Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kepada tuhan yang maha esa atas berkat –nya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul ‘’ kerukunan umat beragama ‘’tepat pada waktu
nya.

Makalah ini menjelaskan tentang apa itu kerukunan umat beragama,semoga makalah
ini dapat bermanfaat di kehidupan masyarakat baik baik bagi penulis maupun pembaca.
Selesai nya penulisan makalah ini semata berkat bantuan dari berbagai pihak,yang telah
memberikan dukungan dalam berbagai bentuk kepada penulis.dan sebagai penulis saya
berterima kasih untuk dukungan-dukungan nya

Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan,
untuk itu penulis berharap kritik dan saran dari para pembaca, guna menyempurnakan
makalah ini
A.Pendahuluan

Kerukunan umat beragama yaitu hubungan sesama umat beragama yang di landasi dengan
toleransi,saling pengertian,saling menghormati,saling menghargai dalam kesetaraan
pengamalan ajaran agamanya dan kerja sama dalam kehidupan masyarakat dan bernegara.
Umat beragama dan pemerintah harus melakukan upaya bersama dalam memelihara
kerukunan umat beragama,di bidang pelayanan, dan pengaturan dan
pemberdayaan.sebagai contoh yaitu mendirikan rumah ibadah harus memperhatikan
pertimbangan ormas keagamaan yang berbadan hukum dan telah terdaftar di pemerintah
daerah.pemiliharaan kerukunan umat beragama baik di tingkat daerah, propinsi, maupun
Negara pusat erupakan kewajiban seluruh warga Negara beserta instaksi pemerintah lain
nya. Lingkup ketentraman dan ketertiban termasuk memfalisitasi terwujud nya kerukunan
umat beragama, mengkoordinasi kegiatan instnsi vertical, saling memhormati,saling
percaya diantara umat beragama, bahkan penertiban rumah ibadah. Sesuai dengan
tingkatannya forum kerukunan umat beragama di bentuk di provinsi dan
kabupaten.dengan hubungan yang bersifat konsultatif dengan tugas melakukan dialog
dengan pemuka agama dan tokoh-tokoh masyarakat, menampung aspirasi ormas
keagamaan dan aspirasi masyarakat, menyalurkan aspirasi dalam bentuk rekomendasi
sebagai bahan kebijakan. Kerukuan antar umat beragama dapat di wujudkan dengan;

1.Saling tenggang rasa, saling menghargai,toleransi antar umat beragama

2.tidak memaksakan seseorang untuk memeluk agama tertentu

3.melaksanakan ibadah sesuai nagamanya

4.mematuhi peraturan keagamaan baik dala agamanya maupun peraturan Negara


atau pemerintah.

Dengan demikian akan dapat tercipta keamanan dan ketertiban antar umat beragama,
ketetraman dan kenyamanan di lingkungan masyarakat berbangsa dan bernegara.

Bagaimana menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia

Menjunjung tinggi rasa toleransi antar umat beragama, baik sesama antar pemeluk agama
yang sama maupun yang berbeda. Rasa toleransi bisa berbentuk dalam macam-macam hal.
Missal, perijinan pembangunan tempat ibadah oleh pemerintah, tidak saling mengejek dan
mengganggu umat lain, atau member waktu pada umat lainuntuk beribadah bhila memang
sudah waktu nya. Banyal hal yang bisa di lakukan untuk menunjukan sikap toleransi. Hal ini
sangat penting demi menjaga tali kerukunan umat beragama di Indonesia.

Selalu siap membantu sesama. Jangan melakukan diskriminasi terhadap suatu agama,
terutama saat mereka membutukan bantuan. Missal nya di suatu daerah di Indonesia
mengalami bencana alam. Mayoritas penduduk nya adalah pemeluk agama Kristen. Bagi
anda yang memeluk agama lain, jangan lantas malas untuk membantu saudara sebangsa
yang sedang kesusahan hanya karena perbedaan agama selalu jagalah rasa hormat pada
orang lain tanpa memandang agama apa yang mereka anut. Misal nya dengan selalu
berbicara halus dan tidak sinis. Hal inI tentu akan mempererat kerukunan umat beragama
di Indonesia.

