PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
periformis merupakan saluran kecil dengan diameter kurang lebih sebesar pensil
dengan panjang 2 – 6 inci. Lokasi apendik pada daerah iliaka kanan,di bawah titik
yang dilakukan secara baik selama ini membuat angka kematian akibat apendisitis
dalam 20 tahun terakhir menurun tajam. Walaupun angka kematian telah menurun
Indonesia mencapai 95 per 1000 penduduk dan angka ini merupakan tertinggi di
1
Survey di 12 provinsi tahun 2008 menunjukan jumlah apendisitis yang
dirawat di rumah sakit sebanyak 3.251 kasus. Jumlah ini meningkat drastic
tahun 2009, tercatat 2.159 orang di Jakarta yang dirawat di rumah sakit akibat
apendiitis (Ummualya. 2009), melihat data tersebut dan kenyataan bahwa masih
RI, 2009)
faktor yang berasal dari luar dan dapat diperbaiki, sehingga dengan memperbaiki
2
pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
penelitian ternyata perilaku yang didasasri oleh pengetahuan akan lebih langgeng
Selawesi Tenggara jumlah perawat yang berugas khusus di Ruang Asoka dan
Tulip sebanyak 34 orang. Sedangkan jumlah pasien pada tahun 2008 berjumlah
164 orang. Pada tahun 2009 ditemukan berjumlah 148 orang penderita dan pada
tahun 2010 menjadi 74 orang (Medical Record RSU Provensi Sulawesi Tenggara
2010).
banyak pasien post operasi mengeluh dengan rasa nyeri yang dirasakan pada luka
operasi serta mereka masih memiliki pengetahuan yang kurang tentang cara
relaksasi, posisi yang nyaman dan pemberian obat yang tepat untuk mengurangi
Operasi Apendisitis di Ruang Asoka dan Tulip RSU Provensi Sulawesi Tenggara
3
B. Perumusan Masalah
Pasien Post Operasi Apendisitis di Ruang Asoka dan Tulip RSU Provinsi
C. Tujuan Penelitian
1. Umum
Tahun 2011.
2. Khusus
4
2.4. Untuk mengetahui pelaksanaan keperawatan pasien post operasi
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi pasien
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
tambahan yang tidak mempunyai fungsi tetapi saat ini diketahui bahwa
2. Penyebab
makan biji cabai. Hal ini tidak sepenuhnya salah. Namun yang mendasari
6
terjadinya sumbatan adalah cacing atau benda asing yang tertelan
serat dapat mengakibatkan kesulitan dalam buang air besar, sehingga akan
3. Epidemiologi
Penyakit ini jarang ditemukan pada usia yang sangat muda atau orang tua,
4. Klasifikasi
7
5. Gejala klinis
Nyeri perut yang klasik pada apendisitis adalah nyeri yang dimulai dari
ulu hati, lalu setelah 4-6 jam akan dirasakan berpindah kedaerah perut
lain (sesuai posisi apendiks). Ujung apendiks yang panjang dapat berada
pada daerah perut kiri bawah, punggung, atau dibawah pusar. Anoreksia
muntah dapat terjadi, tetapi gejala ini tidak menonjol atau berlangsung
cukup lama, kebanyakan pasien hanya muntah satu atau dua kali. Dapat
juga dirasakan keinginan untuk buang air besar atau kentut.demam juga
dapat timbul, tetapi biasanya kenaikan suhu tubuh yang terjadi tidak lebih
dari 10C (37,8 – 38,80C). Jika terjadi peningkatan suhu yang melebihi
6. Diagnosa
8
USG kurang bermanfaat. Diagnosis biasanya ditegakkan berdasakan hasil
7. Pemeriksaan tambahan
kenaikan dari sel darah putih hingga sekitar 10.000 – 18.000/mm3. Jika
terjadi peningkatan yang lebih dari itu, maka kemungkinan apendks sudah
untuk wanita hamil dan anak-anak. Tingkat keakuratan yang paling tinggi
8. Pengobatan
9
ditemukan normal. Tetapi penundaan pembedahan sampai ditemukan
penyebab nyeri perutnya, dapat berakibat fatal. Usu buntu yang terinfeksi
rumah sakit dalam waktu 2-3 hari dan penyembuhan biasanya cepat dan
yang lalu, kasus yang ruptur sering berakhir fatal. Dengan pemberian anti
1. pengkajian
10
2.1.3. Riwayat penyakit dahulu. Sebelumnya apakah pasien pernah
dalam keluarga.
dan muntah.
11
d. Pola aktivitas dan latihan
dan jika ada waktu yang luang apa yang dilakukan oleh
2.2. Pemeriksaan
38,50C, bila suhu lebih suhu lebih tinggi mungkin sudah terjadi
periapendikuler.
region iliaka kanan, bias disertai nyeri lepas. Nyeri tekan kanan
12
2.3. Analisa data
lain.
lain.
2. Diagnosa
13
3. Intervensi
berkurang.
hypovolemia.
