Tindakan
NARASI KASUS UNIT
KELOLAAN
07 juli 2018
HARI/TANGGAL
Ny.Y Berumur 24 tahun datang ke IGD mengeluh Nyeri perut, Pasien dengan G2P0A1H0
Gravida 36-37 mg. mengeluh nyeri dari jam 22.00 wib pasien mengatakan pada kehamilan Tm 1
pasien sering mual muntah.
Pada kala 1. pasien mengeluh nyeri perut , dirasakan seperti tersayat-sayat . Nyeri dirasakan
mendadak dengan durasi ± 10 menit. skala nyeri 8. pasien tampak meringis pada saat itu intervensi
yang diberikan teknik relaksasi nafas dalam untuk mengatasi nyeri yang dialaminya.
Pada kala II pasien mengeluh cemas,pasien juga mengeluh nyeri perut, seperti ada yang mau
keluar. Pasien mengatakan cemas karena belum pernah melahirkan sebelumnya. Pasien berkeringat.
Tampak mengedan berusaha mengeluarkan bayi. Implementasi yang diberikan menganjurkan
keluarga selalu berasa didekat pasien. Untuk memberikan motivasi.
Pada kala III dan IV pasien tampaka ada luka robekan dan jahitan dengan panjang ± 10cm.
Luka tampak basah tidak ada tanda-tanda infeksi.
NARASI KASUS Perinatologi
UNIT
KELOLAAN
HARI/TANGGAL 27 juni 2018 rabu
By.Ny R masuk keruang perinatologi karena meninggal sesaat setelah melahirkan APGAR
SKOR 6/7. By. Ny R dilahirkan secara sesar pada tanggal 23 juni 2018. BB saat lahir 2100 gr. PB 43
CM. Lingkar Kepala 20cm. Lingkar Dada 21cm. Lingkar Perut 30 cm. pada saat pengkajian senin/
25 juni 2018 bayi masuk inkibator dengan RR 45X/I, suhu 36°c, nadi bayi tampak tenang, diberi
susu formula (susu BBLR). Menghabiskan susu 30 cc per 3 jam. Pada hari pertama bayi tidak mau
menyusu padaibu (ASI). Reflek meghisap bayi lambat, ibu tampak belum bisa memposisikan dan
belum bisa menyusui bayi dengan benar. Bayi tampak kurang aktif, kulit tampak agak kemerahan,
tidak tampak adanya alergi pada kulit. Tali pusat tampak mulai mengering.
Pada hari ke 2 bayi sudah mulai mau menyusu pada ibu
(ASI) tetapi reflek menghisap agak lambat. BB 2000 gr. Ibu bayi mengatakan air susu tidak
banyak yang keluar, ibu tampak belum bisa memposisikan bayi saat menyusui, ibu mengatakan ini
anak pertama, sehingga belum ada pengalaman merawat bayi.
Pada hari ketiga, bayi sudah bisa menyusu pada ibu reflek hisap lambat BB 2000 gr. Ibu
mengatakan sudah mencoba memompa susu tetapi tidak keluar. Bayi masih dengan bantuan susu
formula. Ibu sudah bisa bagaimana cara mayusui dengan benar
NARASI KASUS
UNIT KB tindakan
KELOLAAN
HARI/TANGGAL 30 Mei 2018
Inisial Ny. R
Diagnosa Medis
1. Ny. Y Berumur 24 tahun datang ke IGD mengeluh Nyeri perut, Pasien dengan G2P0A1H0
Gravida 36-37 mg. mengeluh nyeri dari jam 22.00 wib pasien mengatakan pada kehamilan
Tm 1 pasien sering mual muntah. Pada kala 1. pasien mengeluh nyeri perut , dirasakan
seperti tersayat-sayat . Nyeri dirasakan mendadak dengan durasi ± 10 menit. skala nyeri 8.
Tindakan apa yang diberikan dari kasus diatas ?
a. Teknik relaksasi nafas dalam
b. Teknik meditasi
c. Teknik pijatan
d. Teknik musik dan aromaterapi
e. Teknik relaksasi kesadaran indera
Jawaban : a. Teknik relaksasi nafas dalam
Pembahasan:
karena teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan, yang
dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan napas dalam,
napas lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan napas
secara perlahan, Selain dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik relaksasi napas dalam juga
dapat meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah (Smeltzer & Bare,
2002)
Teknik relaksasi napas dalam dipercaya dapat menurunkan intensitas nyeri melalui
mekanisme yaitu (Smeltzer & Bare, 2002) :
1. Dengan merelaksasikan otot-otot skelet yang mengalami spasme yang disebabkan oleh
peningkatan prostaglandin sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah dan akan
meningkatkan aliran darah ke daerah yang mengalami spasme dan iskemic.
