modern
 Biostatistika, (gabungan dari kata biologi dengan statistika; kadang-kadang dirujuk
sebagai biometri atau biometrika) adalah penerapan ilmu statistika ke dalam ilmu
biologi
 Bioteknologi, cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri,
fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam
proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa
 Botani, ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan
 Bryologi, ilmu yang mempelajari tentang bryophyta
 Cetologi, ilmu pengetahuan yang mempelajari cetacean
 Conchologi, ilmu pengetahuan yang mempelajari kulit moluska
 Dendrokronologi, ilmu yang mempelajari analisis cincin lingkaran tahunan pada
batang berkambium
 Dendrologi, ilmu yang mempelajari tentang pohon maupun tumbuhan berkayu
lainnya, seperti liana dan semak
 Dermatologi, ilmu yang mempelajari kulit dan penyakitnya
 Ekofisiologi, ilmu yang mempelajari adaptasi fisik suatu organisme terhadap kondisi
lingkungannya
 Ekologi, ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup
dan lingkungannya
 Ekologi molekuler, ilmu yang mempelajari ekologi pada tingkat molekul
 Embriologi, ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio
 Endokrinologi, ilmu yang mempelajari tentang hormone
 Entomologi, Ilmu yang mempelajari tentang serangga
 Epidemiologi, ilmu yang mempelajari tentang penularan penyakit
 Epigenetik, ilmu yang mempelajari perubahan dalam ekspresi gen yang disebabkan
oleh mekanisme selain perubahan dalam urutan DNA yang mendasarinya
 Epizoologi, ilmu mengenai penyakit menular yang menjangkiti hewan, biasanya
hewan ternak
 Etnobiologi, ilmu yang mempelajari hubungan yang dinamis antara manusia, biota,
dan lingkungan dari jaman dahulu hingga sekarang
 Etnobotani, ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan tumbuhan
 Etnozoologi, ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan hewan
 Etologi, cabang ilmu zoologi yang mempelajari perilaku atau tingkah laku hewan,
mekanisme serta faktor-faktor penyebabnya
 Eugenetika, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
 Evolusi, ilmu yang mempelajari perubahan makhluk hidup dalam jangka panjang
 Enzimologi, ilmu yang mempelajari tentang enzim
 Farmakologi, ilmu yang mempelajari obat-obatan, interaksi dan efeknya terhadap
tubuh manusia
 Fenologi, ilmu yang mempelajari pengaruh iklim atau lingkungan sekitar terhadap
penampilan suatu organisme atau populasi
 Fikologi, ilmu yang mempelajari tentang alga.
 Filogeni, kajian mengenai hubungan di antara kelompok-kelompok organisme yang
dikaitkan dengan proses evolusi yang dianggap mendasarinya
 Fisiologi, Ilmu yang mempelajari tentang faal/fungsi kerja tubuh
 Fisioterapi, Ilmu yang mempelajari tentang pengobatan terhadappenderita yang
mengalami kelumpuhan atau gangguan otot
 Fitopatologi, cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari penyakit tumbuhan akibat
serangan patogen ataupun gangguan ketersediaan hara
 Florikultura, ilmu hortikultura yang mempelajari segala hal tentang tanaman hias
 Gastrologi, ilmu yang mempelajari tentang salurang pencernaan, terutama lambung
dan usus
 Genetika, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
 Genetika Ekologi, ilmu yang mempelajari genetika dalam ciri-ciri ekologi
 Genetika Evolusioner, ilmu yang mempelajari evolusi dari pewarisan sifat mahkluk
hidup
 Genetika Kuantitatif, Cabang genetika yang membahas pewarisan sifat-sifat terukur
(kuantitatif atau metrik)
 Geobiologi, ilmu yang menggabungkan geologi dan biologi untuk mempelajari
interaksi organisme dengan lingkungan mereka
 Geriatri, ilmu yang mempelajari penyakit dari kaum berusia lanjut
 Gerontologi, ilmu yang mempelajari melalui berbagai aspek terhadap proses
penuaan yaitu melalui pendekatan biologis, psikologis, sosial, ekonomi, kesehatan
dan lingkungan
 Genetika, ilmu yang membahas transmisi bahan genetik pada ranah populasi
 Genetika kuantitatif, cabang genetika yang membahas pewarisan sifat-sifat terukur
(kuantitatif atau metrik), yang tidak bisa dijelaskan secara langsung melalui hukum
pewarisan Mendel
 Genetika molekuler, cabang genetika yang mengkaji bahan genetik dan ekspresi
genetik di tingkat subselular (di dalam sel)
 Genetika populasi, ilmu yang mempelajari transmisi bahan genetik pada ranah
populasi
 Ginekologi, ilmu yang khusus mempelajari penyakit-penyakit sistem reproduksi
wanita (rahim, vagina dan ovarium)
 Genomika, ilmu yang mempelajari tentang bahan genetik dari suatu organisme atau
virus
 Harpetologi, ilmu yang mempelajari reptilia dan ampibia (ular dan kadal)
 Helminthologi, ilmu yang mempelajari tentang cacing
 Hematologi, ilmu yang mempelajari darah, organ pembentuk darah dan penyakitnya
 Herbakronologi, ilmu yang mempelajari analisis cincin pertumbuhan tahunan (atau
cincin sederhana tahunan) dalam xylem akar sekunder tanaman herbaceous
 Herpetologi, ilmu yang mempelajari reptilia dan ampibia (ular dan kadal)
 Histologi, ilmu yang mempelajari tentang jaringan
 Histopatologi, cabang biologi yang mempelajari kondisi dan fungsi jaringan dalam
hubungannya dengan penyakit
 Higiene, ilmu yang mempelajari tentang kesehatan makhluk hidup
 Hortikultura, ilmu pertanian yang mempelajari budidaya tanaman dari proses
