Edited SEMUA
Edited SEMUA
PENDAHULUAN
orang tua, tenaga kerja, pemimpin bangsa di masa depan. Perilaku kejahatan
waktu dan terus meningkat. Tahun 2011 kasus kejahatan seksual meningkat
dari 2.413 kasus pada tahun 2010, menjadi 2.508 kasus pada tahun 2011.
Sebanyak 1.020 kasus, setara dengan 62,7% terdiri dari kejahatan seksual
namun tidak disukai dan tidak diharapkan oleh orang yang menjadi sasaran
Kejahatan merupakan suatu pelanggaran hak anak baik dari segi moral,
susila dan agama, terutama tindak pidana pencabulan yang dilakukan oleh
menimbulkan trauma fisik dan psikis terhadap korban terutama yang berusia
1
Belakangan ini banyak muncul kasus perilaku seks bebas yang
produksi pornografi.4
sedini mungkin, perlu dilakukan oleh orangtua dan pihak sekolah agar anak
tidak mendapatkan informasi yang salah dari teman, internet, maupun media
lainnya.5
1.2.1 Umum
1.2.2 Khusus
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dilakukan oleh manusia yang dinilai tidak baik, tercela dan tidak patut
adalah suatu tindakan anti sosial yang merugikan, tidak pantas, tidak dapat
umum atau orang lain tidak atas kemauan, dengan paksaan dan melalui
3
2.1.1 Kejahatan Seksual di Dalam Keluarga
dan)
hasrat seksual).
4
Kejahatan seksual dikategorikan menjadi: 8
eksbisionisme.
diatur dalam Buku ke-II KUHP dan dalam aturan-aturan lain di luar
5
dalam masyarakat yang perkembangannya semakin beragam baik
belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam
seorang anak dan seorang yang lebih tua atau anak yang lebih banyak nalar
atau orang dewasa seperti orang asing, saudara sekandung atau orang tua
6
dimana anak tersebut dipergunakan sebagai sebuah objek pemuas bagi
seksual yang dilakukan terhadap orang yang menetap dalam lingkup rumah
tangga tersebut (seperti istri, anak dan pekerja rumah tangga). Selanjutnya
tidak wajar dan atau tidak disukai, pemaksaan hubungan seksual dengan
1. Familial Abuse
orang tua, misalnya ayah tiri, atau kekasih. Menurut mayer kategori
7
incestyang terdiri dari tiga kategori yang dihubungkan dengan kekerasan
pada anak.5
2. Extrafamilial Abuse
8
Tabel 2.2 Tahapan yang terlihat dalam kejahatan seksual pada anak13
kekerasan seksual pada anak. Posisi anak sebagai pihak yang lemah dan tidak
(Pedofilia)
9
dari pemuas birahi seksual pedofilia ini adalah anak usia pra-pubertas.
pengidap kelainan ini. Saat siapa saja melakukan aksi serangan seksual
yang berbau porno, gambar-gambar porno, film dan VCD porno yang
10
yang diterima oleh otak serupa dengan mengkomsumsi kandungan
depresi, fobia, dan mimpi buruk, curiga terhadap orang lain dalam waktu
dengan gejala berupa ketakutan yang intens terjadi, kecemasan yang tinggi,
Finkelhor dan Browne menggagas empat jenis dari efek trauma akibat
memiliki gambaran diri yang buruk. Rasa bersalah dan malu terbentuk
dengan orang lain, dan beberapa korban marah pada tubuhnya akibat
11
dan minuman alkohol untuk menghukum tubuhnya, menumpulkan
anak. 13,17
mampu dan kurang efektif dalam bekerja. Beberapa korban juga merasa
2.6.1 KUHP
wanita itu belum lima belas tahun, atau kalau umumya tidak jelas, bahwa
12
belum waktunya untuk dikawinkan, diancam dengan pidana penjara
pengaduan, kecuali bila umur wanita itu belum sampai dua belas tahun atau
bila ada salah satu hal seperti tersebut dalam Pasal 291 dan Pasal 294.
