LAPORAN KASUS
I. IdentitasPasien
Nama : Ny Sutirin( BPJS NPBI)
Usia : 54 tahun
No RM : 3885xxx
Alamat : Banjarejo
JenisKelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan :-
Masuk RS : 27 Juni 2018
Diagnosis awal : Ca Mamae
II. Anamnesis
Keluhan utama : Sesak nafas memberat sejak tadi subuh
RPS : Pasien datang ke IGD dengan keluhan sesak sejak 1
minggu hilang timbul dan memberat tadi subuh, myeri
pada payudara kiri sejak 1 tahun yang lalu dan divonis
Ca Mamae,post op kemo 1,5 bulan yang lalu tiap pagi
muntah dan mual, batuk (+) keluar darah dan pus dari
payudara
RPD : HT (-)
DM (-)
Ca Mamae (+) post kemo 1.5 bulan lalu di RS Sultan
Agung
III. Pemeriksaanfisik
a. KeadaanUmum
Baik, CM
1
b. Kesadaran
E4V5M6
c. Vital Sign
TD : 100/60 mmHg
Nadi : 122x/menit
Respirasi : 28x/menit
Suhu : 37,5OC
d. Head to toe
Cephal : CA -/-, SI -/-,pupil isokor 2/2 ,RC +/+
Thorax : P = simetris +, sonor +, vesikuler +
C = S1 S2 murni regular
Abdomen : supel, timpani +, peristaltik +, NT –
Ekstremitas : oedem (-),nt (-),crt < 2”
Anus : T.a.k
Status lokalis
Mamae sinistra : benjolan sebesar kepalan tangan konsistensi keras,tidak
mobile,pus (+),luka (+),darah (+)
IV. PemeriksaanPenunjang
DarahLengkap
Hemoglobin 12.4 gr%
Angka leukosit 17.3 ribu/ul
Angka trombosit 624 ribu/ul
Hematokit 37.6 %
Hitung jenis leukosit
Granulosit 91
Limfosit 4
2
Monosit 5
Fungsi Ginjal
Ureum 24 mg/dl
Kreatinin 0.6 mg/dl
Fungsi Glukosa
Glukosa sewaktu 182 mg/dl
Fungsi Hati
SGOT 30 ul
SGPT 12 ul
Elektrolit
Natrium 124.9 mmol/L
Kalium 3.9 mmol/L
Clorida 93.8 mmol/L
Imunoserologi
HbsAg negatif
Screening B20 non-reaktif
Fungsi Hemostasis
CT 8
BT 3
V. Diagnosis
Ca Mamae Sinistra
3
- Ranitidin 1A
- Odr 1A
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi Payudara
Payudara pada wanita menonjol mulai dari iga ke II/III sampai ke VI/VII dan dari
dekat pinggir sternum sampai garis axilla anterior. Tetapi jaringan payudara sebenarnya
bisa lebih luas lagi sampai ke klavikula sebagai suatu lapisan jaringan tipis dan ke
medial sampai ke garis median, ke lateral sampai pinggir otot latissimus dorsi. Ada suatu
bagian dari payudara yang disebut buntut dari payudara atau “axillary projection of the
breast”.
Struktur Dasar
Terdiri atas kelenjar, jaringan ikat fibrosa dan jaringan lemak Jaringan kelenjar,
yang dinamakan kelenjar dan saluran tubuloalveolar, membentuk 15 sampai 20 lobus
yang mengelilingi nipple, masing-masing bermuara ke duktus lactiferous. Di tiap lobus
terdapat lobulus-lobulus. Jaringan ikat fibrosa memberikan struktur penahan dalam
bentuk tali fibrosa atau ligament suspensorium yang dihubungkan baik ke kulit maupun
ke fascia. Jaringan lemak terutama pada permukaan dan area tepi.
Setiap kelenjar mammae terdiri atas sekitar 15 sampai 20 lobus. Terdapat ligament
Cooper yang meluas dari fascia pectoralis profunda ke fascia kulit superficial yang
memberikan tahanan. Payudara dibagi menjadi empat kuadran, yaitu upper inner
quadrant (UIQ), lower inner quadrant (LIQ), upper outer quadrant (UOQ) dan lower
outer quadrant (LOQ).
Vaskularisasi
Perdarahan payudara terutama dari cabang arteri perforantes anterior dari arteri
mammaria interna, arteri torakalis lateralis yang bercabang dari arteri aksilaris, dan
beberapa arteri interkostalis.
4
Drainase limfatik
Kelenjar getah bening pectoralis (anterior), berlokasi di lipatan aksila anterior (di
antara batas bawah M. Pectoralis mayor).
Kelenjar getah bening Subscapular (posterior), berlokasi di lipatan aksila posterior
(daerah batas lateral scapula). Drainasenya dari dinding belakang dada dan sebagain
lengan.