menanam sampai pasca panen yang meliputi tanaman sayur, buah-buahan, dan
tanaman hias
 Hortikultura Lanskap, ilmu hortikultura yang khusus membahas tentang
pemanfaatan tanaman hortikultura, terutama tanaman hias dalam penataan
lingkungan
 Ikhtiologi, ilmu yang mempelajari tentang ikan
 Ilmu gulma, ilmu yang mempelajari gulma, perilakunya, dan pengendaliannya
 Ilmu kedaruratan medis, ilmu yang mempelajari pertolongan pertama pada suatu
penyakit
 Ilmu kedokteran forensik, ilmu yang memanfaatkan ilmu kedokteran untuk
kepentingan penegakan hukum
 Ilmu kedokteran gigi, ilmu mengenai pencegahan dan perawatan penyakit atau
kelainan pada gigi dan mulut melalui tindakan tanpa atau dengan pembedahan
 Ilmu kedokteran hewan, ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip ilmu kedokteran,
diagnosis, dan terapi pada hewan
 Ilmu kedokteran molekuler, ilmu kedokteran yang mengkaji tingkat molekul
 Ilmu kesehatan masyarakat, ilmu yang mempelajari pemeliharaan, perlindungan,
dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian
masyarakat
 Ilmu pemuliaan, ilmu yang mempelajari kegiatan manusia dalam memelihara
tumbuhan atau hewan untuk menjaga kemurnian galur atau ras sekaligus
memperbaiki produksi atau kualitasnya melalui penerapan genetika
 Ilmu produksi ternak, ilmu yang mempelajari perawatan ternak dengan benar dalam
rangka meningkatkan kualitas dari produk ternak tersebut
 Ilmu teknologi enzim, ilmu yang mempelajari tentang teknologi yang dapat
digunakan untuk menghasilkan enzim
 Imunohematologi, ilmu yang mempelajari tentang golongan darah
 Imunologi, Ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan (imun) tubuh
 Imunoserologi, ilmu yang mempelajari identifikasi terhadap antibodi, investigasi
masalah sistem kekebalan tubuh, dan mempelajari kecocokan organ untuk
transplantasi
 Informatika kedokteran, ilmu yang berurusan dengan penyimpanan, penarikan dan
penggunaan data, informasi, serta pengetahuan biomedik secara optimal untuk
tujuan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
 Kardiologi, ilmu yang mempelajari tentang jantung dan pembuluh darah
 Karsinologi, ilmu yang mempelajari tentang crustacean
 Kladistika, ilmu yang mempelajari metode klasifikasi spesies organisme ke dalam
kelompok yang terdiri dari organisme nenek moyang dan semua keturunannya
 Klimatologi, ilmu yang mempelajari gambaran dan penjelasan sifat iklim, mengapa
iklim di berbagai tempat di bumi berbeda , dan bagaimana kaitan antara iklim dan
dengan aktivitas manusia
 Kriobiologi, studi tentang bahan dan sistem biologis dengan suhu dibawah normal
 Kriptozoologi, ilmu yang mempelajari pencarian hewan yang keberadaannya belum
terbukti
 Kronobiologi, ilmu yang mempelajari fenomena dalam mahkluk hidup secara
periodik dan adaptasi mereka terhadap ritme bulan dan matahari
 Likenologi, ilmu yang mempelajari lumut, simbiosis organisme terdiri dari asosiasi
simbiosis akrab dari alga mikroskopis dengan jamur filamen.
 Limnologi, ilmu yang mempelajari tentang rawa
 Malakologi, ilmu yang mempelajari tentang moluska
 Mamologi, ilmu yang mempelajari tentang mammalia
 Mellisopalinologi, ilmu yang mempelajari serbuk sari yang terkandung dalam madu
dan sumber serbuk sari tersebut
 Metabolomika, kajian dalam biologi molekular yang memusatkan perhatian pada
keseluruhan produk proses enzimatik yang terjadi di dalam sel
 Mikobiologi, ilmu yang mempelajari tentang jamur
 Mikrobiologi, ilmu yang mempelajari tentang organisme mikro
 Mikrobiologi kedokteran, studi mikroorganisme termasuk bakteri, virus, jamur dan
parasit yang penting bagi medis dan mampu menyebabkan penyakit pada manusia.
 Miologi, ilmu yang mempelajari tentang otot
 Mirmekologi, ilmu yang mempelajari tentang rayap
 Morfologi, ilmu yang mempelajari tentang bentuk atau ciri luar organisme
 Nasofaringologi, ilmu yang mempelajari tentang nasofaring
 Nematologi, ilmu yang mempelajari tentang nematoda
 Nefrologi, cabang medis internal yang mempelajari fungsi dan penyakit ginjal
 Neufarmakologi, ilmu yang mempelajari narkoba yang mempengaruhi fungsi
seluler di dalam system saraf.
 Neuroethologi, ilmu yang mempelajari kebiasaan hewan beserta saraf yang
berperan aktif dalam mengendalikan kebiasaan tersebut
 Neurologi, ilmu yang menangani penyimpangan pada sistem saraf
 Neurosains, ilmu yang mempelajari sistem saraf atau sistem neuron
 Neurosains Evolusioner, ilmu yang mempelajari evolusi dan sejarah alami struktur
dan fungsi sistem saraf
 Nosologi, ilmu yang mempelajari bagian pengelompokan penyakit untuk tujuan
tertentu
 Nutrisi, ilmu yang mempelajari penyediaan bahan yang diperlukan (dalam bentuk
makanan) untuk mendukung kehidupan sel dan organisme
 Obstetri, ilmu kedokteran yang berhubungan dengan persalinan, hal-hal yang
mendahuluinya dan gejala-gejala sisanya
 Oftalmologi, ilmu yang mempelajari tentang mata (penyakit mata)
 Olerikultura, ilmu hortikultura yang mempelajari segala hal tentang sayur
 Onkologi, ilmu yang mempelajari tentang kanker dan cara pencegahannya
 Ontogeni, Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup dari
zigot menjadi dewasa
 Ornitologi, ilmu yang mempelajari tentang burung