Apabila dilakukan pada istrinya dapat dikenakan pasal 288, jika persetubuhan
itu menyebabkan luka pada wanita tersebut. Persetubuhan itu harus dilakukan
sampai demikian, mungkin dapat dikenakan pasal 290 sub 2.Peristiwa ini
adalah delik aduan, kecuali apabalia umur perempuan itu belum cukup dua
belas tahun, atau peristiwa itu mengakibatkan luka berat atau mati. 18
badan perempuan itu mendapat luka. Jika perbuatan itu berakibat badan
lamanya delapan tahun. Jika perbuatan itu berakibat matinya perempuan itu,
pasal tersebut adalah yang diancam hukuman dalam pasal ini ialah pria yang
disangkanya, bahwa isterinya itu belum pantas dikawini dan jika perbuatan
itu mengakibatkan luka atau luka berat pada tubuh isterinya, atau
13
Di Indonesia terutama di desa – desa banyak terjadi perkawinan di
bawah umur. Secara hukum , pasangan itu suami- isteri yang sah tetapi
isterinya yang masih di bawah umur tersebut dan mengakibatkan luka pada
tubuh isterinya, dapat dituntut dengan pasal ini. Tetapi apabila perbuatan itu
tidak mengakibatkan luka pada tubuh isterinya, tidak dapat dikenakan pasal
ini.18
Pada pasal 289 yang isinya adalah apabila orang yang memaksa
ialah segala perbuatan yang melanggar kesusilaan atau perbuatan keji yang
tujuh tahun : yang diancam hukuman dalam pasal ini ialah orang yang
melakukan perbuatan cabul dengan seseorang yang sedang pingsan atau tidak
dengan rayuan) seseorang yang umurnya di bawah lima belas tahun untuk
melakukan perbuatan cabul atau untuk berbuat zina dengan orang lain dan
14
seorang pemuda yang baru berumur empat belas tahun, dapat dianggap
melakukan perbuatan cabul pada pemuda itu dan dapat dikenakan pasal ini. 18
Pada Pasal 291 di jelaskan salah satu kejahatan yang diterangkan dalam
pasal 286, 287, 289 dan 290 itu berakibat luka berat, dijatuhkan pidana
penjara selama-lamanya dua belas tahun. Dan kalau salah satu kejahatan yang
diterangkan dalam pasal 285, 286, 287, 289 dan 290 itu berakibat matinya
yang diterangkan di dalam pasal-pasal tersebut ialah pada pasal 285 yaitu
wanita yang bukan isterinya, yang sedang dalam keadaan pingsan atau tidak
berdaya, pada pasal 287 yaitu menyetubuhi wanita yang bukan isterinya, yang
umurnya masih di bawah lima belas tahun, pada pasal 289 yaitu memaksa
terhadap seseorang yang dalam keadaan pingsan atau tak berdaya, yang kedua
bawah lima belas tahun, yang ketiga membujuk seseorang yang umurnya
masih di bawah lima belas tahun untuk melakukan perbuatan cabul atau
membujuk agar ia mau diperlakukan cabul atau untuk berzina dengan orang
lain dan pada pasal 291 ini mengancam hukuman yang lebih berat daripada
15
yang sudah diterangkan diatas ini menyebabkan luka berat atau matinya si
korban. 18
Pada pasal 292 yang isinya orang yang sudah dewasa, yang melakukan
perbuatan cabul dengan anak yang belum dewasa, yang sejenis kelamin
dengan dia, padahal diketahuinya bahwa anak itu belum dewasa, dipidana
dalam pasal ini ialah orang dewasa yang melakukan perbuatan cabul dengan
anak yang belum dewasa yang sejenis dengan dia. “Dewasa” berarti telah
berumur dua puluh satu tahun, atau belum mencapai umur itu tetapi sudah
kawin. “Jenis kelamin yang sama” berarti laki-laki dengan laki-laki atau
perempuan dengan perempuan. Dua orang semua belum dewasa atau dua
orang lain yang tidak menyukai perbuatan itu, dapat dikenakan pasal 281.