2. Teknik relaksasi napas dalam dipercayai mampu merangsang tubuh untuk melepaskan
opoiod endogen yaitu endorphin dan enkefalin
3. Mudah dilakukan dan tidak memerlukan alat Relaksasi melibatkan sistem otot dan
respirasi dan tidak membutuhkan alat lain sehingga mudah dilakukan kapan saja atau
sewaktu-waktu.
2. By.Ny R masuk keruang perinatologi karena meninggal sesaat setelah melahirkan APGAR
SKOR 6/7. By. Ny R dilahirkan secara sesar pada tanggal 23 juni 2018. BB saat lahir 2100
gr. PB 43 cm. Lingkar Kepala 20cm. Lingkar Dada 21cm. Lingkar Perut 30 cm. pada saat
pengkajian senin/ 25 juni 2018 bayi masuk inkibator dengan RR 45X/I, suhu 36°c, nadi bayi
tampak tenang.
Diagnosa Medis apa yang sesuai dengan kasus diatas?
a. BBLR + Asfiksia ringan
b. BBLR +Asfiksia sedang
c. BBLR +Asfiksia berat
d. BBLR+ Hipotermia
e. BBLR+ Hipertermia
Jawaban : b. BBLR+Asfiksia sedang
B.complex (vitamin)
5. Seorang wanita 30 th hamil anak k-2 usia kehamilan 33-34 mgg, saat ini pasien mengeluh
ulu hati sejak 2 jamyang lalu disertai dengan muntah sebanyak 2 x. riwayat persalinan pada
anak pertama normal. Riwayat hipertensi sebelum dan sesudah kehamilan tidak ada
Dari pemeriksaan fisik dan ginekologi ditemukan TD 180/100 mmHg dan ditemukan edema
tungkai.
Dari pemeriksaan penunjang ditemukan positif proteinurania positif 2
Apakah diagnosis pada pasien ini?
a. Hipertensi kronik
b. Preeclampsia ringan
c. Preeclampsia berat
d. Eklampsia
e. Superimpose preeclampsia pada hipertensi kronik
Jawaban :
c. Preeclampsia berat
Pembahasan :
Berdasarkan gejala dan tanda preeclampsia berat, yaitu:
- TD ≥160/110 mmHg pada usia kehamilan ≤20mgg
- tes celup urin menunjukan proteinuria ≥2 + atau pemeriksaan protein kuantitatif
menunjukan hasil ≥ 5 g/24 jam
- atau disertai keterlibatan organklain
- trombositopenia (≤100.000 sel /uL), hemolisis mikroangiopati
- peningkaatn SGOT/SGPT, nyeri abdomen kuadran kanan atas
- sakit kepala, skotoma penglihatan
- pertumbuhanjanin terhambat ,oligohidramnion
- edemaparu dan atau gagaljantung kongestif
- oliguria (≤500 ml/24jam),kreatinin ≥1,2 mg/dl
6. Ny. D G1P0 saat ini sedang hamil dengan usia gestasi 28 mgg. pasien mengeluh cepat
haus dan lebih sering buangair kecil dibandingkan sebelum hamil. Padapemeriksaan
laboratorium didaptkan glukosa darah sewaktu 280 mg/dL.tidak didaptkan riwayat
diabetes mellitus sebelumnya, namun pasien mengaku ayahnya didiagnosis menderita
diabetes mellitus sejak usia 55 th.
Diagnosis dari kasus diatas adalah ?
a. Diabetes mellitus getasional
b. Diabetes mellitus tipe 1
c. Diabetes mellitus tipe 2
d. Diabetes insipidus
e. Intoleransi glukosa
Jawaban :
a. Diabetes melitus gestasional
Pembahasan :
Dari anamnesis didapatkan informasi pasien memiliki gejala klasik hiperglikemi berupa
cepat haus dan sering buang air kecil, dan tidak memiliki riwayat diabetes mellitus baik
tipe 1 maupun tipe 2, namun memiliki factor resiko riwayat diabetes mellitus dikeluarga.
Dari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan gula darah s >200 mg/dLyang sesuai
dengan kriteria diagnosis mellitus gestasional