Bila terjadi masalah yang menyangkut agama, tetap selesaikan dengan kepala dingin tanpa
harus saling menyalahkan. Para pemuka agama, tokoh masyarakat, dan pemerintah sangat
di perlukan peranannya dalam pencapaian solusi yuang baik dan tidak merugikan pihak
manapun, atau mungkin malah menguntungkan semua pihak.

Negara Indonesia yang terdiri dari berbagai suku,adat, budaya serta agama yang
berbeda-beda menimbulkan suatu interaksi sosial dalam kehidupan bermasyarakat,
terutama agama yang sangat berpengaruh besar di Negara Indonesia yang memiliki
beberapa agama sering menimbulkan suatu masalah yang sangat perlu di perhatikan
karena semua itu akan menimbulkan perpecahan yaqng mengakibatkan hilang nya rasa
persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hubungan beragama
sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, agar tidak terjadi konflik-
konflik antar masyarakat yang sering mengatasnamakan agama, semua itu harus di
perhatian terutama hubungan antar-antar agama. Hubungan antar agama dapat diartikan
sebagai bentuk solidaritas sesama manusia yang di tunjukan dalam kehidupan yang
harmonis, menghormati semua agama yang ada serta terjalin nya hubungan sosial yang
baik antar umat beragama dalm segala bidang, sehingga tercipta kerukunan dalam umat
beragama.

Kerukunan mengandung makna hidup bangsa kita yang menganut brbagai agama dan
kepercayaan itu, kita harus berusaha membangun semangat dan sikap kebersamaan
diantara penganut berbagai agama dan kepercaan di kalangan bangsa kita.

Nilai kerukunan hidup antar umat beragama di pandang dari dari aspek sosial-budaya
menempati posisi yang sangat sentral, penting dan strategis bagi kesatuan banghsa
Indonesia untuk menjadi perekat kesatuan bngsa yang sangat handa. Melalui ikatan
semangat kerukunan hidup antarumat beragama akan mampu membangun atau
memperkokoh persatuan masyarakat Indonesia yang tersebar di berbagai daerah pulau
menjadi sebuah komunitas Negara kesatuan yang sangat soli. Tanpa ikatan semangat
kerukunan hidup antar umat beragama, masyarakat Indonesia akan sangat rentan, rapuh
dan hidup dal suasana yang tidak nyaman karena penuh dengan rasa kecurigaan,
ketegangan dan bahkan akan sering muncul konflik-konflik kekerasan yang
berkepanjangan. Oleh karena itu, solidaritas, dan kerukunan hidup antar umat beragama di
perlukan agar tercipta nya kedaaian, ketentraman, dan tidak ada pertentangan antarumat
beragama agama adalah tuntunan hidup yang kita terima sebagai sebuah kepastian hidup,
dengan beragama, maka kehidupan menjadi lebih nyaman dan terarah serta teratur. Tidak
ada lagi tindakan-tindakan anarkis yang atasnamakan kemanusiaan. Agama menjadikan
kita mengetahan segala hal yang baik, begitu juga segala hal yang buruk bagi kehidupan
kita dan masyarakat kita. Kehidupan kita menjadi lebih baik sebab bnyak tuntunan yg lkita
dapatkan dan bnyak larangan yang menjadikan kita mengetahui apa yang harus dikerjakan
dan yang tidak boleh di kerjakan. Termasuk dalam hal ini adalah penciptaan kondisi hidup
penuh kerukunan antar umat beragama, kita harus dapat menciptakan hidup dan
kehidupan yang penuh kerukuan agar nyaman dan tidak terjebak dala sifat ego terkait
dengan kepercayaan, kita harus menciptakan kerukunan umat beragama dalam kehidupan
sehingga masyarakat kita menjadi masyarakat yang tenang dan aman. Kerukunan umat
beragama sangat menentukan kondisi kehidupan kita di masyarakat, kita masing-masing
memegang teguh kerukunan dalam kehidupan bermasyrakat, maka masyrakat akan
menjadi satu komunitas terbaik dan mendukung peningkatan nya hubungan komunikasi
antar personal sebaik-baiknya dan menghindarkan berbagai keburukan yang mungkin
dapat tercipta.