Dan apabila salah seorang yang melakukan perbuatan cabul itu ada yang
Perbuatan cabul yang dilakukan tehadap orang yang umurnya belum cukup
perjanjian akan memberi uang atau barang dengan salah memakai kekuasaan
16
diketahuinya atau patut dapat disangkanya masih dibawah umur, melakukan
perbuatan cabul dengan dia, atau membiarkan perbuatan cabul itu dilakukan
Dalam ayat (1) Penuntutan hanya dilakukan atas pengaduan dari orang yang
pasal ini ialah Membujuk orang untuk melakukan perbuatan cabul dengan dia
atau membiarkan perbuatan cabul itu dilakukan pada dirinya oramg tersebut.
perjanjian akan memberikan uang atau barang, kekuasaan yang timbul dari
cabul dengan anaknya, dengan anak tirinya, anak angkatnya (anak piaranya),
adat dianggap sebagai kepala keluarga dan menjalankan kekuasaan orang tua,
segala macam guru, misalnya : guru mengaji, guru olahraga, instruktur dan
sebagainya. Perbuatan cabul oleh mereka ini, baik selama jam mengajar
17
maupun di luar jam mengajar, dapat dikenakan pasal ini. Sedangkan pada
ayat (2) Pengurus, dokter, guru, buruh, pengawas atau bujang di penjara di
sakit gila atau lembaga (yayasan) amal, yang melakukan perbuatan cabul
dengan orang yang dimasukkan di sana. Dapat di jelaskan Dalam ayat (1)
dapat dikenakan pula misalnya Dalam ayat (2) pasal ini ketentuan
kekuasaannya. 18
Pada pasal 295 yang berisi pidana Ke-1. Dengan pidana penjara
bawah umur, sehingga semua orang tersebut itu melakukan cabul dengan
luar yang di sebut pada ke-1, orang di bawah umur yang di ketahuinya atau
Dalam pasal ini dijelaskan Isi pasal ini hampir sama saja dengan isi
pasal 294, hanya bedanya, kalau pasal 294 mengancam hukuman kepada
orang yang melakukan perbuatan cabul, maka pasal ini mengancam hukuman
18
kepada orang yang dengan sengaja menyebabkan perbuatan itu dilakukan
atau memudahkan perbuatan cabul itu dilakukan. Sedang ayat (2) mengancam
Hak-hak anak sudah melekat dalam diri setiap anak dan diakomodasi
hak anak, antara lain: Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 28B ayat 2
2 ayat 1-4:10
19
4. Anak berhak atas perlindungan terhadap lingkungan hidup yang dapat
dengan wajar.
Convention on The Rights of The Child. Seluruh bagian dalam Konvensi ini
Ada 4 prinsip dasar hak anak yang terkandung di dalam Konvensi Hak Anak,
yaitu:10
1. Non-diskriminasi.
kasih saying dan emosi), dan asuh (kebutuhan stimulasi dini) agar anak
samping memenuhi hak-hak yang sudah melekat pada anak, pembinaan anak
20
perlu pula diarahkan untuk menggugah dan meningkatkan kesadaran akan
kewajiban dan tanggung jawab anak kepada orang tua, masyarakat, bangsa
dan negara.10
terhadap kesusilaan dalam Pasal 281 – Pasal 297. Dan ketentuan pidana
terhadap kejahatan seksual yang terjadi dalam lingkungan keluarga atau yang
dilakukan oleh keluarga itu sendiri diatur dalam Pasal 294 ayat 1 yang
cukup umur, atau dengan orang yang belum cukup umur yang
rumah tangga dengan orang lain untuk tujuan komersial dan/atau tujuan
tertentu.
