Anda di halaman 1dari 8

ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 2, November 2016

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PADA REMAJA YANG TINGGAL


DI RUMAH DAN YANG TINGGAL DI PANTI ASUHAN
BAKTI MULIA KAROMBASAN KECAMATAN
WANEA MANADO
Afrianti S. Wuon
Hendro Bidjuni
Vandry Kallo

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi
afriantisendy@yahoo.com

Abstract: Differences in the Levels of Depression Teenager Living at Home And Living in
an Orphanage Bakti Mulia Karombasan Kecamatan Wanea Manado. Teens is a period of
transition from childhood to adulthood. Depression is a period of disruption of human
functions associated with the natural feeling. The aim of research is to determine whether
there are differences in teens who are living home and orphanage. This research method is
descriptive analytical methods, sample selection by purposive sampling with a sample of 30
teenagers at home and 30 teenagers orphanage manner using a questionnaires measuring
BDI-II. This study uses a statistical analysis independent t-test with α = 0.05. Result abtained
p value 0.001 where p < 0.05 then Ho is rejected. The conclusion of the study that
differences in the levels of depression teenager living at home and living in an orphanage
Bakti Mulia Manado.
Key words : depression levels, teenager at home, teenager in the orphanage

Abstrak: Perbedaan Tingkat Depresi Pada Remaja Yang Tinggal Di Rumah Dan Yang
Tinggal Di Panti Asuhan Bakti Mulia Karombasan Kecamatan Wanea Manado.
Remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak ke dewasa. Depresi merupakan satu
masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan. Tujuan penelitian
untuk mengetahui apakah ada perbedaan remaja yang tinggal dirumah dan panti asuhan.
Metode Penelitian ini merupakan metode deskriptif analitik. Teknik pemilihan sampel
dengan purposive sampling dengan jumlah sampel 30 remaja dirumah dan 30 remaja panti
asuhan dengan cara ukur menggunakan kuisioner BDI-II. Penelitian ini menggunakan analisis
statistik independent t-test dengan α=0.05. Hasil penelitian didapatkan nilai p value 0.001
dimana p< 0.05 maka Ho ditolak. Simpulan penelitian ini yaitu adanya perbedaan tingkat
depresi remaja yang tinggal di rumah dan yang tinggal di panti asuhan bakti mulia manado.
Kata kunci : tingkat depresi, remaja dirumah, remaja panti asuhan

