bahan organik seperti kotoran manusia, limbah rumah tangga dan juga kotoran hewan. Bahan yang
sangat dibutuhkan dalam membuat biogas yaitu metana dan karbon dioksida yang terkandung di
dalam bahan organik.
| Manfaat Biogas |
Beberapa Manfaat biogas yang dapat dipaparkan dalam tulisan ini yaitu :
1. Manfaat biogas yang pertama yaitu dapat mengurangi penggunaan dari gas LPG, hal ini dapat saja
dilakukan karena gas metana yang terkandung di dalam biogas dapat digunakan sebagai
pembakaran seperti halnya yang terdapat di dalam gas LPG.
2. Manfaat Biogas yang kedua ialah lingkungan menjadi lebih bersih dan indah, hal ini terjadi karena
memanfaatkan limbah dan kotoran untuk dijadikan bahan pembuat biogas.
3. Manfaat Biogas yang ketiga adalah dapat menghemat biaya operasional rumah tangga, dengan
mengganti bahan bakar minyak dan gas yang relatif lebih mahal dengan penggunaan biogas.
4. Manfaat biogas selanjutnya yaitu limbah digester dari biogas dapat kita manfaatkan sebagai pupul
organik, baik yang berupa cair maupun padat bagi pertanian.
5. Manfaat biogas berikutnya adalah biogas dapat berkonstribusi untuk menurunkan emisi gas rumah
kaca, pengurangan emisi ini terjadi karena kurangnya pemakaian bahan bakar minyak dan kayu.
6. Manfaat biogas selanjutnya ialah biogas dapat menjadi bahan bakar alternatif yang dapat
menghasilkan listrik untuk menggantikan penggunaan solar. Bahan bakar biogas ini dapat
menghasilkan sekitar 6000 watt per jamnya dengan menggunakan sekitar 1 meter kubik biogas.
7. Biogas juga bermanfaat untuk mengurangi asap dan kadar karbon dioksida di udara.
Yang dimaksud dengan Biogas adalah merupakan gas yang berasal dari aktivitas anaerobik atau fermentasi
bahan-bahan organik, termasuk diantaranya seperti: kotoran hewan ternak sapi, limbah domestik, sampah
biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama pada
biogas yaitu metana dan karbondioksida.
Biogas yaitu campuran gas yang dihasilkan oleh bakteri penghasil metan yang disebut dengan Metanogenik, hal
ini dapat terjadi pada material-material yang bisa terurai secara alami dalam kondisi Anaerobik.
Biogas merupakan gas yang dapat dihasilkan dari proses bahan-bahan organik oleh mikroorganisme dalam
kondisi tanpa bantuan oksigen (anaerobik). Biogas merupakan campuran dari beberapa gas dengan komponen
utama seperti gas metana dan gas karbondioksida. Itulah diatas beberapa penjelasan mengenai biogas.
Contoh biogas seperti penggunaan: kotoran hewan ternak sapi untuk membuat api dari gas metana, kotoran
hewan untuk membuat pupuk, penggunaan biogas untuk pembangit listrik.
2. Kelemahan biogas
Pengertian biogas – Biogas adalah suatu bentuk energi gas yang didapatkan oleh hasil fermentasi
atau pembusukan dari bahan organik, contohnya seperti limbah rumah tangga, kotoran manusia
maupun hewan. Tidak hanya pengertian biogas, di bawah ini merupakan beberapa manfaat biogas
bagi manusia.
Manfaat biogas
- Gas yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai penganti bahan bakar LPG, seperti yang
dihasilkan oleh kotoran sapi. Dalam hal ini bisa dikatakan sebagai bahan bakar rumah tangga yang
efesien.
- Gas biogas dipergunakan untuk menyalakan lampu atau pembangkit listrik.
- Limbah digester biogas dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik baik yang cair maupun padat
bagi pertanian.
Reaktor ini pertama kali dikembangkan di tahun 1937 di India, sehingga disebut reaktor India.
Keuntungan dari reaktor ini dapat melihat langsung volume gas yang ada pada drum. Kerugiannya,
biaya yang mahal karena biaya material konstruksi yang mahal juga.
Reaktor Balon
Ini merupakan reaktor yang digunakan pada rumah tangga yang bahan utamanya adalah plastik.
Dengan bahan plastik yang murah inilah yang menjadi keuntungan reaktor balon ini.
Berikut adalah kandungan biogas yang di hasilkan dari fermentasi bahan organik menurut wikipedia :
- Pipa PVC
- Pasangilah Instalasi selang elastik (selang gas), pipa pvc dan stop kran sedemikian rupa pada pantat drum-2
menuju ke kompor. Gunanya untuk mengalirkan gas dari drum reaktor ke kompor.
- Kemudian siapkan larutan kotoran sapi dan air dengan perbandingan 1 : 1 pada drum-1. Aduk hingga larutan
tercampur merata. Untuk mempercepat proses reaksi tambahkan starter berupa ragi roti, MB3 atau yang lainya
yang dapat di beli di toko sarana pertanian.