Kelenjar getah bening lateral, berlokasi di daerah humerus atas. Drainasenya dari
lengan.
Drainase dari KGB pusat di aksila, kemudian ke KGB infraclavicular dan
supraclavicular.
Sebagian drainase dari payudara ada yang langsung berhubungan dengan KGB
infraclavicular.
Persarafan payudara juga harus diperhatikan dalam proses pembedahan payudara,
apabila ada kerusakan akibat proses pembedahan maka dapat terjadi defisit fungsional
pada saraf yang terkena, sebagai contoh :
Otot/area
Nervus
persarafan
Defisit fungsional
N. torasikus (of Bell) Serratus Winging scapula
anterior
N. torakodorsalis Latissimus Tidak dapat mendorong
dorsi diri sendiri untuk berdiri
dari posisi duduk
N. pektoralis medial dan lateral Pektoralis Kelemahan dari otot
mayor dan pektoralis
minor
N. interkostobrakhial Menyebrang Anestesi pada bagian
axilla secara dalam lengan
transversal
menuju
bagian
dalam
lengan
5
Berdasarkan Protokol Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia, diagnosis
kanker payudara dapat ditegakkan melalui tahapan-tahapan berikut:
A. Pemeriksaan Klinis
Anamnesis, hal-hal yang perlu dicari adalah informasi mengenai:
6
Permukaan
Bentuk dan batas tumur
Jumlah tumor
Terfiksasi atau tidak ke jaringan sekitar payudara, kulit, m. Pectoralis, dan
dinding dada
Perubahan kulit
Kemerahan, dimpling, edema, nodul satelit
Peau d’orange, ulserasi
Nipple
Tertarik
Erosi
Krusta
Discharge
Status KGB (jumlah, ukuran, konsistensi, terfiksir satu sama lain atau jaringan
sekitar)
KGB aksila
KGB infraklavikula
KGB supraklavikula
Lokasi organ
B. Pemeriksaan radiodiagnostik/imaging
1. Recommended (diharuskan)
a. USG payudara dan mamografi untuk tumor > 3 cm
b. Foto thorax
c. USG abdomen (hepar)
2. Optional (atas indikasi)
a. Bone scanning/Bone survey (bilaman sitologi atau klinis sangat mencurigai
pada lesi > 5 cm)
b. CT-scan
C. Pemeriksaan sitologi (FNAB = Fine Needle Aspiration Biopsy)
Dilakukan pada lesi yang secara klinis dan radiologis curiga ganas
D. Pemeriksaan histopatologi
7
Dilakukan potong beku dan atau parafin, bahan pemeriksaan diambil melalui :
Core biopsy
Biopsi eksisional
Biopsi insisional
Spesimen mastektomi disertai dengan pemeriksaan KGB
Pemeriksaan imunohistokimia : ER, PR, P53, dll
E. Laboratorium
Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan laboratorium rutin dan pemeriksaan
kimia darah yang sesuai dengan perkiraan metastasis.
Hal-hal yang dianggap merupakan faktor risiko kanker payudara antara lain:
Usia
Faktor reproduksi
Diperkirakan, periode antara terjadinya haid pertama dengan umur saat kehamilan
pertama merupakan window of initiation perkembangan kanker payudara. Wanita dengan
riwayat kehamilan cukup bulan pada usia di bawah 18 tahun memiliki risiko terkena
8
kanker payudara sepertiga dibandingkan dengan wanita yang baru memiliki anak di usia
30 tahun.
Penggunaan hormon
Suatu analisa mengatakan walaupun tidak terdapat risiko kanker payudara pada
pengguna kontrasepsi oral, wanita yang menggunakan obat ini untuk waktu yang lama
mempunyai risiko tinggi untuk mengalami kanker ini sebelum menopause.
Wanita dengan riwayat tumor jinak payudara, dapat terjadi peningkatan risiko terjadinya
kanker payudara sebanyak empat kali dan risiko ini akan terus meningkat hingga 30
tahun setelah didiagnosa tumor jinak payudara.
Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh dengan kanker
payudara pada wanita pasca menopause. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh diet terhadap keganasan ini.
Konsumsi lemak
9
Riwayat keluarga dan faktor genetik
Pada studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan erat dengan gen
tertentu. Apabila terdapat BRCA 1, yaitu suatu gen susceptibilitas kanker payudara,
probabilitas untuk terjadinya kanker payudara sebesar 60% pada umur 50 tahun dan
sebesar 85% pada umur 70 tahun.