1
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 2, November 2016
PENDAHULUAN dapat mempengaruhi psikologi anak yang
Masa remaja merupakan masa peralihan mampu atau tidak menerima keadaannya yang
antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, sekarang (Wong, et al, 2002).
yang dimulai pada saat terjadinya kematangan Faktor-faktor yang menimbulkan kenakalan
seksual yaitu antara usia 11 atau 12 tahun dan tekanan pada remaja dikeluarga seperti
sampai dengan 20 tahun, yaitu menjelang masa keluarga yang berantakan (broken home),
dewasa muda (Soetjiningsih, 2007). Remaja kurangnya perhatian dan kasih sayang dari
berasal dari bahasa Latin adolescence yang orang tua, status sosial ekonomi dan penerapan
berarti tumbuh menjadi dewasa. Masa remaja disiplin yang tidak tepat. Remaja ingin
dianggap sebagai masa badai dan tekanan menunjukkan dirinya sebagai seorang yang
(Hurlock, 2006). dewasa, tetapi sering kali keinginan tersebut
Jumlah penduduk Indonesia saat ini tidak disalurkan secara tepat, akibatnya remaja
sebanyak 233 juta jiwa dan 26,8% atau 63 juta banyak mengalami konflik-konflik dengan
jiwa adalah remaja (SKRRI, 2010). Gejala- orang tua, saudara kandung, teman, dan
gejala emosional seperti rasa kecewa, marah, masyarakat. Konflik yang terjadi di keluarga
takut, bangga, malu, cinta dan benci, harapan- misalnya sikap orang tua yang kurang bijaksana
harapan dan rasa putus asa, perlu dicermati dan mengakibatkan kesenjangan antara saudara
dipahami dengan baik oleh orang tua dan guru kandung, hal ini kemungkinan dapat
(Fatimah, 2008: 105). Kondisi remaja yang menyebabkan rasa dendam dan saling
stres terus-menerus, karena ketidakmampuan bermusuhan di antara anak-anaknya (Dariyo,
dirinya menyelesaikan masalahnya dapat 2004).
mengakibatkan depresi (Sumiati, 2009). Berdasarkan data yang di peroleh di panti
Depresi merupakan kondisi emosional asuhan Bakti Mulia Karombasan Kecamatan
yang biasanya ditandai dengan kesedihan yang Wanea Manado tercatat ada 45 orang. Hasil
amat sangat, perasaan tidak berarti dan observasi yang di lakukan pada remaja panti
bersalah; menarik diri dari orang lain; dan asuhan dan remaja yang tinggal dirumah,
tidak dapat tidur, kehilangan selera makan, peneliti mengambil sampel awal pada remaja
hasrat seksual, dan minat serta, kesenangan yang tinggal di panti asuhan berjumlah 5 orang
dalam aktivitas yang biasa dilakukan (Davison dan remaja yang tinggal di rumah berjumalah 5
et al, 2010:372). Di Amerika gejala depresi orang. Hasil yang didapatkan berdasarkan
pada remaja berusia >14 tahun lebih berat wawancara pada remaja yang tinggal di panti
dibandingkan remaja berusia <14 tahun asuhan dari 5 responden, 4 dari 5 orang remaja
(Soetjiningsih, 2007). mengungkapkan bahwa mereka merasa kurang
Remaja di panti asuhan, terkadang belum nyaman tinggal di panti asuhan karena merasa
bisa menerima kondisi dirinya dengan dunia tertekan dan terlalu banyak aturan-aturan yang
baru. Keadaan yang sebagian remaja yang ada dan mereka merasa kurangnya kasih sayang.
disebabkan karena kehilangan orang tua, akan Sedangkan 1 lainnya merasa nyaman dan senang
kehilangan identitas dirinya yang berujung tinggal di panti asuhan karena memiliki banyak
pada gangguan psikologi. Dalam kondisi teman. Kemudian hasil yang di dapatkan dari
seperti ini, keadaan lingkungan dengan wawancara pada remaja yang tinggal di rumah
keluarga baru, merupakan salah satu motivator dari 5 responden, 2 diantaranya mengungkapkan
bagi maupun remaja untuk bangkit dari kebutuhan mereka yang tidak terpenuhi, sering
keterpurukan dan kehilangan sosok keluarga terjadi konflik dalam keluarga dan sering
yang sebenarnya. penerimaan diri merupakan mendapat banyak masalah dalam pergaulan.
salah satu dari proses remaja ketika tinggal di Sedangkan 3 lainnya selalu senang dan merasa
panti asuhan. Remaja harus menerima kondisi nyaman dengan hidup mereka.
dirinya yang akan tinggal di panti asuhan
cukup lama. Lamanya tinggal di panti asuhan,

