IRA HAPSARI
No. Mhs : 111 130 096
Kelas D (Selasa, 07.30)
COVER....................................................................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................................2
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan.....................................................................................................................4
BAB II ISI
2.5 Pembahasan............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
2
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model geologi migas dengan sesar yang berkembang (Sumber :
www.bluridgegrup.com)..........................................................................................................6
Gambar 2.2 Model geologi migas dengan lipatan yang berkembang (Sumber :
www.bluridgegrup.com)...........................................................................................................6
Gambar 2.3 Perangkap Stratigrafi (Sumber : www. Geo.vu.nl)..............................................7
3
BAB I
PENDAHULUAN
Minyak dan Gas Bumi merupakan salah satu sumber daya alam strategis tak
terbarukan di dalam wilayah Hukum Pertambangan Indonesia serta merupakan kekayaan
nasional yang dikuasai oleh negara. Minyak dan Gas bumi merupakan sumber energi
konvensional yang menjadi sumber energi utama sampai saat ini, walaupun telah muncul
alternatif beberapa sumber energi non- konvensional. Di era globalisasi saat ini, kebutuhan
akan energi semakin meningkat. Hal ini akan menyebabkan kebutuhan akan minyak dan gas
bumi yang menjadi sumber energi utama akan terus bertambah. Meningkatnya kebutuhan
minyak dan gas bumi akan menyebabkan persediaan serta cadangan minyak dan gas bumi
menjadi menipis. Untuk mengantisipasi ketidakseimbangan antara kebutuhan dengan
cadangan minyak dan gas bumi maka diperlukan usaha-usaha dalam meningkatkan dan
mengoptimalkan produksi lapangan minyak yang sudah ada, baik dengan pengembangan
sumur-sumur tua atau mencari sumber cadangan baru dengan menerapkan kemajuan
teknologi serta perhitungan ekonomi pada suatu lapangan minyak.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari laporan ini sebagai berikut:
4. Mengetahui apa saja petunjuk – petunjuk geologi yang harus dicara pada saat
eksplorasi migas
4
BAB II
ISI
5
Sebuah model yang tepat mampu memberikan respon yang sama dengan reservoir
daerah yang diteliti, dan untuk sebuah reservoir dengan informasi yang terbatas akan sangat
sulit dibuat model yang dapat menyamai kondisi reservoir asli, tetapi dapat saja dibuat sebuah
model yang didesain dengan spesifikasi yang berbeda dengan data – data yang mendekati
dengan aslinya.
Maka dari komponen diatas banyak suatu kemungkinan model geologi dari migas
diantaranya:
a. Model Perangkap Struktur
Merupakan suatu model geologi yang terbentuk oleh suatu proses tektonik yang
dominasi berkembang dalam suatu cekungan.
6
b. Model Perangkap Stratigrafi
Merupakan perangkap yang terbentuk pada saat proses pengendapan maupun
post pengendapan batuan. Misalnya unconformity, pembajian, dan perubahan fasies.
7
d. Pengendapan material sedimen yang tebal sebagai overburden yang memberi tekanan
yang besar
e. Proses tektonik berperan pada suatu cekungan yang mengakibatkan suatu lapisan batuan
terlipatkan dan tersesarkan
f. Proses migrasi migas dari batuan induk ke batuan resevoir
g. Proses akumulasi migas setelah bermigrasi ke batuan resevoir
8
2.5 Pembahasan
Dalam suatu eksplorasi migas disuatu cekungan x tahapan awal yang diperlukan yaitu
dengan menggunakan metode gabungan langsung dan tidak langsung. Langkah eksplorasi
migas yaitu:
a. Analisa log
Dari log yang didapat dianalisa secara kualitatif dan kuantitatif
b. Analisa data seismik
Dari data geofisika yang didapat di lapangan kemudian dianalisa untuk mengetahui
kondisi bawah permukaannya. Peeking seismik kemudian dikorelasi untuk mengetahui
model 3D bawah permukaannya serta kemenerusak struktur dan lapisan.
c. Pemetaan permukaan
Mengunpulkan tanda – tanda yang terlihat di permukaan selain itu juga mengamati
kondisi geologi di permukaannya dengan memetakan daerah yang ditentukan
d. Pemboran
Tahap terakhir pengambilan data dalam eksplorasi migas yaitu pemboran. Untuk
menentukan titik pemboran telah dilakukan analisa seismik dan pemetaan permukaan
sehingga letak pemboran strategis dan tepat sasaran. Tahap pemboran ini digunakan
untuk mengetahui kondisi bawah permukaan yang sebenarnya dan karakteristik bawah
permukaan kemudian di kombinasikan dengan data log.
e. Membuat model geologi dari gabungan data - data bawah permukaan dan permukaan
f. Menentukan model eksplorasi dari hasil model geologi yang didapatkan
g. Menentukan titik sumur pengeboran
h. Menentukan arah kemiringan sumur pemboran, jenis mata bor, waktu penggantian mata
bor, dan jenis mud yang digunakan sesuai dengan kondisi.
9
BAB III
KESIMPULAN
10
DAFTAR PUSTAKA
Koesoemadinata, R.P, 1980, Geologi Minyak dan Gas Bumi, ITB, Bandung, 296p.
Said, Salatun dkk. 2016. Buku Panduan Praktikum Geologi Minyak dan Gas Bumi.
Diterbitkan oleh: Prodi Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, UPN “V”
Yogyakarta
11