3.3. Beri cairan sedikit demi sedikit tapi sering. Rasional : untuk
14
Intervensi : bersihkan lapangan operasi dari beberapa organism yang
pertumbuhan mikroorganisme.
3.4. Beri obat pencahar sehari sebelum operasi dan dengan melakukan
pelaksanaan tindakan.
organism.
3.8. Klien mengeluh rasa sakit pada perut bagian kanan bawah. Tujuan :
15
Intervensi : kaji tingkat nyeri, lokasi dan karakteristik nyeri.
selanjutnya.
3.10. Lakukan gate control. Rasional : dengan gate control saraf yang
16
3.13. Menganjurkan aktifitas yang progrsif dan sabar menghadapi
proses penyembuhan.
makan tidak dihabiskan, ada rasa mual dan muntah. Tujuan : klien
melaksanakan intervensi.
3.18. Beri makan sedikit tetapi sering. Rasional : tidak member rasa
17
3.19. Anjurkan kebersihan oral sebelum makan. Rasional : mulut yang
sendiri serta cuci rambut dan potong kuku klien. Rasional : agar
meningkatkan kesehatan.
3.24. Ganti pakaian yang kotor dengan yang bersih. Rasional : untuk
18
3.26. Berikan pujian pada klien tentang kebersihannya. Rasional : agar
3.28. Bersihkan dan atur posisi serta tempat tidur klien. Rasional : klien
terjadinya infeksi.
4. Pelaksanaan
mencapai hasil yang optimal. Pada tahap ini perawat menggunakan segala
terhadap klien baik secara umum maupun khusus pada klien post
yang diprakarsai oleh perawat itu sendiri sesuai dengan kemampuan dan
fungsi yang dilakukan dengan bekerja sama dengan profesi / disiplin ilmu
19
fungsi dependen adalah fungsi yang dilaksanakan oleh perawat
5. Penilaian
terhindar dari bahaya infeksi ? apakah rasa nyeri akan teratasi ? apakah
5.1 Tujuan tercapai, bila pasien mampu menunjukan perilaku pada waktu
ditentukan.
5.3 Tujuan tidak tercapai, bila pasien tidak mampu atau menunjukan
(Vazryan, 2010).
C. Kerangka Pemikiran
20
sebelum seseorang bersikap dan bertindak, terlebih dahulu ia mengetahui
objek yang hendak disikapi dan ditindakinya. Namun tidak jarang, seseorang
pengkajian
Diagnosa
Perawatan
Perencanaan Pasien Post
Operasi apendisitis
Pelaksanaan Apendisitis
Penilaian
Keterangan :
: Variabel diteliti
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
objektif.
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 31 mei s/d 26 juni 2011
1. Populasi
Asoka dan Tulip RSU Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2011 yang
berjumlah 34 orang.
2. Sampel
dan Tulip RSU Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2011 yang
22
sampling yakni semua populasi dijadikan sampel. Metode ini dipilih
1. Variabel penelitian
operasi apendisitis
2. Definisi
23
berdasarkan 10 pernyataan yang dan diukur menggunakan skala
criteria objektif :
24
pernyataan yang dan diukur menggunakan skala Guttman dengan
kriteria objektif :
3. Skor Penilain
berikut :
R
I=
K
Keterangan :
I = Interval
25
Sehingga didapatkan interval kelas = 100/2 = 50, dengan
demikian untuk kategori baik dan kurang baik mempunyai nilai sebagai
berikut :
1. Jenis data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data
berikut :
apendisitis.
26
2. Cara pengumpulan data
melihat dokumen.
1. Pengolahan data
1.1. Koding
27
1.2. Editing
1.3. Skoring
1.4. Tabulating
bentuk tulisan.
2. Analisis data
f
x= xk
n
Keterangan :
n : jumlah sampel
k : konstanta (100)
28
G. Penyajian Data
H. Etika Penalitian
izin kepada instansi tempat penelitian dalam hal ini pihak RSU Provinsi
1. Informed concent
dan disertai judul penelitian dan manfaat penelitian, bila subjek menolak
hak-hak subjek.
2. Anonymity
kode responden.
29
3. Konfidentiality
(Nursalam, 2008).
30
BAB IV
1. Letak Geografi
batas-batas,sebagai berikut :
2. Lingkungan Fisik
tanah seluas 37.020 M2 memiliki sarana dan prasarana yang terdiri fisik
merupakan danau rawa dan bila musim hujan tiba di tanah tersebut akan
31
3. Visi dan Misi
tanah seluas 37.020 M2 memiliki sarana dan prasarana yang terdiri dari
gedung logistik.