2
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 2, November 2016
Berdasarkan data tersebut, maka dari itu Tabel 3 Distribusi Responden Menurut
penulis tertarik untuk mengetahui perbedaan Pendidikan Anak Remaja
tingkat depresi remaja yang tinggal di rumah
dan yang tinggal di panti asuhan Bakti Mulia Pendidikan
Pendidikan N
Karombasan Kecamatan Wanea Manado. Tidak
% SD % SMP % SMA %
sekolah
Panti 13.
METODE PENELITIAN 30 4 13.3 7 23.3 15 50 4
Asuhan 3
Penelitian ini menggunakan metode 26.
Rumah 30 0 0 7 23.3 15 50 8
7
deskriptif analitik, dengan pendekatan cross Sumber : Data primer 2016
sectional. Cross sectional adalah suatu
penelitian untuk mempelajari dinamika Tabel 4 Tingkat Depresi Remaja Yang
korelasi antara faktor-faktor risiko dengan Tinggal Dirumah Dan Di Panti Asuhan Bakti
efek, dengan cara pendekatan, observasi atau Mulia Karombasan Tahun 2016
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat Tingkat Depresi
(Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini Tempat Total
Normal Ringan Sedang Berat
dilaksanakan pada bulan September tahun Panti 4 7 12 7 30
2016. Instrumen yang digunakan yaitu Asuhan 13.3% 23.3% 40% 23.3% 100%
kuesioner tentang BDI-II 11 8 9 2 30
Rumah
36.7% 26.7% 30% 6.7% 100%
Populasi pada penelitian ini adalah remaja 15 15 21 9 60
yang tinggal di rumah di Kleak Manado yaitu Total
25% 25% 35% 15% 100%
30 orang dan semua remaja yang tinggal di Sumber : Data primer 2016
Panti Asuhan Bakti Mulia Karombasan yaitu
30 orang yang tergolong remaja. Sampel dalam Tabel 5.5 Perbedaan tingkat depresi pada
penelitian ini adalah remaja yang tinggal di panti remaja yang tinggal dirumah dan yang
asuhan yang berusia 10-19 tahun dan remaja tinggal di panti asuhan bakti mulia manado
yang tinggal di rumah yang berusia 10-19 tahun, P
yang diambil secara purposive sampling dengan Responden Mean SD SE n
Value
jumlah sampel 60 orang masing-masing tempat Remaja Panti
yaitu 30 orang. 22.60 6.91 1.26 30
Asuhan
0.001
Remaja
HASIL dan PEMBAHASAN 16.23 7.33 1.33 30
Dirumah
Tabel 1. Distribusi Responden Menurut Sumber : Data Primer 2016
Umur Anak Remaja Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji
Umur
Anak N Mean Median modus Min Max statistic Independent Sample T-Test diperoleh
Remaja nilai P=0.001 < nilai =0.05, maka dapat
Panti disimpulkan bahwa ada perbedaan tingkat
30 12.63 12.50 12 10 16
Asuhan
Rumah 30 13.27 13.50 12 10 16 depresi remaja yang tinggal dirumah dan yang
Sumber: Data Primer 2016 tinggal di Panti Asuhan Bakti Mulia
Karombasan Kec. Wanea Manado.
Tabel 2 Distribusi Responden Menurut
Jenis Kelamin Anak Remaja A. Karakteristik Responden
Jenis Jenis Kelamin Berdasarkan karakteristik dari masing-
N
Kelamin Laki-laki % Perempuan % masing responden fekuensi umur remaja yaitu
Panti umur 10 tahun sebanyak 6 responden, umur 11
30 14 46.7 16 53.3
asuhan
Rumah 30 10 33.3 20 66.7
tahun sebanyak 8 responden, umur 12 tahun
Jumlah 60 24 100 36 100 sebanyak 13 responden, umur 13 tahun
Sumber: Data Primer 2016 sebanyak 8 responden, umur 14 tahun sebanyak
12 responden, umur 15 tahun sebanyak 7
responden, umur 16 tahun sebanyak 6
3
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 2, November 2016
responden. Berdasarkan hasil penelitian remaja hilangnya postur kurus mereka. Mereka juga
dengan tingkat depresi berat tertinggi mendapati penampilan fisik mereka menjadi
ditemukan pada usia 10 dan 12 masing-masing fokus ketertarikan dan sering juga menjadi fokus
3 responden responden, tingkat depresi sedang percakapan yang tidak menyenangkan dari
tertinggi di temukan pada usia 12 tahun teman sebaya. (Davison et al. 2004).
sebanyak 7 responden, tingkat depresi ringan Menurut penelitian oleh Deni (2015)
tertinggi ditemukan pada usia 14 tahun menggemukkan dalam penelitiannya bahwa
sebanyak 4 responden dan tingkat depresi remaja perempuan lebih banyak terjadi depresi
normal tertinggi ditemukan pada usia 16 tahun dari pada laki-laki. Hal ini dikarnakan
yaitu sebanyak 6 responden. perubahan biologis yaitu masa pubertas,
Hasil penelitian remaja yang tinggal hubungan sosial, body image dan gangguan
dirumah dan panti asuhan didapatkan bahwa makan merupakan penyebab terjadinya depresi
responden yang paling banyak mengalami pada perempuan
depresi yaitu berusia 10-15 tahun. Remaja Menurut peneliti, depresi sering terjadi
mengalami beberapa perubahan dalam waktu pada perempuan karena perempuan cenderung
yang bersamaan meliputi perubahan fisik, cepat dan mudah merasakan perasaan bersalah,
kognitif, sosial dan emosional (Potter & Perry, cemas dan selalu mengedepankan perasaan
2005). emosional daripada rasional.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian Berdasarkan hasil penelitian berdasarkan
oleh Lia (2015) Gangguan depresi sangat frekuansi pendidikan remaja dengan tingkat
rentan dialami oleh usia muda yaitu 12-24 depresi berat tertinggi di temukan pada tingkat
tahun. Depresi pada usia remaja dapat dipicu pendidikan SMP yaitu sebanyak 9 responden,
oleh kejadian-kejadian yang seringkali tingkat depresi sedang tertinggi ditemukan pada
berhubungan dengan masalah pribadi dan pendidikan SMP yaitu sebanyak 13 responden,
konflik keluarga. Kejadian-kejadian yang tingkat depresi ringan tertinggi ditemukan pada
menimbulkan stres dan kurangnya dukungan pendidikan SD yaitu sebanyak 6 responden dan
sosial dari teman sebaya dan keluarga juga tingkat depresi normal ditemukan pada
dapat memicu munculnya kondisi depresi pada pendidikan SMA yaitu sebanyak 9 responden.
remaja. Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan
Peneliti berpendapat, remaja yang responden paling banyak yaitu SMP. Remaja
rentan mengalami depresi yaitu yang berusia dengan rentang usia 14-17 tahun pada umunnya
12-15 tahun karena dimana usia ini remaja sedang menempuh pendidikan di sekolah
harus menyesuaikan diri dengan banyak hal, menengah (SMP). Para peleneliti menemukan
kondisi tersebut menunjukkan banyaknya bahwa tahun pertama dapat menyulitkan bagi
masalah yang dihadapi remaja, yang harus banyak siswa, karena mengalami banyak
diatasi. Apabila terdapat banyak masalah yang suasana perubahan dari lingkungan sekolah
tidak teratasi, sangat mungkin dapat lanjutan menengah atas atau kejuruan yang
menyebabkan remaja menjadi merasa kecewa, terkait dengan keadaan meninggalkan sekolah
tidak menghargai diri sendiri serta menganggap lama, serta hubungan pertemanan dan
dirinya sebagai orang yang gagal atau tidak persahabatan yang terjalin sehingga siswa kelas
mampu. Kondisi ini jika berkelanjutan akan lebih rentan mengalami depresi, (Suntrock, 2002
dapat menyebabkan depresi pada remaja. dalam Reyza, 2012).
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan Menurut peneliti, remaja cenderung
bahwa mayoritas responden adalah perempuan. memperhatikan citra tubuhnya, rentan
Ketika memasuki masa remaja, anak-anak mengalami peristiwa yang penuh stres,
perempuan dihadapkan dengan sejumlah mengalami tekanan dalam penyesuaian diri
stressor. Seiring berkembangnya karakteristik dalam berinteraksi dengan orang lain.
jenis kelamin sekunder, mereka dapat
membenci pertambahan berat badan dan
4
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 2, November 2016
B. Tingkat Depresi Remaja Di Panti Asuhan mendukung gambaran diri remaja, hubungan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh orang tua yang harmonis akan menumbuhkan
bahwa tingkat depresi remaja panti asuhan perkembangan kepribadian emosional anak yang
yang normal sebanyak 4 responden, tingkat optimal. Hubungan orang tua yang sering
depresi ringan sebanyak 7 responden, tingkat bertengkar akan menghambat komunikasi
