RS UMMI BOGOR
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Tujuan Umum
Memberikan pedoman sebagai acuan bagi rumah sakit dalam perhitungan kebutuhan
tenaga keperawatan di rumah sakit secara efektif san efisien
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan praktek klinik profesi ini mahasiswa di harapkan mampu:
Melakukan evaluasi program pelaksanaan Model Praktek Keperawatan Profesional
(MPKP) Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit secara paripurna dan
berkesinambungan,
Tersusunnya sistem monitoring kebutuhan perawat di rumah sakit melalui perhitungan
ketenagaan yang efektif dan efisien sehingga mampu melakukan pelayanan dan asuhan
keperawatan secara maksimal.
Sebagai acuan dalam memenuhi standar akreditasi rumah sakit
Perhitungan Kebutuhan tenaga
RUANG LINGKUP
2. Instalasi Rawat
7. Instalasi Hemodialisa
TATA LAKSANA
A. Metode Perhitungan ketenagaan
Metode Gillies
Mengemukakan rumus kebutuhan teanaga keperawatan di satu unit perawatan adalah
sebagai berikut:
Keterangan :
A = rata-rata jumlah perawatan/pasien/hari
B = rata-rata jumlah pasien /hari
C= Jumlah hari/tahun
D = Jumlah hari libur masing-masing perawat
E = jumlah jam kerja masing-masing perawat
F = Jumlah jam perawatan yang dibutuhkan per tahun
G = Jumlah jam perawatan yang diberikan perawat per tahun
H = Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk unit tersebut
Prinsip perhitungan rumus Gillies:
Dalam memberikan pelayanan keperawatan ada tiga jenis bentuk pelayanan, yaitu:
a. Perawatan langsung, adalah perawatan yang diberikan oleh perawat yang ada
hubungan secara khusus dengan kebutuhan fisik, psikologis, dan spiritual.
Berdasarkan tingkat ketergantungan pasien padfa perawat maka dapat diklasifikasikan
dalam empat kelompok, yaitu: self care, partial care, total care dan intensive care.
Menurut Minetti Huchinson (1994) kebutuhan keperawatan langsung setiap pasien
adalah empat jam perhari sedangkan untuk:
* self care dibutuhkan ½ x 4 jam : 2 jam
* partial care dibutuhkan ¾ x 4 jam : 3 jam
* Total care dibutuhkan 1- 1½ x 4 jam : 4-6 jam
* Intensive care dibutuhkan 2 x 4 jam : 8 jam
b. Perawatan tak langsung, meliputi kegiatan-kegiatan membuat rencana perawatan,
memasang/ menyiapkan alat, ,konsultasi dengan anggota tim, menulis dan membaca
catatan kesehatan, melaporkan kondisi pasien. Dari hasil penelitian RS Graha Detroit
(Gillies, 1989, h 245) = 38 menit/ klien/ hari, sedangkan menurut Wolfe & Young
(Gillies, 1989, h. 245) = 60 menit/ klien/ hari dan penelitian di Rumah Sakit John
Hpokins dibutuhkan 60 menit/ pasien (Gillies, 1994)
c. Pendidikan kesehatan yang diberikan kepada klien meliputi: aktifitas, pengobatan serta
tindak lanjut pengobatan. Menurut Mayer dalam Gillies (1994), waktu yang
dibutuhkan untuk pendidikan kesehatan ialah 15 menit/ klien/ hari
Rata-rata klien per hari adalah jumlah klien yang dirawat di suatau unit
berdasarkan rata-ratanya atau menurut “ Bed Occupancy Rate” (BOR)
dengan rumus:
Jumlah hari perawatan rumah sakit dalam waktu tertentu x 100%
Jumlah tempat tertentu x 365
Jumlah hari pertahun, yaitu 365 hari
Hari libur masing-masing perawat pertahun, yaitu 128 hari, hari minggu= 52
hari dan hari sabtu = 52 hari. Untuk hari sabtu tergantung kebijakan RS
setempat, kalau ini merupakan hari libur maka harus diperhitungkan, begitu
juga sebaliknya, hari libur nasional = 12 hari dan cuti tahunan = 12 hari
Jumlah jam kerja tiap perawat adalah 40 jam per minggu (kalau hari kerja
efektif 5 hari maka 40/5 = 8 jam, kalu hari kerja efektif 6 hari per minggu
maka 40/6 jam = 6,6 jam perhari0.
Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan di satu unit harus ditambah 20%
(untuk antisiapasi kekurangan/ cadangan)
Contoh
1. Rata rata jam perawatan klien per hari = 5 jam/hari
2. Rata rata = 17 klien / hari (3 orang dengan ketergantungan minimal, 8 orang
denganketergantungan partial dan 6 orang dengan ketergantungan total)
3. Jumlah jam kerja tiap perawat = 40 jam/minggu ( 6 hari/minggu ) jadi jumlah jam
Kerja perhari 40 jam dibagi 6 = 7 jam /hari
5. Jumlah hari libur : 73 hari ( 52 +8 (cuti) + 13 (libur nasional)
Jumlah jam keperawatan langsung
- Ketergantungan minimal = 3 orang x 1 jam = 3 jam
- Ketergantungan partial = 8 orang x 3 jam = 24 jam
- Ketergantungan total = 6 orang x 6 jam = 36 jam
Jumlah jam = 63 jam
Jumlah keperawatan tidak langsung
17 orang klien x 1 jam = 17 jam
Pendidikan Kesehatan = 17 orang klien x 0,25 = 4,25 jam Sehingga Jumlah total jam
keperawata /klien/hari : 63 jam + 17 jam + 4,25 jam = 4,96 Jam/klien/hari 17 orang
Jadi,
1. Jumlah tenaga yang dibutuhkan :
4,96 x 17 x 365 = 30.776,8 = 15,06 orang ( 15 orang )
(365 – 73) x 7 2044
2. Untuk cadangan 20% menjadi 15 x 20% = 3 orang
3. Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan secara keseluruhan 15 + 3 = 18 orang
/hari
Perbandingan profesional berbanding dengan vocasional = 55% : 45 % = 10 : 8
orang
BAB IV
PENUTUP
Salah satu aspek penting tercapainya mutu pelayanan di suatu rumah sakit adalah
tersedianya tenaga keperawatan yang sesuai dengan situasi dan kebutuhan. Untuk hal ini
dibutuhkan kesiapan yang baik dalam membuat perencanaan terutama tentang
ketenagaan. Perencanaan ketenagaanini harus benar benar diperhitungkan sehingga tidak
menimbulkan dampak pada beban kerja yang tinggi sehingga memungkinkan kualitas
pelayanan akan menurun. Dan bila dibiarkan akan menyebabkan angka kunjunganklien
ketempat pelayanankesehatan akan menurun sehingga pendapatan rumah sakit juga akan
menurun.Seorang menajer keperawatan harus mampu membuat perencanaan ketenagaan
dengan baik, yaitu dengan memanfaatkan hasil perhitungan yang didasarkan pada data
data kepegawaian sesuai dengan yangada di rumah sakit tersebut.
Dalam melakukan penghitungan kebutuhan tenaga perawat di rumah sakit, kita
dapat menggunakan beberapa rumus dimana tiap metode penghitungan pada prinsipnya
hampirsama akan tetapi memiliki kekhasan bagi situasi dan kondisi tertentu dari sistem
pemberian layanan asuhan keperawatan kepada klien.