32
5. Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit
1) Tugas Pokok
2) Fungsi
B.Hasil Penelitian
1. Analisis Data
33
Untuk mengetahui hasil penelitian,maka perlu di lakukan analisa
2. Analisis Univariat
Tabel 4.1
1 22-27 11 32,3
2 28-33 15 44,1
3 34-39 5 14,7
4 40-45 3 8,9
Total 34 100
34
Berdasarkan dari tabel 1.1 menunjukkan bahwa dari 34
berumur 28-33 tahun yaitu 15 orang (44,1 %). Menyusul 22-27 tahun
yaitu 11 orang (32,3%), 34-39 tahun yaitu 5 orang (14,7%) dan paling
Tabel 4.2
1 Laki-laki 5 14,7
2 perempuan 29 85,3
Total 34 100
orang (14,7%).
35
Tabel 4.3
1 1–5 12 35,5
2 6 -10 10 29,4
3 11 - 15 12 35,3
Total 34 100
responden yang paling banyak adalah responden yang masa kerja 1-5
Tabel 4.4
36
1 SPK 5 14,7
2 D III 24 70,6
3 Sarjana 5 14,7
Total 34 100
e. Variabel Penelitian
a. Pengkajian Penelitian
Tabel 4.5
1 Baik 19 55,9
2 Kurang 15 44,1
Total 34 100
37
Berdasarkan data tabel 4.6 menunjukkan bahwa dari 34
tahun.
b. Diagnosa Keperawatan
Tabel 4.7
1 Baik 16 47,0
2 Kurang 18 53,0
Total 34 100
38
Berdasarkan dari tabel 4.7 menunjukkan bahwa dari 34
c. Perencanaan Keperawatan.
Tabel 4.8
1 Baik 13 38,2
2 Kurang 21 61,8
Total 34 100
39
tahun sedangkan yang melakukan penyusunan perencanaan dalam
berpendidikan SPK dan D3 dengan masa kerja antara 1-5 dan 6-10
tahun.
d. Pelaksanaan Keperawatan
Tabel 4.9
1 Baik 14 41,2
2 Kurang 20 58,8
Total 34 100
40
berpendidikan SPK dan D3 dengan masa kerja antara 1-5 dan 6-10
tahun.
e. Penilaian Keperawatan
Tabel 4.10
1 Baik 16 47,1
2 Kurang 18 52,9
Total 34 100
berpendidikan SPK dan D3 dengan masa kerja antara 1-5 dan 6-10
tahun.
C. Pembahasan
41
Adapun hasil pengolahan data tentang pelaksanaan asuhan keperawatan pada
pasien post operasi apendisitis di RSU Provinsi Kendari Tahun 2011 adalah sebagai
berikut :
1. Pengkajian Keperawatan
status pasien), perawat menilai kondisi pasien tidak secara kontinyu (pagi,
42
Selain faktor tersebut,faktor motivasi dan beban kerja perawat
merupakan suatu proses emosi dan proses yang tidak di sadari.jadi dalam
perawat.(Swansburg,2005).
2. Diagnosa Keperawatan
43
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa kebanyakan perawat kurang
diagnosa keperawatan.
Beban kerja perawat adalah lama dan berat ringannya suatu pekerjaan
serta banyaknya tugas yang di lakukan oleh perawat baik secara kuantitas
sebagainya.
44
mempengaruhi beban kerja perawat kerja adalah kondisi pasien yang
emosi perawat yang tidak sesuai yang di harapkan sebagai perawat masih
3. Perencanaan
45
Langkah ketiga dalam proses keperawatan adalah perawat
46
nol,karyawan mengalami gangguan,menjadi sakit,dan tidak kuat lagi
bekerja(anonim,2007).
4. Pelaksanaan Keperawatan
yang di harapkan.
47
Berdasarkan hasil kuesioner hasil penelitian menunjukkan bahwa
pasien-pasiennya.
5. Penilaian Keperawatan
48
karena dalam melakukan penilaian keperawatan pasien apendisitis post
D. Keterbatasan Penelitian
49
1. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Data
panduan kuesioner. Dalam hal ini data yang diperoleh lebih banyak
dengan variabel dependen dalam penelitian ini yang tidak diteliti karena
BAB V
A. Simpulan
50
a. Pengkajian penelitian pasien post operasi apendisitis di ruang Asoka
dan Tulip RSU Provensi Sulawesi Tenggara sudah baik yaitu 19 orang
(55,9 %)
(53,0 %)
(61,8 %)
(58,8 %)
(53,0 %)
51
B. Saran
operasi apendisitis
52
DAFTAR PUSTAKA
Depkes, RI, 2008. Apendisitis (online) (http: // digilib. Litbang. Depkes. go.
com, diakses tanggal 20 April 2011).
Riduan & Akdon, 2006 Rumus dan Data Dalam Aplikasi Statistika. Alfabeta.
Bandung.
53
STIK Avicenna, 2008. Pedoman Akademik, Kendari
54
Lampiran – 1
( Informed Concent)
Dalam rangka memenuhi salah satu penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) oleh
mahasiswa dibawah ini:
Nama : Dedi
NIM : 908312910105.0149
Mengetahui Responden
Dedi
Peneliti
(……………………………….)
55