21
Dalam Undang-undang tersebut pula ketentuan pidana kejahatan
pidana penjara paling lama 12 (duabelas) tahun atau denda paling banyak
singkat 4 (empat) tahun dan pidana penjara paling lama 15 (lima belas)
tahun atau denda paling sedikit Rp.12.000.000,00 (dua belas juta rupiah)
atau denda paling banyak Rp.300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).” 19,20
22
Menurut Undang-Undang No. 4 Tahun 1979 Tentang
belum berusia 21 (dua puluh satu) tahun dan belum pernah kawin.” 19,20
Pengadilan Anak. Pasal 1 angka 1 yaitu “ Anak adalah orang yang dalam
perkara Anak Nakal telah mencapai umur 8 (delapan) tahun tetapi belum
mencapai umur 18 (delapan belas) tahun dan belum pernah kawin.” 19,20
Manusia. Pasal 1 angka 5 yaitu “Anak adalah setiap manusia yang belum
anak yang masih dalam kandungan apabila hal tersebut adalah demi
kepentingannya.” 19,20
Anak. Pasal 1 angka 1 yaitu “Anak adalah seseorang yang belum berusia
23
Menurut Undang-Undang No.3 Tahun 2008 tentang Pornografi
yaitu “anak yang belum dewasa apabila seseorang tersebut belum berumur
16 tahun”. 19,20
manusiawi
melawan hokum.
24
6. Setiap anak yang dirampas kebebasannya berhak memperoleh bantuan
hukum atau bantuan lainnya secara efektif dalam setiap tahapan upaya
tangga. Dimana korban itu sendiri adalah orang yang mengalami kekerasan
untuk memberikan rasa aman kepada korban yang dilakukan oleh pihak
keluarga.21
25
Ruang lingkup rumah tangga yang tercantum di Undang-Undang ini
pada Pasal 2 yaitu yang meliputi suami, isteri, anak, orang-orang yang
Undang pada pasal 5 yang berisi tentang setiap orang dilarang melakukan
tujuan tertentu.
26
kebijakan tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga,
pelatihan sensitif gender dan isu kekerasan dalam rumah tangga serta
menetapkan standar. 21
terhadap korban oleh pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan pasal
atau lembaga sosial lainnya antara lain dengan penyediaan aparat, tenaga
oleh korban secara langsung atau dapat memberikan kuasa kepada keluarga
atau orang lain, dalam hal korban seorang anak pelaporan dapat dilkukan oleh
orang tua, wali, pengasuh atau anak yang bersangkutan sesuai dengan pasal
26,27 UU KDRT.21
korban oleh kepolisian terhitung 1x24 jam sejak menerima laporan adanya
27
setelah menerima laporan yang tercantum dalam pasal 16, pasal 17 dan pasal
19.21
relawan pendamping, atau pembimbing rohani dalam bentuk lisan atau pun
Perlindungan dapat diberikan dalam waktu paling lama satu tahun dan dapat
berlaku berakhir sesuai dengan pasal 31, pasal 32 dan pasal 33 UU KDRT.21
untuk mendapat pelayanan dan pendampingan sesuai pasal 18 dan pasal 20.