Ibadah dan foto bersama bu mili salah satu pengurus gereja hosana puruk cahu

Kabupaten murung raya


1. Tantangan terhadap pengembangan kerukunan
1. I. Tantangan masa kini

Berbicara tentang tantangan masa kini, maka harus berbicara dalam kerngaka berpikir
pancasila sebagai falsafah bangsa dan ideologi Negara republic Indonesia. Dengan ideology
pancasila ini bangsa kita telah berhasil membentuk dan memproklamasi Negara kesatuan
republik Indonesia Yang berwilayah dari sabang sampai marauke. Dengan demikian, yang
di namakan bangsa Indonesia itu identitas hakiki nya adalah pluralitas, dan hal tersebut
tercemin dalam lambing Negara Bhineka Tunggal Ika BERBEDA-BEDA TAPI SATU. Dari
pengertian ini perlu di tegaskan bahwa kesatuan itu ada karena adanyanya perbedaan dan
bukan sebaliknya perbedaan-perbedaan itu hanya penampilan yang semu dari suatu asa
kesatuan. Oleh sebab itu memerlukan kerukunan antar sesame mereka sebagai sebuah
keluarga besar. Melalui kerukunan inilah kesatuan dan persatuan bangsa dapat dibina dan
dilestarikan. Darri sudut pandang ini pun dapat di lihat timbulnya peristiwa-peristiwa local
yang mengarah pada peningkatan kegiatan.

B. Kendala kendala

Menurut bu milli salah satu masalah dalam kounikasi antar agama sekarang ini, adalah
munculnya sifat toleransi malas-malsan sikap ini muncul sebagai akibat dari pola
perjumpaan tak lansung antar agama, khususnya menyangkut persoaln teologi yang
sensitif. Sehingga kalangan umat beragama merasa enggan mendiskusikan masalah-msalah
keimanan. Tentu saja, dialog yang lebih endala tidak terjadi, karena baikpihak yng berbeda
keyakinan/agama sama-sama menjaga bjarak satu sama lain. Masing-masing agama
mengakui kebenaran agama lain, tetapi keudian membiarkan satu sama lain bertindak
dengan cara yang memuaskan masing-masing pihak. Yang terjadi hanyalah perjumpaan tak
langsung, bukan perjumpaan sesungguhnya. Sehingga dapat menibulkan siakap kecurigaan
diantara beberapa oihak yang berbeda agama, maka akan timbul lah yg di di namakan
konflik.

Trilogy kerukunan umat beragama

hidup diera sekarang masyarakat dihadapkan pada kondisi kehidupan yang serba majemuk
dalam segala bidang kehidupan. Semua keberanekaragaman ada dalam bidang politik,
sosial, dan budaya. Dalam berpolitik misalnya adanya perbedaan partai, perbedaan sudut
pandang dalam isu-isu nasiaonal, maupun perbdaan falsafah dan idiologi yang dianut oleh
masing-masing orang meskipun, di Indonesia sendiri sudah ada idiologi pemersatu yakni
pancasila. Sedangkan dalam bidang sosial budaya adalah adanya perbedaan suku, etnik,
adat-istiadat, norma, termasuk agama yang masing- masing dianut oleh warga Indonesia.
Kemajuan teknologi tranportasi dan komunikasi dewasa ini nseakin mempercepat arus
interaksi antara satu dengan yang lain nya sehingga keberagaman pun tidak hanya dalam
lingkup trbatas sekitar tempat tinggal akan tetapi juga dalam interaksi dngan orang lain
pada media cetak maupun elektronik yangt sekarang ini maju seperti jejaring sosial misal
facebook dan twiter juga email account. Meskipun hanya melalui jejaring sosial, terkadang
bisa tibul kekisruhan, percecokan dan saling lempar hujatan menjadi hal yang biasa.
Seolah-olah dala dunia maya etika, toleransi dan prinsip hidup toleransi menjadi hal yang
asing dab tidak berlaku.