 Organologi, ilmu yang mempelajari tentang organOrtodonti, ilmu kedokteran gigi
yang berhubungan dengan faktor variasi genetik, pertumbuhkembangan dan bentuk
wajah serta cara faktor tersebut mempengaruhi oklusi gigi dan fungsi organ di
sekitarnya.
 Ortopedi, ilmu yang mempelajari cedera akut, kronis, dan trauma, serta gangguan
lain pada system muskuloskeletal
 Oseanografi, ilmu yang mempelajari tentang laut, termasuk kehidupan laut,
lingkungan, geografi, cuaca, dan aspek lain yang mempengaruhi laut
 Osteologi, ilmu yang mempelajari tentang tulang
 Otolaringologi, ilmu yang mempelajari meneliti diagnosis dan pengobatan penyakit
telinga, hidung, tenggorokan, serta kepala dan leher.
 Otologi, ilmu yang mempelajari tentang telinga dan kelainannya serta operasi mikro
telinga.
 Palaentologi, Ilmu yang mempelajari tentang fosil
 Paleobotani, ilmu yang mempelajari tumbuhan masa lampau
 Paleozoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan purba
 Palinologi, ilmu yang mempelajari polinomorf yang ada saat ini dan fosilnya,
diantaranya serbuk sari, sepura, dinoflagelata, kista, acritarchs, chitinozoa, dan
scolecodont, bersama dengan partikel material organik dan kerogen yang terdapat
pada sedimen dan batuan sedimen
 Parasitologi, ilmu yang mempelajari tentang parasit
 Patologi, ilmu yang mempelajari tentang penyakit
 Patologi anatomi, ilmu yang mempelajari kelainan struktur mikroskopik dan
makroskopik berbagai organ dan jaringan yang disebabkan penyakit atau proses
lainnya
 Patologi Klinik, ilmu yang mempelajari kelainan yang terjadi pada berbagai fungsi
organ atau sistem organ
 Pediatri, ilmu yang mempelajari masalah penyakit pada bayi dan anak
 Penelitian Biomedis, adalah ilmu penelitian dasar, terapan, atau translasi yang
dilakukan untuk membantu dan mendukung pengetahuan di bidang kedokteran
 Perinatologi, ilmu yang mempelajari kesehatan janin dalam kandungan dan
kesehatan bayi yang baru lahir
 Periodonti, ilmu mempelajari aspek klinis dari jaringan yang mendukung gigi
 Philogeni, Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhlukhidup
 Planktologi, ilmu yang mempelajari tentang plankton
 Pomologi, ilmu hortikultura yang mempelajari segala hal tentang buah
 Primatologi, ilmu yang mempelajari tentang primate
 Proktologi, ilmu yang mempelajari gangguan pada rektum, anus, dan usus besar
 Proteomika, kajian secara molekular terhadap keseluruhan protein yang
dihasilkan dari ekspresi gen di dalam sel.
 Protozoologi, ilmu yang mempelajari tentang protozoa
 Psikiatri, ilmu kedokteran jiwa
 Pteridologi, ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan paku
 Pulmonologi, ilmu yang mempelajari tentang paru-paru
 Radiologi, ilmu untuk melihat bagian dalam tubuh manusia menggunakan pancaran
atau radiasi geombang, baik gelombang elektromagnetik maupun gelombang
mekanik
 Reumatologi, ilmu yang ditujukan untuk diagnosis dan terapi kondisi dan penyakit
yang mempengaruhi sendi, otot, dan tulang
 Rekayasa Genetika, ilmu yang mempelajari tentang manipulasi sifat genetis
 Rematologi, ilmu yang mempelajari diagnosis dan terapi penyakit rematik
 Rodentiologi, ilmu yang mempelajari tentang rodentia
 Sitologi, ilmu yang mempelajari tentang sel
 Sanitasi, ilmu yang mempelajari tentang kesehatan lingkungan
 Simbiologi, ilmu yang mempelajari hubungan simbiosis antar mahkluk hidup
 Sindesmologi, ilmu yang mempelajari tentang sendi
 Sosiobiologi, bidang studi ilmiah yang didasarkan pada asumsi bahwa perilaku
sosial telah dihasilkan dari evolusi dan upaya untuk menjelaskan dan memeriksa
perilaku sosial dalam konteks tersebut
 Stomatologi, ilmu yang mempelajari mulut beserta penyakit-penyakitnya
 Taksonomi, ilmu yang mempelajari tentang sistematika makhluk hidup
 Teknik Biokimia, cabang ilmu dari teknik kimia yang berhubungan dengan
perancangan dan konstruksi proses produksi yang melibatkan agen biologi
 Teknik Biomedis, ilmu yang mempelajari prinsip teknis untuk praktik kedokteran
 Teratologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan formasi dari sel,
jaringan, dan organ yang dihasilkan dari perubahan fisiologi dan biokimia.
 Toksikogenomik, ilmu pengumpulan, interpretasi, dan penyimpanan informasi
tentang gen dan aktivitas protein dalam jaringan tertentu dari suatu organisme dalam
menanggapi zat beracun.
 Toksikologi, pemahaman mengenai pengaruh-pengaruh bahan kimia yang
merugikan bagi organisme hidup.
 Transkriptomika, bagian dari biologi molekular yang mengkaji tentang produk
transkripsi secara keseluruhan (transkriptom)
 Traumatologi, ilmu yang mempelajari luka, terapi bedah, maupun perbaikan
kerusakannya
 Urologi, cabang ilmu kedokteran yang mencakup ginjal dan saluran kemih pada pria
dan wanita baik dewasa dan anak serta organ reproduksi pada pria
 Veneorologi, ilmu yang mempelajari penyakit menular seksual
 Virologi, ilmu yang mempelajari tentang virus
 Viscerologi, ilmu yang mempelajari organ dalam
 Xenobiologi, ilmu pengetahuan spekulatif tentang adanya makhluk hidup selain di
bumi
 Zoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan
 Zoologi Perbandingan, ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan antar
hewan
 Zoosemiotik, ilmu yang mempelajari tentang hubungan antar hewan

