Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
maupun pemberi layanan kesehatan yang lainya dari ilmu yang mereka
miliki. Watson (2003) menekankan dari semua unsur diatas, perilakulah yang
Rumah sakit merupakan ujung tombak dari jasa pelayanan kesehatan itu
secara garis besar terdapat pengelompokan unit kerja di rumah sakit yaitu:
unit rawat jalan, unit rawat inap, unit rawat inap anak, perawatan icu, kamar
bersalin, kamar operasi, dan gawat darurat. Banyaknya unit kerja di Rumah
yang ada di IGD 24 orang dan jumlah tempat tidur sebanyak 16 dengan
sistem kerja menggunakan shift yang dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu pagi, sore,
dan malam, sedangkan di ruang ICU 10 orang dan kapasitas tempat tidur 5.
menimbulkan beban kerja yang tinggi, beban kerja yang tinggi akan
(Andini, 2013)
ICU dan IGD. Menurut DEPKES (2004) ICU adalah ruang perawatan
terpisah di dalam rumah sakit yang khusus dikelola untuk merawat pasien
sakit berat dan kritis dengan melibatkan tenaga terlatih khusus dan di dukung
tim kerja yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu yang bekerja secara
IGD adalah suatu unit integral dalam satu rumah sakit dimana semua
pengalaman pasien yang pernah datang ke IGD tersebut akan dapat menjadi
mengatur pasien yang menunjukkan gejala yang bervariasi dan gawat serta
pasien dalam keadaan bencana, hal ini merupakan bagian dari perannya di
dalam membantu keadaan bencana yang terjadi di tiap daerah. Demikian juga
dengan beban kerja baik secara kuantitas dimana tugas-tugas yang harus
dikerjakan terlalu banyak atau sedikit maupun secara kualitas dimana tugas
sebanding dengan kemampuan baik fisik maupun keahlian dan waktu yang
tersedia maka akan menjadi sumber beban kerja perawat yang tinggi, Faktor
yang mempengaruhi beban kerja perawat adalah kondisi pasien yang selalu
menyebabkan perilaku caring perawat yang tidak baik karena diruang khusus
dituntut untuk bertindak cepat dan perlakuan yang lebih terhadap pasien.
selama satu bulan pada bulan Juni 2014 di IGD sebanyak 1822 dan ICU
sebanyak 67. Disisi lain, peneliti juga melakukan observasi selama satu
minggu di ICU dan IGD diperoleh data bahwa ada 13 pasien yang dalam
darurat tidak gawat dan 90 pasien tidak gawat dan tidak darurat.
maupun keahlian dan waktu yang tersedia maka akan menjadi sumber beban
kerja perawat yang tinggi. Faktor yang mempengaruhi beban kerja perawat
adalah kondisi pasien yang selalu berubah, jumlah rata-rata jam perawatan
2008).
sendiri dan orang lain serta menghormati keyakinan spiritual pasien. Tujuan
pengetahuan diri, peningkatan diri, penyembuhan diri dan proses asuhan diri.
Adanya perilaku caring yang dimiliki oleh setiap seorang perawat akan
Seorang pasien juga akan merasa puas dengan perawat yang ramah, mudah
tidak mudah diterapkan saat bekerja. Hal tersebut karena ada beberapa faktor
dan ketepatan jumlah tenaga perawat yang ada. Bila jumlah tenaga perawat
rendah dalam menerapkan caring dapat terjadi karena beban kerja yang tinggi
52,63 kali lebih caring dibandingkan perawat pelaksana dengan beban kerja
dengan motivasi rendah setelah dikontrol beban kerja. Juliani (2009) dalam
menurunnya perilaku caring, yang dapat dilihat dari hilangnya empati dan
4 dari perawat IGD, ada 3 (25%) perawat yang merasa mengalami penurunan
semangat bekerja karena monoton dengan pekerjaanya atau tidak ada hal
yang baru, ada 3 (50%) orang perawat tidak bisa memberikan asuhan
diselesaikan dan 2 (25%) orang perawat yang merasa lelah untuk berfikir dan
Purbalingga”.
B. Rumusan Masalah
Seorang perawat yang bertugas di ruangan khusus seperti ICU dan IGD
beban kerja bagi seorang perawat yang tidak dapat mencapai tuntutan
tersebut. Secara tidak langsung beban kerja yang dirasakan oleh perawat
masalah yaitu “Apakah ada Hubungan beban kerja dengan perilaku caring
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
Taroenadibrata Purbalingga.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak rumah sakit sebagai
caring.
E. Penelitian Terkait
sebelumnya yaitu:
caring Jean Watson dalam Asuhan Keperawatan”. Hasil dari penelitian ini
yang kurang baik. Karena Watson. Perbedaan dengan penelitian ini adalah
fokus penelitian yaitu penelitian ini bertujuan untuk menilai aplikasi teori
dengan perilaku caring perawat pelaksana diruang rawat inap RSUD Prof.
dr. Aloei Saboe Kota Gorontalo tahun 2011. Perilaku caring perawat
penelitian,