depresi sedang sebanyak 12 responden, tingkat dengan anak, hubungan perceraian, kematian
depresi berat sebanyak 7 responden. Disini dan keluarga dengan keadaan ekonomi yang
menunjukkan bahwa remaja yang mengalami kurang, juga mempengaruhi perkembangan jiwa
depresi sedang lebih tinggi. remaja. Keluarga yang tidak peduli terhadap
Menurut (Wong, et al, 2002) remaja nilai dan budi pekerti, misalnya membiarkan
yang disebabkan karena kehilangan orang tua, anak tanpa komunikasi dengan keluarga,
akan kehilangan identitas dirinya yang membaca dan menonton video porno, pergaulan
berujung pada gangguan psikologi. Dalam yang bebas, minuman keras dan merokok akan
kondisi seperti ini, keadaan lingkungan dengan berakibat buruk pada perkembangan jiwa
keluarga baru, merupakan salah satu motivator remaja.
bagi maupun remaja untuk bangkit dari Penelitian ini sejalan dengan penelitian
keterpurukan dan kehilangan sosok keluarga oleh Septian (2013) mengemukakan dalam
yang sebenarnya. penerimaan diri merupakan penelitiannya bahwa remaja yagnt tinggal
salah satu dari proses remaja ketika tinggal di dirumah tidak mengalami depresi. Hal ini di
panti asuhan. karnakan remaja yang tinggal dirumah mendapat
Penelitian ini sejalan dengan penelitian dukungan sosial dari lingkungan yang sudah di
Alifiati (2003) mengemukakan dalam kenal seperti keluarga. Keluarga merupakan
penelitiannya bahwa remaja panti asuhan lebih lingkungan sosial yang bertanggung jawab
rentan mengalami depresi sedang karena dalam menjamin kesejahteraan sosial dan
dimana kondisi remaja yatim piatu ialah tidak biologis.
mendapatkan kebutuhan-kebutuhan baik secara Menurut peneliti, remaja dirumah
fisik dan emosional yang seharusnya diperoleh menunjukkan tingkat depresi normal karena
dari orang tua. Stimulasi emosional dan sosial remaja dirumah masih mendapat kasih sayang
kurang didapat, terkait dengan tidak adanya dari orang tua mereka dan ketika terjadi masalah
fungsi/ figur orangtua padahal sumbangan mereka dapat melibatkan keluarga.
keluarga terutama orang tua sangat
berpengaruh bagi perkembangan anak. D. Perbedaan Tingkat Depresi Pada Remaja
Menurut peneliti, remaja panti asuhan Yang Tinggal Di Rumah Dan Yang Tinggal
memiliki beban karena kasih sayang yang Di Panti Asuhan Bakti Mulia Karombasan
mereka dapati kurang dari pengasuh panti Kecamatan Wanea Manado
asuhan dan tidak hidup bebas karena harus Berdasarkan penelitian tingkat depresi
mengikuti semua aturan-aturan. pada 60 responden yang diambil dari remaja
panti asuhan dan dirumah ada beberapa factor
C. Tingkat Depresi Remaja Di Rumah yang mempengaruhi depresi pada remaja seperti
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan umur, jenis kelamin dan pendidikan
bahwa tingkat depresi remaja di rumah yang Depresi pada remaja merupakan masalah
normal sebanyak 11 responden, tingkat depresi yang serius di sebagian belahan negara.
ringan sebanyak 8 responden, tingkat depresi Walaupun bukan yang utama, tetapi depresi
sedang sebanyak 9 responden dan tingkat yang terjadi pada remaja mempunyai tingkatan
depresi berat sebanyak 2 responden. yang tinggi bagi kelangsungan hidup remaja
Dari hasil penelitian didapatkan depresi tersebut. Penyebab depresi bagi remaja ataupun
normal yang paling banyak pada remaja anak-anak paling banyak terjadi pada
dirumah. Menurut Papalia, 2008 gaya lingkungan keluarga. Ini mengakibatkan remaja
pengasuhan orang tua yang otoriter dapat tersebut kehilangan sosok figur keluarga yang
5
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 2, November 2016
harmonis. Faktor lain seperti yatim piatu, merasa kurang tumpuan kasih sayang yang
remaja yang terpaksa tinggal di panti asuhan penuh dan tulus yang biasa seorang ibu berikan
dengan waktu lama dan keadaan lingkungan pada anaknya sehingga sosok ibu berperan
juga berubah (Alifiati, 2003). penting bagi perkembangan dan pertumbuhan
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan anaknya. Tinggal di panti asuhan itu bukan
bahwa tingkat depresi remaja di rumah yang merupakan hal yang mudah untuk diterima oleh
normal sebanyak 11 responden, tingkat depresi remaja. Apalagi untuk remaja yang baru saja
ringan sebanyak 8 responden, tingkat depresi masuk di panti asuhan. Remaja di panti asuhan
sedang sebanyak 9 responden dan tingkat menjadi kurang bisa mendapat perhatian, kasih
depresi berat sebanyak 2 responden. sayang atau bimbingan dari pengasuh secara
Hasil analisa data menunjukkan bahwa mendalam. Dengan sedikit bimbingan, remaja
mean remaja panti asuhan 22.60 sedangkan yatim piatu harus mengatur hidupnya sendiri.
mean remaja dirumah 16.23. hal ini Pengalaman-pengalaman di panti asuhan akan
menunjukkan bahwa depresi pada remaja panti berpengaruh terhadap konsep diri dan
asuhan lebih tinggi dari remaja dirumah. Dari kepribadian remaja yang tinggal di sana. Selain
hasil analisa data diatas menunjukkan bahwa jumlah pengasuh yang tidak sebanding, panti
depresi pada remaja panti asuhan dan dirumah asuhan sering dianggap sebagai lembaga yang
berada diantara depresi normal dan depresi hanya menampung dan memenuhi kebutuhan
sedang. fisik saja sehingga kebutuhan lain seperti
Berdasarkan interview pada remaja yang kebutuhan emosional tidak terpenuhi dengan
mengalami depresi sedang yaitu remaja yang baik. Kondisi ini juga bisa menjadi faktor risiko
selalu merasa sedih akan masa depannya dan bagi remajadi panti asuhan. Remaja yatim piatu
banyak mengalami kegagalan dalam sekolah diasumsikan memiliki masalah psikologis yang
maupun sebagai anak dalam keluarga. Ada lebih banyak jika dibandingkan dengan remaja
yang merasa kurang puas dengan apa yang pada umumnya yang masih memiliki orang tua
dimiliki dan merasa bersalah dengan apa yang utuh dan keluarga yang dipenuhi kehangatan.
telah di perbuat. Masih susah mengambil Sedangkan untuk remaja yang tinggal
keputusan mana yang terbaik untuk mereka. dirumah menurut penelitian oleh Septian (2013)
Ada juga yang menganggap diri mereka tak dalam penelitiannya berpendapat bahwa
berharga dibandingkan dengan orang lain. keluarga merupakan kunci utama dalam
Ketika terjadi sesuatu yang tidak pertumbuhan dan perkembangan seorang anak.
menyenangkan mereka lebih mudah marah Keluarga menentukan apakah tumbuh kembang
sehingga nafsu makan menurun. Ada yang seorang anak akan baik secara fisik dan mental
sering menangis ketika mereka merasa lelah atau akan mengalami gangguan. Keluarga dan
dengan semua yang terjadi dalam hidup lingkungan juga menentukan apakah seorang
mereka. Sedangkan remaja yang tidak anak akan tumbuh menjadi remaja yang matang
mengalami depresi yaitu remaja yang merasa akan kepribadiannya. Orang tua adalah orang
puas akan hidupnya, selalu berpikir positif dan yang dapat diandalkan anak dalam memenuhi
mendapat dukungan penuh dari keluarga baik kebutuhan fisik maupun psikologisnya, sumber
itu dalam pergaulan maupun sekolah. kasih sayang dan penerimaan, sumber
Hani (2013) mengemukakan dalam bimbingan, orang yang dapat diharapkan
penelitiannya bahwa remaja panti asuhan lebih bantuannya dalam memecahkan masalah yang
banyak mengalami depresi. Remaja yatim dihadapi dalam setiap penyesuaian kehidupan,
piatu merupakan remaja yang kehilangan perangsang kemampuan untuk mencapai
sosok figur orang tua. Dimana orang tua keberhasilan di sekolah dan kehidupan sosial
merupakan tumpuan kasih sayang dan serta menjadi sumber persahabatan sampai anak
perlindungan. Remaja yang hanya mempunyai cukup besar untuk mendapatkan teman atau
ayah saja atau kehilangan sosok ibu, akan menjadi sahabat baginya.