4. HUBUNGAN ILMU BIOLOGI DENGAN ILMU


YANG LAIN
Dalam pengembangan penerapan biologi yang dikenal sebagai biologi terapan, biologi dapat
dihubungkan dengan berbagai ilmu, contohnya kimia, fisika, matematika serta teknologi
informatika sehingga muncullah ilmu-ilmu baru seperti biokimia (hubungan antara biologi
dengan kimia) dan biofisika (hubungan antara biologi dengan fisika) yang kemudian
bergabung dan membentuk suatu ilmu baru lagi yaitu bioteknologi. Selain itu, biologi juga
berkaitan erat dengan ilmu sosial dan membentuk ilmu-ilmu baru yang salah satu contohnya
adalah psikologi dan biogeografi. Ilmu terapan tersebut dapat digunakan untuk
meningkatkan kesejahteraan umat manusia di belahan bumi ini. Bidang yang tergolong
biologi terapan misalnya kedokteran, pertanian, perikanan, kesehatan, farmasi, dan
bioteknologi.

5. MANFAAT ILMU BIOLOGI TERHADAP


PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
Seiring kemajuan teknologi , biologi memberikan manfaat terhadap kemajuan teknologi.
Biologi bermanfaat dala bidang pertanian,bidang peternakan , bidang kedokteran , dan
bidang industri.
1. Manfaat biologi dalam bidang pertanian
Beberapa contoh pemanfaatan biologi dalam bidang pertanian adalah sebagai berikut :
 Dulunya para petani hanya menanam pertanian secara tradisional . Dengan
kemajuan biologi dan teknologi, para petani sekarang telah mampu meningkatkan
produksi pertanian ,misalnya dengan bibit unggul dan dengan pola pemupukan yang
sesuai dengan jenis tanaman.
 Melalui perkembangan bioteknologi dan biologi molekuler, telah berhasil ditemukan
rekayasa genetika untuk tanaman.Pengaplikasian yang sudah berhasil dilakukan
adalah terciptanya tanaman budidaya yang mampu mengghasilkan insektisida.
Contoh jenis tanaman pangan yang telah berhasil direkayasa dengan tujuan tersebut
adalah tanaman buah apel,pir,kol/kubis,brokoli, dan kentang.
 Dengan teknik kultur jaringan , tanaman dapat dibudidayakan dalam waktu yang
singkat dan jumlah yang banyak.Adapun contoh-contoh tanaman budidaya yang
sudah berhasil diperbanyak dengan teknik kultur jaringan antara lain kelapa sawit ,
anggrek , pisang , dan wortel.
 Dengan berbekal genetika telah berhasil diciptakan buah-buahan tanpa biji . Misalnya
semangka,pepaya,jeruk , dan anggur tanpa biji.
2. Manfaat dalam bidang peternakan
Dalam bidang peternakan pun biologi berperan penting terhadap peningkatan produksi
hewan-hewan ternak.
 Dengan kemajuan anatomi hewan , fisiologi hewan , genetika,dan embriologi hewan
telah berhasil ditemukan inseminasi buatan ( kawin suntik ).Teknik ini bertujuan untuk
memperoleh hewan ternak dengan kualitas yang diinginkan serta produksi yang
meningkat.
 Selain teknik inseminasi , dewasa ini telah dikembangkan juga teknik fertilisasi in
vitro. Pada teknik ini,embrio dapat dihasilkan di luar uterus ( kandungan ) induk betina
dalam jumlah tertentu . Sebelum embrio bibit unggul diimplantasikan ( ditanam dalam
uterus induk betina ) , embrio dapat disimpan dalam jangka wktu tertentu pada
nitrogen cair bersuhu 196 derajat celcius.Embrio dari jenis unggul ini kemudian dapat
diimplantasikan ke induk sapi betina yang tidak unggul dari spesies yang
sama.Dengan demikian akan cepat diperoleh banyak sapi unggul.
3. Manfaat biologi dalam bidang kedokteran
 Transplantasi ( pencangkokkan ) organ telah memberikan pemecahan masalah
terhadap orang yang mengalami kerusakan organ tubuhnya.
 Virologi telah memberikan sumbangannya pada dunia kedokteran , dengan
memndasari pengetahuan dalam usaha mnciptakan vaksin-vaksin.
 Teknik bayi tabung telah memberikan pemecahan masalah bagi pasangan suami istri
yang tidak memiliki anak.
 Mikrobiologi kedokteran telah berhasil mengindentifikasi beberapa jenis bakteri
penyebab penyakit pada manusia.Dengan demikian , antibiotik untuk bakteri tersebut
dapat dibuat.
4. Manfaat Biologi dalam Bidang Industri
 Pemanfaatan beberapa jenis mikroorganisme dalam industri makanan, misalnya
industri pembuatan nata de coco , yoghurt , kecap , tempe , keju , atau minuman dan
makanan fermentasi lainnya.
 Pemanfaatan beberapa jenis mikroorganisme dalam industri obat-obatan , misalnya
industri pembuatan antibiotik tertentu.

Berikut ini beberapa dampak positif perkembangan ilmu biologi.

A. Membantu dalam menemukan dan mengembangkan bahan kebutuhan pokok


manusia, seperti bahan makanan, pakaian, peralatan dan perumahan serta energi.
B. Menemukan penyebab dan pengobatan berbagai macam penyakit, baik pada
manusia,hewan maupun tumbuhan.
C. Penemuan bibit unggul, baik ternak maupun tanaman pertanian yang membantu
menyelesaikan masalah pangan.
D. Menyingkap rahasia proses-proses kehidupan, pewarisan sifat, dan gen sehingga
dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
E. Mengkaji dan melestarikan seluk-beluk lingkungan lebih dalam dengan tujuan untuk
kelestarian kehidupan.
F. Pengolahan limbah rumah tangga dan industri yang lebih ramah lingkungan dengan
menggunakan organisme pengolah limbah yang telah ditemukan.
Berikut ini beberapa dampak negatif perkembangan ilmu biologi.
A. Digunakan untuk senjata biologis. Bakteri dan virus yang mematikan dapat
digunakan sebagai senjata biologis untuk memusnahkan manusia.
B. Memunculkan organisme strain jahat. Dengan adanya rekayasa genetika, sifat-sifat
makhluk hidup dapat diubah dengan mudah, termasuk menyisipkan gen jahat yang
dapat digunakan untuk membunuh dan meneror manusia.
C. Mengganggu keseimbangan lingkungan. Organisme baru hasil rekayasa manusia
dikhawatirkan akan dapat memenangkan kompetisi dan menyingkirkan organisme
yang telah ada di alam sehingga dapat menimbulkan ketidakseimbangan alam.
D. Pelanggaran hukum dan nilai-nilai masyarakat. Misalnya, ada seorang ibu yang hamil
dengan teknik bayi tabung yang spermanya berasal dari bank sperma(tidak dari
suaminya).