Pelayanan yang dapat diberikan oleh tenaga kesehatan antara lain melakukan
sesuai pasal 21, sementara dari pekerja sosial dapat melakukan konseling
untuk menguatkan dan memberikan rasa aman bagi korban sesuai pasal 22,
serta pelindungan dalam aspek lainnya yang sesuai dengan pasal 23, pasal 24,
pasal 25 UU KDRT.21
28
penahanan tanpa surat perintah terhadap pelaku yang diyakini telah
yang disertai surat perintah penahanan dalam waktu 1 x 24 (satu kali dua
diperitahkan menghadap dalam waktu 3 x 24 (tiga kali dua puluh empat) jam
tempat pelaku pernah tinggal bersama korban pada waktu pelanggaran diduga
lebih lanjut, maka pelaku wajib untuk membuat pernyataan tertulis yang
pengadilan dapat menahan pelaku paling lama 30 hari dan penahanan harus
29
Pada Bab VII Pemulihan Korban, Pasal 39 Untuk kepentingan
Pada Bab VII tentang Ketentuan Pidana, pada pasal 44 Setiap orang
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling
jatuh sakit atau luka berat, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10
(sepuluh) tahun atau denda paling banyak Rp 30.000.000,00 (tiga puluh juta
(empat puluh lima juta rupiah). Apabila dilakukan oleh suami terhadap isteri
30
menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencaharian atau kegiatan sehari-
hari, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) bulan atau denda
psikis dalam lingkup rumah tangga dipidana dengan pidana penjara paling
lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak Rp9.000.000,00 (sembilan juta
rupiah). Apabila dilakukan oleh suami terhadap isteri atau sebaliknya yang
pidana penjara paling lama 4 (empat) bulan atau denda paling banyak Rp
3.000.000,00 (tiga juta rupiah). Pada pasal 46, orang yang melakukan
(dua belas) tahun atau denda paling banyak Rp 36.000.000,00 (tiga puluh
Pada pasal 47 Setiap orang yang memaksa orang yang menetap dalam
penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan pidana penjara paling lama 15
(lima belas) tahun atau denda paling sedikit Rp 12.000.000,00 (dua belas juta
rupiah) atau denda paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
Sedangkan pasal 48, apabila mengakibatkan korban mendapat luka yang tidak
memberi harapan akan sembuh sama sekali, mengalami gangguan daya pikir
atau 1 (satu) tahun tidak berturut-turut, gugur atau matinya janin dalam
31
kandungan, atau mengakibatkan tidak berfungsinya alat reproduksi, dipidana
dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan pidana penjara
paling lama 20 (dua puluh) tahun atau denda paling sedikit Rp 25.000.000,00
(dua puluh lima juta rupiah) dan denda paling banyak Rp 500.000.000,00
Pada pasal 49, Jika menelantarkan orang lain dalam lingkup rumah
tangganya dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau
denda paling banyak Rp 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah). Pasal 50,
pelaku baik yang bertujuan untuk menjauhkan pelaku dari korban dalam jarak
dan waktu tertentu, maupun pembatasan hak-hak tertentu dari pelaku dan
merupakan delik aduan. Pasal 52, tindak pidana kekerasan psikis merupakan
delik aduan. Pasal 53, tindak pidana kekerasan seksual yang dilakukan oleh
hukum acara pidana yang berlaku, kecuali ditentukan lain dalam Undang-
undang ini. Pasal 55, Sebagai salah satu alat bukti yang sah, keterangan
seorang saksi korban saja sudah cukup untuk membuktikan bahwa terdakwa
bersalah, apabila disertai dengan suatu alat bukti yang sah lainnya.Pada Bab
32
X Ketentuan Penutup, Pasal 56 Undang-undang ini mulai berlaku pada
tanggal diundangkan. 21
33
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
seorang anak dan seorang dewasa dimana anak tersebut dipergunakan sebagai
Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak, pasal 2 ayat 1-4, dan Undang
fobia, mimpi buruk, dan curiga terhadap orang lain dalam waktu yang cukup
lama. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Finkelhor dan Browne
terdapat empat jenis efek trauma akibat kekerasan seksual, yaitu: traumatic
34
3.2 Saran
perhatian yang holistik dari berbagai pihak, antara lain pemerintah dan pemerintah
daerah, orang tua dan orang disekitarnya untuk lebih memperhatikan pertumbuhan
dan perkembangan anak salah satunya adalah dengan pemberian sex education
yang sesuai, serta meningkatkan pengetahuan orang tua dan orang dewasa lainnya
mengenai hal-hal yang termasuk kejahatan seksual terutama pada anak dan hukum
yang melindungi anak dari kejahatan seksual sehingga dapat mencegah dan
35
DAFTAR PUSTAKA
36
19. Siska LIS Sulistianti. 2015. Kedudukan Hukum Anak Hasil Perkawinan
Beda Agama Menurut Hukum Positif dan Hukum Islam. PT Refika
Aditama Bandung, hlm.15
20. Maidin Gultom. 2010. Perlindungan Hukum Terhadap Anak dalam
System Peradilan Anak di Indonesia. Reflika Aditama, Bandung. Hlm.49
21. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004.Tentang
Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga
37