6
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 2, November 2016
Peneliti berpendapat bahwa Remaja panti Davison, G. C., Neale, J. M., dan Kring, A. M.
asuhan ingin mendapat kasih sayang dari orang 2004. Psikologi Abnormal, Edisi ke 9.
tua karena kasih sayang yang mereka dapatkan Alih Bahasa oleh Fajar, N. 2010. Jakarta:
kurang. Selain itu di panti asuhan terlalu PT. Raja grafindo Persada
banyak aturan yang membuat mereka tidak
merasa nyaman dan tertekan. Dan untuk Deni, A (2015) Membedakan Tingkat Depresi
remaja dirumah mereka selalu mendapat kasih Siswa Smp 15 Mataram Berdasarkan
sayang dari orang tua dan saudara mereka, dan Jenis Kelamin . online :
ketika mereka mendapat masalah mereka http://mpsi.umm.ac.id/files/file/74-
melibatkan orang tua dan keluarga. 77%20Deni%20Ardiawan.pdf . diakses
Dalam penelitian ini menggunakan uji pada tanggal 9 september 2016
statistik independent T-test yang mana
diperoleh p = 0.001. hal ini berarti p lebih kecil Fasti, R (2006) Konsep Diri Remaja Penghuni
dari nilai (0.05) dan dengan demikian dapat Panti Asuhan.
dikatakan bahwa terdapat perbedaan tingkat Online:http://library.usu.ac.id/download/
depresi pada remaja yang tinggal di rumah dan fk/06010308.pdf#page=1&zoom=auto,-
yang tinggal di panti asuhan Bakti Mulia 107,740 . diakses pada tanggal 14 juni
Karombasan Kecamatan Wanea Manado. 2016

SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Fatimah, E. 2008. Psikologi Perkembangan:
dapat ditarik kesimpulan penelitian sebangai Peserta Didik. Bandung: Pustaka Setia.
berikut :
1. Sebagian besar tingkat depresi remaja Hani, A. H. (2013) Analisis Faktor-Faktor Yang
yang bertempat tinggal dirumah berada Mempengaruhi Depresi Remaja Di Panti
pada tingkat depresi normal Asuhan Aisyiyah Bekonang Mojolaban
2. Tingkat depresi sedang lebih rentan terjadi Sukoharjo . online :
pada remaja yang tinggal di panti asuhan http://eprints.ums.ac.id/24015/9/Naskah_
3. Ada perbedaan tingkat depresi remaja Publikasi.pdf. Diakses pada tanggal 10
yang tinggal dirumah dan yang tinggal di september 2016
panti asuhan Bakti Mulia Karombasan
Hidayat. A.A.A. 2007. Metode Penelitian
DAFTAR PUSTAKA Keperawatan dan Tekhnik Analisa
Abdul, M (2015). Pendidikan Keperawatan Data. Jakarta: Salemba Medika
Jiwa : Teori dan Aplikasi
Hurlock E. B., (2006). Psikologi Perkembangan
Al-Mighwar. (2006). Psikologi Remaja : (Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Petunjuk bagi Guru dan Orangtua. Kehidupan) Edisi
Bandung : Pustaka Setia
Lia. R, Arneliwati, Veny. E (2015) Hubungan
Alifiati, F (2003). Determina depresi pada Dukungan Keluarga Dengan Tingkat
anak remaja studi pada panti asuhan Depresi Remaja Di Lembaga
SOS desa taruna semarang. Online : Pemasyarakatan. Online :
http://eprints.undip.ac.id/12313/1/2003 http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMPSI
PPDS2909.pdf .diakses pada tanggal K/article/viewFile/8287/7957. Diakses
15 oktober 2016 pada tanggal 02 oktober 2016

