IDENTITAS
Nama : Ank. SD
Umur : 7 tahun
Pekerjaan : pelajar
Alamat : -
Pasien sering mengalami mimisan yang terjadi jika pasien terlalu lama bermain di
bawah panas matahari atau badan pasien sedang panas.
Riwayat trauma hidung disangkal oleh pasien
Riwayat asma disangkal oleh pasien
Riwayat alergi disangkal oleh pasien
Riwayat Hipertensi (-)
Riwayat Diabetes Melitus (-)
Ibu pasien menyangkal adanya keluarga pasien yang pernah mengeluhkan sakit yang sama
dengan pasien.
Riwayat Pengobatan :
PEMERIKSAAN FISIK
Berat badan : 28 kg
PEMERIKSAAN TELINGA
1. Pemeriksaan Obyektif : Morphologis
A. Bagian Luar
2
o Palpasi: - Nyeri tarik : -/-
- Nyeri tekan : -/-
- Hipertrofi Kel. Limfe : -/-
- Mastoid : dalam batas normal
- Zigomaticus : dalam batas normal
2. Pemeriksaan Fungsional
3. Pemeriksaan Elektro-Ronsenoskopi
3
PEMERIKSAAN HIDUNG
A. Bagian Luar
Inspeksi: - Bentuk : normal
- Inflamasi :-
- Lesi :-
- Udem :-
- Ulkus :-
- Maserasi :-
- Tumor :-
Palpasi: - krepitasi Dorsum nasi :-
- Deformitas Dorsum nasi :-
- Nyeri Ala nasi :-
- Nyeri pada region frontalis kanan/kiri : -/-
- Nyeri pada fosa kanina kanan/kiri : -/-
B. Bagian dalam
Rinoskopi Anterior:
kanan kiri
Vestibulum Krusta (-) Krusta (-)
Maserasi (-) Maserasi (-)
Bisul (-) Bisul (-)
Raghaden (-) Raghaden (-)
Konka Inferior Hiperemi (-) Hiperemi (+)
Hipertrofi (-) Hipertrofi (+)
Konka Media Sulit dinilai Sulit dinilai
Meatus Nasi Polip (-) Polip (-)
Sekret (-) Sekret (-)
4
PEMERIKSAAN TENGGOROK
A. Mulut
Inspeksi : - Ptialismus : (-)
- Trismus : (-)
- Ulkus : (-)
- Karies : (-)
- Parese Lidah : (-)
- Palatoschizis : (-)
- Parese P. Mole : (-)
Palpasi : Nyeri (-)
Perkusi : (-)
DIAGNOSA
Rhinitis Akut/ Common Cold/Coryza Acut +
Epistaksis
DIAGNOSA BANDING
Rhinitis Alergi
Angiofibroma Juvenillis
5
PENATALAKSANAAN
1. Rhinitis Akut
a) Umum
1) Hindari kedinginan (pakaian, makanan, mandi)
2) Simtomatik, acetosal
Acetosal:
Analgetik – antipiretik
Anti radang (merangsang cortex adrenal)
Pencegahan (>2 jam taka da efek lagi)
Vasodilatasi perifer maka badan menjadi hangat
b) Lokal
Tetes hidung dengan sol. HCl Ephedrin 1% (dalam glucose 5% atau
PZ)
Berfungsi: melebarkan dan desinfeksi (asam)
c) Pencegahan
Hindari kontak
Naikan daya tahan tubuh dengan hindari lelah, kedinginan, diet bergizi,
sinar UV
Imunisasi
d) Prognosis
Self-limiting disease, sembuh sendiri 7-10 hari
Jika >7 hari infeksi sekunder oleh kuman
(Sumber: Buku ajar kuliah dr. Darjo Sp.THT)
2. Epistaksis (Epistaksis Minor Berulang)
- Pemeriksaan hidung dapat mengungkap adanya pembuluh-pembuluh yang
menonjol melewati septum anterior, dengan dengan sedikit bekuan darah.
- Pembuluh tersebut dapat di kauterisasi secara kimia atau listrik
- Penggunaan anestetik topical dan agen vasokonstriktor, misalnya larutan
Kokain 4% atau Xilokain 50% pada pembuluh tersebut.
(sumber: BOIES Buku ajar penyakit THT edisi VI, hal. 226)
6
7