6.7.8. CONTOH OBJEK KAJIAN BIOLOGI DARI


TINGKAT MOLEKUL SAMPAI BIOSFER
Objek Biologi Pada Tingkat Organisasi Kehidupan
Objek kajian biologi pada tingkat organisasi kehidupan semakin berkembang seiring dengan
kemajuan ilmu pengetahuam dan teknologi (iptek) sehingga semakin lama makin rumit.

Untuk memudahkan dalam mempelajarinya, tema objek kajian biologi dibagi-bagi menurut
tingkatan organisasi kehidupan. Tingkatan organisasi kehidupan secara berurutan dimulai
dari yang paling kecil hingga yang paling besar, yaitu molekul, sel, jaringan, organ, sistem
organ, individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma, dan biosfer.

1. Objek Biologi pada Tingkatan Molekul


Organisasi kehidupan yang terkecil adalah molekul. Perkembangan teknologi mikroskop
yang cukup pesat sangat membantu penelitian dalam bidang biologi. Mikroskop
elektronyang telah ditemukan mampu memperbesar objek pengamatan hingga 500.000 kali
lipat, dengan peralatan ini, ahli biologi mampu menyingkap kerumitan organisasi kehidupan
hingga pada tingkat molekuler. Dengan menggunakan alat dan teknologi kimia modern,
struktur di dalam suatu sel dapat dipisahkan menjadi makromolekul-makromolekul bahkan
sampai menjadi atom-atom. Pada umumnya tubuh organisme mengandung molekul
tersusun dari atom karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), dan nitrogen (N). Jenis molekul
yang terkandung di dalam tubuh organisme, antara lain adalah karbohidrat, lipid(lemak),
protein, dan asam nukleat.

Contoh objek kajian tingkat Molekul: Setiap inti sel yang dimiliki makhluk hidup
mengandung molekul organik yang berperan dalam mengendalikan struktur dan fungsi sel.
Inti sel tersebut juga membawa rekam informasi genetik yang dapat diturunkan melalui
proses reproduksi sel. Molekul organik tersebut berupa DNA (deoxyribonucleic acid asam
deoksiribonukleat) dan RNA (ribonucleic acid asam ribonukleat). Keduanya berperan
sebagai pengatur sintesis protein yang terjadi di dalam sel.
2. Objek Biologi pada Tingkat Sel
Organisasi kehidupan di atas tingkatan molekul adalah sel. Molekul organik membentuk
organel sel, selanjutnya organel sel ini dengan fungsinya masing-masing membentuk
sebuah sel. Seperti kita ketahui, sel adalah satuan kehidupan terkecil dari makhluk hidup.
Sel mempunyai organel dengan fungsi tertentu, misalnya inti sel (nukleus) untuk mengatur
metabolisme sel, ribosom untuk sintetis protein, dan mitokondria untuk respirasi seluler.

Contoh Objek Kajian Tingkat SEL: Berdasarkan jumlah sel penyusunnya, kita mengenal
mahluk hidup dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu mahluk hidup uniseluler (terdiri dari satu sel)
dan mahluk hidup multiseluler (terdiri dari banyak sel). Beberapa contoh mahluk hidup
uniseluler misalnya protozoa, bakteri, dan alga. Mereka melangsungkan metabolisme
tubuhnya di dalam satu buah sel saja. Sedangkan makhluk hidup multiseluler, seperti
tumbuhan dan hewan disusun oleh banyak sel yang masing-masing mempunyai bentuk dan
fungsi yang berbeda-beda.

3. Objek Biologi pada Tingkat Jaringan, Organ, dan Sistem Organ


Organisasi kehidupan pada tingkat jaringan hanya terjadi pada organisme multiseluler
(bersel banyak). pada organisme uniseluler tidak ada organisasi kehidupan pada tingkat
jaringan karena aktivitas kehidupannya telah diatur dan dilaksanakan oleh sel yang
terorganisasi dengan baik dalam satu kesatuan fungsi tertentu.
Jaringan merupakan kumpulan sel yang memiliki bentuk yang sama dan melakukan fungsi
tertentu. Contoh jaringan pada tumbuhan tingkat tinggi, yaitu epidermis, parenkim
palisade, sklerenkim, parenkim spons, xilem, floem, kambium, dan gabus. Sedangkan
contoh jaringan pada hewan tingkat tinggi dan manusia, misalnya lemak, darah, tulang, limfe
(getah bening), otot, dan saraf.

Contoh Objek kajian mahluk hidup yang berada dalam tingkat organisasi kehidupan jaringan
misalnya Porifera dan Coelenterata. Keduanya mempunyai lapisan sel pembentuk tubuh
(diploblastik), yaitu lapisan terluar (ektoderm) dan lapisan terdalam (endoderm).
Organ merupakan kumpulan beberapa jenis jaringan yang melakukan suatu fungsi tertentu.
Contoh organ pada tumbuhan tingkat tinggi, yaitu batang, akar, daun, bunga dan buah.
Contoh organ pada hewan tingkat tinggi dan manusia, misalnya jantung, hati, lambung, paru-
paru, usus, telinga, dan hidung.

Sistem organ merupakan sejumlah organ yang melakukan fungsi tertentu. Contoh sistem
organ pada hewan tingkat tinggi dan manusia, misalnya sistem peredaran darah, sistem
reproduksi, sistem pencernaan makanan, sistem ekskresi, dan sistem koordinasi. Sistem
organ dibentuk oleh beberapa organ, misalnya sistem pencernaan makanan, terdiri atas
organ kerongkongan, mulut, lambung, dan usus.