Klasifikasi payudara
- Papillobulor carcinoma
- Schirrhous carcinoma
b. Special types
- Mucinous carcinoma
- Medullary carcinoma
10
Klasifikasi stadium TNM (UICC/AJCC 2002)
T4 : ukuran tumor berapapun dengan ekstensi langsung ke dinding dada atau kulit
T4b: edema (termsuk peau d’orange), ulserasi, nodul satelit pada kulit yang
Nx : kelenjar getah bening regional tidak bisa dinilai (karena telah diangkat
sebelumnya)
11
No : tidak terdapat metastasis kelenjar getah bening
KGB axilla
N2b : metastasis hanya pada KGB mamaria interna ipsilateral secara klinis dan
metastasis KGB axilla atau klinis terdapat metastasis pada KGB mamaria
M (metastasis jauh)
Grup Stadium
Stadium 0 Tis N0 M0
Stadium 1 T1 N0 M0
Stadium 2a T0 N1 M0
T1 N1 M0
12
T2 N0 M0
Stadium 2b T2 N1 M0
T3 N0 M0
Stadium 3a T0 N2 M0
T1 N2 M0
T2 N2 M0
T3 N1 M0
T3 N2 M0
Stadium 3b T4 N0 M0
T4 N1 M0
T4 N2 M0
Stadium 3c Tiap T N3 M0
Stadium 4 Tiap T Tiap N M1
13
Algoritma Evaluasi Massa Payudara
Penegakan diagnosis :
Dari keterangan umum didapatkan Sejak ± 4 bulan sebelum masuk rumah sakit,
pasien mengeluh adanya luka pada payudara kiri. Keluhan disertai dengan nyeri dan
keluar nanah dan darah dari luka tersebut. Keluhan ini diawali dengan timbulnya
benjolan ± 1 tahun yang lalu. Mula-mula benjolan itu sebesar kelereng, kemudian lama-
lama membesar hingga sebesar telur angsa. Kemudian dari benjolan tersebut timbul luka
yang dialami pasien sekarang. Keluhan juga disertai benjolan pada ketiak dan dada kiri
bagian atas.
Keluhan tidak disertai dengan demam, sakit kepala hebat, rasa penuh di ulu hati,
maupun nyeri pada tulang punggung maupun paha namun sudah 1 bulan ini pasien
Pasien haid pertama pada usia 16 tahun, siklus 30 hari, teratur. Penderita menikah
pada usia 19 tahun, lalu melahirkan anak pertama pada usia 20 tahun. Penderita menyusui
anaknya selama 2 tahun. Saat ini pasien mempunyai 3 orang anak. Riwayat pemakaian
pil KB selama 3 tahun diakui penderita. Riwayat keluhan yang sama sebelumnya
disangkal.
14
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat ditarik beberapa kemungkinan diagnosis
yaitu :
1. Operasi
Jenis operasi yang dapat digunakan untuk terapi kanker payudara adalah:
Mastektomi Simpel
15
Merupakan tindakan operasi yang bertujuan mengangkat seluruh jaringan payudara,
termasuk juga seluruh axillary tail dan fascia m. Pectoralis.
Mastektomi radikal
Jenis operasi ini bertujuan untuk mengangkat seluruh jaringan payudara, KGB axila,
dan juga m. Pectoralis.
2. Radiasi
Tindakan radiasi dapat berupa terapi yang bersifat primer, adjuvant, maupun paliatif.
3. Kemoterapi
16
Adapun terapi yang dilakukan terbagi atas :
17
Pemeriksaan ultrasonografi dilakukan untuk membedakan apakah benjolan merupakan
lesi nodular atau kistik.
Teknik pemeriksaan
Inspeksi
Inspeksi payudara dan nipple dengan posisi pasien duduk sambil tolak pinggang. Yang
dinilai adalah perubahan kulit, simetris,kontur, retraksi. Begitu pula dilakukan dengan
posisi lengan di samping, di atas kepala, menekan panggul dan membungkuk ke depan.
Juga dinilai kulit tiap aksila, apakah ada kemerahan, pigmentasi, infeksi.
Palpasi
18
Teknik Pemeriksaan Payudara oleh Dokter
1. Posisi berbaring
Penderita berbaring dengan meletakkan bantal di bawah bahu kanan, dan
letakkan tangan kanan di belakang kepala.
Dengan menggunakan bantalan ketiga jari tengah kiri untuk merasakan apakah
ada benjolan pada payudara kanan.
Tekan daerah payudara dengan arah naik turun atau melingkar
Ulangi untuk payudara sebelahnya.
2. Posisi berdiri
Ulangi pemeriksaan di atas dengan posisi berdiri.
Untuk lebih amannya, periksa payudara anda dengan berdiri di depan kaca dan
perhatikan apakah adanya perubahan pada bentuk, warna, pembengkakan
payudara, perubahan pada puting payudara.
19
Langkah-langkah Dalam Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari)
20
DAFTAR PUSTAKA
www.emedicine.com/plastic/topic521.htm#section~introduction
www.wisc.edu/wolberg/breast.html
www.wisc.edu/wolberg/breast.html#anatomy
www.cancerbacup.org.uk/Cancertype/Breast/Typesofbreastcancer/Pagetsdisease#583
21
22