Hal-hal tersebut diatas di perparah dengan adanya isu SARA yang dimanfaatkan oleh
segelintir orang untuk men-teror dan mengambil keuntungan dalam kekisruhan yang
terjadi di masyarakat. Hal ini sangat berbahaya dan mengancam terbentuknya kebhinekaan
yang telah terjalin bertahun-tahun lamanya bersemaya di tanah air kita tercinta Indonesia.
Maka, hendaknyalah masyrakatt mau kebali keidologi pancasila dan kembali mengenal
trilogy kerukunan antar umat beragama. Inilah yang mampu menjadi solusi untuk
meredam konflik yang tengah terjadi dalam kehidupan berbangsa sekarang ini.

Dalam setiap jenjang pendidikan, selalu dikenalkan adanya trilogy kerukunan umat
beragama yang harus dijunjung oleh masing-masing warga Negara Indonesia guna
terbentuknya kerukunan, kedamaian, dan terciptanya stabilitas nasional. Trilogy
kerukunan umat beragama itu antara lain adalah;

1. Kerukunan intern umat beragama.


2. Kerukunan antar umat beragama.
3. Kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah.

Hal-hal tersebut diataslah yang menjadi nilai-nilai yang bisa diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari sehingga tercipta kehidupan bermasyarakat yang madani, aman dan sejahtera.

Kerukunan intern umat beragama berarti adanya kesepahaman dan kesatuan untuk
melakukan amalan dan ajaran agama yang dipeluk dan dihormati adanya perbedaan yang
masih bisa di tolerir. Misal dalam islam ada NU,Muhammadiyah, dsb. Dalam protestan ada
GBI, Pastekosta dsb. Dalam khatolik ada roma dan ortodoks. Hendaknya dalam intern
masing-masing agama tercipta suatu kerukunan dan kebersatuan dalam masing-masing
agama

Kemudian kerukunan antar umat beragama adalah menciptakan persatuan antar agama
agar tidak terjadi saling merendahkan dan menganggap agama yang dianutnya paling baik.
Ini perlu dilakukan untuk menghindari terbentuk nya fanatisme ekstrim yang
membahyakan keamanan, dan ketertiban umum. Bentuk nyata yang bisa dilakukan adalah
dangan adanya dialog antar umat beragama yg didalam nya bukan membahas perbedaan,
akan tetapi membincangkan kerukunan, dan perdamaian hidup dalam masyarakat. Intinya
adalah bahwa masing-masing agama mengajarkan hidup untuk kedamaian dan ketentrama.

Terakhir adalah kerukunan umat beragama dengan pemerintah, masyrakat tidak lepas dari
adanya aturan pemerintah setempat yang mengatur tentang kehidupan
bermasyrakat,masyarakat tidak boleh hnya mentaati aturan dalam agamanya masing-
masing , akan tetapi juga harus mentaati peraturan yang berlaku di Negara Indonesia.
Bahwasanya Indonesia itu bukan Negara agama tetapi adalah Negara bagi orang yang
beragama.

Tentunya, hal-hal diatas juga bisa diaplikasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
yang didalamnya terdapat beraneka macam suku, agama, ras dan budaya yang berbe3da
satu sama lain.
TUGAS MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

Nama ; Pariani

Nim ; 171550

Mata Kuliah ; Pendidikan Agama Kristen

Dosen ; Pdt. Elisa Sumandi, S.Th, M.Th

Anda mungkin juga menyukai