4. Objek Biologi pada Tingkat Individu, Populasi, dan Komunitas


Organisasi kehidupan di atas tingkatan jaringan adalah individu, popolasi dan komunitas.
Individu adalah makhluk hidup tunggal. Misalnya sebatang pohon tomat, sebatang pohon
tebu, seekor beruang, seekor nyamuk atau seorang manusia.
Populasi merupakan kumpulan individu-individu dari suatu spesies yang saling berinteraksi
dan hidup diwilayah tertentu.Contohnya sekumpulan pohon tebu di suatu kebun dan
sejumlah ikan yang hidup di dalam sebuah kolam.
Komunitas merupakan kumpulan populasi dari bermacam-macam spesies yang saling
berinteraksi dan hidup suatu di area tertentu.Contohnya seluruh organisme yang hidup di
suatu sawah; terdiri atas populasi tanaman padi, ular, tikus, serangga, dan semut.

5. Objek Biologi pada Tingkat Ekosistem, Bioma, dan Biosfer


Organisasi kehidupan yang terbesar adalah Biosfer, organisasi kehidupan dibawahnya
adalah Bioma dan Ekosistem.

Ekosistem merupakan tingkatan organisasi kehidupan yang mencakup organisme bersama


lingkungan abiotiknya yang saling memngaruhi atau memilki hubungan timbal balik(interaksi)
di antara keduanya. Komponen organisme di dalam ekosistem, antara lain manusia, hewan,
tumbuhan, jamur, bakteri, ganggang, dan lainnya. Organisme-organisme yang saling
berinteraksi tersebut terjalin dalam hubungan jaring-jaring makanan (peristiwa makan dan
dimakan).
Bioma merupakan ekosistem terestial, yang umumnya dipengaruhi oleh iklim regional, dan
diklasifikasikan berdasarkan vegetasi dominan atau organisme yang dapat beradaptasi
dengan lingkungan tertentu. Bioma meliputi daerah yang sangat luas dan memiliki ciri
vegetasi (tumbuhan) tertentu yang dominan. Di permukaan bumi ini terdapat tujuh maca
bioma, yaitu tundra, taiga, gurun, padang rumput, sabana, hutan hujan tropis, dan hutan
gugur.
Biosfer merupakan lapisan bumi yang di dalamnya terdapat kehidupan makhluk. Bumi yang
menjadi tempat kita hidup ini merupakan suatu biosfer. Biosfer memiliki ciri utama, yaitu
mengandung oksigen yang sangat dibutuhkan untuk menunjang kehidupan makhluk hidup.

9. SISTEMATIKA METODE ILMIAH


1. Melakukan Observasi
Observasi adalah pengamatan lingkungan sekitar untuk menentukan objek yang paling tepat
untuk penelitian. Menurut pelaksanaannya observasi dapat dibedakan menjadi 2 buah
bentuk sebagai berikut.
 Observasi partisipasi (pengamatan terlibat) yaitu penelitian ikut aktif berpartisipasi
pada aktivitas yang sedang diamati. Berdasarkan segi keterlibatan pengamat
(observer), aktivitas observer dapat dibedakan menjadi partisipasi sebagian dan
partisipasi penuh.
 Observasi nonpartisipasi (pengamatan tidak terlibat) yaitu observer tidak melibatkan
diri ke dalam objek.
2. Merumuskan Masalah
Masalah merupakan pertanyaan apa, mengapa, atau bagaimana tentang objek yang akan
diteliti. Masalah yang akan sobat teliti harus jelas batasannya. Sebaiknya masalah juga
harus spesifik agar mempermudah dalam pelaksanaan penelitian dan melakukan kontrol.
Contohnya adalah apabila sebatang tanaman berbunga, maka umumnya setelah itu akan
berbuah. Tetapi mungkin pada kenyataannya sobat akan menemukan sebatang tanaman
yang berbunga lebat tetapi setelah itu tidak membentuk buah. Hal tersebut bisa menjadi
permasalahan ilmiah, yaitu mengapa tanaman yang berbunga lebat tidak bisa membentuk
buah?
3. Mengumpulkan Data
Setelah masalah dapat dirumuskan, kita mulai mengumpulkan data atau keterangan.
Pengumpulan data dapat dilakukan melalui pengamatan langsung (observasi) atau secara
kepustakaan (membaca buku-buku hasil penelitian sebelumnya).
4. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu ide atau dugaan sementara tentang penyelesaian masalah yang
diajukan dalam proyek ilmiah. Misalnya, tanaman tersebut tidak dapat berbuah karena
setelah berbunga tidak terjadi penyerbukan karena hewan-hewan polinator seperti lebah dan
kupu-kupu tidak dijumpai di daerah tersebut. Hipotesis dirumuskan atau dinyatakan sebelum
penelitian yang saksama atas topik proyek ilmiah dilakukan, karenanya kebenaran hipotesis
ini perlu diuji lebih lanjut melalui penelitian bukan berarti penelitian yang dilakukan
salah.Urutan langkah langkah metode ilmiah biologi selanjutnya adalah…
5.Menetapkan Variabel Penelitian
Variabel percobaan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Ada tiga
jenis variabel, yaitu variabel bebas, variabel terikat/bergantung dan variabel tetap.
 Variabel Bebas Adalah: Variabel yang sengaja diubah untuk mengetahui
pengaruhnya terhadap hasil percobaan
 Variabel Tetap Adalah: Variabel yang tidak di ubah
 Variabel Kontrol Adalah : variabel yang diukur atau di amati dalam percobaan
6.Menetapkan Prosedur Kerja
Prosedur kerja merupakan langkah-langkah kerja yang terperinci dan runtut. Urutan langkah
kerja ini dibuat ringkas namun dapat menggambarkan secara tepat pekerjaan yang harus
dilakukan. Data tersebut akan memudahkan pelaksanaannya, langkah kerja sebaiknya
dibuat dalam bentuk diagram alir.
5. Melakukan Penelitian atau Eksperimen
Eksperimen adalah percobaan yang dilakukan untuk menguji hipotesis yang sudah ada.
Eksperimen terlebih dahulu direncanakan sebelum dilakukan. Pelaksanaan eksperimen
adalah proses penelitian yang menghasilkan data-data eksperimen yang akan dianalisisi
untuk membuktikan kebenaran mengenai hal-hal yang akan dikerjakan beserta alat dan
bahan serta langkah-langkahnya. Contohnya adalah mendatangkan lebah atau kupu-kupu
untuk membantu penyerbukan bunga-bunga tersebut. Dalam percobaan diamati apakah
benar setelah didatangkan lebah dan kupu-kupu kemudian terjadi penyerbukan dan
terbentuk buah.
6. Mengolah dan Menganalisis Data
Data yang sobat peroleh dapat berupa data kuantitatif (berupa angka-angka, misalnya tinggi,
berat, panjang, luas, kandungan zat, dan sebagainya) maupun data kualitatif (misalnya
warna, tekstur, bentuk, dan sebagainya). Sobat harus menggunakan alat ukur yang tepat
dan standar sehingga diperoleh data kuantitatif yang akurat. Data yang telah diperoleh
kemudian dianalisis, ditafsirkan, dan jika perlu diuji secara statistik sebagai dasar untuk
menolak atau menerima hipotesis yang telah diajukan.
7. Menarik Kesimpulan
Kesimpulan diambil berdasarkan data-data yang telah dianalisis dan diuji untuk menerima
atau menolak hipotesis yang diajukan. Hipotesis diterima bila data-data yang dikumpulkan
sesuai/ mendukung pernyataan dalam hipotesis. Sebaliknya bila data-data tidak sesuai
maka hipotesis harus ditolak. Misalnya, setelah didatangkan lebah dan kupu-kupu ternyata
tanaman tersebut dapat membentuk buah karena di lingkungannya tidak ada hewan-hewan
polinator.
8. Mempublikasikan Hasil
Membuplikasikan hasil adalah menginformasikan pada orang lain hasil dari eksperimen yang
telah dilakukan agar orang lain mengetahui atau dapat mengujicobakan kembali.
Mempublikasikan hasil dapat dilakukan dengan menyusun laporan hasil penelitian (laporan
ilmiah), menerbitkan dalam jurnal penelitian, atau koran sekolah.