- Setelah kedua drum sudah siap yaitu : drum-1 (drum reaktor) berisi larutan kotoran sapi, drum-2 (penampung
gas) terpasang instalasi pipa pvc dan selang elastik menuju kompor, maka langkah berikutnya adalah taruhlah
drum-2 di tenggelamkan kedalam drum-1 dengan posisi pantat drum-2 berada di atas (lihat gambar insatalasi)
- Tunggulah selama 2-3 minggu hingga produksi gas mulai banyak, dengan ditandai drum-2 perlahan naik
keatas karena terisi gas.
- Jika posisi drum-2 sudah naik, berarti biogas sudah berproduksi dan dapat di gunakan untuk keperluan
memasak setiap hari. Untuk mendapatkan tekanan gas yang lebih tinggi berilah batu atau yang lainya sebagai
pemberat yang di letakkan diatas drum-2.
Cara pembuatan Biogas Dari Kotoran Sapi. Biogas kotoran sapi didapat dari dekomposisi anaerobik
dengan pertolongan mikroorganisme. Pembuatan biogas dari kotoran sapi mesti dalam situasi
anaerobik (tertutup dari angin bebas) untuk membuahkan gas yang beberapa besar yaitu berbentuk
gas metan (yang mempunyai karakter gampang terbakar) serta karbon dioksida, gas inilah yang
dimaksud biogas.
Sistem fermentasi untuk pembentukan biogas optimal pada suhu 30-55 C, di mana pada suhu itu
mikroorganisme dapat merombak bahan bahan organik dengan cara maksimal. Hasil perombakan
bahan bahan organik oleh bakteri yaitu gas metan seperti yang tampak pada tabel di bawah ini :
Proses Pembuatan Biogas Dari Kotoran Sapi
Tersebut disini komposisi membuat biogas kotoran sapi serta kombinasi kotoran ternak dengan
bekas pertanian Peralatan untuk Pembuatan Biogas Kotoran Sapi :
a. Bak Penampungan Sementara
Bangunan utama dari instalasi biogas yaitu digester. Digester berperan untuk menyimpan gas metan
hasil perombakan bahan bahan organik oleh bakteri. Type digester yang paling banyak dipakai yaitu
jenis continuous feeding di mana pengisian bahan organiknya dikerjakan dengan cara kontinu tiap-
tiap hari. Besar kecilnya digester bergantung pada kotoran ternak yamg dihasilkan serta banyak
biogas yang di idamkan. Tempat yang dibutuhkan seputar 16 m2. Untuk pembuatan digester
dibutuhkan bahan bangunan seperti semen, pasir, bebatuan, batu bata merah, besi, cat serta pipa
prolon.
c. Plastik Penampungan Gas
Terbuat berbahan plastik tidak tipis berupa tabung yang bermanfaat untuk menyimpan gas methane
yang dihasilkan dari digester. Gas metan lalu disalurkan ke kompor gas.
d. Kompor Gas
Berperan untuk alat untuk membakar gas metan untuk membuahkan api. Api inilah yang dipakai
untuk memasak.
e. Bak penampungan Kompos
Bak ini bisa di buat lewat cara mengali lobang ukuran 2 m x 3 m dengan kedalaman 1 m untuk tempat
penampungan kompos yang dihasilkan dari digester.
7 Langkah Cara Pembuatan Biogas Kotoran Sapi
Sesudah peralatan digester usai dipasang maka setelah itu yaitu bagian pembuatan biogas dari
kotoran sampi lewat cara seperti berikut :
1. Agar Menghasilkan Biogas Kotoran sapi digabung dengan air sampai terbentuk lumpur
dengan perbandingan 1 : 1 pada bak penampung sesaat. Pada waktu pengadukan sampah
di buang dari bak penampungan. Pengadukan dikerjakan sampai terbentuk lumpur dari
kotoran sapi.
2. Lumpur dari bak penampungan sesaat lalu di alirkan ke digester. Pada pengisian pertama
digester mesti di isi hingga penuh.
3. Lakukan menambahkan starter (banyak di jual dipasaran) sejumlah 1 liter serta isi rumen
fresh dari rumah potong hewan (RPH) sejumlah 5 karung untuk kemampuan digester 3, 5 –
5, 0 m2. Sesudah digester penuh, kran gas ditutup agar berlangsung sistem fermentasi.
4. Gas metan telah mulai di hasilkan pada hari 10 sedang pada hari ke -1 hingga ke – 8 gas
yang terbentuk yaitu CO2. Pada komposisi CH4 54% serta CO2 27% maka biogas bakal
menyala.
5. Pada hari ke -14 gas yang terbentuk bisa dipakai untuk menyalakan api pada kompor gas
atau keperluan yang lain. Mulai hari ke-14 ini kita telah dapat membuahkan daya biogas yang
senantiasa teranyarkan. Hasil Biogas ini tak berbau seperti bau kotoran sapi.