Dariyo, A. 2004. Psikologi Perkembangan Notoatmojo, S., (2010). Metodologi Penelitian


Remaja. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
7
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 2, November 2016
Papalia, D. E., Old, S. W., dan Feldman, R. D. Wong, et al. 2002. Buku Ajar Keperawatan
2008. Human Development (Psikologi Pediatrik Edisi 6. Volume 1.Jakarta:EGC
Perkembengan). Jakarta: Kencana
Prenada Media Group
Prabowo E. (2014). Konsep dan aplikasi
asuhan keperawatan jiwa

PSIK FK UNSRAT, (2013). Panduan


Penulisan Tugas Akhir Proposal &
Skripsi. Manado.

PSIK FK UNSRAT, (2013), Kumpulan Jurnal


Keperawatan, vol. 1 no. 1 2013.
Manado.

Reyza, D. M (2012) Pengaruh Expressive


Writing terhadap Penurunan Depresi
pada Remaja SMK di Surabaya. Online
:http://journal.unair.ac.id/filerPDF/1107
10193_7v.pdf. Diakses pada tanggal 10
oktober 2016

Saam, Z & Wahyuni, S (2014). Psikologi


Keperawatan. Ed. 1,-cet. 3.-Jakarta:
Rajawali Pers, 2014

Septian, A, H (2013). Perbedaan Tingkat


Depresi Remaja Madrasah Aliyah Al-
Qodiri Yang Tinggal Dirumah Dan Di
Pondok Pesantren Kecamatan Patrang
Kabupaten Jember. Online :
http://repository.unej.ac.id/handle/1234
56789/3287. Diakses pada tanggal 14
oktober 2016

Setiadi, (2013). Konsep dan Praktik Penulisan


Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha
Ilmu.

Soetjiningsih (Ed.). 2007. Buku Ajar: Tumbuh


Kembang Remaja Dan
Permasalahannya. Jakarta: Sagung
Seto.

Sumiati, Dinarti, Nurhaeni, H dan Aryani, R.


2009. Kesehatan Jiwa Remaja dan
Konseling. Jakarta: Trans Info Media
(TIM).
8

Anda mungkin juga menyukai