Kriteria Metode Ilmiah


 Berdasarkan fakta
Analisis dan pengambilan kesimpulan yang dilakukan harus didasari pada fakta-fakta
yang nyata terjadi, bukan dari opini-opini peneliti saja.
 Bebas dari prasangka
Saat melakukan eksperimen, peneliti tidak boleh memiliki prasangka. Peneliti boleh
memiliki hipotesis, namun eksperimen harus dijalankan secara objektif meskipun
diperkirakan hasil tidak sesuai hipotesis.
 Menggunakan prinsip-prinsip analisis
Penarikan kesimpulan berdasar metode ilmiah harus menggunakan prinsip-prinsip
analisis. Hal ini mengartikan dibutuhkannya kejelasan urutan berpikir dan kejadian dalam
menjelaskan suatu fenomena fisika. Komponen-komponen permasalahan dan hubungan
diantaranya harus diketahui dengan jelas dan dapat dijelaskan secara runut.
 Perumusan Masalah atau pembuatan hipotesis
Metode ilmiah melibatkan suatu perumusan masalah yang diteliti atau hipotesis
penjelasan atas terjadinya suatu fenomena.
 Menggunakan ukuran objektif
Hasil eksperimen harus diukur dengan suatu ukuran yang objektif, bukan subjektif. Hal
ini ditujukan agar hasil eksperimen dipahami dengan mudah oleh setiap orang, dan
seminimal mungkin dipengaruhi subjektivitas peneliti. Contoh ukuran objektif adalah
satuan-satuan internasional seperti meter untuk mengukur panjang,
dan kilogram untuk mengukur massa. Contoh ukuran subjektif adalah ukuran yang
relatif terhadap benda yang tidak pasti ukurannya, seperti sejengkal, semata kaki, dan
lain-lain.
 Menggunakan teknik kuantitatif, atau ditambahkan kualitatif
Teknik kuantitatif dengan ukuran yang objektif akan memberikan hasil yang dapat
dimengerti secara universal dan minim subjektivitas peneliti. Namun, dapat juga
digunakan teknik kualitatif apabila hasil yang didapatkan sulit dideskripsikan dengan
suatu ketentuan kuantitatif. Contohnya, pertumbuhan tanaman dinyatakan secara
kuantitatif (misal: tumbuh 10 cm dalam 5 hari) dan perkembangannya dinyatakan secara
kualitatif (misal: tumbuh bunga dalam 5 hari).

Karakteristik Metode Ilmiah


 Bersifat kritis dan analitis
Metode ilmiah berarti peneliti dengan rinci melakukan observasi dan eksperimen
untuk mendapatkan hasil yang relevan dan akurat.
 Bersifat logis
Metode ilmiah berarti langkah-langkah yang dilakukan peneliti dapat dijelaskan
dengan logis, bukan berdasar firasat atau hal lain yang tidak dapat dijelaskan
dengan logika.
 Bersifat obyektif
Hasil-hasil yang didapat harus merupakan hasil yang objektif, artinya hasil itu tidak
eksklusif hanya bisa dilakukan oleh peneliti dan bukan merupakan hasil rekayasa.
 Bersifat empiris
Hasil didapatkan dari kejadian nyata yang benar-benar terjadi, bukan karangan atau
berbasis hanya dari opini peneliti sendiri atau orang lain.
 Bersifat konseptual
Berfokus pada hal-hal yang berkaitan dengan konsep-konsep suatu fenomena.
Penelitian bukan terbatas hanya pada fakta-fakta yang dapat dirasakan atau dilihat
secara nyata, tetapi juga penjelasan konsep bagaimana fakta-fakta tersebut terjadi
dan kaitan diantaranya.