6. Digester selalu di isi lumpur kotoran sapi dengan cara kontinu hingga dihasilkan biogas yang
maksimal.
7. Kompos yang keluar dari digester di tampung di bak penampungan kompos. Kompos cair di
kemas ke dalam deregent sedang bila mau di kemas dalam karung maka kompos mesti di
keringkan.
Berdasarkan sifat fisiknya
1. Sampah Basah (Garbage).
Terdiri dari bahan-bahan organik yang mempunyai sifat mudah membusuk (sisa
makanan, buah atau sayuran). Sifat utama dari sampah basah ini banyak mengandung air dan
cepat membusuk terutama pada daerah tropis seperti Indonesia.
2. Sampah Kering (Rubbish).
Tersusun dari bahan organik maupun anorganik yang sifatnya lambat atau tidak
mudah membusuk. Sampah kering ini terdiri atas dua golongan:
>> Metalic Rubbish - misalnya pipa besi tua, kaleng-kaleng bekas.
>> Non Metalic Rubbish - misalnya kertas, kayu, sisa-sisa kain, kaca, mika, keramik, dan
batu-batuan
3. Sampah Lembut.
Terdiri dari partikel-partikel kecil, ringan dan mempunyai sifat mudah beterbangan,
yang dapat membahayakan dan mengganggu pernafasan serta mata.
>> Debu, berasal dari penyapuan lantai rumah atau gedung, debu pengrajin kayu, debu pabrik
kapur,pabrik semen, pabrik tenun, dan lain-lain.
>> Abu berasal dari sisa pembakaran kayu, abu rokok, abu sekam, sampah yang terbakar, dan
lain-lain.
4. Sampah Besar (Bulky Waste).
Merupakan sampah yang berukuran besar, misal : bekas furnitur (kursi,
meja), peralatan rumah tangga (kulkas, TV), dan lain-lain.
5. Sampah Berbahaya dan Beracun (Hazardous Waste).
Merupakan sampah yang berbahaya baik terhadap manusia, hewan maupun tanaman,
yang terdiri dari:
>> Sampah patogen, berupa sampah yang berasal dari rumah sakit dan klinik.
>> Sampah beracun, berupa sisa-sisa pestisida, insektisida, kertas bekas pembungkus bahan
beracun, baterei bekas, dan lain-lain.
>> Sampah radioaktif, berupa sampah bahan-bahan nuklir.
>> Sampah ledakan, berupa petasan, mesiu dari sampah perang, dan sebagainya.
1. Karakteristik Fisika
a. Berat Jenis
Berat jenis merupakan berat material per unit volume (satuan lb/ft3, lb/yd3 atau
kg/m3). Data ini diperlukan untuk menghitung beban massa dan volume total sampah yang
harus dikelola. Berat jenis ini dipengaruhi oleh:
● Komposisi sampah;
● Musim;
● Lamanya penyimpanan.[/LIST]
b. Kelembapan
Menentukan kelembapan dalam sampah dapat digunakan dua cara yaitu dengan
ukuran berat basah dan berat kering. Ukuran kelembapan yang umum digunakan dalam
manajemen persampahan adalah % berat basah (wet weight). Data kelembapan sampah
berguna dalam perencanaan bahan wadah, periodisasi pengumpulan, dan desain sistem
pengolahan. Kelembapan sampah dipengaruhi oleh:
● Komposisi sampah;
● Musim;
● Kadar humus;
● Curah hujan.
c. Ukuran dan distribusi partikel
Penentuan ukuran dan distribusi partikel sampah digunakan untuk menentukan jenis
fasilitas pengolahan sampah, terutama untuk memisahkan partikel besar dengan partikel
kecil. Ukuran komponen rata-rata yang ditemukan dalam sampah kota berkisar antara 7-8
inchi.
d. Permeabilitas sampah yang dipadatkan
Permeabilitas sampah yang dipadatkan diperlukan untuk mengetahui gerakan cairan
dan gas dalam landfill.
Menurut pengamatan di lapangan, maka densitas sampah akan tergantung pada sarana
pengumpul dan pengangkut yang digunakan, biasanya untuk kebutuhan desain digunakan
angka:
Sampah di wadah sampah rumah: 0,01 – 0,20 ton/m3
Sampah di gerobak sampah: 0,20 – 0,35 ton/m3
Sampah di truk terbuka: 0,25 – 0,40 ton/m 3
Sampah di TPA dengan pemadaran konvensional = 0,50 – 0,60 ton/m3 .
Informasi mengenai komposisi sampah diperlukan untuk memilih dan menentukan
cara pengoperasian setiap peralatan dan fasilitas-fasilitas lainnya dan untuk memperkirakan
kelayakan pemanfaatan kembali sumberdaya dan energi dalam sampah, serta untuk
perencanaan fasilitas pemerosesan akhir.