10 SIKAP ILMIAH YANG HARUS DIMILIKI


SEORANG SAINTIS
1. Rasa ingin tahu
Rasa ingin tahu merupakan dasar untuk melakukan penelitian demi memperoleh sesuatu
yang baru. Seorang ilmuawan mempunyai sikap ilmiah di dalam dirinya, misalnya apabla
melihat proses gejala alam, seorang saintis akan terangsang untuk ingin tahu lebih lanjut,
apa bagaimana mengapa peristiwa atau gejala itu. Dengan pertanyaan – pertanyaan itu
seorang saintis tak hanya diam dan merenung, namun juga mencari informasi melalui
berbagai sumber dan berusaha memecahkan masalah yang ditemukan.
2. Jujur
Dalam melakukan penelitian seorang saintis harus bersikap jujur, artinya salalu menerima
kenyataan dari hasil penelitiannya dan tidak mengada-ngada serta tidak boleh mengubah
data hasil penelitiannya.
3. Tekun
Artinya tidak mudah putus asa dalam melakukan penelitian. Terhadap susuatu masalah tidak
boleh mudah putus asa. Sering kali dalam membuktikan suatu masalah penelitian terus di
ulang-ulang untuk mendapatkan data akurat. Dengan data yang akurat maka kesimpulan
yang didapat juga lebih akurat.
4. Teliti
Artinya bertindak hati-hati, tidak ceroboh. Dengan tindakan yang teliti dalam melakukan
penelitian akan mengurangi kesalah-kesalahan dalam proses penelitian. Penelitian dengan
kesalahan yang minimal akan menghasilkan data yang baik
5. Objektif
Hasil penelitian tidak boleh di pengaruhi perasaan pribadi, semua yang dikemukaan harus
berdasarkan fakta yang di peroleh
6. Terbuka
Artinya menerima pendapat yang benar. Sikap objektif didukung dengan sikap terbuka
artinya mau menerima pendapat yang benar dari orang lain. Ilmuwan akan membuat dugaan
dan terus berusaha menguji dugaannya untuk mengetahui kebenaran tentang alam, meteri,
moral, politk, ekonomi, dan tentang hidup. Ilmuwan tidak akan meremehkan suatu gagasan
baru, ia akan menghargai setiap gagasan baru dan mengujinya sebelum diterima atau di
tolak. Jadi ia terbuka akan pendapat orang lain
7. Toleran
Seorang ilmuan tidak merasa bahwa ia paling hebat, ia bersedia menerima gagasan orang
lain setelah di uji. Dan bersedia belajar dengan memperbandingkan penapatanya dari orang
lain. Ia tidak akan memaksakan susuatu pendapat kepada orang lain. Ia mempunyai
tenggang rasa atau sikap toleren yang tinggi, jauh dari sikap angkuh
8. Optimis
Seorang ilmuwan selalu berpengharapan yang baik. Ia tidak akan mengatakan bahwa
sesuatu itu tidak dapat dikerjakan, tetapi akan mengatakan “ia selalu optimis” rasa humor
seorang ilmuawan ada hubungannya dengan tingakat kecerdasan maupun sikap optimis
9. Pemberani
Ilmuwan sebagai pencari kebenaran akan berani melawan semua ketidak benaran,
penipuan, dan kepura-puraan yang akan menghambat kemajuan
10. Peduli lingkungan
Sikap peduli lingkungan juga harus tertanam dalam jiwa saintis karena suatu penelitian akan
sia-sia jika ternyata proses maupun hasilnya merusak lingkungan.

11.CONTOH PEMECAHAN MASALAH BIOLOGI


DENGAN METODA ILMIAH
Misalkan kita ingin mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang maka
langkah 1: menentukan masalahnya yaitu pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang
langkah 2: mencari data-data tentang cahaya dan pertumbuhan kacang
langkah 3: dari data-data yang sudah dikumpulkan maka kita dapat membuat hipotesis
(dugaan sementara) yaitu ada pengaruh atau tidak ada pengaruh cahaya terhadap
pertumbuhan kacang.
langkah 4: eksperimen dengan menguji coba menanam kacang dan mengamati.
langkah 5:menganalisis data yaitu menjelaskan berdasarkan data data hasil eksperimen
langkah 6: menyimpulkan cahaya berpengaruh atau tidak terhadap pertumbuhan kacang.

Bagaimana cara laba-laba dapat memperoleh makanannya?


Fakta : Pada jaring laba-laba sering terdapat serangga-serangga yang menempel dan mati.
Hipotesis :Laba-laba memperoleh makanannya dari serangga-serangga yang terjebak di
sarangnya.
Menguji Hipotesis : Mencari sarang (jaring) laba-laba dan mencari beberapa jenis
serangga,
misalnya belalang kecil, capung, dan kupu-kupu kecil, kemudian mengarahkan dan
melepaskan serangga-serangga tersebut secara perlahan menuju ke jarring laba-laba;
mengamati aksi laba- laba ketika salah satu atau beberapa serangga terjebak pada jarring
laba-laba tersebut. Adanya getaran dari serangga-serangga yang menempel pada jaring
laba-laba akan membuat laba-laba dengan segera keluar dari persembunyiannya menuju ke
sumber getaran melalui “jembatan” benang yang telah dipersiapkan sebelumnya. Pada
pengamatan selanjutnya, laba-laba akan menggulung serangga dengan benang-benang
halus dan mengisapnya secara perlahan.
Kesimpulan:
Laba-laba memperoleh makanannya dari serangga-serangga yang terjebak atau menempel
di sarangnya. semoga membantu

12. MANFAAT HASIL PEMECAHAN MASALAH


DENGAN METODA ILMIAH.
1. Membantu memecahkan permasalahan dengan penalaran dan pembuktian yang
memuaskan.
2. Menguji ulang hasil penelitian orang lain sehingga diperoleh kebenaran yang
objektif..
3. Memecahkan dan menemukan jawaban rahasia alam yang sebelumnya sudah
menjadi teka-teki.
4. Mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan
pengetahuan yang dapat diandalkan.
5. Untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah,
pengumpulan data yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri
dengan penarikan kesimpulan.

Anda mungkin juga menyukai